SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
NIM. ……..
JURUSAN MANAJEMEN/AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK
2020
JUDUL SKRIPSI DIKETIK DENGAN FONT TIMES
NEW ROMAN UK 16 POINT UPPERCASE SPASI 1,5
BENTUK PIRAMIDA TERBALIK
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
JUDUL SKRIPSI
NAMA MAHASISWA
NIM. 1522XXX
Jurusan Manajemen
Dinyatakan telah memenuhi syarat dan lulus dalam ujian skripsi /
komprehensif pada tanggal (TGL/BULAN/TAHUN)
Majelis Penguji
Pembimbing
NAMA DOSEN
NIP/NIDN/NUP
Penguji I Penguji II
Pontianak, Tgl/Bulan/Tahun
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PONTIANAK
Ketua
NAMA DOSEN.
NIP/NIDN/NUP
PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI
NIM : 1522xxx
Jurusan :
Judul :
1. aaaaaaaaaaa
2. bbbbbbbbb
3. cccccccccc
4. ddddddddd
Telah di teliti kembali dan disetujui tim Skripsi dengan di tanda tangani oleh
:
Pontianak, Tgl/Bulan/Tahun
Nama Dosen
Nama :
NIM :
Jurusan :
Konsentrasi :
Judul Skripsi :
(Nama Penulis)
NIM
PERTANGUNGJAWABAN SKRIPSI
Nama :
NIM :
Jurusan :
Konsentrasi* :
Tanggal Ujian :
Judul Skripsi :
Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
(Nama Mahasiswa)
NIM
KATA PENGANTAR
vi
Dodik Ridho Nurrochmat1), Iin Solihin2), Meti Ekayani 3), Adi Hadianto4)
1)
Dep. Manajemen Hutan, Fakultas Kehutan, IPB.
2)
Dep. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.
3)
Dep. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi Manajemen, IPB.
ABSTRAK
Metode formulasi PDB Hijau yang banyak dipergunakan saat ini mengandung satu kelemahan
mendasar, yaitu formula tersebut hanya memuat sisi disinsentif, yakni deplesi dan degredasi.
Dengan metode pehitungan yang demikian, maka sampai kapanpun nilai PDB Hijau tidak akan
pernah melampui nilai PDB konvensional. Oleh karena itu, kelemahan metode formulasi PDB
Hijau harus dikoreksi dengan memasukkan unsur insentif jasa lingkungan. Dengan
mempertimbangkan faktor insentif, maka suatu daerah atau negara yang mengelola sumberdaya
alamnya dengan baik akan memperoleh nilai PDB Hijau lebih besar dibandingkan dengan PDB
konvensionalnya. Nilai PDB Hijau sektor kehutanan diperkirakan akan meningkat hingga 24 kali
jika memperhitungkan nilai guna tak langsung jasa lingkungan hutan untuk fungsi tata air
(konservasi tanah dan air serta pencegah banjir). Sementara PDB Hijau sektor kehutanan hanya
akan meningkat 2-25% jika mengadopsi skema jasa lingkungan hutan sebagai penyerap karbon.
Secara makro, nilai PDB Hijau diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan PDB konvensional
jika seluruh nilai jasa lingkungan diperhitungkan dalam neraca pembangunan. Untuk menjamin
terselenggaranya pembanguinan berkelanjutan, diperlukan adopsi kebijakan PDB Hijau sebagai
neraca pendamping dari PDB konvensional.
Kata kunci: Neraca pembangunan, PDB Hijau, fungsi hirologis hutan, penyerap karbon
ABSTRACT
Formulation’s method of green GDP that is often used nowadays contains a fundamental
weakness, where it considers only on disincentive side. i.e. depletion and degradation by using this
method, the value of green GDP will never exceed conventional GDP. Therefore, the weakness of
formulation’s method of green GDP has to be corrected by accompanying incentive side of
environmental services. By considering incentive factors, the value of green GDP in certain region
or country who manage its natural resourcesproperly will be higher than the conventionalone.
Green GDP’s value in forestry sector is estimated to increase until 24 times if the calculation
involves indirect-used value of the hydrological function of forest (Conserving water & soil and
preserving from flood). Meanwhile, the value of green GDP in forestry sector will increase only 2-
25% by adopting scheme of carbon sinker as part of foret environmental services. In macro level,
by accompanying all environmetal services given by forest, the value of green GDP is estimated to
be higher than conventional GDP. To assure sustainable development, green GDP has to be
adopted as satelite account of the conventional GDP.
Keywords: Income accounting, green GDP, hydrological function of forest, carbon sinker.
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………… I
viii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
masalah dan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian. Inventarisasi dan
penting, perlu untuk diteliti dan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
tersebut.
menjadi inti permasalahan yang dapat diinventarisir lebih rinci sesuai dengan inti
mengenai pembatasan masalah yang akan diteliti, baik itu ruang lingkup
penelitian, materi atau konsentrasi yang akan dibahas, periodesasi materi yang
1
2
teori yang menjadi acuan penelitian. Adapun teori-teori yang digunakan adalah
teori yang menjadi dasar dalam masalah penelitian yang dimaksud. Selanjutnya
2.1.1. Variabel 1
2.1.2. Variabel 2
2.1.3. dst………….
pengaruh, dan lain-lain antar variabel yang diteliti dan diperkuat dengan studi
lain yang baik dari sisi judul, rumusan masalah, dan penggunaan variabel
penelitian sama atau identik dengan variabel yang akan diteliti. Penelitian
terdahulu yang menjadi rujukan utama adalah penelitian dalam bentuk skripsi,
tesis, desertasi dan yang lebih utama adalah penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah
3
4
dukungan teori terhadap timbulnya masalah perlu juga dijelaskan secara ringkas
baik itu masalah yang sejalan dengan toeri atau ataupun bertentangan dengan
teori yang diperjelas dengan beberapa studi empiris dan penelitian terdahulu.Jika
diagram.
sementara terhadap masalah yang dihadapi dan masalah masih harus dibuktikan
5
serta waktu penelitian. Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan untuk
pengumpulan data bagi penelitian yang menggunakan data primer dan waktu
yang digunakan baik definisi teoritis maupun definisi operasional. Kemudian jika
6
7
pengumpulan data tersebut, jelaskan pula jenis data yang digunakan dalam
menganalisis data.
Pada bagian ini perlu dijelaskan secara rinci, ringkas, dan jelas bagaimana
hasil penelitian. Jika menggunakan alat analisisis statistik baik statistik deskriptif
mapun statistik inferensial, maka perlu dijelaskan secara lengkap dan rinci teknik
analisis tersebut mulai dari tabulasi data, proses pengolahan dan perhitungan,
serta hasil akhir perhitungan dan cara menyimpulkan hasil perhitungan tersebut.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Pembahasan
perbedaan.
8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, E. J. (1994). Planning Local Economic Development Theory and Practice. Thousand
Oaks: SAGE Publication
Kartasapoetra. (1987) . Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta : Rineka Cipta
Osterwalder, A., and Pigneur, Y. (2012). Business Model Generation. Jakarta: Elex Media
Komputindo
10
Lampiran 1. Output SPSS
11