Anda di halaman 1dari 28

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Disusun Oleh :
Rini Retno Wati 181010950060

Teknik Kimia
Universitas Pamulang
Spektrofotometer

 Merupakan alat yang digunakan dalam analisa spektrofotometri


 Spektrofotometer  spektrometer + fotometer
 Spektrometer  menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu
 Fotometer  alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorpsikan
 Spektrofotometer  untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan.
Spektrofotometri

 Spektrofotometri adalah pengukuran konsentrasi larutan dengan


menggunakan instrumen
 Spektrofotometer : instrumen yang digunakan untuk mengukur jumlah
cahaya yang diserap atau intensitas warna yang sesuai dengan panjang
gelombang
 Pengukuran kuantitatif dari cahaya yang diserap terukur dalam bentuk
Transmitansi dan absorbansi.
Hukum Lambert And Beer

 Hukum Lambert“ Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium


transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan
bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorpsi.
 ”Hukum Beer“ Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara
eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar
tersebut
 Gabungan Hukum Lambert beer
menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan
analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. intensitas sinar yang
diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang
mengabsorpsi
Prinsip Spektrofotometri
 Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik, sehingga menyerap energi /
radiasi  terjadi interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi
(atom/molekul)
 Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh larutan sampel dikonversi dengan
konsentrasi analit  data kuantitatif
Spektrofotometri

Berdasarkan jenis materi yang berinteraksi dengan radiasi


elektromagnetik, dibagi :
 Spektrofotometri molekul  radiasi elektromagnetik berinteraksi
dengan molekul
Contoh : NMR, IR, UV-Vis, XRD
 Spektrofotometri atom  radiasi elektromagnetik berinteraksi
dengan atom
Contoh : AAS, AFS
Spektrofotometri UV Visible
 Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV
dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber
cahaya UV dan sumber cahaya visible.
 Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan
paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.
Komponen Spektrofotometer
Spektrofotometer

 Sumber cahaya (Lampu) : memancarkan semua warna cahaya (yaitu,


cahaya putih).
 Monokromator : memilih satu panjang gelombang dan panjang gelombang
yang dikirimkan melalui sampel.
 Detektor : mendeteksi panjang gelombang cahaya yang telah melewati
sampel.
 Amplifier : meningkatkan sinyal sehingga lebih mudah untuk baca terhadap
kebisingan latar belakang.
Komponen : lampu
 Lampu
 Spektrofotometer UV
1. Lampu Gas hidrogen
2. Lampu Merkuri
 Spektrofotometer Visible
Lampu Tungsen
Komponen : monokromator
 Cahaya
 Semua cahaya
 Cahaya polikromatik
 Monokromator  memilih cahaya monokromatik
 Cahaya satu warna
Komponen : sample cells
Sample cells (kuvet)
 Spektrofotometer UV Kuvet harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
Quartz (crystalline silica)  Tidak berwarna sehingga dapat
mentransmisikan semua cahaya.
 Spektrofotometer Visible  Permukaannya secara optis harus benar-
benar sejajar.
Glass  Harus tahan (tidak bereaksi) dengan
bahan-bahan kimia.
 Tidak boleh rapuh.
 Mempunyai bentuk (design) yang
sederhana
Detektor
Berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah
detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga
radiasi.
Analisis Spektrofotometer

 Yaitu : analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran intensitas


warna larutan yang akan ditentukan konsentrasinya
dibandingkan dengan larutan standar, yaitu larutan yang telah
diketahui konsentrasinya.
 Penentuan konsentrasi didasarkan pada absorpsimetri, yaitu
metode analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran absorpsi
(serapan) radiasi gelombang elektromagnetik.
Struktur kimia dan absorpsi UV

Larutan yang dapat dianalisis dengan spektrofotometer UV 


senyawa yang mempunyai gugus kromofor
Gugus kromofor : gugus molekul yang mengandung sistem
elektronik yang dapat menyerap energi pada daerah UV
Struktur Kromofor
Group Structure nm
Karbonil >C=O 280
Azo -N = N- 262
Nitro -N=O 270
Thioketon -C =S 330
Nitrit -NO2 230
Diena terkonjugasi -C=C-C=C- 233
Triena terkonjugasi -C=C-C=C-C=C- 268
Tetraena terkonjugasi -C=C-C=C-C=C-C=C- 315
Benzena 261
Struktur Kimia dan Absorpsi Visible

Larutan yang dapat dianalisis dengan


spektrofotometer visible senyawa yang
berwarna Contoh :
KMnO4
Apabila senyawa tersebut tidak berwarna, maka perlu
ditambahkan pengompleks yang dapat membentuk warna
Contoh : analisis logam Pb
Reagen pembentuk warna

 Kestabilan dalam larutan.


 Pembentukan warna yang dianalisis harus cepat.
 Reaksi dengan komponen yang dianalisa harus berlangsung secara
stoikiometrik.
 Pereaksi tidak boleh menyerap cahaya dalam spektrum dimana dilakukan
pengukuran.
 Pereaksi harus selektif dan spesifik (khas) untuk komponen yang dianalisa.
 Tidak boleh ada gangguan komponen lain dalam larutan sehingga
pembentukan warna yang dikehandaki tidak sempurna.
 Pereaksi yang dipakai harus dapat menimbulkan hasil reaksi berwarna pada
komponen yang dianalisa, dalam pelarut yang dipakai.
Hubungan antara warna pada sinar tampak dan panjang
gelombang
Panjang gelombang Warna Warna komplementer
400 nm – 435 nm Ungu Hijau kekuningan

435 nm – 480 nm Biru Kuning

480 nm – 490 nm Biru kehijauan Jingga

490 nm – 500 nm Hijau kebiruan Merah

500 nm – 560 nm Hijau Ungu kemerahan

560 nm – 580 nm Hijau kekuningan Ungu

595 nm – 610 nm Jingga Biru kehijauan


610 nm – 680 nm Merah Hijau kebiruan
680 nm- 700 nm Ungu kemerahan Hijau
Radiasi Elektromagnetik

V = Wave Number (cm-1)


l = panjang gelombang (nm-1)
C = kecepata cahaya = 3 x 1010 cm/sec.
u = frekuensi (Hz)

 
V = 
C 

Energi foton :
C C
E = h = h  = C = u
 
h (Tetapan Planck) = 6.62 x 10- (Ergsec)
27
Sifat spektra, aplikasi dan interaksi radiasi elektromagnetik

Wave Wavelength Frequenc


Energy Number V λ y
υ Type Type Type
Radiation spectroscopy Quantum Transition
Kcal/mol eV cm-1 cm Hz

9.4 x 107 4.9 x 106 3.3 x 1010 3 x 10-11 1021 Gamma Gamma ray
ray Nuclear
emission
X-ray Electronic
9.4 x 103 4.9 x 102 3.3 x 106 3 x 10-7 1017 X-ray
absorption, (inner shell)
emission
Ultra
violet UV absorption Electronic
9.4 x 101 4.9 x 100 3.3 x 104 3 x 10-5 1015
Visible (outer shell)

Infrared IR absorption Molecular


9.4 x 10-1 4.9 x 10-2 3.3 x 102 3 x 10-3 1013
vibration Molecular
rotation
Micro- Microwave
9.4 x 10-3 4.9 x 10-4 3.3 x 100 3 x 10-1 1011 wave absorption
Magnetically
Nuclear induced spin
Radio magnetic states
9.4 x 10-7 4.9 x 10-8 3.3 x 10-4 3x 103 107 resonance
Spektrum Elektromagnetik
Panjang
Tipe Radiasi Frekuensi (Hz)
Gelombang
gamma-rays 1020-1024 <1 pm
X-rays 1017-1020 1 nm-1 pm
ultraviolet 1015-1017 400 nm-1 nm
visible 4-7.5x1014 750 nm-400 nm
near-infrared 1x1014-4x1014 2.5 µm-750 nm
infrared 1013-1014 25 µm-2.5 µm
microwaves 3x1011-1013 1 mm-25 µm
radio waves <3x1011 >1 mm
Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi dengan konsentrasi zat
yang diserap
A = abc
A : absorbance

“a” is molar absorptivity dalam L/[(mole)(cm)]

“b” : panjang kuvet dalam cm


Diameter kuvet atau tempat sampel = jarak cahaya yang melalui
sampel yang diserap

“c” konsentrasi sampel dalam (mol/L)


Hubungan Transmitansi dan Absorbansi
Transmitansi :
T = I/Io
I : intensitas cahaya setelah melewati sampel
Io : intensitas cahaya awal

Hubungan Absorbansi dengan %T :


A = -logT = -log(I/ Io)

T= (I/Io) = 10-A

%T = (I/Io) x 100

A = -logT = log(1/T)
Kurva Kalibrasi

sebuah metode utama yang digunakan untuk


menentukan konsentrasi suatu zat dalam suatu
sampel yang tidak diketahui dengan
membandingkan yang tidak diketahui kedalam
seperangkat sampel standar dari konsentrasi yang
telah diketahui. Atau hubungan linearitas antara abs
dan konsentrasi.

Y = abs
Slope = 0.038
X = konsentrasi
A = 0.031
R = 0.992
Tipe Instrumen Spektrofotometer
1. Single-beam instrument ( satu berkas sinar )
digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang
gelombang tunggal. Single beam menghasilkan pengukuran sinar UV dan sinar
tampak. Skema Instrumen Single Beam :
2. Double-beam instrument ( dua berkas sinar )

Instrument yang digunakan dengan panjang gelombang 190 samapai 750 nm,
mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang membentuk V yang
disebut pemecahan sinar. Skema instrumen Double Beam:
Sekian dan Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai