Anda di halaman 1dari 92

EDISI 2018

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .1


2. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia sehingga kami dapat menyelesaikan revisi
buku pedoman penulisan skripsi bagi mahasiswa program sarjana di
Institut Transportasi & Logistik Trisakti.

Revisi terhadap buku pedoman penulisan skripsi merupakan


salah satu langkah continuous improvement proses pengajaran dan
pembelajaran dalam rangka menuju terbentuknya Institut Transportasi
dan Logistik Trisakti yang siap berperan dan berprestasi di kancah glob-
al menjadi sebuah World Class University. Revisi dilakukan agar dapat
memberikan panduan yang komprehensif bagi mahasiswa pada tahap
akhir yang akan menulis skripsi, sehingga skripsi yang dihasilkan nanti
adalah skripsi yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang transportasi
danlogistic.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tel-


ah membantu terbitnya buku pedoman skripsi yang baru ini. Semoga
apa yang kita lakukan dapat memberikan kebaikan bagi bangsa dan
negara.

Jakarta, September 2018

Tim Penyusun

4. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................... iii
BAB I KETENTUAN UMUM .................................................. 1
A. Pengertian dan Tujuan Skripsi.......................................... 1
B. Persyaratan Penyusunan Skripsi ..................................... 1
C. Alur Penulisan Skripsi ...................................................... 1
D. Pengajuan Proposal Penelitian......................................... 3
E. Ujian Proposal Penelitian ................................................. 3
F. Pembimbingan.................................................................. 3
G. Ujian Skripsi ..................................................................... 4
H. Yudisium .......................................................................... 6
I. Penyelesaian Revisi Skripsi ............................................. 6

BAB II PENDEKATAN PENELITIAN ..................................... 7


A. Penelitian Kuantitatif......................................................... 7
B. Penelitian Kualitatif .......................................................... 9
C. Penelitian Campuran (Mix Method).................................. 14

BAB III PROPOSAL PENELITIAN ........................................ 18


A. Proposal Penelitian Kuantitatif.......................................... 18
1. Bagian-bagian Proposal Penelitian Kuantitatif..................... 18
2. Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif.......................... 19
3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif.. 20
B. Proposal Penelitian Kualitatif ........................................... 20
1. Bagian-bagian Proposal Penelitian Kualitatif ...................... 20
2. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif ........................... 21
3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif ... 22

BAB IV SKRIPSI ................................................................... 23


A. Skripsi Kuantitatif ............................................................. 23
1. Bagian-bagian Skripsi Kuantitatif......................................... 23
2. Sistematika Skripsi Kuantitatif............................................. 25
3. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kuantitatif...................... 27

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .5


B. Skripsi Kualitatif................................................................ 35
1. Bagian-bagian Skripsi Kualitatif............................................. 35
2. Sistematika Skripsi Kualitatif................................................. 36
3. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kualitatif.......................... 39

BAB V KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN............ 45


A. Bahan dan Ukuran............................................................ 45
B. Ketikan Huruf.................................................................... 46
C. Gaya Penulisan................................................................ 47
D. Kosa Kata......................................................................... 48
E. Notasi Ilmiah..................................................................... 48
F. Tabel dan Gambar............................................................ 48
G. Kutipan............................................................................. 51
1. Kutipan Langsung (Quotation)............................................... 52
2. Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase)................................... 56
H. Daftar Pustaka.................................................................. 59
I. Penomoran....................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh halaman kulit (cover)............................. 68
Lampiran 2. Contoh halaman judul........................................ 69
Lampiran 3. Contoh pernyataan bebas plagiarisme.............. 70
Lampiran 4. Contoh lembar persetujuan ujian skripsi............ 71
Lampiran 5. Contoh lembar pengesahan skripsi................... 72
Lampiran 6. Contoh lembar pernyataan publikasi ilmiah....... 73
Lampiran 7. Contoh abstrak................................................... 74
Lampiran 8. Contoh daftar isi................................................. 75
Lampiran 9. Contoh daftar tabel............................................ 77
Lampiran 10. Contoh daftar gambar...................................... 78
Lampiran 11. Teknik analisis penelitian kuantitatif................. 79
Lampiran 12. Teknik analisis penelitian kualitatif................... 79

6. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


BAB I
KETENTUAN UMUM

A. Pengertian dan Tujuan Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian mandiri


yang disusun oleh seorang mahasiswa sesuai dengan bidang studinya
guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana pada
level Strata 1. Karya tulis ini disusun untuk membahas masalah-mas-
alah yang faktual sesuai dengan dengan kaidah-kaidah ilmiah. Tujuan
dari menulis skripsi ini adalah untuk mempraktekkan kemampuan ber-
fikir yang sistematis dan logis yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan
ilmiah.
Skripsi berbeda dengan mata kuliah lainnya dalam hal bentuk ke-
giatan pembelajarannya maupun evaluasinya. Selama proses skripsi,
mahasiswa akan dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing. Eval-
uasi akan dilakukan berupa sidang terbuka/tertutup dimana mahasiswa
akan diuji skripsinya oleh tim penguji. Bobot skripsi adalah 6 (enam)
SKS, dan nilai terendah skripsi adalah C.

B. Persyaratan Penyusunan Skripsi

Sebelum menyusun skripsi, maka mahasiswa diwajibkan memenuhi


seluruh persyaratan baik akademik maupun administratif berikut ini:

1. Persyaratan Akademik: mahasiswa telah menempuh minimal


140 SKS (untuk angkatan 2014 dan sebelumnya) atau 136 SKS
(untuk angkatan 2015 dan seterusnya), tidak memiliki nilai E, dan
memiliki nilai IPK ≥ 2,00.

2. Persyaratan Administratif: menginput mata kuliah Skripsi dan


menyerahkan kopi KRS dan menyerahkan transkrip nilai semen-
tara asli

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .7


2. Persyaratan Administratif: menginput mata kuliah Skripsi dan menyerahkan kopi
KRS dan menyerahkan transkrip nilai sementara asli
C. Alur Penyusunan Skripsi
C. Alur Penulisan Skripsi
Mendapat
Lulus min. Bridging Pembimbing
PKL
136 SKS Program Skripsi

Bimbingan Proposal Penelitian


Proposal siap diajukan ke
Penelitian prodi

Memenuhi persyaratan adm.


akademik dan keuangan

Mengisi dan melengkapi


formulir proposal
penelitian

Verifikasi formulir proposal Formulir Proposal Penelitian


penelitian tidak lolos verifikasi

Formulir Proposal
Penelitian lolos verifikasi

Proposal dinyatakan tidak Ujian proposal penelitian


layak dilanjutkan

Proposal dinyatakan layak


dilanjutkan dengan Proposal dinyatakan layak
dilanjutkan
peperbaikan

Perbaikan proposal
penelitian

Perbaikan disetujui oleh Wisuda


penguji proposal

Pembimbingan dan Pendaftaran wisuda


pelaksanaan penelitian

Penulisan laporan Revisi skripsi dengan


penelitian persetujuan penguji

Persetujuan kedua Yudisium


pembimbing

Mengajukan ujian skripsi Tidak lulus ujian skripsi Lulus ujian skripsi
ke prodi

Penjadwalan dan Ujian skripsi

8. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


D. Pengajuan Proposal Penelitian
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan baik akademik mau-
pun administratif dapat mengajukan Proposal Penelitian atau rancan-
gan penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa untuk selanjutnya
dibuat dalam bentuk skripsi (laporan penelitian). Untuk itu, mahasiswa
wajib mendaftarkan proposal penelitian mereka dan diajukan kepada
Fakultas Manajemen dan Bisnis. Adapun dokumen-dokumen yang wajib
disertakan bersama pada saat melakukan pendaftaran proposal peneli-
tian adalah:
1. Formulir Pendaftaran Proposal Penelitian yang telah diisi
lengkap, discan asli.
2. 1 (satu) KRS semester terakhir.
3. 1 (satu) scan asli sertifikat bridging program.
4. 1 (satu) scan asli transkrip nilai sementara.
5. 2 (satu) pas foto ukuran 3 x 4 berwarna dengan pakaian rapi dan
formal (latar belakang warna putih).
6. 2 (dua) berkas proposal.

E. Ujian Proposal Penelitian


Setelah formulir Poposal Penelitian dan kelengkapannya telah di-
verifikasi oleh program studi, selanjutnya Fakultas Manajemen dan
Bisnis (FMB) akan menjadwalkan Ujian Proposal Penelitian dan menun-
juk tim penguji. Tujuan dilaksanakan ujian ini adalah untuk memvalidasi
layak tidaknya sebuah proposal untuk dilanjutkan ke tahap penelitian.
Tim penguji proposal penelitian ini terdiri dari:
1. Sekurang-kurangnya 1 (satu) penguji materi/substantif.
2. Sekurang-kurangnya 1 (satu) penguji metode.
3. Sekurang-kurangnya 1 (satu) pembimbing.

F. Pembimbingan
Pembimbing skripsi ditentukan pada saat mahasiswa mengambil
mata kuliah Seminar Proposal Penelitian. Setelah mahasiswa mendapa-
tkan pembimbing maka diwajibkan untuk melakukan konsultasi aktif
dengan pembimbingnya dan mencatat hasil bimbingannya di da-
lam Buku Bimbingan Skripsi. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh mahasiswa selama proses bimbingan:

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .9


1. Dosen Pembimbing 1 menjadi penanggung jawab pembimbingan
keseluruhan dan secara bersama-sama dengan Pembimbing 2
membantu mahasiswa melakukan penelitian dan penulisan skrip-
si baik dalam hal materi/subtansi, metode penelitian dan teknik
penulisan laporan. Secara keseluruhan kedua dosen pembimbing
bekerja secara kolegial akademik agar mahasiswa yang dibimb-
ingnya dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan laporannya
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 memiliki tanggung jawab yang
sama terhadap kualitas skripsi yang dihasilkan oleh mahasiswa
bimbingannya.
3. Pembimbing dapat memberikan teguran apabila mahasiswa tidak
menunjukkan perkembangan selama proses bimbingan. Apabila
setelah teguran atau peringatan diberikan namun tidak ada kema-
juan, maka pembimbing dapat mengajukan permohonan keber-
atan membimbing skripsi kepada dekan FMB.
4. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan keberatan tertulis
yang diajukan ke dekan FMB apabila proses bimbingan tidak ber-
jalan sebagaimana mestinya. Fakultas akan melakukan klarifikasi
dan selanjutnya akan diputuskan melalui rapat.
5. Proses bimbingan skripsi dilakukan selama 1 (satu) semester.
Apabila telah melebihi 1 (satu) semester maka mahasiswa diwa-
jibkan untuk mengajukan perpanjangan masa bimbingan maksi-
mal selama 1 semester dan menginput mata kuliah Skripsi. Apa-
bila setelah dua semester mahasiswa tidak dapat menyelesaikan
skripsi, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib mengganti
judul skripsi dan mengulang proses pembimbingan skripsi dari
awal.

G. Ujian Skripsi
Setelah skripsi dinyatakan layak oleh pembimbing, maka mahasiswa
dapat mengajukan pengujian skripsi ke prodi dengan syarat sebagai
berikut:
1. Syarat akademik:
a. Telah menyelesaikan semua mata kuliah yang
dipersyaratkan.
b. Nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) ≥ 2,0.
c. Nilai mata kuliah Sikap (Pend. Agama, Kewarganegaraan dan
Pancasila, Bahasa Indonesia) minimal C.
d. Nilai Mata Kuliah Keahlian Khusus (Peminatan) minimal C.
10. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
e. Nilai mata kuliah Bahasa Inggris minimal C.
f. Tidak memiliki nilai D lebih dari 5 mata kuliah.

2. Syarat administratif:
a. Melampirkan 3 (tiga) berkas skripsi yang akan diujikan dan
telah ditandatangani oleh kedua pembimbing sripsi.
b. Melampirkan buku bimbingan skripsi yang menunjukkan
telah melakukan bimbingan minimal 8 (delapan) kali dengan
masing-masing pembimbing.
c. Melampirkan transkrip sementara.
d. Melampirkan KRS terakhir yang tercantum mata kuliah skripsi.
e. Melampirkan bukti tidak memiliki hutang dari BagianKeuangan.
f. Melampirkan biodata beserta pas foto terbaru berwarna
dengan ukuran 3x4 dengan latar belakang putih.
g. Melampirkan sertifikat TOEIC dengan skor minimal 400.
h. Melampirkan kopi sertifikat Bridging Program.

Berkas skripsi yang telah dikumpulkan ke prodi tidak dapat diambil


kembali untuk direvisi. Penyampaian revisi dilakukan pada saat ujian
skripsi dengan melampirkan berkas/halaman skripsi yang akan diuji se-
banyak 3 (tiga) eksemplar.
Selanjutnya prodi akan menjadwalkan Ujian Skripsi dan menunjuk
tim penguji skripsi sebanyak 3 (tiga orang) yang terdiri dari:
1. Satu orang ketua tim penguji.
2. Satu orang anggota penguji 1.
3. Satu orang pembimbing skripsi sebagai anggota penguji 2.
Adapun tata cara ujian skripsi adalah sebagai berikut:
1. Penguji dan mahasiswa menandatangani daftar hadir ujian
skripsi.
2. Pembukaan oleh ketua tim penguji.
3. Mahasiswa mempresentasikan hasil penelitiannya selama
10-20 menit.
4. Tanya jawab yang diajukan oleh setiap penguji kepada
peserta ujian skripsi.
5. Setelah tanya jawab dinyatakan selesai oleh ketua penguji,
penguji meminta mahasiswa untuk keluar dari tempat ujian
dan tim penguji melakukan rapat untuk menentukan kelulusan.
6. Tim penguji menandatangani Berita Acara Ujian Skripsi.
7. Mahasiswa diminta masuk kembali ke ruang ujian skripsi.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .11


8. Pengumuman hasil ujian skripsi akan disampaikan oleh
Ketua Penguji dan apabila lulus dilanjutkan dengan Yudisium.

H. Yudisium
Setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi dengan nilai mini-
mal C, maka ketua tim penguji memimpin yudisium.
I. Penyelesaian Revisi Skripsi
Mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian skripsi diwajibkan
melakukan perbaikan sebagaimana disarankan oleh penguji skripsi
selama 7 (tujuh) hari setelah ujian.
Selama proses perbaikan skripsi, mahasiswa harus berkonsultasi
kepada penguji skripsi dan pembimbing. Mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikan revisi skripsi sesuai ketentuan, nilai dapat dibatalkan
oleh prodi sehingga mahasiswa yang bersangkutan harus melakukan
daftar ulang pada semester selanjutnya dan melakukan ujian skripsi
ulang.

12. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


BAB II
PENDEKATAN PENELITIAN

Berdasarkan pendekatan atau logika berpikir, penelitian ilmiah


dibedakan menjadi tiga macam yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian
kualitatif dan penelitian campuran (mix method). Ketiga macam peneli-
tian ilmiah tersebut diuraikan di bawah ini.

A. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena ber-
landaskan pada filsafat positivisme yang memandang suatu fenomena/
masalah itu dapat diklasifikasikan (terdiri dari variabel-variabel), relatif
tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungannya bersifat sebab akibat/
kausal (Sugiyono, 2011, p. 8). Penelitian kuantitatif disebut juga metode
tradisional, karena sudah cukup lama digunakan oleh para peneliti untuk
melakukan penelitian. Selain itu, disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
dan pada variabel tertentu. Sampel atau responden dipilih dari populasi
dengan maksud untuk dapat menggeneralisasi populasi tempat sampel
tersebut diambil.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah menentukan variabel
apa saja yang akan diteliti antara lain: variabel bebas (independent), va-
ribel terikat (dependent), dan variabel moderator (intervening) jika ada.
Peneliti untuk dapat menentukan kedudukan masing- masing variabel
tersebut, harus melihat konteksnya yang didasari konsep teoretis atau
hasil pengamatan yang empiris terkait masalah yang diteliti. Untuk itu,
sebelum memilih dan menentukan variabel yang akan diteliti, peneliti
melakukan kajian teoretik dan melakukan studi pendahuluan terlebih da-
hulu pada obyek penelitian yang akan diteliti. Melalui kajian teoretik dan
studi pendahuluan tersebut, peneliti akan menemukan masalah yang
layak untuk diteliti dan akan dapat menentukan variabel-variabel pe-
nelitiannya. Sering terjadi variabel penelitian ditentukan hanya didasari
perkiraan atau tanpa melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu ke
obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata variabel yang
telah ditentukan tersebut bukan merupakan suatu masalah penelitian.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .13


Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk
menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan
konsep dan teori, sehingga dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya.
Hipotesis tersebut kemudianBabdiuji. Untuk dapat mengujinya dibutuhkan
II Pendekatan Penelitian

data penelitian yang diperoleh melalui pengumpulan data lapangan den-


gan menggunakan instrumen penelitian (berupa kuesioner).
Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk menjawab
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan konsep dan teori, sehingga
dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya. Hipotesis tersebut kemudian diuji. Untuk dapat
Data yangdibutuhkan
mengujinya telah berhasil dikumpulkan
data penelitian tersebut,
yang diperoleh selanjutnya
melalui pengumpulan dianali-
data lapangan
sis secara kuantitatif dengan
dengan menggunakan instrumenmenggunakan
penelitian (berupa statistik,
kuesioner).sehingga hipotesis

yang diajukan
Data yangdapat diuji dikumpulkan
telah berhasil dan akan tersebut,
diketahui bahwa
selanjutnya hipotesis
dianalisis secaratersebut
kuantitatif

terbukti atau tidak terbukti. Proses penelitian kuantitatif dapat digambar-


dengan menggunakan statistik, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diuji dan akan
diketahui bahwa hipotesis tersebut terbukti atau tidak terbukti. Proses penelitian kuantitatif
kan dapat
sebagai berikut:
digambarkan sebagai berikut:

menemukan,
mengidentifikasi

, membatasi
dan
merumuskan
masalah

menyusun
landasan teori dan menetapkan
kerangka teoretik populasi dan
sampel

menganalisis
Merumuskan Mengumpulkan
data dan
hipotesis data
membahas

membuat dan
mengkalibrasi kesimpulan,
instrumen dan saran
penelitian

Gambar 2.1 Proses Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kuantitatif dapat digolongkan menjadi


dua jenis yaitu:
Berdasarkan metode
1. Penelitian yang
Kuantitatif digunakan,
Komparatif; penelitian
terdiri dari kuantitatif(didapat
penelitian eksperimen di-
lapangan

golongkan menjadi dua jenis


atau di laboratorium) yaitu:
dan penelitian expost-facto (mempelajari fakta yang sudah
ada/terjadi dengan menggunakan desain eksperimen).

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif; terdiri dari penelitian eksperi-


8
men (di lapangan atau di laboratorium) dan penelitian expost-facto
(mempelajari fakta yang sudah ada/terjadi dengan menggunakan
desain eksperimen).

2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif


asosiasi korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif asosiasi
kausal/sebab akibat.
14. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif asosiasi
korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif asosiasi kausal/sebab akibat.

Tabel 2.1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif

No. Aspek Karakteristik


1. Tujuan Uji hipotesis, Verifikatif
2. Paradigma Logika, Hipotetika, Verifikatif
3. Logika berpikir Deduktif
4. Objek penelitian Variabel, Indikator
5. Instrumen Test, Angket, Questionnaire
6. Data Kuantitatif (numerical), Interval, Rasio
Teknik Pengumpulan Observasi, Survei, Interview, Dokumen, Website
7.
Data
Korelasional, Kausal, Komparatif, Analisis Jalur (Path
8. Analisis data
Analysis), Structural Equation Modeling
9. Keabsahan data Kalibrasi, Uji validitas, Uji reliabilitas
10. Desain Dirancang sebelum penelitian
11. Sampel, responden Sampel probabilitas seleksi sebelum penelitian
12. Tipe pertanyaan Apakah
13. Masalah penelitian Tetap, Stabil
14. Uji hipotesis Uji t, uji F, uji Z, uji χ²
15. Generalisasi hasil Kesimpulan studi dapat digeneralisasikan

B. Penelitian Kualitatif
B. Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif disebut sebagai metode postpositivistik karena berlandaskan pada
filsafat postpositivisme. Menurut Sugiyono (2011, p. 8) Filsafat postpositivisme disebut juga
sebagai
Penelitian Kualitatif
paradigma interaktif disebut sebagai
dan konstruktif, metode realitas
yang memandang postpositivistik
sosial sebagai karena
berlandaskan pada filsafat
sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,postpositivisme.
dinamis, penuh makna, danMenurut
hubunganSugiyono
gejala bersifat (2011,

p. 8) Filsafat postpositivisme disebut juga sebagai paradigma interaktif


interaktif (reciprocal).
Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat suatu fenomena
dandari
konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang
apa adanya, bukan fenomena yang seharusnya. Untuk itu, penelitian dilakukan pada
holistik/utuh, kompleks,
obyek yang alamiah dinamis,apapenuh
atau berkembang adanya, makna, dan hubungan
tidak dimanipulasi oleh peneliti. gejala

bersifat interaktif
Menurut (reciprocal).
Bungin (2011, p.5) bahwa “...hubungan antara pengamat dengan objek harus
bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin,
sehingga
Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu me-
tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal”.
lihat suatu fenomena
Penelitian dari apa
kualitatif dilakukan adanya,
pada situasi bukan
sosial atau fenomena
fenomena/kasus yang
tertentu dan seha-

rusnya. Untuk itu, penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah atau
dapat ditentukan sampelnya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel atau informan

berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti. 9Menurut


Bungin (2011, p.5) bahwa “...hubungan antara pengamat dengan objek
harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat
senetral mungkin, sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara
minimal”.
Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial atau fenomena/
kasus tertentu dan dapat ditentukan sampelnya disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Sampel atau informan dapat berkembang/bertambah
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan data/informasi yang dikumpulkan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan
masalah penelitian. Selain itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas sehingga dapat mengumpulkan data, menganali-

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .15


dikumpulkan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan masalah penelitian.
Selain itu, peneliti
sis, dan harus memilikiobyek
mengkonstruksi bekal teori
yangdan wawasan
diteliti yang luas
menjadi lebihsehingga dapat
jelas. Peneli-
mengumpulkan data,
tian kualitatif menganalisis,
lebih menekankan dan mengkonstruksi
pada maknaobyek
dan yang diteliti
terikat nilai.menjadi lebih
Penelitian
kualitatif
jelas. digunakan
Penelitian kualitatif jika
lebihmasalah belum
menekankan padajelas,
maknauntuk mengetahui
dan terikat makna
nilai. Penelitian
yang digunakan
kualitatif tersembunyi, untukbelum
jika masalah memahami
jelas, untukinteraksi
mengetahuisosial, untuk
makna yang mengem-
tersembunyi,
bangkan
untuk teori,interaksi
memahami untuk memastikan kebenaran data,
sosial, untuk mengembangkan teori,dan meneliti
untuk sejar-
memastikan
ah perkembangan.
kebenaran Untuksejarah
data, dan meneliti itu, peneliti kualitatifUntuk
perkembangan. hendaknya memiliki
itu, peneliti ke-
kualitatif
mampuan wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill), keberanian
hendaknya memiliki kemampuan wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill),
(bravery), selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang
keberanian (bravery), selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar
besar atau open minded.
atau open minded.
Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bahwa untuk
menjawabpenelitian
Proses kualitatif yang
permasalahan bersifatdirumuskan
induktif, artinya bahwa
dalam untuk menjawab
penelitian, peneliti
harus menemukan fenomena sosial/kasus terlebih dahulu. Untuk mene-
permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, peneliti harus menemukan fenomena
mukan fenomena/kasus
sosial/kasus tersebut,
terlebih dahulu. Untuk penelitifenomena/kasus
menemukan melakukan studi pendahuluan
tersebut, peneliti
dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi sosial
melakukan studi pendahuluan dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi yang
akanyang
sosial diteliti.
akanSelanjutnya, peneliti
diteliti. Selanjutnya, menentukan
peneliti menentukan fokus
fokusdan
dan subfokus serta
subfokus serta
merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian kual-
merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian kualitatif sifatnya dapat
itatif sifatnya dapat tetap, berkembang, bahkan dapat berubah setelah
tetap, berkembang, bahkan dapat berubah setelah peneliti memasuki lapangan/obyek
peneliti memasuki lapangan/obyek penelitian. Hal ini dapat digambar-
penelitian. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
kan sebagai berikut:

Masalah Masalah
Tetap

Peneliti Memasuki
Masalah Masalah
Lapangan/Obyek
Berkembang
Penelitian

Masalah
Masalah Berubah

Gambar 2.2 Ilustrasi Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

10
Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang
lebih luas, peneliti harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik. Lang-
kah berikutnya, membuat pedoman wawancara yang mengacu pada
16. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang lebih luas, peneliti
harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik. Langkah berikutnya, membuat pedoman
fokus dan subfokus dan melakukan pengumpulan data. Data yang tel-
wawancara yang mengacu pada fokus dan subfokus dan melakukan pengumpulan data.
ah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan
Data yang telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan
menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang
menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Proses penelitian
diteliti. Proses penelitian kualitatif dapat digambarkan sebagai berikut:
kualitatif dapat digambarkan sebagai berikut:

menemukan
masalah/fenomena
/ kasus

menentukan fokus
dan sub-subfokus menetapkan
serta merumuskan subyek dan
sampel
menyusun landasan mengumpulkan menganalisis
teori dan kerangka data dan data dan
pemikiran menvalidasi data membahas

Membuat
pedoman kesimpulan
wawancara dan saran

Gambar 2.3 Proses Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara lain:


Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara lain:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Fenomena/peristiwa-
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Fenome-
peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama
na/peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial mer-
penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi untuk memahami dan mempelajari
upakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi un-
situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian.
tuk memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu
Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, men-
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil yang diperoleh segera
catat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan
disusun saat itu pula.
peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun
saat
2. itu pula.sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil
Memiliki
2. Memiliki sifat deskriptif
wawancara, analitik.
hasil pemotretan, Data
analisis yang
dokumen ataudiperoleh dari disusun
catatan lapangan, hasil pen-
gamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen atau
catatan lapangan, disusun. Peneliti di lokasi penelitian, tidak11 ditu-
angkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti segera melakukan
analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, dan menemukan pola atas dasar data aslinya.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .17


Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti
yang hakikatnya yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa
dan bagaimana suatu fenomena/peristiwa terjadi. Untuk itu, peneliti
dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya se-
hingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna
yang terkandung dalam data.
3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang diperlu-
kan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang
dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya
memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak
dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. Untuk itu, diper-
lukan gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan,
dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan
pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan
terjadi tanpa intervensi peneliti, agar menggambarkan keadaan
yang sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi
angka. Makna suatu proses dimunculkan konsep- konsepnya untuk
membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil pe-
nelitian tersebut.
4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,
tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke
lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi
secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan
serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Temuan
penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hokum atau teori dibangun
dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling ber-
kaitan.
5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada
persepsi orang mengenai suatu fenomena/peristiwa. Peneliti dapat
mencari informasi dari seorang informan. Sebagai bahan pemband-
ing peneliti juga dapat mencari informasi dari informan lainnya agar
dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai fenomena/
peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi dari para informan/parti-
18. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
informasi dari informan lainnya agar dapat diperoleh titik-titik temu dan

sipan pandangan
diungkapmengenai fenomena/peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi dari
oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil
para informan/partisipan
penelitian secara sahih dan diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan
tepat.
hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat di-


Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat digolongkan menjadi
golongkan menjadi beberapa jenis yaitu:
beberapa jenis yaitu:
1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan
1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan menyusunya dalam
menyusunya dalam bentuk narasi/cerita
bentuk narasi/cerita (biografi atau autobiografi).
(biografi atau autobografi).
2. Fenomenologis;
2. Fenomenologis;oertujuan bertujuan menggali
menggali pengalamanpengalaman subyektif
subyektif
informan/partisipan.
nforman/partisipan.
3. Etnografi;
3. Etnografi;bertujuan
bertujuanpenemuan
penemuan tematema budaya.
budaya.
4. Studi Kasus;
4. Studi bertujuan
Kasus; pendalaman
bertujuan pendalaman kasus.
kasus.
5. Grounded
5. Grounded Teori; bertujuan
Teori; menghasilkan
bertujuan menghasilkan teori
teori dari dari data.
data.
6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi suatu
6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi
informasi
tertulistertulis atau(teks)
atau tercetak tercetak
dalam(teks) dalam media massa.
media massa.

Tabel 2.2 Karakteristik Penelitian Kualitatif

No Aspek Karakteristik
1. Tujuan Mencari hipotesis, Pengembangan teori
2. Paradigma Alami (Natural)
3. Logika berpikir Induktif
4. Objek penelitian Fokus penelitian
5. Instrumen Periset sendiri, Observer, Participant, informan
6. Data Kualitatif (words), Nominal
Teknik Pengumpulan Observasi, Wawancara, Dokumentasi,
7.
Data Website, Focus Group Discussion (FGD)
8. Analisis data Kategori, Kode, Persentase, NVivo, CAQDAS
9. Keabsahan data Triangulasi, Cross-checking
10. Desain Timbul setelah terjun di lapangan
11. Sampel, responden Purposif, Snowball ditentukan di lapangan
12. Tipe pertanyaan Bagaimana, Mengapa
13. Masalah penelitian Berubah, Tidak tetap/berkembang
14. Uji hipotesis –
15. Generalisasi hasil –

C. Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method)


Penelitian kombinasi (mix method) didasarkan pemikiran yang 13
pragmatis (pragmatism philosophical) yang menyatakan bahwa metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu ke-

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .19


giatan penelitian. Penelitian kombinasi adalah pendekatan penelitian
yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuan-
titatif dan kualitatif. Penggabungan antara filsafat metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif tersebut oleh Johnson dan Cristensen disebut
filsafat pragmatis (Sugiyono, 2012 p. 400).
Mulai tahun 1990-an, beberapa peneliti menolak pernyataan bah-
wa metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak digabungkan, dan
mulai mengembangkan pemikiran yang pragmatis, bahwa penelitian
kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu studi/peneli-
tian.
Newman dan Benz sebagaimana dikutip oleh Creswell (2009, p.204)
menyatakan bahwa “Quantitative and Qualitative Approach are should
not be viewed as polar opposites or dichotomy; instead the represent
different ends on a continuum”. Metode kombinasi terletak dalam satu
garis yang kontinum, pada ujung kiri metode kuantitatif dan ujung kanan
metode kualitatif atau sebaliknya dan di antara keduanya terletak metode
kombinasi. Metode kombinasi tidak harus berada di tengah-tengahnya,
tetapi bias lebih berat ke kuantitatif atau ke kualitatif.
Peneliti dalam pengumpulan dan analisis data, integrasikan
temuan, dan menarik kesimpulan dilakukan secara inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk men-
jawab pertanyaan penelitian pada satu penelitian.
Penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau
metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan
untuk memahami permasalahan penelitian. Dengan menggunakan
metode kombinasi dianggap akan dapat memperoleh pemahaman yang
lebih baik bila dibandingkan dengan satu metode saja karena dapat
memperluas dan memperdalam temuan penelitian.
Proses penelitian kombinasi bersifat deduktif dan induktif, artinya
bahwa peneliti dapat memulai penelitian dari metode kuantitatif terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kualitatif (model/desain sequen-
tial explanatory) atau memulai penelitian dari metode kualitatif terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kuantitatif (model/desain se-
quential explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian
20. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Bab II Pendekatan Penelitian

dengan menggabungkan kedua metode secara bersamaan dan seim-


sequential explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian dengan menggabungkan
bang,dalam waktu yang sama (model/desain concurrent triangulation).
kedua metode secara bersamaan dan seimbang, dalam waktu yang sama (model/desain
Proses penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:
concurrent triangulation). Proses penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah Masalah yang Masalah


Kualitatif Sejenis Kuantitatif

Landasan
Memperkuat Teori
Peneliti sbg
Human
Rumusan
Instrument
Hipotesis

Pengumpulan Pengumpulan
Sumber Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Analisis Data Analisis Data


Kuantitatif Kuantitatif

Meta Analisis

Kesimpulan memperkuat,
memperlemah, bertentangan

Sumber: Sugiyono (2012, p.501)


Gambar 2.5 Proses Penelitian Kombinasi
.
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat digolongkan menjadi
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat
beberapa jenis yaitu:
digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk menghasilkan suatu produk
1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk menghasil-
dan menguji keefektifan model.
kan suatu produk dan menguji keefektifan model.
2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi tingkat efektifitas dan
2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi
efisiensi suatu program dan memberikan rekomendasi kepada pengambil
tingkat efektifitas dan efisiensi suatu program dan memberikan-
rekomendasi kepada pengambil
15
kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program terse-
but.
3. Penelitian Evaluasi Kebijakan; bertujuan untuk mengevaluasi
ketepatan suatu kebijakan dan memberikan rekomendasi ke
pada pengambil kebijakan untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan tersebut.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .21
memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan
tersebut.

