PENDAHULUAN
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis merupakan alat yang teliti sebagai
pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan
pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel,
UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih
berperan adalah elektron yang ada pada atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan
visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat
kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian
lebih besar (Day dan Underwood, 1993).
UV-VIS Spectrometry
1
1.3 . Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Spektrofotometri UV-VIS
2. Dapat mengetahui pengertian dari Spektofotometer.
3. Dapat mengetahui kegunaan dari Spektrofotometer UV-VIS
4. Dapat mengetahui dan memahami hubungan antara Hukum Lambert-Beer dengan
Spektrometer UV-VIS.
5. Dapat mengetahui dan memahami Instrumen Spektrofotometri UV-VIS
6. Dapat Memahami Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri
7. Dapat Mengetahui dan Memahami Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-VIS
8. Dapat Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer UV-VIS
UV-VIS Spectrometry
2
BAB II
PEMBAHASAN
UV-VIS Spectrometry
3
Gambar Alat
B. Pengertian Spektofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer
ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi
spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun
celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang
yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.
Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari
sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel
atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko
ataupun pembanding. (Khopkar, 1990).
UV-VIS Spectrometry
4
C. Kegunaan Spektrofotometer UV-VIS
UV-VIS Spectrometry
5
menunjukkan puncak yang karakteristik, dan sering dapat diperoleh informasi yang berguna
mengenai ada tidaknya gugus semacam itu dalam molekul tersebut. (Day & Underwood, 1986)
D. Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan
mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-
Beer.
Hukum Lambert-Beer terbatas karena sifat kimia dan faktor instrumen. Penyebab non linearitas
(Dachriyanus, 2004):
Deviasi koefisien ekstingsi pada konsentrasi tinggi (>0,01 M), yang disebabkan oleh interaksi
elektrostatik antara molekul karena jaraknya yang terlalu dekat.
Hamburan cahaya karena adanya partikel dalam sampel.
Flouresensi atau fosforesensi sampel.
Berubahnya indeks bias pada konsentrasi yang tinggi.
Pergeseran kesetimbangan kimia sebagai fungsi dari konsentrasi.
Radiasi non-monokromatik; deviasi bisa digunakan dengan menggunakan bagian datar pada
absorban yaitu pada panjang gelombang maksimum.
Kehilangan cahaya.
UV-VIS Spectrometry
6
E. Instrumen Spektrofotometri UV-Vis
4. Detektor
5. Recorder
6. Read out
UV-VIS Spectrometry
7
Sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber
sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Jenis monokromator yang saat ini
banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma dan filter optik. Jika digunakan grating
maka cahaya akan dirubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa
berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai
cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis
pemeriksaan. Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya.
dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang
tunggal yang mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya cahaya hijau yang melewati
pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar.
3. Sel sampel
Sebagai tempat meletakan sampel:
UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat
dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas
yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV
sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya
berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua
lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel
natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang dianalisis,
jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.
4. Detektor
Menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik.
Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
UV-VIS Spectrometry
8
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Dioda foto
Detektor panas
5. Read out
Merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang berasal dari
detektor.
diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi
dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki
oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika
elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada
dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi).
Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya
UV-VIS Spectrometry
9
cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel
sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan.
Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang
mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat
diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati
materi (sampel)).
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau
Hukum Beer, berbunyi:
G. Prinsip Kerja
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada
fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan
dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu,
terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang
dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya
yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding
UV-VIS Spectrometry
10
dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat
dalam sampel secara kuantitatif.
UV-VIS Spectrometry
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spektrofotometer UV / VIS adalah Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh
suatu molekul yang dapat menyebabkan eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut
dari tingkat energy dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 –
800 nm) oleh suatu senyawa, Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan
transisi elektronik
Komponen pada UV :
Sumber cahaya
Monokromator
Kompartemen sampel
Detektor
Visual display
UV-VIS Spectrometry
12
DAFTAR PUSTAKA
http://feby23meianwar.blogspot.com/2013/03/spektrofotometer-uv-vis.html
http://mulashadr.blogspot.com/2017/04/definisi-spektrofotometri-uv-vis-dan.html
UV-VIS Spectrometry
13