Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional II USM 2017

Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia


sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

ANALISIS PENCARIAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH MASYARAKAT

Masyudi1, Aris Winandar2, Tika Indiraswari3


1,2,3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
Email: masyudi@serambimekkah.ac.id

ABSTRAK
Didaerah pedalaman Aceh khusus nya Kluet Tengah Aceh Selatan Persalinan sejak lama telah di
bantu oleh Dukun bayi, sebelum kemudian hadir Bidan Desa sebagai Tenaga Kesehatan sehingga
kemudian menghadirkan dua pilihan pertolongan persalinan yang ada di Masyarakat. Disatu sisi
Dukun Bayi tidak memiliki Kopetensi terukur karena tidak memiliki pendidikan formal, namun
disisi lain kondisi desa yang sulit dijangkau menempatkan Dukun Gampong sangat berperan.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan,
sebuah Kecamatan yang posisi letaknya sulit di Jangkau. Selain Fasilitas Jalan yang sangat Buruk,
wilayah ini juga minim fasilitas Kesehatan. Dari hasil wawancara didapatkan Alasan ibu memilih
dukun bayi dalam persalinan karena pelayanan yang diberikan lebih sesuai dengan sistem sosial
budaya yang ada, mereka sudah dikenal lama karena berasal dari daerah sekitarnya dan
pembayaran biaya persalinan dapat diberikan dalam bentuk barang. Tujuan lainnya adalah untuk
mengetahui metode pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat. Dalam lanjutan penelitian ini diharapkan dapat menemukan hal hal
yang dapat di adopsi untuk disandingkan dengan metode pertolongan persalinan oleh Tenaga
Kesehatan.

Kata Kunci: pertolongan persalinan, dukun bayi, bidan desa

1. PENDAHULUAN berkaitan dengan informasi kesehatan, dan


Indikator derajat kesehatan pengalaman yang merubah perilaku
masyarakat adalah Angka Kematian Ibu Dukun bayi telah berperan dalam
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). memberikan pelayanan persalinan sejak
Makin tinggi angka kematian ibu dan bayi di dahulu. Dukun bayi merupakan tenaga yang
suatu negara maka dapat dipastikan bahwa dipercaya oleh masyarakat di lingkungannya
derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal untuk menolong persalinan (Hemiati, 2007).
ini disebabkan ibu hamil dan bersalin Alasan ibu memilih dukun bayi dalam
merupakan kelompok rentan yang persalinan karena pelayanan yang diberikan
memerlukan pelayanan maksimal dari petugas lebih sesuai dengan sistem sosial budaya yang
kesehatan, salah satu bentuk pelayanan yang ada, mereka sudah dikenal lama karena
harus diberikan kepada ibu melahirkan adalah berasal dari daerah sekitarnya dan
penolong oleh tenaga kesehatan. pembayaran biaya persalinan dapat diberikan
Rendahnya Angka Cakupan dalam bentuk barang. Faktor sosio-kultural
Persalinan yang dilakukan oleh tenaga masyarakat khususnya ibu hamil tentang
kesehatan dapat dipengaruhi oleh Sikap dan penolong persalinan oleh dukun antara lain
perilaku ibu dalam memilih tenaga penolong disebabkan oleh tradisi masyarakat yang
persalinan. Menurut teori Health Belief Model masih percaya pada dukun dan
didasarkan atas 3 faktor esensial yaitu: (1) keterjangkauan yang dipengaruhi juga oleh
kesiapan individu untuk merubah perilaku faktor geografis. Adanya hubungan antara
dalam rangka menghindari suatu penyakit rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga
atau memperkecil risiko kesehatan; (2) kesehatan dengan rendahnya tingkat
adanya dorongan dalam lingkungan individu pendidikan ibu hamil.
yang membuatnya merubah perilaku; dan (3) Berdasarkan hasil wawancara yang
perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh dilakukan peneliti dengan petugas kesehatan
karakteristik individu, interaksi yang Puskesmas Kluet Tengah dikatakan bahwa di
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah angka

