Anda di halaman 1dari 79

ASSALAMU ALAIKUM WR.

WB.
DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA

Kimia Anorganik Dasar


Pertemuan II

Syahruddin Kasim, S.Si,


Soal Menghitung pH dan

1. NH3 0,05 M 30 ml berapakah pH dan -nya jika
diketahui Kb = 1,8 x 10-5 dan jika ditambah HCl
0,075 M 25 ml berapa pula pH-nya ?.

2. CH3COONa 0,003 M, Kb = 5,6 x 10 -10 maka


berapakah pH dan nya?. , jika ditambahkan
CH3COOH 0,005 M hitung lagi pH-nya ?.

3. NH4+ 0,05 M 25 ml berapakah pH dan -nya jika


diketahui Ka = 5,6 x 10-10?.dan jika ditambah
NaOH 0,05 M 20 ml berapa pula pH-nya ?.

4. CH3COOH 0,08 M 20 ml berapakah pH dan -


nya jika diketahui Ka = 1,8 x 10-5 dan jika
ditambah NaOH 0,05 M 25 ml berapa pula pH-
nya ?.
Soal Lanjutan
1. Asam karbonat 5 g dalam 2 liter air pada STP,
memiliki konsentrasi CO32- sebesar ?. (pH larutan =
4,5 ; Ka1= 4,5 x 10-7 dan Ka2 = 5,72 x 10-11).
2. Dari rx : NiSO4.6H2O(s) NiSO4(s)+ 6H2O(g)
memiliki nilai Kp = 1,3 x 10-14 pada 25oC,
berapakah nilai Kc dan Go ?.
3. Berapakah pH dan pOH 250 ml CH3COOH 1,5 M,
dan berapakah NaOH yg harus ditambahkan agar
supaya larutan mempunyai pH 8,4 (Ka = 1,8 x 10-
5).

4. Apakah akan terbentuk endapan jika dicampurkan


antara CaCl2 500 ml 0,014 M dengan Na2SO4 0,25
M 250 ml, jika diketahui Ksp CaSO4 = 2 x 10-4
Soal Unsur Radioaktif
1. Jika X mg isotop radioaktif 238U disimpan,
setelah 19 bulan tersisa 11,87 mg, setelah
37 bulan tersisa 9,35 mg dan setelah 53
bulan tersisa 7,91 mg. Berapakah tetapan
kecepatan peluruhannya, berapakah
konsentrasi 238U mula-mula dan agar 238U
tersisa 1,25 mg berapa lamakah waktu
yang dibutuhkan?.

2. Jika 10 mg isotop radioaktif 222Rn disimpan,


setelah berapa lamakah disimpan agar
222Rn tersisa 2,82 mg, apabila kemiringan

grafik peluruhannya 10,33750873.


Soal Latihan
1. Suatu fosil binatang ditemukan mepunyai keaktifan
14C = 2,7 dis/mnt, perkirakanlah umur fosil tersebut,

jika keaktifan jenis 14C = 15,3 dis/mnt dan t1/2 14C=


5668 thn.
2. Suatu contoh radon memiliki perubahan aktifitas pada
26 Mei adalah 10.000 dis/dtk berapakah aktifitasnya
pada tanggal 28 Mei jika t1/2 Rn = 3,8 hari.
3. Berapakah liter gasolin C8H18 yg harus dibakar agar
dapat menghasilkan energi sebesar energi reaksi fusi
1 H dengan massa 0,0255 g, dikt. C = 3 x 10 m/det
1 8

Hf(C8H18) = -208 Kj/mol, Hf(CO2) = -394 Kj/mol,


Hf(H2O) = -286 Kj/mol dan (C8H18) = 0,703 g/L.
4. Berapakah tenaga ikat pernukleon (Mev) dan energi
yg dihasilkan (Kj) untuk 26Fe56 bila massa atomnya
55,9349 g/mol, dikt. Massa p = 1,007277g/mol, e =
0,000586 g/mol, n = 1,008665 g/mol, dan C = 2,99 x
108 m/det.
KIMIA ASAM BASA
Asam,Basa dan Garam
Reaksi Asam Basa
Elektrolit dan Non-Elektrolit
Dissosiasi dan atau ionisasi
Ionisasi Air
Kekuatan Asam dan Basa (pH dan pOH)
Netralisasi.
Konsep Asam Basa
1. Arhenius (tahun 1890)
Asam : Zat yang dalam air melepaskan H+
Basa : Zat yang dalam air melepaskan OH-
2. Brounsted-Lowrey (Protonik) tahun 1923

Asam : Ion/molekul yg memberi proton (H+)


Basa : Ion/molekul yg menerima proton (H+)
3. Lewis

Asam :Spesies penerima pasangan elektron


Basa : Spesies pemberi pasangan elektron
4. Sistim oksida Lux dan Flood

Asam :Spesies donor ion oksida


Basa : Spesies akseptor ion oksida
Konsep Asam Basa
4. Cady dan Elsey (Sistem Pelarut)
Asam : Zat terlarut yang terdissosiasi melalui reaksi
dlm pelarut tertentu melepaskan kation
karakteristik dari pelarut.
Basa : Zat terlarut yang terdissosiasi melalui reaksi
dlm pelarut tertentu melepaskan anion
karakteristik dari pelarut.
5. Usanovich (Rx pd senyawa kompleks = Lambat)

Asam : Spesies yg mampu memberikan kation untuk


bergabung dengan anion atau elektron atau
menetralkan basa untuk menghasilkan garam.
Basa : Spesies yg mampu memberikan anion atau
elektron untuk bergabung dengan kation
menetralkan asam untuk menghasilkan garam.
Contoh Reaksi (Soal)
1. Mg(OH)2 + H2O MgOH+H2O + OH-
2. H2CO3 + H2O HCO3- + H3O+
3. NH3 + H2O NH4+ + OH-
4. H2O + H2O H3O+ + OH-
5. NH3 + NH3 NH4+ + NH2-
6. H3OCl + NaOH NaCl + 2H2O
7. NH4Cl + NaNH2 NaCl + 2NH3
8. SOCl2 + (NH4)2SO3 (NH4)2Cl + 2SO2
9. CrCl3 + 6NH3 Cr(NH3)6Cl3
10. FeCl3 + 6KCN Fe(CN)6K3 + 3KCl
11. [Co(NH3)6]3+ + 6H3O+ [Co(H2O)6]3+ + 6NH4+
Contoh Reaksi (Jawaban)
1. Mg(OH)2 + H2O MgOH+H2O + OH-
2. H2CO3 + H2O HCO3- + H3O+
3. NH3 + H2O NH4+ + OH-
4. H2O + H2O H3O+ + OH-
5. NH3 + NH3 NH4+ + NH2-
6. H3OCl + NaOH NaCl + 2H2O
7. NH4Cl + NaNH2 NaCl + 2NH3
8. SOCl2 + (NH4)2SO3 (NH4)2Cl + 2SO2
9. CrCl3 + 6NH3 Cr(NH3)6Cl3
10. FeCl3 + 6KCN Fe(CN)6K3 + 3KCl
11. [Co(NH3)6]3+ + 6H3O+ [Co(H2O)6]3+ + 6NH4+
Contoh Reaksi (Soal)
1. 2PbO + PbS 3Pb + SO2
2. HClO4 + CH3COOH ClO4- + CH3COOH2+
3. PbI2 + 2KNH2 PbNH + 2KI + NH3
4. HgCl2 + 2NH3 HgNH2Cl + NH4Cl
5. HNO3 + 2H2SO4 NO2+ + H3O+ + 2HSO4-
6. BF3 + 2HF H2F+ + BF4-
7. NH4Cl + CH3CN CH3Cl + NH4CN
8. SO3 + H2O H2SO4
9. CaO + H2O Ca(OH)2
10. CaO + SO3 CaSO4
11. NH3 + CO(NH2)2 NH4+ + CONH2NH-
Contoh Reaksi (Jawaban)
1. 2PbO + PbS 3Pb + SO2
2. HClO4 + CH3COOH ClO4- + CH3COOH2+
3. PbI2 + 2KNH2 PbNH + 2KI + NH3
4. HgCl2 + 2NH3 HgNH2Cl + NH4Cl
5. HNO3 + 2H2SO4 NO2+ + H3O+ + 2HSO4-
6. BF3 + 2HF H2F+ + BF4-
7. NH4Cl + CH3CN CH3Cl + NH4CN
8. SO3 + H2O H2SO4
9. CaO + H2O Ca(OH)2
10. CaO + SO3 CaSO4
11. NH3 + CO(NH2)2 NH4+ + CONH2NH-
Kekuatan Asam Basa
Kekuatan Asam Basa Tergantung pada :
1. Kemampuan ionisasi.
2. Ukuran ion dan jarak ikatan.
3. Besar muatan.
4. Bilangan oksidasi.
5. Pengaruh efek elektronik.
6. Nilai konsentrasi.
7. Delokalisasi elektron.
8. Tetapan kesetimbangan.
9. Jenis atom pusat dan ligan.
1. Kemampuan ionisasi : Semakin mudak
terionisasi, maka semakin kuat sifat
asam atau basa zat ybs.

2. Ukuran atau jarak ikatan : Semakin


panjang jarak ikatan semakin mudah
melepaskan karakter asam atau
basanya, maka sifat asam atau
basanya semakin kuat.

3. Bilangan oksidasi : Semakin besar


bilangan oksidasi semakin lemah sifat
atau karakter asam atau basa zat
4. Muatan : Semakin besar muatan,
maka energi ikatan semakin kecil
akibatnya jarak ikatan semakin
berkurang sehingga sifat asam atau
5. basanya
Pengaruhsemakin lemah.: Semakin
epek elektronik
besar kekuatan menarik elektron dan
atau sifat elektronegatifitasnya, maka
sipat asamnya semakin kuat, tentu
sifat basanya semakin lemah.
6. Nilai Konsentrasi : Semakin besar
konsentrasi asam atau basa ybs, maka
sifat asam atau basanya semakin kuat
7. Delokalisasi elektron : Semakin
terdistribusi elektron, maka anion
semakin stabil (bentuk ion lebih
disukai) sehingga semakin kuat sifat
asamnya dan untuk basa sebaliknya yg
8. terdistribusi adalah muatan
Tetapan kesetimbangan positif.
: Semakin besar nilai
tetapan kesetimbangan, maka sipat asamnya
atau basanya semakin kuat.
9. Jenis atom pusat dan ligan : Logam alkali,
alkali tanah dan yg bermuatan besar, maka
lebih senang berikatan dengan ligan (basa) yg
kepolarannya kecil, disebut asam atau basa
keras, dan logam transisi dan valensi rendah
lebih senang pada ligan (basa) yg lebih polar,
dan disebut sebagai asam atau basa
Ionisasi Air Murni
Reaksi : H2O H+ + OH-
konstanta kesetimbangan : [H ] [OH - ]
K
[H 2O]

Konsentrasi air murni pada 25 oC : 55,4 mol/L (PV =


nRT)
K . [H2O] = [H+] . [OH] = Kw
K . (55,4) = Kw = [H+] . [OH-] = 1 x 10-14
Derajat ionisasi air () pada 250C = 1,81 x 10-9
[H2O] = 55,4 mol/L
[H3O+] = [OH]
= [H3O+] = [OH-] = 1,81 x 10-9 x 55,4 mol/L
= [H3O+] = [OH-] = 1,00 x 10-7 mol/L
= (1,00 x 10-7) . (1,00 x 10-7) = (1,00 x 10-14)
Jadi diperoleh : pKw = pH + pOH = 14
Kesetimbangan
Asam Lemah
Reaksi HA + H2O H3O+ + A
(1-)c c c
[H 3 O ][A ]
Kesetimbangannya K:
[HA][H 2 O]

[H 3 O][A ] c x c 2c 2 2c
K [ H 2 O] Ka Ka
[HA] (1 ) c (1 )c (1 )
Bila kecil, maka 1- = 1, jadi : (Jk 1-
tetap ?)2 Ka Ka Ka. x c 2
Ka c
2

[H 3O ] c Ka x c
dan c c c

pH = - log [H3O+] = pKa log c


Kesetimbangan Basa
Lemah
Reaksi A- + H2O HA + OH-
(1-)c c c
[HA][OH ]
Kesetimbangannya :K
[A ][H 2 O]
[HA][OH ] c .c 2c
K [H 2 O] Kb Kb Kb
[A ] (1 - ) c (1 )
Bila kecil, maka 1- = 1, jadi : (Jk 1- tetep ?)
dan

Kb - Kb Kb x c 2
[OH ] c c Kb x c
c c c

pH = 14 - pOH
pOH = -log [OH- ] = pKb log c
Bagaimana dengan
Buffer Asam
Reaksi : HA + H2O H 3 O+ + A
Kesetimbangannya : [H 3 O ][A ] [H 3 O][A ]
K K [H 2 O] Ka
[HA]
[HA][H 2 O]

[HA] [ A ]
log [ H 3O ] log Ka log
log Ka log
[A ] [ HA]

Jadi diperoleh : [A - ]
pH pKa log
[HA]
Bagaimana jk rx-nya :
A - + H 2O HA + OH pakai Kh
Bagaimana dengan Buffer
Basa
Reaksi : A- + H2O HA + OH-

Kesetimbangannya :K [H O] Kb [HA][OH ]
2
[A ]

[A
] [A ]

[OH ] Kb lalu
log [OH ] log Kb log
[HA]
[HA]

Jadi pOH pKb log [A ] dan pH 14 pKb log [A ]
[HA] [HA]

Bagaimana jk rx-nya :
HB+ + H2O B + H3O+ pakai Kh
Hidrolisis Garam Basa
Reaksi : KCN K+ + CN-
Yang terhidrolisis : CN- + H2O HCN + OH-
Nilai K : [HCN ] [OH ]
K
[ HCN ] [ OH ]
K [ H 2 O ] K h
[CN ] [H 2 O] [CN ]
Dari asam lemahnya (HCN), reaksi :
[ H ] [ CN ]
HCN H+ + CN- , diperoleh nilai : Ka
[HCN ]
Kh = [HCN] [OH ] [H ] [HCN] 1 Kw

x
x [OH ] [H ]

x Kw
[CN ] [H ] [CN ] [H ] Ka Ka
Dari K dan Kh, diperoleh : [OH-]2 = Kh x [CN-]
dan Kh = Kw/Ka
pOH = pKw - pKa - log[CN -] dari pH= 14 pOH
shg : pH = pKw + pKa + log [CN -]
Hidrolisis Garam Asam
Reaksi :NH4Cl NH4+ + Cl-
Yang terhidrolisis : NH4+ + H2O NH4OH + H+
Bentuk K : [ NH 4 OH] [H ] [ NH OH ] [ H
]
K 4
K [H 2 O] Kh
[ NH 4 ] [ H 2 O] [ NH 4 ]

Dari basa lemahnya (NH4OH ), reaksi :


NH4OH NH4+ + OH-, diperoleh nilai :
[ NH 4 OH] [ H ] [OH ] [OH ] [H ] Kw
[NH 4 OH]
Kh x
x
[ NH 4 ]
[OH ] [NH 4 ] [OH ] 1 Kb

Dari K & Kh diperoleh : [H+]2 = Kh x [NH4+]


dan Kh = Kw/Kb
pH = pKw pKb log [NH4+]
Hidrolisis Garam (Asam dan Basa)-nya
Lemah
Reaksi : NH4CN NH4+ + CN-
NH4+ + CN- + H2O NH4OH + HCN
(1-) c (1-) c c c (Pd Kesetimbangan)
Bentuk Kesetimbangannya : [NH 4 OH] [HCN]
K
[NH 4 ] [CN ] [H 2 O]
Kw [NH 4 OH] [HCN] [H ][OH ]
Kh Kh x
Ka x Kb [NH 4 ] [CN ] [H ][OH ]
Kh cxc nilai
2 = Kw

(1 - )c x (1 - )c Ka x Kb
Jika kita gunakan reaksi : CN- + H 2O HCN + OH-
Maka diperoleh :
[Basa] c
[OH ] Kb x Kb x Kb x
[Garam] (1 )c
pOH = (pKw+pKb-pKa)
Kw Kw Kb

Kb=
[OH ] pH x 14 - pOH
Ka x Kb Ka
ASSALAMU ALAIKUM WR.
WB.
DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA

Kimia Anorganik Dasar


Pertemuan III

Syahruddin Kasim, S.Si,


Beberapa Pertanyaaan
?.
1. Apakah yg dimaksud dengan asam super?.
2. Apakah yg dimaksud dengan air raja?.
3. Mengapa asam sulfat bukan oksidator yg kuat
namun merupakan dehidrator yg sangat kuat?.
4. Buatlah reaksi kesetimbangan yg dapat terjadi
pada asam sulfat dan asam nitrat, dan apa
bedanya dengan reaksi kesetimbangan
autoionisasi?.
5. Mengapa HF dalam air tergolong asam lemah
sedangkan dalam bentuk cair HF adalah asam
kuat?.
Beberapa Pertanyaan
Lanjutan ?.
Bagaimana hubungan tetapan
kesetimbangan reaksi dengan :
1. Konsentrasi
2. Tekanan
3. Energi bebas Gibbs
4. Potensial reaksi sel
5. Reaksi tak terdissosiasi sempurna
6. Kecepatan reaksi
7. Energi aktifasi reaksi
8. Padatan dan larutan
1. Konsentrasi
Reaksi : aA + bB cC + dD
Kesetimbangan : K
C D
c d

A a B b
2. Tekanan (Reaksi aA bB)
b b
b n B RT nB
P
Kp B
a
Kp V
n A RT

a

nA
V
a
RT ba

P A

V

V

3. Energi Bebas Gibbs


G = Go + RT ln K , dimana G = 0
pada kesetimbangan, dan nFE sel =
G
4. Potensial Reaksi Sel
Reaksi : A2+ + B C + D2+
[ C] c [ D ] d
Kesetimbangan : E sel o
E sel
0,0591
n
log
[ A ]a [ B] b
5. Reaksi Tak Terdissosiasi Sempurna
Mg(OH)2 + H2O MgOH+H2O + OH- K1
MgOH+ + H2O Mg2+H2O + OH- K2
Rx total : Mg(OH)2 +2H2O Mg2+2H2O +2OH-
Ktotal = K1 x K2
6. Kecepatan Reaksi (Setimbang, V 1 = V2)
k1
Pb(NO3)2 + 2HCl k2 PbCl2 + 2HNO3
V1 = k1.[PbCl2].[HNO3]2 V2 = k2.[Pb(NO3)2].[HCl]2
7. Energi Aktivasi Reaksi
Energi aktivasi = Energi minimum yg
harus dimiliki oleh suatu reaksi agar dapat
bereaksi menjadi produk (Ea). Jk reaksi aA +
bB P maka : V = k [A]a [B]b dimana
nilai k adalah tetapan kecepatan reaksi,
yaitu k = A.e-Ea/RT

Soal : Dari reaksi CH3I(g)+ HI(g) CH4(g)+ I2(g)


pada 200oC, nilai k1 = 1,32 x 10-2 mol.L-1.det-
1 , hitunglah energi aktifasi reaksinya apabila

tetapan Arheniusnya (A = 2,7 x 1013).


8. Padatan dan Larutan
Hubungan kesetimbangan ini disebut juga
Ksp. Ksp adalah : Jumlah mol endapan yang
larut dalam 1 liter pelarut.
Ksp dpt juga disebut sebagai : Angka yg
menunjukkan hasil kali ion-ion yg terdapat
dalam larutan jenuh.
Kesetimbangan akan tercapai : Jika
hasil kali kelarutan ion-ion dalam
larutan = Ksp, namun jika Ksp > hasil kali
ion-ion dalam larutan maka tidak terbentuk
endapan dalam larutan kecuali sebaliknya.
Contoh soal point 8
Soal : Apakah akan terbentuk endapan jika
dicampurkan antara CaCl2 500 ml 0,014
M dengan Na2SO4 0,25 M 250 ml, jika
diketahui Ksp CaSO4 = 2 x 10-4
Jawab : Hitung terlebih dulu Ca2+ dalam
CaCl2 lalu SO42- dalam Na2SO4 kemudian
hitung lagi kedua ion tersebut setelah
dicampurkan, lalu perkalikan dan
bandingkan hasilnya dengan Ksp.
Keterangan :
Jika Hasil kali ion-ion dalam larutan < dari
Ksp, maka endapan tidak akan terbentuk.
Jawaban Pertanyaan!.
1. Air Raja : Larutan yg terdiri atas HCl dan HNO3 dengan
perbandingan 3 : 1 (artinya larutan tersebut
mengandung Cl2 dan ClNO), bagaimana jk di + H2SO4
larutan apa ?.
2. Asam Super : Larutan asam yg memiliki pH lebih kecil
dari nol yg sesuai dengan persamaan Hammet
Ho = pKBH+ - log [HB+]/[B] , dimana B = Basa
asam sulfat murni, asam hidro fluorat (HF) murni, asam
fluoro sulfit, dll (dapat mengalami rx autoionisasi).
3. Sebab Oksidator kuat akan mudah mengalmi reduksi
sementara asam sulfat dengan S sebagai atom pusat
sulit tereduksi karena S telah mengembangkan
valensinya dari 2 menjadi 6. Jadi dlm bentuk asam
sulfat, S telah teroksidasi maksimal dan stabil.
Merupakan dehidrator
yg sangat kuat sebab bentuknya yg diol membuat
molekulnya tidak
stabil sehingga sangat mudah melepaskan H + untuk
mengubah bentuk
diol menjadi bentuk yg stabil (bentuk oksida, ion atau
garam).
Jawaban Pertanyaan
4. Buat sendiri rx kesetimbangannya,
autoionisasi = rx kesetimbangan dengan
sesama zat bukan dengan pelarut !.
5. Jika HF dalam air, sulit melepaskan ion H +
oleh karena kuatnya ikatan HF dimana jarak
iatannya sangat pendek (elektronegatifitas F
sangat tinggi yg akan menarik dan mengikat H
sangat kuat sehingga sulit diionisasikan)
Reaksi H2O + HF H3O+ + F- (Reaksi sulit
terjadi), sementara untuk HF cair (HF 100 %)
wujud cair, adalah asam kuat sebab mudah
melepaskan H+ dan F- melalui reaksi :
2HF H2F+ + F- ,lalu F- bereaksi lagi dgn
HF membentuk HF2- , H2F3- , dst.
Soal Lanjutan
1. Asam karbonat 3,5 g dalam 2 liter air
pada STP, memiliki konsentrasi CO32-
sebesar (Diketahui pH larutan = 5, Ka1=
4,2 x 10-7 dan Ka2 = 5,2 x 10-11).
2. Dari rx : NiSO4.6H2O(s) NiSO4(s)+ 6H2O(g)
memiliki nilai Kp = 1 x 10-14 pada 25oC,
berapakah nilai Kc dan Go ?.
3. Berapakah pH dan pOH 500 ml CH 3COONa
1M, dan berapakah gram HCl yg harus
ditambahkan agar supaya larutan
mempunyai pH 4,74 (Ka = 1,8 x 10 -5).
Prinsip Dasar Jawaban
Soal
1. Buat reaksi kesetimbangan berganda dari asam
karbonat, konsentrasi anion karbonat ditentukan
melalui konsep kesetimbangan yang terdapat
anion tersebut, subtitusikan anion lain yg ada
dalam kedua persamaan kesetimbangan, pH
menunjukkan nilai konsentrasi H+ !.
2. Gunakan rumus yang ada!.
3. Buat dulu reaksi kesetimbangan
hidrolisisnya lalu hitung pOH dan pH,
kemudian buat lagi rx antara anion CH3COO-
+ HCl dimana konsentrasi CH3COO- tidak
sama dengan (HCl=Cl- dan buat pemisalan X
g HCl) sebab ada penambahan asam
hidrogen klorida, terakhir buat
kesetimbangan asam asetat yg terbentuk,
melalui persamaan tersebut hitung x g HCl
yg harus ditambahkan !.
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

DOSEN : Syahruddin kasim


ASSALAMU ALAIKUM WR.
WB.
DAN
SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA

Kimia Anorganik Dasar


Pertemuan IV

Syahruddin Kasim, S.Si,


KIMIA INTI
Kimia Inti adalah Bagian Ilmu kimia yang
mempelajari Radioaktivitas dari unsur-
unsur yang bersifat radioaktif.
Unsur-unsur radioaktif adalah unsur-
unsur yang dapat menghasilkan radiasi
dgn energi tinggi, pada waktu terjadi
perubahan pada inti atomnya.
Radioaktivitas yg dimaksud adalah hal-hal
yang menyangkut perubahan inti atom yg
berlangsung secara spontan. Atom yg
demikian disebut atom yang bersifat
radioaktif.
Penemuan Awal
1832, Michael Faraday Menemukan sinar katoda.
1876, E. Goldstein menemukan muatan positif pada sinar
katoda dalam tabung katoda.
1895, Wilhelm K. Rontgen menemukan sinar x yg
digunakan dalam bidang kedokteran.
1897, J.J. Thomson menemukan muatan negatif dalam
sinar katoda.
Sinar katoda yg ditemukan oleh E. Goldstein tersebut
apabila mengenai logam tertentu, misalnya : Tungstan,
platina, uranium, dll, akan memancarkan sinar radiasi
secara terus menerus yang dikenal dengan sinar X.
Logam-logamnya disebut anti katoda.
Sifat sinar katoda berbeda dengan sinar X sbb : Sinar X
berupa gelombang elektromagnetik dgn frekuensi
tinggi, tidak dibelokkan oleh medan magnet, dapat
memfluoresensikan bahan yg dilapisi dgn BaPt(CN) 4.
Manfaat Penemuan
Awal
Para ahli mulai meneliti lebih intensif tentang Batuan,
terutama uranium sebab uranium dapat mengalami
fluoresensi jika dikenai sinar matahari, pelopornya
adalah H. Becquerel.
Pertanyaan yg muncul dari H. Becquerel adalah :
Apakah sinar Fluoresensi itu sama dengan sinar X ?.
Kesimpulannya : Radiasi disebabkan oleh mineral
atau batuan itu sendiri setelah ditemukan adanya
radioaktifitas pada mineral dalam batuan yang
mengandung uranium.
Penemuan pendukung adalah oleh Pirre dan
Marie Curie yg berhasil mengisolasi unsur radium,
thorium dan Actinium dalam mineral yg
mengandung uranium.
Karakteristik Pembelahan Inti
Atom
Suatu atom memiliki inti mengandung nukleon yg
dikenal sebagai proton dan neutron yg terikat
secara bersama-sama dengan jari-jari pada inti atom
sangat kecil yaitu sekitar 10-14cm, dimana massa
suatu atom terpusat dalam intinya oleh karena itu
kerapatan atom sangat tinggi mendekati 1013g/cm3.
Nukleon hanya dapat bergerak dalam inti atom ,
apabila massa inti bertambah, maka gaya tolak antar
proton bertambah lebih cepat dibanding gaya
tariknya dengan nukleon lain.
Cara yang harus dilakukan untuk mengurangi
gaya tolak ini adalah mengalami pembelahan inti
atom menjadi dua, tiga, dst (peluruhan radioaktif).
Karakteristik Pembelahan Inti
Atom
Untuk membuat suatu inti agar stabil, maka parameter
yg harus diperhatikan adalah :
1. Rasio antara jumlah proton dan neutron.
-Paling stabil jika n/p = 1 , Z = 1-20
-Jika Z > 20, maka kemungkinan n > p untuk
mengimbangi gaya tolak antar proton dan
maksimum rasio n/p = 1,6 jika lebih inti akan
mengalami fission, supaya stabil inti akan
melepaskan n dan e.
- Jika Z > 20 tetapi n < p, maka supaya stabil inti
akan memancarkan + dan p serta menangkap e.
- Jika Z > 83 supaya stabil n dan p dipancarkan
secara bersamaan berbentuk partikel alfa ().
2. Besarnya tenaga ikat yg dimiliki.
Semakin besar energi ikat (EI) inti maka inti
semakin stabil, EI = Energi partikel Energi inti
terukur .
Jenis-Jenis Pancaran
Radiasi
1. Sinar = Sebuah partikel yg dibelokkan oleh
kutub negatif (partikel tsb bermuatan positif =
inti helium) dan berasal dari inti yg
dipancarkan berbentuk sinar radioaktif
dengan kecepatan 0,01 x kec. Cahaya.
2. Sinar = Partikel yg kecepatannya mendekati
kecepatan cahaya dan dibelokkan oleh kutub
positif (partikelnya bermuatan negatif).
3. Sinar = Suatu partikel yg berbentuk
getaran-getaran elektromagnetik (sama dgn
cahaya biasa), dipancarkan pada saat nukleon
yg tereksitasi kembali ke tingkat energi lebih
rendah, tidak bermassa maupun bermuatan.
Jenis-Jenis Peluruhan
Selain peluruhan , , , juga terdapat reaksi
peluruhan dengan melepaskan +, n,
peluruhan dengan penangkapan e dan
pembelahan spontan pada inti berat/besar.
Perbedaan mendasar proses radioaktif dengan
reaksi kimia biasa yaitu :
1. Melepaskan pancara sinar radioaktif.
2. Prosesnya irreversibel.
3. Terbentuk unsur baru.
4. Kecepatan reaksinya tidak bergantung pada
suhu, tekanan, bentuk unsur atau
persenyawaan, dll.
5. Melepaskan energi yg besar dan memiliki
waktu paruh.
Deret Radioaktif 90 Th 92 U 94Pu
a. Thorium 232Th (4n) Pb Tl

Th Ra Ac Th Ra Rn Po At Bi Po Pb
b. Uranium 238U (4n + 2)
Np Pu Pb Tl

U Th Pa U Th Ra Rn Ra At Bi Po Ra Bi
c. Aktinium (4n + 3) pakai 239U Pb Po
U Np Pu U Th Pa Ac Th Ra Rn Po Pb Bi Po
Fr Tl Pb
d. Neptunium 241Pu (4n + 1) Po

Pu Am Np Pa U Th Ra Ac Fr At Bi Tl Pb
U Bi
Reaksi Pada Unsur
Radioaktif
Unsur radioaktif mengikuti reaksi peluruhan
yang sama dengan reaksi orde satu.
Persamaan rx orde satu : ln N = ln No -
k.t , jadi menyerupai persamaan garis
lurus dengan tetapan kecepatan
peluruhannya adalah tg .
Pers. : n x t1/2 = (1/2)n bagian yg tersisa.
Soal :
Jika 10 mg isotop radioaktif 222Rn disimpan,
setelah berapa lamakah disimpan agar
222Rn tersisa 2,82 mg, apabila kemiringan

grafik peluruhannya 10,33750873.


Pembuktian Reaksi Orde
Satu
Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
-dA/A = k . dt , diintegrasikan : A
dA
t

Dijabarkan : - lnA = k . t + C, k dt
Ao
A to
pada saat t = 0 C = - lnA0
- lnA = k . t lnA0 lnA0

lnA0 - lnA = k . t ln A

lnA = lnA0 k . t

Secara grafik reaksi orde SATU


Digambarkan sebagai berikut :
Waktu (t)
Waktu Paruh (t1/2) dan Dimensi
Tetapan Kecepatan Peluruhan
(k)
t1/2 Orde satu

Dimensi k
1 bilangan

waktu menit atau det ik
Reaksi radioaktif lain
1. Reaksi Fisi (reaksi pembelahan inti umumnya
inti berat menjadi 2 bagian yg hampir sama
dengan memancarkan sinar radioaktif).
Rx. 235U + n 121Mo + 113Sn + 2n

2. Reaksi Fusi (reaksi penggabungan dua inti atom


ringan menghasilkan inti atom yg lebih besar
dengan memancarkan sinar radioaktif dan energi
yg sangat besar).
Rx. 2H + 2H 4He + n + Energi

3. Reaksi Transmutasi inti (reaksi dimana inti


atom ditembak dengan partikel dasar atau
dengan inti atom ringan sehingga terbentuk inti
atom yang baru.
Rx. 14N + 4He 17O + 1P
Penggunaan Radioisotop
1. Riset ilmiah bidang Kimia (ex, rx zat dlm jaringan),
Fisika (ex, proses penyerapan energi) dan Biologi
(ex, gangguan generatif).
2. Kedokteran (teknik trace utk diagnosa, ex, Ca dan
Sr dalam tulang, As dan Cu dalam otak, Fe dan
Cr untuk darah K untuk otot, Co untuk tumor dan I
utk kelenjar gondok).
3. Oseanografi (H dan O untuk aliran air, I untuk
aliran minyak tanah).
4.Tumbuh-Tumbuhan dan Hewan (C dan O untuk
proses fotosintesis N, P, K, Cl, S untuk pemupukan).
5. Industri (Pengujian bahan tanpa merusak hanya
dengan penyinaran).
Soal Latihan
1. Suatu fosil binatang ditemukan mepunyai keaktifan
14C = 2,7 dis/mnt, perkirakanlah umur fosil tersebut,

jika keaktifan jenis 14C = 15,3 dis/mnt dan t1/2 14C=


5668 thn.
2. Suatu contoh radon memiliki perubahan aktifitas pada
26 Mei adalah 10.000 dis/dtk berapakah aktifitasnya
pada tanggal 28 Mei jika t1/2 Rn = 3,8 hari.
3. Berapakah liter gasolin C8H18 yg harus dibakar agar
dapat menghasilkan energi sebesar energi reaksi fusi
1 H dengan massa 0,0255 g, dikt. C = 3 x 10 m/det
1 8

Hf(C8H18) = -208 Kj/mol, Hf(CO2) = -394 Kj/mol,


Hf(H2O) = -286 Kj/mol dan (C8H18) = 0,703 g/L.
4. Berapakah tenaga ikat pernukleon (Mev) dan energi
yg dihasilkan (Kj) untuk 26Fe56 bila massa atomnya
55,9349 g/mol, dikt. Massa p = 1,007277g/mol, e =
0,000586 g/mol, n = 1,008665 g/mol, dan C = 2,99 x
108 m/det.
TERIMA KASIH
Wassalam

SELAMAT BELAJAR dalam rangka ujian


minggu/pekan depan
Kamis 14 Mei 2009

DOSEN : Syahruddin kasim


KIMIA ANORGANIK
DASAR

Syahruddin Kasim, S.Si, M.Si.


KIMIA INTI

Karakteristik Inti Atom

Awan elektron
nukleon
Proton
netron

Dalam model kulit, nukleon yang tersusun dalam inti atom


dianggap sama seperti elektron orbital, karena adanya sifat periodik
inti atom.
Pembelahan inti (model tetes cair) : bertambahnya massa inti,
gaya tolak antara proton-proton bertambah lebih cepat dibanding
dengan gaya tariknya, untuk mengurangi gaya tolak ini, maka tetes
cair haruslah terbelah menjadi dua tetes cair yang baru.
Nukleon dan Nukleotida

Jumlah nukleon di dalam inti atom didefinisikan sebagai :

A=N + Z

Dimana A adalah nomor massa, Z nomor atom dan N bilangan netron.

A
Z XN
Jenis nuklida :
1. Nuklida stabil. Sifat keradioaktifannya tidak terdeteksi.
Contoh : 1 H, 12 14
1 6 C, 7N
2. Radionuklida alam primer. Radioaktif yang ditemukan di alam.
Contoh : 238 9
92 U, waktu paruh 4,5 x 10 tahun
3. Radionuklida alam sekunder. Radioaktif yang ditemukan di alam
dengan waktu paruhnya pendek dan dibentuk secara kontinyu dari
radionuklida alam primer.
4. Radionuklida alam terinduksi. Terbentuk karena interaksi suatu
nuklida dengan radiasi berenergi tinggi. Contoh, 14C yang
terbentuk karena antaraksi sinar kosmik dengan nuklida 14N di
atmosfir.
Nuklida-nuklida dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
yaitu:
1. Isotop. Nuklida yang nomor atomnya (Z) sama, tetapi N dan A
berbeda,3sifat kimia
4 dan fisikanya
12 14sama.113 117 119
Contoh : 2 He, 2 He, 6 C, 6 C, 50 Sn , 50 Sn , 50 Sn

2. Isobar. Nuklida yang bilangan massanya sama, tetapi nomor


atomnya berbeda, sifat kimia dan fisikanya berbeda.
Contoh : 130 Te , 130
Xe, 130
Ba
52 54 56

3. Isoton. Nuklida yang mengandung jumlah netron yang sama, sifat


kimia dan fisikanya berbeda.
Contoh : 30 31 32
14 Si, 15 P, 16 S
4. Isomer. Nuklida yang mempunyai nomor atom dan bilangan
massa yang sama, tetapi sifat keradioaktifannya berbeda, karena
susunan proton dan netron dalam inti berbeda.
Kestabilan Inti
1. Semua inti yang mengandung 84 proton ( Z = 84 ) atau lebih
tidak stabil.
2. Aturan Ganjil-Genap, inti yang mengandung jumlah proton dan
netron genap lebih stabil daripada inti yang mengandung jumlah
proton dan netron yang ganjil.
3. Bilangan Sakti (Magic Numbers): Inti itu stabil terhadap reaksi inti
dan peluruhan radioaktif jika jumlah proton dan netron sama
dengan bilangan sakti. Bilangan-bilangan ini adalah :
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50, dan 82
Untuk netron : 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan rasio kestabilan N/Z,
nuklida yang stabil berada pada daerah pita kestabilan inti.
Adapun pola peluruhan radioaktif berdasarkan N/Z adalah
sebagai berikut :
a. Nuklida dengan N/Z N/Z stabil
1. Memancarkan partikel ( elektron )
14
6 C 14
7 N 0
1
2. Memancarkan netron, n
3
2 He 4
2 He 1
0 n
b. Nuklida dengan N/Z N/Z
stabil
1. Memancarkan positron, -
11
6 C 11
5 B 0
1

2. Memancarkan proton, p
33
16 S 32
15 P 1
1 p
3. Menagkap elektron e-
41
20 Ca 0
1 e 41
19 K

c. Nuklida dengan Z > 83


memancarkan partikel alfa, =He
226
88 Ra 222
86 Rn 4
2
Energi Pengikat Inti

Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti atau energi yang


dilepaskan jika inti terbentuk disebut energi pengikat inti.
Ukuran energi pengikat proton dan netron disebut defek massa,
yaitu selisih antara massa inti sebernarnya dengan massa proto dan
netron.
Defek massa (m) = massa atom (A) massa (p + n + e)

Dengan energi pengikat inti (Eb) ;

Eb = m x 931 MeV

Dan energi ikat rata-rata tiap nukleon ;

Eb rata-rata = Eb/A

massa netron (n) = 1,0086650


sma
massa proton (p) = 1,0072765
sma
massa eletron (e)= 0,0054858
sma
Peluruhan Radioaktif
1. Peluruhan alfa,
Peluruhan atau radiasi terdiri dari pancaran inti atom
helium 42He, yang akan selanjutnya akan membentuk molekul
netral setelah menangkap elektron.

2. Peluruhan beta,
Pada peluruhan ini, netron berubah menjadi proton. Ada 3
macam peluruhan , yaitu :

Peluruhan negatron (-)


3 4 0
1H 2 He 1
40
19 K 40
80 Ca 0
1

Peluruhan positron (+)


40 40 0 54 54 0
21 Sc 20 Ca 1 27 Co 26 Ca 1

Penangkapan elektron

44 0 44 50 0 50
22 Ti 1 e 21 Sc 23 V 1 e 22 Ti
4. Peluruhan gama,
Sinar adalah radiasi elektromagnetik. Sinar ini dihasilkan
oleh proses trasisi isomer atau akibat ikutan dari pelepasan
partikel dan .
60 60
27 Co 27 Co

5. Peluruhan netron
87 86 1
36 Kr 36 Kr 0n

6. Peluruhan netron
87 87 86 1
35 Br 36 Kr 36 Kr 0n

7. Pembelahan spontan

Proses ini hanya terjadi dengan nuklida-nuklida yang sangat


besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang
massanya berbeda.

254 108 142


98 Cf 42 Mo 56 Ba 4 01 n
Laju Peluruhan

Peluruhan radioaktif mengikuti hukum laju reaksi orde ke satu.


Laju peluruhan berbanding lurus dengan jumlah atom radioaktif
yang tertinggal.
keterangan :
dN dN = perubahan jumlah atom radioaktif per satuan w
N
dt dt = perubahan waktu
= tetapan peluruhan
N = jumlah atom radionuklida pada waktu tertentu

Integrasi persamaan diatas,

Waktu paru peluruhanya adalah :


DERET RADIOAKTIF

Deret radioaktif merupakan


kelompok unsur yang terbentuk
dari suatu nuklida radioaktif yang
berturut-turut memancarkan
partikel atau .
Ada tiga deret radioaktif alam,
yaitu deret torium, uranium dan
aktinium, dan satu deret
radioaktif buatan yang disebut
deret neptunium.
DERET
RADIOAKTIF
Transmutasi Inti
Transmutasi inti adalah reaksi yang terjadi karena inti atom
suatu unsur ditembak dengan partikel dasar atau dengan inti
( proyektil ), sehingga berubah menjadi inti atom unsur baru.

Rutherford (1919); penembakan inti 14


N dengan partikel (42He)
7
14
7 N 4
2 He 17
8 O 1
1 p
Irene Joliot-Curie (1943); berhasil membuat atom fosfor bersifat
radioaktif.
27
13 Al 4
2 He
30 1
15 P 0 n
Reaksi-reaksi di atas dapat ditulis sebagai berikut :

14 17 27 30
7N ( , p ) 8O 13 Al ( , n ) 15 P
Reaksi Fisi Dan Fusi

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti suatu unsur besar


menjadi menjadi beberapa unsur kecil. Dalam reaksi ini
dihasilkan beberapa netron dan juga sejumlah energi.
Agar reaksi berantai dapat berlangsung,
jumlah bahan pembelah inti harus cukup
besar.
Massa kritik 235
U yang dapat
menghasilkan reaksi berantai dalam bom
atom 40 Kg.
Atom yang dapat mengalami reaksi fisi
adalah unsur yang memiliki nomor atom di
atas 80.
Pembelahan inti selalu menghasilkan
energi kira-kira 200 MeV setiap
pembelahan inti.
Energi yang dihasilkan pembelahan 235
g 235U setara dengan energi yang
dihasilkan dari pembakaran 500 ton batu
Reaksi Fusi

Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa


inti ringan menjadi inti yang lebih berat.

2 3 4 1
1H 1 H 2 He 0n

Atom yang mengalami reaksi fusi adalah atom dengan inti ringan
(A < 20), karena inti ringan kurang stabil. Untuk meningkatkan
kesetabilan maka dua inti ringan cenderung bergabung untuk
menigkatkan kesetabilannya.
Reaksi ini menghasilkan energi yang cukup besar dan
menyebabkan banyak inti yang lain bergabung secara serentak
sehingga menimbulkan ledakan.
Reaksi fusi tidak mudah dilakukan karena membutuhkan energi
yang cukup tinggi (108 K) untuk mengeluarkan seluruh elektron
dalam atom.
Reaksi ini dapat terjadi pada matahari dan bitang-bintang lainya
karena suhunya cukup tinggi.
Penerapan Kimia Inti

1. Penetapan Umur Radioaktif


Penentuan umur organik alam: Radioisotop 14C dihasilkan secara
kontinyu dilapisan atas atmosfer melalui penangkapan netron
sinar kosmik oleh nitrogen.
14
7 N 1
0 n 14
6 C 1
1 p
tetapi segera terurai kembali,
14
7 C 14
6 N 0
-1 e t0,5 = 5730 tahun

Penentuan umur radioaktif untuk bahan yang lebih tua


digunakan 40
K dan 40Ar.
40
19 K 0
-1 e 40
18 Ar t0,5 = 1,3 x 109 tahun

Untuk mengukur mineral yang mengandung uranium,


digunakan metode uranium-timbal, dengan t0,5 4,5 x 109
tahun.
2. Isotop Sebagai Perunut
Dalam bidang ilmu kimia, radioisotop digunakan untuk
mempelajari mekanisme reaksi kimia, baik sintesis maupun
biosintesis.
Dalam bidang kedokteran radioisotop banyak digunakan untuk
mendiagnosa suatu penyakit.
Contoh :
24Na untuk mengikuti peredaran darah manusia
131I untuk mempelajari kelainan kelenjar tiroid.
32P untuk mengetahui letak tomor otak
45C untuk mengetahui kangker tulang
59Fe untuk mengetahui kecepatan pembentukan darah

3. Isotop Sebagai Sumber Radiasi

60Co menghasilkan sinar beta untuk pengobatan kanker


32P dipakai untuk menyembuhkan penyakit polycythemia
(kelainan sel darah merah)
137Cs dan 60Co untuk mensterilkan insekta dan jamur tanaman
dan untuk merusak enzim yang membuat kentang coklat
waktu masak.
2. Isotop Sebagai Sumber Energi

Saat ini banyak dibangun rekator atom, baik untuk maksud-


maksud penelitian ataupun sebagai sumber tenaga,
seperti tenaga listrik.
Uranium yang telah dimurnikan hanya mengandung 0,07% 235U
dan sisanya 238U, sedangkan yang digunakan untuk bahan
bakar 235U.
Untuk mengatasi maslah ini digunakanlah 239
Pu dan U yang
233

dapat mengalami
- Produksi 239 reaksi
Pu dari 238
U rantai.
238
92 U 01n 239
92 U 239
93 Np 0
1 e 239
93 Pu 0
1 e

- Produksi U dari
233
Th
232

232
90 Th 01n 233
90 Th 233
91 Pa 0
1 e 233
92 U 0
1 e

Pada pembelahan 235U, 233U dan 239Pu dapat dikendalikan


sehingga reaksi berantai berlangsung tanpa ledakan yang
mengakibatkan malapetaka.
Reactor diagram

South Texas Project


Reactor examples

Pressurized water

Boiling water
The Nuclear Option

South Texas Project, Matagorda County, Texas


Containment building
4 foot thick wall
KIMIA INTI
Mempelajari struktur inti dan prilakunya :
Kestabilan, keradioaktifan dan
transmutasi inti.
Struktur inti : Proton dan neutron,
keduanya disebut : Nukleon.
Inti : Diameter 0,0001 = 1000 f.
Atom : Diameter = 1 = 10-8 cm.
Simbol : Proton = Z dan Neutron = N
Model A
X
Z N
Jenis nuklida : Stabil, radioaktif, radioaktif sekunder &
stabil terinduksi jadi radioaktif.
Pengelompokan nuklida
1. Isotop : He
3 4
He
2 1 2 2

2. Isobar : 130Te 130


Xe
52 68 54 66

3. Isoton : 31
P S
32

15 16 16 16

4. Isomer : 17F F
18

9 8 9 9 (PR = buat 3)
Kinetika Reaksi Inti
Reaksi : A P
Persamaan Lajunya :
Hubungan antara k, dA, dan dt adalah :
-dA/A = k . dt , diintegrasikan : A
dA
t

Dijabarkan : - lnA = k . t + C, k dt
Ao
A to
pada saat t = 0 C = - lnA0
- lnA = k . t lnA0 lnA0

lnA0 - lnA = k . t ln A

lnA = lnA0 k . t

Secara grafik reaksi orde SATU


Digambarkan sebagai berikut :
Waktu (t)
Waktu Paruh (t1/2) dan Dimensi
Tetapan Kecepatan Peluruhan
(k)
Orde satu

Dimensi k
1 bilangan

waktu menit atau det ik

Anda mungkin juga menyukai