4.
4. Penelitian Tindakan;
Penelitian Tindakan; bertujuan
bertujuan meningkatkan
meningkatkan mutuproses,
mutu isi, masukan, isi, masukan,
serta
proses, serta
hasil suatu hasil suatu kegiatan.
kegiatan.

Berdasarkan uraian
Berdasarkan uraian di atas,
di atas, maka ketiga maka ketiga
pendekatan pendekatan
penelitian penelitian
dapat diringkas dalam
dapat
bentukdiringkas dalam
skema sebagai bentuk skema sebagai berikut:
berikut:

1. Kuantitatif Komparatif (Eksperimen


Dominasi Pendekatan
dan Expost Facto)
Pemikiran Penelitian
2. Kuantitatif Asosiatif
Deduktif Kuantitatif
(Korelasional dan Kausal)

1. Naratif
2. Fenomenologi
Dominasi Pendekatan
Pemikiran Penelitian 3. Etnografi
Induktif Kualitatif 4. Studi Kasus
5. Grounded Theory
6. Analisis Isi

Pendekatan
Dominasi 1. Pengembangan Model/Instrumen
Penelitian
Pemikiran 2. Evaluasi Program
Kombinasi
Deduktif dan 3. Evaluasi Kebijakan
Kuantitatif dan
Induktif 4. Penelitian Tindakan
Kualitatif

Gambar 2.6 Pendekatan dan Jenis-Jenis Penelitian

Selain berdasarkan pendekatan yang digunakan, jenis-jenis penelitian juga dapat


Selain berdasarkan pendekatan yang digunakan, jenis-jenis pene-
dibedakan berdasarkan tujuan, metode analisis, jenis data, dan waktu. Berdasarkan hal-hal
litian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode analisis, jenis
tersebut, secara umum jenis penelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
data, dan waktu. Berdasarkan hal-hal tersebut, secara umum jenis pe-
1. Berdasarkan tujuan, yaitu: penelitian dasar (basic research), penelitian terapan
nelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
(applied research), dan penelitian kebijakan (policy research).
1. Berdasarkan tujuan, yaitu: penelitian dasar (basic research), pe-
nelitian terapan (applied research), dan penelitian kebijakan (poli-
cy research). 16
2. Berdasarkan metode analisis, yaitu: penelitian deskriptif, peneli-
tian komparatif, dan penelitian asosiatif.
3. Berdasarkan jenis data yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian
kualitatif, dan penelitian campuran antara kuantitatif dan kualitatif.
4. Berdasarkan waktu, yaitu: penelitian cross section, penelitian
longitudinal, dan gabungan antara cross section dan longitudinal
(panel).

22. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


BAB III
PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian merupakan usulan yang dibuat/ditulis oleh


peneliti yang berisi hal-hal/permasalahan yang akan diteliti, berbagai
kegiatan dan langkah-langkah sistematis berikut rencana jadwal peneli-
tiannya yang dituangkan dalam tiga bab yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab
II Landasan Teoretis, dan Bab III Metode Penelitian. Proposal penelitian
dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk itu
proposal penelitian wajib dibuat oleh peneliti/mahasiswa program sebe-
lum melakukan penelitian di lapangan. Proposal penelitian dibuat sesuai
dengan jenis penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana
diuraikan di bawah ini.

A. Proposal Penelitian Kuantitatif


1. Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi halaman sampul depan (cover), Lembar
Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan Tim Penguji
(jika sudah diuji), Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar
(jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).
b. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah, Iden-
tifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Mas-
alah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
2) Bab II Landasan Teori, berisi teori variabel-variabel yang
akan diteliti, Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan,
Kerangka Teori, dan Hipotesis.
3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Popula-
si dan Sampel, Instrumen Penelitian (masing-masing vari-
abel yang akan diteliti), Teknik Pengumpulan Data, Teknik
Analisis Data, dan Hipotesis Statistika.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .23


c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang hanya digu-
nakan dalam proposal penelitian).

2. Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif


Proposal penelitian kuantitatif disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI (jika sudah diuji)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Variabel-variabel penelitian
B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
C. Kerangka Teori
D. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian

24. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


C. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
2. Definisi Operasional
3. Kisi-Kisi Instrumen Awal
4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistik

DAFTAR PUSTAKA

3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Lihat


penjelasan isi sistematika skripsi kuantitatif pada Bab IV (pen-
jelasan sama).
B. Proposal Penelitian Kualitatif
1. Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi halaman sampul depan (cover), Lem-
bar Persetujuan Pembimbing, Lembar Pengesahan Tim
Penguji (jika sudah diuji), Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar
Gambar (jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).
b. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Peneli-
tian, dan Manfaat Penelitian.
2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori Fokus dan Teori Sub-
fokus-Subfokus penelitian, dan Hasil Penelitian Terdahu-
lu yang Relevan.
3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Pe-
nelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Sum-
ber Data dan Sampel Penelitian, Pengujian Keabsahan
Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis
Data.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .25


c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang hanya di-
gunakan dalam proposal penelitian).

2. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian kualitatif disusun dengan sistematikasebagai
berikut: HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI (jika sudah diuji)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Teori Fokus Penelitian
B. Konsep Subfokus Penelitian
C. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Sumber Data dan Sampel Penelitian
1. Sumber Data Penelitian
2. Sampel Penelitian

26. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


C. Teknik Pengumpulan Data
D. Pengujian Keabsahan Data
E. Teknik Analisis Data DAFTAR PUSTAKA
3. Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
Lihat penjelasan isi sistematika skripsi kualitatif pada Bab IV
(penjelasan sama).

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .27


BAB IV
SKRIPSI

Skripsi merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh
peneliti/mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian em-
piris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Skripsi berisi teori-teori
yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupa-
kan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, mengandung metode
pengumpulan dan analisis data serta menyajikan kesimpulan dan men-
gajukan rekomendasi/saran. Skripsi wajib dibuat oleh mahasiswa untuk
lulus pendidikan jenjang S1.
Pada dasarnya, skripsi di lingkungan ITL Trisakti merupakan kelan-
jutan dari proposal penelitian (memuat Bab I, Bab II, dan Bab III). Ke-
tiga bab tersebut, kemudian dilanjutkan ke Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan serta Bab V Kesimpulan dan Saran dalam skripsi. Dalam
skripsi juga sudah dilengkapi berbagai lampiran yang relevan dengan
penelitian. Skripsi dibuat sesuai dengan jenis penelitian, bagian-bagian,
dan sistematika sebagaimana diuraikan di bawah ini.

A. Skripsi Kuantitatif
1. Bagian-Bagian Skripsi Kuantitatif
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi halaman sampul depan (hard cov-
er), halaman kosong, halaman sampul dalam, Lembar
Bebas dari Plagiarisme, Lembar Persetujuan Pem-
bimbing, Lembar Pengesahan Panitia Penguji, Lembar
Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah, Ab-
strak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika
ada) dan Daftar Tabel (jika ada).
b. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari lima Bab yaitu:
1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumu-
san Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian.
2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori variabel-variabel
28. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
yang akan diteliti, Hasil Penelitian Terdahulu yang
Relevan, Kerangka Teori, dan Hipotesis (hipotesis
penelitian).
Bab IV Skripsi
3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
2) Bab II Landasan
Populasi Teori,dan
berisi:Sampel,
Teori variabel-variabel
Instrumen yangPenelitian
akan diteliti, (mas-
Hasil Penelitian Terdahuluvariabel
ing-masing yang Relevan,
yangKerangka
akanTeori, dan Hipotesis
diteliti), Teknik Peng-
(hipotesis penelitian).
umpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Hipotesis
3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu Penelitian (termasuk
Statistika.
Rencana Jadwal
4) Bab IV Penelitian),
Hasil Populasi dan Sampel,
Penelitian dan Instrumen Penelitian berisi:
Pembahasan,
(masing-masing variabel yang akan diteliti), Teknik Pengumpulan Data,
data deskriptif, Pengujian Hipotesis, dan Pembaha-
Teknik Analisis Data, dan Hipotesis Statistika.
san Hasil Penelitian.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: data deskriptif, Pengujian
5) Bab V Kesimpulan dan Saran.
Hipotesis, dan Pembahasan Hasil Penelitian.
5) Bab V Kesimpulan dan Saran.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang di
c. Bagian Akhir
gunakan
Bagian dalam
akhir yaitu DaftarSkripsi) serta Lampiran
Pustaka (referensi (terdiri
yang digunakan dari lampiran
dalam Skripsi)
serta Surat
LampiranKeterangan
(terdiri dari Penelitian,
lampiran Surat Kuesioner/Angket
Keterangan Penelitian,Penelitian,
Perhitung
Kuesioner/Angket uji kesahihan
Penelitian, Perhitung ujikuesioner, Perhitungan
kesahihan kuesioner, PerhitunganUji
Uji Hipote-
sis),dan
Hipotesis), dan Riwayat
Riwayat Hidup Hidup
Peneliti. Peneliti.

Gambar 4.1. Bagian-bagian Skripsi Kuantitatif

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .29


24
2. Sistematika Skripsi Kuantitatif
Skripsi kuantitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut:
HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN SAMPUL DALAM
LEMBAR BEBAS DARI PLAGIARISME
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Variabel Penelitian (terikat dan bebas)
B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
C. Kerangka Teori
D. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
2. Sampel

30. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


C. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
2. Definisi Operasional
3. Kisi-Kisi kuesioner
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistika

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Temuan Data
B. Pengujian Hipotesis
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari
institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2 KUESIONER/ANGKET PENELITIAN (angket
final/setelah uji coba serta valid dan reliabel).
LAMPIRAN 4 DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing
variabel penelitian),
LAMPIRAN 5. PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat
berupa print out hasil perhitungan menggunakan
program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, dan
sebagainya).
Dan lain-lain yang relevan
RIWAYAT HIDUP PENELITI

3. Penjelasan Sistematika Skripsi Kuantitatif


Sebelum dijelaskan tiap bagian isi sistematika skripsi kuanti-
tatif, terlebih dahulu dijelaskan perbedaan antara penelitian kuan-
titatif variabel laten dan penelitian kuantitatif variabel terukur. Per-
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .31
bedaan tersebut didasarkan pada bisa atau tidaknya variabel yang
diteliti diamati/diobservasi secara langsung atau tidak. Variabel lat-
en adalah variabel yang tidak dapat diobservasi secara langsung
(unobservable variable), sedangkan variabel terukur adalah varia-
bel yang dapat diobservasi secara langsung (observable variable).
Contoh variabel laten antara lain: kebahagian, pelatihan,
kinerja, motivasi, kepuasan kerja, perilaku, kerja tim, sistem pe-
layanan dan lain-lain.Variabel motivasi misalnya, tidak dapat di-
ukur secara langsung dari responden, untuk itu peneliti harus
membuat “konstruk” berdasarkan sintesis dari variabel motivasi
dan menanyakan langsung kepada responden dengan instrumen
penelitian berbentuk kuesioner/angket. Contoh variabel terukur
antara lain: pendapatan/gaji karyawan, jumlah barang, jarak tem-
puh kendaraan, jumlah produksi kendaraan, berat barang, daya
muat gudang, dan sebagainya.
Variabel pendapatan/gaji misalnya, dapat diukur secara
langsung dari responden atau data tentang besarnya pendapatan/
gaji perbulan dari masing-masing responden (pegawai/karyawan)
pada suatu instansi/lembaga/organisasi yang diteliti sudah ada.
Untuk itu peneliti dapat memperoleh data tentang pendapatan
tersebut misalnya dari bagian keuangan, sehingga tidak perlu
menanyakan langsung kepada responden Peneliti juga tidak perlu
membuat sintesis dan “kontruk” serta tidak memerlukan instrumen
penelitian/angket.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang perma-
salahan yang menjadi alasan atau yang melatarbelakangi
penelitian dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, hal yang
menjadi permasalahan utama adalah variabel terikatnya (Y),
sehingga uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel
Y tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan
tentang kondisi variabel Y yang seharusnya/ideal (Das Sol-
len) dengan menuliskan referensi atau dasar-dasar regula-
32. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
si/aturannya. Selanjutnya diuraikan tentang kondisi varia-
bel Y sesuai kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan
menuliskan data awal yang diperoleh oleh peneliti pada studi
pendahuluan. Lalu antara Das Sollen dan Das Sein diband-
ingkan. Permasalahan akan timbul jika terjadi kesenjangan
(gap) antara Das Sollen dengan Das Sein atau adanya keti-
daksesuaian antara kondisi ideal dengan riil yang ada di lapa-
ngan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat menya-
takan bahwa permasalahan (variabel Y) menarik dan perlu/
urgen untuk diteliti. Kemudian peneliti menguraikan tentang
variabel- variabel (variabel bebas atau X) yang dapat mem-
pengaruhi variabel Y, sebutkan sebanyak-banyaknya. Peneliti
perlu juga menguraikan pertimbangan-pertimbangan lain ten-
tang ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian
tersebut.

B. Identifikasi Masalah
Bagian ini merupakan pendataan sejumlah permasalah-
an yang muncul pada obyek/subyek sehubungan dengan per-
masalahan penelitian yang ditemui oleh peneliti sebagaimana
yang telah diuraikan dalam latar belakang. sejumlah permas-
alahan tersebut kemudian diidentifikasi dan dituliskan dalam
bentuk pernyataan bukan kalimat pertanyaan. Berdasarkan
identitifikasimasalah tersebut, peneliti akan menentukan ma-
salahyangpenting dan mendesak untuk diteliti yang kemudi-
an dijadikan masalah utama penelitian (variabel Y).

C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yak-
ni memilih beberapa variabel penelitian saja dari sejumlah
variabel yang telah disebutkan dalam bagian latar belakang.
Misalnya peneliti memilih tiga variabel penelitian terdiri dari
variabel terikat (Y), variabel bebas 1 (X1) dan variabel be-
bas 2 (X2) yang benar-benar dianggap penting untuk diteliti.
Pembatasan masalah tersebut dilakukan mengingat adanya
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .33
keluasan permasalahan dan keterbatasan dalam hal waktu
atau hal lainnya.

D. Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan sesuai dengan variabel pene-
litian yang telah dibatasi atau dipilih untuk diteliti (misalnya
tiga variabel). Rumusan masalah ditulis dalam bentuk per-
tanyaan.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas per-
tanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Tu-
juan penelitian ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat dua hal yaitu manfaat teo-
retis dan praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya
pemecahan masalah penelitian. Manfaat teoretis adalah ke-
gunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan.
Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk
kepentingan stakholder (institusi/lembaga/organisasi/ mas-
yarakat) terkait dengan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


A. Landasan Teori Variabel Y
Peneliti menuliskan konsep-konsep atau teori-teori dari
berbagai pendapat ahli dan referensi lainnya (regulasi/pera-
turan) mengenai variable-variabel yang ditelitinya. Selain
mencantumkan konsep-konsep/teori dari berbagai sumber
referensi, peneliti juga dapat menganalisis setiap konsep/te-
ori yang dicantumkan tersebut serta membandingkan antar
konsep. Pada bagian akhir deskripsi masing-masing varia-
bel penelitian dibuat kesimpulan atau sintesis berikut indika-
tor-indikatornya (untuk variabel terukur tidak perlu dibuat sin-
tesis). Sintesis inilah yang kemudian dijadikan acuan dalam
membuat deskripsi konseptual (dalam proses pembuatan
34. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
dan pengembangan instrumen penelitian/kuesioner).

B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian ter-
dahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang
relevan dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Lapo-
ran hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa
disertasi, Skripsi, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya.
Hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu yang relevan di-
tuliskan dengan urutan: nama peneliti/penulis, tahun, judul,
metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitiannya
yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya,
hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian terdahulu
tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaannya (dapat
dituliskan dalam bentuk tabel).
C. Kerangka Teori
Peneliti menyusun kerangka teori dengan menghubung-
kan antar variabel yang diteliti (sebagai contoh: X1 dan/terh-
adap Y, X2 dan/terhadap Y, X1 dan/terhadap X2 terhadap Y
atau X1 dan X2 terhadap Y). Dengan demikian peneliti menu-
liskan keterkaitan antar variabel yang didukung oleh teori
yang ada (jika ada teorinya) atau merupakan hasil pemikiran
peneliti yang didukung dengan argumentasi logis bahwa vari-
abel-variabel tersebut ada keterkaitannya. Kerangka teori ini
merupakan dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian.

D. Hipotesis
Peneliti merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumus-
kan. Hipotesis yang dirumuskan adalah Hipotesis penelitian/
alternatif (H1/Ha) yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teori
yang telah disusun. Banyaknya rumusan hipotesis peneli-
tian sama dengan jumlah rumusan masalah/subjudul pada
kerangka teori.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya
Bab IV Skripsi
(untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian). Contoh jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

Tahun 2018
No. Kegiatan Juli Agustus Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft
Proposal Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Validasi Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Penelitian/Skripsi
8 Ujian Skripsi
9 Perbaikan Skripsi
10 Penyerahan Skripsi

B. Populasi dan Sampel Penelitian


B. Populasi dan Sampel Penelitian
Peneliti menjelaskan populasi yang diteliti dan sampel penelitiannya. Populasi
Peneliti menjelaskan populasi yang diteliti dan sampel pene-
adalah semua individu atau unit atau peristiwa yang ditetapkan sebagai subyek
litiannya. Populasi adalah semua individu atau unit atau peris-
penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi
tiwa yang ditetapkan sebagai subyek penelitian yang memiliki
yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri
karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi yang
atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus representatif. Sampel diambil dari
ditetapkan oleh peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi
populasi dengan menggunakan teknik tertentu (simple random sampling,
yang memiliki ciri atau sifat yang sama dengan populasinya
proportionate stratified random sampling, cluster sampling dan sebagainya) dan
dan harus representatif. Sampel diambil dari populasi dengan
penentuan besar/jumlahnya
menggunakan menggunakan rumus-rumus
teknik tertentu penentuan
(simple randomsampel (rumus pro-
sampling,
Solvin, rumus Taro Yamane,
portionate rumus Isaac
stratified dan Michael,
random rumus Cochran,
sampling, rumus
cluster Cohen, dan
sampling
dan sebagainya).
sebagainya) dan penentuan besar/jumlahnya menggunakan
rumus-rumus penentuan sampel (rumus Solvin, rumus Taro
C. Instrumen Penelitian
Yamane, rumus Isaac dan Michael, rumus Cochran, rumus
Instrumen menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan untuk
Cohen, dan sebagainya).
mengumpulkan data, yaitu berbentuk kuesioner/angket. Instrumen penelitian masing-
36. Buku
masing Pedoman
variabel Penulisan
dibuat Skripsi atas keinginan peneliti semata, namun dibuat
bukan didasarkan
berdasarkan sinSkripsi dari konsep-konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data, yaitu berbentuk kuesioner/angket.
Instrumen penelitian masing- masing variabel dibuat bukan
didasarkan atas keinginan peneliti semata, namun dibuat ber-
dasarkan sinSkripsi dari konsep-konsep dan teori yang digu-
nakan dalam penelitian. Selanjutnya, dikembangkan melalui
langkah-langkah dengan merumuskan/membuat:
1. Definisi konseptual (didasarkan rumusan sintesis).
2. Definisi operasional (sudah disebutkan responden yang
mengisi/ menjawab kuesioner/angket dan skala penguku-
rannya).
3. Kisi-kisi pertanyaan kuesioner.
4. Pengujian validitas dan reliabilitas (setelah instrumen diu-
jicobakan dan selanjutnya dapat dibuat kisi-kisi instrumen
final).
Butir-butir pertanyaan/pernyataan dibuat berdasarkan
kisi-kisi instrumen dan dirumuskan secara benar, sehingga dapat
mengukur indikator tiap variabel yang diteliti. Untuk itu, butir-butir
pertanyaan/pernyataan harus ditulis/ dirumuskan dengan cara/ki-
at-kiat yang benar pula.

D. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam peng-
umpulan data. Sesuai dengan instrumen penelitian yang digu-
nakan berbentuk kuesioner/angkat, maka teknik utama yang
digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif yaitu dengan
kuesioner/angket. Peneliti dapat juga menyebutkan teknik peng-
umpulan data lainnya untuk mengumpulkan data pendukung
misalnya dengan observasi, studi dokumentasi, dan sebagain-
ya jika benar-benar diperlukan.

E. Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik analisis data yang digunakan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .37


kuantitatif (berbentuk angka/hasil jawaban responden) yaitu den-
gan statistik meliputi statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif digunakan dalam hal penyajian data, ukuran
sentral, dan ukuran penyebaran. Penyajian data menggunakan
daftar distribusi frekuensi dan histogram. Ukuran sentral meliputi
rata-rata (mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang
sering muncul). Ukuran penyebaran meliputi varians dan sim-
pangan baku atau standar deviasi (standard deviation). Sedang-
kan statistik inferensial/ kausal digunakan untuk menguji asumsi
klasik dan hipotesis.

F. Hipotesis Statistika
Peneliti menjelaskan hipotesis statistika yang dirumuskan
dengan simbul-simbul statistik berdasarkan rumusan hipotesis
penelitian (H1/Ha), agar bisa diuji atau diukur. Contoh rumusan
hipotesis statistika sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama: pengujian pengaruh langsung positif


variabel X1 terhadap variabel Y.
H0 : βyX1 ≤ 0
H1 : βyX1 > 0
2. Hipotesis kedua: pengujian pengaruh langsung positif
variabel X2 terhadap variabel Y.
H0 : βyx2 ≤ 0
H1 : βyx2 > 0
3. Hipotesis ketiga: pengujian pengaruh langsung positif varia
bel X1 dan X2 secara Bersama-sama terhadap variabel Y.
H0 : βyx1x2≤ 0
H1 : βyx1x2 > 0

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
Peneliti menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk deskripsi
data setiap variabel yang diteliti. Deskripsi data meliputi rata-rata
(mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering muncul)

38. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


serta varians dan simpangan baku atau standar deviasi (standard
deviation). Selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi dan gam-
bar histogram agar sebaran data/skor setiap variabel menjadi lebih
jelas.
B. Pengujian Hipotesis
Peneliti menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dan lang-
kah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hi-
potesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung antar variabel (bila menggunakan model regresi bergan-
da atau analisis jalur). Pada pengujian hipotesis juga disampaikan
ketentuannya, seperti:
Tolak H0 : jika thitung > ttabel, yang berarti bahwa variabel X1
berpengaruh terhadap variabel Y.
Terima H0 : jika thitung ≤ ttabel, yang berarti bahwa variabel
X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus-
rumus statistik (uji-t, uji-F, dan sebagainya). Taraf signifikansi yang
digunakan dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan α = 0,05
atau α = 0,01. Perhitungan dapat dibantu dengan menggunakan
komputer program Excel, SPSS, dan sebagainya.

C. Pembahasan
Peneliti membahas hasil penelitian yang dideskripsikan ber-
dasarkan pengujian hipotesis masing-masing hipotesis yang diuji.
Pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memperjelas hasil pen-
gujian hipotesis yang masih dirumuskan secara statistika yang se-
lanjutnya diuraikan secara kualitatif. Pembahasan dimulai dari pem-
buktian empirik (hasil pengujian hipotesis) pertama dan berikutnya,
ditulis dalam subjudul- subjudul. Selanjutnya menyebutkan hasil
pembuktian empirik dan temuan penelitian. Misalnya: berdasarkan
hasil pembuktian empirik, maka temuan penelitian menunjukkan
bahwa variabel X1 merupakan salah satu variabel yang sangat
penting dan berpengaruh langsung terhadap variabel Y. Dalam

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .39


menuliskan pembahasan juga disampaikan konsep/teori dan pe-
nelitian terdahulu (jika ada) yang relevan dengan variabel yang di-
bahas tersebut. Dengan membandingkan hasil penelitian dengan
konsep/teori dan penelitian terdahulu, maka dapat diketahui bahwa
hasil penelitian mendukung atau menolak teori dan penelitian yang
telah ada sebelumnya. Jika terdapat hipotesis yang tidak teruji (ti-
dak ada pengaruh langsung antar variabel), maka dikemukan ar-
gumentasi logis peneliti mengapa hipotesis tidak teruji termasuk
keterbatasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil pengujian Hipotesis dan pem-
bahasan dari masing- masing pengujian Hipotesis yang tel-
ah dilakukan (kesimpulan 1: hasil penguji Hipotesis pertama,
kesimpulan 2: hasil penguji Hipotesis kedua, kesimpulan 3:
hasil penguji Hipotesis ketiga, kesimpulan ke-n: hasil penguji
Hipotesis ke-n… dst). Dengan demikian kesimpulan merupakan
deskripsi ringkas dari hasil pengujian Hipotesis dan pembaha-
san.

B. Saran
Peneliti mengemukakan saran yang ditujukan kepada pi-
hak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan
dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu
untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian
untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak
terkait (stakeholder).

C Skripsi Kualitatif
1. Bagian-Bagian Skripsi Kualitatif
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi halaman sampul depan (hard cov-
er), halaman kosong, halaman sampul dalam, Lembar
Bebas dari Plagiarisme, Lembar Persetujuan

40. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Pembimbing, Lembar Pengesahan Panitia Penguji,
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah,
Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika
ada) dan Daftar Tabel (jika ada).

b. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari lima Bab yaitu:
1) Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Pe-
nelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
2) Bab II Landasan Teori, berisi: Teori Fokus dan Teori
Subfokus-Subfokus penelitian, dan Hasil Penelitian
Terdahulu yang Relevan.
3) Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Wak-
tu Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Sumberr Data dan Sampel Penelitian, Pengujian Ke-
absahan Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik
Analisis Data.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Ha-
sil Penelitian (terdiri dari Temuan Penelitian Subfokus
1, Temuan Penelitian Subfokus 2, Temuan Penelitian
Subfokus 3, dst) dan Pembahasan (terdiri dari Pem-
bahasan Temuan Penelitian Subfokus 1, Pembahasan
Temuan Penelitian Subfokus 2, Pembahasan Temuan
Penelitian Subfokus 3, dst).
5) Bab V Kesimpulan dan Saran.

c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digu-
nakan dalam Skripsi) serta Lampiran (minimal terdiri dari
lampiran Surat Keterangan Penelitian, Pedoman Obser-
vasi, Pedoman Wawancara, Catatan Hasil Observasi,
Catatan Hasil Wawancara, Dokumen Pendukung), dan
Riwayat Hidup Peneliti.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .41


serta Lampiran (minimal terdiri dari lampiran Surat Keterangan Penelitian,
Pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, Catatan Hasil Observasi, Catatan
Hasil Wawancara, Dokumen Pendukung), dan Riwayat Hidup Peneliti.

Gambar 4.2. Bagian-bagian Skripsi Kualitatif

2. Sistematika Skripsi Kualitatif


Skripsi kualitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut:
HALAMAN SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN SAMPUL DALAM
36
LEMBAR BEBAS DARI PLAGIARISME
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ABSTRAK
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus dan Subfokus Penelitian
C. RumusanMasalah
D. Tujuan Penelitian

42. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
BAB II KAJIAN TEORETIS
A. Deskripsi Konseptual
1. Konsep Fokus Penelitian
2. Konsep Subfokus Penelitian
B. Hasil Penelitian Terdahulu yangRelevan
C. Kerangka Pemikiran
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Sumber Data dan Sampel Penelitian
1. Sumber Data Penelitian
2. Sampel Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Keabsahan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. SURAT KETERANGAN PENELITIAN
(dari institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. PEDOMAN OBSERVASI
LAMPIRAN 3. PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 4. CATATAN HASIL OBSERVASI
LAMPIRAN 5. CATATAN HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN 6. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto
dan dokumen- dokumen yang relevan).
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .43
3. Penjelasan Isi Sistematika Skripsi Kualitatif
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan yang men-
jadi alasan atau yang melatarbelakangi penelitian dilakukan.
Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi permasalahan
utama adalah variabel pertama yang merupakan obyek/subyek
penelitian. Uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel
tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan ten-
tang fenomena atau kasus yang terjadi pada variabel ini sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan.
Lalu peneliti menguraikan kondisi variabel tersebut yang se-
harusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan referensi atau
dasar-dasar regulasi/aturannya. Permasalahan akan tergambar
jika terjadi penyimpangan/ kesenjangan (gap) antara Das Sein
dan Das Sollen atau adanya ketidaksesuaian antara kondisi ide-
al dengan riil yang ada di lapangan, setelah dibandingkan. Ber-
dasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat menyatakan bahwa
permasalahan variabel ini menarik dan perlu/urgen untuk diteliti.
Selain itu, peneliti dapat mengemukakan tentang ketertarikan
dan urgensi penelitian untuk dilakukan dengan menyampaikan
pertimbangan-pertimbangan lain tentang ketertarikannya untuk
meneliti obyek/subyek penelitian tersebut.

B. Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasar nya
yaitu obyek utama yang diteliti. Fokus penelitian inilah yang
kemudian menjadi permasalahan utama yang diteliti. Setelah
fokus penelitian ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan
sudut tinjauan dari fokus tersebut yang merupakan sub-subfokus
penelitian. Fokus dan sub- subfokus penelitian dituliskan dalam
bentuk pernyataan. Contoh fokus penelitian: “Sistem pelayanan
Bandara X”. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, secara lebih
spesifik dirinci menjadi subfokus-subfokus sebagai berikut:

44. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


1. Pelayanan di bagian pemeriksaan tiket pesawat.
2. Pelayanan di bagian keberangkatan.
3. Pelayanan di bagian ground handling.
4. Upaya pihak Bandara X dalam meningkatkan pelayanan.
Jumlah subfokus tidak ditentukan, yang pasti lebih dari satu
subfokus disesuaikan dengan fokus penelitian.

C. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus pe-
nelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan utama/payung
penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang kemudian dapat
dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti merumuskan per-
tanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih spesifik sesuai dengan
sub- subfokus penelitian. Rumusan masalah dituliskan dalam
kalimat pertanyaan. Contoh: Berdasarkan fokus penelitian yang
telah ditetapkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah pene-
litian yaitu “Bagaimana sistem pelayanan Bandara X?”. Selan-
jutnya lebih spesifik, permasalahan tersebut dirumuskan dalam
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelayanan di bagian pemeriksaan tiket


pesawat?
2. Bagaimana pelayanan di bagian keberangkatan?
3. Bagaimana pelayanan di bagian ground handling?
4. Upaya apa yang telah dilakukan pihak Bandara X dalam
meningkatkan pelayanan?

D. Tujuan Penelitian
Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk “mengeta-
hui” atau “menganalisis” permasalahan yang telah dirumuskan,
terutama masalah-masalah yang lebih spesifik dalam pertanyaan
penelitian. Tujuan penelitian dituliskan dalam kalimat pernyata-
an. Dengan demikian jumlah tujuan penelitian sama dengan jum-
lah pertanyaan penelitian.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .45


E. Manfaat Penelitian
Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu,
penelitian, dan kajian-kajian selanjutnya. Sedangkan manfaat
praktis adalah manfaat hasil penelitian untuk institusi/lembaga/
organisasi tempat penelitian dilakukan atau sebagai masukan
dalam pemecahan masalah-masalah praktis dalam kehidupan
masyarakat lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI


A. Teori Fokus Penelitian
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep atau teori-teori dari
berbagai ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan fokus penelitian. Referensi dapat berasal
dari buku, jurnal/e-journal, undang-undang/peraturan- peratur-
an, internet/wibesite dan sebagainya. Peneliti juga menganalisis
masing- masing konsep/teori yang telah dikutip tersebut. Kuali-
tas dan kuantitas konsep/teori yang dikutip, akan mencerminkan
wawasan peneliti terhadap permasalahan penelitian yang diteliti.

B. Teori Subfokus Penelitian


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep atau teori-teori dari
berbagai ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan subfokus penelitian. Referensi, tata cara
dan ketentuan penulisan sama dengan penulisan teori fokus pe-
nelitian.

C. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahu-
lu yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-ha-
sil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi, tesis,
skripsi, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil
penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan
urutan: nama peneliti, tahun penelitian/penulisan dilakukan,
46. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
judul penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil
penelitiannya yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi.
Selanjutnya, hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian
terdahulu tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilaku-
kan oleh peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaannya
yang dapat dituliskan dalam bentuk tabel.
Bab IV Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN


A. III METODE
BAB Tempat dan Waktu Penelitian
PENELITIAN
Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilaku-
A. Tempat dan Waktu Penelitian
kan. Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilaku-
Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan. Peneliti juga
kan berikut
menjelaskan waktujadwal penelitiannya
lamanya penelitian (untuk
dilakukan berikut proposal
jadwal penelitiannyapenelitian:
(untuk ren-
cana jadwal
proposal penelitian:penelitian). Contoh Contoh
rencana jadwal penelitian). jadwaljadwal
penelitian:
penelitian:

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian

Tahun 2018
No. Kegiatan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft
Proposal Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Validasi Proposal
Penelitian
4 Perbaikan Proposal
Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Penelitian/Skripsi
8 Ujian Skripsi
9 Perbaikan Skripsi
10 Penyerahan Skripsi

B. Sumber
B. Sumber
Data danData dan
Sampel Sampel
Penelitian Penelitian
Peneliti menjelaskan sumber data primer maupun skunder. Sumber data primer
Peneliti menjelaskan sumber data primer maupun skunder.
yaitu para informan/nara sumber (ahli/akademisi, praktisi, pembuat kebijakan,
Sumber data primer yaitu para informan/nara sumber (ahli/aka-
pengguna/atasan/ pemimpin suatu institusi/lembaga/ organisasi, pelaku/pegawai/
demisi, praktisi, pembuat kebijakan, pengguna/atasan/ pemimp-
karyawan atau masyarakat). yang diwawancarai. Peneliti juga menjelaskan teknik
in suatu institusi/lembaga/ organisasi, pelaku/pegawai/ karyawan
penentuan sampel penelitian yang digunakan, misalnya menggunakan teknik
atau masyarakat).
penentuan yangtujuan
sampel sesuai dengan diwawancarai. Peneliti
penelitian (purposive juga
sampling). menjelaskan
Jumlah
teknikdisesuaikan
sampel penentuan dengansampel
kebutuhan,penelitian yang teknik
biasa menggunakan digunakan,
bola salju misalnya
menggunakan
(snowball) semula hanyateknik
beberapapenentuan
informan kemudian sampel sesuaijumlahnya
dapat berkembang dengan tujuan
penelitian
menjadi (purposive
lebih banyak sampling).
sampai kebutuhan data/informasiJumlah sampel
dari para informan disesuaikan
tersebut

dengan
sudah kebutuhan, biasa menggunakan teknik bola salju (snow-
mencukupi.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .47


ball) semula hanya beberapa informan kemudian dapat berkem-
bang jumlahnya menjadi lebih banyak sampai kebutuhan data/
informasi dari para informan tersebut sudah mencukupi.

C. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam peng-
umpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi doku-
mentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.

D. Pengujian Keabsahan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam memer-
iksa keabsahan atau keterandalan data. Pemeriksaan keab-
sahan data antara lain: derajat kepercayaan/kredibilitas (credibil-
ity), keteralihan/ transferalibitas (transferability), ketergantungan/
dependabilitas (dependability), kepastian/konfirmabilitas (con-
firmability), dan dapat hanya dengan triangulasi, baik triangulasi
sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, maupun tri-
angulasi waktu.

E. Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam men-
ganalisis data kualitatif. Analisis dilakukan dengan langkah-lang-
kah: (1) reduksi (reduction) data, yaitu memilih data yang pent-
ing-penting dan diperlukan, (2) penyajian (display) data, yaitu
data yang terpilih disajikan dalam bentuk kutipan langsung mau-
pun tidak langsung dan disajikan (pada Bab IV), dan pengambi-
lan keputusan atau verifikasi (verification), yaitu data yang disa-
jikan dianalisis/dibahas dan disimpulkan oleh peneliti.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah direduk-
si/ dipilih dari masing- masing subfokus (temuan penelitian sub-
fokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan penelitian sub-
fokus… dst). Data hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk
para prase/kalimat/narasi/deskripsi, tabel, grafik, diagram atau

48. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


bentuk yang lainnya sesuai dengan data yang berhasil dikumpul-
kan dan kebutuhan penelitian.
B. Pembahasan
Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah
direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian. Pembaha-
san terhadap temuan-temuan penelitian juga disesuiakan den-
gan sub-subfokus penelitian (pembahasan temuan penelitian
subfokus 1, pembahasan temuan penelitian subfokus 2, pemba-
hasan temuan penelitian subfokus 3, dst). Pembahasan tersebut
merupakan interprestasi atau verifikasi peneliti terhadap temuan
atau hasil penelitian dengan menghubungkan berbagai konsep
atau teori yang relevan dengan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian
dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian
(kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan
subfokus 3, dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi ring-
kas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan pembahasan.
B. Saran
Peneliti mengemukakan saran atau rekomendasi yang di-
tujukan kepada pihak- pihak terkait tentang perlunya penelitian/
kajian lanjutan dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti terse-
but masih perlu untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi
hasil penelitian untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi
pihak- pihak terkait (stakeholder).

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .49


BAB V
KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN

A. Bahan dan Ukuran


1. Kulit muka (berbentuk hard cover) dibuat dari kertas linen
berwarna biru tua, diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik.
2. Pada sampul depan dicantumkan logo ITL Trisakti dengan
ukuran panjang 4 cm dan lebar 3,5 cm (skala proporsional, dijilid
hard cover dengan mempergunakan tinta emas.
3. Kertas yang digunakan adalah A4 (21cm x 29,7 cm) dengan
berat 70 atau 80 gram. Pada setiap bab dibatasi kertas warna
biru muda berlogo ITL Trisakti.
4. Tulisan pada kulit muka sama dengan tulisan pada halaman
judul, yang dicetak dengan menggunakan tinta warna hitam.
5. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsi sebanyak 3 (tiga)
eksemplar disertai dengan softcopy skripsi (disimpan dalam
kepingan compact disk).

B. Ketikan Huruf
1. Jenis huruf Calibri, ukuran 12 dengan jarak 2 spasi. Pengetikan
skripsi dilakukan pada satu muka, tidak bolak-balik dengan, rata
kanan kiri (justify alignment).
2. Batas pengetikan (margin) adalah 4 cm dari batas atas, 4 cm dari
pinggir kiri, 3 cm dari pinggir kanan, dan 3 cm dari batas bawah.
Judul/nama bab ditulis dengan huruf kapital yang diatur simetris
trapezium terbalik dengan batas pengetikan yang telah ditentu-
kan dengan ukuran 14 dicetak tebal.
3. Pengetikan alinea baru dimulai pada karakter yang keenam dari
batas tepi. Sub judul/anak bab diketik mulai dari batas tepi kiri
pada setiap tingkatannya. Setiap kata dimulai dengan huruf kap-
ital, kecuali kata penghubung dan kata depan dan dicetak tebal.
Pengetikan tanpa garis bawah dan tidak diakhir ititik.
4. Kalimat pertama dalam sub bab judul dimulai dengan alinea baru.
Sub-sub judul/bagian anak bab, ditulis dengan menggunakan
huruf kapital untuk huruf pertama pada kalimat saja dan tidak
50. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
diakhiri dengan titik, serta ditulis mulai dari batas tepi kiri pada
tingkatannya.

C. Gaya Penulisan
Penulisan memakai gaya esai. Bahasa yang digunakan adalah
Bahasa Indonesia yang baku (subyek, predikat, obyek, dan keteran-
gan) dan untuk mahasiswa terdaftar pada kelas internasional meng-
gunakan Bahasa Inggris formal. Kalimat ditulis dalam bentuk kali-
mat aktif, kata pengganti orang pertama seperti aku diganti dengan
penulis (the writer dalam Bahasa Inggris).
Contoh:
1. Karya ilmiah memiliki lima ciri khas. (kalimat Aktif)
S P O
2. Terdapat lima ciri khas yang dimiliki oleh karya ilmiah. (kalimat Pasif)
O P S
Berdasarkan penjelasan di atas, sebuah kalimat utama harus
memenuhi tiga persyaratan. Pertama, kalimat harus berbentuk ka-
limat lengkap. Dalam kalimat itu harus terdapat unsur subjek, pre-
dikat, dan objek (ide pengendali). Kedua, cakupan ide pengendali
harus terbatas (limited), dalam arti tidak lebih dari satu ide karena
sebuah alinea hanya dapat membahas sebuah ide secara tuntas.
Ketiga, objek harus spesifik. Hal ini berarti objek/ide tersebut harus
relevan dan secara langsung berhubungan dengan topik.
Pada bagian akhir berbagai alinea penulis juga bisa meletakkan
kalimat kesimpulan, yakni kalimat yang merangkum informasi pada
kalimat-kalimat sebelumnya atau menarik kesimpulan berdasarkan
informasi tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa kalimat
kesimpulan merupakan penegasan ide pokok yang dinyatakan da-
lam kalimat topik.
Contoh:
(1) Masyarakat Jakarta menjadikan Institut Transportasi dan Lo-
gistik Trisakti (ITL Trisakti) sebagai pilihan pertama untuk me-
nimba ilmu karena beberapa alasan. (2) Pertama, ITL Trisakti
merupakan salah satu kampus diJakarta yang berpengalaman
mengelola pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan lulusan
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .51
berkualitas. (3) Survai terhadap 569 alumni yang dilaksanakan
baru-baru ini mengungkapkan 93% responden tidak mengalami
kesulitan memperoleh kerja atau menerapkan ilmu yang diper-
olehn ya selama kuliah di ITLTrisakti untuk berwiraswasta. (4)
Selain itu, kampus ITL Trisakti terletak di salah satu lokasi paling
strategis di Jakarta. (5) Hal ini membuat mahasiswa tidak men-
galami kesulitan mencapai kampus. (6) Ketiga, dosen-dosen di
ITL Trisakti berkualitas tinggi dan memiliki jiwa kepelayanan yang
tinggi. (7) Ketiga faKtor di atas mendorong masyarakat menjad-
ikan ITL Trisakti pilihan utama untuk kuliah.

Dalam alinea di atas, kalimat (7) adalah kalimat kesimpulan


(KK). Kalimat ini merangkum informasi yang tersaji pada kalimat (2)
hingga kalimat (6). KK ini juga mengungkapkan ide pokok yang telah
dinyatakan di kalimat topik, meskipun dengan cara yang tidak sama
persis.
Selain penggunaan kalimat utama, pendukung dan kesimpulan
yang tepat, sebuah alinea juga harus memenuhi unsur koherensi
(coherence) dan kohesi. Yang dimaksud dengan koherensi adalah
kesatuan isi atau kepaduan maksud. Koherensi tercipta bila seluruh
kalimat pendukung membahas hanya satu hal, yakni topik, dan jika
peristiwa, waktu, ruang, dan proses diurutkan secara logis. Kohesi
mengandung arti hubungan yang erat; perpaduan yang kokoh dan
kohesif berarti padu. Kohesi alinea tercipta bila seluruh kalimat yang
membangunnya dipadu dengan erat dan kokoh dengan menggu-
nakan konjungsi, pronominal, repetisi, sinonim, hiponim, paralel-
isme, dan elipsasi dengan tepat.
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah di In-
donesia-kan. Apabila dengan terpaksa digunakan istilah asing, cara
penulisnya dicetak miring pada istilah tersebut. Tidak diperkenankan
menggunakan sistem penomoran kecuali dalam hal-hal yang relevan
seperti rumusan masalah, hipotesis penelitian, simpulan, dan saran.
Dilarang menggunakan singkatan dalam tubuh tulisan maupun lam-
piran. Singkatan diperkenankan dalam tabel atau bagan tetapi diirin-
gi dengan keterangan untuk setiap tabel atau bagan tersebut.

52. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


D. Kosa Kata
Tulisan mempergunakan kosa kata Bahasa Indonesia yang baku
yang tercantum dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau
Kamus-Kamus Istilah dan Daftar Istilah yang diterbitkan oleh Pusat
Bahasa. Namun tidak ada larangan mempergunakan kata asing
yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia seperti “reliabel”
dan “valid”. Semua terminologi asing, seperti “motor learning” harus
ditulis miring. Sekiranya perlu, terjemahan dapat dibuat dalam tanda
kurung (....) atau di antara tanda petik tunggal ‘.......’ setelah bahasa
aslinya.

E. Notasi Ilmiah
Teknik notasi ilmiah menggunakan body note (catatan badan)
di halaman yang bersangkutan sesuai dengan teknik notasi ilmi-
ah. Tabel, gambar, grafik, dan lampiran ditulis dengan huruf kapital
pada huruf pertama kata tersebut dan diletakkan secara simetris kiri
kanan dari batas yang telah ditentukan (lihat contoh pada lampiran).
Nama tabel, gambar, dan lampiran ditulis dengan huruf kapital pada
huruf pertama setiap kata kecuali kata penghubung dan disusun
secara simetris kiri kanan dari batas yang telah ditetapkan. Apabila
lebih panjang dari satu baris, maka harus disusun sedemikian rupa
sehingga menyerupai treapesium terbalik dan berjarak satu spasi.
Pencantuman tabel, gambar, dan lampiran tidak boleh disajikan ter-
potong kecuali terdapat keterangan yang menunjukkan “lanjutan”
(diberi garis). Tabel, gambar, dan lampiran yang lebar, dapat disajik-
an pada posisi memanjang dengan kepala judul dicantumkan pada
posisi halaman sebelah kiri. Apabila tabel, gambar, dan lampiran leb-
ih lebar lagi, maka halaman dapat diperlebar dengan cara direkat
dan dilipat. Khusus potret sebagai ilustrasi dalam skripsi, ilustrasi
yang disertai itu harus merupakan potret yang sesungguhnya dan
bukan merupakan fotokopi. Sering terjadi kopi asli saja yang disertai
dengan potret sedangkan kopi yang lain dilengkapi dengan fotokopi
ilustrasi yang diambil dari buku cetak lainnya. Reproduksi yang ber-
sifat fotografis diperkenankan.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .53


F. Tabel dan Gambar
1. Tabel
Penyajian tabel mengikuti tata cara sebagai berikut:

a. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan simetris


terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
b. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel
disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak
antara satu baris dengan baris lainnya di dalam tabel satu
spasi.
c. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas
kertas yang boleh diketik.
d. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
e. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-
baris kalimat teks.
f. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel.
Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-
baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
g. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah
baris teks terakhir, sedang baris terakhir judul harus harus
terletak dua spasi di atas garis batas atas tabel.
h. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dan hala-
man naskah dapat dipakai, tetapi sebaiknya hanya tabel
yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman
naskah saja yang dimasukan dalam teks.
i. Jika format tabel terlalu besar, sebaiknya dijadikan Lam-
piran. Sebaiknya data penting saja yang diambil sehingga
tabel yang dimuat dalam bagian inti skripsi dapat diseder-
hanakan.
j. Jika tabel diambil dari sumber referensi, maka tuliskan sum-
ber referensi tersebut di bawah tabel bagian tengah. Ditulis
nama belakang penulis dan tahun terbit serta halaman tem-
pat tabel tersebut diambil yang diapit tanda kurung. Besar
huruf sumber yaitu 10.

54. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

Contoh tabel:
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Variabel Y

No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Absolute Relatif (%) Komulatif (%)
1 28.00 - 31.85 4 6.67 6.67
2 31.86 - 35.70 4 6.67 13.33
3 35.71 - 39.56 9 15.00 28.33
4 39.57 - 43.42 11 18.33 46.67
5 43.43 - 47.28 6 10.00 56.67
6 47.29 - 51.13 15 25.00 81.67
7 51.14 - 54.99 11 18.33 100.00
Jumlah 60 100

Deskripsi/keterangan tabel ditulis pada bagian atas dari tabel dan berjarak 1
Deskripsi/keterangan tabelpenomoran
(satu) spasi dari tabel, dengan ditulis pada bagian
mengikuti atas yaitu
pola bb.uu, dari bb=
tabel dan
berjarak 1 (satu) spasi dari tabel, dengan penomoran mengikuti
angka bab, dan uu= nomor urut. Tabel di atas berarti merupakan tabel pada bab
pola bb.uu, yaitu bb= angka bab, dan uu= nomor urut. Tabel
I nomor 1.
di atas
2. Gambar
berarti merupakan tabel pada bab I nomor 1.
2. Gambar
Penyajian gambar mengikuti tata cara sebagai berikut:
Penyajian gambar mengikuti tata cara sebagai berikut:
a. a. Gambar
Gambar yang
yangdimaksud
dimaksud dalamdalam
buku pedoman ini ialah bagan,
buku pedoman inigrafik,
ialah bagan,
grafik, histogram,
histogram, peta atau foto.
peta atau foto.
b. b. Garis
Garis batas empat
batas empat persegi
persegi panjang panjang
dan gambardan gambar
diletakkan diletakkan
sedemikian rupa se-
demikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak
sehingga garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh melampaui
batas kertas yang boleh diketik.
diketik.
c. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh
c. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh diketik
diketik
d. d. Gambar
Gambar yang
yangmemerlukan
memerlukan halamanhalaman
yang lebih besar
yan dan halaman
lebih besar naskah
dan hala-
man naskah
disajikan disajikan
sebagai lampiran.sebagai lampiran.
e. Gambar
e. Gambar yang yangtidaktidak
dapat dapat diterima
diterima sebagai bagansebagai bagan
dari skripsi dari skripsi
boleh sebagai
boleh sebagai
lampiran adalah: lampiran adalah:
1) Gambar yang dibuat pada kertas grafik.
1) Gambar yang dibuat pada kertas grafik.
2) Gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempat pada
2) Gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempat pada kertasnaskah.
kertasnaskah.
3) 3) Gambar
Gambar yang dibuatdibuat
yang pada kertas
padagrafik, kemudian
kertas kertas grafik
grafik, tersebut kertas
kemudian
grafik tersebut ditempel pada kertasnaskah.
ditempel pada kertasnaskah.
4) 4) Foto atau
Foto atau gambar
gambar yang
yang dibuat dibuat
pada kertas pada
lain yangkertas
ditempellain
padayang
kertas ditem-
pel
naskahpada kertas naskah
f. Jika gambar tersebut diambil dari sumber referensi, maka tu-
f. Jika gambar tersebut diambil dari sumber referensi, maka tuliskan sumber
liskan sumber

50

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .55


referensi tersebut di atas judul gambar. Ditulis nama belakang penulis dan
tahun terbit serta halaman tempat gambar tersebut diambil yang diapit tanda
referensi tersebut di atas judul gambar. Ditulis nama belakang penu-
kurung.
lis Besarterbit
dan tahun hurufserta
sumber yaitu 10.
halaman tempat gambar tersebut diambil
yang diapit tanda kurung. Besar huruf sumber yaitu 10.
Contoh gambar:
Contoh gambar

Sumber: Noor (2016, p.32)

Gambar 5.1 Jumlah Mahasiswa ITL Trisakti

Deskripsi/keterangangambar
Deskripsi/keterangan gambar diketik
diketikpada bagian
pada bawahbawah
bagian dari gam-
dari
bar/grafik/diagram, dan berjarak 1 spasi dari badan gambar, den-
gambar/grafik/diagram, dan berjarak 1 spasi dari badan gambar, dengan
gan penomoran mengikuti pola bb.uu, yaitu bb = angka bab, dan uu
penomoran mengikuti
= angka urut. Gambarpoladibb.uu,
atas yaitu bbmerupakan
berarti = angka bab,gambar
dan uu =pada
angka urut.
bab
I nomor
Gambar di 1.
atas berarti merupakan gambar pada bab I nomor 1.

G. Kutipan
G. Kutipan Bagian ini akan menguraikan teknik kutipan dengan meng-
gunakan catatan badan (body note). Catatan badan adalah sum-
Bagian ini akan menguraikan teknik kutipan dengan menggunakan catatan badan
ber kutipan yang terletak setelah selesainya sebuah kutipan dengan
body note). Catatan badan adalah
menggunakan tanda sumber
kurungkutipan
dari yang
teks terletak setelahCatatan
karya ilmiah. selesainya sebuah
badan
menggunakan format APA (American Psychological Association),
kutipan dengan menggunakan tanda kurung dari teks karya ilmiah. Catatan badan
penulisan daftar referensi juga harus menggunakan format APA;
menggunakan format
(1) APA badan
Catatan (American Psychological
menyatu denganAssociation), penulisan
naskah, hanya daftar
ditandai referensi
dengan
kurung buka dan kurung tutup; (2) Catatan badan
uga harus menggunakan format APA; (1) Catatan badan menyatu dengan naskah,memuat nama
hanya
belakang penulis, tahun terbit buku/publikasi dan halaman yang di-
ditandai dengan kurung
kutip (lihatbuka dan kurung
kutipan tutup;
langsung dan(2)kutipan
Catatantidak
badanlangsung);
memuat nama belakang
(3) Nama
penulis, tahun terbit buku/publikasi dan halaman yang dikutip (lihat kutipan langsung dan
56. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
kutipan tidak langsung); (3) Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda
penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung, di-
tempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini mer-
upakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung
tutup catatan badan; (4) Nama penulis menyatu dalam naskah tu-
lisan, tidak berada dalam tanda kurung, sementara tahun terbit dan
halaman (bila kutipan langsung) berada dalam tanda kurung.

1. Kutipan Langsung (Quotation)


Pengutipan secara langsung sebaiknya tidak sering dilakukan.
Pengutipan secara langsung hanya dilakukan apabila penulis be-
nar-benar ingin menekankan suatu hal atau ide dalam tulisannya.
Dalam melakukan pengutipan langsung, penulis harus secara per-
sis mengkopi apa yang ditulis oleh penulis asli berikut tanda bacan-
ya bahkan apabila terdapat kesalahan pengejaan harus tetap ditu-
lis sesuai aslinya. Pada saat melakukan kutipan langsung, penulis
mencantumkan nama belakang penulis, tahun terbitan dan halaman
dimana terdapat tulisan yang dikutip tersebut.

a. Kutipan langsung pendek (kurang dari 40 kata)


1) Kutipan diintegrasikan dengan teks
2) Jarak antar baris kutipan dua spasi
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip
4) Menggunakan tanda tiga titik (…) jika ada
bagian tulisan yang dikutip dihilangkan.
5) Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum tanda kutip atau
setelah tanda kutip. Jika sumber kutipan ditulis sebelum
tanda kutip, tuliskan nama belakang penulis lalu beri tan-
da kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbit dan nomor
halaman tempat kutipan itu diambil. Jika sumber kutipan
ditulis sesudah tanda kutip, maka sesudah kutipan selesai,
langsung di belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan
di dalamnya ditulis nama nama belakang penulis, tahun ter-
bit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
Berikut adalah contoh-contoh kutipan langsung pendek:
a) Kutipan langsung pendek, satu penulis:

Martono (2010, p. 73) menyatakan bahwa “variabel


merupakan pusat perhatian di dalam penelitian kuan-
titatif yang dapat didefinisikan sebagai konsep yang
memiliki lebih dari satu nilai.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .57


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

b) Kutipan langsung pendek, dua atau tiga penulis:


Kinerja diartikan sebagai “...doing meaningful work in effective and
efficien ways” (Hale & Miller, 2004, p. 2).
c) Kutipan langsung pendek, lebih dari tiga penulis:
Stufflebeam et al (2014, p. 197) mendefinisikan evaluasi yaitu
“The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”.
d) Kutipan langsung pendek, bersumber dari undang-undang:
Dalam Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun
2008 tentang Pelayaran disebutkan “Angkutan perairan dapat
merupakan bagian dari angkutan multimoda yang dilaksanakan oleh
badan usaha angkutan multimoda”.
e) Kutipan langsung pendek, bersumber dari peraturan:
Dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan
Kendaraan Bermotor Umum tidak Dalam Trayek disebutkan
“Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang
Lalu Lintas Jalan”.
f) Kutipan langsung pendek tulisan yang bersumber dari materi online
(internet) yang tidak memiliki halaman, maka yang ditulis adalah
paragrafnya. Contoh
“The WTN exists to "encourage serendipity" -- the happy accidents
of colliding ideas and new relationships that cause the biggest
breakthroughs for individuals and institutions” (World Technology
Network, 2014, para. 3).
b. Kutipan langsung panjang (lebih dari 40 kata)
1) Kutipan dipisahkan dari teks sejarak dua spasi.
2) Jarak antar baris kutipan satu spasi.
3) Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks penulis
atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris

58. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 53


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.


4) Kutipan tidak diapit tanda kutip di belakang kutipan.
5) Menggunakan tanda tiga titik (…) jika ada bagian tulisan yang dikutip
dihilangkan.
6) Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum kutipan atau setelah kutipan.
Jika sumber kutipan ditulis sebelum kutipan, tuliskan nama belakang
penulis lalu beri tanda kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbit dan
nomor halaman tempat kutipan itu diambil yang dituliskan pada teks.
Jika sumber kutipan ditulis sesudah kutipan, maka sesudah kutipan
selesai, langsung di belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan di
dalamnya ditulis nama nama belakang penulis, tahun terbit, dan nomor
halaman tempat kutipan itu diambil.
7) Kutipan yang menggunakan bahasa asing (Inggris), hurufnya dicetak
miring (Italic).

Berikut adalah contoh-contoh kutipan langsung panjang:

a) Kutipan langsung panjang, satu penulis:


Segmentasi pasar berperan penting dalam menentukan target
konsumen yang dituju sebuah perusahaan. Sehubungan dengan hal
tersebut, disebutkan:
Setidaknya ada tiga persyaratan utama yang harus dipenuhi agar
segmentasi pasar bisa dilakukan secara efektif. Pertama, konsumen
harus berbeda-beda dalam sejumlah aspek penting yang bisa
digunakan untuk mengelompokkan pasar total. Bila semua
konsumen homogen maka tidak perlu dilakukan segmentasi pasar.
Tentu saja dalam praktek, semua konsumen berbeda-beda dalam
berbagai aspek (Tjiptono, 2008, p. 57).

b) Kutipan langsung panjang, dua atau tiga penulis:


Terkait dengan kompensasi, Curtis, Hefley & Miller (2014, p. 34)
berpendapat sebagai berikut:
The purpose of compensation is to provide all individuals with
remuneration and benefits base on their contribustion and value to
the organization. The organization must formulate a compensation
strategy that motivates and rewards the skills and behaviors the

54 Skripsi .59
Buku Pedoman Penulisan
Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

organization considers vital to its success. Compensation represents


the only process area... .

c) Kutipan langsung panjang, lebih dari tiga penulis:

Sementara itu, Daft et al (2012, p.317) berpendapat tentang


pelatihan sebagai berikut:
Training is one of the most frequently used approaches to changing
people’s mind set. A company might of offer training programs to
large blocks of employees on subjects such as teamwork,
diversity, emotional intelligence, quality circles, communication skill,
or ricipative management.

d) Kutipan langsung panjang bersumber dari undang-undang:


Dalam Pasal 15 ayat (1) dan (2) Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan sebagai berikut:
(1) Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) huruf a disusun
secara berkala dengan mempertimbangkan kebutuhan
transportasi dan ruang kegiatan berskala nasional.
(2) Proses penyusunan dan penetapan Rencana Induk Jaringan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.

e) Kutipan langsung panjang, bersumber dari internet/wibesite:


Beberapa kasus tentang keterlambatan dalam penerbangan
terkadang terjadi. Pihak peruhasaan penerbangan berupaya untuk
memberikan kompensasi. Kewajiban memberikan kompensasi sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut:
Kompensasi yang wajib diberikan Badan Usaha Angkutan Udara
akibat keterlambatan penerbangan beragam tergantung dari
lamanya keterlambatan yang terjadi. Ada yang hanya diberikan
minuman ringan, makanan dan minuman, hingga dapat dialihkan ke
penerbangan berikutnya atau mengembalikan seluruh biaya tiket
(Keterlambatan Penerbangan, 2016, para. 2)

f) Kutipan langsung panjang, hasil wawancara:


Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan tentang
pembangunan jalur proyek kereta api Trans Sumatera sebagai berikut:

60. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 55


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

Pembangunan jalur proyek kereta api Trans Sumatera ditargetkan


rampung sesuai rencana pada akhir tahun 2019.
Proyek itu terus dikawal agar sesuai jadwal karena Presiden Joko
Widodo berharap jalur kereta api Trans Sumatera itu selesai 2019.
Jalur dari Medan menuju Langkat dan ke Aceh merupakan proyek
prioritas Kereta Api Trans Sumatera. Kereta api Trans Sumatera
adalah proyek prioritas dari pemerintah pusat. Karena merupakan
proyek strategis nasional, maka harus selesai tuntas. Pengerjaannya
hanya masalah waktu (Wawancara dengan Menhub di Jakarta, pada
25 September 2018).

2. Kutipan Tidak Langsung (Paraphrase)


Kutipan tidak langsung dilakukan ketika peneliti mengutip hasil karya orang lain
di dalam karyanya namun dilakukan dengan cara memparafrasekan (menggunakan
kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama). Penulis wajib
mencantumkan sumber dari mana ide itu berasal. Ketentuan umum kutipan tidak
langsung sebagai berikut:
a. Kutipan dituliskan dalam teks dan tidak diberi tanda kutip.
b. Jika mengutip pendapat ahli yang sudah dikutip oleh orang lain (kutipan
sekunder), maka nama ahli yang dikutip pendapatnya dituliskan terlebih
dahulu baru ditulis nama ahli/orang yang mengutip, kemudian tulis tahun dan
halaman teks yang diapit tanda kurung.
c. Sumber kutipan dapat dituliskan sebelum kutipan atau setelah kutipan. Jika
sumber kutipan ditulis sebelum kutipan, tuliskan nama belakang penulis lalu
beri tanda kurung dan di dalamnya ditulis tahun terbitnya saja dan nomor
halaman tempat kutipan itu diambil yang dituliskan pada teks. Jika sumber
kutipan ditulis sesudah kutipan, maka sesudah kutipan selesai, langsung di
belakang yang dikutip dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama
nama belakang penulis, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu
diambil.
Berikut ini adalah contoh cara menulis kutipan tidak langsung dari berbagai sumber.
BUKU
1) Buku dengan satu penulis
- Tjiptono (2008, p. 210) menyatakan bahwa…..
- Salah satu indikator konsumen yang merasa puas adalah adanya

Buku Pedoman Penulisan Skripsi


56 .61
Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

repeat purchase (Tjiptono, 2008, p. 210).


2) Buku dengan 2 penulis
- Taniredja & Mustafidah (2012, p.165) menegaskan bahwa …..
- Sampel merupakan representasi dari populasi secara keseluruhan
(Taniredja & Mustafidah, 2012, p. 165)
3) Buku dengan 3-6 penulis
a) Untuk kutipan pertama kali:
- Ralahalu, Jinca, Siahaan & Sihaloho (2013, p. 54) menekankan
bahwa …
b) Untuk kutipan selanjutnya:
- Ralahalu et al. (2012, p. 54) menjelaskan bahwa …
- Pembangunan transportasi di kawasan terluar memerlukan
perhatian yang komprehensif (Ralahalu et al., 2012, p. 54)
4) Buku dengan ≥ 7 penulis
- … dianggap sebagai salah satu yang menghambat jalur distribusi
barang (Bexby et al., 2005)
- Bexby et al (2005) mengidentifikasikan adanya …
5) Buku tanpa penulis
- Menurut Kamus Populer Transportasi & Logistik (2012) …
- …. yang berkaitan dengan transport barang (Kamus Populer
Transportasi & Logistik, 2012)
6) Buku dengan Editor,
Penulisan sumber sitasi adalah nama editornya (bukan penulis langsungnya)
- … bergantung kepada ketersediaan infrastruktur (Waters, 2010, p.
62).
- Waters (2010, p. 62) menyatakan …..
7) Buku dengan organisasi sebagai penulis dan penerbit
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2008, p. 23)
menyebutkan bahwa …
- … untuk ditampung di gudang sementara (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, 2008, p. 23).

62. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 57


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

8) Undang-undang atau Peraturan Pemerintah

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2019 Pasal 2 Ayat 1 …

ARTIKEL JURNAL

9) Artikel jurnal dengan satu penulis.


- Aditjandra (2013) menyebutkan ………
- ……… (Aditjandra, 2013)
10) Artikel jurnal dengan penulis 3- 6 penulis
a) Untuk kutipan pertama
- Harvey, Thorpe, Caygill, & Namdeo (2014) mengidentifikasi …..
- …… (Harvey, Thorpe, Caygill, & Namdeo, 2014).
b) Untuk kutipan selanjutnya:
- (Harvey et al., 2014)
11) Artikel jurnal dengan lebih dari 6 penulis.
Kutipan pertama dan selanjutnya dalam teks
- (Miller et al., 2009)

SKRIPSI, THESIS ATAU DISERTASI

12) Skripsi, thesis atau disertasi versi cetak yang tidak dipublikasi maupun
versi online yang diperoleh dari repository perguruan tinggi.
- ……. (Andini, 2016, p. 25)
- Zainuddin (2012, p. 43) mengidentifikasi …

HALAMAN WEB, PROSIDING, KORAN, DAN MENGUTIP KUTIPAN ORANG LAIN


13) Halaman web
a) Dengan penulis
- … (Gooley, 2015)
b) Tanpa penulis
Untuk penulisan sumber sitasi, apabila judulnya pendek tulis semua.
Namun apabila judulnya panjang maka cukup diambil beberapa kata saja
dari judul artikel tersebut dan berikan tanda petik.
- (“Air transport safety”, 2016)

58

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .63


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

14) Prosiding konferensi


Diterbitkan dalam bentuk buku maupun diterbitkan secara online.
- … (Armstrong, Fogarty, & Dingsdag, 2007)
- Kapiri, Tutumler, & Barenberg (2012) menyebutkan bahwa ….
15) Koran
a) Artikel surat kabar cetak
- Septiyaningsih (2017, Maret 20) menyimpulkan …
- … (Septiyaningsih 2017, Maret 20)
b) Artikel surat kabar versi online
- Menurut Setiawan (2017) ……
- … (Setiawan, 2017)
16) Mengutip kutipan orang lain (kutipan sekunder)
a) Sumber sitasi dari jurnal
- Gille & Siefer (dalam Pouryousef & Lautala, 2015) menyatakan
bahwa ....
b) Sumber sitasi dari buku
- Kotler menyebutkan (dalam Kartajaya, 2012, p. 68) bahwa …..

H. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat berbagai sumber referensi yang digunakan dalam penulisan
proposal penelitian atau skripsi yang telah dikutip. Sumber-sumber referensi dapat berupa
buku, undang-undang/peraturan, disertasi, tesis, jurnal, surat kabar, majalah, e-journal, dan
internet/website yang digunakan dalam proposal penelitian atau skripsi. Masing-masing
jenis sumber referensi tersebut dituliskan sebagai sub-sub judul dalam daftar pustaka, lalu
dituliskan masing-masing jenis referensi yang digunakan. Jika daftar pustaka lebih dari dua
baris, maka baris kedua dan seterusnya diketik menjorok 5-7 ketukan dari batas kiri ketikan.
Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi dan antar referensi dua spasi serta tidak diberi
halaman. Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber:

59

64. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

BUKU
1. Buku dengan satu penulis
Tjiptono, F. (2008). Service management: Mewujudkan layanan prima.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.

2. Buku dengan dua penulis


Traniredja, T., & Mustafidah, H. (2012). Penelitian kuantitatif: Sebuah
pengantar. Bandung: Penerbit Alfabeta.

3. Buku dengan 3-6 penulis


Ralahalu, K. A., Jinca, M, Y., Siahaan, L. D., & Sihaloho, A. (2013). Pembangunan
transportasi di kepulauan Indonesia. Surabaya: Brillian Internasional.

4. Buku dengan ≥ 7 penulis


Bexby, C., Nigel, E., Smith, K., Rodgers, G. A., Williams, H., & Robinson, J.
(2005). Referencing and plagiarism: A complete guide. London: Sage.

5. Buku tanpa penulis


Kamus Populer Transportasi & Logistik. (2012) Jakarta: Erlangga.

6. Buku dengan Editor


Waters, D. (Ed.). (2010). Global logistics: New directions in supply chain
management. London: Kogan Page Limited.

7. Buku dengan organisasi sebagai penulis dan penerbit


Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2008). Pedoman manajemen
logistik dan peralatan penanggulangan bencana. Jakarta: Penulis.

Catatan: Apabila mengutip lebih dari satu sumber dengan penulis yang sama, maka
penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan urutan tahun publikasi. Apabila tahun
publikasi bersamaan, gunakan huruf kecil di belakang tahun publikasi. Misalnya penulis
mengambil sumber referensi yang berasal dari buku.
Robbins, S, P. (2003). Organizational Behavior, Tenth Edition. New Jersey: Prentice
Hall

Robbins, S, P. (2006). Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT


Indeks Kelompok Gramedia

8. Undang-undang atau Peraturan Pemerintah


Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

60
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .65
Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

ARTIKEL JURNAL
9. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI (Digital Object Identifier).
Aditjandra, P. T. (2013). The impact of urban development patterns on travel
behaviour: Lessons learned from a British metropolitan region using
macro-analysis and micro-analysis in addressing the sustainability agenda.
Research in Transportation Business & Management, 7(2), pp.69-80. DOI:
http://dx.doi.org/10.1016/j.rtbm.2013.03.008

10. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan 3- 6 penulis dengan DOI.
Harvey, J., Thorpe, N., Caygill, M., & Namdeo, A. (2014). Public attitudes to and
perceptions of high speed rail in the UK. Transport Policy, 36(4), pp.70-78.
DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.tranpol.2014.07.008

11. Artikel jurnal didapatkan secara online dengan DOI lebih dari 6 penulis.
Miller, F. H., Choi, M. J., Angeli, L. L., Harland, A. A., Stamos, J. A., Thomas, S. T., . ..
Rubin, L. H. (2009). Web site usability for the blind and low-vision
user. Technical Communication, 57(1), pp.323-335. DOI:
http://dx.doi.org/10.1012/j.techcom.2009.23.035

12. Artikel jurnal didapatkan secara online yang tidak memiliki DOI.
Rahmawati, A., & Atmanti, H. D. (2014). Analisis pemilihan moda sepeda motor
dan KRL commuterline untuk perjalanan kerja ke Propinsi DKI Jakarta.
Diponegoro Journal of Economics, 3(2), 1-7. Diperoleh dari http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jme/article/view/5441

13. Artikel jurnal versi cetak yang tidak memiliki DOI.


Currie, G. (2005). The demand performance of Bus Rapid Transit. Journal of
Public Transportation, 8 (1), pp.41–55

SKRIPSI, THESIS ATAU DISERTASI


14. Skripsi, thesis atau disertasi versi cetak yang tidak dipublikasi.
Andini, V. P. (2016). Analisis peramalan kebutuhan frekuensi penerbangan rute
Jakarta-Jambi-Jakarta pada PT. Garuda Indonesia tahun 2016-2017.
(Skripsi tidak dipublikasikan). Institut Transportasi & Logistik Trisakti

15. Skripsi, thesis atau disertasi versi online yang didapat dari repository perguruan
tinggi.
Zainuddin, Z. (2012). Analisis penerapan model transportasi distribusi (dengan
VAM dan MODI) pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. (Skripsi). Diperoleh
dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2015

66. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 61


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

HALAMAN WEB, PROSIDING, KORAN, DAN MENGUTIP KUTIPAN ORANG LAIN


16. Halaman web
a. Dengan penulis
Gooley, T. (2015). In developing countries, a little creative thinking goes a
long way. Diperoleh dari
http://www.supplychainquarterly.com/columns/20150328-in-
developing-countries-a-little-creative-thinking-goes-a-long-way/

b. Tanpa penulis
Air transport safety reached new peak in 2015: Ascend. (2016). Diperoleh
dari https://www.flightglobal.com/news/articles/air-transport-
safety-reached-new-peak-in-2015-ascen-420521/

17. Prosiding konferensi


a. Diterbitkan dalam bentuk buku
Armstrong, D. B., Fogarty, G. J., & Dingsdag, D. (2007). Scales
measuring characteristics of small business information systems. In
W-G. Tan (Ed.), Proceedings of Research, Relevance and Rigour:
Coming of age: 18th Australasian Conference on Information
Systems (pp.163-171). Toowoomba, Australia: University of Southern
Queensland

b. Diterbitkan secara online


Kapiri, M., Tutumler, E., & Barenberg, E. J. (2015). Analysis of Temperature
Effects on Pavement Response at Denver International Airport.
Prosiding pada 26th International Air Transportation Conference.
http://dx.doi.org/10.1061/40530(303)10

18. Koran
a. Artikel surat kabar cetak
Septiyaningsih, I. (2017, Maret 20). OJK dukung pembiayaan
infrastruktur. Republika, p.14

b. Artikel surat kabar versi online


Setiawan, S. R. D. (2017, Januari 17). Menhub Ingin Tanjung Priok Jadi
Pelabuhan Hub Ekspor-Impor Indonesia. Kompas. Diperoleh dari
www.kompas.com

19. Mengutip kutipan orang lain (kutipan sekunder)


Tata cara penulisan daftar pustaka untuk kutipan sekunder sama seperti penulisan
daftar pustaka untuk buku dan jurnal (tergantung mana yang digunakan). Daftar
pustaka yang dituliskan adalah sumber yang digunakan oleh penulis. Contoh:

62
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .67
Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

Kutipan dalam teks:


Gille & Siefer (dalam Pouryousef & Lautala, 2015) menyatakan bahwa ....
Daftar Pustaka
Pouryousef, H., & Lautala, P. (2015). Hybrid simulation approach for
improving railway capacity and train schedules. Journal of Rail Transport
Planning & Management, 5(4), pp.211-224.
DOI://dx.doi.org/10.1016/j.jrtpm.2015.10.001

*Catatan: sebaiknya penulis tidak sering menggunakan kutipan sekunder

Untuk memudahkan penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk membantu penulis dalam melakukan sitasi dan penulisan referensi
(citation management software). Diantaranya yang populer adalah Endnote (berbayar),
Mendeley (gratis) dan Zotero (gratis). Ketiga perangkat lunak tersebut menawarkan berbagai
macam kelebihan yang dapat disesuaikan dengan pilihan pengguna. Disarankan agar
mahasiswa menggunakan salah satu perangkat lunak tersebut agar penulisan karya ilmiah
mereka (skripsi atau artikel jurnal) dapat terbantu dan memudahkan untuk mengatur sitasi
dan referensi.
Penggunaan perangkat lunak semacam itu sangat bermanfaat bukan hanya untuk
mempercepat penulisan sitasi dan daftar pustaka tetapi juga sekarang ini hampir seluruh
jurnal akademik sudah menerapkan OJS (online journal system) dimana pengiriman naskah
dilakukan secara online melalui sistem sehingga sitasi dengan menggunakan citation
management software menjadi suatu keharusan.
Selain itu, diharapkan juga mahasiswa untuk selalu menggunakan sumber-sumber
referensi yang kredibel, yaitu yang diambil melalui jurnal-jurnal baik nasional maupun
internasional yang terindeks secara internasional, misalnya oleh Scopus, Thomson, Google
Scholar dan lain-lain.
Selain itu dengan memanfaatkan Open Access Journal, yaitu jurnal atau artikel
bereputasi yang dapat diakses secara gratis maka diharapkan akan memberikan sumber
referensi yang lebih akurat dan terbaru, dibandingkan dengan menggunakan buku-buku saja
sebagai sumber referensi. Untuk mendapatkan artikel-artikel bermutu yang dapat diunduh
secara gratis, silahkan mengakses https://doaj.org/

68. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 63


Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

I. Penomoran
1. Nama subjek penelitian yang dikaitkan dengan skor pengukuran dihilangkan dan
diganti dengan nomor urut.

2. Setiap halaman bagian pengantar diberi nomor angka romawi kecil, yaitu: i, ii, iii
dan seterusnya yang diketik pada bagian tengah bawah.

3. Setiap halaman di bagian isi dan bagian akhir diberi nomor angka arab (1, 2, 3
dan seterusnya). Penomoran diketik pada sudut kanan atas sejauh dua spasi dari
teks dan tiga sentimeter dari garis tepi kertas. Kecuali apabila pada halaman itu
dimulai bab baru, nomor halaman ditempatkan di bagian bawah halaman
simetris kiri kanan. Nomor halaman tidak diberi tanda titik.

4. Nomor urut untuk bab, sub bab, sub-sub bab, dan seterusnya dilakukan secara
berturut-turut. Setiap bab baru dimulai dengan halaman baru. Sebuah bab yang
besar dapat diperinci lebih lanjut dalam kesatuan-kesatuan bertingkat yang lebih
kecil yang disebut sub bab, setiap sub bab baru tidak harus dimulai dengan
halaman baru. Untuk membedakan sub bab, sub-sub dan seterusnya, maka cara
penulisan bagian tersebut dilakukan dengan penomoran berbentuk angka, huruf
secara berturut-turut sebagai berikut:

BAB I
A. Sub bab
1. Sub-sub bab
a. Butir bab
1) Sub butir bab
a) Sub-sub butir bab
i. Romawi kecil

5. Tiap tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dari awal sampai akhir dengan
angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) menyesuikan dengan bab dimana gambar atau
table tersebut berrada. Sebagai contoh gambar pertama yang berada di Bab III diberi
judul Gambar 3.1. xxxxxxxx dan seterusnya sampai akhir bab tersebut.

64
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .69
Bab V Ketentuan dan Cara Penulisan

6. Tiap persamaan atau rumus matematik, statistik dan lain-lain diberi nomor dengan
angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) yang diketik di antara dua kurung pada posisi tepi
kanan sejajar dengan penulisan rumus atau persamaan tersebut. Contoh: Y = a + bx
(1).

7. Daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi disusun menurut abjad berdasarkan nama
belakang.

65
70. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. (2011). Penelitian kualitatif: Komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial
lainnya. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Creswell, J. W. (2009). Research design, qualitative, qualitative, and mixed approaches. Third
Edition. Los Angeles: Sage Publication, Inc.

Marsono. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: In Media.

Noor, J. (2011). Metode penelitian. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Publication manual of the American Psychological Association (6 th ed.). (2009). Washington,


DC: American Psychological Association.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kombinasi (Mixed methods). Edisi Kedua. Bandung:
Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.

Suhalis, A. (2005). Metode penelitian sosial. Jakarta : Mawar Gempita.

67
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .71
Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul/Cover

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP


PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIENSI RUTE
(ukuran huruf: 14)

SKRIPSI
(ukuran huruf: 14)

OLEH

DENNY DWI RAHAYU


224113219

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
JAKARTA
SEPTEMBER 2018

72. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 68


Lampiran 2: Contoh Halaman Judul

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP


PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIENSI RUTE
(ukuran huruf: 14)

SKRIPSI
(ukuran huruf: 14)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen (SM)

DENNY DWI RAHAYU


224113219

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
JAKARTA
SEPTEMBER 2018

69

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .73


Lampiran 3: Contoh Pernyataan Bebas Plagiarisme

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME


Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang saya
susun bebas dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipersyaratkan oleh Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.

Saya bersedia bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila
dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarism dalam skripsi saya ini.

Jakarta, September 2018

Materai Rp6.000

Denny Dwi Rahayu

74. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 4: Contoh Persetujuan Pembimbing

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : DENNY DWI RAHAYU


NIM : 224114219
Program Studi : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
Judul Skripsi : PENGARUH ALIANSI PENERBANGAN TERHADAP
PERMINTAAN PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE

Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Fakultas Manajemen dan Bisnis.

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Ir. Irwan Chairudin, MM M. Iqbal Firdaus, S.Pd, MBA

Menyetujui, Mengetahui,
Dekan FMB Kaprodi S1 Manajemen

Marthaleina RS, S.Kom, MM Ir. Ricky P Ricardianto, MM

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : …………………. 2018

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .75


71
Lampiran 5: Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : DENNY DWI RAHAYU


NIM : 224114219
Program Studi : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
Judul Skripsi : PENGARUH ALIANSI PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN
PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE

Telah berhasil dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi dan diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada
Program Studi Manajemen peminatan Manajamen Transportasi Udara.

Ditetapkan di Jakarta,
Tanggal: ……………………… 2018

Nama Tanda Tangan

Ketua, Ir. Masjraul Hidayat, MM …………………….

Anggota 1, Prima Widiyanto, SE, MM …………………….

Anggota 2, Sekar Widiyastuti, SE, M.Sc …………………….

76. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


72
Lampiran 6: Persetujuan Publikasi Ilmiah

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : DENNY DWI RAHAYU


NIM : 224114219
Program Studi : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
Jenis Karya Ilmiah : SKRIPSI

Demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi dan logistik,


menyetujui untuk memberikan kepada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi
saya yang berjudul:

PENGARUH ALIANSI PERUSAHAAN PENERBANGAN TERHADAP PERMINTAAN


PENUMPANG DAN EFISIEN RUTE

Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak
menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, ………………… 2018

Yang membuat pernyataan

Denny Dwi Rahayu

Buku Pedoman Penulisan 73


Skripsi .77
Lampiran 7: Contoh Abstrak

ABSTRAK

Nama : Denny Dwi Rahayu


NIM : 224114219
Program Studi : S1 Manajemen
Peminatan : Manajemen Transportasi Udara
Judul : Pengaruh Aliansi Perusahaan Penerbangan Terhadap
Permintaan Penumpang dan Efisiensi Rute

Aliansi antar maskapai penerbangan dilakukan guna mengatasi keterbatasan


yang dimiliki baik dalam hal jaringan maupun faktor geografis. Aliansi ini
memungkinkan maskapai untuk mendapatkan manfaat dari jaringan yang lebih
besar dalam skala ekonomi operasional dan manfaat jaringan dari jaringan rute
yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat
pengaruh yang signifikan dari aliansi maskapai terhadap permintaan penumpang
dan efektifitas rute. Penelitian ini menganalisis data penumpang dari 14 rute
internasional dari beberapa maskapai yang tergabung dalam SkyTeam Alliance di
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta selama. Analisis regresi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada maskapai yang
bergabung ke dalam aliansi tersebut bila dibandingkan pada periode yang sama
sebelum bergabung dengan aliansi. Selain itu, hasil analisis juga menujukkan
terdapat pengaruh yang signifikan dengan bergabung ke dalam aliansi terhadap
efektifitas rute khususnya dalam penurunan biaya operasional.

Kata kunci:
aliansi perusahaan penerbangan, permintaan penumpang, efektifitas rute

78. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 8: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI........................................................................ iv
PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ............................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORITIS .................................................................................... 10


A. Landasan Teori Variabel Bebas .......................................................... 10
B. Landasan Teori Variabel Terikat ...................................................... 10
C. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 66


A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 66

Buku Pedoman Penulisan75Skripsi .79


B. Populasi dan Sampel............................................................. 66
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 68
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 68
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 68
F. Deskripsi Variabel ................................................................. 68
1. Definisi Konseptual ........................................................... 68
2. Definisi Operasional .......................................................... 68
3. Kisi-kisi Instrumen ............................................................. 68
4. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 68
5. Hipotesis Statistik.............................................................. 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 88

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 109


A. Kesimpulan ...............................................................110
B. Saran ........................................................................111

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

80. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 9: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Perusahaan Penerbangan Anggota SkyTeam ...................................... 10


Tabel 2.1. Data Penumpang Tujuan Regional .................................................... 20
Tabel 3.1. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 30
Tabel 4.1. Analisis Permintaan .......................................................................... 41

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .81


Lampiran 10: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Pemetaan Aliansi Perusahaan Penerbangan ....................... 12


Gambar 2.1. Rute Jaringan Penerbangan Dunia ...................................... 21
Gambar 3.1. Rencana Penelitian .............................................................. 33
Gambar 4.1. Profil Demografis ................................................................. 46

82. Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Lampiran 11: Analisis Kuantitatif

Teknik Analisis Kuantitatif

Untuk menentukan teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian kuantitatif, peneliti
wajib mereview kembali hipotesis penelitian yang diajukannya, apakah bersifat deskriptif
atau inferensial—yang terdiri dari statistik komparatif dan statistik asosiatif (korelasional).
Selanjutnya, adalah menentukan jenis datanya, apakah bersifat nominal, ordinal, interval
atau rasio. Setelah kedua hal tersebut diketahui, maka peneliti dapat menentukan teknis
analisis penelitian yang tepat.

Jenis –jenis Analisis Kuantitatif

A. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan ketika peneliti ingin mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah didapatkannya tanpa melakukan generalisasi.
Artinya adalah, data yang akan diuraikan atau dianalisis bersifat data dasar—yaitu
tidak ada upaya untuk, misalnya menerangkan adanya hubungan antar variabel,
membuat prediksi, menguji hipotesis atau penarikan kesimpulan. Analisis deskriptif
cocok digunakan apabila peneliti ingin melakukan penelitian yang bersifat ekplorasi,
misalnya untuk mengetahu persepsi masyarakarat keinginan menggunakan LRT,
ingin mengetahui tanggapan para pengguna kendaraan umum berbasis aplikasi atau
mengetahui bagaimana tanggapan pelaku usaha mengenai kenaikan pajak impor dan
lain-lain. Secara umum, penelitian ini hanya bertujuan untuk mengungkapkan suatu
fenomena dan mendeskripsikan hasil temuannya. Berikut ini adalah teknik analisis
deskriptif yang dapat digunakan:

 Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
 Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, diagram batang, diagram
lingkaran, diagram pie (pie chart), dan diagram lambang.
 Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
 Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
 Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil,
mean deviasi, dan sebagainya).

B. Statistik Inferensial
Statistik inferensial berbeda dengan statistik deskriptif yang hanya mencoba untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh. Pada analisis statistik

79
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .83
inferensial, penulis---melalui penelitian ini-- berupaya untuk menarik kesimpulan dari
data yang djikumpulkannya. Analisis inferensial biasanya melibatkan sejumlah
sampel dari populasi yang banyak, dan berdasarkan sampel ini peneliti melakukan
analisis untuk menggeneralisasi hasilnya terhadap sampel tersebut. Statistik
inferensial dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Statistik komparatif
Pada penelitian ini, peneliti berupaya untuk membandingkan dua kelompok atau
lebih dimana peneliti berupaya untuk menjawab hipotesis ada tidaknya
perbedaan keberadaaan suatu variabel dari dua kelompok data atau lebih.
Misalnya penelitia berusahaa mencari apakah terdapat perbedaan kepuasaan
pengguna taksi aplikasi online dengan taksi konvensional. Teknik analisis untuk
penelitian ini bergantung pada jenis data dan jenis kelompoknya.

Jenis Data dan Alat Analisis Statistik


Jumlah Kelompok
Nominal Ordinal Interval
2 Independen  Chi-Square  Mann-  t-test untuk
Kelompok  Kolmogorov- Whitney test sampel
Smirnov test  Kolmogorov- independent
Smirnov test
 Chi-Square
Berpasangan  McNemar  Wilcoxon  t-test untuk
test test sampel
 Sign test berpasangan
 McNemar
test
Lebih dari Independen  Chi-Square  Median test  ANOVA
2  Kolmogorov-  Kruskal-
kelompok Smirnov test Wallis test
 One-way
ANOVA test
Berpasangan  Cochran test  Friedman  ANOVA
test
 Kendall W
test
 Cochran test

2. Statistik Asosiatif (Korelasional)

Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara variabel


penelitian. Kekuatan hubungan antar variabel tersebut dinyatakan dalam
koefisien korelasi. Koefisien korelasi memperlihatkan sejauh mana variasi dalam
satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lainnya. Pengujian
hipotesis asosiatif dilakukan dengan cara menghitung dan menguji signifikansi
koefisien korelasi. Kekuatan hubungan dapat dilihat dan sien korelasi. Nilai yang

84. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 80


mendekati nol berarti lemahnya hubungan dan nilai yang mendekati angka satu
menunjukkan kuatnya hubungan. Dalam analisis ini terdapat dua jenis variabel
yang digunakan, yaitu terikat (dependent variabel) dan bebas (independent
variabel). Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh
variabel lain (dalam hal ini oleh variabel bebas), sedangkan variabel bebas adalah
variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat beberapa teknik
analisis korelasional yang dapat digunakan tergantung pada jenis datanya.

Variabel Terikat (Dependent Variabel)


Variabel dan Jenis Data
Nominal Ordinal Interval
Variabel Bebas Nominal Koefisien  ETA
(Independent kontingensi  Korelasi
Variabel) serial
 Regresi
dengan
variabel
dummy
Ordinal  Spearman
Rank
correlation
 Kendall-
Tau
correlation

Interval Discriminant  Pearson


Analysis Product
moment
correlation
 Korelasi
ganda
 Korelasi
parsial
 Analisis
regresi

Buku Pedoman Penulisan Skripsi .85


81
Jenis-jenis Data Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, secara garis besar data dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik
perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk
mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu
sebagai berikut:
a. Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung (membilang).
Karena data ini dihasilkan dari membilang maka data yang didapat akan berupa
bilangan bulat. Contoh:
 Jumlah keseluruhan armada Trans Jakarta adalah 3.406 unit.
 Terdapat 3.500 mahasiswa aktif di ITL Trisakti saat ini.
b. Data kontinum, yaitu data yang diperoleh dari hasil mengukur. Data ini dapat
berbentuk bilangan bulat dan pecahan, tergantung dari jenis pengukuran.
Contoh:
 Suhu ruangan saat ini adalah 23,50C.
 Kecepatan rata-rata mobil balap formula 1 adalah 278,3 km/jam.
 Luas wilayah DKI Jakarta adalah 661,52 km2.

86. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 82


Selanjutnya, berdasarkan tipe atau skala pengukurannya, maka data kuantitatif
dapat dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.
a. Data nominal, yaitu data yang diperoleh melaui pengelompokkan obyek melalui
kategori tertentu. Pada data nominal tidak ada urutan, urutan tidak
menunjukkan tingkatan (rangking), tidak ada titik awal dan tidak ada perbedaan.
Pada contoh di bawah (0) bukan berarti tidak memiliki jenis kelamin. Walaupun
data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak
memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan.
Contoh data nominal:

Jenis Kelamin (1) Laki-laki


(1) Perempuan

Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanyalah merupakan
simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-
angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di
atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak memiliki
makna lebih besar dari perempuan. Terhadap kedua data (angka) tersebut tidak
dapat dilakukan operasi matematika (+, -, x, : ). Misalnya (1) = laki-laki, (2) =
perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada kategori (3) yang merupakan
hasil penjumlahan (1) dan (2).
b. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Pada data ordinal terdapat urutan,
urutan menunjukkan tingkatan (rangking), tidak ada titik awal dan tidak ada
perbedaan. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan
mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya dan jarak atau rentang
antar jenjang tidak harus sama. Terhadap data ordinal berlaku perbandingan
dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu “>” dan “<”. Walaupun data ordinal
dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi
matematika ( +, - , x , : ). Contoh jenis data ordinal antara lain:
Jenjang pendidikan
(1) SD
(2) SMP
(3) SMA
(4) S1
(5) S2
(6) S3

Analisis terhadap urutan data di atas menunjukkan bahwa SMA memiliki


tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan SMP dan lebih rendah dibandingkan
dengan S1. Namun demikian, data tersebut tidak dapat dijumlahkan.

83
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .87
c. Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar
kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki
sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara
data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data
interval dapat dilakukan operasi matematika penjumlahan dan pengurangan ( +, -
). Misalnya suhu 5oC + 5oC = 10oC, tapi tidak berarti bahwa suhu 5oC memiliki
panas separuhnya dari dari suhu 10oC. Data interval juga tidak memiliki titik awal
(angka Nol). Sebagai contoh, suhu 0oC bukan berarti tidak terdapat suhu, Contoh
data interval adalah:
 IPK 2,75 dan 3,00 memiliki rentang yang sama dengan IPK 3,50 dan 3,75,
namun demikian tidak berarti bawah mahasiswa yang ber IPK 3,75
memiliki kecerdasaan 0,75 poin di atas mahasiswa yang ber IPK 3,00.
 Data Kuesioner:
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Netral
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju

d. Data rasio adalah adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh
data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang
berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik
Nol (titik awal) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematika
( + , - , x, : ). Sifat-sifat yang membedakan antara data rasio dengan jenis data
lainnya (nominal, ordinal, dan interval) dapat dilihat dengan memperhatikan
contoh berikut:
 Benda yang beratnya 1 kg berbeda secara nyata dengan benda yang
beratnya 2 kg. Ukuran berat benda dapat diurutkan mulai dari yang
terberat sampai yang teringan. Perbedaan antara benda yang beratnya 1
kg. dengan 2 kg memiliki rentang berat yang sama dengan perbedaan
antara benda yang beratnya 2 kg. dengan 3 kg. Apabila berat benda 0 kg
menunjukkan tidak ada benda (berat) yang diukur. Benda yang beratnya 2
kg 2 kali lebih berat dibandingkan dengan benda yang beratnya 1 kg

88. Buku Pedoman Penulisan Skripsi 84


Bidang Kajian/Topik yang Dapat Dijadikan bahan Penelitian

Program Bidang Kajian Manajemen Bidang Kajian Kekhususan


Manajemen Sumber daya manusia: Schedule design
Transportasi Udara Kinerja/Work performance Fleet assignment
Budaya Perusahaan Aircraft maintenance routing
Workplace communication Crew scheduling
Gaya Kepemimpinan Aviation infrastructure
Kompetensi Airside operations
Motivasi Analytical capacity and delay
Kompensasi models
Kepuasan Karyawan Air traffic flow management
Dan lain-lain Air transport economics
Dan lain-lain
Pemasaran:
Manajemen Citra merk Perencanaan Transportasi
Transportasi Darat Brand equity Manajemen Operasi Lalu Lintas
Persepsi pelanggan Ekonomi Transportasi
Service quality Muatan/Kargo Pemeliharaan
Kepuasan Pelanggan Traffic Modelling
Marketing mix Trip generation & Trip Attraction
Consumers’ loyalty Transit Systems (MRT, BRT dan
Keputusan Pelanggan lainnya)
Product Segmenting, Targeting Emisi
& Positioning Urban Transport Policy
Dan lain-lain Pricing
Dan lain-lain
Manajemen Strategi
Manajemen Strategi Bisnis Perusahaan Port Management
Transportasi Laut Company’s balance scorecard Port Performance
Evaluasi Proses Produksi Shipping Performance
Dan Lain-lain Shipping Finance
Shipping Safety
Safety dan K3 Short Sea Shipping
Manajemen K3 Port clusters
Sistem Keselamatan Freight rate
Transportasi Maritime Logistics
Dry Ports/Inland Ports
Manajemen Operasi & Seafarer
Management Science Dan lain-lain
Model Antrian

Buku Pedoman Penulisan Skripsi 85


.89
Transshipment
Manajemen Logistik Liner Modeling Inventory & reserve system (EOQ,
Network Flow reorder point fixed order-system,
Decision Analysis Min-max, ABC inventory, Multi
Forecasting item EOQ)
Dan lain-lain Distribution & Transportation
(Origin-destination transport
Manajemen Keuangan model, Transshipment)
Cost and benefit analysis Warehousing (Warehouse delivery
Value maximization system, Warehouse Management,
Evaluasi Kinerja Keuangan Warehouse stocking
Enterprise Risk Management Supply Chain Management
Cash flow dan Capital Spending Logistik dan E-commerce
Capital Investment & Return Supply Chain Risk
Dan lain-lain 3PL
Teknologi dalam Trucking
Green Logistics
Dan lain-lain

86
90. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Buku Pedoman Penulisan Skripsi .91
92. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai