PROPOSAL PENELITIAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Makassar, 2023
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Mengetahui,
Ketua Program Studi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia usaha dan dunia bisnis dewasa ini berkembang dengan sangat
organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai
dan lain sebagainya. Pada umumnya tujuan utama pendirian suatu perusahaan
1
2
mungkin terjadi atas biaya yang dikeluarkan, volume penjualan, serta harga jual
dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai beberapa kemungkinan yang dapat
analisis untuk menilai hubungan antara volume penjualan, harga dan biaya dalam
untuk membentuk ekonomi mereka agar lebih sesuai dengan usaha mereka saat
ini. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk memberikan informasi
mengenai hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan, dan
laba adalah analisis Break Even Point (BEP). Analisis Break Even Point
merupakan suatu alat analisis yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk
harga serta volume penjualan yang sangat penting bagi manajemen perusahaan
perusahaan lainnya (Nadhiroh, Nur & Wiji Utami., 2022). Analisis ini adalah
metode terbaik untuk menentukan berapa banyak uang yang dapat diinvestasikan
sehingga bisnis tidak gagal tetapi juga tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.
Pada Break Even Point (BEP), sebuah bisnis tidak lagi menghasilkan
laba rugi menjadi angka yang tidak berarti (laba perusahaan = nol) (Manono,
Ruauw, & Tarore., 2021). Tujuan dari analisis Break Even Point (BEP) adalah
Terobosan bersih akan terjadi jika volume transaksi melebihi jumlah mata uang
menghabiskan mata uang dasar, seperti yang terlihat di bawah impas titik
Tujuan dari analisis Break Even Point adalah untuk memahami ambang aktivitas
di mana jumlah total biaya variabel dan konstan serta keuntungan dari aktivitas
tersebut adalah sama. Jika bisnis hanya memiliki biaya variabel satu kali, tidak
akan ada masalah dengan Break Even Point dalam bisnis tersebut. Masalah
Break Even Point akan muncul jika bisnis memiliki biaya variabel dan konstan.
mentah, upah tukang langsung (tenaga kerja langsung), dan komisi penjualan
golongan biaya". Namun, saat ini, "golongan biaya tetap" merujuk pada depresi
aktif. Seharusnya tidak ada masalah dengan Break even point dalam bisnis ini.
Masalah Break even point akan muncul jika bisnis memiliki biaya variabel dan
4
konstan.
mencakup hal-hal seperti bahan baku, tarif tenaga kerja per jam, dan komisi
utilitas, dan penyusutan aset tetap. Jangan membuat masalah dengan Break Even
Point perusahaan. Masalah Break Even Point akan memburuk untuk bisnis apa
pun dengan biaya variabel dan tetap. Biaya secara keseluruhan akan bergeser
meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan, sedangkan
biaya tetap seperti depresiasi dan overhead tetap seperti sewa dan utilitas tetap
stabil terlepas dari fluktuasi volume output. Biaya variabel sering mencakup hal-
hal seperti bahan mentah, tarif tenaga kerja per jam, dan komisi penjualan,
sedangkan biaya tetap biasanya mencakup hal-hal seperti sewa, utilitas, dan
penyusutan. Tak satu pun dari kelompok biaya ini berubah secara signifikan
seperti bahan baku, tarif tenaga kerja per jam, dan komisi penjualan, sedangkan
biaya tetap biasanya mencakup hal-hal seperti sewa, utilitas, dan penyusutan aset
tetap.
5
Menurut Retnaning (2020) analisis BEP yang kuat ketika sejumlah asumsi
utama dibuat. Masih banyak asumsi yang tidak bisa dibuktikan di dunia nyata.
adalah membantu Anda menentukan titik keluar optimal dari bisnis tertentu.
Untuk menjaga agar bisnis tetap bertahan dan menghindari kerugian finansial,
manajemen harus mengetahui berapa banyak unit yang perlu diproduksi atau
dijual. Menurut data, hanya satu jenis produk yang diproduksi atau dijual dalam
analisis BEP lainnya. Dengan asumsi lebih dari satu produk dijual sekaligus,
bauran penjualan akan tetap relatif konstan. Sulit untuk melakukan analisis BEP
menaikkan tarif harian mereka sendiri, dengan asumsi bahwa situasi saat ini
akurat. Hipotesis lain termasuk harga tetap per unit barang yang dapat
dipertukarkan, jumlah barang yang dapat dipertukarkan yang terjual, atau harga
margin, dan metode grafik. Ini adalah trio teknik yang, bila digunakan,
menghasilkan hasil yang identik. Analisis Break Even Point (BEP) dilakukan,
dan tidak hanya mencakup keuntungan tetapi juga kerugian. Berbeda dengan itu,
Samanoi Halowo Fau (2022) Secara khusus, ia mencatat bahwa kontribusi Holly
Kadoz Niasindo adalah analisis biaya operasi yang terkait dengan jadwal
6
memprediksi apakah akan tinggi atau rendah pada bulan itu. Fluktuasi
permintaan cangkir kadoz ini adalah akar penyebab pergeseran volume produksi,
Tabel 1.1. Perkembangan Penjualan dan Laba PT. Mura Kristal Sulawesi 2020-
2022
a an it
h Mar
u gin
2 Rp Rp Rp 6%
2 .000 5.106
2 Rp Rp Rp 10%
000 2.246
2
2 Rp Rp Rp 13%
0.000 1.346 4
2
2
7
Berdasarkan dari tabel 1.1. dapat diketahui bahwa tingkat penjualan pada
Meubel Toha Malang pada tahun 2020 – 2022 mengalami peningkatan setiap
laba yang diperoleh PT. Mura Kristal Sulawesi pada tahun 2020 – 2022 terjadi
peningkatan.
lab, dan ini akan mengungkapkan bahwa biaya tetap dan variabel yang
Setiap jenis produk atau jasa telah mencapai Break Even Point dalam
satu unit, sedangkan Break Even Point terbesar yang mungkin untuk
sebuah laboratorium telah dicapai dengan satu rupee, atau mata uang
yang setara.
di Bodoa, Jl. Teuku Umar Raya No. 294–296 di Kec. Tallo, Kota
Hal ini disebabkan oleh karena belum adanya alat analisis yang tepat
dengan efektif dan efisien serta tidak mampu memperluas pasar yang
maka diangkatlah judul “Analisis Break Even Point (BEP) Pada PT.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis produksi es kristal dalam mencapai Break Even Point Pada PT.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai hasil dari penelitian ini, diharapkan sumbangan pemikiran dan bahan
Diharapkan temuan studi ini akan menjadi sumber informasi dan katalis untuk
diusulkan.
4. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam desain penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
analisis data.
V. DAFTAR PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Akuntansi
1. Agency Theory
Banyak orang memiliki gagasan berbeda tentang Break Even Point, namun
mereka semua berbagi prinsip dasar yang sama. Menurut (Emanauli, Sari, FP, &
10
11
Oktaria., 2021) “Break Even Point” adalah suatu titik dalam operasi perusahaan
Tetapi analisis pasar yang komprehensif dapat memberi tahu pemilik bisnis
berapa banyak permintaan untuk produk dan layanan tertentu dan seberapa besar
Berdasarkan analisis ini, sebuah bisnis mencapai Break Even Point ketika
Break Even Point adalah perbandingan antara volume penjualan dengan biaya-
biaya dan jumlah laba yang akan direalisasikan dalam siklus penjualan saat ini.
Akibatnya, jenis penelitian ini sering disebut sebagai analisis biaya-manfaat atau
sekadar volume lama. Selain itu, analisis Break Even Point dapat digunakan
untuk menentukan apakah suatu bisnis telah mencapai kematangan atau baru
Menurut Utami & Adita (2019) Titik di mana bisnis berhenti kehilangan
uang dan mulai menghasilkan uang lagi (pendapatan total sama dengan
pengeluaran total) disebut Break Even Point atau titik tanpa pengembalian.
12
Analisis Break Even Point yang paling penting untuk diketahui oleh manajer
b. Jumlah transaksi yang harus diselesaikan untuk menerima hasil lab yang
relevan.
tidak merugikan.
Banyak hasil positif yang dapat dicapai dengan memasukkan analisis Break
manufaktur, analisis Break Even Point biasanya digunakan sebagai alat untuk
analisis Break Even Point. Seorang manajer, yang dipersenjatai dengan data ini,
mengalami kerugian
jawab untuk menyebarkan setiap dan semua informasi mengenai biaya dan harga
Point dapat membantu Anda membandingkan biaya dan harga beberapa desain.
Dalam hal ini, pembayaran premi tidak sebanding dengan harga yang
dibayarkan. Dengan menghitung Break Even Point, Anda akan memiliki gagasan
Sangat penting bagi penjual untuk transparan tentang harga mereka kepada
calon pembeli. Kenaikan biaya diharapkan, dan harga saat ini mencerminkan
jenis bisnis yang menjual barang-barang khusus. Jika harga yang diminta tidak
realistis, bisnis tidak akan mampu menutupi semua atau sebagian besar biaya
yang akan dikeluarkan. Selain itu, jika harga jual perusahaan di bawah nilai pasar
dan tidak sesuai dengan kualitas dan layanan pelanggan, penjualan tidak akan
dapat dimaksimalkan.
Hasil analisis Break Even Point, yang mencakup data tentang hubungan antara
harga, volume, dan intensitas tenaga kerja, juga dapat membantu manajemen
tertentu.
Aplikasi lain untuk analisis Break Even Point dalam manajemen adalah untuk
Oleh karena itu, sangat jelas bahwa analisis Break Even Point memiliki nilai
volume, dan laba. Manajemen dapat menggunakan data ini untuk mempelajari
(Garrison, 2013) :
Setiap produk atau barang yang dijual memiliki margin keuntungan dengan
ukuran yang sama, sehingga hasil dari setiap penjualan dapat digunakan untuk
menutupi biaya tetap atau upah. Untuk menentukan jumlah unit produk yang
tetap ke margin per unit produk. Menurut Garrison (2013) menghitung Break
FC
BEP=
P−VC
di mana :
FC : Biaya tetap
Dengan asumsi bahwa biaya tetap perusahaan adalah nol, dan pendapatan
(dalam rupiah) akan ditentukan (Break Even Point). Menurut Garrison (2013),
Break Even Point pada basis rupiah dapat dicapai dengan menggunakan rumus
berikut :
FC
BEP=
VC
1−
S
di mana :
FC : Biaya tetap
VC : Biaya variabel
S : Penerimaan total
16
VC
1− : Kontribusi rasio margin
S
Break Even Point atau juga disiasati dengan nama titik pulang
efektif. Jumlah total semua biaya (baik tetap maupun variabel) yang
operasional secara penuh; dalam hal ini Break Even Point terletak
sebelum bunga dan dividen serta sejajar dengan garis impas (0).
mengubah beban usaha dan harga jual (HPP) menjadi biaya tetap
saat menyewa mobil atau perahu. Berbeda dengan biaya tetap, biaya
harus dibuat jika kita ingin melakukan analisis ini dengan benar.
Break Even Point dapat diselesaikan secara efisien dan tepat. Kami
Point.
1. Biaya
Dua jenis biaya tetap dan variabel digunakan dalam analisis Break Even Point.
Oleh karena itu, perlu menyeimbangkan komponen uang tetap dan variabel
dengan benar. Selain di sisi itu, Arti juga melakukannya di sisi lain. Karena
kedua pembayaran adalah variabel senior dan konstan, biasanya sulit untuk
mengkoordinasikannya.
Pengeluaran ini dapat dilakukan dengan dua cara, keduanya analog dengan
pendekatan analitik: satu per satu harus memeriksa pengeluaran yang ada, dan
potensi pengeluaran satu per satu, untuk menentukan apakah termasuk dalam
iluminasi lampu.
2. Biaya Tetap
Namun demikian, pengeluaran adalah jenis yang tidak berubah secara umum,
meskipun biaya tetap konstan hingga kapasitas tertentu, di luar titik itu biaya
berubah dalam bentuk barang untuk kapasitas yang lebih besar, biasanya
kapasitas produksi. Gaji, biaya berkelanjutan seperti sewa atau utilitas, dan
biaya tetap seperti asuransi dan pajak adalah contoh biaya tetap.
3. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang mencakup semua yang berubah sebagai respons
terhadap perubahan volume produksi atau harga jual. Ini, mungkin, berarti
jumlah barang yang Anda produksi untuk dijual. Keadaan ini jarang terjadi
dalam praktek karena banyak sekali unit yang dibeli atau dikenal dengan
4. Harga Jual
Dalam analisis ini, "harga jual utama" hanya mengacu pada harga jual produk saat
Ditegaskan bahwa harga masing-masing produk akan tetap stabil selama masa
20
studi. Hal ini sesuai dengan situasi saat ini, di mana harga produk tertentu
dapat berubah sebagai respons terhadap faktor biaya lainnya, baik yang terkait
H. Penelitian Terdahulu
penelitian.
Analisis Break Even Point Pada PT. Holly Kadoz Niasindo Subjek
sulit untuk memprediksi apakah akan tinggi atau rendah pada bulan
usaha baik tetap maupun variabel. Dalam studi ini, Break Even Point
empat ratus juta, sepuluh juta, lima ratus juta rupiah. Volume
dapus
I. Kerangka Pikir
Teori Agensi
Perencaaan
Target Laba
REVISI : Kerangka Pikirnya Diganti Berdasarkan
Dari Teori
A. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah Break Even Point (BEP). “Break Even Point”
adalah suatu titik dalam operasi perusahaan ketika berhenti menggunakan tenaga
Setiap produk atau barang yang dijual memiliki margin keuntungan dengan
ukuran yang sama, sehingga hasil dari setiap penjualan dapat digunakan
FC
rumus sebagai berikut: BEP=
P−VC
di mana :
FC : Biaya tetap
Dengan asumsi bahwa biaya tetap perusahaan adalah nol, dan pendapatan
24
25
Garrison (2013), Break Even Point pada basis rupiah dapat dicapai dengan
FC
BEP=
VC
1−
S
di mana :
FC : Biaya tetap
VC : Biaya variabel
S : Penerimaan total
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu
(Ananda & Hamidi, 2019). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui
Variabel penelitian ini adalah Break Even Point (BEP). “Break Even Point”
biaya).
2. Pengukuran Variabel
Adapun pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
dengan kata lain, ketika keuntungan sama dengan biaya (TR = TC).
27
(Afrianto, 2022)
dalam penelitian ini dapat disebut juga dengan informan. Pemilihan subjek
didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema
bagian yang diandalkan entitas bisnis untuk mengelola berbagai aset yang
dimiliki perusahaan.
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan
yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada
“Analisis Break Even Point (BEP) Pada PT. Mura Kristal Sulawesi” yang
REVISI : Kata Dosen Penelitianku tidak pake Populasi dan Sampel tapi
dengan masalah penelitian yang terdapat pada PT. Mura Kristal Sulawesi.
agar bisnis tetap stabil dan berjalan keluar tindakan yang dimaksud.”
Adapun yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data adalah PT. Mura
Kristal Sulawesi. Penelitian ini diperkirakan dalam jangka waktu kurang lebih
dua bulan.
29
1. Data Primer
Data primer adalah data yang terus menerus dan segera digali dari sumber data
2. Data Sekunder
dari organisasi terkait penelitian. Informasi untuk bagian ini diambil dari
sumber yang disiapkan oleh PT. Mura Kristal Sulawesi dan organisasi
2023
No Kegiatan
FEB MAR APR MEI JUN JUL
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Pengumpulan dan Analisis Data
4 Penyusunan Laporan
5 Seminar Hasil Penelitian
6 Ujian Akhir
I. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, R. (2022). Analisis Break Even Point Peternakan Ayam Ras Zoeya
Berkah di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. 3
(September), 89–95.
Ananda, G., & Hamidi, H. (2019). Analisis Break Even Point Sebagai Alat
Perencanaan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2017.
Pengukuran : Jurnal Akuntansi, 13(1), 1.
https://doi.org/10.33373/mja.v13i1.1789
Emanauli, E., Sari, FP, & Oktaria, F. (2021). Analisis Break Even Point (Bep)
Pada Pabrik Teh Pt. Perkebunan Nusantara Vi Unit Usaha Kayu Aro. JAS
(Jurnal Agri Sains), 5(1), 24. https://doi.org/10.36355/jas.v5i1.516
Fatmawati, N., Agroteknologi, PS, & Point, BE (2022). Analisis Break Even Point
Usaha Pengajin Gula Merah. 01(01), 1–10.
Kristianto, A., Nugroho, L., Ikhwanudin, MK, Christian, NDR, Pangestu, PDAP,
& Susanto, R. (2021). Analisis “Break Even Point (BEP)” Pada Kangen Café
di Masa Pandemi. Seminar Nasional Dan Call For Paper, 1–9.
Manono, R. . ., Ruauw, E. . ., & Tarore, MLG (2021). Analisis Break Even Point
(Bep) Usahatani Tomat Di Desa Taraitak I Kecamatan Langowan Kabupaten
Minahasa (Analisis Break Even Point (Bep) Usaha Tani Tomat Di Desa
Taraitak I Kecamatan Langowan Kabupaten Minahasa). Agri-Sosioekonomi,
17(1), 85. https://doi.org/10.35791/agrsosek.17.1.2021.32264
Manuho, P., Makalare, Z., Mamangkey, T., & Budiarso, NS (2021). Analisis
Break Even Point (Bep). Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat, 5(1), 21.
https://doi.org/10.32400/jiam.5.1.2021.34692
Nadhiroh, A., M. Nur, K., & Wiji Utami, S. (2022). Analisis Break Even Point
Sebagai Perencanaan Laba Pada Ud. Makanan Sivia. Jurnal Javanica, 1(1),
56–67. https://doi.org/10.57203/javanica.v1i1.2022.56-67
Noviani, R., & Santoso, A. (2021). Analisis Break Even Point dan SWOT Pada
30
31
Sudarismiati, A., & Anshory, Z. (2018). Analisis Break Even Point (Bep) Sebagai
Alat Perencanaan Laba Pada Ud. Dapur Sehati Desa Semiring Kabupaten
Situbondo. Ekonomi Dan Bisnis, 16(2), 92–105.
https://ejournal.uksw.edu/jeb
Utami, NS, & Adita, MD (2019). Pengenalan Analisis Break Even Point (Bep)
Sebagai Bekal Bagi Mahasiswa Ilmu Dan Teknologi Pangan Dalam
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha. Randang Tana : Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 2(1), 1–88.
http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jrt/article/view/282%0Ahttps://
jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/jrt/article/download/282/202
Wahyuni, RD, Yulinda, E., & Bathara, L. (2020). ANALISIS BREAK EVEN
POINT DAN RISIKO USAHA PEMBESARAN IKAN NILA ( Oreochromis
niloticus ) DALAM KERAMBA JARING APUNG ( KJA ) DI DESA
PULAU TERAP Abstrak : Abstrak : Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir, 1(1), 22–
33.
Winowoda, B., Salendu, AH., Manese, MA., & Umboh, SJ . (2019). Analisis
Break Even Point Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur “Ud. Tetey Permai”
Di Kecamatan Dimembe. Zootec, 40(1), 30.
https://doi.org/10.35792/zot.40.1.2020.26753
Badirika, Hajarian. 2012. Analisis Break Even Point Pada PT. Intraco Penta Tbk.
Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau.