SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sebelas Maret
Oleh :
ARIAWAN DARMANTO
F0118018
SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertumbuhan ekonomi
1 Kalimat tentang studi-studi yang menolak (berhubungan negative atau tidak signifikan)
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang sangat penting dalam melakukan
analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi
masyarakat pada suatu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan
berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh suatu negara. Pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat
dilihat dari kemajuan dan kestabilan perekonomian. Perkonomian dapat dikatakan stabil ketika
tidak terjadi penurunan atau peningkatan terus menerus (kondisi ideal) dan variabel ekonomi
mengalami fluktuasi terutama pada harga komoditas dan pendapatan bergerak dalam kondisi
Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara tidak terlepas dari penanaman modal. Peran
infrastruktur terutama bagi negara berkembang. Dimana hal ini dituntut untuk meningkatkan
produksi dan infrastrukturnya guna mendorong peningkatan ekonomi. Penamaman modal guna
mendorong pertumbuhan ekonomi berasal dari penanaman modal asing maupun penanaman
modal dalam negeri.. Penanaman modal yang diberikan dapat berupa portofolio maupun modal
langsung.
Tinggi nya penanaman modal baik lokal maupun penanam modal asing di suatu negara
merupakan salah satu indikator bahwa negara tersebut memiliki sistem perekonomian yang baik,
karena didukung oleh kecukupan sumber daya, baik dari sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Kondisi ini akan menarik para investor untuk menanamkan modal, hal ini
tentunya akan membawa dampak yang baik tidak hanya bagi negara saja bahkan juga untuk
setiap daerah yang ada di negara yang bersangkuatan. Misalnya terbukanya lapangan kerja,
(Basuki, 2004)
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah terus berupaya mencari sumber- sumber pembiayaan
baru bagi pembangunan baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri. Pada dasarnya
investasi merupakan pembentukan modal yang mendukung peran swasta dalam perekonomian.
Untuk negara-negara yang belum maju seperti Indonesia, penanaman modal asing
pembangunan. Penanaman modal asing merupakan salah satu sumber dana dan jasa
pembangunan di negara sedang berkembang berkait sifat khususnya berupa paket modal,
teknologi dan keahlian manajemen yang selektif serta pemanfaatannya dapat disinkronkan
dengan tahapan pembangunan negara yang bersangkutan. Penanaman modal asing ini
dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang (Indonesia) sebagai dana tambahan disamping
tabungan domestik.
Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang menyebabkan Indonesia
yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan biaya yang dibutuhkan dalam proses
memicu pertumbuhan ekonomi. Dan disisi lain adalah kekurangan dalam memenuhi kebutuhan
devisa untuk membiayai kebutuhan impor barang-barang modal (capital goods) dan impor
kekurangan tersebut, Indonesia mengusahakan sumber dana eksternal berupa investasi asing.
Penanaman Modal Asing (PMA) termasuk dalam golongan penanaman modal swasta.
Apabila kemampuan penanaman modal pemerintah sangat terbatas, maka penanaman modal
menjadi penting. Bersama-sama modal dalam negeri, penanaman modal asing yang memadai
Triwulan I Tahun 2022 meningkat 31,8% dibanding Triwulan I Tahun 2021 dari Rp 111,7 triliun
menjadi Rp 147,2 triliun. Realisasi PMA terbesar untuk periode Januari-Maret 2022 disumbang
oleh sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya. Peningkatan
realisasi investasi PMA yang terutama terjadi pada sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam,
Bukan Mesin dan Peralatannya, membuktikan kebijakan Presiden Joko Widodo yakni melarang
ekspor bahan mentah telah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia,
Berdasarkan sektor usaha, 5 (lima) besar realisasi investasi adalah Industri Logam Dasar,
Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 39,7 triliun, 14,0%); Transportasi, Gudang
dan Telekomunikasi (Rp 39,5 triliun, 14,0%); Pertambangan (Rp 35,2 triliun, 12,5%);
Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 24,9 triliun, 8,8%); serta Listrik, Gas dan Air
(Rp 23,1 triliun, 8,2 %). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting
dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
Kementerian Investasi/BKPM juga mencatat, 5 besar realisasi investasi berdasarkan
lokasi proyek adalah DKI Jakarta (Rp 40,4 triliun, 14,3%); Jawa Barat (Rp 39,5 triliun, 14,0%);
Riau (Rp 23,7 triliun, 8,4%); Jawa Timur (Rp 23,6 triliun, 8,4%); dan Sulawesi Tengah (Rp 20,0
triliun, 7,1%).
saat ini cukup stabil dan terus mengalami peningkatan meningkat secara signifikan. Pada periode
Triwulan I Tahun 2022 realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 148,7 triliun meningkat 16,6%
dari periode Triwulan IV Tahun 2021 sebesar Rp 127,5 triliun. Pertumbuhan investasi di luar
Jawa terlihat dengan masuknya Provinsi Riau dan Sulawesi Tengah ke dalam 5 besar lokasi
investasi PMA dan PMDN pada Triwulan I Tahun 2022 ini. Tiga provinsi luar Jawa dengan
realisasi investasi PMA terbesar, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah yang menempati peringkat
pertama dengan presentase sebesar 12,9% diikuti dengan Provinsi Riau 9,9% dan Provinsi
Banyak penelitian telah dilakukan untuk menganalisis hubungan antara FDI terhadap
pertumbuhan ekonomi. Oktaviana (2016) daam penelitiannya menunjukkan bahwa hasil jangka
pendek diperoleh perubahan PDB per kapita lag 1 signifikan dan berpengaruh positif terhadap
perubahan pertumbuhan ekonomi, perubahan FDI pada lag 0 tidak berpengaruh terhadap
perubahan pertumbuhan ekonomi, karena adanya hambatan seperti perizinan di persulit, biaya
perizinan besar. Perubahan PMDN untuk lag 0 dan lag 1 tidak berpengaruh terhadap perubahan
berpengaruh pada lag 0 berpengaruh negatif karena impor lebih besar dari ekspor, untuk lag 2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan pertumbuhan ekonomi, untuk lag 1 tidak
berpengaruh terhadap perubahan pertumbuhan ekonomi yang karena derajat keterbukaan bukan
faktor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi. Sedangkan penelitian Ibrahim,S.A dan Abdullah,
A (2015) menunjukkan bahwa investasi asing langsung (FDI), investasi dalam negeri (PMDN)
dan modal manusia (HK) memiliki hubungan jangka panjang dengan pertumbuhan ekonomi.
Namun, FDI ditemukan menjadi signifikan secara statistic namun memiliki efek negatif pada
pertumbuhan ekonomi. Ini berarti bahwa peningkatan FDI akan menyebabkan PDB jatuh.
Sebaliknya, kedua PMDN dan HK yang signifikan secara statistik dan positif. Akibatnya, baik
Bahas secara singkat studi-studi di bawah. Bahas singkat theory Solow (1 paragraf),
penelitian tentang pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian ini lebih
difokuskan pada data time series tingkat nasional tentang pertumbuhan ekonomi, juga modal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Indonesia
D. Kegunaan Penelitian
b. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak yang berkepentingan untuk mengeanalisa
c. Sebagai acuan dan bahan pustaka bagi pihak-pihak yang melakukan penelitian lanjutan pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
penambahan output, yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah. (Adisasmita, 2013)
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.
Tekanannya pada tiga aspek, yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita
melihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu bagaimana suatu perekonomian
berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya ada pada perubahan atau
panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada
penyesuaian- penyesuaian teknologi, intitusional dan ideologi terhadap berbagai keadaan yang
ada.
a. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai
b. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber
daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada
aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
e. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Prof. Rahardjo Adisasmita (2013), dalam
bukunya mengatakan bahwa beberapa indicator yang dapat dijjadikan sebagai tolak ukur untuk
mutlak didistribusikan secara adil, 80 persen populasi terbawah akan menerima 80 persen dari
total pendapatan, sedangkan 20 persen populasi teratas menerima 20 persen total pendapatan.
b. Perubahan struktur perekonomian, dalam masyarakat yang maju pembangunan ekonomi yang
kecenderungan bahwa kontribusi (persen) sektor pertanian terhadap nilai PDRB akan menurun,
sedangkan kontribusi sektor industri akan meningkat. Sektor industri memiliki peranan sangat
penting dalam pembangunan nasional dan regional, sektor industri dapat menyediakan lapangan
kerja yang luas, memberikan peningkatan pendapatan kepada masyarakat, menghasilkan devisa
yang dihasilkan dari ekspor. Oleh karena itu, perekonomian suatu wilayah harus harus
salah satu masalah yang strategis dan sangat mendesak dalam pembangunan di Indonesia. Salah
satu langkah strategis yang ditempuh adalah pembangunan prasarana (misalnya jalan).
peningkatan produksi berbagai komoditas sektor pertanian dalam arti luas (meliputi tanaman
pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan) serta barang-barang hasil industri.
d. Produk Domestik Regional Bruto, untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
digunakan suatu indikator yang disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDRB). Menurut
definisi, PDRB adalah total nilai produk barang dan jasa yang diproduksi suatu wilayah
(regional) tertentu dalam waktu tertentu tanpa melihat faktor kepemilikan. Pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah diperoleh dari kenaikan PDRB atas harga konstan yang mencerminkan
ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan
alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun pertumbuhan ekonomi tergantung
kepada banyak faktor, para ahli ekonomi klasik menumpahkan perhatiannya kepada pengaruh
Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling
mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia
merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Maksudnya, jika sumber
daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang
memegang peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan outut tersebut akan berhenti
Sumber daya insani mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari
suatu masyarakat. Sedangkan stok modal menurut Smith, merupakan unsur produksi yang secara
aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output.
Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergnatung pada laju pertumbuhan stok modal (sampai
Sedangkan pertumbuhan penduduk menurut Adam Smith, yaitu jumlah penduduk akan
meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat
upah yang pas-pasan untuk hidup. Jika tingkat upah di atas subsisten, maka orang-orang akan
kawin pada umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat. Sebaliknya
jika tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk
akan menurun. Tingkat upah yang berlaku, menurut Adam Smith, ditentukan oleh tarik-menarik
antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat upah yang tinggi dan
meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat dari pada penawaran kerja.
Sementara itu permintaan tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output
masyarakat. Oleh karena itu, laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh
laju
Teori ini dikembangkan oleh Solow, merupakan penyempurnaan teori klasik. Fokus
pembahasan teori neo klasik adalah tentang akumulasi modal. Asumsi-asumsi dari model Solow
3). Tidak ada perdagangan luar negeri atau aliran keluar masuk barang modal,
5). Untuk mempermudah analisis, dapat ditambahkan asumsi bahwa seluruh penduduk bekerja,
Dalam asumsi mempersempit faktor penentu pertumbuhan yang hanya menjadi barang
c. Teori Schumpeter
barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan
mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan mempertinggi
e. Theory Solow
dst
1) Perekonomian dalam keadaan kerja penuh (full employment) dan barang-barang modal dalam
2) Perekonomian terdiri dari dua sektor, yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan,
3) Besarnya tabungan masyarakat dan pendapatan nasional adalah proporsional, artinya fungsi
4) Kecendrungan untuk menabung (marginal propensity to save- MPS) besarnya tetap, demikian
juga rasio antara modal output (capital- output ratio- COR) dan rasio pertambahan modal output
Teori pertumbuhan ekonomi sektor (Sector Theory Of Growth), Teori ini dikembangkan
berdasarkan hipotesis Clark Fisher yang mengemukakan bahwa kenaikan pendapatan per kapita
akan dibarengi oleh penurunan dalam proporsi sumber daya yang digunakan dalam sektor
pertanian (sektor primer) dan kenaikan dalam sektor industri manufaktur (sektor sekunder) dan
kemudian dalam industri jasa (sektor tersier). Laju pertumbuhan dalam sektor yang mengalami
perubahan (sector Lift). Dianggap sebagai determinan utama dari perkembangan suatu wilayah.
(Adisasmita, 2013)
FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan
atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan
sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. FDI
(Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting
dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Hal ini bermula saat sebuah perusahaan dari satu
negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain.
Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa
mengendalikan
perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik sebagian atau
seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah
ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli
Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan
pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI
disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko
FDI dapat memberikan beragam manfaat ekonomi dan lainnya untuk lokasi tuan rumah,
Pemerintah sangat memberi perhatiaan pada FDI karena aliran investasi masuk dan
keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan. Para ekonom menganggap
FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena memberi kontribusi pada
ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed
Capital Formation (GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan saldo
pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan karena bagi negara
tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi itu, FDI menjadi sumber tumbuhnya
teknologi, proses, produk sistem organisasi, dan ketrampilan manajemen yang baru.
Lebih lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan,
fasilitas produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi, produk, keterampilan, dan
1) Tingkat suku bunga, terdapat hubungan negatif antara jumlah investasi dan tingkat bunga.
Jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan berkurang, begitupun sebaliknya.
2) Inovasi dan teknologi, perusahaan perlu menanamkan investasi untuk membeli mesin-mesin
3) Kondisi perekonomian, semakin besar pendapatan nasional akan membuat semakin banya
bagian pendapatan yang ditabung. Yang nantinya akan diinvestasikan pada usaha yang
menguntungkan.
4) Ramalan atau harapan akan konsidi perekonomian dimasa yang akan datang
5) Tingkat keuntungan perusahaan, makin banyak keuntungan yang diperoleh makin banya
6) Situasi politik dan birokrasi, jika situasi politik aman serta mudahnya birokrasi akan membuat
Investasi asing di Indonesia dapat dilakukan dalam dua bentuk investasi, yaitu:
a. Investasi Portofolio
Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga seperti
saham dan obligasi. Dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke perusahaan yang
menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka lapangan kerja baru (Jufrida dkk,
2016).
b. Investasi Langsung
Penanaman modal asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) terdiri dari aset – aset
nyata yaitu pembelian tanah yang digunakan sebagai sarana produksi, pembangunan pabrik,
pembelanjaan peralatan inventaris didampingi dengan fungsi – fungsi manajemen yang ada
banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh penanaman modal asing sifatnya jangka panjang, dalam
pembukaan lapangan kerja yang baru, dan memberikan kontribusi dalam alih teknologi dan
keterampilan manajemen. Penanaman modal asing juga dapat memodernisasi masyarakat dan
memperkuat sektor swasta. Penggunaan modal asing penting untuk mempercepat pembangunan
Investasi akan terus dijalankan apabila produktifitas batas dari investasi itu
masih lebih tinggi daripada tingkat yang akan diterimanya melalui dipinjamkan dan tidak
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian
Variabel FDI
Pertumbuhan
Ekonomi
Variabel B
Variabel C
METODE PENELITIAN
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan data sekunder berupa data time series
dan cross section. Adapun yang dimaksud dengan data time series (runtut waktu) adalah “data
dengan secara kronologis disusun berdasarkan waktu pada suatu variabel tertentu” (Kuncoro,
2011). Sedangkan, yang dimaksud dengan data sekunder adalah “data yang sudah tersedia dan
dikumpulkan oleh pihak lain” (Sanusi, 2011). Kemudian, menurut Kuncoro (2009), data
kuantitatif merupakan data yang telah diukur dalam skala numerik atau angka”.
Data time series (runtut waktu) yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada
periode 2011 sampai dengan tahun 2021 dengan edisi tahunan. Adapun spesifikasi dan sumber
1. Pertumbuhan Ekonomi yang diperoleh dari laporan statistik tahunan World Bank
periode 2011-2021.
2. Foreign Direct Investment (FDI) berdasarkan aliran yang masuk (net inflows) yang
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data penelitian. Dengan demikian data yang digunakan pada penelitian ini
merupakan jenis data sekunder yang telah dikumpulkan oleh lembaga-lembaga, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pencarian data melalui
akses langsung. Menurut Kuncoro (2009), “yang dimaksud dengan pencarian data melalui akses
langsung adalah peneliti menggunakan terminal komputer dan mencari data yang diperlukan
D. Pengolahan Data
Data yang yang berhasil dikumpulkan dalam sebuah penelitian harus dianalaisis dan
diolah terlebih dahulu agar penelitian mendapatkan hasil yang valid dan dapat dipercaya. Selain
itu, pengolahan data penelitian ditujukan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian
rupa sehingga dapat dibaca dan dapat ditafsirkan. Menurut Sugiyono (2016: 147), kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda yang dihitung menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
24. Teknik analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua
atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk
mengetahui pengaruh variabel FDI terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan
1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2016: 147) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik
untuk menganalisis data dengan deskripsi atau menggambarkan data yang telah
umum atau generalisasi. Tujuannya untuk memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi yang ada. Statistik deskriptif merupakan
pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi (Sujarweni, 2012: 23) Hasil pengukuran
statistik deskriptif ini akan menunjukkan periode pengujian sampel pada penelitian yang
dilakukan pada periode pengamatan yang berkelanjutan (time series) selama sepuluh
maksimum, mean, dan standar deviasi. Nilai maksimum menunjukkan nilai tertinggi dari
masing-masing variabel data. Nilai minimum menunjukkan nilai terendah dari masing-
masing variabel data. Rata-rata (mean) menunjukkan perkiraan dari nilai rata-rata data.
Standar deviasi menunjukkan nilai-nilai data semakin dekat tersebar dari nilai ratarata.
Semakin besar standar deviasi akan menunjukkan nilai-nilai data yang semakin jauh
2. Analisis Inferensial
Menurut Sugiyono (2016: 148) menyatakan bahwa analisis inferensial adalah teknik
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi.
Asumsi klasik adalah analisis yang digunakan dalam analisis regresi linear
statistik yang disebut dengan uji asumsi klasik yang diukur menggunakan
inferensial dan regresi linear bergandanya (Arifieanto 2012: 26). Metode OLS
hanya terdapat satu variabel terikat, sedangkan untuk variabel bebas jumlahnya
dapat lebih dari satu. Berikut adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam
model regresi
1) Uji Normalitas
Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
normalitas.
Ghozali (2016: 170) menyebutkan apabila nilai signifikansi dari hasil
2) Uji Autokorelasi
atau cross section (Suliyanto 2011: 65). Jika terjadi autokorelasi, maka
statistik Durbin Watson. Kaidah yang digunakan dalam uji Durbin Watson
3) dL < dW < dU atau 4-dU < dW < 4-dL, maka tidak ada Kepastian atau
(inconclusive).
Keterangan:
Apabila suatu regresi yang telah dilakukan uji statistik Durbin Watson
3) Uji Multikolinearitas
menguji ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen pada model
regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Deteksi ada atau
multikolinearitas.
terjadi multikolinearitas.
hubungan linear yang kuat dengan variabel lain. Namun jika tidak
melakukan diferensiasi.
4) Uji Heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
b) Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di
plot.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
analisis regresi linear berganda yaitu menggunakan tiga variabel bebas (FDI dan
berikut:
Y =∝+b 1 X 1+e
Keterangan:
α : konstanta
b : koefisien regresi
X1 : Variabel bebas
e : error
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah salah satu dari uji statistik yang bertujuan untuk menguji dua
hipotesis yang berbeda tentang suatu populasi, yang mana hipotesis null dan juga
hipotesis alternatif.
jumlah dari barisan yang dihitung untuk hubungan antara dua atau lebih
Kd=R 2 x 100 %
Dimana:
R: Koefisien korelasi
Uji F merupakan suatu uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah
tidak (Arifianto 2012: 21). Dalam arti umum uji F berfungsi untuk
freedom)
parameter regresi yang sudah sesuai dengan hipotesis dengan uji statistik
DAFTAR PUSTAKA
Boediono, Seri, 1999 Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4, Teori Pertumbuhan
Di
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung, 2008, Teori Ekonomi Makro: Suatu
Sadono, Sukirno, 2010, Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja
Gujarati, D.N. dan D.C. Porter. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS. Semarang: