MAKASSAR
TUGAS AKHIR
Oleh :
NIM . 15624179
JURUSAN KEPELABUHANAN
2017
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah karya saya sendiri dan
semua sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan tugas
akhir ini, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
……… ? ……… ?
Mengesahkan
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas
Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya dengan judul “PELAYANAN
pada penyelesaian Tugas Akhir ini, berbagai pihak telah memberikan fasilitas serta
Kepelabuhanan dan juga sebagai Dosen Pembimbing II, yang telah banyak
iv
Bapak/Ibu Dosen khususnya Jurusan Kepelabuhanan yang telah banyak
Seluruh Staf Akademi Komunitas Logistik Negeri Bitung yang telah banyak
Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam
ide, dan gagasan guna penyusunan dan penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak memiliki kelemahan
dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
dengan sepenuh hati. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................. 5
1.3. MANFAAT PENULISAN ............................................................................... 5
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN .......................................................................... 6
BAB 2 GAMBARAN UMUM DAN TINJAUAN PUSTAKA .................................. 7
2.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................ 7
2.1.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN .................................................................. 8
2.1.2 LETAK GEOGRAFIS ....................................................................................... 10
2.1.3 VISI, MISI DAN MOTTO PERUSAHAAN ........................................................ 11
2.1.4 STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................. 11
2.1.5 FASILITAS DAN PERALATAN......................................................................... 13
2.2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................14
2.2.1 PENGERTIAN PELAYANAN JASA .................................................................. 14
2.2.2 PENGERTIAN PETIKEMAS ............................................................................ 15
BAB 3 PEMBAHASAN ................................................................................ 21
3.1. TERMINAL PETIKEMAS .............................................................................21
BAB 4 PENUTUP ........................................................................................ 39
4.1. KESIMPULAN ...........................................................................................39
4.2. SARAN .....................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 40
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam memperlancar arus barang dan lalu lintas orang. Seiring dengan
Transportasi laut berfungsi untuk melayani mobilitas orang, barang dan jasa yang
urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan
daerah terbelakang lainnya, ke dan dari daerah pedesaan, daerah dan pulau terpencil
dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan
makmur.
1
2
Kawasan Timur Indonesia. Pola distribusi barang yang tidak lancar dan terkendali
adalah merupakan salah satu faktor utama dalam fenomena ini. Dibutuhkan
dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan
mempercepat pertumbuhan
pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain yang menggunakan jasa
kapal. Petikemas sudah berkembang mengikuti kemajuan zaman, sehingga saat ini
petikemas menjadi ujung tombak dalam pengiriman barang melalui jalur laut. Saat
ini sudah banyak terminal petikemas di Indonesia yang khusus hanya melayani
dan fasilitas yang khusus dalam proses bongkar muatnya. Perbedaan penanganan
terminal petikemas.
3
sistem angkutan laut maupun darat pada umumnya. Hal ini disebabkan karena
angkutan peti kemas full container system yaitu: Makassar, Bitung, Palaran
Terminal Petikemas Makassar merupakan salah satu inti segmen usaha yang
beberapa kebijakan dasar yaitu: efesiensi biaya, efektifitas waktu, dan juga
kepuasan pelanggan sebagai mana di terkandung pada visi dan misi perusahaan
yang terjadi di terminal petikemas tersebut adalah lamanya waktu bongkar muat
4
ketersediaan fasilitas dan peralatan yang modern, serta sumber daya manusia
dengan kualitas yang tinggi mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan
aman. Selain itu, penerapan sistem berstandard internasional juga menjadi faktor
menjamin kelancaran arus keluar-masuk peti kemas pada wilayah Makassar dan
juga Indonesia Timur. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan pada pelayanan jasa
dwelling time.
Maka dari itu penulis menyusun tugas akhir dengan mengambil judul
kinerja di masa akan datang. Pada akhirnya peningkatan ini akan berdampak pada
1. Bagi Perusahaan
bagi perusahaan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan jasa
penumpukan petikemas.
2. Bagi Penulis
yang telah didapat dari proses belajar penulis sehingga menambah wawasan penulis
Penulisan Tugas Akhir ini juga diharapkan dapat menjadi masukan dan
tentang hal-hal yang akan diuraikan pada setiap bab dari laporan ini. Sistematika
Bab 1 Pendahuluan
Singkat, Letak Geografis, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, serta
Makassar.
Dan juga berisi tentang teori yang mencakup tinjauan pustaka seperti :
Bab 3 Pembahasan
BAB 4 Penutup
Terminal Petikemas Makassar merupakan salah satu inti segmen usaha yang
beberapa kebijakan dasar yaitu: efesiensi biaya, efektifitas waktu, dan juga
kepuasan pelanggan sebagai mana di terkandung pada visi dan misi perusahaan
ketersediaan fasilitas dan peralatan yang modern, serta sumber daya manusia
dengan kualitas yang tinggi mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan
Petikemas Makassar.
7
8
Tahun 1957-1960
Tahun 1960-1963
Tahun 1964-1969
dan umum di pelabuhan. Dengan kata lain aspek komersial tetap dilakukan oleh PN
9
penetapan itu, pelabuhan dibubarkan dan Port Authority digantikan oleh BPP.
Tahun 1983-1992
Status pelabuhan dalam likuidasi yang di kenal dengan BPP berakhir dengan
pelabuhan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan
Umum (Perum).
serta dengan melihat perkembangan yang dicapai oleh perum pelabuhan IV,
Pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia dan pada saat ini
Lokasi
Jl. Nusantara, Jalan Nusantara No.329, Pattunuang, Wajo, Pattunuang, Wajo, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan 90164
Geografis
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan yang bernilai dan berdaya tarik tinggi melalui proses dan
pelayanan unggul dengan orang-orang yang bahagia.
Misi Perusahaan
Motto Perusahaan
suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian strutur organisasi
harus dibuat sedemikian rupa agar mampu menjalin kerja sama yang baik antara
sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)
CABANG TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR
Fasiltas :
Peralatan :
Chasis 26 Unit
sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh satu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan
sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
15
Dalam buku serba-serbi dinyatakan bahwa peti kemas adalah sebagai berikut
: “Peti kemas adalah wadah untuk mengangkut barang apakah itu berupa botol,
kotak, kayu, drum dan lain sebagainya dengan maksud agar setiap hasil produksi
dari tempat dimana barang itu diproduksi sampai pada pemakainya” dikemukan
Tapi peti kemas yang dimaksud adalah peti kemas sesuai persyaratan ISO
kurangnya 35,5 cubic feet, dirancang secara khusus sebagai fasilitas untuk
membawa barang dengan moda tranportasi yang ada, memudahkan untuk mengisi
memudahkan dalam pemindahan, dan juga mempunyai sifat yang cukup kuat untuk
kemas merupakan wadah untuk tempat bagi barang-barang yang akan dikirim pada
dari resiko kehilangan / kerusakan. Peti kemas juga dapat dikatakan sebagai gudang
mini yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
1. Peti kemas dengan berat kosong 2,5 ton dari ukuran 20 kaki dikenal
dengan Twenty Footer peti kemas, dan jika dipadatkan dengan muatan berat bruto
2. Peti kemas ukuran 40 kaki dikenal dengan Fourty Footer peti kemas,
berat kosong 4 ton dan jika dipadatkan dengan muatan sebanyak 26 ton.
Definisi diatas pada peti kemas adalah sebagai alat yang fleksibel yang
mampu bergerak berpindah barang dari satu tempat ketempat lain. Dewasa ini peti
kemas sudah menjadi hal prioritas dalam perdagangan yang cukup efesien dan
istilah freight peti kemas yaitu kotak yang terbuat dari besi, alumunium, plastik atau
angkutan. Jenis yang dimaksud adalah angkutan darat yaitu truk/trailer dan
maupun mengosongkan.
buku Shipping, Suyono (2001) yaitu peti kemas yang berkuran 20 feet dan 40 feet
yang banyak digunakan dalam pengangkutan barang di laut. Ukuran muatan dalam
bongkar atau muat kapal peti kemas dinyatakan dalam Twenty Feet Equivalent Unit
( TEUS ) oleh ukuran standar dari peti kemas dimulai dari panjang 20 feet maka
satu peti kemas 20 feet dinyatakan sebagai 1 TEUS dan peti kemas 40 feet adalah
2 TEUS.
Manajemen Peti Kemas mengemukan bahwa peti kemas adalah peti, botol, dan
sebaginya, yang dibuat untuk menyimpan sesuatu. Batasan ini adalah batasan peti
kemas secara umum. Sedangkan peti kemas yang biasa dipergunakan untuk
mengangkut muatan melalui laut yang sehari-hari dikenal sebagai peti kemas
Peti kemas yang biasa digunakan untuk mengangkut muatan kering dalam
angkutan melalui laut (Freight Peti Kemas) adalah peti kemas yang berukuran 20
Peti kemas ukuran 20 kaki biasa disebut 20 footer peti kemas, dan
mempunyai ukuran :
Panjang : 6,06 m
Lebar : 2,44 m
Sedangkan peti kemas ukuran 40 kai (biasa disebut 40 footer peti kemas),
mempunyai ukuran :
Panjang : 12,19 m
Lebar : 2,44 m
Berat kosong peti kemas biasanya terulis pada dinding peti kemas, antara lain:
(Ventilasi) dan faktor-faktor lain. Peti kemas semacam ini sangat sesuai untuk
dan lain-lain. Peti kemas ini, berukuran dengan volume 23,2 m3 dapat menampumg
Bulk Container
Peti kemas ini dikhususkan untuk mengangkut muatan curah, seperti butir-
butiran, tepung dan lain-lain. Ditempat tukuan, peti kemas ini dikosongkan dengan
;Open Wall peti kemas. Suatu peti kemas yang dapat dibuka dari samping. Juga
diberi pintu dari salah satu ujungnya (End Door) untuk memudahkan keluar atau
masuknya barang yang berukuran normal. Pada diding sampai yang dapat dibuka
diberi pelindung dari terpal yang cukup kuat untuk melindungi muatan secara
efektif.
Open-Top Container
kemas:Removable Roor peti kemas. Open top container biasanya pula disebut Top
Loader Container, yaitu peti kemas yang sebagian atasnya (atap) dapat dibuka
bagian atas peti kemas ini diberi terpal (Tarpaulins) dan batang-batang penyangga
20
yang dapat digulung (digeser) untuk memudahkan pemuatan oleh kran, biasanya
Flat Rack peti kemas biasa digunakan untuk memuat mesin-mesin yang
berukuran berat dan besar. Ukuran yang tersedia adalah 20’x8’x8’x6” dengan
volume dalam 30,3 m3 dan dapat menampung muatan maksimum 17.970 kg. Flat
Rack yang lebih besar berukuran 40’x8’x8’x6” mempunyai volume dalam 53,1
m3 dan dapat membuat barang sejumlah 26.130 kg. Flat Rack biasanya disebut Full
PEMBAHASAN
lebih cepat.
3.1.1 Sarana
21
22
berlabuh.
menangani/menyimpan
II-1
Container Yard
2.1.2 Prasarana
II-2
(stuffing/stripping).
Crane, Portainer,
25
adalah alat mekanis untuk memuat barang dari dermaga ke kapal dan
berdiri diatas kaki yang beroda, di atas rel atau dengan ban.
mengangkut muatan,
tetapi alat ini berjalan diatas air. Pada saat ship gantry tidak
dimana sopir duduk) dibuat luas dan dari sini, sopir dapat melihat
semua arah.
II-3
muatan-muatan lain.
container).
II-4
Pelayanan Barang
II-5
dikenakan tarif pelayanan jasa dermaga sebesar 50% dari tarif dasar.
Petikemas berpendingin
(Suranto) :
penumpukan.
II-6
kapal.
FCL
II-7
sebesar 70% dari tarif paket pelayanan jasa bongkar muat petikemas
dikenakan atas
lain dalam petak kapal yang sama atau ke petak kapal yang lain
operation)
off
II-8
Tarif pelayanan jasa lift on/lift off petikemas, dikenakan atas jasa
kereta api, kapal dan tongkang) yang merupakan mata rantai penting
II-9
ditambah selisih antara tarif LCL dan tarif FCL, serta ditambah tarif
gerakan ekstra
mengajukan perubahan
kurang dari 8 jam dihitung satu periode waktu per 8 jam. Tarif
KEP.15/PJ.5.03/P.III-2000)
II-10
Terminal Petikemas
berikutnya
FCL
penumpukan.
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
39
DAFTAR PUSTAKA