OLEH :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ilmiah pada suatu masa bisa menghasilkan pengetahuan yang berguna dan
akurat untuk suatu masa tetapi dapat berkembang dimasa yang akan dating.
yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu
didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna
Oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting
karena dengan analisis suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna
untuk masalah penelitian. Sehingga data yang telah dikumpulkan oleh peneliti
C. Tujuan masalah
PEMBAHASAN
interpetasi secara terbatas, yaitu interpretasi data yang ada saja dan analisis
Interpretasi data adalah kegiatan untuk memberi arti atau makna data,
dalam melakukan interpretasi data ini, bisa dilakukan dengan dua cara.
Dan kedua, peneliti melakukan interpretasi data secara meluas, dalam arti ia
hasil penelitian memiliki implikasi-implikasi yang lebih luas atau tidak. Jika
data yang diiterpretasikan tersebut telah ada dalam tabel, maka kegiatan
tabel. Kedua, peneliti melihat ada tidaknya hubungan antar berbagai kategori
berarti bahwa pada analisa kuantitatif selalu ada kelebihan dalam derajat
yang di peroleh selalu benar. Data yang palsu atau (Hoaks) bisa saja di hitung
dengan analisa cermat. Namun karna input datanya telah mengandung cacat,
berbagai cara di atas disebut data mentah (raw data). Data mentah ini belum
menjadi data yang lebih dekat ke pengguna data (processed data). Pengolahan
seperti simpoa (alat hitung Cina) dan kalkulator. Biasanya mengolah secara
yang dibuat secara khusus seperti Statistical Package for Social Sciences
(SPSS).
untuk pembuatan tabel yang diperlukan dalam analisis data statistik. Selain
itu, pengolahan data bisa juga dilakukan untuk perhitungan dan penyajian
sendiri sudah merupakan analisis pada tingkat pertama. Untuk analisis lain,
seringkali diperlukan tabel silang atau tabel ganda. Untuk data kuantitatif
misalnya umur dan penghasilan, selain menyajikan data dalam tabel dalam
kelas interval, perlu juga disajukan statistiknya, seperti mean dan simpang
tidak mempunyai arti jarak antara titik di dalam skala tidak sama. Dalam hal
hanya skala nominal, maka yang digunakan adalah modus yaitu ilai yang
tentang korelasai, maka tabel silang untuk variabael yang dihubungkan perlu
skala interval atau skala rasio, maka dapat digunakan koefisien korelasi
pengujian dengan nilai Z atau T. Apabila yang dibandingkan tidak hanya dua
mean tetapi lebih karena menggunakan lebih dari dua kelompok, maka
diguakan analisis varians. Analisa regresi juga dapat digunakan untuk data
yang sesuai. Apabila tingkat pengukuran datanya hanya sampai pada skala
nominal atau skala ordinal, maka uji statistik yag digunakan adalah statistik
internal adalah suatu datayang dikumpulkan oleh suatu badan atau lembaga,
badan atau lembaga itu pula. Sedangkan data exsternal, yaitu data yang
miskin di Jawa Timur, data mahasiswa Pasca Sarjana, data pengungsi akibat
dan data sekunder. Data eksternal primer adalah data eksternal yang
eksternal sekunder
1. Profil pasien
a. Nama pasien : Nurlia
b. Tanggal lahir : 03/06/1970
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Berat badan :-
e. Tinggi badan :-
f. Rekam medik :000331828
g. MRS : 11/07/2022
h. KRS : 18/07/2022
2. Profil penyakit
a. Diagnosa awal: Suspect NHS (Stroke non hemoragik adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanya sumbatan
pada aliran darah di otak.)
b. Diagnosa Utama: Infark thalamus dan serebri bilateral
c. Diagnosa sekunder: DM tipe 2, HHD, Dislipidemia
d. Riwayat penyakit: HT, DM
Dari data lab ditunjukkan bahwa hasil dari glukosa sewaktu melebihi
dihasilkan oleh berbagai jenis sel dan banyak organ sebagai respon
PCT bisa pula merujuk pada platelet crit. Pemeriksaan ini dilakukan
Dari data lab hasi dari PCT dibawah dari nilai rujukan
Dari data lab dilihat bahwa nilai hasil jauh lebih tinggi disbanding nilai
pertanda bahwa gula darah tinggi. Jika jumlah HbA1c melebihi 8%,
Kadar gula darah puasa merupakan kadar glukosa darah yang diukur
setelah puasa selama 8 – 12 jam, dilihat dari data lab nilai hasil >200
arteri otak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
banyak agar mudah dipahami. Hasil dari analisis data biasanya berupa data
dalam tabel frekuensi dan tabel silang, baik yang disertai dengan perhitungan
menciptakan sebuah makna dari adanya sebuah data yang telah dikumpulkan.
B. SARAN
diterima atau ditolak, tidak menjadi masalah, artinya penelitian kita tetap sah
sebagai penelitian ilmiah. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut apabila
hipotesisi kita tidak terbukti. Sikap seperti inilah yang membantu kita untuk
https://www.academia.edu/37009469/Analisis_Dan_Interpretasi
Zuriah, Nurul, Metodologi. 2006. Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara.