Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI AREA ZONA 1

DERMAGA 009 PT. IPC TERMINAL PETIKEMAS

Disusun Oleh:

Rafli Pratama (NIM:19B505031035)

Pembimbing Akademik:

Esterlinus Edwin Lermatan SE,MMTr (NIDN : 620001231230)

Pembimbing Lapangan:

Indra Prihatnala (NIPP : 269018682)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT TRANSPORTASI & LOGISTIK TRISAKTI
JAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PT IPC TERMIINAL PETIKEMAS
Gedung Terminal Operasi 3, Jl. Raya Pelabuhan No.23
Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310

Disusun oleh :
Yohanes Buang Da Silva
19B505031049

Telah dinyatakan lulus dalam Praktek Kerja Lapangan


Pada hari / tanggal : Jumat, 2 Desember 2022

MENGETAHUI,

Institut Transportasi Logistik Trisakti PT IPC Terminal Petikemas


Dosen Pembimbing Pembimbing Tempat Pelaksanaan

(.......................................) (.......................................)

Menyetujui,
PT IPC Terminal Petikemas
Asisten Manager Area Tanjung Priok 1

(..............................................)

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang PKL.................................................................................................................3
1.2. Tujuan PKL..............................................................................................................................3
1.3. Manfaat PKL............................................................................................................................4
1.4. Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)................................................................................5
1.5. Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan......................................................................5
BAB II : TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN..................................6
2.1. Profil Perusahaan.....................................................................................................................6
2.2. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................................................6
2.3. Bisnis Proses Perusahaan.........................................................................................................7
2.4. Nilai Perusahaan.......................................................................................................................8
2.5. Pengertian istilah didalam pelabuhan.....................................................................................9
2.6. Penghargaan Perusahaan.......................................................................................................14
2.7. Struktur Organisasi Perusahaan...........................................................................................16
BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.....................................................17
3.1. Area Tanjung Priuk 1.............................................................................................................17
3.2. Bidang Kerja...........................................................................................................................17
3.3. Pelaksanaan Kerja..................................................................................................................22
3.3.1. Kegiatan Di PT. IPC Terminal Petikemas Tanjung Priok...........................................22
3.3.2. Penyedia Jasa Penumpukan............................................................................................24
3.3.3. Masalah Yang Dihadapi..................................................................................................24
3.3.4. Cara Mengatasi Masalah Yang Ada...............................................................................25
3.3.5. Proses Kerja.....................................................................................................................26
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................................................22
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................22
4.2. Saran........................................................................................................................................22

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

program kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Institut Transportasi Logistik Trisakti

jurusan Manajemen Transportasi Laut dan meningkatkan peran penulis selaku mahasiswa

untuk menerapkan materi yang telah dipelajari untuk dilakukan di lapangan.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya

laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak,

baik bersifat moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada, antara lain:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rezeki dan perlindungan kepada

penulis selama pelaksanaan kerja praktik hingga penyusunan laporan kerja praktik.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materil dan doa serta

seluruh keluarga yang memberikan semangat serta dukungannya.

3. Basri Fahriza, S.E, M.Sc. selaku Ketua Prodi Manajemen Transportasi dan Logistik

Intstitut Transportasi Logistik Trisakti.

4. Bapak David Pandapotan Sirait , selaku Direktur Utama di PT. IPC TPK cabang

tanjung priok yang telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk

melakukan PKL di lingkungan PT.IPC TPK.

5. Bapak Lukman Salamudin selaku A.N. Direksi PT. IPC Terminal PEtikemas PLH.

Senior Manager SDM & Umum.

6. Bapak Hermana Widhyohadi selaku Manager Area Tanjung Priok 1

7. Bapak Wedhar Tani Aji selaku Asisten Manager Area Tanjung Priuk 1

iii
8. Seluruh staff dan karyawan di lapangan PT IPC Terminal Petikemas Area Zona 1

Dermaga Terminal 009, yang telah membantu dan membimbing penulis baik secara

moril, tenaga dan pemikiran dan murah ilmu dalam melaksanakan kegiatan Praktik

Kerja Lapangan.

Penulis menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan, demi penyusunan

laporan yang lebih baik lagi kedepannya. Penulis berharap, semoga laporan hasil kegiatan

Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri, dan para pembaca.

Jakarta, 2 Desember 2022

Rafli Pratama

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah kegiatan pembelajaran bagi
mahasiswa/mahasiswi untuk menerapkan teori-teori yang dipelajari dan diterima saat
proses pembelajaran di kampus kedalam dunia kerja yang sebenarnya. Universitas/Institut
adalah salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan mahasiswa untuk dapat
bermasyarakat, khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti
perkuliahan. Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek merupakan hal
penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam
teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan.

Melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini mahasiswa akan mendapatkan


kesempatan untuk mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide yang berguna dan
dapat menambah pengetahuan mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.
Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar bagi
perwujudan Praktik Kerja Lapangan. Selain itu, Kegiatan PKL berguna untuk Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti) sebagai bentuk penyempurnaan
kurikulum yang telah ada di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti (ITL Trisakti) dari
para mahasiswa/i yang telah melaksanakan PKL.

Maka dengan itu, sebagai realisasi dari harapan tersebut , maka pada setiap
semester gasal tahun akademik berjalan akan dilaksanakan PKL bagi para mahasiswa
jurusan / program studi di lingkungan FMB fakultas manajemen dan bisnis Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti pada tiap instansi,baik pemerintah maupun swasta /
BUMN yang mempunyai program operasional / kerja yang berhubungan erat dengan
bidang pengembanganan Manajemen transportasi laut.

Pada kegiatan PKL ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan PKL di
Perusahaan PT IPC Terminal Petikemas pada divisi operasional di Terminal Petikemas 1
area zona 1. PT IPC Terminal Petikemas adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Pelindo Terminal Petikemas.

v
1.2. Tujuan PKL
Adapun tujuan pelaksanaan Praktik kerja lapangan ini adalah untuk:
1) Menerapkan sikap disiplin, mempunyai rasa tanggung jawab dan bersikap profesional
dalam melakukan tugas, sehingga menambah pengalaman dalam mempersiapan untuk
melakukan langsung dunia kerja yang sesungguhnya.
2) Memperoleh pengalaman dan menambah ilmu-ilmu baru di tempat PKL yang belum
dikenal oleh mahasiswa.
3) Membangun pola pikir dan naluri tinggi bagi para mahasiwa berdasarkan kondisi real
dalam masyarakat dan dalam keterpaduan dalam bidang manajemen transportasi laut
4) Mendorong mahasiswa agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri
dan lingkungan sekitarnya, terutama dibidang ekspedisi.
5) Membangun hubungan kerja antara fakultas manajemen dan bisnis pada Institut
transportasi dan logistic trisakti dengan pemerintah maupun swasta atau perusahaan
BUMN dalam SDM dalam bidang operasional di pelabuhan.

1.3. Manfaat PKL


Adapun FMB Institut Transportasi dan Logistik Trisakti mempunyai 3 manfaat yaitu :
1) Bagi Mahasiswa
 Memberikan pengalaman tentang dunia kerja nyata
 Dapat mengaplikasi teori yang dipelajari di kampus dengan dunia kerja nyata,
serta masyarakat
 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang cara berfikir dan
bekerja secara interdisipliner.
2) Bagi Akademik
 Dapat meningkatkan kualitas dan pengalaman lulusan yang terampil dan
professional khususnya pada jurusan Manajamen Transportasi Laut.
 Tenaga pengajar mendapatkan masukan untuk mengembangkan materi ajar
khususnya materi Manajemen Transportasi Laut
 Sebagai umpan balik bagi FMB ITLdalam menyelengarakan Pendidikan FMB
untuk pengembangan masyarakat.
3) Bagi Instansi Terkait
 Meningkatkan cara berfikir dan bertindak sesuai pengalaman yang di peroleh
selama mendampingi para mahasiswa dan peserta PKL.

vi
 Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran bagi masyarakat dan instansi terkait
 Mempererat kerjasama antara akademik dengan perusahaan atau instansi

1.4. Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Praktek Kerja Lapangan dilakukan di perusahaan yang bergerak dibidang khusus
untuk melayani Petikemas/Kontainer. Berikut tempat praktek kerja lapangan penulis:
Nama Instansi : PT IPC TERMINAL PETI KEMAS TANJUNG PRIOK
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Pelabuhan No. 23, Tanjung Priok, North Jakarta City,
Jakarta, 14310
Website : ipctpk.co.id
Bagian penempatan : Terminal Petikemas 1 area Zona 1 Dermaga 009

Gambar 1. Terminal 009

1.5. Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di lakukan pada tanggal 17 Oktober
2022 s.d 02 Desember 2022, yang dilaksanakan di PT IPC Terminal Petikemas/IPCTPK
dengan waktu PKL :
Hari Waktu
Senin 08:00 - 17:00
Selasa 08:00 - 17:00
Rabu 08:00 - 17:00
Kamis 08:00 - 17:00
Jumat 08:00 - 16:30

vii
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1. Profil Perusahaan


PT IPC Terminal Petikemas merupakan operator terminal yang memberikan
pelayanan petikemas dengan sistem jaringan yang terintegrasi antar pelabuhan dan
dikelola secara professional.
PT IPC Terminal Petikemas didirikan pada 10 Juli 2013 melalui Akta Pendirian
No. 25 yang dibuat di hadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn.,
dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan No. AHU-40641.AH.01.01 tanggal 25 Juli 2013 dan telah memiliki izin
Badan Usaha Pelabuhan (BUP) melalui Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 853
Tahun 2014 tanggal 13 November 2014 untuk menyediakan jasa pengelolaan terminal
petikemas dan fasilitas pelabuhan lainnya.
PT IPC Terminal Petikemas adalah salah satu anak perusahaan dari PT Pelindo
Terminal Petikemas dengan kepemilikan saham sebesar 99% dan PT Pelabuhan
Indonesia Investama sebesar 1%.
Jasa layanan PT IPC Terminal Petikemas didukung oleh fasilitas yang modern
dan handal serta didukung sumber daya manusia profesional yang menjunjung tinggi
kode etik bisnis Perusahaan sehingga mampu memenuhi ekspektasi para Pemangku
Kepentingan yang mendorong arus pertumbuhan perdagangan Indonesia.
Pada tahun 2019, PT IPC Terminal Petikemas telah beroperasi di 6 (enam)
pelabuhan yang tersebar di Indonesia Bagian Barat dan Tengah, yaitu Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta; Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat; Pelabuhan Panjang,
Lampung; Pelabuhan Palembang, Palembang; Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; dan
Pelabuhan Jambi, Jambi.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan


 Visi
Menjadi Operator Terminal Petikemas Berskala Internasional yang Terintegrasi
dengan Ekosistem Maritim
 Misi
Membangun Jaringan Terminal Petikemas yang Terintegrasi Guna Mendukung
Penurunan Biaya Logistik dan Peningkatan Perdagangan Nasional

viii
2.3. Bisnis Proses Perusahaan
Bisnis Proses ialah suatu kumpulan kegiatan atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait yang ditugaskan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan.
PT IPC Terminal Petikemas memiliki 2 bisnis proses, yaitu:

1) Proses Operasi dan Fasilitas Terminal Kontainer Standar IPC TPK

2) Proses Kegiatan Operasi Standar dengan/di Terminal Peti Kemas

ix
2.4. Nilai Perusahaan
1. PEOPLE FIRST
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan menyenangkan serta
dapat mendorong para pegawai untuk memberikan yang terbaik setiap harinya.
 Mengutamakan keragaman untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka.
 Mendorong budaya meritokrasi yang menghasilkan serta menghargai pegawai
berkinerja tinggi serta pemikiran-pemikiran yang inovatif.
 Memberikan kesempatan belajar dan berkembang kepada para pegawai secara
berkelanjutan.
2. INTEGRITY
 Menumbuhkan rasa percaya dengan mengatakan apa yang kita rasakan serta
melakukan apa yang kita ucapkan.
 Menunjukkan sikap profesional dan jujur dalam berinteraksi dengan pihak
internal maupun eksternal.
 Berperilaku disiplin dan patuh terhadap kode etik bisnis di dalam melakukan
pekerjaan kita sehari-hari.
3. CUSTOMER CENTRIC
• Secara proaktif mencari tahu serta memahami kebutuhan pelanggan untuk
memberikan solusisolusiyang inovatif.
• Membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan para pelanggan.
• Secara konsisten memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas untuk
membantu para pelanggan tumbuh dan berkembang.
4. SUSTAINABILITY
• Menunjukkan fleksibilitas, kecepatan, dan ketangkasan dalam menghadapi
perubahan pegawai, pelanggan, dan perkembangan pasar.
• Memberikan komitmen untuk membangun bangsa dengan penuh rasa tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
• Menumbuhkembangkan para pemimpin berkinerja tinggi untuk organisasi yang
lebih kuat hari ini dan di masa depan.
5. QUALITY
• Menunjukkan pemikiran dan perilaku yang berwawasan global.
• Menciptakan dan mengadaptasi proses dan teknologi yang sesuai dengan standar
kualitas internasional.

x
• Secara berkelanjutan memonitor, mengevaluasi, serta menyempurnakan proses
bisnis kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

2.5. Pengertian istilah didalam pelabuhan


Standar Pelayanan Kapal ini memuat beberapa pengertian sebagai berikut :
1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi setiap
warga dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
2. Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan
publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan
publik.
3. Organisasi penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut organisasi
penyelenggara adalah satuan kerja penyelenggara pelayanan publik yang berada di
lingkungan institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang - undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
4. Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggara pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban
dan janji penyelanggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
5. Pengguna Jasa adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai
perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai
penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Berth Allocation (BA) adalah sub bagian yang merencanakan dan mengatur kade
meter untuk penyandaran kapal.
7. Billing adalah sub bagian keuangan yang melakukan verifikasi dan input data
permintaan pelayanan serta melakukan penerbitan proforma/pra nota.
8. Booking Stack adalah dokumen permohonan perusahaan pelayaran/agen kepada
terminal petikemas untuk menyediakan lokasi penumpukan.
9. EIR (Equipment Interchange Receipt) adalah dokumen operasi gate out yang
berisi infromasi nomor container dan kondisi fisik container.

xi
10. CMS (Container Movement Slip) adalah dokumen operasi gate in yang berisi
informasi lokasi dan nomor container.
11. CVIA adalah Container Vessel Identification Advice.
12. DG adalah Dangerous Goods.
13. DO adalah Dokumen Delivery Order.
14. FCL adalah Full Container Load.
15. Lift On adalah kegiatan mengangkat container dari daratan/lapangan dan
ditempatkan di atas chassis.
16. Lift Off adalah kegiatan mengangkat container dari chassis dan ditempatkan di atas
daratan/lapangan.
17. LKA adalah dokumen Laporan Kesiapan Alat.
18. NPE adalah Nota Pemberitahuan Ekspor.
19. OOG adalah Out of Gauge.
20. PEB adalah Pemberitahuan Ekspor Barang.
21. PIB adalah Pemberitahuan Impor Barang.
22. PKK adalah Pemberitahuan Kedatangan Kapal.
23. ITV (Internal Truck Vehicle) adalah alat operasi lapangan dan dermaga berupa
head truck dan chassis.
24. Preferred Area (PA) adalah area yang direncanakan untuk penumpukan container
oleh bagian perencanaan operasi lapangan.
25. Quay Crane Operator adalah operator crane di dermaga.
26. RBM adalah dokumen realisasi bongkar muat.
27. Receiving Card (RC) adalah kartu bukti pembayaran yang digunakan oleh pemilik
barang untuk memasukkan petikemas ke terminal.
28. RPK adalah dokumen rencana penambatan kapal.
29. Ship Planner merupakan sub bagain dari organisasi Perencanaan Operasi Kapal
pada Planning & Control Tower.
30. SP2 adalah dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.
31. SPB adalah dokumen Surat Perintah Behandle.
32. SPPB adalah dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.
33. SPPPB adalah dokumen Surat Perintah Penarikan Petikemas Behandle.
34. SPPPR adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Plugging Reefer.
35. SPPS adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Stuffing.
36. SPPU adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Unstuffing.

xii
37. Ship Talker merupakan bagain dari organisasi Pengendalian Operasi Kapal pada
Planning & Control Tower.
38. TPS adalah Tempat Penimbunan Sementara.
39. TRIN adalah Truck Identification Number.
40. YCO (Yard Crane Operator) adalah operator alat di lapangan.
41. YOA (Yard Operator Assistant ) adalah asisten operator alat di lapangan.
42. YOR adalah Yard Occupancy Ratio.
43. Yard Planner merupakan sub bagian dari organisasi Perencanaan Operasi
Lapangan pada Planning & Control Tower.
44. Shuffling adalah kegiatan memindahkan petikemas antar row dalam satu slot
dengan menggunakan alat angkat.
45. Behandle adalah kegiatan penanganan petikemas dan barang dalam petikemas
sesuai permintaan pemilik barang/kuasa pemilik barang dengan pemeriksaan fisik
barang oleh instansi berwenang.
46. Buka tutup palka adalah suatu pelayanan membuka dan menutup palka kapal
petikemas dengan menggunakan alat bongkar muat.
47. Closing Time adalah waktu yang menentukan berhentinya petikemas receiving
yang akan dimuat ke kapal yang ditentukan pada saat proses perencanaan.
48. Container Freight Station (CFS) adalah bagian dari fasilitas di Terminal
Petikemas yang terdiri dari gudang dan lapangan penumpukan digunakan untuk
menumpuk petikemas LCL, pelayanan stripping/stuffing, dan untuk menumpuk
barang ex pelayanan stripping/stuffing, pelayanan behandle.
49. Crane darat adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang berupa container crane, shore to ship, fix crane, luffing crane dan
yang dapat dipersamakan dengan itu.
50. Crane kapal adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang menjadi satu kesatuan dengan kapal.
51. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar/muat barang, hewan, dan menaik-
turunkan penumpang
52. Full Container Load (FCL) selanjutnya disebut “FCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat satu pemilik barang dan
dilakukan pembongkaran dari atas kapal sampai dengan dilakukan stacking di
Container Yard.

xiii
53. Gerakan Ekstra adalah gerakan pemindahan petikemas atas permintaan Pengguna
Jasa, yang terdiri dari relokasi dan/atau angsur.
54. Lapangan Penumpukan (CY) adalah tempat penyimpanan sementara petikemas
sebelum dimuat maupun yang sudah dibongkar.
55. Lapangan penumpukan petikemas empty adalah tempat penyimpanan petikemas
kosong.
56. Less Container Load (LCL) selanjutnya disebut “LCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat lebih dari satu pemilik
barang dan dilakukan kegiatan stripping kemudian di susun di dalam gudang
Container Freight Station (CFS) serta memindahkan petikemas kosong ke dalam
lapangan petikemas kosong.
57. Lokasi Container Distribution Center (CDC)/Cargo Consolidation Center
(CCC) atau Sripping/Stuffing adalah lokasi di dalam terminal yang disediakan
untuk pelayanan sripping/stuffing untuk selanjutnya diangkut dari kendaraan
angkutan barang untuk selanjutnya didistribusikan dan untuk menyimpan petikemas
kosong ex stripping/stiffing untuk selanjutnya disebut area CDC,area CCC, atau area
atripping/stuffing.
58. Overbrengen petikemas adalah kegiatan memindahkan petikemas dari Terminal
TPS asal (Lini 1) ke Terminal TPS tujuan (Lini 2) di dalam atau di luar pelabuhan.
59. Pemilik Barang/Kuasa Pemilik Barang adalah badan usaha dan/atau perorangan
yang mempunyai kuasa atas barang yang akan diterima dikirim melalui angkutan
laut.
60. Penanganan khusus adalah penanganan petikemas di terminal yang dilakukan
dengan penggunaan alat-alat tambahan dan penanganan petikemas yang dimuat tidak
standar.
61. Penggunaan jasa meliputi perusahaan pelayaran, dan/atau pemilik barang/kuasa
pemilik barang.
62. Petikemas adalah peti berbentuk empat segi panjang yang dirancang khusus dengan
ukuran tertentu terbuat dari besi maupun aluminium serta memiliki pintu disalah satu
sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan sebagai tempatuntuk
menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya dan telah ditetapkan
berdasarkan International Standardization Organisation (ISO).
63. Petikemas Overheight/Width/Length (Over Dimension /(OD)) yang selanjutnya
disingkat petikemas OH/OW/OL/OD adalah petikemas yang mempunyai ukuran

xiv
berbeda dengan standar umum petikemas dan atau muatannya melebihi standar
petikemas yang penanganannya memperluas alat khusus.
64. Plugging Reefer Petikemas adalah pekerjaan pelayanan pemberian aliran listrik
untuk petikemas di lapangan penumpukan yang tersedia fasilitas reefer.
65. Restowage adalah penataan kembali muatan petikemas di atas kapal, dengan proses
kegiatan terdiri dari penataan petikemas row to row (tanpa melalui proses landed di
demaga) dan penataan petikemas bay to bay melalui proses landed di lapangan
penumpukan atau dermaga.
66. Rubah status adalah perubahan status petikemas dari “FCL” menjadi “LCL”
dimana barang dikeluarkan dari dalam petikemas dan disusun ke dalam gudang
atau sebaliknya.
67. Placement adalah kegiatan penumpukan petikemas receiving atau bongkaran
lapangan penumpukan.
68. Stripping/stuffing adalah kegiatan mengeluarkan dan memasukan barang dari dan
ke dalam petikemas.
69. Tarif dasar adalah tarif perhitungan atas pengenaan jasa petikemas yang ditetapkan
tarif IPC TPK sesuai SK direksi PT. Pelabuhan Indonesia.
70. Tempat Pelayanan Fisik Terpadu (TPFT) adalah sebagai fasilitas terpadu
pemeriksaan kepabeanan dan karatina untuk barang-barang tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
71. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat
kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun
penumpang, dan atau tempat bongkar/muat barang.
72. Terminal Handling Charges (THC) adalah tarif yang dikenakan terhadap handling
petikemas yang meliputi kegiatan stevedoring, Cargodoring dan lift on/off.
73. Terminal Operating System (TOS) adalah aplikasi perangkat lunak yang
mendukung perencanaan, aktivitas pengendalian jadwal dan alat terminal
petikemas serta menjamin terhadap keakuratan didalam operasi terminal.
74. Terminal Petikemas adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan
tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan petikemas, dan/atau tempat
bongkar muat petikemas, serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan
bongkar muat petikemas.
75. Transhipment adalah kegiatan membongkar petikemas dan memuat kembali ke
kapal pengangkut ke-2 (kedua) pada terminal yang sama.

xv
76. Truck Lossing adalah kegiatan angkut langsung dari dan ke Pelabuhan tanpa
menggunakan Fasilitas penumpukan.
77. Trucking adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan
trailer/chasis dari sisi lambung kapal/lapangan penumpukan petikemas ke luar area
Terminal atau dari satu area lapanagn penumpukan ke lapangan penumpukan
petikemas lainnya pada area Terminal, atau sebaliknya.
78. Twenty Foot Equivalent Units (TEU’s) adalah sebuah satuan ukuran petikemas
setara dengan ukuran dua puluh kaki.
79. Uncontainerized adalah barang tidak dalam kemasan petikemas yang dimuat atau
dibongkar menggunakan kapal petikemas di fasilitas yang memberikan pelayanan
petikemas.
80. Shipping Line adalah perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal petikemas.
81. CVIA (Container Vessel Identification Advice) adalah pemberitahuan rencana
kegiatan kapal di terminal.
82. EDI Baplie adalah data yang berisi informasi tentang posisi petikemas di atas kapal.
83. SPJM adalah surat pemberitahuan jalur merah yang dikeluarkan oleh bea dan cukai.
84. SPPMP adalah surat karantina tumbuhan atau hewan

2.6. Penghargaan Perusahaan

Tahun Penghargaan
2019 Pengelolaan Risiko Terbaik 2019

Annual Report Award 2018 - 3rd Position Private Non

Keuangan Non Listed

International Sales Marketing Terbaik

1st Best Group Performance

Top Most Committed GRC Leader 2019

Business Transformation For Excellence Performance

Revolusi Mental Award 2019

Top Digital Implementation 2019 on Logistic &


Transportation Sector

xvi
Top GRC 2019 Start #4

Top Leader on Digital Implementation 2019

The Most Comitted GRC Leader 2020

Top GRC 2020 Start #4

2020 GRC 2020 & Performance Excellence Award


Export Supporting Development Terbaik – BUMN Branding & Marketing Award
2020
The Best Business Strategy & Digital Marketing Team
Silver Winner Sub Kategori Annual Report Anak Usaha BUMN- Public
Relations Indonesia Awards 2021

Gold Winner Annual Report Competition – LACP Awards 2021

Kategori Terpopuler di Media Cetak 2020 Anak Usaha BUMN - Public Relations
Indonesia Awards 2021

Tata Kelola Perusahaan Terbaik I - Anugerah BUMN 2021

The Most Promising Company In Strategic Marketing - BUMN Marketeers


Awards 2021
2021
The Best GRC For Corporate Governance 2021 (Logistic Services) - GRC 2021
& Excellence Award

3rd The Best Informative Website Kategori Subsidiary of SEO Company Sector
Port Management & Development - Indonesia Corporate Secretary &
Communication Award-VI-2021

Peringkat Perak Kategori Organisasi Besar Jasa, SNI Award 2021

Platinum Award - Very Excellent - Indonesia Finance Award-IV 2021

Terminal Terbaik Kontribusi PNBP - OP Awards 2021

Rank #15 Top Report Worldwide LACP Vision Award 2020/21


2022
Rank #43 Top Report Worldwide LACP Vision Award 2020/21

Gold Award - The Best IT For Subsidiary of SOE's Company - IITA-IV-2022

xvii
Best Program in Education in Scholarship Category & Best Environmental
Exellence Award - Indonesia CSR Excellence Award 2022

Bronze Winner Anak Usaha BUMN Sub Kategori Website - PR Indonesia


Awards 2022

Anak Usaha Terpopuler di Media Cetak 2021 - PR Indonesia Awards 2022

TOP CSR 2022 #Stars 4 - TOP CSR Awards 2022

Wahyu Hardiyanto - TOP Leader on CSR Commitment 2022 - TOP CSR Awards
2022

2.7. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2. Susunan Organisasi Perusahaan PT. IPC T

xviii
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1. Area Tanjung Priuk 1


Pelabuhan Tanjung Priok merupakan Pelabuhan terbesar dan tersibuk di
Indonesia. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang
ekspor impor maupun barang antar pulau. Pelabuhan Tanjung Priok menangani lebih
dari 30% komoditi Non migas Indonesia dan 50% dari seluruh arus barang yang
keluar/masuk Indonesia melewati pelabuhan Tanjung Priok. Karenanya, Pelabuhan
Tanjung Priok menjadi barometer perekonomian Indonesia.
Fasilitas intermoda yang lengkap mampu mendorong distribusi logistik serta
menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan seluruh kota di Indonesia. Letaknya
yang strategis dengan hinterland yang merupakan kawasan dengan aktivitas perdagangan
dan industri, menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama di Pulau
Jawa. Dengan Teknologi dan fasilitas modern, Pelabuhan Tanjung Priok telah mampu
melayani kapal-kapal generasi mutakhir yang secara langsung menuju ke berbagai pusat
perdagangan internasional (direct call). Di Pelabuhan Tanjung Priok, PT IPC Terminal
Petikemas memiliki 3 (tiga) Area Operasi Terminal Petikemas, yaitu : Area Tanjung
Priok I, Area Tanjung Priok II, dan Area Terminal Support.

3.2. Bidang Kerja


Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. IPC Terminal Petikemas
Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, penulis mendapatkan penempatan yaitu pada Divisi
Operasional di area Terminal Petikemas 1 dermaga 009 untuk mengetahui proses
kegiatan yang ada di PT. IPC TPK Tanjung Priuk.
1) Penjelasan Zona 1
Zona 1 merupakan salah satu area di pelabuhan tanjung priuk yang dikelola
oleh PT. IPC Terminal Petikemas secara menyeluruh yang melakukan kegiatan
dibidang kepelabuhanan dan melayani kegiatan Inbound dan Outbound bagian
Domestik. Area Terminal Petikemas 1 merupakan Terminal TOS, yaitu terminal
pelabuhan yang dioperasikan berdasarkan sistem, yang dimaksud sistem ialah
seluruh kegiatan seperti Receiving/Delivery dan kegiatan Bongkar muat dikerjakan
dan diatur oleh sistem, sistem yang berlaku di area Terminal Petikemas 1 adalah
sistem TOS Nusantara. TOS Nusantara merupakan sistem berdasarkan teknologi

19
terbaru yang mendukung end-to-end layanan di terminal petikemas dengan pola
operasi berbasis planning and control, dari mulai Berth Allocation, Ship Planning,
Yard Planning, Control Tower. TOS (Terminal Operating System) adalah sistem
aplikasi yang mengoperasikan Terminal Petikemas. Sistem yang diatur di dalam
TOS (Terminal Operating System) dapat mengetahui data secara online dan real
time. Tujuan sistem TOS adalah untuk mengelola perencanaan barang, alat, dan
semua fasilitas yang digunakan pada seluruh aktivitas di pelabuhan secara efesien
dan efektif.
Selain itu, TOS Nusantara memiliki beberapa keunggulan seperti
implementasi solusi pada beberapa site dalam satu sistem (multi-tenant),
kemudahan tracing dan tracking cargo dalam terminal (cargo-visibility),
mengoptimalkan operasi bisnis proses terminal dalam penyediaan pelayanan
cargo/container (Terminal Optimizer), biaya investasi yang rendah dengan volume-
based pricing dan cloud-based infrastructure (Low Investment) serta kemudahan
integrasi data dan system surrounding (Open for Integration).

Area Zona 1 IPC TPK bergerak dibidang Stevedoring Company (Perusahaan


Jasa Bongkar Muat), dan melayani kapal-kapal domestik/intersuler, salah satunya
seperti perusahaan pelayaran CTP dan ICON.

Gambar 3. Logo Perusahaan CTP Line dan ICON

2) Fasilitas Area Zona 1

Untuk menunjang kegiatan inbound dan outbound pada area Zona 1 PT. IPC
Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, maka harus memiliki fasilitas
penunjang agar proses kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Fasilitas tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

20
A. Fasilitas Dermaga
Area Zona 1 PT. IPC Terminal Uraian
Petikemas memiliki beberapa fasilitas dermaga Dermaga 009
yang harus diketahui, seperti nama dermaga, Length 404 M
lebar, panjang, total luas area dermaga, dan Width 26.25 M
Area 10,065 M²
kedalaman laut di zona 1. Berikut ini fasilitas di
Draft -10 M
area Zona 1:

B. Fasilitas lapangan
Area Zona 1 PT. IPC Terminal
Uraian
Petikemas memiliki beberapa fasilitas lapangan Luas 54,026 M²
yang harus diketahui, seperti luas lapangan, Ground
1,331 GS
Ground Slot atau kapasitas kontainer di tier Slot
CY
pertama secara menyeluruh, dan Kapasitas 5,210 Teus
Capacity
Lapangan Penumpukan. Berikut ini fasilitas di
area Zona 1:

C. Fasilitas Alat-alat Bongkar Muat


Fasilitas yang ketiga merupakan
Nama Alat di
Unit
fasilitas yang vital dan penting dalam Dermaga 009
kegiatan inbound dan outbound, tanpa Quay Crane 3 Unit
Harbour Mobile
fasilitas ini, kegiatan inbound outbound –
Crane
tidak akan berjalan dengan baik dan Rubber Tyred
5 Unit
efisien, fasilitas ini adalah fasilitas alat- Gantry Crane
Rail Mounted
alat bongkar muat. Area zona 1 PT IPC –
Gantry Crane
Terminal Petikemas memiliki beberapa Reach Stacker 1 Unit
alat bongkar muat yaitu sebagai berikut: Side Loader –
Head Truck 9 Unit
Berikut Penjelasan tentang alat-alat bongkar muat di Dermaga 009 area Zona 1,
sebagai berikut:

21
a) QCC (Quay Crane Container)

Gambar 3. Contoh QCC

Alat bongkar muat container yang dipasang permanen dipinggir dermaga


dengan menggunakan rel sehingga dapat bergeser yang berfungsi untuk
bongkar muat container dengan jangkauan / row yang cukup jauh.

b) RTG (Rubber Tyred Gantry) Crane

Gambar 4. Contoh RTG

RTG ( Rubber Tyred Gantry ) Crane adalah Alat bongkar muat container
yang dapat bergerak dalam lapangan penumpukan / CY yang berfungsi
untuk menaikkan / menurunkan container dari dan ke atas trailer atau
sebaliknya dalam area stack / penumpukan sesuai dengan block, slot, row
dan tier.

22
c) Head Truck dan Chassis

Gambar 5. Contoh Head Truck dan Chassis

Head Truck dan Chassis adalah trailer yang digunakan di terminal petikemas


untuk mengangkut petikemas dari dermaga ke lapangan penumpukan (CY)
dan dari lapangan penumpukan ke gudang container freight station (CFS)
atau sebaliknya.

d) RS ( Reach Stacker )

Gambar 6. Contoh ( Reach Stacker )

RS ( Reach Stacker ) Alat yang dapat bergerak yg memiliki spreader


digunakan untuk menaikkan / menurunkan ( lift on / lift off ) container di
dalam CY ( container yard ) atau Depo Container. (Status : sewa)

23
3) Struktur Karyawan di Unit Kerja Zona Banyak
No. Keterangan
1 SDM
1 Supervisi 1 Orang
Dalam melakukan kegiatan
2 Spv Koordinator 1 Orang
operasional di lapangan, suatu perusahaan 3 Manning 1 Orang
pasti mempunyai struktur kegiatan, agar 4 Div Peralatan 2 Orang
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan 5 Traffic Man 2 Orang
6 Gate In / Gate Out 6 Orang
tersusun dengan baik. Berikut ini 7 Operator QCC 3 Orang
merupakan struktur organisasi unit kerja 8 Operator RTG 5 Orang
pada area zona 1, dimana saya melakukan 9 OP Bongkar Muat 6 Orang
10 Driver Trucking 10 Orang
kegiatan magang dan dijadikan sebagai
Total 37 Orang
objek magang saya.
Area Zona 1 IPC Terminal Petikemas terdapat 4 grup yang masing-masing
grup terdapat 37 orang (Termasuk Vendor) x 4 Grup, yaitu 148 orang. Pembagian
orang yaitu:

3.3. Pelaksanaan Kerja


Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan mendapat penempatan
di Area Terminal Petikemas 1 Zona 1 Dermaga 009 dan hanya sekilas mengetahui area
Divisi Planning and Control Tower. Selama melaksanakan PKL, praktikan diberikan
fasilitas kantor yang telah tersedia, seperti wifi internet, komputer, alat tulis, mesin
fotocopy, dan printer dalam melancarkan pelaksanaan PKL. Berikut kegiatan yang
dipelajari sehari - hari penulis selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) :

3.3.1. Kegiatan Di PT. IPC Terminal Petikemas Tanjung Priok


Produk dan Jasa Layanan IPC TPK sebagai penyedia pelayanan jasa
terminal petikemas antar pulau dan Internasional menyediakan berbagai pelayanan
kepada para pengguna jasa. Layanan yang diberikan oleh IPC TPK antara lain
adalah layanan kegiatan Stevedoring, Haulage, Jasa Penumpukan, Relokasi,
Receiving/Delivery dan Jasa Petikemas Lainnya. IPC TPK memberikan pelayanan
selama 24/7 yang ditunjang dengan sistem yang sudah terintegrasi secara online
untuk kegiatan pelayanan di Terminal, Billing maupun pelayanan untuk Pengguna
Jasa.
Layanan yang diberikan oleh IPC TPK antara lain adalah:

24
1) Stevedoring : Kegiatan membongkar petikemas dari kapal ke dermaga/trailer
atau
memuat barang dari dermaga/trailer ke dalam kapal
2) Cargodoring : kegiatan melepaskan barang dari tali/ jala di dermaga dan
mengangkut dari dermaga ke gudang/ lapangan penumpukan barang.
3) Receiving/Delivery : Kegiatan memindahkan barang dari penumpukan di
gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.
4) Relocation / Marshaling : Kegiatan perpindahan kontener dari satu blok atau
ke blok lain.
5) Jasa Penumpukan : jasa penumpukan petikemas di lapangan penumpukan
sampai dengan dikeluarkan dari lapangan penumpukan untuk dimuat atau
diserahkan ke pemilik
6) Layanan Petikemas Lainnya : Merupakan jasa layanan yang menunjang
kegiatan yang ada di pelabuhan meliputi:
 Pelayanan Behandle
Behandle adalah pemeriksaan fisik barang atau terkena jalur merah yang
ditetapkan oleh bea cukai. Jalur Merah adalah mekanisme pelayanan dan
pengawasan pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan
fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan surat persetujuan
pengeluaran barang (SPPB).
 PLP
Pindah Lokasi Penimbunan (PLP) adalah pemindahan lokasi penimbunan
barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeanannya dari suatu
TPS Asal ke TPS Tujuan yang berada dalam satu wilayah pengawasan
Kantor Pabean.
 CFS (Contain Freight Station)
Container Freight Station merupakan gudang yang disiapkan oleh
Terminal Petikemas untuk mengkonsolidasi barang atau muatan muatan.
 Stuffing/Stripping
Stuffing adalah suatu kegiatan pemasukan barang kedalam peti
kemas/container dengan menggunakan tenaga manusia/alat mekanis.

25
Sedangkan, Stripping adalah suatu kegiatan mengeluarkan barang dari
dalam petikemas dengan menggunakan tenaga manusia/alat mekanis.
 Depo Penumpukan
Depo penumpukan adalah tempat penumpukan petikemas
 Plugging Monitoring Reefer
Suatu kegiatan memonitor kondisi kontainer reefer yang di plugging di
seaway oleh petugas refferman setiap satu jam sekali
 dan lainnya

3.3.2. Penyedia Jasa Penumpukan


Jasa ini terkait dengan penumpukan barang/peti kemas di lapangan sampai
dengan dikeluarkan dari tempat penumpukan untuk dimuat atau diserahkan
kepada pemilik. Adapun fiturnya sebagai berikut:
a) Menentukan ruang tempat penumpukan.
b) Mengatur penggunaan dan ketertiban ruang penumpukan.
c) Memungut dan menerima sewa penumpukan sesuai ketentuan yang berlaku.
d) Meneliti kebenaran jumlah TEUS atau Boxes ,dengan kondisi kemasan dan
jenis barang yang keluar/masuk ke dan dari tempat penumpukan serta ukuran
barang yang dibongkar atau dimuat.
e) Pengadaan tarif dan menerima sewa penumpukan sesuai ketentuan yang
berlaku. Dalam menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan terminal
petikemas,IPC TPK dengan beberapa mitra usaha dari pihak swasta seperti
kerja sama dengan PBM dan pengelolaan fasilitas pelabuhan lainnya.

3.3.3. Masalah Yang Dihadapi


Dalam kegiatan bisnis di IPC TPK Tanjung Priok, ada beberapa kendala
yang di hadapi di setiap proses bisninnya, Antara lain :
1) Kegiatan Bongkar muat :
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan bongkar muat adalah :
 Faktor alat bongkar muat, seperti QCC mengalami trouble/rusak sehingga
menghambat proses kegiatan bongkar muat
 Faktor Cuaca, seperti terdainya hujan lebat yang disertai angin yang kuat,
sehingga alat tidak dapat beroperasi dengan maksimal yang megharuskan
kegiatan dihentikan

26
 Kontruksi kapal, seperti keadaan kapal yang terlalu sempit sehingga
proses boingkar muat tidak dapat dipercepat.

2) Kegiatan Receiving/Delivery :
 Slot belum tersedia, yang mengakibatkan lalu lintas menjadi padat di luar
gate
 Seal number akan timbul complain dan pengguna jasa dan keutuhan isi
container tidak terjamin
 Sistem error, yang mengakibatkan kegiatan receiving delivery harus
dihentikan atau menggunakan cara manual, tetapi kegiatan berjalan lama.
 Human error, yang diakibatkan karena kesalahan petugas gate dalam
menginput data yang mengakibatkan data tidak sesuai dengan fisik dan
dapat terjadi masalah di lapangan ataupun di kapal
 Container over weight, mengakibatkan salahnya perencanaan kapal dalam
menentukan stowage dikapal ataupun melakukan stacking di lapangan.
 Kondisi petikemas yang menimbulkan complain dari pemilik petikemas
dan ini berakibat pada pendapatan perusahaan.

3.3.4. Cara Mengatasi Masalah Yang Ada


Dalam kegiatan bisnis di IPC TPK Tanjung Priok, ada beberapa kendala
yang dihadapi pada setiap proses bisninnya. Berikut merupakan cara agar dapat
mengatasi masalah-masalah diatas tersebut:

1) Kegiatan Bongkar muat


 Cara mengatasi alat QCC yang bermasalah, yaitu dengan menyediakan
teknisi untuk memperbaiki alat yang rusak dan mempersiapkan alat
bongkar muat yang lain sebagai pengganti atau membuat rencana yang
lain agar masalah dapat diselesaikan seminimal mungkin
 Cara mengatasi cuaca yang buruk dalam melakukan kegiatan bongkar
muat, masih belom ada, kecuali dengan menunggu sampai cuaca normal
kembali dan melanjutkan kegiatan
 Cara mengatasi keadaan konstruksi kapal yang terlalu sempit, yaitu
dengan mengatur alat secara baik sehingga tidak menghambat kegiatan

27
dan harus menjaga jarak alat sehingga dapat mencegah terjadinnya
clash/bentrokan alat diatas kapal.

2) Kegiatan Receiving/Delivery
 Cara mengatasi slot yang tidak tersedia, yaitu dengan cara menghubungi
yard planner agar membukakan slot baru untuk jenis container yang baru
masuk.
 Cara mengatasi sistem yang error, yaitu dengan menghubungi pihak
tekniksi bagian Ilmu Teknologi agar memperbaiki sistem dan jaringan
sehingga proses kegiatan berjalan dengan baik
 Cara mengatasi human error, yaitu dengan mencari penyebab human error
pada orang tersebut, melakukan pelatihan lagi, mengevaluasi sistem, dan
melakukan kerjasama/komunikasi dengan rekan kerjanya.
 Cara mengatasi petikemas yang over weight, yaitu dengan
memerintahkan supir truk untuk menyesuaikan kembali data dan fisik
petikemas ke pihak pelayaran.
 Cara mengatasi kondisi petikemas yang masuk ke dalam terminal jika
memang mengalami kerusakan container, maka petugas akan membuat
berita acara menyatakan container destroy.

3.3.5. Proses Kerja


Flow Chart Outbound dan Inbound pada PT IPC Terminal Peti Kemas
Dalam menjalankan kegiatan Bongkar dan Muat PT. IPC Terminal Peti
Kemas mempunyai Flow C`hart proses kerja dari Pemuatan (Outbound) hingga
Pembongkaran (Inbound) yang secara garis besar dapat dilihat pada gambar
Dibawah ini.

28
Gambar 7. Flow Chart Outbound dan Inbound

PT. IPC Terminal Petikemas memiliki Flow Chart proses kerja yang sama
dan secara umum diterapkan di berbagai perusahaan jasa lainnya, yakni dimulai
dari proses perencanaan, proses pembongkaran container, proses pemuatan
container dan proses pembayaran. Sama hal dengan perusahaan jasa lainnya
proses outbound dan inbound sama saja tidak memiliki perbedaan yang menonjol.
IPC Terminal Petikemas merupakan suatu jasa untuk melayani kegiatan
perdagangan internasional maupun perdagangan dalam negeri (domestik) yang
melibatkan pihak-pihak terkait seperti bea cukai, shipping line, importir maupun
eskportir untuk memudahkan proses kegiatan ekspor dan impor di IPC Terminal
Petikemas.

1) Flow Chart Proses Kerja Outbound (Pemuatan)


Outbound  /Receiving yaitu kegiatan tahapan proses dari Penerimaan,
Penempatan (stacking) sampai Muat (loading) setelah kapal sandar. Berikut
Flow Chart Proses Kerja Outbound pada PT. IPC Terminal Petikemas:

29
Gambar 8. Flow Chart Outbound

Penjelasan dari Flow Chart/Alur kegiatan Outbound diatas, sebagai


berikut:
1) Pengguna jasa (Shipping line) mengajukan request penyandaran dan
rencana alokasi penumpukan kepada planning and control.
2) Pengguna jasa (Shipping line) melakukan request receiving dan proses
pembayaran ke billing.
3) Setelah proses pembayaran pengguna jasa (Shipping line) menuju ke gate
untuk penerimaan kontainer dengan membawa receiving untuk di lakukan
pengecekan dan gate mengeluarkan CMS sebagai alamat container
tersebut.
4) Setelah proses pengecekan pengguna jasa (shipping line) menuju ke
lapangan penumpukan dengan alamat container yang sudah ada.
5) Planning and control menerima data SI dari pelayaran untuk dilakukan
perencanaan tata letak di atas kapal (Bay plan) dengan saling
berkoordinasi dengan chef kapal.
6) Chief kapal menyetujui hasil rencana planning and control kemudian
planning and control merencanakan alat yang akan digunakan pada
kegiatan muat berlangsung (CWP) dengan melihat SI dari pelayaran.
7) Setelah semua di proses kemudian kapal sandar.
8) Keadaan kapal sudah di dermaga kemudian kegiatan muat langsung bisa
berlangsung dengan pengambilan kontainer di lapangan penumpukan

30
dengan truck yang telah di sediakan sesuai apa yang sudah di rencanakan
planning and control.
9) Truck kemudian menuju ke dermaga untuk dilakukannya kegiatan muat ke
kapal dengan alat yang telah di tentukan.
10) Truck keluar dari terminal.

Berikut proses flow chart kegiatan outbound secara garis besar :


1) Perencanaan, yaitu permintaan penyandaran dan pembuatan rencana
alokasi penumpukan.
2) Pembayaran, yaitu permintaan muat dan proses pembayaran.
3) Penerimaan, yaitu penerimaan petikemas di gate.
4) Penumpukan, yaitu penumpukan petikemas di lapangan yang sudah
direncanakan.
5) Pemuatan, yaitu pengambilan petikemas dari lapangan ke dermaga.

2) Flow Chart Proses Kerja Outbound (Pemuatan)


Inbound yaitu tahapan dari bongkaran petikemas sampai keluarnya
container dari pelabuhan (delivery), berikut Flow Chart Proses Kerja Inbound
pada PT. IPC Terminal Petikemas:

Gambar 9. Flow Chart Inbound


Penjelasan dari Flow Chart/Alur kegiatan Inbound/Delivery diatas,
sebagai berikut:

31
1) Planning and control menerima permintaan kapal sandar dan menerima
data bongkar.
2) Planning and control kemudian merencanakan estimasi kapal akan sandar
dan kegiatan bongkar di dermaga.
3) Setelah semua di proses dan di setujui barulah kapal sandar.
4) Pengoperasiaan kegiatan bongkar di dermaga dilakukan dengan
menyediakan truck untuk pengiriman container ke lapangan penumpukan.
5) Truck kemudian menuju ke lapangan penumpukan.
6) Pengoperasian kegiatan bongkar di lapangn penumpukan.
7) Setelah container di tumpuk di lapangan pengguna jasa (shipping line)
melakukan request delivery dan pembayaran di billing.
8) Setelah melakukan pembayaran kemudian truck menuju ke gate dengan
membawa surat SP2 yang di keluarkan dari billing
9) Truck menuju ke lapangan untuk pengambilan container.

Berikut proses flow chart kegiatan Inbound/Delivery secara garis besar :


1) Perencanaan : Pembuatan rencana sandar dan bongkar, penerimaan data
bongkar, yang terdiri container mana saja yang akan dibongkar dari
kapal.
2) Bongkar : Melakukan operasi kegiatan pembongkaran petikemas.
3) Penumpukan : Mengirimkan bongkaran petikemas dari dermaga ke
lapangan penumpukan.
4) Pembayaran : Melakukan proses pembayaran dan permintaan
penempatan di mana diletakan penumpukan  petikemas pemilik barang.
5) Pengiriman : Pengambilan petikemas di lapangan penumpukan dan
keluar dari terminal.

32
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Kegiatan PKL memiliki dampak yang positif bagi praktikan. Praktikan dapat mengetahui
seraca langsung dunia pekerjaan sehingga dapat menyesuaikan diri saat bekerja nanti. Dalam hal
ini, PKL sangat membantu praktikan dalam mengembangkan kemampuan dan dapat
mengaplikasikan teori yang telah didapat dibangku perkuliahan. Setelah 45 hari praktikan
melakukan PKL di PT. IPC TPK, dapat disimpulkan bahwa:

1) Praktikan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan


dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh pembimbing di PT. IPC TPK
2) Praktikan mendapatkan ilmu baru yang belum didapatkan di perkuliahan.
3) Praktikan dituntut lebih aktif dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan
4) Diperlukan ketelitian dan ketepatan waktu dalam melaksanakan pekerjaan
5) PT. IPC TPK menggunakan teknologi yang cukup modern sehingga menunjang
kelancaran bekerja dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas
6) Lingkungan yang dihadapi praktikan sangat baik sehingga memberikan dampak
yang positif bagi karyawan maupun mahasiswa magang.

4.2. Saran
Adapun beberapa saran yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program PKL
sebagai berikut:

Bagi yang menjalankan PKL


 Praktikan diharuskan untuk lebih aktif dalam meminta pekerjaan yang akan
praktikan kerjakan sebelum pembimbing PKL memberikan pekerjaan.
 Praktikan diharuskan untuk bekerja dengan tepat waktu dan teliti dalam
mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing PKL

Bagi Universitas – INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI


Sebaiknya dosen pembimbing PKL ditetapkan sebelum praktikan melakukan PKL
supaya praktikan dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dilakukan saat PKL
berlangsung. Pihak kampus ITL TRISAKTI terutama pihak Fakultas Manajemen dan
Bisnis diharapkan dapat lebih menjalin kerjasama dengan perusahaan atau institusi lain

33
baik dengan perusahaan swasta atau pun dengan instansi pemerintah sehingga dapat
mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan tempat PKL.
Sebelum pelaksanaan kegiatan PKL dimulai sebaiknya pihak kampus ITL
TRISAKTI memberikan informasi serta pengarahan mengenai hal-hal yang sekiranya
akan dihadapi oleh mahasiswa selama kegiatan PKL berlangsung agar mahasiswa tidak
kebingungan dalam melaksanakan PKL.

Bagi instansi – PT. IPC TPK


PT IPC TPK sebaiknya bisa melengkapi data-data yang dibutuhkan oleh peserta
magang seperti, job desc dan SOP sehingga memudahkan mahasiswa dalam penyusunan
laporan PKL.

34

Anda mungkin juga menyukai