Disusun Oleh:
Pembimbing Akademik:
Pembimbing Lapangan:
Disusun oleh :
Yohanes Buang Da Silva
19B505031049
MENGETAHUI,
(.......................................) (.......................................)
Menyetujui,
PT IPC Terminal Petikemas
Asisten Manager Area Tanjung Priok 1
(..............................................)
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang PKL.................................................................................................................3
1.2. Tujuan PKL..............................................................................................................................3
1.3. Manfaat PKL............................................................................................................................4
1.4. Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)................................................................................5
1.5. Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan......................................................................5
BAB II : TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN..................................6
2.1. Profil Perusahaan.....................................................................................................................6
2.2. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................................................6
2.3. Bisnis Proses Perusahaan.........................................................................................................7
2.4. Nilai Perusahaan.......................................................................................................................8
2.5. Pengertian istilah didalam pelabuhan.....................................................................................9
2.6. Penghargaan Perusahaan.......................................................................................................14
2.7. Struktur Organisasi Perusahaan...........................................................................................16
BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.....................................................17
3.1. Area Tanjung Priuk 1.............................................................................................................17
3.2. Bidang Kerja...........................................................................................................................17
3.3. Pelaksanaan Kerja..................................................................................................................22
3.3.1. Kegiatan Di PT. IPC Terminal Petikemas Tanjung Priok...........................................22
3.3.2. Penyedia Jasa Penumpukan............................................................................................24
3.3.3. Masalah Yang Dihadapi..................................................................................................24
3.3.4. Cara Mengatasi Masalah Yang Ada...............................................................................25
3.3.5. Proses Kerja.....................................................................................................................26
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................................................22
4.1. Kesimpulan.............................................................................................................................22
4.2. Saran........................................................................................................................................22
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan
program kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Institut Transportasi Logistik Trisakti
jurusan Manajemen Transportasi Laut dan meningkatkan peran penulis selaku mahasiswa
laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak,
baik bersifat moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rezeki dan perlindungan kepada
penulis selama pelaksanaan kerja praktik hingga penyusunan laporan kerja praktik.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materil dan doa serta
3. Basri Fahriza, S.E, M.Sc. selaku Ketua Prodi Manajemen Transportasi dan Logistik
4. Bapak David Pandapotan Sirait , selaku Direktur Utama di PT. IPC TPK cabang
tanjung priok yang telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk
5. Bapak Lukman Salamudin selaku A.N. Direksi PT. IPC Terminal PEtikemas PLH.
7. Bapak Wedhar Tani Aji selaku Asisten Manager Area Tanjung Priuk 1
iii
8. Seluruh staff dan karyawan di lapangan PT IPC Terminal Petikemas Area Zona 1
Dermaga Terminal 009, yang telah membantu dan membimbing penulis baik secara
moril, tenaga dan pemikiran dan murah ilmu dalam melaksanakan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan, demi penyusunan
laporan yang lebih baik lagi kedepannya. Penulis berharap, semoga laporan hasil kegiatan
Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat untuk penulis sendiri, dan para pembaca.
Rafli Pratama
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah kegiatan pembelajaran bagi
mahasiswa/mahasiswi untuk menerapkan teori-teori yang dipelajari dan diterima saat
proses pembelajaran di kampus kedalam dunia kerja yang sebenarnya. Universitas/Institut
adalah salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan mahasiswa untuk dapat
bermasyarakat, khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti
perkuliahan. Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek merupakan hal
penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah dipelajari dalam
teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan.
Maka dengan itu, sebagai realisasi dari harapan tersebut , maka pada setiap
semester gasal tahun akademik berjalan akan dilaksanakan PKL bagi para mahasiswa
jurusan / program studi di lingkungan FMB fakultas manajemen dan bisnis Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti pada tiap instansi,baik pemerintah maupun swasta /
BUMN yang mempunyai program operasional / kerja yang berhubungan erat dengan
bidang pengembanganan Manajemen transportasi laut.
Pada kegiatan PKL ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan PKL di
Perusahaan PT IPC Terminal Petikemas pada divisi operasional di Terminal Petikemas 1
area zona 1. PT IPC Terminal Petikemas adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Pelindo Terminal Petikemas.
v
1.2. Tujuan PKL
Adapun tujuan pelaksanaan Praktik kerja lapangan ini adalah untuk:
1) Menerapkan sikap disiplin, mempunyai rasa tanggung jawab dan bersikap profesional
dalam melakukan tugas, sehingga menambah pengalaman dalam mempersiapan untuk
melakukan langsung dunia kerja yang sesungguhnya.
2) Memperoleh pengalaman dan menambah ilmu-ilmu baru di tempat PKL yang belum
dikenal oleh mahasiswa.
3) Membangun pola pikir dan naluri tinggi bagi para mahasiwa berdasarkan kondisi real
dalam masyarakat dan dalam keterpaduan dalam bidang manajemen transportasi laut
4) Mendorong mahasiswa agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri
dan lingkungan sekitarnya, terutama dibidang ekspedisi.
5) Membangun hubungan kerja antara fakultas manajemen dan bisnis pada Institut
transportasi dan logistic trisakti dengan pemerintah maupun swasta atau perusahaan
BUMN dalam SDM dalam bidang operasional di pelabuhan.
vi
Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran bagi masyarakat dan instansi terkait
Mempererat kerjasama antara akademik dengan perusahaan atau instansi
vii
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
viii
2.3. Bisnis Proses Perusahaan
Bisnis Proses ialah suatu kumpulan kegiatan atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait yang ditugaskan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan.
PT IPC Terminal Petikemas memiliki 2 bisnis proses, yaitu:
ix
2.4. Nilai Perusahaan
1. PEOPLE FIRST
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan menyenangkan serta
dapat mendorong para pegawai untuk memberikan yang terbaik setiap harinya.
Mengutamakan keragaman untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka.
Mendorong budaya meritokrasi yang menghasilkan serta menghargai pegawai
berkinerja tinggi serta pemikiran-pemikiran yang inovatif.
Memberikan kesempatan belajar dan berkembang kepada para pegawai secara
berkelanjutan.
2. INTEGRITY
Menumbuhkan rasa percaya dengan mengatakan apa yang kita rasakan serta
melakukan apa yang kita ucapkan.
Menunjukkan sikap profesional dan jujur dalam berinteraksi dengan pihak
internal maupun eksternal.
Berperilaku disiplin dan patuh terhadap kode etik bisnis di dalam melakukan
pekerjaan kita sehari-hari.
3. CUSTOMER CENTRIC
• Secara proaktif mencari tahu serta memahami kebutuhan pelanggan untuk
memberikan solusisolusiyang inovatif.
• Membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan para pelanggan.
• Secara konsisten memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas untuk
membantu para pelanggan tumbuh dan berkembang.
4. SUSTAINABILITY
• Menunjukkan fleksibilitas, kecepatan, dan ketangkasan dalam menghadapi
perubahan pegawai, pelanggan, dan perkembangan pasar.
• Memberikan komitmen untuk membangun bangsa dengan penuh rasa tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
• Menumbuhkembangkan para pemimpin berkinerja tinggi untuk organisasi yang
lebih kuat hari ini dan di masa depan.
5. QUALITY
• Menunjukkan pemikiran dan perilaku yang berwawasan global.
• Menciptakan dan mengadaptasi proses dan teknologi yang sesuai dengan standar
kualitas internasional.
x
• Secara berkelanjutan memonitor, mengevaluasi, serta menyempurnakan proses
bisnis kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
xi
10. CMS (Container Movement Slip) adalah dokumen operasi gate in yang berisi
informasi lokasi dan nomor container.
11. CVIA adalah Container Vessel Identification Advice.
12. DG adalah Dangerous Goods.
13. DO adalah Dokumen Delivery Order.
14. FCL adalah Full Container Load.
15. Lift On adalah kegiatan mengangkat container dari daratan/lapangan dan
ditempatkan di atas chassis.
16. Lift Off adalah kegiatan mengangkat container dari chassis dan ditempatkan di atas
daratan/lapangan.
17. LKA adalah dokumen Laporan Kesiapan Alat.
18. NPE adalah Nota Pemberitahuan Ekspor.
19. OOG adalah Out of Gauge.
20. PEB adalah Pemberitahuan Ekspor Barang.
21. PIB adalah Pemberitahuan Impor Barang.
22. PKK adalah Pemberitahuan Kedatangan Kapal.
23. ITV (Internal Truck Vehicle) adalah alat operasi lapangan dan dermaga berupa
head truck dan chassis.
