DOSEN PENGAMPU :
DR. APT. MIRA ANDAM DEWI, M.SI
Anggota Kelompok
1. Amanda Arifianti Essen (2250411007)
2. Dismayana Anggita Rosti (2250411008)
3. Ariaci Mandala Putri (2250411015)
4. Fadhlur Rohmansyah (2260411002)
5. Elza Reihana (2250411008)
6. Arta Arum (2250411011)
PENDAHULUAN
Spektrofotometri adalah metode pengukuran kuantitatif
yang didasarkan pada pengukuran absorbansi
(penyerapan) radiasi gelombang elektromagnetik.
Spektrometer Fotometer
Jumlah relatif panjang gelombang cahaya Jumlah relatif cahaya yang melewati
yang terabsorpsi ketika melewati sampel sampel dikenal dengan istilah transmitan
tergantung pada: (T)
• Jarak yang ditempuh sinar ketika
melewati sampel (ukuran kuvet = b)
• Jumlah senyawa kimia dalam sampel Absorban (A) adalah jumlah relatif
yang mengabsorpsi sinar (konsentrasi cahaya terabsorpsi oleh sampel dan
analit = C berhubungan dengan transmitan (T)
• Kemampuan sampel mengabsorpsi
sinar (molar absorptivity = ℇ
A = ℇ. b .C
Pergeseran panjang gelombang dan absorban
(ε) pada Spektrum UV-Vis
terekstasi dari keadaan dasar ke keadaan yang memiliki energi yang lebih
Spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan untuk penentuan Untuk mendapatkan spektrum UV-Vis yang baik
terhadap sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. perlu diperhatikan pula konsentrasi sampel.
Sampel harus diubah menjadi suatu larutan jernih. Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi
akan linier (A≈C) apabila nilai absorbansi larutan
Sampel yang berupa larutan perlu diperhatikan beberapa antara
persyaratan pelarut yang dipakai antara lain : 0,2-0,8 (0,2 ≤ A < 0,8)
Pelarut yang dipakai tidak mengandung ikatan rangkap
terkonjugasi pada struktur molekulnya dan tidak
berwarna (tidak boleh mengabsorpsi sinar yang dipakai
oleh sampel).
Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang
dianalisis.
Kemurniannya harus tinggi
Absorpsi UV-Vis
Besarnya energi untuk transisi dapat
dihitung dari persamaan Planck, yaitu:
Karakteristik berbagai macam kromofor
Instrumen Spektrofotometer
Cahaya merah
yang diserap
oleh larutan
hijau
Komponen Spektrofotometer
3. Detektor
Berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel
dan mengubahnya menjadi arus listrik.
Macam – macam detector :
• Detektor foto (Photo detector)
Syarat-syarat sebuah detektor :
• Photocell, misalnya CdS.
• Kepekaan yang tinggi
• Phototube
• Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
• Hantaran foto
• Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
• Dioda foto
• Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
• Detektor panas
• Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan
tenaga radiasi.
Komponen Spektrofotometer
4. Sample Cells
Sample cells (kuvet)
Spektrofotometer UV
Quartz (crystalline silica)
Spektrofotometer Visible
Glass
Spectronik 20
1. Dengan ruang sampel kosong,
mengatur panjang gelombang Sample Chamber
Digital Display Mode Knob
(set to Trans)
yang diinginkan kemudian
menyesuaikan diri dengan T
0% dengan tombol kanan pada
panel depan.
2. Masukkan larutan blanko, tutup
dan menyesuaikan T 100%
dengan tombol kanan pada
panel depan.
3. Solusi Insertdye, membaca dan
mencatat nilai% T.
4. Mengubah * panjang
gelombang, ulangi langkah 2-4
Filter Lever Wavelength Knob
0-100%T Knob
*NOTE: filter harus diganti secara periodik untuk range panjang gelombang
yang dipelajari : biru (400-449), hijau (450-549) dan jingga (550-749)
Tipe Instrumen Spektrofotometer
Protein
Amino Acids (aromatic)
Glucose Determination
Enzyme Activity (Hexokinase)
Struktur kimia dan absorpsi Visible
Niacin
Pyridoxine
Vitamin B12
Metal Determination (Fe)
Fat-quality Determination (TBA)
Enzyme Activity (glucose oxidase)
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF
SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
Dengan metode eksploitasi yang berbeda :
Perbandingan
Spektrum Derivatif TI Tersembunyi
Langsung
Paling sederhana
Signifikansi tinggi
210 nm menandakan keberadaan nitrat, 240 nm menandakan adanya
pemisahan matriks organik terlarut dan padatan tersuspensi, 320 nm
menandakan hanya ada kandungan padatan tersuspensi.
SPEKTRUM DERIVATIF
Dimana D(λ) adalah nilai dari turunan kedua yang terukur pada Panjang
gelombang λ, A(λ) adalah nilai absorban yang terukur pada Panjang
gelombang λ dan H yang sama, dan lebar pada setengah ketinggian puncak
(perbedaan Panjang gelombang yang diukur dari spektrum turunan kedua).
Dengan mempertimbangkan nilai turunan kedua dan tanda (negatif pada
puncak), rasio awal diubah menjadi (*(-100)).
Tipologi spektrum berdasarkan nilai faktor bentuk
standard (S1 dan S2) pada panjang gelombang λ1 . CS1, CS2, C1, C2
adalah konsentrasi standard dan komponen campuran.
METODE MULTIKOMPONEN DENGAN REGRESI MULTILINIER
Jika tidak ada interferensi dalam larutan, generalisasi dari hubungan aditif
dapat diterapkan, memberikan efek matriks, dan keterlibatan interaksi
kimia dapat diabaikan
Gbr. Contoh spektrum referensi, normalisasi (ref 1: zat organic terdisolusi, ref
2: koloid, ref 3: padatan tersuspensi, ref 4: nitrat, ref 5: surfaktan).
RIVIEW JURNAL
JURNAL 1
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol
Buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis
Dari penelitian yang telah dilakukan pada beberapa varian buah pepaya dengan
metode spektrofotometri UV-Vis didapatkan hasil:
Proses ekstraksi dilakukan dengan mendispersikan silika ke dalam 30 mL larutan sampel yang
berisi standard allopurinol, kemudian diaduk dengan pengaduk hotplate. Silika dikumpulkan
dan didesorbsi menggunakan pelarut etanol dengan bantuan vortex.
Metode ekstraksi turunan SPE yang cepat dan sederhana, yaitu ekstraksi fase padat dispersif
(DSPE) dilakukan dengan silika terdispersi sebagai penyerap padat untuk prakonsentrasi analit
target dari larutan sampel.
Proses ekstraksi dimulai dengan pengadukan larutan sampel pada kecepatan 800
rpm. Pada akhir proses ekstraksi, silika dikumpulkan dan didesorpsi
menggunakan etanol dengan memanfaatkan pusaran. Larutan desorpsi dianalisis
dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 250 nm
Dalam penelitian ini, silika diaplikasikan sebagai sorben padat untuk ekstraksi dan
prakonsentrasi allopurinol dalam sampel obat herbal dengan ekstraksi fase padat
dispersif. Selanjutnya, pengaduk magnetik dan bubuk silika ditempatkan ke dalam
sampel. Proses ekstraksi dimulai dengan pengadukan larutan sampel pada kecepatan 800
rpm. Pada akhir proses ekstraksi, silika dikumpulkan dan didesorpsi menggunakan etanol
dengan memanfaatkan pusaran. Larutan desorpsi dianalisis dengan spektrofotometer UV-
Vis pada panjang gelombang 250 nm
Gandjar, I.G & Rohman A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Lestari, L., dan Darmayanti S. 2021.“Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin C pada Buah
Pepaya dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis”. Jurnal Proteksi Kesehatan, Vol. 10, No.1, PP.
62-68.
Rohman, Abdul, Ibnu Gholib Gandjar, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suhartati T., 2017. Dasar-dasar spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri massa untuk
penentuan struktur senyawa organik. Bandar Lampung: AURA CV. Anugrah Utama
Raharja
Daftar Pustaka
Tandi, J., Melinda, B., Purwantari, A., dan Widodo, A. 2020. “Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Buah Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench) dengan
Metode Spektrofotometri UV-Vis”. Jurnal Riset Kimia, 6(1), 2020: 74-80.
UV-Visible Spectrophotometry of Water and Wastewater, @nd edition, Olivier Thomas and
Cristopher Burgess, ISBN: 978-0-444-63897-7, British Library Cataloguing-in- Publication
Data, Elsevier, January 2017.
Wardani, Melinda. 2013. Instrumentasi Fisika Spektrofotometri UV Vis, fakultas matematika dan
dan ilmu pengetahuan alam universitas padang, padang.
TERIMA KASIH