BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
6. Sensor PIR
Menurut Sutono (2016:224) menyatakan bahwa sensor Passive Infrared Receiver
(PIR) merupakan sensor berbasis infrared yang dapat merespon energy pancaran infrared.
Perbedaan dengan IR LED adalah sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor
ini merespon energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang
terdeteksi olehnya. Sedangkan Junaidi dan Prabowo (2018:62) sensor PIR atau Passive
Infra-red Receiver merupakan sensor yang bekerja dengan cara mendeteksi pergerakan
menggunakan deteksi sistem pancaran sinar infra-red.
Prinsip kerja sensor PIR didasarkan pada ada tidaknya perubahan suhu sekarang
dan sebelumnya. Pancaran dari sinar infra-red akan mengenai sensor pyroelektrik dan akan
dihasilkan arus listrik akibat sinar infra-red memiliki energi kalor. Arus tersebut akan
menghasilkan tegangan dan akan masuk ke IC komparator, kemudian tegangan tersebut
akan dibandingkan dengan tegangan referensi/vref dan akan menghasilkan output sinyal
sebesar 1 bit. Sehingga output dari sensor PIR ini berupa nilai high atau low. Sensor PIR
dapat mendeteksi pancaran infra-red dengan panjang gelombang berkisar 8-14µm,
sedangkan manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra-red
dengan panjang gelombang berkisar 9-10 µm. Untuk itu pancaran tersebut digunakan
sensor PIR untuk mendeteksi pergerakan manusia. Contoh penggunaan sensor ini adalah
pintu mall yang dapat membuka secara otomatis. Sensor PIR bekerja pada tegangan 5V
dan memiliki 3 pin yaitu GND, Output, dan VCC. Output tersebut akan dimasukkan ke pin
input analog yang ada di board Arduino.
7
Gambar 2. Sensor PIR
Dalam hal ini, T adalah waktu tempuh dari saat sinyal ultrasonic dipancarkan
hingga kembali. Perlu diketahui kecepatan suara adalah 343 m/detik. Contoh penggunaan
sensor ini pada alarm penanda jarak baca dimana untuk mendeteksi jarak menggunakan
sensor ultrasonic HC-SR04. Dengan meletakkan alat sejajar dengan obyek yang dibaca,
alat ini mendeteksi jarak pengguna terhadap alat tersebut. Dengan begitu pemindaian jarak
baca mendekati hasil yang sebenarnya dari jarak mata ke obyek bacaan. Untuk toleransi
jarak baca dapat diatur sesuai keinginan. Misalkan untuk jarak baca
normal (30 cm) dengantoleransi 5 cm maka jarak
baca yang diperbolehkan adalah 25 cm.
8
8. Servo
Menurut Sukarjadi dkk. (2017:103), motor servo adalah sebuah perangkat atau
aktuator putar (motor) dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga
dapat di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor
sesuai dengan keinginan. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,
serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat
pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor
Gambar 4. Servo
9. SIM 800L
Menurut Pakpahan dan Agung (2018:83), SIM 800L merupakan suatu modul GSM
yang dapat membantu pengiriman pesan dengan cara mengakses GPRS untuk pengiriman
data ke internet dengan sistem M2M. AT-Command yang digunakan pada SIM 800L mirip
dengan AT-Command untuk modul-modul GSM lain. SIM 800L merupakan keluaran versi
terbaru dari SIM900. SIM 800L memiliki dimensi yang kecil sehingga lebih cocok untuk
diaplikasikan pada perancangan alat yang didesain portable. SIM 800L memiliki Quad
Band 850/900/1800/1900 MHz. dengan dimensi kecil yaitu ukuran 15.8 x 17.8 x 2.4
mm dan berat : 1.35g. SIM 800L memiliki konsumsi daya yang rendah dengan rentang
tegangan power supply 3.4 – 4.4 v.
9
yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian
yang lain artinya papan percobaan ini tidak dipakai hanya satu kali namun dapat digunakan
selama jalur breadboard masih terhubung.
Gambar 7. Breadboard
b. Kabel Jumper
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector penghubung sirkuit
elektrik yang digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu
sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan Motherboard elektrik
seperti motherboard komputer. Kabel jumper merupakan penghubung antara satu lubang
ke lubang lain di breadboard yang secara internal tidak terhubung Kadir (2016:9). Kabel
jumper menghantarkan listrik atau sinyal. Kabel jumper menghantarkan listrik atau sinyal
melalui logam di dalamnya yang bersifat konduktor. Ada tiga jenis kabel jumper yang
dapat dilihat dari ujungnya, yaitu Male-Male, Male-Female, dan Female-Female.
c. Solder
Menurut Udik Wahyudi (2018), solder adalah alat yang paling penting untuk
digunakan dalam pekerjaan elektronika terutama pembuatan robot. Fungsi solder adalah
untuk menyambung dan menghubungkan komponen yang satu dengan komponen yang
lainnya baik secara langsung maupun pada rangkaian (PCB). Dalam penggunaanya alat
solder ini digunakan dengan menggunakan bantuan timah solder yang digunakan sebagai
media penyambungnya. Solder merupakan senjata utama dalam proses pembuatan robot.
Jadi dapat disimpulkan bahwa solder adalah alat yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi panas dan berfungsi untuk melelehkan timah.
Gambar 9. Solder
d. Adaptor
Adaptor adalah sebuah alat perangkat berupa rangkaian elektronika untuk
mengubah rangkaian arus bolak-balik (arus AC) menjadi arus searah (arus DC). Adaptor /
power supplay merupakan komponen inti dari peralatan elektronik. Adaptor digunakan
untuk menurunkan tegangan AC 22 Volt menjadi kecil antara 3 volt sampai 12 volt sesuai
kebutuhan alat elektronika.
14. Pengujian
Pengujian adalah aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau
mengevaluasi keberadaan yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau
sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik. Untuk
menjamin bahwa program aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna,
maka sebelum program tersebut diterapkan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Metode pengujian terdiri dari beberapa macam, beberapa metode pengujian yang biasa
digunakan adalah metode black box dan white box (Shalahuddin dan Rosa, 2015).
a. Pengujian Black Box
Menurut Shalahuddin dan Rosa (2016:257) black box testing adalah metode
pengujian perangkat lunak berdasarkan spesifikasi fungsional tanpa menguji kode
programnya. Pengujian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
Para penguji memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak
penting untuk dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses pengetasan dibagian luar. Jenis
pengetesan ini hanya memandang perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem
informasi inventori di perusahaan.
1) Kelebihan Black Box Testing
a) Black box testing memungkinkan kita untuk memiliki sebagian besar tingkat pengujian,
yang sebagian besarnya dapat diimplementasikan dengan white box testing
b) Black box testing memerlukan lebih sedikit sumber daya yang dibutuhkan dibandingkan
white box testing.
b. Pengujian White Box
Pengujian white box yaitu metode pengujian perangkat lunak dari segi kode
program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukan dan keluaran yang sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian perangkat lunak dari segi desain dank ode
program apakah mampu menghasilkan fungsi masukan dan keluaran yang sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan. Metode white box dilakukan dengan menyederhanakan source code
program sehingga akan menghasilkan node, edgeds, dan test cases yang lebih sedikit
dibandingkan dengan pengujian sebelumnya (Kholifah, Yulianingsih dan Sagita, 2018).
Berdasarkan penjabaran di atas, pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode black box testing. Pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti
tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuain alur fungsi dengan
bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk
memastikan setiap bagian sudah sesuai dengan alur proses yang ditetapkan dan
memastikan semua kesalahan masukan yang dilakukan oleh pengguna dapat ditangani
14
oleh sistem.
15. Research and Development (R&D)
Jenis metode penelitian dan pengembangan atau biasa disebut R&D sering
digunakan dalam penelitian. Menurut Rakasiwi dan Raqius (2017) R&D merupakan
sebuah metode penelitian untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan
produk tersebut apakah telah layak digunakan. Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono,
2010) tahapan-tahapan yang biasa digunakan dalam penelitian Research and Development
(R&D) untuk mendapatkan hasil yang maksimal antara lain:
a. Potensi Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Sedangkan masalah dapat dijadikan potensi apabila kita dapat
mendayagunakannya.
b. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dirumuskan secara faktual dan up to date,
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk yang diharapkan. dapat mengatasi masalah tersebut.
c. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan beragam. Dalam
bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia adalah produk yang berkualitas, ergonomis dan bermanfaat ganda.
d. Validasi desain
Merupakan suatu kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
e. Uji coba pemakaian
Pengujian efektifitas produk baru pada sampel yang terbatas tersebut menunjukan
bahwa produk baru lebih efektif daripada produk lama.
Alat yang digunakan dalam perancangan tempat sampah cerdas berbasis sms
gateway yaitu arduino uno, servo, LCD, SIM800L, sensor ultrasonic, sensor
PIR, kabel jumper dan breadboard
Tempat sampah cerdas mempunyai tutup yang dapat terbuka sendiri ketika
sampah akan dimasukkan dan akan tertutup dengan sendirinya sesudah
sampah dimasukan, serta dapat memantau apakah sebuah tempat
penampungan sampah sudah terisi penuh atau belum dengan menggunakan
sensor ultrasonic dan memberikan pemberitahuan ke pihak pengumpul
apabila sampah telah penuh sampah melalui SMS apabila sampah sudah
METODE PENELITIAN
3.3Batasan Penelitian
Prototype Perancangan Tempat Air Cerdas Menggunakan SMS Gateway Berbasis
Mikrokontroler Arduino memiliki batasan penelitian sebagai berikut.
1. Sistem yang dihasilkan berupa prototype dan menggunakan arduino uno
sebagai mikrokontrolernya.
2. Sistem hanya mengatur terbuka dan tertutupnya penutup tempat Air kemudian akan
mengirimkan pesan kepada petugas jika Air sudah penuh.
3. Sistem hanya mengirimkan notifikasi kepada nomor yang terdaftar di sistem.
4. Tempat Air ini hanya khusus Air kering.
5. Pengujian menggunakan black box.
6. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi Arduino IDE versi 1.8.1.
7. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C.
8. Perancangan sistem menggunakan fritzing.
9. Sistem tidak dapat berjalan ketika tidak ada aliaran listrik.
10. Sistem tidak dapat bekerja tanpa adanya jaringan GSM dari penyedia jaringan seluler.
11. Penelitian akan dilakukan di ruang Prodi Informatika Kampus 1 Universitas
Cokroaminoto Palopo.
start
Buang sampah
selesai
Start
Tidak Tidak
Ya Ya
Penutup tempat sampah terbuka dan membuang sampah SIM 800L mengirim pesan kepada petugas kebersihan
Penutup tempat sampah tertutup Petugas kebersihan menerima pesan dan mengambil sampah
c. Kebutuhan Fungsional
1) Sistem dapat mempermudah dalam membuang Air tanpa membuka dan menutup tempat
Air.
2) Sistem dapat mempermudah petugas dalam mengumpulkan Air.
3) Sistem dapat menarik minat untuk membuang Air.
d. Kebutuhan Non Fungsional
1) Kebutuhan Perangkat Keras
21
a) Laptop Asus dengan spesifikasi Windows 10 Pro 64 bit, 2048MB RAM.
b) Arduino Uno
c) Breadboard
d) LCD
e) Servo
f) Sensor PIR
g) Sensor Ultrasonic HC-SR04
h) SIM 800L
i) Kabel Jumper
2) Kebutuhan Perangkat Lunak
a) Sistem Operasi Windows 10
b) Software Arduino IDE 1.8.5
c) Fritzing 0.9.2
d) Microsoft Visio 2007
3) Perangkat Pendukung
a) Adaptor
b) Timah
c) Tempat Air
d) Solder
3. Desain
a. Desain Alat Komponen Elektronika
3 Sensor PIR Dalam sistem ini Sensor Pir sebagai alat untuk mendeteksi
objek dalam jarak tertentu.
4 SIM 800L Dalam sistem ini SIM 800L sebagai alat untuk
mengirimkan pesan.
6 Servo Dalam sistem ini Servo sebagai alat untuk membuka dan
menutup tempat Air.
2 LCD
3 Sensor Pir
4 SIM 800L
5 Breadboard
6 Servo
4. Pembuatan
Dalam pembuatan sistem yang diusulkan setidaknya ada beberapa langkah yang
dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Menyediakan dan melengkapi semua komponen yang dibutuhkan, baik itu
hardware maupun software.
b. Merakit semua komponen perangkat keras (hardware) sesuai rancangan yang dibuat
sebelumnya. Komponen hardware tersebut antara lain Arduino Uno, LCD, Sensor PIR,
Switching DC, SIM 800L, Servo, Breadboard, dan Sensor Ultrasonic HCSR04.
c. Menulis script program di software Arduino IDE sesuai fungsi yang diinginkan.
d. Mengupload Script ke perangkar keras Arduino Uno.
e. Membuat prototype tempat Air dan tempat komponen-komponen tersebut nantinya
ditempatkan.
f. Menempatkan komponen yang telah dirakit kedalam casing dan merapikan posisi
komponen-komponen tersebut.
5. Pengujian
a. Pengujian Sistem
Pengujian pada sistem ini menggunakan pengujian black box, dimana pengujian
black box dilakukan untuk mengetahui apakah semua komponen berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam proses pengujian ini terkait dengan apakah sensor pir dapat mendeteksi
objek didepannya (sesuai jarak yang ditentukan) kemudian servo akan membuka penutup
tempat Air dengan sendiri. Apakah servo dapat menutup penutup tempat Air dengan
sendiri. Yang ketiga apakah sensor ultrasonic dapat terkoneksi dengan sim 800L untuk
mengirimkan pesan dengan baik.
b. Penilaian Ahli
Penilaian ahli berfungsi untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem yang
dikembangkan. Penilaian ahli pada sistem tempat Air cerdas ini akan menggunakan
kuisioner. Kuisioner disini nantinya akan dibuat dalam bentuk pertanyaan sesuai dengan
model pada pengujian black box dan instrumen pengujian rancangan prototype. Dimana
penilaian ahli ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan sistem.
6. Hasil Akhir
Hasil akhir yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah prototype. Sistem yang
dibuat masih berupa prototype tetapi komponen yang digunakan pada sistem bisa
digunakan pada bentuk nyata. Tidak menutup kemungkinan dalam sistem ini masih
memerlukan perbaikan seperti perubahan bentuk atau penempatan komponen-kompone
pada prototype.
25
DAFTAR PUSTAKA
Amrulloh A.G, dkk. 2015. Implementasi Pendeteksi Gerak Manusia dengan Sensor Passive
infra-red (PIR) Sebagai Kontrol Arah Kamera dan Sistem Pengendali Kunci Pintu
dan Jendela Menggunakan Mikrokontroler. E- Proceeding. 2(1):725.
Ardiansyah. 2016. Sistem Monitoring Air Layak Konsumsi Berbasis Arduino. Studi Kasus:
PDAM Patalassang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Makassar- UIN Alauddin.
Cholifah, W. N., Yulianingsih, & Sagita, S. M. 2018. Pengujian Black Box Testing pada
Aplikasi Action & Strategy Berbasis Android dengan Teknologi Phonegap. STRING.
3(2): 206.
Dinata, I dan Sunanda, W. 2015. Implementasi wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis
Web Database. Nasional Teknik Elektro. 4(1): 7.
Faisal. 2017. Aplikasi Smart Trash Can Dalam Mengatasi Persoalan Air Secara Mobile
Berbasis Android. Informatika SAINS dan Teknologi. 1- 10.
Kadir, A. 2014. From Zero to a Pro Arduino. Revisi Edisi. ANDI Yogyakarta.
Melaka.
Kadir, A. 2014. From Zero to a Pro Arduino. ANDI Yogyakarta. Melaka. Kadir, A.