Anda di halaman 1dari 17

Nama Anggi Febriana R U

NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

BAB IV
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

TUJUAN
 Memahami sifat larutan penyangga
 Membuat larutan buffer
 Mengukur pH larutan penyangga menggunakan pH meter

PRE-LAB
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyangga?
Larutan penyangga atau sering dikenal sebagai larutan buffer merupakan
suatu larutan yang berfungsi mempertahankan kadar pH sesuai kisarannya,
apabila kita ingin menaikkan atau menurunkan pH, yang harus kita lakukan
adalah menambahkan air,asam,basa dalam jumlah yang besar (sesuai
kebutuhan). Larutan ini memounyai dua komponen yaitu komponen asam dan
komponen basa. Jika dalam menaikkan pH yang berperan disini adlah
asam,sebalikanya jika dalam menurunkan pH basa yang berperan. Dengan
begitu asam dan basa disebut pasangan konjugasi (Partana, 2009).

2. Jelaskan prinsip dan mekanisme kerja larutan penyangga beserta contohnya!


Larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH cara kerjanya adalah
dalam penambahan H+ akan selalu dinetralkan oleh basa konjugasi. Sedangkan
penambahan OH- selalu dinetralkan oleh asam lemah.
Sedangkan larutan penyangga basa cara kerjanya adalah kebalikan dari
larutan penyangga asam adalah dalam mempertahankan penambahan H+
selalu dinetralkan basa lemah, setiap penambahan OH- selalu dinetralkan oleh
asam konjugasi (Partana, 2009).
3. Jelaskan prinsip kerja PH meter beserta bagian-bagian alatnya!
Prinsip kerja meter pH adalah terletak di potensial elektro kimia. Yang
terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang sudah
diketahui dengan larutan di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Pada pH
meter ini juga perlu proses kalibrasi yang membutuhkan larutan yang equivalent
yang lainnya untuk menetapkan nilai pH.
Bagian-bagian pH meter
 Elektrode kaca
 Elektrode referensi
 Thermometer
 Amplifier
 Mikroprosesor (Esvandiari, 2009).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

4. Jelaskan prinsip kerja kertas lakmus!


Kertas lakmus ada dua macam yaitu,kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru.Kertas lakmus merah akan berubah warnanya menjadi biru jika berada
larutan basa dan warnanya akan tetap atau tidak berubah jika berada pada
larutan asam.Sedangkan kertas lakmus biru akan berubah warna dari biru
menjadi merah,saat berada dalam larutan asam dan akan tetap berwana biru
atau warnanya tidak berubah saat berada dalam larutan basa atau netral
(Syariffudin.2013).
5. Sebutkan 3 jenis larutan penyangga berdasarkan kapasitasnya!
Larutan penyangga salmiak adalah campuran dari larutan NH3 (basa lemah)
dengan NH4OH (garam),
Larutan penyangga asetat adalah larutan yang terbuat dari campuran asam
asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa),
Larutan penyangga bikarbonat adalah sistem penyangga yang terdiri atas
larutan air yang mengandung dua zat, yaitu asam karbonat dan garam
bikarbonat (Esvandiari, 2009).

6. Sebutkan contoh kegunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari!


Dapat digunakan untuk obat tetes mata.
Digunakan sebagai menjaga Ph tanaman.
Menjaga Ph olahan makanan agar tetap awet (Watson, 2012).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian dan prinsip kerja larutan buffer
Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran
asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut
dan juga larutan campuran basa lemah dan garam dengan kation senama
dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Prinsip larutan
penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk
campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung
campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugasi dan asam
konjugasinya akan membentuk larutan penyangga. prinsip Bronsted-Lowry
adalah selain asam lemah dan garamnya, juga mencakup campuran garam dan
garam (Sunarya, 2010).

2. Rumus penghitungan pH buffer asam dan basa


Campuran asam lemah dengan garamnya (basa konjugasi)
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
[H+] = Ka x atau pH = pKa – log
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚

Campuran basa lemah dengan garamnya (asam konjugasinya)


𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
[H+] = Kb x atau pH = pKb – log
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
(Komarudin, 2010).

3. Jenis buffer
a. Buffer Salmiak
Larutan buffer salmiak terbuat dari campuran antara NH4Cl (garam)
dengan NH4OH (basa).
Larutan buffer salmiak ini bersifat basa. Pada percobaan ini, pH
menunjukkan angka 11,14 dan termasuk kedalam kategori basa.
(James, 2008).
b. Buffer Asetat
Larutan buffer asetat dibuat dengan mencampurkan asam asetat
(CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa).Larutan buffer
asetat ini memiliki sifat asam.Karena pada percobaanya Ph menunjukan
<7 (Watson, 2012).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

2.1 Tinjauan Bahan


1. HCl
Asam Klorida, HCl atau biasa disebut juga sebagai asam muriatik,
merupakan cairan sangatlah beracun, korosif dan cairan berbahaya.
Yang jika bereaksi dengan logam untuk menghasilkan ledakkan gas
hidrogen yang dapat menyebabkan kebakaran.Selain itu HCl jika
terkena mata akan menyebabkan iritasi (Sutresna, 2007).

2. NaOH
Natrium Hidroksida, atau sering dikenal dengan soda api. Berbentuk
padatan yang sangat mudah mencair di dalam air, alkohol, etanol dan
gliserol. Natrium Hidroksida akan membentuk basa jika dilarutkan dalam
air. Dan bahan kimia ini sangat berbahaya bagi tubuh (Istarani dan
Pandebesie, 2014).
3. NaCl
Natrium klorida atau sering disebut garam dapur.
Natrium klorida merupakan senyawa ionik sederhana berbentuk
padatan yang sangat mudah rapuh.Senyawa ini memiliki titik leleh
8010C. Dan memiliki titik didih 14650C (Sutresna, 2007).

4. CH3COONa
Garam natrium asetat terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan ion
CH3COO-. Persamaan reaksi sebagai berikut.
CH3COONa (aq) ↔ Na+ + CH3COO- (aq)
Garam ini berbentuk padatan dan berwarna putih.Zat kimia ini tidak
tergolong zat berbahaya (Sunarya, 2010).

5. CH3COOH
Asam asetat adalah yang larutan terionisasi sebagian membentuk
kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Zat kimia yang satu ini dapat menimbulkan penyakit kronis jika terkena
langsung oleh tubuh.Selain berdampak pada tubuh manusia, CH3COOH
dapat menimbulkan api dan ledakan (Istarani dan Pandebesie, 2014).

6. NH3
NH3 termasuk ke dalam elektrolit lemah.Zat kimia ini dalam bentuk gas
dan sangat mudah larut dalam air.Zat kimia ini sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan kematian seseorang (Komarudin, 2010).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

7. NH4Cl
Garam ini dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan di dalam
air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-.
NH3 (aq) + HCl(aq) ==> NaCl(aq) + H2O(l)
Basa lemah asam kuat Netral
NH4Cl(aq) ==> NH4+(aq) + Cl-(aq).Garam ini jika terhirup akan
menyebabkan kerusakan ginjal. (Komarudin, 2010).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH Meter

Disiapkan pH meter dan larutan pH 7,00; pH 4,01 dan 9,21

Dihidupkan alat

Dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dicelupkan dalam larutan pH 7

Dipilih mode kalibrasi

Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil

Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4,01 kemudian larutan pH 9,21

Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

2. Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M


Disiapkan 70 ml larutan NaCl 0,1 M

Diukur pH nya

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M 20 ml larutan NaCl 0,1 M

10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 M larutan
0,01 M Aquades

Dicampur Dicampur Dicampur

Di ukur pH-nya

Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

3. Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M


Disiapkan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M

Di campur

70 ml larutan campuran

Diukur pH-nya

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran

10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 larutan
0,01 M M Aquades

Dicampur Dicampur Dicampur

Di ukur pH-nya

Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

4. Pengujian Larutan Buffer NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M


Disiapkan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M

Di campur

70 ml larutan campuran

Diukur pH-nya

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran

10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 M larutan
0,01 M Aquades

Dicampur Dicampur Dicampur

Di ukur pH-nya

Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


1. Tulislah data hasil praktikum pada tabel berikut ini

No Jenis Larutan pH Awal Penambahan pH Akhir


Buffer Asam / Basa
pH Lakmus Larutan Jml pH Lakmus
Meter Meter
( ml )
1 m–m
HCl 10 ml 2,5
Merah- b–m
merah
Buffer b–b
NaCl 6,28 NaOH 10 ml 10,49
NaCl m–b
Biru-
biru m–m
Aquades 20 ml 6,6
b-b
2 m–m
HCl 10 ml 4,10
Merah- b-m
merah
Buffer CH3COOH + m–m
4,34 NaOH 10 ml 4,43
Asetat CH3COONa b-m
Biru-
merah m–m
Aquades 20 ml 4,27
b-m
3 m–b
HCl 10 ml 8,46
Merah- b–b
biru
Buffer m–b
NH3 + NH4Cl 8,68 NaOh 10 ml 8,77
salmiat b–b
Biru-
biru m–b
Aquades 20 ml 8,68
b–b
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa?
Jelaskan!
pH larutan penyangga tidak akan berubah pH-nya. Sesuai prinsip kerja larutan
penyangga, yaitu ketika dita ion Hidrogen (H+) ataupun ion Hidroksida (OH-)
ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa
dan asam dalam larutan penyangga (Sunarya, 2010).

3. Jelaskan bagaimana cara kerja kalibrasi dan pengukuran pH larutan NaCl


menggunakan pH meter!
Awal untuk menggunaka pH meter adalah nyalakan dahulu pH meter yang akan
digunakan, dan panaskan kurang lebih selama 30 menit. pertama pilih “Cal” untuk
mengkalibrasikan, kemudian pilih “pH” untuk mengukur , setelah itu cuci elektroda
menggunakan aquades. Siapkan larutan yang akan diukur pHnya, misalnya larutan
NaCl. Bersihkan probel dengan menggunakan aquades dan di keringkan
menggunakan tissue searah, lalu siapkan larutan NaCl yang ada di gelas beker,
masukkan probel kedalam larutan NaCl probel letaknya mengapung. lalu tombol “pH”
dan tunggu hingga ada tulisan “Measuring Stable” dan berhenti. Jika sudah ada
tulisan seperti itu, maka pengukuran pH sudah selesai (Elizabeth, 2010).
4. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja pengukuran sifat suatu larutan menggunakan
kertas lakmus!
 Lakmus merah akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan kedalam
larutan basa. tetap berwarna merah bila dicelupkan ke larutan asam atau netral.
 Lakmus biru akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan kedalam
larutan asam. tetap berwarna merah bila dicelupkan ke larutan basa atau netral
(Elizabeth, 2010).

5. Jelaskan 2 contoh penggunaan larutan penyangga pada teknologi pertanain !


a) Menjaga Keseimbangan pH Tanaman
Selain menggunakan tanah dalam menanam tanaman terdapat berbagai
media,salah satunya menggunakan media hidroponik. Setiap tanaman memiliki
pH tertentu agar tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan
penyangga agar pH dapat dijaga.
b) Larutan Penyangga untuk Obat-obatan
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan
obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan
perubahan pH pada perut. Perubahan pH ini mengakibatkan pembentukan
hormon. Untuk merangsang penggumpalan darah.
c) Larutan Penyangga untuk pengawet makanan
Asam sitrat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan (Sunarya, 2010).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

6. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 10–5) dicampur dengan 100 mL


larutan NH4Cl 0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!

Pertama, mencari mol dari masing-masing larutan dengan menggunakan rumus


molaritas,
𝑛𝑁𝐻3 𝑛𝑁𝐻4𝐶𝑙
MNH3 = MNH4Cl =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑛𝑁𝐻3 𝑛𝑁𝐻3
0,1 = 0,5 M =
0,05 0,1

nNH3 = 0,005 = 5 x 10-3 nNH4Cl = 0,05 = 5 x 10-2


Kedua, mencari [OH-] dari campuran tersebut dengan menggunakan rumus,
𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ
[OH-] = 𝐾𝑏 𝑥
𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚

0,005
= 10-5 𝑥
0,05

= 10-6
pOH = log[OH-]
= log[10-6]
= 6, maka pH = pKw – pOH
pH = 14 – 6
pH = 8 (Wiro, 2011).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

A. ANALISA PROSEDUR
a. Alat dan Bahan serta Fungsinya
No. Alat dan Bahan Keterangan
Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas
1 Aquades beker III larutan buffer NaCl, buffer asetat dan
buffer salmiak.
2 Bulb Digunakan untuk mengambil larutan.
3 CH3COOH 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer
4 CH3COONa 0,1 M asetat.

Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat


Gelas beker 100 ml dan 250 skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan
5
ml untuk tempat larutan dan dapat juga untuk
memanaskan larutan kimia.
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia
dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh
6 Gelas ukur
digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam
kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat
pembacaan skala.
Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas I
7 HCl 0,01 M larutan buffer NaCl, buffer asetat dan buffer
salmiak.
Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer
8 NaCl 0,1 M
NaCl.
Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas
9 NaOH 0,01 M beker II larutan buffer NaCl, buffer asetat dan
buffer salmiak.
10 NH3 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer
11 NH4Cl 0,1 M salmiak.

12 Kertas lakmus Indikator pH universal.


Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca
dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung
13 Pipet tetes
atasnya ditutupi karet. Yang berfungsi mengambil
larutan cair dengan skala kecil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

Digunakan untuk mengaduk larutan, campuran,


14 Pengaduk gelas atau mendekantir (memisahkan larutan dari
padatan).
15 pH meter Untuk mengukur suatu Ph larutan
Pipet ini memiliki skala, digunakan untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu.
16 Pipet ukur 1 ml dan 10 ml
Gunakan bulb atau karet penghisap untuk
menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

b. Langkah Kerja
Kalibrasi pH meter
Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan pH meter dan larutan pH.
Selanjutnya menyalakan pH meter, membilas elektrode dengan menggunakan
aquades, setelah itu mengeringkan dengan menggunakan tisu, pada saat
mengeringkan, gerakan tisu harus satu arah, mencelupkan elektrode dalam
larutan pH7 dan dipilih mode kalibrasi, menunggu selama 1-2 menit sampai
pembacaan pH stabil, diangkat dan dibilas elektrode dengan menggunakan
aquades, mengeringkan dengan menggunakan tisu, Melakukan kegiatan yang
sama untuk larutan selanjutnya.

Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer


1. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M
Pertama mengambil larutan NaCl 0,1 M sebanyak 70 ml
menggunakan pipet ukur, pipet ukur berfungsi untuk mengukur latutan yang
akan dicampurkan. Kemudian diukur pH-nya menggunakan pH meter yang
telah dikalibrasi terlebih dahulu, selanjutnya 70 ml larutan NaCl 0,1
M dibagi ke dalam 3 gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas
beker berisi 20 ml larutan NaCl 0,1 M. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,1
M sebanyak 10ml, lalu homogenkan menggunakan pengaduk, selanjutnya
pH larutan di ukur menggunakan pH meter. Gelas beker II ditambahkan
NaOH 0,1M sebanyak 10 ml, lalu homogenkan , selanjutnya pH larutan di
ukur menggunakan pH meter. Gelas beker III ditambahkan Aquades
sebanyak 20 ml, lalu homogenkan menggunkan pengaduk. Selanjutnya pH
larutan di ukur menggunakan pH meter. Kemudian tulis hasil pengukuran di
lembar data hasil praktikum.
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

2. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Asetat (CH3COOH 0,1 M +


CH3COONa 0,1 M)
Pertama mengambil larutan CH3COOH 0,1 M sebanyak 35 ml dan
larutan CH3COONa 0,1 M sebanyak 35 ml menggunakan gelas ukur,
setelah itu mencampurnya di dalam gelas beker 250 ml dengan cara
diaduk, lalu diukur pH-nya menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi
terlebih dahulu dan menggunakan indikator pH universal berupa kertas
lakmus, selanjutnya 70 ml larutan campuran tersebut dibagi ke dalam 3
gelas beker 100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan
campuran. Gelas beker I ditambahkan HCl 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu
dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna,
selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH
universal. Gelas beker II ditambahkan NaOH 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu
dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna,
selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH
universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu
dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna,
selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH
universal. Setelah pengukuran selesai catat hasil pengukuran di lembar data
hasil praktikum.
3. Pembuatan dan Pengujian Larutan Buffer Salmiak (NH3 0,1 M + NH4Cl
0,1 M)
Pertama mengambil larutan NH3 0,1 M sebanyak 35 ml dan larutan
NH4Cl 0,1 M sebanyak 35 ml menggunakan gelas ukur, setelah itu
mencampurnya di dalam gelas beker 250 ml dengan cara diaduk, lalu
diukur pH-nya menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi terlebih
dahulu dan menggunakan indikator pH universal berupa kertas lakmus,
selanjutnya 70 ml larutan campuran tersebut dibagi ke dalam 3 gelas beker
100 ml dengan masing-masing gelas beker terisi 20 ml larutan campuran.
Gelas beker I ditambahkan HCl 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan
dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna, selanjutnya
pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH universal. Gelas
beker II ditambahkan NaOH 0,01 M sebanyak 10 ml, lalu dicampurkan
dengan cara diaduk membentuk supaya terhomogenisasi secara sempurna,
selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH
universal. Gelas beker III ditambahkan Aquades sebanyak 20 ml, lalu
dicampurkan dengan cara diaduk supaya terhomogenisasi secara sempurna,
selanjutnya pH larutan di ukur menggunakan pH meter dan indikator pH
universal. Setelah pengukuran selesai catat hasil pengukuran di lembar data
hasil praktikum.
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

ANALISA HASIL
1. Kalibrasi pH meter
Mengkalibrasi pH meter yakni sebelumnya sudah memanaskan pH meter
selama 30 menit.kalibrasi dilakukan untuk menetralkan sebelum dilakukan
pengujian larutan. Nilai – nilai pH tersebut bermacam – macam, dari yang
bersifat asam, basa, dan netral. Hal ini sesuai dengan teori yang ada di
literatur, yaitu pengukuran pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH
meter, karena pH meter berfungsi sebagai pengukur pH dari suatu larutan
(Kristiani, 2010).
2. Pengujian Larutan buffer NaCl 0,1 M
Menurut data hasil praktikum, dalam pengujian larutan Buffer NaCl 0,1
M pada keadaan awalnya netral, maka kertas lakmus yang diujikan tidak
berubah warna. Kemudian ditambahkan HCl 0,01 M atau NaOH 0,01 atau
aquades. Saat ditambahkan HCl 0,01 M, larutan tersebut menjadi asam,dengan
ditandai berubahnya warna lakmus menjadi merah.Jika ditambahkan NaOH
0,01 M, larutan tersebut menjadi basa dengan ditandai dengan berubahnya
warna lakmus menjadi biru. Saat ditambahkan aquades, larutan tersebut tetap
netral dan warna lakmus tidak berubah. Hasil ini sesuai dengan yang ada di
literatur yaitu bahwa jenis larutan ini adalah jenis buffer garam yang bersifat
netral, jika ditambahkan HCl 0,01 bersifat asam, jika ditambahkan NaOh
bersifat basa, dan jika ditambahkan aquades bersifat netral (Alexander,
2011).
3. Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M &CH3COONa 0,1 M
Dalam pengujian larutan buffer CH3COOH 0,1 M &CH3COONa 0,1 M
pada keadaan awalnya adalah asam, kertas lakmus yang diujikan berubah
menjadi warna merah. Setelah ditambahkan HCl 0,01 atau NaOH 0,01 M atau
aquades. Saat ditambahkan HCl 0,01 M, larutan tersebut menjadi tetap asam
ditandai dengan berubahnya warna lakmus menjadi merah. Jika ditambahkan
NaOH 0,01 M, larutan tersebut menjadi sedikit asam ditandai dengan warna
kertas lakmus yang berwarna merah kebiruan. Dan saat ditambahkan aquades,
larutan tersebut tetap asam dan warna lakmus berubah menjadi merah. Hasil ini
sesuai,bahwa jenis larutan ini adalah jenis larutan buffer asetat yang bersifat
asam dan campuran antara asam asetat dan natrium asetat (Alexander, 2011).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2

B. KESIMPULAN
Sifat dari larutan penyangga adalah pH larutan yang hanya berubah
sedikit saat ditambahkan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga
merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa
konjugasinya dan juga sebaliknya. Dalam membuat larutan buffer harus
diperhatikan bahan – bahan yang akan digunakan, untuk membuat buffer
asetat, diperlukan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M, untuk
membuat buffer salmiak, diperlukan 35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M.
pH meter adalah alat ukur pH modern yang menggunakan katode untuk
mengukur pH yang terhubung ke meteran elektronik dan menampilkan Ph.

Anda mungkin juga menyukai