Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Benda bercahaya
seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjang
gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi
selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision).
Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah inframerah (700
– 3000 nm) (Khopkar 1990).
Sejarah Spektrofotometer
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli Matematika Jerman Johann
Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan bahwa untuk radiasi monokromatik (dalam
radiasi praktek pita sempit) jumlah cahaya yang diserap adalah berbanding lurus dengan
panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak tergantung dari intensitas cahaya.
Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850) memperluas pekerjaan ini dan menemukan
bahwa, untuk larutan encer, ada hubungan linier antara konsentrasi analit dan absorbansi.
Digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan jaringan lain.
Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O. Beckman (1900-2004),
Namun, kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh Bernand B. Brodie (1907-1989)
melanjutkan untuk menggunakan instrumen untuk mengembangkan kuantitatif. Brodie
mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses meansurement obat dan racun lainnya dalam
spesimen biologi, banyak yang masih berlaku hari ini.
Dari 4 jenis spektrofotometer ( UV, Vis, UV-Vis dan Ir ) memiliki prinsip kerja yang sama
yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki panjang
gelombang tertentu”. Perbedaanya terletak pada panjang gelombang yang digunakan.
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik
(Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Hukum lambert-beer menyatakan hubungan linear antara absorban dengan konsentrasi
larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hokum Lambert-Beer
tersebut ada beberapa pembatasan, yaitu :
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang
teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel
berikut ini :
Cara Kerja Spektrofotometer UV-VIS
Cara kerja spektrofotometer yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju
monokromator. Cahaya dari monokramator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah
cermin berotasi. Detector menerima cahaya dari sampel secara bergantin secara berulang-
ulang, sinyal listrik dari detector diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya
perhitungan dilakukan dengan computer yang sudah terprogram.
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka larutan
tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur
dengan menggunakan lampu UV.
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi
maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya juga
maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan
konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan
terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan
apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan cahaya
yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh
benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan
absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.
Menggunakan filter gelas helium oksida yang mempunyai panjang gelombang acuan (nm) ,
pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding
dibiarkan kosong (udara) , Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang
gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan.
1. Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A) ,
Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B) ,
buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan
data acuan (+ 2%)
Kesimpulan
Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relative jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.
Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat pengukur perbedaan
adsorbsiantara sampel dan blanko ataupun pembanding.