Anda di halaman 1dari 32

STRUCTURE

PRINSIP KERJA ALAT


SPEKTROFOTOMETRI
Presentasi Junior oleh :
dr. Sustika Novianita Assan

Moderator :
dr. Mathink Toonov Anugerawati
VISI MISI PROGRAM STUDI PATOLOGI KLINIK
DEPARTEMEN SPESIALIS FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2021-2024
VISI
Tahun 2024, Program Studi Patologi Klinik FK UNDIP menjadi Pusat Pendidikan Profesi Patologi Klinik dan
Kedokteran Laboratorium yang unggul di bidang Metabolik Endokrinologi
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan profesi dokter spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran
Laboratorium yang bermutu dan unggul serta kompetitif di tingkat nasional dan atau internasional
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan karya ilmiah berhasil guna dan berdaya guna di tingkat
nasional dan atau internasional
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang dapat menghasilkan karya ilmiah berhasil guna
dan berdaya guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mengedepankan
budaya dan sumber daya lokal.
4. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi profesi Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium yang
efisien, akuntabel, transparan, dan berkeadilan.
Spektrofotometri adalah metode pengukuran kuantitatif
yang didasarkan pada pengukuran absorbsi (penyerapan)
radiasi gelombang elektromagnetik

Spektrometer
Alat yang Fotometer
menghasilkan sinar Alat pengukur
dari spektrum intensitas cahaya atau
dengan panjang kekuatan cahaya
gelombang tertentu
Jenis – Jenis Spektrofotometri

 Spectrophotometry Ultraviolet (UV-Vis)


 Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS)
 Mass Spectroscopy (MS) / Gas Chromathography (GC)
 Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
 Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy
Spektrofotometri berdasarkan
kelasnya
• Single (tunggal) beam
Panjang gelombang paling rendah 190-210 nm dan paling tinggi
800-1000 nm
• Double (ganda) beam
Panjang gelombang 190-750 nm
Spectrophotometry Ultraviolet (UV-Vis)

• Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda yakni
yang berasal dari sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible.
• Prinsip kerja dari spektroskopi UV-Vis adalah Ketika ada sumber
sinar berupa cahaya uv-vis (monokromatik) diteruskan melalui suatu
media (larutan bewarna) yang merupakan suatu sampel, maka
Sebagian cahaya tersebut ada yang diserap, dipantulkan dan ada yang
diteruskan
Absorbance
• Absorbansi adalah banyaknya cahaya atau energi yang diserap oleh
partikel-partikel dalam larutan / medium
• Absorbance 0 = untuk bahan yang tidak menyerap sinar (udara/aquadest)
• Absorbance ∾(tak terhingga) = untuk bahan yang menyerap seluruh sinar
atau bahan tidak tembus sinar, misal benda padat
• Tidak mepunyai satuan
• Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya
yang dihamburkan diukur sebagai transmitansi (T) dinyatakan dengan
hukum Lambert-Beer atau hukum beer
Hukum Lambert-Beer
• Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer bila
cahaya monokromatik melalui suatu media (larutan) maka Sebagian
cahaya tersebut diserap , Sebagian di pantulkan, dan Sebagian lagi
dipancarkan
Spektrum Elektromagnetik
Hubungan antara Warna dengan Panjang Gelombang

Sinar Tampak (Visible Light) Sinar Tidak Tampak


• Warna Ungu : 435 – 380 ‫ ג‬nm • Sinar Ultra Violet :‫ג‬
• Warna Biru : 480 – 435 ‫ ג‬nm 380 – 200 nm
• Warna Hijau : 560 – 480 ‫ ג‬nm • Sinar Merah (Near Infrared)
• Warna Kuning : 595 – 560 ‫ ג‬nm : 780 > ‫ ג‬nm
• Warna Jingga : 650 – 595 ‫ ג‬nm
• Warna Merah : 720 – 650 ‫ ג‬nm
Warna komplementer warna yang Warna yang Panjang
teramati diserap gelombang
• Warna yang diserap oleh
suatu senyawa merupakan Green Red 700 nm
warna komplementer dari
warna yang teramati Blue-green Orange-red 600 nm

Violet Yellow 550 nm

Red-violet Yellow-green 530 nm

Red Green 500 nm

Orange Blue 450 nm

Yellow Violet 400 nm


• Spektrofotometer UV/Vis mengukur pada panjang gelombang 10-400
nm) dan visible (380-760 nm) dekat daerah infra red (750-2259 nm)
Komponen dasar
spektrofotometri
• Sumber cahaya
• Monokromator
• Cuvet
• Detektor sinar
• Alat ukur dan skala
Sumber cahaya
Lampu Tungsten (wolfram) Lampu Hidrogen dan Deuterium

Untuk mengukur sampel yg


Untuk sampel pada daerah tampak terletak pada daerah UV
350-2200 nm 190-380 nm
Sumber cahaya
Lampu Mercuri dan Xenon

• Panjang gelombang yang terputus-putus.


