Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KARAKTERISASI NANOPARTIKEL
Pendahuluan
Riset nanomaterial, khususnya bidang eksperimen, tidak bisa lepas dari
kegiatan karakterisasi atau pengukuran. Dengan karakterisasi kita bisa yakin
bahwa material yang disintesis sudah memenuhi kriteria nanostruktur, yaitu salah
satu dimensinya berukuran nanometer. Dalam kesepakatan umum sampai saat ini,
dimensi nanometer adalah ukuran yang kurang dari 100 nm. Karakterisasi juga
memberikan informasi tentang sifat-sifat fisis maupun kimiawi nanomaterial
tersebut. Ini sangat penting karena ketika dimensi material menuju nilai beberapa
nanometer (kurang dari 10 nm), banyak sifat fisis maupun kimiawi yang
bergantung pada ukuran. Ini menghasilkan sejumlah kekayaan sifat dan peluang
memanipulasi atau menggenerasi sifat-sifat baru yang tidak dijumpai pada
material ukuran besar (bulk) (Abdullah dan Khairurrijal, 2009).
Gambar Skema kerja PSA aliran sel (1), sistem penyinaran optik (2), sistem
pengukuran optik (3), data sampling circuit (4), komputer (5), layar monitor (6),
& printer (7) (Totoki 2007)
Atomic Force Microscope (AFM)
Mikroskop gaya atom (Atomic Force Microscope) adalah jenis mikroskop
dengan resolusi tinggi yang mana resolusinya mencapai seperbilangan nanometer
(1000 kali lebih kuat dari batas difraksi optik). Nano adalah satuan panjang
sebesar sepertriliun meter (1 nm = 10-9 m). Bahan berstruktur nano merupakan
bahan yang memiliki paling tidak salah satu dimensinya berukuran <100 nm.
Atomic force microscope mampu menampilkan gambar dimana ukurannya lebih
kecil dari 20 ms. Mikroskop ini juga memungkinkan menampilkan gambar dari
kristal yang lunak dan permukaan polimer.
Mikroskop gaya atom ini merupakan salah satu alat untuk penggambaran,
pengukuran, dan manipulasi materi pada skala nano. Cara untuk mendapatkan
informasi pada Mikroskop gaya atom dengan meraba permukaan dengan
menggunakan sebuah alat pemeriksa mekanik yang disebut dengan piezoelektrik.
Elemen piezoelektrik ini yang memfasilitasi perintah elektronik gerak dengan
sangat akurat dan tepat sehingga membuatnya dapat memindai dengan presisi
tinggi.
Mikroskop gaya atom terdiri dari sebuah penopang (cantilever) dengan
ujung yang tajam sebagai alat pemeriksa (probe) yang digunakan untuk memindai
permukaan sampel. Penopang tersebut biasanya terbuat dari silikon dengan radius
kelengkungan ujung mencapai bilangan nanometer. Ketika ujungnya dibawa
mendekati permukaan sampel, gaya antara ujung tajam pemindai dengan
permukaan sampel menyebabkan pelengkungan penopang sesuai dengan hukum
Hooke. Tergantung pada situasinya, gaya yang diukur AFM meliputi gaya kontak
mekanik, gaya van der waals, gaya kapiler, ikatan kimia, gaya elektrostatik, gaya
magnet, gaya casimir, gaya pelarutan, dan lain-lain.
AFM bekerja dengan cara memanfaatkan gaya tarik-menarik dan tolak-
menolak yang bekerja antara cantilever dan permukaan sampel pada jarak
beberapa nanometer. Persamaan gaya ini dinyatakan dalam persamaan potensial
Lennard-Jones. Gaya tarik menarik terjadi saat cantilever dan sampel saling
menjauh. Sementara itu, gaya tolak-menolak terjadi saat cantilever dan sampel
saling mendekat.
Gambar Contoh Tip AFM yang difoto dengan SEM (Abdullah dan Khairurrijal,
2009).
Gambar Contoh profil permukaan sample yang diamati dengan AFM (Abdullah
dan Khairurrijal, 2009).