24. Preferred Area (PA) adalah area yang direncanakan untuk penumpukan container
oleh bagian perencanaan operasi lapangan.
25. Quay Crane Operator adalah operator crane di dermaga.
26. RBM adalah dokumen realisasi bongkar muat.
27. Receiving Card (RC) adalah kartu bukti pembayaran yang digunakan oleh pemilik
barang untuk memasukkan petikemas ke terminal.
28. RPK adalah dokumen rencana penambatan kapal.
29. Ship Planner merupakan sub bagain dari organisasi Perencanaan Operasi Kapal
pada Planning & Control Tower.
30. SP2 adalah dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.
31. SPB adalah dokumen Surat Perintah Behandle.
32. SPPB adalah dokumen Surat Perintah Pengeluaran Barang.
33. SPPPB adalah dokumen Surat Perintah Penarikan Petikemas Behandle.
34. SPPPR adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Plugging Reefer.
35. SPPS adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Stuffing.
36. SPPU adalah dokumen Surat Permintaan Pelayanan Unstuffing.
xii
37. Ship Talker merupakan bagain dari organisasi Pengendalian Operasi Kapal pada
Planning & Control Tower.
38. TPS adalah Tempat Penimbunan Sementara.
39. TRIN adalah Truck Identification Number.
40. YCO (Yard Crane Operator) adalah operator alat di lapangan.
41. YOA (Yard Operator Assistant ) adalah asisten operator alat di lapangan.
42. YOR adalah Yard Occupancy Ratio.
43. Yard Planner merupakan sub bagian dari organisasi Perencanaan Operasi
Lapangan pada Planning & Control Tower.
44. Shuffling adalah kegiatan memindahkan petikemas antar row dalam satu slot
dengan menggunakan alat angkat.
45. Behandle adalah kegiatan penanganan petikemas dan barang dalam petikemas
sesuai permintaan pemilik barang/kuasa pemilik barang dengan pemeriksaan fisik
barang oleh instansi berwenang.
46. Buka tutup palka adalah suatu pelayanan membuka dan menutup palka kapal
petikemas dengan menggunakan alat bongkar muat.
47. Closing Time adalah waktu yang menentukan berhentinya petikemas receiving
yang akan dimuat ke kapal yang ditentukan pada saat proses perencanaan.
48. Container Freight Station (CFS) adalah bagian dari fasilitas di Terminal
Petikemas yang terdiri dari gudang dan lapangan penumpukan digunakan untuk
menumpuk petikemas LCL, pelayanan stripping/stuffing, dan untuk menumpuk
barang ex pelayanan stripping/stuffing, pelayanan behandle.
49. Crane darat adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang berupa container crane, shore to ship, fix crane, luffing crane dan
yang dapat dipersamakan dengan itu.
50. Crane kapal adalah alat angkat petikemas yang dioperasikan untuk kegiatan
stevedoring yang menjadi satu kesatuan dengan kapal.
51. Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar/muat barang, hewan, dan menaik-
turunkan penumpang
52. Full Container Load (FCL) selanjutnya disebut “FCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat satu pemilik barang dan
dilakukan pembongkaran dari atas kapal sampai dengan dilakukan stacking di
Container Yard.
xiii
53. Gerakan Ekstra adalah gerakan pemindahan petikemas atas permintaan Pengguna
Jasa, yang terdiri dari relokasi dan/atau angsur.
54. Lapangan Penumpukan (CY) adalah tempat penyimpanan sementara petikemas
sebelum dimuat maupun yang sudah dibongkar.
55. Lapangan penumpukan petikemas empty adalah tempat penyimpanan petikemas
kosong.
56. Less Container Load (LCL) selanjutnya disebut “LCL” adalah suatu kondisi
pengiriman barang dimana dalam satu container terdapat lebih dari satu pemilik
barang dan dilakukan kegiatan stripping kemudian di susun di dalam gudang
Container Freight Station (CFS) serta memindahkan petikemas kosong ke dalam
lapangan petikemas kosong.
57. Lokasi Container Distribution Center (CDC)/Cargo Consolidation Center
(CCC) atau Sripping/Stuffing adalah lokasi di dalam terminal yang disediakan
untuk pelayanan sripping/stuffing untuk selanjutnya diangkut dari kendaraan
angkutan barang untuk selanjutnya didistribusikan dan untuk menyimpan petikemas
kosong ex stripping/stiffing untuk selanjutnya disebut area CDC,area CCC, atau area
atripping/stuffing.
