1. Sumber sinar
Polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai
macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer UV-VIS
menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.
2. Monokromator
Sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang
berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis
monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa
prisma dan filter optik. Jika digunakan grating maka cahaya akan dirubah
menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna
sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai
cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai
dengan jenis pemeriksaan. Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi
atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau
cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Pada
gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati pintu keluar. Proses dispersi
atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar.
3. Sel sampel
Sebagai tempat meletakan sampel, Spektofotometer UV-VIS
menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari
kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki
kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik
dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer
sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1
cm.
4. Detektor
Menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas
5. Read out Merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat
listrik yang berasal dari detektor.
E. Prinsip Kerja
Adapun prinsip kerja alat spektrofotometer uv-vis yaitu sumber radiasi
untuk spektroskopi UV-Vis adalah lampu tungsten. Cahaya yang dipancarkan
sumber radiasi adalah cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik UV akan
melewati monokromator yaitu suatu alat yang paling umum dipakai untuk
menghasilkan berkas radiasi dengan satu panjang gelombang
(monokromator). Monokromator radiasi UV, sinar tampak dan infra merah
adalah serupa yaitu mempunyai celah (slit), lensa, cermin dan perisai atau
grating.
9. Tekan Enter
10. Tekan tombol autozero untuk mengnolkan (0) angka yang tertera pada
layar
11. Cuci kuvet dengan aquades (setelah dicuci dilap dengan tisu secra searah)
12. Isi kuvet dengan pelarut yang digunakan pada sampel yang akan diukur
(misal: aquades, etanol)
13. Taruh kuvet di tempat pembacaan absorbansi
14. Setelah muncul angkanya di layar, tekan tombol autozero untuk
mengnolkan (kalibrasi)
15. Cuci kembali kuvet dan dilap
16. Isi kuvet dengan blanko
17. Lakukan pembacaan absorbansi
18. Cuci kuvet dan dilap
19. Isi kuvet dengan sampel 1
20. Lakukan pembacaan absorbansi
21. Cuci kuvet dan dilap
22. Isi kuvet dengan sampel selanjutnya
23. Tiap ganti sampel, ulangi poin 16
Cara mematikan spektrofotometer:
1. Tekan tombol autozero
2. Tekan tombol return
3. Matikan tombol di belakang alat
4. Cabut kabelnya
G. Cara Perawatan Spektofotometer UV-Vis
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas
meja yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur
b) Caranya sederhana
165 nm.
c) Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron
valensi dengan energy eksitasi rendah.
d) Sinar yang dipakai harus monokromatis
1. Kromofor
Kromofor merupakan semua gugus atau atom dalam senyawa organik
dalam senyawa organik yang mampu menyerap sinar ultra violet dan sinar
tampak.
2. Pemilihan Pelarut
Kriteria pemilihan pelarut :
a. Tidak menyerap sinar UV pada daerah yang sama dengan daerah
sampel yang akan dianalisis. Bisanya pelarut yang tidak mengandung
sistem terkonjugasi merupakan pelarut pilihan.
b. Pengaruh pada struktur halus dan tajam (fine structure) pada pita
serapan. Pelarut non polar tidak berikatan hidrogen dengan senyawa
yang terlarut, dengan demikian spektrum senyawa mendekati spektrum
senyawa dalam keadaan gasnya, yang mana struktur halus dan tajam
yang teramati. Dalam pelarut polar, ikatan hidrogen membentuk
kompleks dengan senyawa pelarut dan struktur halus dan tajam tidak
muncul.
c. Kemampuan mempengaruhi panjang gelombang dari sinar UV yang
diadsorpsi dalam keadaan dasar dan tereksitasi. Pelarut polar dalam
keadaan terseksitasi tidak membentuk ikatan hidrogen semudah dengan
keadaan dasar.
3. Pengaturan Suhu
Suhu rendah menawarkan pita serapan senyawa obat yang lebih tajam
daripada suhu kamar. Rsolusi vibrasional akan lebih baik karena level
vibrasional yang ditempati lebih sedikit da tingkat interaksi solut-pelarut
diminimalkan.
4. Ion-ion organik
Sifat kromoforik yang terdapat dalam senyawa anorganik ada 2, yaitu
melibatkan beberapa atom seperti MnO4- dan Cr2O72- dan yang melibatkan
atom tunggal yang memiliki kulit elektron terluar d- yang tidak lengkap.