Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK ATAU METODE PENGOLAHAN DATA

Pengertian Pengolahan Data


Pengertian pengolahan data Pengolahan berasal dari kata olah yang berati mengerjakan,
mengusahakan supaya supaya menjadi barang lain atau menjadi lebih sempurna. Pengolahan
berati proses, cara, perbuatan mengolah. Data berarti keterangan yang benar dan nyata; dan atau
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian. Data adalah fakta empirik yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan
penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
Menurut Bayu G. Saputra (2012) pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap
data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.
Sedangkan menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh
data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu.
Moekijat (2005:22) menyatakan bahwa pengolahan data adalah kegiatan pikiran dengan bantuan
tangan atau suatu peralatan, dan mengikuti serangkaian langkah, perumusan atau pola tertentu
untuk mengubah data, sehingga data tersebut, bentuk, susunan, sifat, atau isinya menjadi lebih
berguna. Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian.
Pengolahan data atau data processing merupakan manipulasi data ke bentuk yang lebih
informative atau berupa informasi. Informasi merupakan hasil dari kegiatan pengolahan suatu
data dalam bentuk tertentu yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau suatu peristiwa. Terdapat
empat penggolongan alat pengolahan data yang bisa anda ketahui diantaranya adalah:
1. Peralatan manual atau alat sederhana untuk mengolah data dengan faktor terpenting
adalah dalam penggunaan alat dengan tenaga tangan manusia, contoh: pena, ballpoint,
pensil, abacus.
2. Peralatan mekanik yaitu peralatan yang sudah lebih modern dan dalam bentuk mekanik
dan digerakkan oleh tangan manual. Contohnya, adalah alat hitung seperti kaltulator.
3. Peralatan mekanik elektronik yang digerakkkan secara otomatis dengan motor
elektronik.
Contoh, Mesin tabulasi kartu plong mekanik-elektronik yang pertama digunakan untuk
membantu sensus penduduk pada tahun 1890.
4. Peralatan elektronik yang dikerjakan secara elektronik penuh tanpa bantuan tangan
manusia. Contoh: Komputer.
Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah
dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan
kategorisasi, dilakukan manipulasi sedemikian rupa sehingga data tersebut
mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji
hipotesa atau pertanyaan penelitian.
Mengadakan manipulasi terhadap data mentah berarti mengubah data
mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan
mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena. Beberapa tingkatan
kegiatan perlu dilakukan, antara lain memeriksa data mentah, membuatnya dalam
bentuk tabel yang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan
komputer.
Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan
yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan
antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena
lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perlu
dianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses mengartikan
data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian. Misalnya
dalam rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui
alat pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui
pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.
Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data
menggunakan teknik non statitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalam
bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka, maka pengolahan datanya tidak
bisa dikuantifikasikan.
Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang melakukan
penelitian, sehingga penyajian data dan analisis kesimpulan penelitian relevan
dengan sifat atau jenis data dan prosedur pengolahan data yang akan
digunakan. Di atas dikatakan bahwa pengolahan data diartikan sebagai proses
mengartikan data lapangan, yang berarti supaya data lapangan yang diperoleh
melalui alat pengumpul data dapat dimaknai, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, sehingga proses penarikan kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan.

Jenis data
Data menurut jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif sebagai berikut:
a. Data kualitatif
Data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau
berupa kata-kata. Contonya wanita itu cantik, pria itu tampan, baik, buruk, rumah itu besar dan
sebagainya. Data ini biasanya didapat dari wawancara yang bersifat subyektif sebab data tersebut
ditapsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal
atau rangking.
b. Data kuantitatif
Data yang berwujud angka-angka. Contohnya ; yang diterima menjadi PNS 150 orang,
penghasilan klinik bersalin 1 milyar/ bulan. Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun
dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Data
kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan oleh semua orang.

Tujuan pengolahan data


Tujuan pengolahan data, antara lain sebagai berikut :
1. Data dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah penelitian
2. Memperlihatkan hubungan-hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian
3. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian
4. Bahan untuk membuat keseimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang
berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
Astiti Rahayu (2012) menyatakan bahwa tujuan pengolahan data adalah sebagai dasar
untuk mengadakan generalisasi dari kondisi yang bersifat khusus sehingga diperoleh kondisi
yang bersifat umum. Sudjana (2001:128) menyatakan bahwa pengolahan data bertujuan
mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yeng lebih halus sehingga
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Langkah-langkah pengolahan data


1. Penyusunan data
Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk mengecek apakah
semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menguji hipotesis penelitian. Penyusunan data harus dipilih data yang ada hubungannya
dengan penelitian, dan benar-benar otentik. Adapun data yang diambil melalui
wawancara harus dipisahkan antara pendapat responden dan pendapat interviwer.
2. Klasifikasi data
Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data
berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti.
Keuntungan klasifikasi data ini adalah untuk memudahkan pengujian hipotesis.
3. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis
yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang akan
diajukan. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik
kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif diolah dengan menggunakan teknik statistika
baik statistika non parametrik maupun statistika parametrik. Statistika non parametrik
tidak menguji parameter populasi akan tetapi yang diuji adalah distribusi yang
menggunakan asumsi bahwa data yang akan dianalisis tidak terikat dengan adanya
distribusi normal atau tidak harus berdistribusi normal dan data yang banyak digunakan
untuk statistika non parametrik adalah data nominal atau data ordinal.
4. Interpretasi hasil pengolahan data
Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat.
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil analisis akhirnya
peneliti menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan
penelitian dan membuat rekomendasinya. Menginterpretasikan hasil analisis perlu
diperhatikan hal-hal antara lain: interpretasi tidak melenceng dari hasil analisis,
interpretasi harus masih dalam batas kerangka penelitian, dan secara etis peneliti rela
mengemukakan kesulitan dan hambatan-hambatan sewaktu dalam penelitian.

Proses pengolahan data


Proses pengolahan datanya biasanya menggunakan statistik deskriptif atau statistik
inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian yang dilakukan pada
populasi jelas akan mengunakan statistik deskriptif dalam analisisnya, tetapi bila penelitian
dilakukan pada sampel maka analisisnya dapat menggunakan statistik dekriptif maupun
inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data
sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel
diambil (Sugiyono, 2010:209).
Statistik inferensial adalah tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sample dari populasi itu dilakukan
secara random (Sugiyono, 2010:209).
Teknik pengolahan data
Selain itu, (dalam Hasan, 2002) juga dijelaskan bahwa Pengolahan data meliputi kegiatan,
sebagai berikut.
1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena
kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data terkumpul itu tidak logis dan
meragukan.Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi.Pada kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan
data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang atau pun dengan
interpolasi (penyisipan). Hal-hal yang perlu diedit pada data masuk adalah sebagai berikut.
a. Dipenuhi tidaknya instruksi sampling
b. Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk
c. Kelengkapan pengisian
d. Keserasian(consistency)
e. Apakah isi jawaban dapat dipahami
2. Coding
Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk
dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau
huruf-huruff yang memberikan petunjuk, atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan
dianalisis. Contoh kode pendidikan, kode daerah (kabupaten, kecamatan, dan desa).
3. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberikan kode sesuai
dengan analisis yang dibutuhkan.Untuk melakukan tabulasi ini dibutuhkan ketelitian dan kehati-
hatian agar tidak terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang.Tabel ini dapat berbentuk.
a. Tabel pemindahan
Tabel pemindahan disebut juga lembaran kode, yaitu tempat memindahkan kode-kode dari
kuesioner atau pencatatan pengamatan.
b. Tabel biasa
Tabel biasa adalah table yang disusun berdasarkan sifat responden tertenyu dan tujuan tertentu.
c. Tabel analisis
Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenis iinformasi yang telah dianalisi.Tabel ini
hanya memmuat satu jenis informasi.Contohnya, tabel satu arah atau tabel tunggal, dan tabel
silang.
Pengolahan Data Penelitian Secara Kualitatif dan Kuantitatif
a. Pengolahan Data Kualitatif
Pengolahan data kualitatif dalam penelitian akan melalui tiga kegiatan analisis yakni sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam kegiatan reduksi data dilakukan pemilahan-pemilahan
tentang: bagian data yang perlu diberi kode, bagian data yang harus dibuang, dan pola yang
harus dilakukan peringkasan. Jadi dalam kegiatan reduksi data dilakukan: penajaman data,
penggolongan data, pengarahan data, pembuangan data yang tidak perlu, pengorganisasian data
untuk bahan menarik kesimpulan. Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data
yang ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas
dan mudah dipahami.
2. Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun sehingga
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan.
3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang
segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data
kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap
memperhatikan perkembangan perolehan data.
b. Pengolahan Data Kuantitatif
1. Mengelompokkan Data
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif tidak
memerlukan perhitungan matematis. Sebaliknya, data kuantitatif memerlukan adanya
perhitungan secara matematis. Oleh sebab itu, data kuantitatif perlu diolah dan dianalisis antara
lain dengan statistik. Untuk mengolah dan menganalisis data, ada dua macam statistik, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
dan membuat generalisasi.
2. Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan Data
Agar data dapat dikelompokkan secara baik, perlu dilakukan kegiatan awal sebagai
berikut:
a) Editing Terhadap Questionnaire yang telah diisi Yaitu mencari kesalahan-kesalahan di
dalam questionnaire tersebut misalnya adanya ketidak serasian (in-consistency) di dalam
pengisian questionnaire. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan yaitu:
1. Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan.
2. Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.
3. Konsistensi jawaban responden
b) Coding Yaitu Pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-kolom tertentu yang
menyangkut keterangan tertentu pula atau Proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam
jawaban dari kuisioner untuk dikelompokan dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan jawaban.
c) Scoring Yaitu pemberian nilai berupa angka padajawaban pertanyaan untuk memperoleh
data kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor berdasarkan tingkatan jawaban yang
diterima dari responden ( J. Supranto, hal 402, 2003 ), yaitu :
1. Untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 5
2. Untuk jawaban setuju mendapat skor 4
3. Untuk jawaban ragu-ragu mendapat skor 3
4. Untuk jawaban tidak setuju mendapat skor 2
5. Untuk jawaban sangat tidak setuju mendapat skor 1

d) Tabulating Yaitu pengelompokan data atas jawaban-jawaban dengan teratur dan teliti,
kemudian dihitung dan dijumlahkan dan disajikan dalam bentuk tabel. Berdasar tabel tersebut
akan dipakai untuk membuat data agar didapat hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel
yang telah ada. Dari berbagai analisa kuantitatif diatas peneliti mengolah data dengan
menggunakan teknik Scoring untuk memberi nilai pada jawaban kuisioner.
3. Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti.
Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik, misalnya distribusi
frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean, median, modus).

Anda mungkin juga menyukai