Anda di halaman 1dari 13

Nama : Mirani Ramadian Saputri

NIM : 1807111733

SPECTROPHOTOMETER ULTRA VIOLET – VISIBLE

Spektrofotometer = alat nya


Spektrofotometri = ilmunya
Metoda/cara spektrofotometri yaitu metoda yang berdasarkan pada :
1. Pengukuran absorpsi/penyerapan
2. Pengukuran emisi atau pancaran gelombang elektromagnetis

Spektroskopi UV-Vis merupakan teknik spektroskopi pada daerah ultra


violet dan sinar tampak. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang
gelombang dengan absorbans maksimum dari suatu unsur atau senyawa.
Contoh : Analisis protein, asam amino, kinetika enzim.

Pada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai


tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan
cahaya. Cahaya yang digunakan merupakan foton yang bergetar dan menjalar
secara lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet yang keduanya saling tegak
lurus.

Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri


UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya
UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah
menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Gambar 1.1 Spektrofotometri UV-Vis

Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling


populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk
sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.

Spektrofotometer UV-sinar tampak (visible) adalah analisa kuantitatif dan


kualitatif spesies kimia dengan pengukuran absorbansi atau transmittansi dalam
spektroskopi. Spektrofotometer ultraviolet terdiri atas :

1. Sumber radiasi
Beberapa jenis sumber cahaya pada spektrometer UV-Vis adalah :
a. Argon 100 – 160 nm
b. Deuterium 160 – 360 nm
c. Tungsten 350 – 800 nm
d. Xenon 200 – 900 nm

Untuk daerah UV digunakan lampu hidrogen atau deutrium tekanan tinggi


yang menghasilkan sinar pada 200 - 340 nm. Untuk daerah sinar tampak yang
digunakan lampu tungsten-halogen yang mengeluarkan sinar pada 340 - 800
nm.
2. Monokromator

Gambar 1.2 Prisma


Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polikromatis yang datang dari
sumber cahaya menjadi sinar monokromatis

3. Kuvet

Gambar 1.3 Kuvet


a. Kuvet dapat terbuat dari kaca, kuartsa, atau bahan lain tembus sinar.
b. Kuvet kaca agak murah, tetapi karena ia menyerap cahaya UV, ia hanya
bisa digunakan untuk panjang gelombang diatas 340 nm.
c. Kuvet kuartsa atau fused silika bisa digunakan pada daerah UV dan
tampak (~200 - 800 nm).
d. Kuvet sekali pakai buang sekarang ini banyak terdapat dipasaran terbuat
dari polimetakrilat (280 - 800nm) dan polistiren (350 - 800nm)
4. Detektor

Gambar 1.4 Phototube

Gambar 1.5 Photofoltaic

Detektor mengubah sinar yang masuk menjadi arus listrik. Arus lebih tinggi jika
intensitas sinarnya lebih tinggi.

Cara Kerja Alat Spektrofotometer UV- Visible:

1. Sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju monokromator


2. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui blangko dan sampel
dengan sebuah cermin berotasi
3. Kedua cahaya lalu bergantian berubah arah karena pemantulan dari cermin
yang berotasi secara kontinyu
4. Detektor menerima cahaya dari blangko dan sampel secara bergantian secara
berulang – ulang
5. Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dibandingkan
antara sampel dan blangko.Perhitungan dilakukan dengan komputer yang
sudah terprogram
Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer UV- Vissible:

1. Kelebihan Spektrofotometer UV- Vissible


a. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
b. Caranya sederhana
c. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil

2. Kekurangan Spektrofotometer UV- Vissible


a. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu
dan kebersihan dari kuvet
b. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjanggelombang
>185 nm
c. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energi eksitasi rendah
d. Sinar yang dipakai harus monokromatis

Penggunaan Spektrofotometer UV- Vissible


1. Untuk analisa kualitatif penetapan kadar/ kandungan bahan aktif dalam
sediaan obat
2. Sering digunakan di laboratorium untuk analisis kimia Bahan Bakar
Nuklir

Solvent yang digunakan untuk spectroscopy UV-Vis

Tabel 1.1 Solvent yang digunakan untuk spectroscopy UV-Vis


Solvent lower limit (nm)
Acetonitrile 190
Chloroform 240
Cyclohexane 205
95% Ethanol 205
n-Hexane 195
Methanol 205
Water 190

Hukum Lambert-Beer

Suatu spektrum uv-vis senyawa, biasanya diperoleh dengan melewatkan


seberkas cahaya berpanjang gelombang tertentu pada sebuah larutan encer
senyawa tsb dalam pelarut yang tidak menyerap, misalnya air, etanol, heksana.
Jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh Hukum Lambert-Beer (L-
B) :

A= a.b.c

Keterangan :
a = konstanta proportional (absorpsivity) (koefisien absorpsivitas molekular).
b = panjang lintasan, centimeter
c = konsentrasi, gram per liter

Maka daya serap A menjadi L g-1 cm-1. Jika konsentrasi dinyatakan dalam mol /
liter dan panjang sel / kuvet dalam cm , maka absorsivity disebut absorbsivity
molar, ε (molar extinction coeff.) :

A=ε.b.c
Intensitas pita serapan, diukur dari persentase sinar masuk yang melewati sampel
T = P / Po atau %Transmitan = 100P/Po

Dimana :
Po = kekuatan / intensitas cahaya yang masuk
P = kekuatan / intensitas cahaya yang diteruskan
Daya serap (absorbansi), A , jika dihubungkan dengan transmitan T, dapat ditulis
sebagai :

A=1/T= -log T = -log


P/Po
atau, sebagai pernyataan lain untuk hukum Lambert-Beer :

log P/Po = - εbc

Pada kenyataannya, P0 sulit diukur, yang diukur adalah Psolvent (intensitas sinar
yang melewati sel berisi pelarut), sehingga:

Psolution
T=
Psolvent

Psolution Po
A = log sama dengan log
Psolvent Pt

Psolution Psolvent 1
A = -log T = - log = log = log
Psolvent Psolution T

SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED

Spektrofotometri Infra-red atau Infra-merah merupakan suatu metode yang


mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada
daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000
– 10 cm-1.

Gambar 1.1 Spektrofotometri Infra-red


Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra-merah
dibagi atas 3 sub :
a. Daerah Infra-merah dekat.
b. Daerah Infra-merah sedang.
c. Daerah infra-merah jauh..
Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik, pada alat
spektrofotometer infra-merah yang digunakan adalah daerah infra merah sedang,
yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000 –
200 cm-1. Dasar Spektroskopi Infra-merah dikemukakan oleh Hooke dan
didasarkan atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan
dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas.

Interaksi Sinar Infra Merah Dengan Molekul :


1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.

Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan cahaya dihubungkan


dengan frekwensi melalui persamaan :

E = mc^2
Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi

E=hv=
hc
sehingga
nλ h
nλ=
mc

dimana :
E = Energi, Joule
h = Tetapan Plank ; 6,6262 x 10-34 J.s
c = Kecepatan cahaya ; 3,0 x 1010 cm/detik
n = indeks bias (dalam keadaan vakum harga n = 1)
λ = panjang gelombang ; cm
v = frekwensi ; Hertz

Perubahan Energi Vibrasi


a. Setiap frekwensi sinar (termasuk infra-merah) mempunyai energi tertentu.
b. Apabila frekwensi tertentu diserap sebuah senyawa yang diselidiki, maka
pasti energi dari
c. frekwensi tersebut ditransfer ke senyawa yang diselidiki.
d. Energi pada radiasi infra-merah sebanding dengan energi yang timbul
pada getaran-getaran ikatan.
e. Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya
terjadi peristiwa vibrasi.
f. Energi yang terlibat pada vibrasi/getaran ini tergantung : Jarak ikatan dan
massa kedua atom
g. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu :
Vibrasi regangan dan Vibrasi bengkokan

Vibrasi Ulur (Stretcing)


Atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga terjadi
perubahan jarak antara keduanya, tapi sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi ulur ada
dua macam, yaitu:
1. Ulur Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang
datar.
2. Ulur Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih
dalam satu bidang datar.

Gambar 1.2 Vibrasi Ulur

Vibrasi Tekuk (Bending)

Vibrasi tekuk terbagi empat jenis yaitu :


1. Vibrasi goyangan (rocking)
2. Vibrasi guntingan (scissoring)
3. Vibrasi kibasan (wagging)
4. Vibrasi pelintiran (twisting)
Gambar 1.3 Vibrasi Tekuk / Bengkokan (Bending)

Tabel 1.1 Serapan Khas Beberapa Gugus Fungsi

Gugus Jenis Senyawa Daerah Serapan (cm-1)


C-H Alkana 2850-2960, 1350-1470
C-H alkena 3020-3080, 675-870
C-H aromatik 3000-3100, 675-870
C-H alkuna 3300
C=C alkena 1640-1680
C=C aromatik (cincin) 1500-1600
C-O Alkohol, eter, asam karboksilat,ester 1080-1300
C=O Aldehid, keton, as karboksilat, ester 1690-1760
O-H alkohol, fenol (monomer) 3610-3640
O-H alkohol, fenol (ikatan H) 2000-3600 (lebar)
O-H asam karboksilat 3000-3600 (lebar)
N-H amina 3310-3500
C-N amina 1180-1360
-NO2 nitro 1515-1560, 1345-1385

Memahami Arti Sebuah Spektrum Infra merah :

Asam etanoat :

Gambar 1.4 Asam Etanoat

Dari struktur diketahui bahwa senyawa ini terdiri dari ikatan-ikatan :


a. Ikatan rangkap karbon-oksigen, C=O
b. Ikatan tunggal karbon-oksigen, C-O
c. Ikatan oksigen-hidrogen, O-H
d. Ikatan karbon-hidrogen, C-H
e. Ikatan tunggal carbon-carbon, C-C

Kegunaan Spektroskopi Infra-Merah:

Spektroskopi Infra-merah dapat digunakan untuk:


1. Identifikasi semua jenis / type senyawa organik dan beberapa jenis senyawa
anorganic
2. Penentuan gugus fungsi dalam senyawa organik
3. Identifikasi senyawa dengan membandingkan spektrum senyawa unknown
dengan spektrum reference / standar (finger printing)
4. Identifikasi gugus fungsi zat-zat unknown

Jenis – Jenis Spektroskopi Infra Merah :


1. Spektroskopi Inframerah Dekat
2. Spektrofotometer FTIR

Penerapan Spektroskopi IR :

Spektroskopi IR bersifat kualitatif, berbeda dengan spektrokopi UV-VIS dan


NMR. Pada IR tidak diperlukan sampel standar. Kecocokan spektra IR dua
senyawa adalah bukti bahwa dua senyawa tersebut identik
Metode spektroskopi infra-merah ini banyak digunakan karena:
a. Cepat dan relatif murah
b. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul
c. Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan
oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk
senyawa tersebut

Anda mungkin juga menyukai