Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS FARMASI

MENENENTUKAN SUATU SENYAWA DENGAN MENGGUNAKAN


METODE SPEKTROFOTOMETRI

(UV-VIS, IR DAN SSA)

OLEH :

KELOMPOK 7

NELLY ARYANTI D1B122009

ORIZA SHALZATIVA D1B122038

INTAN IRIANTI LOMBAN D1B122094

KATARINA TAA D1B122022

DEWI BOLANG D1B122095

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun makalah tentang
Spektrofotometri ini. Makalah ini dibuat untuk memahami lagi apa itu Spektrofometri,
sehingga kita dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari– hari. Makalah
Spektrofotometri ini disusun dari berbagai sumber, baik dari buku, artikel–artikel dan
juga dari internet guna memperjelas lagi materi yang bersangkutan. Makalah ini berisi
tentang uraian–uraian yang berhubungan dengan Spektrofotometri seperti macam-
macam Spektrofometri serta aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami merasa makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan – kekurangan karena kami masih dalam tahap pembelajaran, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca demi kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini.

Makassar, 28 Desember 2022

Penulis
BAB I

A. LATAR BELAKANG
- Untuk mengetahui pengertian dari metode Spektrofotometri
- Untuk mengetahui komponen-komponen Spektrofotometri
- Untuk mengetahui jenis-jenis Spektrofotometri
- Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofometri
- Untuk mengetahui penerapan metode Spektrofotometri dalam kehidupan
sehari-hari

B. RUMUSAN MASALAH
- Apakah pengertian dari Spektrofotometri?
- Apa saja komponen-komponen Spektrofotometri?
- Apakah pengertian hukum Lambeer-bert dalam Spektrofotometri?
- Apa jenis-jenis Spektrofometri?
- Bagaimana penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari?
BAB II

A. Pengertian Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis,
yang umum digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara
kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan
cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut
spektrofotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya
yang ditransmisikan atau diabsorpsi.

B. Komponen-komponen Spektrofotometri
Komponen-komponen spektrofotometer terdiri dari:
- Sumber
Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak (dari) spektrum itu
maupun daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu
pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram. Pada kondisi operasi biasa,
keluaran lampu wolfram ini memadai dari sekitar 325 atau 350 nm ke sekitar 3
µm.
- Monokromator
Monokromator adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas radiasi
dari suatu sumber berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian
spektral yang tinggi dengan panjang gelombang apa saja yang diinginkan.
Komponen yang esensial dari sebuah monokromator adalah suatu sistem celah
dan suatu unsur dispersif.
- Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan karenanya kebanyakan
wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya
spektrofotometer. Sel itu haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah
spektral yang diminati.
- Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan
kepekaan yang tinggi dalam daerah spektral yang diminati, respons yang linear
terhadap daya radiasi, waktu respons yang cepat, dapat digandakan, dan
kestabilan tinggi. Kepekaan yang tinggi misalnya, dapat dicapai hanya dengan
menerima bisingan yang meningkat.
- Read out
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik
yang berasal dari detektor.
- Sel Absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat
digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV harus menggunakan sel
kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal
kuvet adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat
digunakan. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder
dapat juga digunakan.
Hukum yang mendasari spektrofotometri adalah:
- Hukum Lambert-Beer
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
dihamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum
lambert beer atau Hukum Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.

Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung


banyaknya cahaya yang hamburkan:
It It
T= atau %T = x 100 %
I0 I0
dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:
It
A= - log T = -log
I0
dimana I 0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas
cahaya setelah melewati sampel.

Gambar 7.2.1. Hukum Lambert-Beer

C. Jenis-jenis Spektrofotometri
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya
yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
1. Spektrometri Visible (spektro Vis)
Pada spektro ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah
cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik
yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak
adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh
kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.

Gambar 7.2.3. Spektrofotometer Visible


2. Spektrometri UV (ultraviolet)
Sinar UV ini memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Karena sinar
UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap
sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening
dan transparan.
Gambar 7.2.4. Spektrofotometer UV
3. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrometri UV dan
Visible. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Kemudahan
metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk
sampel tidak berwarna.

Gambar 7.2.5. spektrofotometer UV-Vis

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)


Spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra
merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan,
dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan
pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro
IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih
kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk
mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik.
Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk
murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan
mengganggu signal kurva yang diperoleh.[8]
Gambar 7.2.6. Spektrofotometer IR(Infra Red)

Macam-macam spektrofotometri berdasarkan jenis instrumennya ada tiga,


antara lain:
1. Spektrofotometer berkas tunggal
Model sel berkas tunggal kurang umum digunakan jika dibandingkan dengan
berkas ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui lensa
pemfokus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar
akan melewati larutan, sebelum menumbuk fotosel di mana berkas sinar
tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit.

Gambar 7.2.6. Gambar Spektofotometer Berkas tunggal


2. Spektrofotometer berkas rangkap
Spektrofotometer perekam yang mengalurkan secara otomatis absorbans suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang hampir selalu berupa instrumen
berkas rangkap.

Gambar 7.2.7. Spektrofotometer berkas rangkap


3. Spektrofotometri diferensial.
Teknik ini biasanya meliputi dua metode, yaitu: metode absorbansi tinggi dan
absorbansi rendah. Yang pertama digunakan untuk analisa larutan yang sangat
pekat, sedangkan absorbansi rendah digunakan untuk larutan yang sangat
encer. Pada kedua teknik tersebut, konsentrasi sama sekali tidak dipengaruhi
oleh perubahan luar.

Gambar 7.2.8. Spektrofotometri Diferensial


Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan
spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:
1. Adanya serapan oleh pelarut
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blanko, yaitu larutan
yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat
pembentuk warna.[8] Suatu larutan blanko dapat digunakan dalam satu
kompartemen untuk mengoreksi pembacaan atau spektrum sampel. Yang
paling sering digunakan sebagai blanko dalam spektrofotometri adalah
semua pelarut yang digunakan untuk melarutkan sampel atau pereaksi.
2. Serapan oleh kuvet
Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun
kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
5. Spektrofotometri serapan atom (SSA)
Spektrofoto meter serapan atom (AAS) merupakan teknik analisis
kuantitafif dari unsur-unsur yang pemakainnya sangat luas di berbagai bidang
karena prosedurnya selektif, spesifik, biaya analisisnya relatif murah,
sensitivitasnya tinggi (ppm-ppb), dapat dengan mudah membuat matriks yang
sesuai dengan standar, waktu analisis sangat cepat dan mudah dilakukan.
D. PRINSIP KERJA SPEKTROFOTOMETRI
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatis melalui suatu media, maka sebagian cahaya diserap, sebagian
dipantulkan dan sebagian dipancarkan.
Berdasarkan teori tersebut, prinsip keja dari spekrtofotometri adalah suatu
cahaya monokromatis akan melalui suatu media yang memiliki suatu konsentrasi
tertentu, maka akan membentuk spectrum cahaya, namun ketika melewati
monokromator, cahaya yang keluar hanya akan terdapat satu cahaya yaitu sesuai
dengan settingan awal, misalnya warna hijau. Setelah keluar dan monokromator,
cahaya akan menembus sampel yang kemudian akan terbaca hasil pada read out
(monitor).
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet
berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko
dan sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk
menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase dari sumber cahaya.
1. Spektrofotometri UV-Vis
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi
antara energy yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan
materi berupa molekul. Besar energy yang diserap tertentu dan menyebarkan
electron tereksitasi dari ground state ke keadaan terekstasi yang memiliki
energy lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah UV-Vis untuk
semua struktur elektronik tetapi hanya pada system system terkonjugasi.
LANGKAH KERJA SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS
1. Spektrofotometer Cecil 1021
a) Sambungkan kabel ke arus listrik.
b) Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer.
c) Diamkan alat selama ±30 menit untuk melakukan pemanasan.
d) Isi kuvet pertama dengan blanko, yaitu aquadest dan kuvet kedua diisi
dengan larutan KMnO4. Tinggi larutan ±3/4 dari tinggi kuvet.
e) Atur satuan yang akan digunakan dengan menekan tombol Readout.
Misalnya menggunakan satuan Absorbance, maka tekan tombol
Readout hingga lambang A menyala.
f) Atur panjang gelombang yang akan digunakan dengan menekan
tombol untuk menaikkan angka panjang gelombang yang tertera pada
monitor atau untuk menurunkan angka panjang gelombang. Untuk
larutan KMnO4 digunakan panjang gelombang 525-530nm.
g) Lap bagian luar kuvet dengan tissue kemudian masukkan kuvet yang
berisi aquadest ke dalam spektrofotometer dengan arah bagian kuvet
yang halus menghadap ke arah sumber sinar yang datang kemudian
tutup bagian penutup.
h) Tekan tombol Zero untuk hingga muncul angka 0,000.
i) Ganti blanko dengan sampel KMnO4 dengan posisi yang sama seperti
tadi kemudian tutup bagian penutup.
j) Baca hasil penyerapan pada monitor. Misalnya pada monitor hasil
yang tertera adalah 0,128A.
k) Setelah pembacaan selesai, keluarkan kuvet dan cuci hingga bersih.
l) Untuk mematikan mesin spektrofotometer, tekan tombol on/off lalu
cabut kabel dari sumber listrik.
2. Spektrofotometer Genesys 20
a) Sambungkan kabel ke arus listrik.
b) Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer.
c) Diamkan alat selama ±30 menit untuk melakukan pemanasan.
d) Isi kuvet pertama dengan blanko, yaitu aquadest dan kuvet kedua diisi
dengan larutan KMnO4. Tinggi larutan ±3/4 dari tinggi kuvet.
e) Tekan tombol Utility untuk mulai masuk ke dalam program.
f) Tekan tombol atau untuk memilih menu yang tersedia.
g) Untuk memilih panjang gelombang, pilih menu Initial WL.
h) Tekan tombol Change untuk merubah panjanag gelombang sesuai
yang diinginkan. Jika menggunakan sampel KMnO4 maka digunakan
panjang gelombang 525-530nm.
i) Tekan tombol untuk menaikkan angka panjang gelombang yang
tertera pada monitor atau untuk menurunkan angka panjang
gelombang.
j) Jika panjang gelombang telah sesuai, tekan tombol Accept.
k) Untuk kembali ke tampilan awal, tekan tombol Esc.
l) Panjang gelombang pada tampilan layar akan berubah, dan untuk
mengaturnya, tekan tombol nm atau nm untuk menaikkan atau
menurunkan angka panjang gelombang.
m) Lap bagian luar kuvet dengan tissue kemudian masukkan kuvet yang
berisi aquadest ke dalam spektrofotometer dengan arah bagian kuvet
yang halus menghadap ke arah sumber sinar yang datang kemudian
tutup bagian penutup.
n) Tekan tombol Abs hingga layar akan menampilkan angka 0,000.
o) Ganti blanko dengan sampel KMnO4 dengan posisi yang sama seperti
tadi kemudian tutup bagian penutup.
p) Baca hasil penyerapan pada monitor. Misalnya pada monitor hasil
yang tertera adalah 0,328A.
q) Setelah pembacaan selesai, keluarkan kuvet dan cuci hingga bersih.
r) Untuk mematikan mesin spektrofotometer, tekan tombol on/off lalu
cabut kabel dari sumber listrik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan spektrofotometer
yakni Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis, cara ini biasa
digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya
adalah mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional
ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan
absorbansi larutan. Kemudian pemilihan panjang gelombang. Panjang
gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang
gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal (Silalahi 2010).
2. Spektrofotometri InfraRed
Prinsip kerja spektrofotometer inframerah adalah fotometri. Sinar dari
sumber sinar inframerah merupakan kombinasi dari panjang gelombang yang
berbeda- beda. Sinar yang melalui interferometer akan difokuskan pada tempat
sampel. Sinar yang ditransmisikan oleh sampel difokuskan ke detektor.
Perubahan intensitas sinar menghasilkan suatu gelombang interferens.
Gelombang ini diubah menjadi sinyal oleh detektor, diperkuat oleh penguat,
lalu diubah menjadi sinyal digital. Pada sistem optik FTIR, radiasi laser
diinterferensikan dengan radiasi inframerah agar sinyal radiasi inframerah
diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.
3. Spektrofotometri SSA
Prinsip kerja spektrofotometri serapan atom adalah absorpsi cahaya oleh atom.
Mekanisme yang terjadi untuk penetapan aluminium menggunakan AAS
adalah larutan sampel diaspirasi ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam
sampel di ubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-
unsur yang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara termal
oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam
keadaan dasar (ground state).atom-atom groun state ini kemudian menyerap
radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur yang
bersangkutan.panjang gelombang yang di hasilkan oleh sumber radiasi adalah
sama dengan panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom dalam nyala.
Absobsi ini mengikuti hukum lambert-beer yakni absorbsi berbanding lurus
dengan panjang nyala yang dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala.
Kedua variabel ini sulit untuk di tentukan tetapi panjang nyala dapat di buat
konstan sehingga absobansi hanya berbanding langsung dengan konsentrasi
analit dalam larutan sampel.
E. Penerapan Spektrofotometri
- untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.
- untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti.
- untuk menentukan struktur suatu zat.
Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam. Ia
merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum karena
pengaruh pencucian perut yang terjadi pada manusia apabila ada dalam
konsentrasi yang cukup besar. Batas yang boleh digunakan untuk dikonsumsi
manusia berdasarkan konsentrasi standar maksimal yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan RI untuk sulfat dalam air minum adalah 250 mg/l dalam air.
Sulfat penting dalam penyediaan air untuk umum maupun untuk industri, karena
kecendrungan air untuk mengandungnya dalam jumlah yang cukup besar untuk
membentuk kerak air yang keras pada ketel dan alat pengubah panas.
Kandungan konsentrasi yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan
perpindahan diare. Dalam studi pada orang-orang dewasa ditemukan laxative
yang sangat tinggi di atas 1000 mg/l. Diare yang akut dapat menyebabkan
dehidrasi, terutama pada bayi dan anak kecil yang sudah mengidap mikroba
diare dalam tubuh.
BAB III

A. Kesimpulan
- Spektrofotometri adalah salah satu metode dalam kimia analisis, yang umum
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif
dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.
- Komponen-komponen dalam Spektrofotometri adalah:
- Wadah sampel
- Sumber cahaya
- Detektor
- Monokromator
- Read out
- Sel absorbsi
- Hukum lambert beer atau Hukum Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”.
- Jenis-jenis Spektrometri berdasarkan cahaya adalah Visible (spektro Vis),
Spektrometri UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri IR
(Infra Red) dan spektrofotometri SSA (Spektrofotometri serapan atom)
- Penerapan Spektrofometri dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya, untuk mengukur
jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti, untuk menentukan struktur suatu
zat dan untuk menentukan kadar sulfat dalam air.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat memahami
tentang spektrofotometri, jenis-jenis Spektrofotometri dan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Contado, Catia & Antonella Pagnoni. 2012. A new strategy for pressed powder eye
shadow analysis: Allergenic metal ion content and particle size distribution.
Science of the Total Environment. 483: 173179

Gandjar, IG dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.


Yogyakarta.

Hendayana, dkk, 1994, Kimia AnalitikInstrumen, IKIP Semarang.

Lewen, N. 2011. The use of atomic spectroscopy in the pharmaceutical industry for the
determination of trace elements in pharmaceuticals. Journal of Pharmaceutical
and Biomedical Analysis. 55: 653– 661.

Skoog, Holler, Nieman. 1998. Principles of Instrumental Analysis, 5th ed.

Saunders College Publishing. USA. Walsh, A. 1955. Application of Atomic


Absorbstion Spectra to Chemical Analysis.Spectrochemica, Acta. Vol. 7.

Watson, DG. 2010. Analisis Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.

Weltz, K. 1976. Organic Spectroscopy. The Mamilan Press, London

https://www.academia.edu/41573155/
SPEKTROFOTOMETRI_SERAPAN_ATOM_AAS_

https://www.academia.edu/35405545/Prinsip_kerja_spektrofotometer_UV

https://www.academia.edu/12007900/
MAKALAH_KIMIA_ANALISA_II_spektrofotometri

Anda mungkin juga menyukai