Anda di halaman 1dari 51

SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH

(INFRA RED SPECTROPHOTOMETRY)

ANALISIS INSTRUMEN 3
SMK SMAK BOGOR
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2018

© ELVIERA, S. Si
Spektrofotometri Infra Merah

 Metode analisis secara inframerah merupakan metode analisis instrumental terhadap sampel
organik dan anorganik dengan memanfaatkan fenomena vibrasi atom dalam molekul
 Hasil analisis spektrofotometri IR berupa data kualitatif dan atau kuantitatif
 Analisis kualitatif digunakan untuk penentuan struktur (khususnya organik) berdasarkan
keberadaan gugus fungsi yang terkandung dalam senyawa tersebut
 Spektrum absorbsi dibuat dengan memplot bilangan gelombang (wavenumber) pada sumbu X
dan % transmitans pada sumbu Y.
 Radiasi IR terbatas pada perubahan energi setingkat molekul.
 Untuk dapat mengabsorbsi sinar IR, molekul harus memiliki perubahan momen dipol sebagai
akibat dari vibrasi.
 Contoh senyawa yang tidak memilki perubahan momen dipol : O2, N2.
Spektrum Infra Merah (IR)
Daerah Gel
Sinar X UV Vis IR
Spektra Mikro

Panjang 780 nm
Gelombang 10 nm 380 nm 50 mm
0,78 mm

Bilangan
106/cm 26300/cm 4000/cm 200/cm
Gelombang

Vibrasi
Elektron Elektron
Proses dan Rotasi Rotasi Mol
Valensi Valensi
Mol
Video 1 : Simple explanation about IR
SPEKTRUM INFRARED

 Tampilan spektrum infrared untuk senyawa polistirena


 Bilangan gelombang (1/λ) dengan satuan (1/cm) atau cm-1
sebagai sumbu X
 Transmitansi (%T) sebagai sumbu Y
 Setiap lembah mewakili vibrasi atom dalam ikatan
Spektrum IR

 Transisi karena serapan infra merah berkaitan dengan


perubahan vibrasi dalam molekul.
 Infra merah (IR):
 Near IR (dekat) jika bilangan gelombang (1/λ) 13.000 - 4000 cm-1
(ltransisi vibrasional)
 Middle IR (sedang) jika bilangan gelombang 4000-200 cm-1 (transisi
vibrasional dan rotasional)
 Far IR (jauh) jika bilangan gelombang < 200 cm-1 (transisi vibrasional)
NEAR INFRARED

 Daerah serapan near infrared terjadi pada kisaran


13000-4000/cm,
 Merupakan kombinasi dan overtone dari serapan yang
terjadi pada daerah 3000-1700/cm
 Serapan dihasilkan oleh regang C-H, N-H dan O-H.
 Serapan umumnya bersifat lemah
 Daerah serapan ini digunakan untuk melakukan
analisis secara kuantitatif
MIDDLE INFRARED

 SPEKTRUM MID INFRARED TERLETAK PADA KISARAN BILANGAN GELOMBANG /


WAVENUMBER 4000-200/cm
 Biasanya digunakan untuk analisis kualitatif, untuk identifikasi gugus fungsi
yang terkandung dalam molekul senyawa.
 Gugus fungsi tersebut akan menunjukkan serapan di daerah IR
 Mid IR dapat dibagi menjadi 4 daerah :
1. Daerah regang X-H (4000-2500/cm) ; dimana X = O, N, atau C
2. Daerah ikatan rangkap 3 (2500-2000/cm)
3. Daerah ikatan rangkap 2 (2000-1500/cm)
4. Daerah finger print (< 1500/cm)
FAR INFRARED

 Merupakan daerah serapan antara < 200/cm


 Berguna untuk mengamati vibrasi molekul dengan
ukuran atom besar, vibrasi rangka, putaran molekul
dan vibrasi kristal
 Dapat berguna saat digunakan untuk analisis molekul
yang mengandung atom Halogen, organometalik dan
senyawa anorganik.
Perubahan Momen Dipol

 Supaya molekul dapat menyerap energi infra merah, maka gerakan


vibrasi atau rotasinya harus disertai perubahan momen dwi kutub / dipole.

N O
Oksigen memiliki keelektronegatifan sehingga N  merupakan molekul yang memiliki
momen dipol. Jadi muatan (+) dan (-) terpisah

medan listrik
antaraksi
medan listrik bolak-
balik dari sinar

Jika frekuensi sinar tepat sama dengan salah satu natural vibrational frequency dari
molekul, maka sinar akan diserap  perubahan amplitudo vibrasi dari molekul.
Vibrasi molekuler

 Posisi relatif suatu atom dengan atom lainnya dalam suatu


molekul selalu berubah-ubah akibat dari gerakan vibrasi.
 Untuk molekul dwi-atom atau tri-atom, vibrasi berhubungan
dengan energi absorbsi, namun untuk poliatom, vibrasi tidak
mudah diperkirakan karena banyaknya pusat vibrasi yang
berinteraksi.
 Vibrasi molekul ada 2:
1. Vibrasi ulur (stretching)
2. Vibrasi Tekuk (bending vibrations)  scissoring (v. gunting),
rocking (v. Goyang), wagging (v. Kibasan), dan twisting (v.
Pelintir).
1. Vibrasi ulur (stretching)

Simetri
Tak Simetri
(~ 2853 /cm)
(~ 2926 /cm)

Pada vibrasi ini terjadi perubahan terus menerus dari jarak


antara 2 atom didalam suatu molekul (konstanta vibrasi
antara dua atom sepanjang sumbu ikatan).
Contoh : -CH3, -CH2-, -NO2, -NH2, dan anhidrida.
2. Vibrasi Tekuk (bending vibration)

 Terjadi perubahan sudut antara dua ikatan


kimia. Ada 2 bidang :
a. Tekuk dalam bidang (in-plane bending)  v. Scissoring dan v.
Rocking
b. Tekuk keluar dalam bidang (out-of-plane)  v. wagging dan v.
Twisting

 Keempat vibrasi tersebut hanya mungkin bagi


molekul yang memiliki lebih dari dua atom.
(~ 720 /cm) (~ 1450 /cm)

(~ 1250 /cm) (~ 1250 /cm)


Simetric Scissoring Wagging
streching

Asimetric Rocking Twisting


streching
Frekuensi vibrasi

 Setiap jenis ikatan kimia memiliki frekuensi vibrasi berbeda


 Jenis ikatan kimia yang sama juga berbeda frekuensi
vibrasinya jika diikat oleh senyawa yang berlainan karena
lingkungan berbeda.
 Tidak ada molekul yang berbeda strukturnya yang memiliki
pola absorbsi-IR atau spektrum-IR yang sama (fingerprint
spectrum)
Penyerapan Sinar Infra Merah (IR) oleh molekul

 Jika energi sinar IR diserap oleh molekul, maka energi sinar


tersebut akan menyebabkan transisi tingkat energi vibrasi
molekul dari tingkat yang rendah ke yang lebih tinggi.
 Tetapi transisi terjadi jika:
 Energi sinar infra merah tersebut = ∆E dari kedua tingkat
energi vibrasi yang bersangkutan.
Av3
Energi yang diperlukan untuk
Av2
transisi dari Av0 ke Av1= Av1 – Av2
Av1 sama dengan Av2 – Av3.
Av0
Instrumentasi Spektro IR

 Komponen dasar spektro-IR sama dengan UV-Visibel, namun


sumber radiasi, detektor, dan komponen optiknya sedikit berbeda.
 Umumnya alat IR menggunakan berkas ganda (double beam)
yang dirancang lebih sederhana daripada berkas tunggal (single
beam).
 Temperatur dan kelembaban (max. 50 %) ruang harus dikontrol.
 Kelembaban tinggi mengakibatkan permukaan prisma dan sel
alkali-halida akan menjadi buram
 Perubahan suhu berpengaruh pada ketepatan dan kalibrasi λ
Instrumentasi Spektrofotometri IR

 Sumber radiasi umum digunakan Nernst atau lampu Glower


(oksida-oksida zirkonium dan ytrium)
 Monokromator yang digunakan terbuat dari berbagai bahan
(prisma dan celah/slit dari gelas, lelehan silika, CaF2, NaCl,
AgCl, KBr, CsI)
 Prisma NaCl (4000-60/cm) dan prisma KBr (400/cm)
 Detektor yang digunakan umumnya termal (termocouple), dan
yang non termal (sel fotokonduktif)
Bagan Instrumen Spektrofotometer IR
IR SPECTROSCOPY- DISPERSIVE SYSTEM
SUMBER TEMPAT MONO- INTEGRATO
DETEKTOR OUTPUT
ENERGI SAMPEL KROMATOR R DATA

 Perbedaan utama spektrofotometer infrared dengan visibel/ultraviolet


pada cara penempatan sampel
 Sampel harus mendapatkan spektrum lengkap sumber energi sehingga
seluruh bagian sampel bisa menyerap energi sesuai daerah frekuensi
vibrasinya
 Spektrofotometer infrared sistem dispersif melakukan akuisisi data
berdasarkan proses pemindaian
 Grating diputar dengan sudut tertentu sehingga hanya menerima
bilangan gelombang tertentu.
 Setiap nilai diplotkan menjadi sebuah profil utuh spektrum infrared
molekul yang sedang dibaca
 Waktu pembacaan dan pengolahan data relatif lama (min.10 menit)
FOURIER TRANSFORM INFRARED (FTIR)
SPECTROSCOPY
SUMBER INTERFERO DETEKTOR &
TEMPAT SAMPEL OUTPUT
ENERGI METER INTEGRATOR

 Teknik yang digunakan untuk memperoleh speKtrum IR sampel padat, cair, dan gas dengan
cara mengumpulkan data speKtrum resolusi tinggi secara simultan pada kisaran bilangan
gelombang yang lebih lebar dan menggunakan persamaan matematis Transformasi Fourier
untuk mengubah data mentah menjadi spectrum IR.
 Sampel disinari dengan cahaya yang sudah diinterferensi menghasilkan sebuah data analog,
interferogram.
 Prosesor data digunakan untuk mengkonversi interferogram menjadi spektrum infrared yang
dapat dianalisis.
 Keuntungan sistem fourier transform ada efek jacquinot, efek fellgett , dan efek Connes
 Efek Jacquinot = semua cahaya dilewatkan tanpa ada slit
 Efek Fellget = Interferensi cahaya yang satu fase makin menguatkan dan waktu analisis makin
cepat
 Efek Connes : akuasi panjang gelombang
 Waktu scanning cepat
FTIR- ATR (Attenuated Total Reflectance)

 Teknik sampling pada analisis FTIR yang memungkinkan sampel langsung


dianalisis tanpa preparasi lebih jauh
 Sinar IR akan melewati Kristal ATR dalam lintasan tertentu yang akan
dipantulkan dan mengalami interaksi dengan sampel. Bentuk refleksi sinar ini
membentuk evanescent wave yang menyebar ke dalam sampel. Berkas
cahaya kemudian dikumpulkan ke detektor setelah melewati Kristal ATR.
 Kristal ATR terbuat dari material dengan nilai refraktif indeks yang lebih tinggi
dibanding sampel yang dianalisis, seperti germanium, silikok, KRS-5, zinc
selenide, dan yang paling sempurna adalah diamond
 Keunggulan ATR : panjang lintasan berkas dibatasi kedalam sampel sehingga
mencegah adanya gangguan dari media penyerap IR lain
 Tugas : cari tau singkatan FTIR- DRS dan perbedaannya dengan FTIR ATR
KEUNGGULAN FTIR

 Waktu analisis lebih cepat dan simultan  efek felgett


 Sensitivitas lebih baik  efek jacquinot
 Level noise lebih rendah, karena jumlah scan lebih banyak
 Secara mekanis lebih sederhana  hanya moving mirror yang
merupakan bagian bergerak shingga mengurangi kemungkinan
kerusakan mekanis
 Self callibrated : memungkinkan kalibrasi internal  efek connes
(laser He-Ne sebagai standar kalibrasi panjang gelombang internal)
 Hasil akurat dan reprodusibel (keterulangan tinggi)
 Bisa digunakan untuk analisis kuantitatif fan analisis kualitatif
Penyiapan Sampel FTIR DRS

 Alkali halida sebagai window material (NaCl - 626/cm, KBr -385/cm, CsI - 250/cm)
apabila ditempat terbuka permukaannya menjadi kusam.
 Umumnya sampel dikerjakan pada suhu kamar dalam keadaan murni dengan
ketebalan film 0,01-0,05 mm.
 Bila sampel padat maka dilarutkan dengan CS2 (2222-1540/cm) atau CCl4 (800-740/cm)
 Serbuk dan padatan harus diperkecil dengan menggerus dalam cairan kental (Nujol
mull)
 Semua pelarut yang digunakan harus bebas air
 Zat transparan jika dapat mentransmisikan sinar > 75%
 Video 2 : FTIR DRS
 Video 3 : Persiapan sampel IR DRS dan ATR
TEKNIK PERSIAPAN SAMPEL IR
Teknik untuk persiapan sampel, bergantung pada bentuk fisik sampel yang akan dianalisis.
A. Padat :
1. Nujol Mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. ,
dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa ditempatkan
antara dua plat Natrium Klorida (NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada
wilayah tersebut)
2. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 - 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kira-
kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam
cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik kemudian sampel
(pelet KBr yang terbentuk) diambil dan dianalisis. Note : di lab AI ;kandungan sampel 5-
10% dalam pellet KBR
B. Cairan
Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl untuk membuat film tipis
C. Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas, dibutuhkan sebuah sel
silinder/tabung gas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah material yang tidak
aktif inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF2. Sel biasanya mempunyai inlet dan outlet
dengan keran untuk mengaktifkan sel agar memudahkan pengisian dengan gas yang
akan dianalisis.
Interpretasi Spektrum

 Spektrofotometri IR menentukan posisi dan ukuran


relatif absorbsi atau puncak serapan.
 Spektrum IR menggambarkan hubungan intensitas
absorbsi (% T) dengan bilangan gelombang (cm-1).
 Untuk mempermudah interpretasi dapat digunakan
bagan korelasi dan tabel
 Kuat lemahnya intensitas puncak dinyatakan dengan
huruf S (strong = kuat), M (medium = sedang), dan W
(weak = lemah)
MIDDLE INFRARED
 SPEKTRUM MID INFRARED TERLETAK PADA KISARAN 4000-200/cm
 DAPAT DIBAGI MENJADI 4 DAERAH :
1. DAERAH REGANG X-H (4000-2500/cm) ; dimana X = O, N, atau C
- REGANG O-H 3700-3600/cm (alkohol)
- REGANG O-H 3000-2500/cm melebar (karboksilat)
- REGANG N-H 3400-3300/cm
- REGANG C-H ALIFATIK 3000-2850/cm
- REGANG C-H IKATAN RANGKAP DAN AROMATIK PADA 3100-3000/cm
- REGANG CHO ALDEHID 2900/2700 cm-1
2. DAERAH IKATAN RANGKAP TIGA (2500-2000/cm)
- REGANG C≡C 2300-2050/cm (SERAPAN LEMAH)
- REGANG C ≡ N 2300-2200/cm (SERAPAN KUAT)
MIDDLE INFRARED

3. DAERAH IKATAN RANGKAP DUA (2000-1500/cm)


- REGANG C=O KARBONIL 1830-1650/cm (KUAT)
- REGANG C=C sekitar 1650/cm
- REGANG C=N sekitar 1650/cm
4. DAERAH FINGER PRINT (< 1500/cm)
Merupakan daerah vibrasi rangka molekul yang akan bersifat spesifik
untuk setiap molekul  daerah sidik jari / finger print.
Spektrum memiliki ratusan atau lebih serapan.
PETA DAERAH SERAPAN
Tabel analisis Gugus Fungsi
menggunakan Spektro IR
ANALISIS SPEKTRUM
Latihan Soal

 Tentukan gugus-gugus fungsi yang terdapat dalam spektra-IR


berikut dan tentukan struktur molekul sampel yang memberikan
spektra-IR sebagai berikut :
SPEKTRUM INFRARED
SPEKTRUM INFRARED
SPEKTRUM INFRARED
PERTANYAAN

 BAGAIMANAKAH UNTUK MEMBEDAKAN SPEKTRUM BERIKUT:


1. ALKOHOL DARI ETER
2. ALDEHID DARI KETON
3. ASAM KARBOKSILAT DARI ESTER
4. PITA SERAPAN OH PADA ASAM KARBOKSILAT DENGAN OH
PADA ALKOHOL ATAU ALDEHID
5. PITA SERAPAN C-C RANGKAP DUA DENGAN C-C
RANGKAP TIGA
6. PITA SERAPAN C- KARBONIL DENGAN C-O
BUTANOL
DIETILETER
PROPANAL
PROPANON
ASAM PROPIONAT
METIL ASETAT
Spektrum IR senyawa apakah ini?
Tugas :
1.Gambarkan spektrum IR dari senyawa berikut
dan lakukan analisis kualitatif gugus fungsi pada
spektrum IR tersebut:
2. Cari manfaat/bahaya dari senyawa tersebut
 1. Hydroquinone  7. Salicylic acid
 2. Caffeine  8. Chlorpheniramine maleat
 3. Retinol  9. Pseudoephedrine HCl
 4. Methyl parabene  10. Beta carotene
 5. Formaldehyde  11. Thiamine
 6. Rhodamine B  12. Butyric acid

Anda mungkin juga menyukai