Anda di halaman 1dari 17

SPEKTROFOTOMETER

ULTRAVIOLET (UV)

Nama: tri utami sulistio rini

Npm : 140603150011
Spektrofotometri UV adalah pengukuran suatu
interaksi antara radiasi elektromagnetik dan
molekul atau atom dari suatu zat kimia.
Jangkauan panjang gelombang untuk daerah
ultraviolet adalah 190-380 nm.

Sinar ultraviolet terbagi menjadi 2 jenis yaitu


ultraviolet jauh dan ultraviolet dekat. Ultraviolet
jauh memiliki rentang panjang gelombang ± 10-
200 nm, sedangkan ultraviolet dekat memilki
rentang panjang gelombang ± 200-400 nm. 
Syarat - syarat

Syarat senyawa yang dapat diukur oleh


spektrofotometri Ultraviolet :

 Harus berbentuk larutan dan tidak berwarna


 Senyawa harus memiliki gugus kromofon,
gugus pembawa warna
 Memiliki ikatan rangkap terkonjugasi.
Prinsip Dasar

Prinsip dasar dari spektrofotometer


ultraviolet adalah Hukum Lambert – Beer.
Hukum Lambert menjelaskan hubungan intensitas
transimitansi (It) dan Absorbansi cahaya
monokromatik dengan ketebalan media (t), dimana
semakin tebal suatu media maka intensitas
transmitansi semakin kecil dan absorbansi semakin
besar.
Hukum Beer menjelaskan hubungan intensitas
transimitansi (It) cahaya monokromatik dengan
Hukum Lambert-Beer
 Hukum Lambert – Beer menyatakan bahwa
apabila seberkas cahaya monokromatik
melewati suatu media yang jernih dan
transparan, maka menurunnya intensitas
cahaya yang dilewatkan (It) sebanding dengan
bertambahnya konsentrasi dan tebal media.
A = absorbansi
ε = koefisien ekstingsi
A  εtC Molar (M-1cm-1)
t = tebal media / kuvet
(cm)
Hukum Planck

menjelaskan bahwa suatu energi foton


sebanding dengan frekuensi cahaya,
berbanding lurus dengan kecepatan cahaya dan
berbanding terbalik dengan panjang
gelombang cahaya yang dilalukan.
Gambar Alat

Gambar Spektrofotometer UV
Skema Alat

 Spektrofotometer UV
Instrumentasi

 Cahaya yang berasal dari lampu deuterium bersifat polikromatis di teruskan melalui lensa
menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer.
 Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal).
 Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel
yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu.
 Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan
(ditransmisi).
 Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan
menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.
 Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel
sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
Bagian-Bagian Instrumen
1. Sumber Cahaya
 Lampu Deuterium
☻ Dipakai pada panjang gelombang 190-400 nm
☻ Spektrum energi radiasinya lurus
☻ Digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah UV
☻ Memiliki waktu 500 jam pemakaian

2. Monokromator
Monokhromator, berfungsi untuk merubah sinar polikromatis
menjadi sinar monokromatris sesuai yang dibutuhkan untuk
pengukuran.

3. Kompartemen sampel

 Kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel


yang akan dianalisis.
4.      Detektor
Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang
sebanding dengan besaran yang dapat diukur.

5. Recorder
Recorder di dalam recorder signal tersebut direkam sebagai
spectrum yangberbentuk puncak-puncak. Spektrum absorpsi
merupakan plot antara absorbanssebagai ordinat dan panjang
gelombang sebagai absis.
Prosedur
 Penentuan panjang gelombang maksimum
 Alat spektrofotometer uv disiapkan
 Kemudian kuvet dibilas dengan akuades
 Lalu kuvet diisi dengan akuades sebagai larutan blanko
 Dimasukkan ke dalam spektrofotometer uv untuk di kalibrasi
 Kemudian kuvet dibilas dengan larutan standar
 Lalu kuvet diisi dengan larutan standar

 Penentuan kurva baku panjang gelombang


 Kuvet diisi dengan larutan standar dengan berbagai variasi konsentrasi
 Dimasukkan ke dalam alat spektrofotometri uv yang telah di kalibrasi engan
larutan blanko
 Lalu diamati adsorbansinya
 Penentuan konsentrasi sampel
 Larutan sampel dimasukkan ke dalam kuvet
yang bersih dan kering
 Lalu dimasukkan ke dalam alat spektrofotometri
uv yang telah di kalibrasi dengan blanko pada
panjang gelombangyang sudah di tentukan
 Kemudian diukur adsorbansinya
 Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan
regresi linier
Kurva Kalibrasi Standar
 Hubungan antara absorbansi terhadap
konsentrasi akan linear (A≈C) apabila nilai
absorbansi larutan antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8)
atau sering disebut sebagai daerah berlaku
hukum Lambert-Beer. Jika absorbansi yang
diperoleh lebih besar maka hubungan
absorbansi tidak linear lagi. Kurva kalibarasi
hubungan antara absorbansi versus konsentrasi.
Grafik Kurva Kalibrasi
Perhitungan

  
Y= mx + c
Y = Aborban m = 0.0216
m = Slope Y = mx + c
X = konsentrasi 0.8750 = 0.0216x + 0.000
C = Intersep X = 40.51%
spektrum

Anda mungkin juga menyukai