Anda di halaman 1dari 24

SPEKTROFOTOMETRI

UV-VIS
OLEH :
M.Faizatul Fajri
Xl APL 3
Spektrofotometri UV-Vis

• Spektrofotometri UV-Vis adalah


teknik analisis spektroskopi
yang memakai sumber radiasi
elektromagnetik ultra violet
dekat (190 nm – 380 nm) dan
sinar tampak (380 nm – 780
nm) dengan menggunakan
instrumen spetrofotometer.
Prinsip Kerja Analisis
Spektro UV-Vis Spektrofotometri
• analisis kimia yang
• Larutan sampel dikenai
didasarkan pada
radiasi elektromagnetik,
pengukuran intensitas
sehingga menyerap energi /
warna larutan yang akan
radiasi  terjadi interaksi
ditentukan konsentrasinya
antara radiasi
dibandingkan dengan
elektromagnetik dengan
larutan standar, yaitu
materi (atom/molekul)
larutan yang telah diketahui
• Jumlah intensitas radiasi
konsentrasinya.
yang diserap oleh larutan
• Penentuan konsentrasi
sampel dikonversi dengan
didasarkan pada
konsentrasi analit  data
absorpsimetri
kuantitatif
Tipe Instrumen Spektrofotometer
Single-beam Double-beam
• Dapat digunakan untuk • Dapat digunakan pada panjang
kuantitatif dengan mengukur gelombang 190 – 750 nm.
• Memiliki 2 sinar yg dibentuk oleh
absorbansi pada panjang
potongan cermin yg berbentuk V
gelombang tunggal. yg disebut pemecah sinar.
• Digunakan untuk pengukuran • Sinar pertama melewati larutan
sinar ultra violet dan sinar blanko, sinar kedua melewati
tampak sampel
• Panjang gelombang paling • Mencocokkan foto detector yg
keluar lalu menjelaskan
rendah 190 – 210 nm dan
perbandingan yg ditetapkan secara
paling tinggi 800 – 1000 nm elektronik
SINGLE
BEAM

DOUBLE
BEAM
Spektrum Elektromagnetik
Lanjutan…
warna yang Warna yang Panjang
teramati diserap gelombang

Green Red 700 nm

Blue-green Orange-red 600 nm

Violet Yellow 550 nm

Red-violet Yellow-green 530 nm

Red Green 500 nm

Orange Blue 450 nm

Yellow Violet 400 nm


Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi dengan
konsentrasi zat yang diserap

A = abc
A : absorbance

“a” is molar absorptivity dalam L/[(mole)


(cm)]

“b” : panjang kuvet dalam cm


Diameter kuvet atau tempat sampel = jarak cahaya
yang melalui sampel yang diserap

“c” konsentrasi sampel dalam (mol/L)


Penyimpangan Hukum Lambert Beer

• Larutan pekat
pada konsentrasi larutan yang terlalu pekat, Absorbansi yang terbaca
terlalu tinggi, sehingga grafik tidak linear  Larutan yang diukur harus
encer
• Faktor instrumentasi  sinar yang diserap tidak monokromatis 
menyebabkan 2 panjang gelombang maksimum
• Faktor kimia  karena terjadinya reaksi disosiasi, asosiasi, polimerisasi,
solvolisis
Jika terjadi reaksi  konsentrasi zat yang akan diukur berkurang
Hubungan Transmitansi dan Absorbansi
Transmitansi :
T = I/Io
I : intensitas cahaya setelah melewati sampel
Io : intensitas cahaya awal

Hubungan Absorbansi dengan %T :


A = -logT = -log(I/ Io)

T= (I/Io) = 10-A

%T = (I/Io) x 100

A = -logT = log(1/T)
Instrumen Spektrofotometer UV-VIS
Istrumentasi spektrometri UV-Vis

1. Sumber cahaya
2. Monokromator
3. Kompartemen sampel
4. Detektor
5. Ampliefer
Cara Kerja Spektrofotometer
• Cahaya yang berasal dari lampu wolfram yang bersifat polikromatis diteruskan
melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya
pada fotometer
• Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal)
• Berkas – berkas cahaya dgn panjang tetentu kemudian akan dilewatkan pada
sampel yg mengandung suatu zat dlm konsentrasi tertentu
• Oleh karena itu, terdapat cahaya yg diserap (diabsorbsi) dan ada pula yg
dilewatkan (ditransmisi).
• Cahaya yg dilewatkan ini kemudian diterima oleh detector. Detektor kemudian
akan menghitung cahaya yg diterima dan mengetahui cahaya yg diserap oleh
sampel.
• Cahaya yg diserap sebanding dgn konsentrasi zat yg terkandung dalam sampel
shg akan diketahui konsentrasi zat dlm sampel secara kuantitatif.
Bagian – Bagian Instrumen
1. Sumber Cahaya
a. Lampu Deuterium
a. Lampu Tungsten (wolfram) • Dipakai pada panjang gelombang
• Untuk sampel pada daerah tampak
190-380 nm
• Mirip dgn lampu bola pijar biasa
• Spektrum energy radiasinya lurus
• Memiliki panjang gelombang antara 350-
• Digunakan untuk mengukur sampel
2200 nm
yg terletak pada daerah UV
• Spektrum radiasinya berupa garis lengkung
• Memiliki waktu 500 jam
• Umumnya memiliki waktu 1000 jam
pemakaian
pemakaian
LAMPU
LAMPU TUNGSTEN
(WOLFRAM) LAMPU DEUTERIUM
2. Monokromator

a.Prisma
• Berfungsi mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mugkin supaya didapatkan
resolusi yg baik dari radiasi polikromatis
a.Kisi difraksi
• Berfungsi menghasilkan penyebaran disperse sinar secara merata, dgn pendispersi yg
sama. Hasil disperse akan lebih baik
• Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum
a.Celah optis
• Befungsi untuk mengarahkan sinar monokromatis yg diharapkan dari sumber radiasi
• Apabila celah berada pada posisi yg tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma,
shg diperoleh panjang gelombang yg diharapkan
a.Filter
• Berfungsi untuk menyerap warna komplementer shg cahaya yg diteruskan merupakan
cahaya yg diteruskan merupakan cahaya berwarna yg sesuai dgn panjang gelombang yg
dipilih.
MONOKROMATOR
3. Kompartemen Sampel
• Digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet
• Kuvet merupakan wadah yg digunakan untuk meletakkan sampel yg akan di
analisis
• Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
KOMPARTEMEN SAMPEL

SINGLE BEAM DOUBLE BEAM


• Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya
pada pengukuran daerah UV digunakan kuvet yg terbuat dari bahan kuarsa
atau plexiglass.
• bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang gelombang yg digunakan.
Gunanya agar dapat melewati daerah panjang gelombang yg digunakan.

PANJANG GELOMBANG
BAHAN
(nm)

SILIKA 150 – 3000

GELAS 375 – 2000

PLASTIK 380 - 800


CONTOH KUVET
4. Detektor
• Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energy listrik yg sebanding dgn
besaran yg dapat diukur.
• Syarat – syarat ideal sebuah detector :
a. Kepekaan yg tinggi
b. Perbandingan isyarat atau signal dgn bising tinggi
c. Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
d. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi
e. Signal listrik yg dihasilkan harus sebanding dgn tenaga radiasi
5. Penguat (Amplifier)

• Suatu amplifier menangkap isyarat masuk (input) dari


rangkaian detector dan melalui beberapa proses
elektronik tertentu menghasilkan suatu isyarat keluar
(output) yang beberapa kali lebih besar dari isyarat
output.
T h a n k
yo u!

Anda mungkin juga menyukai