ABSTRAK
Didaerah pedalaman Aceh khusus nya Kluet Tengah Aceh Selatan Persalinan sejak lama telah di
bantu oleh Dukun bayi, sebelum kemudian hadir Bidan Desa sebagai Tenaga Kesehatan sehingga
kemudian menghadirkan dua pilihan pertolongan persalinan yang ada di Masyarakat. Disatu sisi
Dukun Bayi tidak memiliki Kopetensi terukur karena tidak memiliki pendidikan formal, namun
disisi lain kondisi desa yang sulit dijangkau menempatkan Dukun Gampong sangat berperan.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan,
sebuah Kecamatan yang posisi letaknya sulit di Jangkau. Selain Fasilitas Jalan yang sangat Buruk,
wilayah ini juga minim fasilitas Kesehatan. Dari hasil wawancara didapatkan Alasan ibu memilih
dukun bayi dalam persalinan karena pelayanan yang diberikan lebih sesuai dengan sistem sosial
budaya yang ada, mereka sudah dikenal lama karena berasal dari daerah sekitarnya dan
pembayaran biaya persalinan dapat diberikan dalam bentuk barang. Tujuan lainnya adalah untuk
mengetahui metode pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat. Dalam lanjutan penelitian ini diharapkan dapat menemukan hal hal
yang dapat di adopsi untuk disandingkan dengan metode pertolongan persalinan oleh Tenaga
Kesehatan.
494 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
melahirkan di dukun bayi tinggi. Masih Puskesmas Kluet Tengah Kecamatan Kluet
tingginya persalinan yang ditolong oleh Tengah Kabupaten Aceh Selatan tahun 2017.
dukun bayi disebabkan penilaian ibu yang Populasi Penelitian adalah Ibu yang
kurang percaya terhadap kemampuan dan Melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Kluet
pengalaman tenaga kesehatan untuk penolong Tengah Kabupaten Aceh Selatan Propinsi
persalinan karena petugas kesehatan berusia Aceh selama tahun 2016 yang berjumlah 90
muda dan belum menikah. Adanya ibu yang orang, Bidan Desa dari Tenaga Kesehatan dan
meninggal pada saat melahirkan yang Dukun Bayi yang ada di wilayah kerja
ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga ibu Puskesmas Kluet Tengah. selain itu
memilih penolong persalinan dengan dukun wawancara juga dilakukan dengan Tokoh
bayi. Menurut petugas keadaan ini sebenarnya Masyarakat dan Kader Kesehatan.
bukan kesalahan penolong persalinan, namun
keterlambatan ibu mendapat penolong 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
persalinan dan kondisi ibu yang memiliki Puskesmas Kluet Tengah terletak di
riwayat risiko tinggi. Ibu memilih dukun bayi Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh
disebabkan dukun bayi dapat meluangkan Selatan yang mempunyai luas wilayah 284,72
waktu selama mungkin dalam mendampingi km persegi dengan Batas wilayah Puskesmas
ibu bersalin. Kluet Tengah adalah Sebelah utara berbatasan
Selain itu, ibu juga merasa bahwa dengan Pengunungan Hutan lauser yang
komplikasi yang mungkin terjadi saat bersalin berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh
dapat ditolong oleh dukun bayi disebabkan Tenggara, Sebelah timur berbatasan dengan
dukun bayi tersebut pernah melakukan Kecamatan Kluet Timur Sebelah selatan
persalinan terhadap keluarganya. Sedangkan berbatasan dengan Kecamatan Kluet Utara
sumber informasi tentang penolong persalinan Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
sudah cukup baik. Tenaga kesehatan Pasie Raja Kecamatan Kluet Tengah berada
memberikan penyuluhan pada kegiatan di tengah Kabupaten Aceh Selatan dengan
posyandu, dan saat ibu berkunjung untuk Ibukota Kecamatan Menggamat.
memeriksakan kehamilannya. Namun Kecamatan Kluet Tengah Letaknya
demikian ibu memilih dukun bayi disebabkan berbatasan dengan Kluet Utara, berada di tepi
kebiasaan keluarga untuk memberikan kanan Sungai Kluet dan berjarak 45 km dari
memanfaatkan pengobatan anak/suami ke ibukota Kabupaten Tapaktuan. Untuk menuju
dukun bayi atau dukun bayi memiliki ke Kecamatan Kluet Tengah dari Kota
kekerabatan keluarga. Tapaktuan kearah Utara akan bertemu
Temuan lainnya hasil wawancara dengan Kecamatan Pasie Raja dan Kluet
peneliti bahwa beberapa masyarakat di Utara dengan Jalan Aspal yang Mulus, namun
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah, untuk melanjutkan ke Kluet Tengah dari
masyarakat menyatakan masih percaya Kluet Utara harus menempuh Medan Jalan
ditolong oleh non kesehatan (dukun bayi) yang Sangat Sulit. Jalan Berlubang, Terjal,
pada saat persalinan. Becek dan Pegunungan serta Hutan yang
gundul akan menjadi pemandangan sepanjang
2. METODE PENELITIAN perjalanan dari perbatasan Kluet Utara
Penelitian ini dilaksanakan dalam Menuju Kluet Tengah
bentuk survei dengan menggunakan Saat ini di Menggamat sedang Marak
pendekatan explanatory research yaitu Penambangan Emas Secara Tradisional dan
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan Perambahan Hutan, Penambang tidak hanya
hubungan kausal antara variabel-variabel berasal dari wilayah Kluet tengah sendiri
yang diteliti melalui penggunaan sampel. melainkan juga dari Kecamatan lain dan dari
Selain itu juga dilakukan observasi dan Kabupaten lain. Wilayah kerja Puskesmas
wawancara untuk untuk mendapatkan data Kluet Tengah adalah seluruh desa yang ada di
Primer dan Sekunder untuk mengetahui Kecamatan Kluet Tengah yang terdiri dari 13
determinan pencarian penolong persalinan di gampong dan 1 mukim Jumlah penduduk
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah sebanyak 6.854 jiwa.
Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja
495 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
496 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
memakai alat kedokteran yang streril dalam disebabkan dukun bayi tidak mendapat
persalinan, tetapi masih ada yang menyatakan pelatihan memadai seperti halnya bidan yang
dukun bayi tepat sebagai penolong persalinan sudah diakui oleh pemerintah sebagai
karena keluarga atau responden pernah penolong persalinan yang profesional: 65,2%
menggunakan jasa dukun bayi: 58,7% memahami bahwa mendorong perut ibu
memahami bahwa penolong persalinan bersalin oleh dukun bayi adalah tindakan
dengan tepat dapat mencegah komplikasi yang berbahaya:
sewaktu persalinan: 53,3% memahami bahwa 59,8% memahami bahwa biaya yang
persalinan yang ditolong bidan dilakukan harus dikeluarkan ibu bersalin lebih murah di
penyuntikan pada ibu melahirkan apabila ada bidan daripada dukun bayi disebabkan
risiko perdarahan karena manfaat ibu diberi responden mengetahui adanya program
suntikan untuk mencegah terjadi perdarahan pemerintah dalam jaminan kesehatan ibu dan
pada saat dan setelah melahirkan: 51.1% anak (Jampersal). 65,2% kurang memahami
memahami bahwa pertolongan persalinan bahwa persalinan yang mengalami penyulit
sebaiknya di sarana kesehatan seperti sebaiknya ditolong bidan disebabkan dukun
puskesmas, polindes, poskesdes karena di pada umumnya berumur tua, tentunya
sarana kesehatan apabila terjadi komplikasi memiliki pengalaman dalam hal menolong
persalinan mudah mendapat rujukan: 54,3% ibu bersalin yang mungkin mengalami
kurang memahami bahwa dukun terlatih hambatan.
dalam menolong persalinan tidak Hasil pengukuran pengetahuan
menggunakan cara dan alat-alat kesehatan kemudian dikategorikan, maka ditemukan 58
yang steril karena ada kebiasaan masyarakat orang responden (64,1%) dalam kategori baik
dalam penyembuhan penyakit tanpa dan selebihnya 32 orang responden (35,9%)
menggunakan perawatan dari tenaga berpengetahuan kurang seperti pada Tabel
kesehatan: 59,8% memahami bahwa dukun 5.4. berikut
bayi tidak dapat menangani komplikasi
1. Baik 58 64,1
2. Kurang baik 32 35,9
Total 90 100
497 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
tempatnya bertugas disebabkan belum di menemui bidan di desa: 40,2% kurang setuju
setiap desa memiliki bidan desa bahwa ibu bersalin di dukun bayi terjadi
47,8% setuju bahwa ibu komplikasi, ibu bersedia ditolong oleh bidan.
membutuhkan pertolongan persalinan akan
1. Baik 58 64,1
2. Kurang baik 32 35.9
Total 90 100
Hasil pengukuran sikap kemudian banyak waktu mengurus ibu dan bayi sampai
dikategorikan, maka ditemukan 58 orang masa nifas: 51,1% responden menyatakan ada
responden (64,1%) dalam kategori baik dan larangan dari orang yang dituakan ditempat
selebihnya 32 orang responden (35,9%) ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan
Memiliki Sikap kurang Baik seperti pada di rumah karena ada kebiasaan dalam
Tabel berikut keluarga melahirkan di rumah sehingga dapat
ditemani oleh sanak saudara: 60,9%
Budaya responden menyatakan ada kepercayaan di
Sikap responden tentang budaya lingkungan ibu tinggal bahwa pertolongan
dalam keluarga terhadap bidan sebagai persalinan oleh bidan mengakibatkan anak
penolong persalinan adalah sebagai berikut: yang lahir tidak patuh pada orang tua karena
82,6% responden menyatakan tidak ada ada kepercayaan melahirkan di dukun bayi
pantangan tertentu selama kehamilan karena menggunakan mantra-mantra atau doa-doa
ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi supaya anak patuh kepada orang tua,
gizi baik sesuai anjuran bidan: 57,6% sedangkan bidan menggunakan doa-doa
responden menyatakan tidak ada pantangan tersebut: 62,0% responden mayoritas
dalam pemilihan penolong persalinan menyatakan ada kebiasaan keluarga turun
disebabkan bidan lebih memahami dan telah temurun dari keluarga ibu supaya pertolongan
memiliki sertifikat yang sah dari pemerintah persalinan harus dilakukan oleh dukun bayi
untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti karena ada kebiasaan orangtua atau keluarga
pemeriksaan kehamilan dan bersalin. 67,4% menggunakan jasa dukun bayi: 66,3%
responden menyatakan bahwa bidan terlalu responden menyatakan bahwa pertolongan
muda dan belum berkeluarga, merasa tidak persalinan oleh dukun merupakan adat
aman menolong persalinan karena istiadat yang harus dipatuhi di lingkungan
pengalaman bidan sangat berkaitan dengan tempat tinggal ibu: 60,9% responden
lamanya bidan menggeluti profesinya: 84,8% menyatakan mayoritas bahwa ada kebiasaan
responden menyatakan tidak ada larangan keluarga ibu setelah melahirkan diberikan
dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal upacara adat istiadat yang dipimpin oleh
supaya persalinan tidak dilakukan di rumah dukun.
sakit disebabkan informasi yang beredar di Hasil pengukuran budaya dalam
masyarakat pada umumnya ibu bersalin keluarga dalam penolong persalinan
dianjurkan di sarana kesehatan. kemudian dikategorikan, maka ditemukan 55
51,1% responden menyatakan tidak orang responden (60,9%) dalam kategori
ada larangan dari orang yang dituakan mendukung petugas kesehatan sebagai
ditempat ibu tinggal supaya persalinan tidak penolong bersalin dan selebihnya 35 orang
dilakukan di puskesmas karena ada kebiasaan responden (39,1%) berbudaya kurang
keluarga memanfaatkan jasa dukun bayi mendukung seperti pada Tabel berikut
sebagai penolong persalinan dan memiliki
498 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
1. Penghasilan
Di atas atau sama dengan UMK 65 71,7
Di bawah UMK 25 28,3
Total 90 100
499 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
500 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
501 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
502 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503
503 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)