• Panjang gelombang tertentu yg dipancarkan dapat
terpisah sempurna.
→ mudah mendapatkan sinar monokromatik dengan
berkas yang sempit
• Kerugiannya : tidak semua panjang gelombang ada
Monokromator
• Alat untuk menguraikan sinar polikromatik (sinar putih) menjadi
komponen-komponen panjang gelombang
• Komponen sinar yang telah terurai celah (exit slit)
meneruskan sinar dengan panjang gelombang tertentu yang dipilih
• Peran alat pengurai dan lebar celah menentukan bandwidth sinar
yang dihasilkan
• Dapat dibuat dari prisma atau kisi-kisi (Diffraction Gratting)
• Bandpass <1 nm
Cuvet
• Wadah yang digunakan untuk meletakkan sampel yang akan dianalisis
• Syarat :
- Permukaannya harus sejajar secara optis
- Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat ditransmisikan
- Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
- Tidak rapuh
- Bentuknya sederhana
CUVET
Single beam Double beam
CUVET
• Bahan cuvet dipilih berdasarkan daerah panjang gelombang yang
digunakan. Gunanya agar dapat melewati daerah panjang gelombang
yang digunakan
BAHAN PANJANG GELOMBANG (nm)
• BAHAN
• PANJANG GELOMBANG
SILIKA 150-3000

GELAS 375-2000

PLASTIK 380-800
CUVET
Detektor Sinar
• Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan
• Merubah sinar menjadi sinyal listrik
Jenis detector λ range (mm) Sifat pengukuran Penggunaan

Phototube 150-1000 Arus listrik UV

Photomultiplier 150-1000 Arus listrik UV/Vis

Solid state 350-3000

Thermocouple 600-20.000 Arus listrik IR

Thermistor 600-20.000 Hambatan listrik IR


Pembaca Hasil
• Sistem pembaca digital display
• Prinsip alat pembaca digital beroperasi dengan prinsip iluminasi
selective pada LED (light emitting diodes), dikontrol dengan sinyal
voltase
• Dibandingkan dengan meters, alat pembaca hasil digital mempunyai
respon lebih cepat dan lebih mudah dibaca
Prinsip kerja spektrofotometri
Atomic Absorbtion Spectroscopy (AAS)

• Prinsip kerja dari AAS yakni dengan menyerap sinar atom dari suatu
sumber cahaya dalam sampel yang digunakan
Mass Spectroscopy (MS) / Gas
Chromathography (GC)

• Metode analisis yang digunakan untuk menentukan struktur molekul


dari suatu bahan alami ataupun sintetik yang ada di lingkungan.
• Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam
medan magnet
Nuclear Magnetic Resonance (NMR)

• Prinsip kerja alat ini berupa penyerapan gelombang radio oleh


inti-inti tertentu dalam molekul organik, apabila molekul tersebut
berada dalam medan magnet yang kuat.
Fourier Transform Infrared (FTIR)
Spectroscopy

• Metode dengan mengamati radiasi elektromagnetik yang berada pada


panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm
• Prinsip kerja FTIR adalah interaksi antara energi dan materi
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PENGOPERASIAN ALAT

1. Pastikan alat sudah Ready


2. Sampel darah sudah menjadi serum
3. Teliti saat mengambil serum dengan mikropipet, perhatikan
posisi pemipetannya sudah benar atau belum
4. Ikuti petunjuk penggunaan reagen yang akan dipakai/ diperiksa
5. Tidak ada kekurangan sampel, entah berupa gelembung udara atau
pemipetan yang tidak sesuai
6. Setelah yakin serum yang diambil sudah benar, pastikan saat running sample,
serum yang dihisap alat fotometer sudah terhisap semua
Kekurangan Alat
1. Konsumsi reagent yang lebih banyak dibanding alat automatic
biochemistry analyzer
2. Masih sering dijumpai “Human Error”
3. Faktor suhu menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan
4. Jumlah test/pasien lebih sedikit dibandingkan dengan alat
automatic biochemistry analyzer
5. Apabila pasien dalam jumlah pemeriksaan yang banyak,
memakan waktu yang lebih lama
Kelebihan Alat

1. Efisiensi harga
2. Penggunaan lebih praktis dan efisien dibandingkan
dengan pemeriksaan strip/rapid
3. Maintenance / Perawatan yang sangat mudah
TERIMAKASIH

MOHON ARAHAN DAN


BIMBINGANNYA

Anda mungkin juga menyukai