Prinsip Spektrometri
Pengukuran intensitas warna larutan menggunakan spektrofotometri yang akan
ditentukan konsentrasinya dibandingan dengan warna larutan standar yang
konsentrasinya sudah diketahui.
C
V= E = h = h
C
C
=
Ket : V = angka gelombang (cm-1)
λ = panjang gelombang (nm-1)
C = kecepatan cahaya = 3 x 1010 cm/sec.
υ = frekuensi (Hz)
h (Tetapan Planck) = 6.62 x 10-27 (Ergsec)
Komponen spektrofotometer
1. Sumber cahaya
Berfungsi memancarkan cahaya polikromatis
2. Monokromator
3. Kuvet
Berfungsi sebagai tempat larutan yang akan diuji
4. Detektor
Berfungsi memerikan respon cahaya,yang mengubah cahaya menjadi energi listrik
5. Output atau data visual
Berfungsi untuk menunjukan hasil pengukuran
Faktor yang mempengaruhi analisis spektrofotometer
1. Kondisi kuvet
2. Jenis larutan
3. Panjang gelombang
4. Konsentrasi larutan
5. Nilai absorbansi
Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert-Beer adalah sebagai landasan dalam analisi spektroftometri
“Jika suatu cahaya monokromator melalui suatu media yang transparan, maka
logaritma intensitas cahaya yang datang dibanding intensitas cahaya yang diteruskan
sebanding dengan absorbansi serta absorptivitas molar (koefisien ekstingsi
molar),tebal media (kuvet) dan konsentrasi larutan”
Io
Log ( ) = - Log T = A = abc
IT
Ket :
Io = Intensitas cahaya yang datang
It = Intensitas cahaya yang diteruskan
T = Transmitasi
A = Absorbansi
a = absorptivitas molar
b = tebal media
c = konsentrasi larutan
Struktur kimia dan absorpsi UV
Larutan yang dianalisis spektrofotometer UV merupakan senyawa yang memiliki
gugus kromofor (gugus molekul yang mengandung sistem elektronik yang dapat
menyerap energi pada daerah UV)
Metode pengukuran
Yang pertama adalah mencari dan mengukur panjang gelombang maksimal,lalu buat
kurva standar,selanjutnya ukur sampel,setelah diketahui sampel ukur nya konversi A
sampel dengan kurva standar