Anda di halaman 1dari 39

SPEKTROSKOPI INFRA RED

&
SERAPAN ATOM
SPEKTROSKOPI INFRA RED

Daerah radiasi IR:


1. IR dekat: 0,78 – 2,5 µm
2. IR tengah: 2,5 – 50 µm
3. IR jauh: 50 – 1000 µm
Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 – 1000 µm
Penggunaan spektroskopi IR:
o Penentuan struktur, khususnya senyawa
organik
o Analisis kuantitatif, misal kadar CO udara

Energi pada daerah UV-Vis dibutuhkan untuk


transisi elektronik, sedangkan pada IR hanya
terbatas pada perubahan energi setingkat
molekul
Syarat molekul bisa di analisis dg IR
1. bersifat IR aktif
2. terjadi perubahan momen dipol

Senyawa O2 dan N2 tidak memiliki perubahan


momen dipol dalam vibrasi dan rotasinya,
sehingga tidak dapat mengabsorbsi sinar IR
Vibrasi Molekul
Posisi relatif atom dalam molekul selalu
berubah-ubah akibat vibrasi
Klasifikasi vibrasi
1. Vibrasi ulur / regangan / stretching

Regangan Simetri (Symmetrical Stretching


Regangan Asimetri (Antisymmetrical
Stretching)
o Regangan Simetri: unit struktur bergerak
bersamaan dan searah dalam satu bidang
datar.
o Regangan Asimetri: unit struktur bergerak
bersamaan dan tidak searah tetapi masih
dalam satu bidang datar.

Symmetrical Antisymmetrical
stretching stretching
2. Vibrasi tekuk / bengkokan / bending
o Terkait dengan berubahnya sudut anta dua
ikatan
o Empat tipe vibrasi tekuk:
o Cissoring
o Rocking
o Wagging
o Twisting
o Empat tipe vibrasi tekuk hanya terjadi pada
molekul yang mempunyai lebih dari 2 atom
Wagging (kibasan):
atom-atomnya bergerak
bolak-balik keluar bidang
atau molekul

Rocking (goyangan):
atom-atomnya bergerak
bolak-balik dalam bidang
Twisting (pelintiran):
atom-atom yang terikat
pada molekul yang diam,
berotasi di sekitar
ikatannya
Scissoring (guntingan):
atom-atom yang terikat
pada atom pusat bergerak
saling mendekat dan
menjauh satu sama lain,
sehingga sudutnya
berubah-ubah
Frekuensi Vibrasi (V )

1  m1  m2 
V K  
2  m1  m2  1 K
V
m1  m2 2 

m1  m2
V = frekuensi vibrasi
K = konstanta gaya
m1, m2 = massa dari atom
µ = massa tereduksi dari osilator dwi atom
Konstanta gaya (K)
o K untuk ikatan tunggal: 2-8 x 105 dyne/cm
o K untuk ikatan ganda: 8-12 x 105 dyne/cm
o K untuk ikatan rangkap tiga: 12-18 x 105 dyne/cm

Semakin besar K  frekuensi vibrasi semakin


besar

Gerakan tekuk (bending) memperlihatkan


frekuensi absorbsi yang lebih rendah dari pada
ulur (stretching)
Instrumen Spektrofotometer Infra Red

Komponen dasar spektrofotometer IR = UV-Vis,


tetapi sumber, detektor, dan komponen optiknya
sedikit berbeda
Prinsip kerja:
1. Sinar IR dilewatkan melalui sampel dan larutan
pembanding
2. Dilewatkan monokromator untuk menghilangkan
sinar yang tidak diinginkan (stray radiation)
3. Berkas ini kemudian didispersikan melalui
prisma atau grating
4. Dilewatkan melalui slit
5. Sinar difokuskan pada detektor
Near Infra Red Spectrophotometer
Sumber radiasi: Nernest atau lampu Glower
Monokromator terbuat dari berbagai macam
bahan, misal: gelas, lelehan silika, LiF, CaF2,
BaF2, NaCl, AgCl, KBr, CsI
1. Prisma NaCl umumnya digunakan untuk
daerah 4000-600 cm-1
2. Prisma KBr untuk 400 cm-1
3. Kuarsa yang dirancang untuk daerah UV-
Vis juga dapat dipakai untuk daerah IR
dekat
Detektor yang sering digunakan: detektor
termal (misal termokopel)
Spektroskopi infra red banyak digunakan
karena:
a. Cepat
b.identifikasi gugus fungsional dalam
molekul
c. Spektrum infra merah yang dihasilkan
oleh suatu senyawa adalah khas
fingerprint (sidik jari)
SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

Prinsip: absorbsi cahaya oleh atom


Atom-atom menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu, misal:
o Natrium menyerap pada 589 nm
o Kalium: 766,5 nm
o Uranium: 358,5 nm
Komponen AAS:
o Unit atomisasi
o Sumber radiasi
o Sistem pengukur fotometrik
WFX-320 AAS Spectrometer

WFX-110A/120A/130A

WFX-110/120/130

WFX-210
Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap
atau hasil disosiasi diperlukan energi panas
Temperatur harus terkendali agar proses
atomisasi sempurna
Ionisasi harus dihindarkan (ionisasi dapat
terjadi jika temperatur terlalu tinggi)
Bahan bakar: propana, butana, hidrogen;
sedangkan oksidatornya adalah udara,
oksigen, N2O, asetilen
misal:
o Gas etilen dan oksidator udara  temperatur
maksimum 100oC
o Untuk temperatur tinggi biasanya
menggnakan N:O = 2:1
Temperatur Nyala
Bahan Oksidasi Oksidasi N 2O
bakar udara oksigen
Hidrogen 2100 2780 -

Asetilen 2200 3050 2955

Propana 1950 2800 -


Eksitasi pada Berbagai Temperatur
Unsur Panjang 2000 oK 3000 oK 4000 oK
Gelombang
Cs 852 4 x 10-4 7 x 10-3 3 x 10-3

Na 590 1 x 10-5 6x 10-4 4 x 10-3

Ca 420 1 x 10-7 4 x 10-3 6 x 10-4

Zn 210 7 x 10- 6 x 10-20 2 x 10-2


15
Sumber Radiasi
Pada AAS diperlukan
sumber radiasi yang
mengemisikan sinar
pada panjang
gelombang yang tepat
sama pada proses
absorbsinya, sehingga
efek pelebaran puncak
dapat dihindarkan
Sumber radiasi: Hollow cathode
o Memiliki dua elektroda, salah satunya
berbentuk silinder dan terbuat dari unsur
yang sama dengan unsur yang dianalisis
o Ada juga hollow cathode multi unsur
 terbuat dari bermacam unsur
 memudahkan pekerjaan, karena tidak
perlu lagi menukar lampu
Misal: (Ca, Mg, Al), (Fe, Cu, Mn), (Cu, Zn,
Pb, Sn), dan (Cr, Co, Cu, Fe, Mn, serta Ni)
Penggunaan AAS
Metode yang peka untuk penentuan 67 unsur,
misal: Al, Cd, Cr, Co, Cu, Fe, Pb, Mg, Mo, P,
Sn, Zn, Li, Na. K, Ca
Non logam yang dapat dianalisis: fosfor dan
Boron
Keunggulan AAS:
o Analisis cepat
o Ketelitiannya sampai tingkat runut,
o Sebelum pengukuran tidak selalu
memerlukan pemisahan pendahuluan
Sensitivitas: konsentrasi suatu unsur
dalam larutan air (µg/ml) yang
mengabsorbsi 1% dari intrensitas
radiasi yang datang
Batas deteksi: konsentrasi suatu
unsur dalam larutan yang memberikan
signal setara dengan dua kali deviasi
standar dari suatu seri pengukuran
standar yang konsentrasinya
mendekati blangko
Kondisi untuk analisis AAS

Anda mungkin juga menyukai