Anda di halaman 1dari 3

 Bapak Andi umur 60 th (BB : 77 kg tinggi 65 kg) datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit

kepala, nyeri di dada menjalar ke lengan kiri. Rasa nyeri muncul bila digunakan beraktivitas
sejak satu bulan terakhir dan terjadi rata-rata dua kali sehari.

Bapak Andi adalah seorang perokok yang menghasilkan 1 bungkus rokok sehari. Merokok sejak umur
30 tahun.

Riwayat penyakit : Tuan RT juga seorang penderita hiprtensi

sejak 2 tahun yang lalu. Berikut adalah hasil pemeriksaan:

Tekanan darah : 150/95 heart rate : 88 x/menit

Suhu : 37,6 0C RR : 24 x per menit Kolestrol : 210 mg/dl Triseglerida : 180

Kolestrol : 210 mg/dl Triseglerida : 180 mg/dl

Gula darah puasa : 90 mg/dl

Setelah dilakukan pemeriksaan melalui EKG diagnosa dokter adalah IHD dan hipertensi stage I.

Pertanyaan:

1. Manakah gejala dan hasil pemeriksaan yang menunjang terhadap diagnosa ischemia?

2. Bagaimana penatalaksanaan farmakologi maupun nonfamakologi kasus tersebut baik untuk


mengatasi serangan akut IHD maupun profilaksis? Jelaskan alasan pemilihan obat. Jelaskan
mekanisme kerja obat yang digunakan.

3. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi bapak Andi baik farmakologi maupun no farmakologi?

4. Jelaskan monitoring keberhasilan terapinya ?

5. Informasi apa saja yang perlu diberikan pada pasien?


Iawaban

Di soalnya bu fita yang kedua ini agak beda lho! Yang mbedain, pasien gak menderita asma tapi
ngrokokan. Terus tekanan darah .150/95 (stage 1). Jadi terapinya bisa agak beda.

1. Gejala dan hasil pemeriksaan yang menunjang terhadap diagnosa ischemia: mirip banget kayak
yang soal sebelum ini. 2. a. Terapi farmakologi untuk IHD akut: Nitrogliserin (sama kayak soal
sebelum ini). Untuk alasan pemilihan obat dan mekanisme, liat di atas ya!

2. b. Terapi farmakologi untuk profilaksis IHD: dengan nitrogliserin dan kombinasi CCB. Alasan
pemilihan obat: nitrogliserin biasanya dikombinasikan dengan beta blocker untuk terapi profilaksis
jangka panjang. Walo beta blocker merupakan first line, tapi berhubun ' . ngrokokan, maka ada n. l v
a

first line, tapi berhubung pasiennya ngrokokan, maka ada baiknya jika diganti dengan CCB. Coz
riwayat ngrokok selama 30 tahun dapat dicurigai adanya obstruksi pulmo yang bila diberi beta
blocker bisa kesulitan bernafas karena efek bronkokonstriksi.

2. c. Terapi non farmakologi untuk II-ID: menjauhi semua faktor resiko yang dapat menyebabkan IHD
antara lain: kontrol LDL, kolesterol, trigliserid; berhenti merokok; kontrol gula darah; kontrol
hipertensi; mengadopsi pola hidup sehat (olah raga,

menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol dan diet mengurangi lemak jenuh dalam
makanan).

3.a. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologi: sama kayak soal yang

sebelum ini.

3.b. Penatalaksanaan hipertensi secara farmakologi. Berhubu c hipertensi stage 1. maka cu UD 1


engan

3.b. Penatalaksanaan hipertensi secara farmakologi. Berhubung pasien masih hipertensi stage 1,
maka cukup dengan satu jenis obat. Obat yang digunakan adalah CCB. Jadi, CCB selain untuk IHD
juga sekaligus untuk terapi hipertensi.
4, Monitoring keberhasilan terapi: sama kayak soal yang sebelumnya.

B5. Informasi yang perlu diberikan kepada pasien:

Obat yang dipakai: nitrogliserin, CCB

a. Cara pemakaian:

Nitrogliserin dan gemfibrosil: seperti soal sebelum ini.

Amlodipin 5 mg (1 tablet) 1 x sehari

b. poin yang b, c, d sama kayak soal sebelum ini tapi perlu ditambahkan informasi agar berhenti
merokok karena merokok dapat mengurangi efektivitas obat yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai