NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
BAB IV
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
TUJUAN
Memahami sifat larutan penyangga
Membuat larutan buffer
Mengukur pH larutan penyangga menggunakan pH meter
PRE-LAB
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyangga?
Larutan penyangga atau sering dikenal sebagai larutan buffer merupakan
suatu larutan yang berfungsi mempertahankan kadar pH sesuai kisarannya,
apabila kita ingin menaikkan atau menurunkan pH, yang harus kita lakukan
adalah menambahkan air,asam,basa dalam jumlah yang besar (sesuai
kebutuhan). Larutan ini memounyai dua komponen yaitu komponen asam dan
komponen basa. Jika dalam menaikkan pH yang berperan disini adlah
asam,sebalikanya jika dalam menurunkan pH basa yang berperan. Dengan
begitu asam dan basa disebut pasangan konjugasi (Partana, 2009).
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian dan prinsip kerja larutan buffer
Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang mengandung campuran
asam lemah dan garam yang anionnya senama dengan asam lemah tersebut
dan juga larutan campuran basa lemah dan garam dengan kation senama
dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga. Prinsip larutan
penyangga berdasarkan teori asam basa Arrhenius terbatas hanya untuk
campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang mengandung
campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugasi dan asam
konjugasinya akan membentuk larutan penyangga. prinsip Bronsted-Lowry
adalah selain asam lemah dan garamnya, juga mencakup campuran garam dan
garam (Sunarya, 2010).
3. Jenis buffer
a. Buffer Salmiak
Larutan buffer salmiak terbuat dari campuran antara NH4Cl (garam)
dengan NH4OH (basa).
Larutan buffer salmiak ini bersifat basa. Pada percobaan ini, pH
menunjukkan angka 11,14 dan termasuk kedalam kategori basa.
(James, 2008).
b. Buffer Asetat
Larutan buffer asetat dibuat dengan mencampurkan asam asetat
(CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa).Larutan buffer
asetat ini memiliki sifat asam.Karena pada percobaanya Ph menunjukan
<7 (Watson, 2012).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
2. NaOH
Natrium Hidroksida, atau sering dikenal dengan soda api. Berbentuk
padatan yang sangat mudah mencair di dalam air, alkohol, etanol dan
gliserol. Natrium Hidroksida akan membentuk basa jika dilarutkan dalam
air. Dan bahan kimia ini sangat berbahaya bagi tubuh (Istarani dan
Pandebesie, 2014).
3. NaCl
Natrium klorida atau sering disebut garam dapur.
Natrium klorida merupakan senyawa ionik sederhana berbentuk
padatan yang sangat mudah rapuh.Senyawa ini memiliki titik leleh
8010C. Dan memiliki titik didih 14650C (Sutresna, 2007).
4. CH3COONa
Garam natrium asetat terionisasi sempurna membentuk ion Na+ dan ion
CH3COO-. Persamaan reaksi sebagai berikut.
CH3COONa (aq) ↔ Na+ + CH3COO- (aq)
Garam ini berbentuk padatan dan berwarna putih.Zat kimia ini tidak
tergolong zat berbahaya (Sunarya, 2010).
5. CH3COOH
Asam asetat adalah yang larutan terionisasi sebagian membentuk
kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Zat kimia yang satu ini dapat menimbulkan penyakit kronis jika terkena
langsung oleh tubuh.Selain berdampak pada tubuh manusia, CH3COOH
dapat menimbulkan api dan ledakan (Istarani dan Pandebesie, 2014).
6. NH3
NH3 termasuk ke dalam elektrolit lemah.Zat kimia ini dalam bentuk gas
dan sangat mudah larut dalam air.Zat kimia ini sangat berbahaya
karena bisa menyebabkan kematian seseorang (Komarudin, 2010).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
7. NH4Cl
Garam ini dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan di dalam
air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-.
NH3 (aq) + HCl(aq) ==> NaCl(aq) + H2O(l)
Basa lemah asam kuat Netral
NH4Cl(aq) ==> NH4+(aq) + Cl-(aq).Garam ini jika terhirup akan
menyebabkan kerusakan ginjal. (Komarudin, 2010).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH Meter
Dihidupkan alat
Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4,01 kemudian larutan pH 9,21
Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
Diukur pH nya
10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 M larutan
0,01 M Aquades
Di ukur pH-nya
Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
Di campur
70 ml larutan campuran
Diukur pH-nya
10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 larutan
0,01 M M Aquades
Di ukur pH-nya
Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
Di campur
70 ml larutan campuran
Diukur pH-nya
10 ml 10 ml larutan 20 ml
larutan HCl NaOH 0,01 M larutan
0,01 M Aquades
Di ukur pH-nya
Hasil
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa?
Jelaskan!
pH larutan penyangga tidak akan berubah pH-nya. Sesuai prinsip kerja larutan
penyangga, yaitu ketika dita ion Hidrogen (H+) ataupun ion Hidroksida (OH-)
ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa
dan asam dalam larutan penyangga (Sunarya, 2010).
0,005
= 10-5 𝑥
0,05
= 10-6
pOH = log[OH-]
= log[10-6]
= 6, maka pH = pKw – pOH
pH = 14 – 6
pH = 8 (Wiro, 2011).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
A. ANALISA PROSEDUR
a. Alat dan Bahan serta Fungsinya
No. Alat dan Bahan Keterangan
Bahan yang akan ditambahkan ke dalam gelas
1 Aquades beker III larutan buffer NaCl, buffer asetat dan
buffer salmiak.
2 Bulb Digunakan untuk mengambil larutan.
3 CH3COOH 0,1 M Bahan utama dalam pembuatan larutan buffer
4 CH3COONa 0,1 M asetat.
b. Langkah Kerja
Kalibrasi pH meter
Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan pH meter dan larutan pH.
Selanjutnya menyalakan pH meter, membilas elektrode dengan menggunakan
aquades, setelah itu mengeringkan dengan menggunakan tisu, pada saat
mengeringkan, gerakan tisu harus satu arah, mencelupkan elektrode dalam
larutan pH7 dan dipilih mode kalibrasi, menunggu selama 1-2 menit sampai
pembacaan pH stabil, diangkat dan dibilas elektrode dengan menggunakan
aquades, mengeringkan dengan menggunakan tisu, Melakukan kegiatan yang
sama untuk larutan selanjutnya.
ANALISA HASIL
1. Kalibrasi pH meter
Mengkalibrasi pH meter yakni sebelumnya sudah memanaskan pH meter
selama 30 menit.kalibrasi dilakukan untuk menetralkan sebelum dilakukan
pengujian larutan. Nilai – nilai pH tersebut bermacam – macam, dari yang
bersifat asam, basa, dan netral. Hal ini sesuai dengan teori yang ada di
literatur, yaitu pengukuran pH dapat dilakukan dengan menggunakan pH
meter, karena pH meter berfungsi sebagai pengukur pH dari suatu larutan
(Kristiani, 2010).
2. Pengujian Larutan buffer NaCl 0,1 M
Menurut data hasil praktikum, dalam pengujian larutan Buffer NaCl 0,1
M pada keadaan awalnya netral, maka kertas lakmus yang diujikan tidak
berubah warna. Kemudian ditambahkan HCl 0,01 M atau NaOH 0,01 atau
aquades. Saat ditambahkan HCl 0,01 M, larutan tersebut menjadi asam,dengan
ditandai berubahnya warna lakmus menjadi merah.Jika ditambahkan NaOH
0,01 M, larutan tersebut menjadi basa dengan ditandai dengan berubahnya
warna lakmus menjadi biru. Saat ditambahkan aquades, larutan tersebut tetap
netral dan warna lakmus tidak berubah. Hasil ini sesuai dengan yang ada di
literatur yaitu bahwa jenis larutan ini adalah jenis buffer garam yang bersifat
netral, jika ditambahkan HCl 0,01 bersifat asam, jika ditambahkan NaOh
bersifat basa, dan jika ditambahkan aquades bersifat netral (Alexander,
2011).
3. Pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M &CH3COONa 0,1 M
Dalam pengujian larutan buffer CH3COOH 0,1 M &CH3COONa 0,1 M
pada keadaan awalnya adalah asam, kertas lakmus yang diujikan berubah
menjadi warna merah. Setelah ditambahkan HCl 0,01 atau NaOH 0,01 M atau
aquades. Saat ditambahkan HCl 0,01 M, larutan tersebut menjadi tetap asam
ditandai dengan berubahnya warna lakmus menjadi merah. Jika ditambahkan
NaOH 0,01 M, larutan tersebut menjadi sedikit asam ditandai dengan warna
kertas lakmus yang berwarna merah kebiruan. Dan saat ditambahkan aquades,
larutan tersebut tetap asam dan warna lakmus berubah menjadi merah. Hasil ini
sesuai,bahwa jenis larutan ini adalah jenis larutan buffer asetat yang bersifat
asam dan campuran antara asam asetat dan natrium asetat (Alexander, 2011).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Kelas/kel P/P-2
B. KESIMPULAN
Sifat dari larutan penyangga adalah pH larutan yang hanya berubah
sedikit saat ditambahkan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga
merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa
konjugasinya dan juga sebaliknya. Dalam membuat larutan buffer harus
diperhatikan bahan – bahan yang akan digunakan, untuk membuat buffer
asetat, diperlukan 35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M, untuk
membuat buffer salmiak, diperlukan 35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M.
pH meter adalah alat ukur pH modern yang menggunakan katode untuk
mengukur pH yang terhubung ke meteran elektronik dan menampilkan Ph.