Anda di halaman 1dari 34

Analisis Spektroskopi

Lestyo Wulandari
Fakultas Farmasi Universitas Jember
2020
KLASIFIKASI TEKNIK DAN METODE
INSTRUMENTAL

TEKNIK ANALISIS  suatu fenomena ilmiah dasar


yang telah terbukti berguna untuk memberikan
informasi mengenai susunan zat-zat yang dianalisis

KLASIFIKASI TEKNIK ANALISIS :


Teknik Spektroskopik, Teknik Kromatografi, Teknik
Elektrokimia, Teknik lain

METODE ANALISIS  penerapan yang spesifik dari


suatu teknis analisis untuk memecahkan persoalan
analitik
PRINSIP TEKNIK ANALISIS

TEKNIK SPEKTROSKOPIK adalah salah satu teknik analisis


fisiko kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau
molekul dengan radiasi elektromagnetik (REM)

TEKNIK ELEKTROKIMIA adalah salah satu teknik analisis


berdasarkan metode elektrokimia, yaitu reaksi redoks dan
reaksi asam basa. Pada elektrokimia terdapat konsep:
• Transfer partikel bermuatan
• Keseimbangan
• Donor dan aseptor partikel bermuatan
Lanjutan….

TEKNIK KROMATOGRAFI  adalah teknik analisis yang


dapat memisahan suatu komponen sampel berdasarkan
perbedaan affinitas pada fase diam dibawah pengaruh
pergerakan fase gerak
• Perbedaan affinitas disebabkan oleh perbedaan sifat
fisikakimia
• Perbedaan affinitas menyebabkan perbedaan migrasi

Pada Teknik Kromatografi untuk


Tujuan Analisis
Tujuan preparatif
Lanjutan….

TEKNIK LAIN
 Yang tergolong dalam teknik ini :
1. Metode Spektrometri Massa
2. Metode Kinetika Reaksi
3. Diferensial Thermal Analysis (DTA)
 merupakan teknik analisis yang tidak dapat digolongkan
dalam teknik yang lain, karena fenomena ilmiahnya
berbeda yang satu dengan yang lain
 Walaupun prinsip Metode Spektrometri Massa fenomena
adalah interaksi REM dengan molekul, metode ini tidak
digolongkan dalam Spektroskopik karena detektornya
berbeda
Lanjutan….

TEKNIK ANALISIS TERPADU


• Merupakan gabungan dua atau tiga teknik analisis
yang berbeda
• Tujuan teknik analisis terpadu adalah untuk
menjawab tantangan matriks sampel yang kompleks
• Teknik ini mempunyai tingkat validitas (kesahihan /
kebenaran) yang tinggi karena semakin banyak
parameter analisis yang diberikan
KLASIFIKASI TEKNIK & METODE ANALISIS
1. TEKNIK SPEKTROSKOPI
1. Spektrofotometri UV-Vis
2. Spektrofotometri IR (Infra Red)
3. Spektrofotometri Fluorescensi
4. Spektrofotometri Serapan Atom
5. Spektrometri Raman
6. Spektrometri Resonansi Magnet Inti
7. Spektrometri Massa
8. Spektroskopi Radio Kimia
9. Spektroskopi Sinar X
10. Spektroskopi Resonansi Putaran Elektron
2. TEKNIK ELEKTROKIMIA
1. Potensiometri
2. Voltametri
3. Coulometri
4. Elektrogravimetri
Lanjutan ……
3. TEKNIK KROMATOGRAFI
1. Kromatografi Gas
2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
3. Kromatografi Elusi CO2 pada temperatur super
kritik
4. Kromatografi Planar
4. TEKNIK BERBAGAI FENOMENA ILMIAH
1. Analisis termik
2. Kinetika Reaksi
5. TEKNIK TERPADU
1. GC/FT-IR/MS (Gas Chromatography / Fourier
Trasform-Infra Red / Mass Spectrometry)
2. HPLC/FT-IR/MS
3. MS-MS
TEKNIK
SPEKTROSKOPI
TEKNIK SPEKTROSKOPI

Teknik Spektroskopi adalah :


Teknik analisis fisikokimia yang mengamati interaksi
atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik

Pada prinsipnya interaksi REM dengan atom atau


molekul akan menghasilkan :
• Hamburan / scattering
• Absorpsi / absorption
• transisi el  Emisi / emision (UV Vis Fluoresens)
• vibrasi/rotasi molekul (Infra merah)
• Transmisi / diteruskan
Energi yg dimiliki Atom / Molekul

• Energi Potensial
Energi potensi yg dimiliki oleh atom / molekul
• Energi Kinetik
Energi yg dimiliki oleh atom / molekul untuk
melakukan gerakan berpindah
• Energi Rotasi
Energi yg dimiliki oleh molekul untuk melakukan
gerakan rotasi pada sumbunya
• Energi Vibrasi
Energi yg dimiliki oleh molekul untuk melakukan
gerakan vibrasi / bergetar
Teori REM dikonsep I oleh James Clark Maxwell :
“Cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik,
artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan”

Arah
rambatan

Gambar. Sebuah berkas REM


Spektrum Elektromagnetik merupakan kumpulan
spektrum anggota REM dari berbagai panjang gelombang

20.000 m
Long Wave
2.000 m
Medium Wave
200 m Radio Wave
50 m
Short Wave
10 m
1m Ultra-Short Wave

Micro Wave
5 mm
Far IR
40 
Infrared Rays
3
0,7 = 700m = 700 nm Near IR
Red
Visible Spektro UV Vis Visible Rays
400 nm Violet
Near UV
200 nm
Far UV
UV Rays
0
500 A
X Rays
1 mm = 1000  = 10-3 m 0
0,05 A
1  = 1000 m = 1000 nm Y Rays
0
1U
1 nm = 10 A = 10-9 m
0
1 A = 10-8 cm = 10-10 m
Energy Absorption in Spectroscopy

 Energy absorption by transparent materials in any portion


of the electromagnetic spectrum causes atoms or
molecules to pass from a state of low energy to a state of
higher energy.
 Energy States – Electronic, Vibrational, Spin
 The excitation process is quantitized, in which the amount
of energy absorbed is equal to the energy difference
between the excited and ground states.

E = h =c/ E = hc / 

 = Frequency (Hz) c = Velocity of Light (cm/sec)


 = Wavelength (cm) h = Planck’s Constant
The Electromagnetic Spectrum
High Frequency (v) Low
High Energy (E) Low
Short Wavelength () Long
1019 Hz 1015 Hz 1013 Hz
4000 cm-1 0.01 cm-1
1 x108 cm-1 400 cm-1 10 cm-1 3 cm-1 0.002 cm-1

Cosmic
Vacuum
& X-Ray Infrared Microwave Radio Frequency
UV
 Ray

0.1 nm 190 nm 1 mm 30 cm
Near Visible Vibrational Nuclear
Ultraviolet Infrared Magnetic
Resonance
200 nm 400 nm 800 nm 2.5  15 
1m 5m
Blue Red
Metode Materi REM Interaksi yang Ket tambahan
analisis sampel Λ nm diamati (bila perlu)
Spektroskopi Molekul 200-400-800 Abs radiasi
UV Vis UV-Vis Transisi elektron
Spektroskopi Molekul UV-Vis Abs radiasi
Fluoresensi Transisi
elektron Emisi
Spektroskopi Molekul 800-2500 NIR Abs radiasi
IR 2500-50.000MIR perubahan rotasi
50.000-10jtFIR /vibrasi
AAS (atomic Atom UV-Vis Abs radiasi
absorbtion Transisi elektron
spectroscopy)
AES (atomic Atom UV-Vis Abs radiasi
emission Transisi
spectroscopy) elektron Emisi
Beer’s Law ε c
A = ab
Concentration Dependence, c
Readout Tempat sampel
Absorbance Monokromator
Kuvet
Plastik (vis) Mendispersikan cahaya
0.42 polikromatik
Kuarsa (UV Vis)
mjd monokromatik
Source
b

UV = deuterium lamp
Vis= tungsten lamp
Detector Sample
Menangkap radiasi dan
merubah energi radiasi menjadi energi listrik
ANALISIS KUALITATIF
dengan
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV Vis

 Data analisis kualitatif dengan metode Spektrofotometri UV


Vis hanya dipakai sebagai data pendukung saja
 Yang dianalisis untuk tujuan kualitatif adalah spektrum UV
Vis dari sampel dalam keadaan murni atau sudah
dipisahkan dari matriks sampel
 Analisis kualitatif dengan metode spektrofotometri UV Vis
tidak mungkin dilakukan untuk sampel multikomponen
 Analisis kualitatif metode Spektrofotometer UV Vis
dilakukan dengan dua cara yaitu cara pencocokan spektra
dan cara meramalkan panjang gelombang maksimum
Lanjutan……..

1. Cara pencocokan spektra (Curve Fitting)


Cara ini dilakukan dengan menumpuk (overlay) spektra sampel

dengan standar. Untuk lebih tepatnya lagi pencocokan spektra

diperhitungkan dengan statistik

2. Cara meramalkan panjang gelombang maksimum


Untuk meramalkan panjang gel maksimum harus dipakai

pelarut yang telah ditentukan dan harga  maksimum yang

dipersyaratkan tidak boleh berbeda lebih dari 2 nm dari yang

tertera pada pustaka resmi


CONTOH ANALISIS KUALITATIF DENGAN
METODE SEKTROFOTOMETRI UV Vis

MEMBANDINGKAN SPEKTRUM SAMPEL DENGAN LITERATUR

Literatur
Clarck”Identification drug and poisons” Spektra Parasetamol (dlm larutan alkali)
Spektrofotometer UV Vis Hitachi U-1800
Analisis Kuantitatif

1. Membandingkan respon detektor sampel


dg respon detektor standar dikalikan
konsentrasi standar
2. Menggunakan kurva kalibrasi
3. Menggunakan hukum lambert beer
The Beer-Lambert Law
The amount of radiation absorbed may be measured in a number of
ways:
Transmittance, T = P / P0
% Transmittance, %T = 100 T

Absorbance,
A = log 1 = ε . b. c
A = log10 P0 / P T
A = log10 1 / T A  Absorban
A = log10 100 / %T
T  % transmitan
A = 2 - log10 %T
ε  absorbansi molar (L. mol-1.cm-1)
c  konsentrasi (mol. L-1)
b  tebal larutan
Tahapan ASF
dg spektro uv vis
Sediaan farmasi
1. Bahan baku obat
2. Obat
3. Obat tradisional
4. Kosmetik
Macam obat berdasarkan registrasinya

1. Obat yang Dilindungi Paten adalah Obat yang mendapatkan


perlindungan paten berdasarkan UndangUndang Paten yang
berlaku di Indonesia

2. Obat generik
obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu
membayar royalti dan diberi nama sesuai kandungan bahan
aktif yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia

3. Obat dengan nama dagang


obat yang telah habis masa patennya dengan nama sediaan
obat yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.
Tahapan ASF

1. Menentukan analit dan matriks sampel


2. Menentukan sifat fiskim analit dan matriks
3. Menentukan metode analisis spektro uv vis
(gugus kromofor atau kromofor &auksokrom)
4. Menentukan preparasi sampel
5. Validasi metode analisis
6. Aplikasi
Tahapan ASF
dg spektro uv vis
– Analit yg dapat terdeteksi dg spektro uv vis
adalah yang memiliki gugus kromofor atau
kromofor dan auksokrom
– Gugus kromofor : gugus dg ik rangkap
tekonjugasi (C-C=C-C=C-C)
– Auksokrom : gugus yang memiliki atom dg
pasangan elektron bebas (O,P,S,N)
Preparasi sampel sediaan farmasi
1. Sampel padat
– Memperkecil uk partikel gerus/blender
– Di ekstraksi dg pelarut yg dpt melarutkan analit
2. Sampel cair
– Langsung dianalisis utk lar jernih, diencerkan /dipekatkan
menyesuaikan kons uji
– Suspensi + pemecah suspending agent (asam/basa)  di ekstraksi
dg pelarut yg dpt melarutkan analit
3. Sampel semisolid
– Diekstraksi dg pelarut yg dpt melarutkan analit  diultasonikasi /
divortex untuk mempercepat penarikan analit dlm sampel
– Emulsi yg tdk larutDapat ditambah pemecah emulgator
diekstraksi dg pelarut yg dpt melarutkan analit
– Utk salep dibutuhkan pemanasan suhu 50oC untuk menarik analit
Validasi metode analisis
1. Kualifikasi instrumen
Kualifikasi design, instalasi, operasional, kinerja
2. Prevalidasi
a) Uji stabilitas lar standar
b) Optimasi kondisi analisis
3. Validasi
Uji selektivitas, spesifisitas, linieritas, LD, LK, presisi,
akurasi, robustness dll
Prevalidasi
1. Uji stabilitas lar standar
Cara : buat larutan standar kons tertentu dan amati respon
detektor setiap interval waktu tertentu, selama yg diinginkan
Stabil bila respon detektor sama /tdk berbeda bermakna di semua
waktu pengamatan
2. Optimasi kondisi analisis metode spektroskopi uv vis
– Pelarut : yg dpt melarutkan analit, tdk menyerap radiasi, relatif
tdk toksik
– Panj gel pengamatan : max, sinyal (respon analit) significan &
tidak diganggu respon matriks
– Konsentrasi uji : memberikan abs antara 0,2-1,5 (karena pada
rentang absorbasi tsb memberikan korelasi linier terhadap
konsentrasi)
– Reagent : diperlukan bila analit tdk punya gugus kromofor
Optimasi kons uji
lautan paracetamol
Data dari Pustaka A11 = 715
maksudnya lautan paracetamol konsentrasi 1%b/v dalam kuvet 1cm akan
memberikan absorbansi sebesar 715
Syarat rentang abs yg memberikan korelasi linier terhadap konsentrasi adalah
antara abs 0,2-1,5 (tergantung kepekaan spektrofotomreter uv vis)

Agar abs 0,2  kons ppm????


0,2/715 x 10.000ppm = 2,8ppm

Agar abs 1,5  kons ppm????


1,5/715 x 10.000ppm = 21ppm
Konsentrasi uji berada pd rentang 2,8 ppm – 21 ppm

1% b/v 1 gram analit dalam 100mL pelarut


Ppm = µg/mL
1% = 10.000 ppm
SOAL
optimasi kons uji asam mefenamat
A11 =>
Acid methanol—279 (A11=357a), 350;
aqueous alkali—285 (A11=420a, 322 nm)
Syarat rentang abs yg memberikan korelasi linier terhadap konsentrasi
adalah antara abs 0,2-1,5 (tergantung kepekaan spektrofotomreter
uv vis)
Agar abs 0,2  kons ppm????
........................ = .............ppm
Agar abs 1,5  kons ppm????
...........................= ............ppm
Konsentrasi uji berada pd rentang ........... ppm – ........... ppm

Anda mungkin juga menyukai