494 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

melahirkan di dukun bayi tinggi. Masih Puskesmas Kluet Tengah Kecamatan Kluet
tingginya persalinan yang ditolong oleh Tengah Kabupaten Aceh Selatan tahun 2017.
dukun bayi disebabkan penilaian ibu yang Populasi Penelitian adalah Ibu yang
kurang percaya terhadap kemampuan dan Melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Kluet
pengalaman tenaga kesehatan untuk penolong Tengah Kabupaten Aceh Selatan Propinsi
persalinan karena petugas kesehatan berusia Aceh selama tahun 2016 yang berjumlah 90
muda dan belum menikah. Adanya ibu yang orang, Bidan Desa dari Tenaga Kesehatan dan
meninggal pada saat melahirkan yang Dukun Bayi yang ada di wilayah kerja
ditolong oleh tenaga kesehatan sehingga ibu Puskesmas Kluet Tengah. selain itu
memilih penolong persalinan dengan dukun wawancara juga dilakukan dengan Tokoh
bayi. Menurut petugas keadaan ini sebenarnya Masyarakat dan Kader Kesehatan.
bukan kesalahan penolong persalinan, namun
keterlambatan ibu mendapat penolong 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
persalinan dan kondisi ibu yang memiliki Puskesmas Kluet Tengah terletak di
riwayat risiko tinggi. Ibu memilih dukun bayi Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh
disebabkan dukun bayi dapat meluangkan Selatan yang mempunyai luas wilayah 284,72
waktu selama mungkin dalam mendampingi km persegi dengan Batas wilayah Puskesmas
ibu bersalin. Kluet Tengah adalah Sebelah utara berbatasan
Selain itu, ibu juga merasa bahwa dengan Pengunungan Hutan lauser yang
komplikasi yang mungkin terjadi saat bersalin berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh
dapat ditolong oleh dukun bayi disebabkan Tenggara, Sebelah timur berbatasan dengan
dukun bayi tersebut pernah melakukan Kecamatan Kluet Timur Sebelah selatan
persalinan terhadap keluarganya. Sedangkan berbatasan dengan Kecamatan Kluet Utara
sumber informasi tentang penolong persalinan Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
sudah cukup baik. Tenaga kesehatan Pasie Raja Kecamatan Kluet Tengah berada
memberikan penyuluhan pada kegiatan di tengah Kabupaten Aceh Selatan dengan
posyandu, dan saat ibu berkunjung untuk Ibukota Kecamatan Menggamat.
memeriksakan kehamilannya. Namun Kecamatan Kluet Tengah Letaknya
demikian ibu memilih dukun bayi disebabkan berbatasan dengan Kluet Utara, berada di tepi
kebiasaan keluarga untuk memberikan kanan Sungai Kluet dan berjarak 45 km dari
memanfaatkan pengobatan anak/suami ke ibukota Kabupaten Tapaktuan. Untuk menuju
dukun bayi atau dukun bayi memiliki ke Kecamatan Kluet Tengah dari Kota
kekerabatan keluarga. Tapaktuan kearah Utara akan bertemu
Temuan lainnya hasil wawancara dengan Kecamatan Pasie Raja dan Kluet
peneliti bahwa beberapa masyarakat di Utara dengan Jalan Aspal yang Mulus, namun
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah, untuk melanjutkan ke Kluet Tengah dari
masyarakat menyatakan masih percaya Kluet Utara harus menempuh Medan Jalan
ditolong oleh non kesehatan (dukun bayi) yang Sangat Sulit. Jalan Berlubang, Terjal,
pada saat persalinan. Becek dan Pegunungan serta Hutan yang
gundul akan menjadi pemandangan sepanjang
2. METODE PENELITIAN perjalanan dari perbatasan Kluet Utara
Penelitian ini dilaksanakan dalam Menuju Kluet Tengah
bentuk survei dengan menggunakan Saat ini di Menggamat sedang Marak
pendekatan explanatory research yaitu Penambangan Emas Secara Tradisional dan
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan Perambahan Hutan, Penambang tidak hanya
hubungan kausal antara variabel-variabel berasal dari wilayah Kluet tengah sendiri
yang diteliti melalui penggunaan sampel. melainkan juga dari Kecamatan lain dan dari
Selain itu juga dilakukan observasi dan Kabupaten lain. Wilayah kerja Puskesmas
wawancara untuk untuk mendapatkan data Kluet Tengah adalah seluruh desa yang ada di
Primer dan Sekunder untuk mengetahui Kecamatan Kluet Tengah yang terdiri dari 13
determinan pencarian penolong persalinan di gampong dan 1 mukim Jumlah penduduk
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah sebanyak 6.854 jiwa.
Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja

495 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

Analisis Univariat Hasil penelitian tentang karakteristik


Penelitian dilakukan dengan dua responden meliputi jumlah anak dan
metoda yaitu kualitatif dan kuantitatif, dengan pekerjaan diperoleh data responden
responden Bidan Desa, Dukun Bayi, Tokoh mempunyai jumlah anak di atas 2 orang yaitu
Masyarakat dan Ibu yang melahirkan di 78 orang responden (87%) dan selebihnya di
wilayah kerja Puskesmas Kluet Tengah tahun bawah atau sama dengan 2 orang yaitu 12
2016. Wawancara mendalam dilakukan orang responden (13%). Responden berstatus
dengan Bidan Desa dan Dukun Gampong tidak bekerja yaitu 47 orang responden
secara Paralel dimana Peneliti di bantu oleh (52,2%) dan selebihnya bekerja 43 orang
Asisten yang sebelumnya telah di beri responden (47,8%).
pelatihan mengenai tekhnik wawancara.

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Sosiodemografi


No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)
Jumlah anak
≤ 2 orang 10 13.0
1
> 2 orang 80 87.0
Total 90 100
Pekerjaan
Bekerja 43 47.8
2
Tidak bekerja 47 52.2
Total 90 100

Umur dan Pendidikan berisiko (>35 tahun). Dilihat dari kategori


Hasil penelitian tentang faktor umur tersebut sebanyak 74 orang (82,2%)
predisposisi meliputi umur, pendidikan, berada pada kelompok umur kurang berisiko
pengetahuan, sikap dan budaya. Distribusi (20-35 tahun) dan selebihnya kelompok umur
umur dan pendidikan responden dapat dilihat berisiko (< 20 tahun dan >35 tahun) yaitu 16
pada tabel 4.2 menunjukan bahwa kelompok orang (17,8%). Responden lebih banyak
umur responden berdasarkan usia reproduktif berpendidikan rendah (SD/SMP) yaitu 49
dibagi menjadi dua kategori yaitu umur orang (54,4%) dan berpendidikan tinggi yaitu
kurang berisiko (20-35 tahun) dan umur 41 orang (45,6%).

Tabel 2. Kategori Umur dan Pendidikan Responden tentang Penolong Persalinan


No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)
Umur
Kurang beresiko 74 82,2
1
Beresiko 16 17,8
Total 90 100
Pendidikan
Tinggi 41 45,6
2
Rendah 49 54,4
Total 90 100

Pengetahuan responden mengetahui bahwa seorang


Pengetahuan responden terhadap berstatus bidan menyelesaikan pendidikan
bidan sebagai penolong persalinan dapat kebidanan, tetapi masih ada responden
diketahui dari tabel 5.3 dimana frekuensi menentukan penolong persalinan berdasarkan
perolehan jawaban responden berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh dukun bayi:
kuesioner sebagai berikut: 67,4% memahami 75% responden memahami bahwa
bahwa pemilihan penolong persalinan dukun bayi tidak tepat dalam menolong
berdasarkan latar belakang pendidikan karena persalinan disebabkan dukun bayi tidak

496 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

memakai alat kedokteran yang streril dalam disebabkan dukun bayi tidak mendapat
persalinan, tetapi masih ada yang menyatakan pelatihan memadai seperti halnya bidan yang
dukun bayi tepat sebagai penolong persalinan sudah diakui oleh pemerintah sebagai
karena keluarga atau responden pernah penolong persalinan yang profesional: 65,2%
menggunakan jasa dukun bayi: 58,7% memahami bahwa mendorong perut ibu
memahami bahwa penolong persalinan bersalin oleh dukun bayi adalah tindakan
dengan tepat dapat mencegah komplikasi yang berbahaya:
sewaktu persalinan: 53,3% memahami bahwa 59,8% memahami bahwa biaya yang
persalinan yang ditolong bidan dilakukan harus dikeluarkan ibu bersalin lebih murah di
penyuntikan pada ibu melahirkan apabila ada bidan daripada dukun bayi disebabkan
risiko perdarahan karena manfaat ibu diberi responden mengetahui adanya program
suntikan untuk mencegah terjadi perdarahan pemerintah dalam jaminan kesehatan ibu dan
pada saat dan setelah melahirkan: 51.1% anak (Jampersal). 65,2% kurang memahami
memahami bahwa pertolongan persalinan bahwa persalinan yang mengalami penyulit
sebaiknya di sarana kesehatan seperti sebaiknya ditolong bidan disebabkan dukun
puskesmas, polindes, poskesdes karena di pada umumnya berumur tua, tentunya
sarana kesehatan apabila terjadi komplikasi memiliki pengalaman dalam hal menolong
persalinan mudah mendapat rujukan: 54,3% ibu bersalin yang mungkin mengalami
kurang memahami bahwa dukun terlatih hambatan.
dalam menolong persalinan tidak Hasil pengukuran pengetahuan
menggunakan cara dan alat-alat kesehatan kemudian dikategorikan, maka ditemukan 58
yang steril karena ada kebiasaan masyarakat orang responden (64,1%) dalam kategori baik
dalam penyembuhan penyakit tanpa dan selebihnya 32 orang responden (35,9%)
menggunakan perawatan dari tenaga berpengetahuan kurang seperti pada Tabel
kesehatan: 59,8% memahami bahwa dukun 5.4. berikut
bayi tidak dapat menangani komplikasi

Tabel Kategori Pengetahuan Responden tentang Penolong Persalinan


No Pengetahuan n (%)

1. Baik 58 64,1
2. Kurang baik 32 35,9

Total 90 100

Sikap persalinan ditolong oleh bidan mudah dirujuk/


Sikap responden terhadap bidan aman disebabkan bidan mengetahui sistem
sebagai penolong persalinan adalah sebagai rujukan apabila ibu mengalami komplikasi
berikut: 44,6% setuju bahwa ibu dan suami saat bersalin:
merencanakan penolong persalinan karena 54,3% kurang setuju bahwa
membutuhkan kesiapan materi (uang) dan perawatan ibu bersalin di tenaga kesehatan
non materi (mental ibu): 50,0% setuju bahwa sampai selesai masa nifas karena bidan hanya
di sarana kesehatan mendapat informasi atau memberikan pelayanan kesehatan sebanyak 4
memperoleh pelayanan KB disebabkan kali kunjungan neonatus: 39,1% setuju dan
program pemerintah yang menganjurkan kurang setuju bahwa persalinan ibu berumur
untuk menjarangkan kelahiran anak: 41,3% di atas 35 tahun atau dibawah 20 tahun dapat
setuju bahwa bidan sebagai penolong ditolong oleh dukun bayi: 50% setuju bahwa
persalinan mampu mengenal tanda-tanda untuk menghindari terjadinya perdarahan
komplikasi kehamilan disebabkan bidan sesudah persalinan pertolongan persalinan
sebagai provider tentunya sudah memahami harus dengan bidan: 39,1% kurang setuju
tanda-tanda komplikasi yang mungkin terjadi bahwa bidan desa harus menetap di desa
pada kehamilan: 40,2% setuju bahwa

497 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

tempatnya bertugas disebabkan belum di menemui bidan di desa: 40,2% kurang setuju
setiap desa memiliki bidan desa bahwa ibu bersalin di dukun bayi terjadi
47,8% setuju bahwa ibu komplikasi, ibu bersedia ditolong oleh bidan.
membutuhkan pertolongan persalinan akan

Tabel Distrubisi Kategori Sikap Responden tentang Penolong Persalinan

No Kategori Sikap n (%)

1. Baik 58 64,1
2. Kurang baik 32 35.9

Total 90 100

Hasil pengukuran sikap kemudian banyak waktu mengurus ibu dan bayi sampai
dikategorikan, maka ditemukan 58 orang masa nifas: 51,1% responden menyatakan ada
responden (64,1%) dalam kategori baik dan larangan dari orang yang dituakan ditempat
selebihnya 32 orang responden (35,9%) ibu tinggal supaya persalinan tidak dilakukan
Memiliki Sikap kurang Baik seperti pada di rumah karena ada kebiasaan dalam
Tabel berikut keluarga melahirkan di rumah sehingga dapat
ditemani oleh sanak saudara: 60,9%
Budaya responden menyatakan ada kepercayaan di
Sikap responden tentang budaya lingkungan ibu tinggal bahwa pertolongan
dalam keluarga terhadap bidan sebagai persalinan oleh bidan mengakibatkan anak
penolong persalinan adalah sebagai berikut: yang lahir tidak patuh pada orang tua karena
82,6% responden menyatakan tidak ada ada kepercayaan melahirkan di dukun bayi
pantangan tertentu selama kehamilan karena menggunakan mantra-mantra atau doa-doa
ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi supaya anak patuh kepada orang tua,
gizi baik sesuai anjuran bidan: 57,6% sedangkan bidan menggunakan doa-doa
responden menyatakan tidak ada pantangan tersebut: 62,0% responden mayoritas
dalam pemilihan penolong persalinan menyatakan ada kebiasaan keluarga turun
disebabkan bidan lebih memahami dan telah temurun dari keluarga ibu supaya pertolongan
memiliki sertifikat yang sah dari pemerintah persalinan harus dilakukan oleh dukun bayi
untuk melakukan pelayanan kesehatan seperti karena ada kebiasaan orangtua atau keluarga
pemeriksaan kehamilan dan bersalin. 67,4% menggunakan jasa dukun bayi: 66,3%
responden menyatakan bahwa bidan terlalu responden menyatakan bahwa pertolongan
muda dan belum berkeluarga, merasa tidak persalinan oleh dukun merupakan adat
aman menolong persalinan karena istiadat yang harus dipatuhi di lingkungan
pengalaman bidan sangat berkaitan dengan tempat tinggal ibu: 60,9% responden
lamanya bidan menggeluti profesinya: 84,8% menyatakan mayoritas bahwa ada kebiasaan
responden menyatakan tidak ada larangan keluarga ibu setelah melahirkan diberikan
dari orang yang dituakan ditempat ibu tinggal upacara adat istiadat yang dipimpin oleh
supaya persalinan tidak dilakukan di rumah dukun.
sakit disebabkan informasi yang beredar di Hasil pengukuran budaya dalam
masyarakat pada umumnya ibu bersalin keluarga dalam penolong persalinan
dianjurkan di sarana kesehatan. kemudian dikategorikan, maka ditemukan 55
51,1% responden menyatakan tidak orang responden (60,9%) dalam kategori
ada larangan dari orang yang dituakan mendukung petugas kesehatan sebagai
ditempat ibu tinggal supaya persalinan tidak penolong bersalin dan selebihnya 35 orang
dilakukan di puskesmas karena ada kebiasaan responden (39,1%) berbudaya kurang
keluarga memanfaatkan jasa dukun bayi mendukung seperti pada Tabel berikut
sebagai penolong persalinan dan memiliki

498 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

Tabel Kategori Budaya Responden

No Kategori Budaya n (%)


1. Mendukung 55 60,9
2. Tidak mendukung 35 39,1
Total 90 100,0

Faktor Pendukung sarana kesehatan yaitu 42 orang (46,7%)


Hasil penelitian tentang faktor karena ketersediaan bidan tidak selalu ada di
pendukung meliputi penghasilan keluarga setiap desa dan walaupun ada tidak bertempat
dan jarak sarana kesehatan. Hasil penelitian tinggal di desa tersebut.
menunjukkan bahwa responden lebih banyak Hasil wawancara ibu Laila mengatakan::
berpenghasilan di atas Upah Minimum Saya tahu bahwa saya memegang
Kabupaten (UMK) sebesar (>Rp. 1.500.000) kartu Jamkesmas dan tidak membayar kalo
yaitu 65 orang (71,7%), selebihnya di bawah bersalin di bidan desa Luar. Tetapi karena
UMK (<Rp.1.500.000) yaitu 25 orang bidan desa tidak sempat saya persalinan ke
(28,3%). Responden lebih banyak dengan dukun bayi. Biaya persalinan tidak dipatok.
kategori jarak yang jauh dengan sarana Pertama saya bayar Rp. 150.000,-, waktu
kesehatan yaitu 48 orang (53,3%), selebihnya melahirkan dan Rp. 50.000,- sewaktu turun ke
dengan kategori jarak yang dekat dengan air.

Tabel Kategori faktor Pendukung Responden


No Faktor Pendukung Jumlah (n) Persentase (%)

1. Penghasilan
Di atas atau sama dengan UMK 65 71,7
Di bawah UMK 25 28,3
Total 90 100

2. Jarak Sarana Keshatan


Dekat 42 46,7
Jauh 48 53,3
Total 90 100

Faktor Kebutuhan responden berkunjung ke sarana kesehatan


Pengukuran faktor pendukung untuk mengetahui kondisi bayinya disebabkan
berdasarkan kebutuhan responden terhadap responden dapat memperoleh informasi
gangguan kehamilan dan diagnosis oleh tentang kehamilan dan kondisi bayinya atau
petugas kesehatan. bidan dapat memberikan informasi kapan
waktu ibu melahirkan: 80,4% orang
Kebutuhan Berdasarkan Gangguan mendukung responden berkunjung ke sarana
Kehamilan kesehatan untuk mengetahui penyebab
Kebutuhan responden terhadap keluhan yang dialami disebabkan bidan lebih
gangguan kehamilan responden adalah memahami persalinan secara medis
sebagai berikut: 85,9% orang responden dibandingkan dengan dukun bayi: 80,4%
menyatakan berkunjung ke sarana kesehatan orang responden berkunjung ke sarana
selama hamil untuk mengetahui kesehatan kesehatan untuk mengetahui komplikasi yang
disebabkan adanya program pemerintah mungkin terjadi selama hamil disebabkan ibu
(Jampersal) sebagai upaya agar ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di sarana
melahirkan di sarana kesehatan: 66,3% orang kesehatan dilengkapi dengan peralatan medis

499 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

dan diberikan pendidikan kesehatan oleh gangguan kehamilan kemudian


bidan bersangkutan dan 67,4% orang dikategorikan, maka ditemukan
responden berkunjung ke sarana kesehatan 64 orang responden (70,7%)
untuk mengetahui komplikasi yang mungkin dalam kategori berkeinginan kuat berkunjung
terjadi selama hamil. ke sarana kesehatan dan selebihnya 26 orang
Hasil pengukuran kebutuhan responden (29,3%) berkeinginan rendah
responden terhadap seperti pada Tabel berikut:

Tabel Kategori Kebutuhan Responden Berdasarkan Gangguan


Kehamilan
No Kategori Kebutuhan Berdasarkan n (%)
Gangguan Kehamilan
1. Kuat 64 70,7
2. Rendah 26 29,3
Total 90 100,0

Kebutuhan berdasarkan Diagnosis oleh diperiksa kehamilannya oleh tenaga kesehatan


Tenaga Kesehatan karena mendapat rujukan dengan tepat
Kebutuhan responden terhadap apabila mengalami komplikasi persalinan.
diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah
sebagai berikut: 90,2% responden yakin Hasil wawancara dengan ibu Asri
dengan hasil pemeriksaan tenaga kesehatan mengatakan:
atas ketepatan waktu pertama hamil: 69,6% Bidan itu sudah pandai dan punyai ilmu.
responden yakin dengan hasil pemeriksaan Bidan itu mengunakan alat steril dalam
oleh tenaga kesehatan atas kondisi ibu hamil: pemeriksaan kehamilan. Bidan itu datang ke
75% responden yakin dengan hasil rumah saya. Orangnya baik dan ramah, sudah
pemeriksaan oleh tenaga kesehatan atas banyak yang ditolongnya dan perawatan tali
penyebab keluhan yang dialami: 84,8% pusat dan imunisasi dilakukan oleh bidan itu.
responden yakin diperiksa kehamilannya oleh Saya bersalin di klinik bidan, karena teman
tenaga kesehatan karena memiliki saya yang bekerja di dinas kesehatan
kemampuan dalam mengenal komplikasi mengatakan sekarang tidak boleh bersalin di
kehamilan/persalinan: 71,7% responden yakin rumah.

Tabel Kategori Kebutuhan Responden Berdasarkan Diagnosis oleh Tenaga


Kesehatan
No Kebutuhan Berdasarkan Diagnosis oleh n (%)
Tenaga Kesehatan
1. Kuat 67 73,9
2. Rendah 23 26,1
Total 90 100

Tabel Kategori Kebutuhan Responden Berdasarkan Diagnosis oleh Tenaga


Kesehatan
No Kebutuhan Berdasarkan Diagnosis oleh n (%)
Tenaga Kesehatan
1. Kuat 67 73,9
2. Rendah 23 26,1
Total 90 100

500 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

Pemanfaatan Penolong Persalinan memanfaatkan dukun bayi sebagai penolong


Hasil Penelitian menunjukan bahwa persalinan yaitu sebanyak 18 orang (20,7%)
lebih banyak responden memanfaatkan bidan diantaranya 6 orang melakukan pemeriksaan
sebagai penolong persalinan yaitu sebanyak kehamilan (ANC) ke bidan tetapi bersalin di
72 orang (79,3%), selebihnya responden dukun bayi.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden berdasarkan Pemanfaatan Penolong Persalinan


No Pemanfaatan Penolong Persalinan oleh N (%)
Responden
1 Petugas Kesehatan 72 79,3
2 Bukan Petugas Kesehatan (Dukun Beranak) 18 20,7
Total 90 100

4. KESIMPULAN. Arkhe, 2010, Jurnal Ilmiah Psikologi, Edisi


1. Kemudahan dan Keluangan Waktu April 2010, Universitas Taruma
dari Dukun Bayi menjadikan dukun Negara, Jakarta
bayi sebagai penolong persalinan Arsyad, Azhar, 2011. Media Pembelajaran.
yang tidak bisa dihapuskan di Jakarta : Rajawali Pers
Masyarakat Kluet Tengah. Azwar,Azrul, 2006, Strategi Percepatan
2. Kepercayaan Masyarakat pada Duku Penurunan Kematian Ibu Melalui
Bayi dikarnakan factor budaya dan Peningkatan Kualitas Pelayanan,
sudah Turun Menurun, Dukun Bayi Advocasi Workshop Strategi dan
menjadi pemuka adat di Masyarakat Kegiatan yang Berhasil dalam
Kluet Tengah dan masuk ke dalam Program Safe Motherhood. Depke RI,
Struktur Desa Jakarta
3. Bidan Tenaga Kesehatan Memiliki Carlson, Cyndi, 2009, Ilmu Kesehatan
Tantangan yang berat untuk bertugas Masyarakat Untuk Mahasiswa
di wilayah Kluet Tengah dikarnakan Kebidanan, EGC, Jakarta
Letak Kluet Tengah yang jauh dari Conner, 1996, , Maternity Nursing eighteenth
Pusat Pemerintahan, Akses ke Editio, Lippancou Philadelphia, New
wilayah yang sulit dan minimnya York.
Fasilitas Kesehatan yang tersedia Depdiknas, 2007, Program Wajib Belajar 6
Tahun, Depdiknas, Jakarta
Saran Depdiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa
Kepada Pemerintah Daerah Khususnya Indonesia, Depdiknas, Jakarta
Dinas Kesehatan , diadakan pertemuan dan Depkes RI, 2001, Rencana Strategi Nasional
Pelatihan secara berkesinambungan untuk Making Prenancy Safer di Indonesia
Bidan Desa Tenaga Kesehatan dan Dukun 2001-2010, Depkes RI, Jakarta
Bayi agar bisa Bekerja sama dalam ___________, 2001, Buku Kesehatan Ibu dan
Pertolongan Persalinan di wilayah Kluet Anak, Depkes RI, Jakarta
Tengah Aceh Selatan, Sehingga dapat ___________, 2006 Buku Pedoman
menekan angka kematian ibu dan bayi di Pengenalan Tanda Bahaya Pada
wilayah tersebut Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Depkes RI, Jakarta
Daftar Pustaka ___________, 2007. Sistem Kesehatan
A.Rasdiyanah, Jakir, 2011, Pemilihan Tenaga Nasional. Jakarta : Depkes RI
Penolong Persalinan di Borong ___________, 2009. Rencana Strategi
Sinjai: diakses dari Nasional Making Prenancy Safer di
http://digilib.litbang.depkes.go.id. 5 Indonesia 2009. Jakarta : Depkes RI
Maret 2013 __________, 2010, Riset Kesehatan Dasar,
Arikunto, S. 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta: Depkes RI
Rineka Cipta, Jakarta

501 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

___________,2010. Pemantauan Wilayah Keluarga Berencana untuk


Setempat Kesehatan Ibu dan Anak pendidikan bidan, EGC, Surakarta
(PWS-KIA). Jakarta : Depkes RI _____________, 2009, Memahami Kesehatan
Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, 2014, Profil Reproduksi Wanita, Edisi 2, ECC,
Kesehatan Aceh Tahun 2014, Aceh. Jakarta
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan, Moleong, 1996, Metode Penelitian Kualitatif,
2015, Laporan Tahunan Kesehatan EGC, Jakarta
Keluarga, Aceh Selatan. Monks, dkk, 2006, Psikologi Perkembangan,
Djamaluddin, Ali, 2003, Penanganan Partus Universitas Gajah Mada Press,
Lama di RS. DR. Pirngadi Medan, Yokyakarta
diakses dari http://www.google.co.id. Mulidah, 2002, Penyulit Dalam Kehamilan,
5 Maret 2013. Persalinan dan Nifas, EGC, Jakarta
Edberg,Mark, 2009, Perilaku Kesehatan, Mullen, PD; Hersey, J.; and Iverson,
ECC, Jakarta DC,1987. "Health Behavior Models
Flora & Cassady, 1990, Media Massa, UI Compared." Social Science and
Press, Jakarta Medicine
Foster-Anderson, 1994, Antropologi Mulyana,2004, Sikap Manusia, Pustaka
Kesehatan, UI-Press, Jakarta Pelajar, Yokyakarta
Foster-Anderson, 2005, Antropologi Naek,L.Tobing, 2010, Kesehatan Maternal
Kesehatan, UI-Press, Jakarta Dan Keluarga Berencana, EGC,
Glanz, K.; Lewis, FM; and Rimer,1997 Jakarta
"Linking Theory, Research, and Najmah, 2011, Manajemen & Analisa Data
Practice In Health Behavior and Kesehatan, Nuha Medika,
Health Education: Theory, Research, Yokyakarta
and Practice, eds. Jossey-Bass, San Notoatmodjo,S, 2003, Ilmu Kesehatan
Francisco Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar,
Hastono, Sutanto Priyo dan Luknis Sabri. Rineka Cipta, Edisi Rev, Jakarta.
2010. Statistik Kesehatan. Prabowo, Ari, Faktor-faktor Yang
Rajagrafindo Persada, Jakarta Berhubungan Dengan Pemilihan
Irianto, Agus H. 2008. Statistik: Konsep Tenaga Penolong Persalinan di
Dasar & Aplikasinya, Kencana Wilayah Kerja Puskesmas Banten:
Prenada Media Group, Jakarta. diakses dari http://www.google.co.id.
Ishak, Md Sidin, 2006, Media Massa, 4 Maret 2013.
http://www.mediamassa.com. Prawirohardjo,S. 2007, Ilmu Kebidanan,
(Diakses 5 Maret 2013) Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Kotler, 2000, Dasar- Dasar Ilmu Perilaku, ___________, 2009, Buku Acuan Nasional
Rineke Cipta, Jakarta pelayanan Kesehatan Maternal dan
Kreuterr, Agto, 1999, Ilmu Kesehatan Neonatal, Bina Pustaka, Jakarta
Masyarakat, EGC, Jakarta Rasdiyanah, 2007, Faktor-faktor Yang
Kuncaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Berhubungan Dengan Pemilihan
Rineka Cipta, 2007 Tenaga Penolong Persalinan di
Lembaga Penelitian SMERU, 2008, Wilayah Kerja Puskesmas Borong
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Kompleks: diakses dari
Dasar, diakses dari http://www.google.co.id. 5 Maret
http://www.smeru.or.id/newslet, 28 2013.
Februari 2013 Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-
Lukito, 2003, Pemanfaatan Fasilitas Variabel Penelitian. Alfabeta,
Kesehatan Oleh masyarakat Bandung.
Pedesaan, Tesis UGM, Yogyakarta RISKESDS,2013 Riset Kesehatan Dasar
Maiman, 1997, Teori Health Belief Model, UI Robin, 2006, Teori Kepribadian, Nuha
Press, Jakarta Medika, Yokyakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2006, Ilmu Roeshandi, 2004, Gangguan dan Penyulit
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Pada Masa Kehamilan, diakses dari

502 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 494-503

http://www.google.co.id. 4 Maret Sri Hemiati J, 2007. 69 Juta Ibu Hamil Belum


2013. Terlayani Tenaga Kesehatan
Rustam, Mochtar, 2007, Sinopsis Obstetri, Terlatih: diakses dari
USU, Medan http://www.Kapanlagi.com. 5 Maret
Soekanto, Soerjono, 2007, Sosiologi Suatu 2013.
Pengantar, Rajagrafindo, Jakarta Sudarwan, dkk, 2003, Metode Penelitian
Kebidanan, EGC, Jakarta

503 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

Anda mungkin juga menyukai