58. Overbrengen petikemas adalah kegiatan memindahkan petikemas dari Terminal
TPS asal (Lini 1) ke Terminal TPS tujuan (Lini 2) di dalam atau di luar pelabuhan.
59. Pemilik Barang/Kuasa Pemilik Barang adalah badan usaha dan/atau perorangan
yang mempunyai kuasa atas barang yang akan diterima dikirim melalui angkutan
laut.
60. Penanganan khusus adalah penanganan petikemas di terminal yang dilakukan
dengan penggunaan alat-alat tambahan dan penanganan petikemas yang dimuat tidak
standar.
61. Penggunaan jasa meliputi perusahaan pelayaran, dan/atau pemilik barang/kuasa
pemilik barang.
62. Petikemas adalah peti berbentuk empat segi panjang yang dirancang khusus dengan
ukuran tertentu terbuat dari besi maupun aluminium serta memiliki pintu disalah satu
sisinya serta dapat digunakan berulang kali juga digunakan sebagai tempatuntuk
menyimpan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya dan telah ditetapkan
berdasarkan International Standardization Organisation (ISO).
63. Petikemas Overheight/Width/Length (Over Dimension /(OD)) yang selanjutnya
disingkat petikemas OH/OW/OL/OD adalah petikemas yang mempunyai ukuran
xiv
berbeda dengan standar umum petikemas dan atau muatannya melebihi standar
petikemas yang penanganannya memperluas alat khusus.
64. Plugging Reefer Petikemas adalah pekerjaan pelayanan pemberian aliran listrik
untuk petikemas di lapangan penumpukan yang tersedia fasilitas reefer.
65. Restowage adalah penataan kembali muatan petikemas di atas kapal, dengan proses
kegiatan terdiri dari penataan petikemas row to row (tanpa melalui proses landed di
demaga) dan penataan petikemas bay to bay melalui proses landed di lapangan
penumpukan atau dermaga.
66. Rubah status adalah perubahan status petikemas dari “FCL” menjadi “LCL”
dimana barang dikeluarkan dari dalam petikemas dan disusun ke dalam gudang
atau sebaliknya.
67. Placement adalah kegiatan penumpukan petikemas receiving atau bongkaran
lapangan penumpukan.
68. Stripping/stuffing adalah kegiatan mengeluarkan dan memasukan barang dari dan
ke dalam petikemas.
69. Tarif dasar adalah tarif perhitungan atas pengenaan jasa petikemas yang ditetapkan
tarif IPC TPK sesuai SK direksi PT. Pelabuhan Indonesia.
70. Tempat Pelayanan Fisik Terpadu (TPFT) adalah sebagai fasilitas terpadu
pemeriksaan kepabeanan dan karatina untuk barang-barang tertentu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
71. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat
kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun
penumpang, dan atau tempat bongkar/muat barang.
72. Terminal Handling Charges (THC) adalah tarif yang dikenakan terhadap handling
petikemas yang meliputi kegiatan stevedoring, Cargodoring dan lift on/off.
73. Terminal Operating System (TOS) adalah aplikasi perangkat lunak yang
mendukung perencanaan, aktivitas pengendalian jadwal dan alat terminal
petikemas serta menjamin terhadap keakuratan didalam operasi terminal.
74. Terminal Petikemas adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan
tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan petikemas, dan/atau tempat
bongkar muat petikemas, serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan
bongkar muat petikemas.
75. Transhipment adalah kegiatan membongkar petikemas dan memuat kembali ke
kapal pengangkut ke-2 (kedua) pada terminal yang sama.
xv
76. Truck Lossing adalah kegiatan angkut langsung dari dan ke Pelabuhan tanpa
menggunakan Fasilitas penumpukan.
77. Trucking adalah pekerjaan mengangkut petikemas dengan menggunakan
trailer/chasis dari sisi lambung kapal/lapangan penumpukan petikemas ke luar area
Terminal atau dari satu area lapanagn penumpukan ke lapangan penumpukan
petikemas lainnya pada area Terminal, atau sebaliknya.
78. Twenty Foot Equivalent Units (TEU’s) adalah sebuah satuan ukuran petikemas
setara dengan ukuran dua puluh kaki.
79. Uncontainerized adalah barang tidak dalam kemasan petikemas yang dimuat atau
dibongkar menggunakan kapal petikemas di fasilitas yang memberikan pelayanan
petikemas.
80. Shipping Line adalah perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal petikemas.
81. CVIA (Container Vessel Identification Advice) adalah pemberitahuan rencana
kegiatan kapal di terminal.
82. EDI Baplie adalah data yang berisi informasi tentang posisi petikemas di atas kapal.
83. SPJM adalah surat pemberitahuan jalur merah yang dikeluarkan oleh bea dan cukai.
84. SPPMP adalah surat karantina tumbuhan atau hewan
Tahun Penghargaan
2019 Pengelolaan Risiko Terbaik 2019
xvi
Top GRC 2019 Start #4
Kategori Terpopuler di Media Cetak 2020 Anak Usaha BUMN - Public Relations
Indonesia Awards 2021
3rd The Best Informative Website Kategori Subsidiary of SEO Company Sector
Port Management & Development - Indonesia Corporate Secretary &
Communication Award-VI-2021
xvii
Best Program in Education in Scholarship Category & Best Environmental
Exellence Award - Indonesia CSR Excellence Award 2022
Wahyu Hardiyanto - TOP Leader on CSR Commitment 2022 - TOP CSR Awards
2022
xviii
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
19
terbaru yang mendukung end-to-end layanan di terminal petikemas dengan pola
operasi berbasis planning and control, dari mulai Berth Allocation, Ship Planning,
Yard Planning, Control Tower. TOS (Terminal Operating System) adalah sistem
aplikasi yang mengoperasikan Terminal Petikemas. Sistem yang diatur di dalam
TOS (Terminal Operating System) dapat mengetahui data secara online dan real
time. Tujuan sistem TOS adalah untuk mengelola perencanaan barang, alat, dan
semua fasilitas yang digunakan pada seluruh aktivitas di pelabuhan secara efesien
dan efektif.
Selain itu, TOS Nusantara memiliki beberapa keunggulan seperti
implementasi solusi pada beberapa site dalam satu sistem (multi-tenant),
kemudahan tracing dan tracking cargo dalam terminal (cargo-visibility),
mengoptimalkan operasi bisnis proses terminal dalam penyediaan pelayanan
cargo/container (Terminal Optimizer), biaya investasi yang rendah dengan volume-
based pricing dan cloud-based infrastructure (Low Investment) serta kemudahan
integrasi data dan system surrounding (Open for Integration).
Untuk menunjang kegiatan inbound dan outbound pada area Zona 1 PT. IPC
Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok, maka harus memiliki fasilitas
penunjang agar proses kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Fasilitas tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:
20
A. Fasilitas Dermaga
Area Zona 1 PT. IPC Terminal Uraian
Petikemas memiliki beberapa fasilitas dermaga Dermaga 009
yang harus diketahui, seperti nama dermaga, Length 404 M
lebar, panjang, total luas area dermaga, dan Width 26.25 M
Area 10,065 M²
kedalaman laut di zona 1. Berikut ini fasilitas di
Draft -10 M
area Zona 1:
B. Fasilitas lapangan
Area Zona 1 PT. IPC Terminal
Uraian
Petikemas memiliki beberapa fasilitas lapangan Luas 54,026 M²
yang harus diketahui, seperti luas lapangan, Ground
1,331 GS
Ground Slot atau kapasitas kontainer di tier Slot
CY
pertama secara menyeluruh, dan Kapasitas 5,210 Teus
Capacity
Lapangan Penumpukan. Berikut ini fasilitas di
area Zona 1:
21
a) QCC (Quay Crane Container)
RTG ( Rubber Tyred Gantry ) Crane adalah Alat bongkar muat container
yang dapat bergerak dalam lapangan penumpukan / CY yang berfungsi
untuk menaikkan / menurunkan container dari dan ke atas trailer atau
sebaliknya dalam area stack / penumpukan sesuai dengan block, slot, row
dan tier.
22
c) Head Truck dan Chassis
d) RS ( Reach Stacker )
23
3) Struktur Karyawan di Unit Kerja Zona Banyak
No. Keterangan
1 SDM
1 Supervisi 1 Orang
Dalam melakukan kegiatan
2 Spv Koordinator 1 Orang
operasional di lapangan, suatu perusahaan 3 Manning 1 Orang
pasti mempunyai struktur kegiatan, agar 4 Div Peralatan 2 Orang
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan 5 Traffic Man 2 Orang
6 Gate In / Gate Out 6 Orang
tersusun dengan baik. Berikut ini 7 Operator QCC 3 Orang
merupakan struktur organisasi unit kerja 8 Operator RTG 5 Orang
pada area zona 1, dimana saya melakukan 9 OP Bongkar Muat 6 Orang
10 Driver Trucking 10 Orang
kegiatan magang dan dijadikan sebagai
Total 37 Orang
objek magang saya.
Area Zona 1 IPC Terminal Petikemas terdapat 4 grup yang masing-masing
grup terdapat 37 orang (Termasuk Vendor) x 4 Grup, yaitu 148 orang. Pembagian
orang yaitu:
24
1) Stevedoring : Kegiatan membongkar petikemas dari kapal ke dermaga/trailer
atau
memuat barang dari dermaga/trailer ke dalam kapal
2) Cargodoring : kegiatan melepaskan barang dari tali/ jala di dermaga dan
mengangkut dari dermaga ke gudang/ lapangan penumpukan barang.
3) Receiving/Delivery : Kegiatan memindahkan barang dari penumpukan di
gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.
4) Relocation / Marshaling : Kegiatan perpindahan kontener dari satu blok atau
ke blok lain.
5) Jasa Penumpukan : jasa penumpukan petikemas di lapangan penumpukan
sampai dengan dikeluarkan dari lapangan penumpukan untuk dimuat atau
diserahkan ke pemilik
6) Layanan Petikemas Lainnya : Merupakan jasa layanan yang menunjang
kegiatan yang ada di pelabuhan meliputi:
Pelayanan Behandle
Behandle adalah pemeriksaan fisik barang atau terkena jalur merah yang
ditetapkan oleh bea cukai. Jalur Merah adalah mekanisme pelayanan dan
pengawasan pengeluaran barang impor dengan dilakukan pemeriksaan
fisik dan penelitian dokumen sebelum penerbitan surat persetujuan
pengeluaran barang (SPPB).
PLP
Pindah Lokasi Penimbunan (PLP) adalah pemindahan lokasi penimbunan
barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeanannya dari suatu
TPS Asal ke TPS Tujuan yang berada dalam satu wilayah pengawasan
Kantor Pabean.
CFS (Contain Freight Station)
Container Freight Station merupakan gudang yang disiapkan oleh
Terminal Petikemas untuk mengkonsolidasi barang atau muatan muatan.
Stuffing/Stripping
Stuffing adalah suatu kegiatan pemasukan barang kedalam peti
kemas/container dengan menggunakan tenaga manusia/alat mekanis.
25
Sedangkan, Stripping adalah suatu kegiatan mengeluarkan barang dari
dalam petikemas dengan menggunakan tenaga manusia/alat mekanis.
Depo Penumpukan
Depo penumpukan adalah tempat penumpukan petikemas
Plugging Monitoring Reefer
Suatu kegiatan memonitor kondisi kontainer reefer yang di plugging di
seaway oleh petugas refferman setiap satu jam sekali
dan lainnya
26
Kontruksi kapal, seperti keadaan kapal yang terlalu sempit sehingga
proses boingkar muat tidak dapat dipercepat.
2) Kegiatan Receiving/Delivery :
Slot belum tersedia, yang mengakibatkan lalu lintas menjadi padat di luar
gate
Seal number akan timbul complain dan pengguna jasa dan keutuhan isi
container tidak terjamin
Sistem error, yang mengakibatkan kegiatan receiving delivery harus
dihentikan atau menggunakan cara manual, tetapi kegiatan berjalan lama.
Human error, yang diakibatkan karena kesalahan petugas gate dalam
menginput data yang mengakibatkan data tidak sesuai dengan fisik dan
dapat terjadi masalah di lapangan ataupun di kapal
Container over weight, mengakibatkan salahnya perencanaan kapal dalam
menentukan stowage dikapal ataupun melakukan stacking di lapangan.
Kondisi petikemas yang menimbulkan complain dari pemilik petikemas
dan ini berakibat pada pendapatan perusahaan.
27
dan harus menjaga jarak alat sehingga dapat mencegah terjadinnya
clash/bentrokan alat diatas kapal.
2) Kegiatan Receiving/Delivery
Cara mengatasi slot yang tidak tersedia, yaitu dengan cara menghubungi
yard planner agar membukakan slot baru untuk jenis container yang baru
masuk.
Cara mengatasi sistem yang error, yaitu dengan menghubungi pihak
tekniksi bagian Ilmu Teknologi agar memperbaiki sistem dan jaringan
sehingga proses kegiatan berjalan dengan baik
Cara mengatasi human error, yaitu dengan mencari penyebab human error
pada orang tersebut, melakukan pelatihan lagi, mengevaluasi sistem, dan
melakukan kerjasama/komunikasi dengan rekan kerjanya.
Cara mengatasi petikemas yang over weight, yaitu dengan
memerintahkan supir truk untuk menyesuaikan kembali data dan fisik
petikemas ke pihak pelayaran.
Cara mengatasi kondisi petikemas yang masuk ke dalam terminal jika
memang mengalami kerusakan container, maka petugas akan membuat
berita acara menyatakan container destroy.
28
Gambar 7. Flow Chart Outbound dan Inbound
PT. IPC Terminal Petikemas memiliki Flow Chart proses kerja yang sama
dan secara umum diterapkan di berbagai perusahaan jasa lainnya, yakni dimulai
dari proses perencanaan, proses pembongkaran container, proses pemuatan
container dan proses pembayaran. Sama hal dengan perusahaan jasa lainnya
proses outbound dan inbound sama saja tidak memiliki perbedaan yang menonjol.
IPC Terminal Petikemas merupakan suatu jasa untuk melayani kegiatan
perdagangan internasional maupun perdagangan dalam negeri (domestik) yang
melibatkan pihak-pihak terkait seperti bea cukai, shipping line, importir maupun
eskportir untuk memudahkan proses kegiatan ekspor dan impor di IPC Terminal
Petikemas.
29
Gambar 8. Flow Chart Outbound
30
dengan truck yang telah di sediakan sesuai apa yang sudah di rencanakan
planning and control.
9) Truck kemudian menuju ke dermaga untuk dilakukannya kegiatan muat ke
kapal dengan alat yang telah di tentukan.
10) Truck keluar dari terminal.
31
1) Planning and control menerima permintaan kapal sandar dan menerima
data bongkar.
2) Planning and control kemudian merencanakan estimasi kapal akan sandar
dan kegiatan bongkar di dermaga.
3) Setelah semua di proses dan di setujui barulah kapal sandar.
4) Pengoperasiaan kegiatan bongkar di dermaga dilakukan dengan
menyediakan truck untuk pengiriman container ke lapangan penumpukan.
5) Truck kemudian menuju ke lapangan penumpukan.
6) Pengoperasian kegiatan bongkar di lapangn penumpukan.
7) Setelah container di tumpuk di lapangan pengguna jasa (shipping line)
melakukan request delivery dan pembayaran di billing.
8) Setelah melakukan pembayaran kemudian truck menuju ke gate dengan
membawa surat SP2 yang di keluarkan dari billing
9) Truck menuju ke lapangan untuk pengambilan container.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kegiatan PKL memiliki dampak yang positif bagi praktikan. Praktikan dapat mengetahui
seraca langsung dunia pekerjaan sehingga dapat menyesuaikan diri saat bekerja nanti. Dalam hal
ini, PKL sangat membantu praktikan dalam mengembangkan kemampuan dan dapat
mengaplikasikan teori yang telah didapat dibangku perkuliahan. Setelah 45 hari praktikan
melakukan PKL di PT. IPC TPK, dapat disimpulkan bahwa:
4.2. Saran
Adapun beberapa saran yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program PKL
sebagai berikut:
33
baik dengan perusahaan swasta atau pun dengan instansi pemerintah sehingga dapat
mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan tempat PKL.
Sebelum pelaksanaan kegiatan PKL dimulai sebaiknya pihak kampus ITL
TRISAKTI memberikan informasi serta pengarahan mengenai hal-hal yang sekiranya
akan dihadapi oleh mahasiswa selama kegiatan PKL berlangsung agar mahasiswa tidak
kebingungan dalam melaksanakan PKL.
34