Anda di halaman 1dari 137

i

PEDOMAN
PENULISAN
SKRIPSI

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2020

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga buku Pedoman Penulisan
Karya Skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir
dan rahmat semesta alam.
Sesuai dengan judulnya buku ini berisi pedoman tata cara
menulis ilmiah mulai jenis-jenis karya ilmiah, teknik penulisan, cara
menyusun proposal skripsi sampai menjadi skripsi disertai dengan
contoh-contoh bagian-bagian skripsi. Buku ini diperuntukkan bagi
seluruh mahasiswa Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten, terutama untuk mahasiswa semester akhir yang akan
menyelesaikan tugas akhir berupa penulisan skripsi.
Buku ini diadaptasi dari Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
IAIN yang diterbitkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sultan
Maulana Hasanuddin Banten tahun 2014 yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Rektor IAIN SMH Banten No. In.10/KP.01.2/1695/2014
tanggal 11 November 2014, kemudian disesuaikan dengan
karakteristik Fakultas Syariah, dengan harapan adanya konsistensi dan
keselarasan antara pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan
di tingkat rektorat dengan di tingkat fakultas.
Terwujudnya buku ini merupakan hasil kerja keras Tim
Penyusun, karena itu kami ucapkan terima kasih kepada tim penyusun
buku ini, atas curahan tenaga dan pikirannya. Dengan ditetapkan dan
diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan para mahasiswa yang
akan menulis karya ilmiah berupa skripsi di Fakultas Syariah dapat
menjadikannya sebagai pedoman dan acuan sehinga tidak mengalami
kendala dan hambatan selama meyelesaikan skripsinya.

Serang, Januari 2020


Dekan Fakultas
Syariah

iii
iv
v
vi
vii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………..…………………..………….. iii


SK Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi…………….. v
Data Dokumen…………………………………………………….. viii
Daftar Isi ……………………………..…………………………… ix

BAB I: PENDAHULUAN……...………………………………... 1
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah……………………....………… 1
B. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah…………………...……..……… 1
1. Term Paper atau Makalah…………………..….…………… 1
2. Laporan Buku.......................................................................... 2
3. Timbangan Buku..................................................................... 2
4. Skripsi..................................................................................... 3
5. Tesis........................................................................................ 3
6. Disertasi.................................................................................. 3
C. Jenis-jenis Penelitian………………………..…………..……... 4
D. LangkahJangkah Penelitian……………………………..……... 6
1. Perencanaan………..……………………………………….. 6
2. Pelaksanaan…………………………………………………. 8
3. Penulisan Laporan…………………………………………... 9

BAB II : TEKNIK PENULISAN………………………………... 11


A. Penggunaan Bahasa…………………………………………….. 11
B. Teknik Pengutipan……………………………………………… 12
C. Penulisan Catatan Kaki................................................................ 20
D. Teknik Penulisan Daftar Pustaka................................................. 35
F. Pedoman Transliterasi................................................................... 35

BAB III : PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI……………... 42


A. Pengertian..................................................................................... 42
B. Unsur-unsur Proposal.................................................................... 42

BAB IV : ORGANISASI PENULISAN SKRIPSI……………… 50


A. Bagian Muka................................................................................. 50
B. Bagian Inti..................................................................................... 53
C. Bagian Belakang………………………………………………... 57
viii
BAB V: FORMAT PENULISAN………………………………... 59
A. Kertas dan Kualitas Cetakan. ...........................................................
ix 59
B. Pengetikan. ....................................................................................... 5 9
C. Sistem Penomoran… ........................................................................ 6 1

BAB VI : PROSUDUR PENULISAN SKRIPSI ……………….. 64


A. Pengajuan……………………………………………………….. 64
B. Persyaratan Akademik dan Administrasi………………………. 65
C. Bimbingan………………………………………………………. 65
D. Ujian............................................................................................. 65
E. Perbaikan……………………………………………................... 66

ix
BAB VII: PEMBIMBINGAN, PENGUJIAN, DAN
PENILAIAN………………………………………………………. 67
A. Pembimbingan.............................................................................. 67
B. Pengujian....................................................................................... 69
C. Penilaian………………………………………………………… 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………….. 74
Lampiran 1 Contoh Sampul/Cover Proposal……………………… 75

Lampiran 2 Contoh Bagian-bagian Skripsi Jurusan Hukum


Keluarga Islam…………………………………………………….. 76

Lampiran 3 Contoh Bagian-bagian Skripsi Jurusan Hukum Tata


Negara …………………………………………………………….. 91

Lampiran 4 Contoh Bagian-bagian Skripsi Jurusan Hukum


Ekonomi Syariah…………………………………………………. 106

x
BAB I
PENDAHULAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Salah satu hal penting yang mesti dimiliki oleh lulusan
perguruan tinggi adalah mampu berpikir dan menghasilkan suatu
karya ilmiah. Karya tulis ilmiah ialah karya tulis yang dihasilkan
melalui prosedur dan metode ilmiah. Suatu karya tulis bernilai
ilmiah apabila mengikuti prosedur dan teknik penulisan yang
mengacu pada tradisi akademik. Sedangkan metode ilmiah
merupakan langkah-langkah, strategi dan tata cara penulisan
berdasarkan pendekatan-pendekatan ilmiah.

B. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah yang biasa berlaku di lingkungan
akademis biasanya berupa makalah atau short paper, book
report, resensi, skripsi, tesis dan disertasi. Tiga jenis karya ilmiah
yang pertama biasanya ditugaskan pada mahasiswa sebagai salah
satu bagian dari perkuliahan, sedangkan skripsi, tesis, dan
disertasi diwajibkan kepada mahasiswa yang akan
menyelesaikan suatu program pendidikan tinggi untuk
memperoleh gelar kesarjanaan.

1. Term Paper atau Makalah


Term paper, juga bisa disebut dengan beberapa istilah lain
seperti short paper, paper atau makalah adalah karya ilmiah yang
biasanya dipersiapkan untuk disajikan di pertemuan ilmiah
(diskusi, seminar atau simposium), atau untuk diterbitkan dalam
jurnal ilmiah. Makalah biasanya dibuat berdasarkan hasil refleksi
dari hasil penelitian yang pernah dilakukan atau pun hasil bacaan
dari beberapa buah-buku tentang suatu topik tertentu. Untuk
mahasiswa, pembuatan suatu makalah sering dipakai sebagai
bagian dari tugas perkuliahan atau persyaratan untuk mengikuti
ujian akhir semester.

1
Makalah merupakan sebuah hasil pemikiran mengenai
suatu topik tertentu yang memerlukan pengkajian lebih
mendalam. Karena itu sebaiknya makalah ditulis secara
argumentatif berdasarkan hasil suatu bacaan dan pengamatan
terhadap suatu topik.
Tidak ada ketentuan yang pasti mengenai ketebalan
makalah. Jumlah halamannya sangat bergantung pada kebutuhan,
tetapi biasanya antara 8 sampai 15 halaman termasuk tabel,
gambar, chart, daftar pustaka dan lampiran (jika ada).
Sedangkan buku yang dijadikan rujukan dalam pembuatan
makalah paling tidak sebanyak 5 buah judul buku.

2. Book Report
Book report adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang
dibuat dalam bentuk laporan yang bersifat rangkuman atau
ikhtisar dari satu buku atau lebih yang memiliki topik yang sama.
Ia bisa mengungkapkan apa saja yang berkaitan dengan buku
tersebut secara obyektif mulai dari judul, pengarang, jenis
ukuran, penerbitan, huruf dan cetakan hingga masalah inti yang
dibahas dalam buku tersebut atau untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen dalam suatu perkuliahan. Sama dengan
makalah, ketebalan book report tidak ditentukan secara pasti,
tetapi biasanya panjang tulisannya antara 5 sampai 10 halaman.

3. Book Review
Book review biasa juga disebut resensi buku atau
timbangan buku. Pada dasarnya book review merupakan bentuk
karya ilmiah yang menyatakan suatu pendapat atau komentar
tentang sebuah karya atau lebih, artikel atau buku, yang memiliki
kesamaan tema. Karena kemungkinan pembaca book review
tersebut belum membaca buku yang dibahasnya, maka informasi
tentang isi buku tersebut boleh disinggung. Tetapi harus selalu
diingat bahwa tujuan utama dari book review adalah menyajikan
pandangan dan buah pikiran penulis yang meresensi buku, bukan

2
pengarang buku. Mengenai ketebalan, book review bisa berkisar
antara 4 sampai 6 halaman.

4. Skripsi
Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis untuk
memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan program
pendidikan strata satu (S1). Pendapat penulis yang tertuang di
dalam skripsi itu harus didukung oleh data obyektif, baik
berdasarkan penelitian lapangan maupun kepustakaan. Jumlah
halaman skripsi yang mempergunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar berkisar antara 60 (minimal) sampai dengan 75
halaman (maksimal). Sedangkan yang menggunakan bahasa
asing (Inggris atau Arab), jumlah halaman berkisar antara 45
sampai dengan 60.
Masalah yang dibahas dalam skripsi dapat diangkat dari
pengalaman empirik ataupun teoritik, namun sifatnya tidak
begitu analitis dan mendalam, tetapi cukup bersifat deskriptif dan
interpretatif. Skripsi bisa ditulis dengan menggunakan data
kualitatif atau data kuantitatif. Jumlah referensi yang digunakan
dalam penulisan skripsi minimal sebanyak 15 buah judul buku.

5. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang disusun dalam rangka
penyelesain studi pada pada program strata dua (S2). Uraian
masalah yang disajikan dalam tesis hendaknya bersifat analitis
kritis terhadap suatu fenomena sosial atau suatu teori tertentu.
Dengan kata lain, tulisan ini merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaiatan dengan bidang
keilmuan mahasiswa yang bersangkutan. Jumlah halaman tesis
yang mempergunakan bahasa Indoensia antara 100 sampai
dengan 150 halaman. Sedangkan tesis yang mempergunakan
bahasa asing (Arab dan Inggris) antara 70 sampai 100 halaman.
Jumlah referensi yang digunakan dalam penulisan tesis minimal
sebanyak 30 buah judul buku.

3
6. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis yang disusun dalam rangka
menyelesaikan studi pada program stara tiga (S3). Disertasi
merupakan tulisan yang berusaha melakukan pembahasan
terhadap suatu persoalan secara filosofis dalam suatu bidang
keilmuan yang akan dikembangkan menjadi keahlian. Masalah
yang dibahas dalam disertasi bisa diangkat dari pengalaman
empirik atau pemikiran teoritik. Pembahasan atau penguraian
suatu masalah sifatnya lebih analisis-kritis dan mendalam,
sehingga bisa diharapkan mampu memberikan sumbangan
teoritik dalam bidang keilmuan yang ditekuninya. Jumlah
halaman disertasi antara 200 sampai 300 halaman. Jumlah
referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi minimal
sebanyak 60 buah judul buku.

C. Jenis-Jenis Penelitian
Pada prinsipnya, semua penelitian memiliki tujuan utama
yang sama, yakni mendapatkan pengetahuan. Namun, karena
bentuk dan coraknya bermacam-macam, penelitian dapat
diklasifikasikan berdasarkan tinjauan yang berbeda. Berdasarkan
fungsinya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga: dasar,
terapan dan evaluasi. Sedangkan berdasarkan tujuannya,
penelitian dibagi menjadi tiga: eksploratif, deskriptif dan
eksplanatif. Adapun berdasarkan pendekatannya, penelitian
diklasifikasikan menjadi dua: kuantitatif dan kualitatif.
Perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif yang paling nyata adalah dalam penyajian data dan
hasil analisisnya. Data hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam
bentuk angka-angka statistik, sedangkan hasil penelitian
kualitatif disajikan dalam bentuk naratif.
Perbedaan keduanya bisa juga dilihat dari tujuan dan
prosedur yang harus dilalui. Penelitian kuantitatif bertujuan
untuk menguji suatu teori yang menjelaskan tentang hubungan
antar kenyataan sosial, lebih tegasnya antar variabel. Pengujian
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah teori yang
4
dipergunakan didukung oleh kenyataan/bukti-bukti empiris atau
tidak. Bila bukti-bukti yang dikumpulkan mendukung teori,
maka teori tersebut bisa diterima. Sebaliknya, bila bukti tersebut
tidak mendukung teori, maka teori yang diajukan tersebut ditolak
sehingga perlu diuji kembali atau direvisi. Dengan demikian,
proses penelitiannya bersifat deduktif, yakni diawali dengan
penentuan konsep yang abstrak berupa teori yang masih umum
sifatnya kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan bukti-bukti
atau kenyataan-kenyataan khusus untuk suatu proses pengujian.
Berdasarkan pengujian tersebut, kemudian diambil suatu
kesimpulan.
Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman (verstehen/understanding) yang
sifatnya umum terhadap suatu kenyataan sosial. Pemahaman
tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapatkan
setelah dilakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang
menjadi fokus dari penelitian. Berdasarkan hasil analisis tersebut
kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang
abstrak sifatnya tentang kenyataan-kenyataan sosial yang ada.
Dengan demikian, proses penelitian kualitatif bersifat induktif,
yakni berangkat dari kenyataan-kenyataan khusus kemudian
diabstraksikan dalam bentuk kesimpulan yang umum.
Dalam penelitian kuantitatif, prosedur atau langkah-
langkah penelitian yang berupa teknik pengambilan sampel,
instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data telah
ditetapkan terlebih dahulu secara detail oleh peneliti sebelum
pelaksanaan di lapangan. Dengan demikian, dalam tahap
pelaksanaan peneliti hanya mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan tersebut secara konsisten. Posisi peneliti dalam
penelitian jenis ini harus menjaga jarak untuk menghindari
terjadinya bias. Validitas dan reliabilitas data dikumpulkan
sangat tergantung pada instrumen yang dipergunakan, bukan
pada siapa yang mengumpulkan.
Adapun penelitian kualitatif memiliki prosedur dan
langkah-langkah yang bersifat fleksibel, yakni diputuskan pada

5
saat penelitian sesuai dengan langkah-langkah yang telah dilalui
serta situasi yang dihadapi pada setiap tahapan. Namun ini,
bukan berarti bahwa penelitian kualitatif tidak diawali dengan
rencana tentang langkah-langkah yang akan dilalui oleh peneliti.
Sebagaimana dalam kuantitatif, prosedur dan langkah-langkah
dalam penelitian kualitatif pun harus direncanakan terlebih
dahulu, hanya sifatnya masih umum, tidak detail dan tidak
bersifat kaku sehingga langkah-langkah praktisnya baru
diputuskan oleh peneliti pada saat pelaksanaan dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilalui dan kebutuhan yang
dihadapi. Peneliti dapat mengubah dan menyesuaikan
rencananya apabila kondisi dan situasi menghendaki demikian.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti terlibat langsung dalam
situasi dan fenomena yang diteliti, sehingga data yang
dikumpulkan sangat tergantung pada keterampilan peneliti.
Pembedaan terhadap kedua pendekatan tersebut tidaklah
mutlak dalam pelaksanaan dan pemahaman terhadap hasil-
hasilnya. Dalam banyak penelitian, peneliti yang telah
berpengalaman sering mengkombinasikan kedua pendekatan ini
dalam menyelidiki suatu masalah tertentu.

D. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian adalah suatu proses, yakni berupa rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis
sehingga mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Langkah-langkah
yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu
dengan yang lain, agar penelitian yang dilakukan mendapatkan
hasil yang maksimal. Adapun langkah-langkah penelitian yang
biasanya dilakukan secara garis besar adalah:

1. Perencanaan
Mampu menyusun suatu rencana penelitian yang baik
merupakan separuh dari keseluruhan pekerjaan penelitian. Maka
untuk membuatnya diperlukan pengetahuan dan keterampilan
6
yang memadai. Rencana penelitian yang tidak dipersiapkan
dengan baik dan benar akan menyulitkan lengkah selanjutnya.
Sehingga sering dijumpai mahasiswa yang tidak kunjung selesai
studinya karena kesalahan dalam memilih topik yang kemudian
dituangkannya dalam rencana penelitian. Membuat perencanaan
penelitian yang baik memang tidak mudah.
Untuk mendapatkan rencana penelitian yang baik
diperlukaan ketekunan dan kecermatan dalam melakukan
pengamatan terhadap fenomena, kenyataan-kenyataan atau isu-
isu sosial yang akan diangkat sebagai masalah dalam penelitian
dan memiliki pengetahuan yang terkait dengan masalah yang
dibahas. Dalam penyusunan suatu rencana penelitian, penelaahan
terhadap sumber-sumber pengetahuan terutama dari: buku-buku
bacaan, hasil penelitian; seminar, diskusi dan pertemuan-
pertemuan ilmiah; pernyataan pemegang otoritas (pejabat negara
atau ilmuan); pengamatan; pengalaman pribadi; dan perasaan
intuitif mutlak diperlukan.
Suatu rencana penelitian yang baik harus:
a. Memiliki permasalahan atau topik penelitian yang layak
dilakukan penelitian (researchable), yakni:
1) mempunyai arti penting, baik bagi pengembangan
ilmu pengetahuan maupun untuk keperluan
kehidupan sehari-hari.
2) mempunyai daya tarik, baik bagi peneliti sendiri
maupun bagi masyarakat luas.
3) rencara operasional topik itu bisa dan mungkin
dilaksanakan.
b. Rencana penelitian tersusun dengan sistematis,
konsisten dan operasional. Sistematik dalam arti unsur-
unsur yang harus ada dalam rencana penelitian tersebut
disusun secara logis. Konsisten dalam arti terdapat
kesesuaian atau keterjalinan antara unsur-unsur yang
ada, seperti antara judul dengan tujuan, antara tujuan
dengan metode yang digunakan dan sebagainya.
Sedangkan operasional dalam arti telah menjelaskan

7
bagaimana penelitian itu dilaksanakan, seperti telah
jelas alat pengumpul datanya, teknik analisisnya, dan
sebagainya.
Unsur-unsur yang lazim dalam rencana penelitian adalah
sebagai berikut:
1. latar belakang masalah
2. perumusan masalah
3. tujuan dan manfaat penelitian
4. kerangka teori
5. metodologi
6. sistematika pembahasan

2. Pelaksanaan
Setelah rancangan atau desain penelitian selesai dibuat,
maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan di lapangan. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan ini
adalah:

a. Mengumpulkan data
Data sebagai bahan baku informasi harus dikumpulkan
berdasarkan pada kaidah-kaidah yang sesuai. Jika data yang ada
diperoleh dengan cara yang salah, akibatnya adalah kesimpulan
yang dihasilkan pun akan salah. Untuk menghindari kesalahan
tersebut, data yang dikumpulkan harus diambil dengan alat
pengumpul data yang kredibel. Dalam penelitian kuantitatif alat
atau instrumen pengumpul data yang utama adalah tes dan
kuesioner. Tes dan kuesioner yang digunakan harus memiliki
tingkat realibilitas dan validitas yang tinggi. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif alat pengumpul datanya adalah peneliti itu
sendiri, maka yang diperlukan adalah peneliti yang memiliki
kemampuan memadai dalam melakukan pengamatan dan
wawancara sehingga hasil yang diperoleh pun bisa otentik.

b. Mengolah dan Menyajikan Data

8
Setelah data terkumpul, selanjutnya data diolah dengan
benar sehingga informasi yang disajikan menjadi lebih mudah
untuk ditafsirkan dan dianalisis lebih lanjut. Misalnya dengan
melakukan klasifikasi, pengelompokan, dan pembuatan tabel
atau grafik.
Mengolah data merupakan tahapan yang kritis dalam
penelitian, sehingga peneliti harus memastikan teknik apa yang
akan digunakan. Misalnya analisis statistik ataukah non-statistik.
Analisis statistik digunakan untuk data kuantitatif, sedangkan
analisis non-statistik untuk data kualitatif.

c. Menganalisis dan Menginterpretasi Data


Setelah diolah, informasi data hasil tadi kemudian
dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat analisis
yang sesuai dengan tujuan penelitian agar dapat menghasilkan
kajian yang cukup tajam, mendalam dan luas. Hasil kajian ini
dilengkapi dengan tafsiran. Alat-alat analisis kuantitatif maupun
kualitataif dapat dipilih; juga alat-alat analisis yang sesuai
dengan disiplin ilmunya.
Selanjutnya, data tersebut diinterpretasikan berdasarkan
pemahaman atau pengetahuan yang dimiliki peneliti. Interpretasi
ini sangat penting, sehingga data yang telah disajikan atau
dianalisis dapat memberi arti atau makna yang baik.

d. Membuat Kesimpulan
Langkah selanjutnya adalah membuat atau menarik
kesimpulan. Kesimpulan merupakan hasil atau temuan akhir dari
suatu proses penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Penarikan kesimpulan ini harus memberikan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan atau hipotesa-hipotesa yang diajukan
pada tahap perencanaan. Saran-saran bisa dikemukakan karena
penelitian yang dibuat memiliki beberapa hal yang harus
ditindaklanjuti.

3. Penulisan Laporan

9
Seluruh hasil kerja di atas pada akhirnya harus disajikan
dalam laporan tertulis yang teknis penulisannya sudah ditentukan
oleh lembaga perguruan tinggi masing-masing. Selanjutnya, hasil
penelitian tersebut akan dikaji bersama-sama, misalnya dalam
forum ilmiah semisal ujian skripsi atau munaqasyah untuk
selanjutnya diputuskan apakah hasil karya itu perlu diperbaiki,
diterima atau ditolak sebagai sebuah karya ilmiah yang benar.

01
BAB II
TEKNIK PENULISAN

A. Penggunaan Bahasa
Penelitian ilmiah sebagai operasionalisasi metode ilmiah
dalam kegiatan keilmuan lazimnya berujung pada pelaporan
tertulis berupa karya ilmiah. Laporan tersebut bisa berupa
laporan penelitian khusus, ataupun dalam bentuk artikel, skripsi,
tesis, dan disertasi. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
di lingkungan UIN tersebut, kecuali Jurusan Bahasa Arab dan
Bahasa Inggris yang memang wajib menggunakannya sesuai
dengan jurusan, boleh bahasa Indonesia, bahasa Arab atau
bahasa Inggris. Bahasa-bahasa tersebut menawarkan kepada
penggunanya struktur, jenis kata, diksi, kosa kata, dan kombinasi
dari kesemuanya untuk menyatakan fikiran dan perasaan
penggunanya.
Selain itu, aturan bahasa tulis seperti ejaan, tanda baca,
kapitalisasi, pembentukan paragraf, sub-bab hingga bab harus
pula mengikuti standar yang berlaku dalam masing-masing
bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris. Kemunculan kesemuanya
itu yang teratur dalam pelaporan penelitian tertulis akan
membentuk ragam dan gaya bahasa tersendiri. Oleh sebab itu,
yang perlu dicatat adalah bahwa ragam dan gaya bahasa yang
digunakan haruslah bahasa yang khas pada karya ilmiah, yakni
bahasanya harus formal, baku, jelas, lugas, dan ringkas. Karena
tujuan utama penulisan karya ilmiah adalah untuk
mengkomunikasikan temuan-temuan ilmiah yang baru,
penggunaan metafora, jargon, serta bahasa yang bertele-tele
harus dihindarkan.
Karya ilmiah yang menggunakan bahasa Indonesia,
struktur bahasa dan kosa kata yang digunakan harus sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang standar formal,
menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan,
menggunakan istilah sesuai dengan aturan yang ditentukan dalam

11
kaidah pembentukan istilah yang berlaku, sebagaimana terdapat
dalam buku-buku berikut : Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia,
Ejaan Bahasa In1donesia Yang Disempurnakan; dan Pedoman
Pembentukan Istilah yang kesemuanya diterbitkan oleh Pusat
Bahasa.

B. Teknik Pengutipan
Pengetahuan ilmiah merupakan akumulasi dari
pengetahuan-pengetahuan yang dihasilkan sebagai rangkaian
dialektika hasil penelitian yang dilakukan orang dalam berbagai
bidang. Suatu proses yang akan terus bergulir selama ilmuwan
masih berusaha memenuhi rasa penasaran dan keingintahuannya
terhadap berbagai fenomena misteri alam dan kehidupan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan ketika seseorang
hendak meneliti suatu masalah ia akan menengok khazanah
pengetahuan ke belakang, untuk mengetahui apa yang sudah
untuk dijadikan rujukan dan penguat argumen dan apa yang
belum diteliti orang sebagai pijakan pengembangan ilmu
pengetahuan ke depan. Aturan kegiatan "tengok-menengok"
karya orang lain ini umumnya disebut dengan teknik pengutipan.
Dalam bagian teknik pengutipan ini akan dibahas pengertian
kutipan, jenis kutipan dan cara pengutipannya.

1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah setiap istilah, ungkapan, kalimat,
pernyataan, gagasan dan wacana yang diambil baik secara
langsung maupun tidak langsung dari karya orang lain.

2. Jenis Kutipan
Setiap karya ilmiah yang ditulis berdasarkan gagasan atau
pernyataan orang lain melalui pengutipan haruslah diakui
penulisnya/pengutipnya secara tegas dengan cara menyebutkan
sumber rujukan dari mana kutipan diambil. Kegagalan dalam
melakukan ini bisa mengarah pada plagiarisme yaitu tindakan
plagiat atau penjiplakan yang melanggar hak cipta, suatu
02
tindakan yang sangat tercela dalam dunia keilmuan/akademis
dengan sanksi mulai dari teguran keras, pengguguran atau
pembatalan karya ilmiah hingga pemecatan sebagai mahasiswa
dari lembaga pendidikan tinggi bersangkutan.
Pengutipan ini bisa dilakukan dengan cara: kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.

a. Kutipan langsung
Suatu kutipan disebut kutipan langsung apabila gagasan
atau pernyataan dalam karya orang lain dikutip secara langsung
dan sama persis seperti aslinya tanpa membuat perubahan
apapun baik dalam isi, susunan kata, ejaan, kapitalisasi, dan
tanda bacanya. Setidaknya ada sembilan model cara penulisan
kutipan langsung.

1) Prosa
Kutipan prosa yang panjangnya kurang dari empat baris
atau kutipan pendek harus dimasukkan ke dalam badan tulisan
(body of the text) dan diapit oleh dua tanda petik. Berikut adalah
dua contoh kutipan pendek prosa:

Ketika menafsirkan kalimat fi sabilillah sebagai salah


satu penerima zakat dalam al-Qur‟an Surat at-Taubah: 60,
sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab, Sayyid
Quthub menyatakan bahwa ”ini adalah pintu yang sangat
luas mencakup semua kemaslahatan umum”.1

1
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah , Vol. 5 (Jakarta: Lintera Hati,
2011), Cetakan IV, h.146.

Adapun bagi kutipan panjang (block quotation), yakni


kutipan yang panjangnya lebih dari empat baris harus ditulis satu
spasi dan dipisahkan dari badan tulisan tanpa diapit tanda petik
pada awal dan akhir kutipan. Penulisan kutipan tersebut jaraknya

13
2 cm/0,787 inchi dari margin kiri. Sedangkan inden penanda
paragraf dalam kutipan panjang tersebut jaraknya 3 cm/1,382
inchi dari margin kiri. Perhatikan contoh kutipan panjang
berikut:

Dalam menyikapi Undang-undang Perkawinan


Tahun 1974, umat Islam di Indonesia terbagi ke dalam tiga
kelompok, sebagaimana dijelaskan oleh Amir Syarifuddin:
Pertama, tidak mengakui Undang-undang
Perkawinan itu sebagai aturan yang menggantikan
kitab fikih. Mereka tetap menjalankan dan patuh
pada hukum fikih. Jumlah umat Islam yang bersikap
seperti ini masih banyak terutama yang hidup di
pedesaan. Kedua, mengakui Undang-undang
Perkawinan sebagai undang-undang yang harus
dipatuhi dalam kedudukannya sebagai warga negara;
dan dalam waktu yang bersamaan sebagai orang yang
beragama Islam tetap mengakui dan menjalankan
aturan fikih. Sikap mereka tetap mendua. Kelompok
ketiga, yang bersikap dan menganggap Undang-
undang Perkawinan sebagai undang-undang negara
yang sah mengatur urusan perkawinan umat Islam di
Indonesia.2
2
Amir Syarifuddin, Meretas Kebekuan Ijtihad;Isu-isu Penting
Hukum Islam Kontemporer di Indonesia, editor: Abdul Halim (Jakarta:
Ciputat Press, 2005), Cetakan V, h. 49-50.

2) Puisi, Pribahasa dan Sajak


Kutipan dari satu atau bait puisi, sajak dan pribahasa
dimasukkan ke dalam badan tulisan dan diapit oleh dua tanda
petik. Tetapi apabila kutipan dari puisi, sajak dan pribahasa
tersebut lebih dari dua baris maka harus dipisahkan dari badan
teks tulisan dan tanpa diapit dua tanda petik. Pengetikannya
04
boleh satu atau dua spasi dan jaraknya empat spasi dari margin
kiri. Contoh berikut adalah kutipan dari puisi/sajak yang
panjangnya lebih dari dua baris :
Kerusakan besar, si alim yang tak bermoral
Lebih besar lagi, si bodoh yang sok ahli ibadah
Keduanya bencana besar di dunia
Bagi yang meniru mereka dalam agamanya.6
6
Syair/sajak Imam asy-Syafi‟i dimuat dalam buku Diwan al-
Imam asy-Syafi‟i, edisi Muhammad Abdurrahim sebagaimana dikutip
oleh Ahmad Musyafiq, Reformasi Tasawuf al-Syafi‟i (Jakarta: Atmaja,
2003), h. 17.

3) Epigraf
Epigraf adalah sajak atau pernyataan pendek yang
mengungkapkan suatu gagasan dengan cara yang indah dan
menarik. Apabila diletakkan di bawah judul bab posisinya tepat
di tengah ditulis satu spasi tanpa tanda petik. Nama penulis sajak
atau ungkapan tersebut beserta sumbernya langsung ditulis di
bawah epigraf tersebut. Epigraf ini sifatnya opsional, artinya
boleh ada boleh tidak ada.
Contoh :

BAB II
IJTIHAD DALAM HUKUM ISLAM

Sesungguhnya ijtihad-lah yang membuat syari‟at


Islam menjadi subur dan kaya serta memberikannya
kemampuan untuk memegang kendali kehidupan ke arah
jalan yang dikehendaki Allah SWT.
Yusuf al-Qardhawi, Ijtihad dalam Syari‟at Islam

4) Ayat al-Qur’an dan Hadis


Kutipan langsung dari al-Qur‟an dan Hadis ditulis dengan
teks bahasa Arab dengan menyebutkan nama dan nomor surat
dalam tanda kurung pada akhir kutipan. Kutipan teks Hadis harus

15
dilengkapi pula dengan sanad dan rawinya, sesuai dengan kitab
Hadis yang dikutipnya. Sedangkan, kutipan terjemahan al-
Qur‟an dan Hadis berlaku sebagaimana kutipan prosa.
Terjemahan al-Qur‟an dalam bahasa Indonesia dianjurkan
menggunakan versi terjemahan yang dikeluarkan oleh
Departemen Agama Republik Indonesia.
Contoh:


  

    
 


 
  

 




         

)34 :‫(البقرة‬

”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'.” (QS. Al-Baqarah: 43)8
8
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an Departemen Agama
RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro: 2012) h. 8.

Hadis Nabi SAW:

‫صلهى ا َعلََي َو‬ َ


َ َ ‫َو َع َن أَََب َىَريَ َرَة َر ض َي ا َر َسو‬
َ‫َلله‬ َ‫ قَا َل ل ا َلله‬: ‫هَلل عَنو قَا َل‬
َ َ َ
.)‫َو َسله َم ََل يَ َغتَ َس َل أَ َح َد َك َم ََف َ ب َم َسلَم‬
‫ج (رواه‬
‫الَ َما َء ال هدائََم َوَى َو‬
َ‫ن‬
5) Elipsis atau Pelesapan
Elipsis atau pelesapan adalah penghilangan kata, frasa,
kalimat, bahkan paragraf pada bagian awal, tengah, dan akhir
06
kutipan yang ditandai dengan tiga titik, yang berjarak satu spasi
(seperti ini . . .). Perlu dicatat bahwa karena ketiga titik tersebut
melambangkan pelesapan dari kutipan yang dihilangkan, maka
ketiga titik tersebut harus terletak dalam tanda petik bagi kutipan
maksimal empat baris, sedangkan kutipan yang lebih dari empat
baris harus dipisahkan dari badan teks dan spasi satu, yang
bagiannya dihilangkan.

17
a) Pelesapan di dalam sebuah kalimat ditandai dengan tiga
titik, contohnya:
Dengan demikian jelas bahwa, ”dengan ijtihad...
mampu melakukan therapi setiap penyakit baru dengan
obat yang diambil dari ‟apotik Islam‟ sendiri dan tidak usah
mencarinya dari Barat atau dari Timur”.9

9
Yusuf al-Qardhawi, Ijtihad dalam Syari‟at Islam Beberapa
Pandangan Analatis tentang Ijtihad Kontemporer, Penterjemah:
Achmad Syathori (Jakarta: Bulan Bintang, 1987) h. vii.

b) Penghapusan atau penghilangan pada awal kalimat:

Hal ini diungkapkan dalam al-Qur‟an surat Āli


„Imrān: 191: ”…Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.”10

10
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an Departemen
Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro:
2012) h. 57.

(c) Penghapusan pada akhir kalimat:


Salah satu faktor berkembangnya bank Syariah,
menurut KH. Ma‟ruf Amin: “umat Islam sendiri
menyadari akhirnya memilih bank Syariah dibandingkan
dengan bank konvensional, karena bank Syariah sudah
dijamin kehalalannya…” 11

06
11
Ma‟ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Islam, editor:
Abdul Raouf (Jakarta: LeKAS, 2007), h. 3
(d) Pelesapan pada awal dan akhir kalimat:

Adapun Syariah senantiasa berubah sesuai dengan


kebutuhan dan taraf peradaban umat, yang berbeda-beda
sesuai dengan masa rasul masing-masing. Ini
diungkapkan dalam al-Qur‟an “. . . untuk tiap-tiap umat di
antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang
terang…”. (QS. al-Maidah:48)12

10
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an Departemen
Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro:
2012), h. 116.

6) Interpolasi
Kutipan harus disalin sama persis seperti aslinya, tetapi
kadang-kadang diperlukan suatu kata atau pernyataan yang bisa
disisipkan untuk memperbaiki kesalahan atau memperjelas
gagasan. Untuk memastikan pembaca bahwa kesalahan ejaan,
ketidak sesuaian kata, dan kesalahan lainnya memang berasal
dari sumber asli yang dikutipnya, maka kata Latin sic (yang
berarti „demikian adanya‟) setelah kata yang salah tersebut.
Interpolasi ini diletakan dalam kurung kotak. Contoh :

Menjelaskan variasi berbedaan dalam bahasa Jawa, Rubin


dan Thomson menyatakan bahwa :
High form : “Menapa spanjenengan [sic] bade dahar skul
kalijan kaspe samenika?”
Low form : ”Apa kowe arep mangan sega lan kaspe
saiki?”13

19
13
Joan Rubin and Irene Thomson, How to a More Successful
Language Learner, (Boston: Heine and Heine Inc., 1982), h.35.
Untuk tujuan memberi penjelasan atau membetulkan
kesalahan, interpolasi juga bisa digunakan dengan cara
menyelipkan informasi yang diletakkan dalam tanda kurung
kotak sebagaimana dicontohkan dalam kutipan berikut :

Muhammad Abduh [salah seorang tokoh pembaharu


Islam abad ke-19 M dari Mesir] tampaknya sangat
menghargai para mujtahid dari aliran atau madzhab fikih
manapun. Dalam pandangannya para mujtahid adalah
mereka yang mengorbankan kesanggupannya untuk
mendapatkan kebenaran dengan niat ikhlas serta ketakwaan
yang tinggi kepada Allah. 14

14
Arbiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad
Abduh; Suatu Studi Perbandingan (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h.
138.

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya
mengambil isinya saja, seperti saduran, ringkasan, ataupun
parafrase dalam arti mengambil isi atau maksud dari kalimat atau
paragraph atau wacana yang ditulis dalam karya sumber tersebut.
Dalam kutipan tidak langsung ini, penulis memiliki keleluasaan
untuk merumuskan kutipan dengan gaya bahasa dan versinya
sendiri dalam arti intisarinya ditentukan oleh penulis dari
sumber yang dikutip tersebut. Kutipan tidak langsung ditulis
dangan jarak dua spasi dan dimasukkan dalam bagian badan
tulisan karya ilmiah tanpa diapit dua tanda petik.
Berikut ini adalah contoh kutipan tidak langsung dengan
cara mengambil intisari sebuah paragraf dari sebuah karya
terjemahan:
08
Muhammad Sayyid Qutub menegaskan bahwa
doktrin syahadat para Nabi adalah kalimat tauhid la ilaha
illallah sebagai dasar kehidupan manusia yang beriman
yang akan menyelamatkan manusia dari kemusyrikan dan
kekufuran dalam kalbunya.3

3
Muhammad Sayyid Qutub, Koreksi atas Pemahaman La ilaha
Ilallah, Penterjemah: M.Anwar (Yogyakarta: Al-Kautsar, 1989), h.21.

Contoh kutipan tidak langsung dari buku/kitab berbahasa


Arab contoh sebagai berikut :

Menurut as-Sayyid Sābiq, menikah mempunyai


pengaruh dan hikmah yang sangat besar pada manusia. Di
antara hikmahnya antara lain adalah 1) sebagai sarana
untuk menyalurkan hasrat bilogis manusia, 2) untuk
mendapat, menjaga dan mempeperbanyak keturunan, 3)
menimbulkan sifat kebapakan dan keibuan, 4) merasakan
kasih sayang terhadap anak-anak, 5) menimbulkan
semangat bekerja sebagai tanggung jawab dalam berumah
tangga.4

4
As-Sayyid Sābiq, Fiqh as-Sunnah, Jilid ke- 2 (Beirut: Dār al-
Fikr, 1992) h. 9-11.

C. Catatan Kaki
Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa karya ilmiah
yang menggunakan rujukan pada karya orang lain harus
mengakuinya secara tegas dengan cara menuliskan semua

21
sumber yang dirujuknya dalam catatan. Catatan yang diletakkan
di bagian bawah halaman badan teks karya tulis disebut catatan
kaki yang dalam bahasa Inggris disebut foot note dan bahasa
Arabnya disebut dengan hasyiyah. Sedangkan catatan yang
dituliskan pada bagian akhir teks biasanya disebut catatan akhir
atau endnote atau hamisy. Namun demikian, yang dipergunakan
dalam buku pedoman ini adalah model catatan kaki atau
footnote.
Ada dua jenis catatan kaki: referensi dan isi. Catatan kaki
referensi juga mempunyai dua tujuan : (a) untuk mengutip
otoritas pernyataan yang dikutipnya dalam teks tulisan, dan (b)
untuk memberi referensi silang pada bagian lain dalam karya
ilmiah yang ditulis. Sebagaimana catatan kaki referensi, catatan
kaki ini juga mempunyai tiga tujuan : (a) untuk menyediakan
tempat menuliskan hal-hal relevan yang dipandang penting untuk
diketahui tetapi dikhawatirkan mengganggu kelancaran alur
pemikiran apabila disebutkan dalam badan tulisan, (b) untuk
mengakui sumber rujukan, dan (c) untuk memberikan informasi
pembaca yang ingin mengetahui lebih lebih lanjut gagasan yang
dikutipnya sebagai rujukan.
Catatan kaki diletakkan di bawah garis, dengan
menggunakan komputer garis ini akan terbentuk secara otomatis
(dengan meng-klik Reference-insert footnote). Baris pertama
catatan kaki jaraknya 1,5 cm/0,591 dari margin kiri, sedangkan
baris-baris berikutnya merapat lurus pada margin kiri seperti
badan teks. Catatan kaki ditulis dengan menggunakan Font
ukuran 10 Times New Roman.
Sumber-sumber rujukan yang pada umumnya dikutip
dalam karya ilmiah meliputi buku, al-Qur‟an, Hadis, artikel
dalam surat kabar, majalah dan jurnal, artikel dalam antologi dan
ensiklopedia, sumber yang tidak diterbitkan, wawancara, cakram
padat (CD/DVD), dan internet.

21
1. Buku
Catatan kaki yang bersumber dari buku dituliskan secara
berurutan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Nama lengkap pengarang, ditulis sesuai dengan nama yang
tercantum dalam buku karangannya tanpa embel-embel
pangkat dan gelar akademis apapun, diikuti koma;
b. Judul buku ditulis dalam cetak miring (italic), diikuti
koma;
c. Penterjemah, apabila buku hasil dari terjemahan;
d. Tempat penerbitan diawali kurung buka dan diikuti titik
dua;
e. Nama penerbit diikuti koma;
f. Tahun penerbitan diikuti kurang tutup;
g. Jika tidak disebutkan tempat dan tahun penerbitannya,
maka ditulis Ttp (tanpa tempat penerbit), dan tt (tanpa
tahun);
h. Edisi cetakan disebutkan apabila dicetak lebih dari satu
kali, bila disebutkan cetakan pertama, maka tidak perlu
ditulis;
i. h (singkatan dari halaman) diawali koma dan diikuti
titik;Nomor halaman dan diikuti titik.

Buku yang ditulis atau disunting oleh satu hingga dua


orang, nama lengkap penulis atau penyuntingnya harus
disebutkan semua. Berikut ini diberikan contoh catatan kaki:
1
Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar
Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001), h. 23.
2
Fachry Ali dan Bahtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam,
Rekontruksi Pemikiran Islam Indonesia Masa Orde Baru, (Bandung:
Mizan, 1986), h. 98.

22
3
Wahbah az-Zuḥaili, Zakat: Kajian Berbagai Madzhab,
Penterjemah Agus Effendi dan Bahruddin Fananny (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2000), cetakan kelima, h. 98
4
Basam Tibi, Islam and The Cultural Accommodation of Social
Change, translated by Clare Krojzl, ( Boulder : Westview Press, 1991),
h. 23.

Bila sumber atau referensi berasal dari buku/kitab


berbahasa Arab (bukan terjemahan) maka nama penulis buku dan
judul buku, tempat, nama dan tahun penerbit ditransliterasikan ke
dalam huruf Latin sesuai dengan pedoman, contohnya:
5
Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh al-Islāmi wa Adillatuhu, Jilid 1
(Beirut: Dār al-Fikr, 2012) h. 143.

Buku-buku yang ditulis atau disunting oleh tiga orang atau


lebih, hanya nama pertama saja yang secara lengkap disebutkan
dan ikuti kata dkk, diikuti titik dan koma, kemudian diikuti kata
ed. (editor) dalam kurung:
6
Ahmad Ibrahim, dkk., (ed.) Islam di Asia Tenggara
Perkembangan Kontemporer ( Jakarta: LP3ES, 1990), h. 8.

2. Pengulangan dalam Penulisan Catatan Kaki


Untuk efektifitas dan kemudahan dalam penulisan rujukan
pada catatan kaki, maka hal-hal berikut perlu diperhatikan:
a. Apabila rujukan dilakukan pada sumber yang sama dengan
sumber yang telah dirujuk sebelumnya, baik belum diseling
atau sudah diseling oleh rujukan lain, dalam halaman yang
sama atau halaman yang berbeda, maka cukup menyebutkan
nama penulisnya diikuti dengan judul bukunya. Apabila judul
buku lebih dari satu kata, maka cukup ditulis satu atau dua
kata pertama saja diikuti dengan tiga titik, contohnya:
7
Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh... h. 50.

23
8
Suparman Usman, Hukum Islam, ……, h. 34

Apabila mengutip dari buku penulis yang sama, dengan


judul buku yang sama tetapi bukunya terdiri dari beberapa jilid,
atau volume, maka penulisannya di depan judul setelah tiga titik
ditambahkan jilid/volumenya. Contoh:
9
Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh... Jilid III, h. 150.

Selanjutnya apabila mengutip dari penulis/pengarang buku


yang mempunyai beberapa buku dengan judul berbeda, maka
penulisannya sebagai berikut:
10
Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar
Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001), h. 23.
11
Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta:
Darul Ulum Press, 1994), h. 34.
12
Suparman Usman, Hukum Islam,…, h. 54
13
Suparman Usman, Hukum Perwakafan,…,h. 38
Apabila nama penulis/pengarang buku atau kitab terdiri
beberapa kata, maka untuk yang dua kata dapat ditulis lengkap
seperti contoh di atas, atau dapat juga ditulis nama akhirnya saja
(dalam buku/kitab berbahasa Arab biasanya berbentuk
laqab/nisbah), dengan penjelasan: …untuk selanjutnya ditulis…,
misalnya:
14
Jalāluddīn Abdurrahmān bin Abī Bakr as-Suyūthi, al-Asybāh
wa an-Nazhā‟ir fi al-Furū‟, (Ttp: Dār al-Fikr, tt), h. 5. Untuk
selanjutnya ditulis as-Suyūthi.
15
Muhammad Abū Zahrah, Ushūl al-Fiqh, (Ttp: Dār al-Fikr,
tt.), h. 45, untuk selanjutnya ditulis Zahrah.

24
16
Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar
Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001), h. 23. Untuk selanjutnya ditulis Usman.

17
As-Suyūthi, al-Asybāh…, h. 5.
18
Zahrah, Ushūl al-Fiqh…, h. 50.
19
Usman, Hukum Islam,…, h. 55

3. Qur’an dan Hadis


Catatan kaki untuk kutipan langsung dari Al-Qur‟an yang
berbahasa Arab tidak diperlukan. Cukup tuliskan nama surat dan
ayat yang dirujuk pada akhir kutipan dalam kurung. Demikian
juga dengan Hadis dalam bahasa Arab, tuliskan perawinya saja.
Berikut contohnya:
Al-Qur‟an:
    
  
  

   
   
  

)52:‫…(البقرة‬
Hadis Nabi:
: ‫َو َع َن أَََب َىَريَ َرَة َر َض َي ا هَللَ َعَنوَ قَا َل‬
‫صلهى‬ َ
َ ‫قَا َل َر َسو َل ا َلهل‬
‫ا َللهَ َعلََي َو َو َسله َم ََل يَ َغتَ َس َل أَ َح َد َك َم ََف‬
‫ (رواه‬.‫الَ َما َء ال هدائََم َوَى َو َجنَب‬
25
)‫َم َسلَم‬
Namun, apabila terjemahan Al-Qur‟an dan Hadis yang
dirujuk, maka tatacara penulisan catatan kakinya sama dengan
penulisan pada buku.
    
  
  

   
   
  

)52:‫…(البقرة‬

26
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan)
langit, (QS. Al-Baqarah: 25)9
9
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an Departemen
Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro:
2012) h. 8.
Hadis Nabi:
‫ َعلََي َو‬: ‫َو َع َن أَََب َىَريَ َرَة َر َض َي ا َللهَ َعَنوَ قَا َل‬
َ
َ‫صلهى ا َلله‬
َ ‫قَا َل َر َسو َل ا َلله‬
‫َو َسله َم ََل يَ َغتَ َس َل أَ َح َد َك َم ََف الَ َما َء ال‬
)‫ (رواه َم َسلَم‬.‫هدائََم َوَى َو َجنَب‬
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu mandi
dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam
keadaan junub.”(HR. Muslim)10
10
Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram, Penterjemah: Muh.
Sjarief Sukandy (Bandung: PT. Al-Ma‟arif, 1996), Cetakan
Keduapuluh, h. 10.

4. Artikel dalam Antologi dan Ensiklopedia


Sebagaimana penulisan catatan kaki rujukan buku, artikel
dalam surat kabar, majalah dan jurnal, artikel yang pertama kali
dirujuk dari antologi atau ensiklopedia harus diberikan catatan
kaki yang lengkap dan runut meliputi :
a. nama lengkap penulis tanpa gelar dan jabatan, diiikuti
koma;
b. judul artikel, jika ada disertai sub-judul, ditulis dalam dua
tanda kutip, dan diikuti koma;
c. kata dalam diikuti nama penyunting diikuti singkatan ed
dalam kurung diikuti koma;

27
d. judul antologi atau ensiklopedia dicetak miring dan diikuti
koma;
e. tempat penerbitan yang didahului kurung buka dan diikuti
titik dua;

28
f. nama penerbit diikuti koma;
g. tahun penerbitan diikuti kurung tutup dan koma;
h. h diikuti titik; dan
i. nomor halaman diikuti titik.
Rangkaian contoh catatan kaki berikut mengilustrasi
penulisan catatan kaki dari antologi dan ensiklopedia yang benar:
11
M. Din Syamsuddin, “Peran Politik Generasi Muda Muslim,”
dalam Amir Luthfi dan Elviriadi, (ed.), Kebangkitan Generasi Baru
Asia Tenggara, (Pekanbaru: Suska Press, 2005), h. 103.
12
Abdul Aziz Dahlan, dkk (ed.) Ensiklopedi Hukum Islam Vol.
3, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeven, 2001), h.158.

5. Artikel dalam Jurnal dan Periodikal


Penulisan rujukan untuk kali yang pertama catatan kakinya
harus disebutkan secara lengkap dan runut sebagai berikut:
a. nama lengkap tanpa gelar dan pangkat apapun diikuti
koma;
b. judul artikel yang diapit dalam tanda petik diikuti koma;
c. nama jurnal atau periodikal ditulis dalam cetak miring dan
diikuti koma;
d. nomor vulume menggunakan angka Romawi besar, diikuti
koma;
e. nomor seri, diikuti koma;
f. lalu diikuti bulan dan tahun dalam kurung, diikuti koma;
g. h diikuti titik;
h. nomor halaman, diikuti titik.

Berikut rangkaian contohnya:


18
M.A. Tihami, “Antropologi Fiqh; Gambaran tentang Isyarat
dan Pendekatan,” dalam ALQALAM: Jurnal Keagamaan dan
Kemasyarakatan, Vol. 15, No. 85 (Mei-Agustus 2002) LP2M UIN
SMH Banten, h. 121.

29
19
Sohari, “Peran Ijtihad dalam Pengembangan Hukum Islam di
Indonesia”, Jurnal Al-Ahkam Vol 9 No. 1 (Januari-Juni, 2013)
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN SMH Banten, h. 59.

6. Artikel dalam Surat Kabar dan Majalah


Harian, mingguan, tengah bulanan dan bulanan seperti
surat kabar, tabloid dan majalah, walaupun mungkin memilki
nomor volume cukup dituliskan tahun dan tanggalnya saja.
Untuk artikel yang tidak ada nama penulisnya cukup
menyebutkan judul tulisan, nama majalah dan tanggal serta
halaman yang dikutip. Rangkaian contoh kutipan berkut bisa
dijadikan rujukan:
20
Ahmad Shafii Maarif, “Waktu dan Masalah Kedaulatan”,
Kompas, (04 Februari 2014), h. 4.
21
RI Layak Jadi Pusat Ekonomi Syariah”, Republika, (14
Februari 2014), h. 15
22
Menuju Indonesia Zero Alkohol, “ dalam Suara Hidayatullah
(Oktober 2013), h. 21.

7. Kutipan dari Sumber yang Tidak Diterbitkan


Sumber rujukan yang tidak diterbitkan bisa berupa
makalah seminar, makalah konferensi, skripsi, tesis, dan disertasi
harus dituliskan catatan kakinya dengan urutan sebagai beikut :
a. nama lengkap penulis tanpa disertai gelar, diikuti koma;
b. judul sumber yang dirujuk ditempatkan dalam dua tanda
petik, diiikuti koma;
c. penjelasan sumber yang dirujuk ditulis dalam kurung,
diikuti koma;
d. h diikuti titik;
e. nomor halaman, diikuti titik.

Berikut ini adalah contoh catatan kaki dari sumber yang


tidak diterbitkan :

30
23
M.A. Tihami, “Pemikiran Fiqh Syeikh Nawawi Tanara”
(Disertasi Doktor Program Pascasarjana, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 1998), h. 45.

24
Ilzamudin Ma‟mur, “Some Potential Problems in Translating
Islamic Studies Texts from Indonesian into English,” (Makalah yang
disajikan dalam International Conference on Trsnalation di Novotel
Hotel, Solo, pada 14-17 September, 2005), h. 11.
25
Neneng Anawati, “Akad Jual Beli Sistem Dropshipping
Menurut Hukum Islam (Studi di Online Risvha El Aez Shop),” (Skripsi
Fakultas Syariah UIN SMH Banten, 2017), h. 27

8. Wawancara
Rujukan pada wawancara harus menyebutkan (a) nama
orang yang diwawancarai, (b) judul wawancara, jika ada,
dituliskan dalam tanda petik; (c) kata-kata diwawancarai oleh
diikuti nama pewawancara; nama medium munculnya
wawancara, baik buku, jurnal, harian, radio, atau rekaman sendiri
dituliskan dengan cetak miring, diikuti informasi tentang
penerbitan atau informasi lain yang menyangkut materi cetak dan
non cetak. Rangkaian contoh catatan kaki dari hasil wawancara
berikut bisa dijadikan pegangan:
34
Syaikh Fahad Salim Bahammam, “Menyajikan Fikih dalam
Kemasan Modern,” wawancara oleh Nurkholis Ridwan, Suara
Hidayatullah, edisi 6/XXVI Oktober 2013, h. 38.

35
Ahmad Efendi, Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Baros
Kab. Serang, wawancara dengan penulis di kantornya, tanggal 5
Januari 2014.
36
George McTurnan Kahin, wawancara oleh Ilzamudin Ma‟mur,
Tape Recording, Itacha, New York, 12 April 1994.

9. Pengutipan dari Sumber Elektronik

31
Cara penulisan catatan kaki dari sumber elektronik (CD-
ROM dan Internet) hampir sama dengan cara pengutipan dalam
bentuk cetaknya yang relevan seperti surat kabar, majalah, jurnal,
antologi, dan ensiklopedia, Bedanya adalah untuk sumber tulisan
dari internet, dengan menyebutkan alamat website-nya disertai
dengan tanggal unduhnya (download). Sedangkan untuk sumber
dari CD/DVD atau program dari suatu tulisan ditulis sesuai
dengan nama programnya, tanpa menyebutkan tanggal men-
download/copy-nya . Berikut ini adalah contoh penulisan catatan
kaki dari berbagai sumber elektronik tersebut.
37
”Kualitas Selebritis Pas-pasan” http://www.republika.co.id/, diakses
pada 14 Feb. 2014, pukul 11.00 WIB.
38
Ulfa Jamilatul Farida, „Telaah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam
terhadap Mekanisme Pasar dalam Konteks Ekonomi Islam Kekinian‟ dalam
Jurnal La Riba (Jurnal Ekonomi Islam) Vol. 6, No. 2 (2012),
http://journal.uii.ac.id/index.php.JEI, diunduh pada 12 Januari 2014.
39
Oxford English Dictionary, 2nd ed. CD-ROM, version 2.0, Oxford
University Press.
40
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, 1991-1997. CD-ROM Holy Qur‟an,
version 6.31.
41
Wahabah az-Zuḥaili, Ushul al-Fiqh al-Islami dalam al-Maktabah
asy-Syamilah al-Ishdar ats-Tsani.

10. Pengutipan dari Media Audiovisual


Penulisan catatan kaki dari sumber media audiovisual
seperti televisi dan film dalam DVD, bisa dituliskan sebagaimana
ditujukkan dalam contoh-contoh berikut.
42
Mahfud MD, Apa Kabar Indonesia Pagi, TVone, 12
Desember 2013.
43
Ayat-ayat Cinta, DVD, disutradarai oleh Hanung Bramantyo
(Jakarta, MD Pic, 2008).

11. Mengutip Kutipan Orang Lain

01
Apabila mengutip pendapat pengarang/penulis bukan dari
bukunya langsung melainkan dari kutipan seseorang, maka
caranya adalah dengan menjelaskan penulis dan buku yang
mengutip pendapat atau ungkapan tersebut dalam kalimat/tulisan
atau dalam footnote, dengan kalimat: …sebagaimana dikutip
oleh…contohnya seperti berikut ini:

Pengertian jual beli menurut ulama Malikiyah,


Syafi‟iyyah dan Hanabilah seperti diungkapkan oleh
Syaikh Wahbah az-Zuhaili dalam Kitabnya al-Fiqh al-
Islami wa Adillatuhu, sebagaimana dikutip oleh Nasrun
Haroen: 44
Jual beli adalah saling tukar menukar harta dengan
harta sehingga terjadi pemindahan hak milik dan
kepemilikan.
44
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2007), Cet. II, h. 112.

Atau seperti berikut ini:

Pengertian jual beli menurut ulama Malikiyah,


Syafi‟iyyah dan Hanabilah seperti diungkapkan oleh
Syaikh Wahbah az-Zuhaili: 45
Jual beli adalah saling tukar menukar harta dengan
harta sehingga terjadi pemindahan hak milik dan
kepemilikan.
45
dalam Kitabnya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu sebagaimana
dikutip oleh Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2007), Cet. II, h. 112.

31
D. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Pada bagian Daftar Pustaka, Bibliography atau Maraji‟,
yang penulisannya ditempatkan pada bagian akhir teks, memuat
semua sumber yang dijadikan rujukan dalam karya ilmiah baik
secara langsung maupun tidak. Dalam menyusun daftar pustaka
yang bersumber dari bahasa Indonesia, Arab dan Inggris hal-hal
berikut perlu diperhatikan secara cermat :
1. Daftar pustaka dituliskan dengan satu spasi tanpa
menuliskan nomor urut di awal maupun diakhir;
2. Baris pertama daftar pustaka diletakkan lurus dengan margin
teks, baris kedua dan seterusnya ditulis masuk ke dalam
dengan jarak 1,5 cm/0,591 inci, dari margin kiri teks. Bila
menggunakan komputer, pengaturan ini bisa dilakukan
secara otomatis;
3. Jarak antar daftar pustaka yang satu dengan yang lainnya
adalah dua spasi, atau dengan menekan enter pada keyboard
komputer setiap selesai menulis satu rujukan/referensi.
4. Daftar pustaka dituliskan secara alfabetis berdasarkan nama
akhir penulis atau penyunting atau editor pertama tanpa
penyebutan gelar; nama kedua tidak perlu dibalik
dipertahankan sebagaimana adanya;
5. Semuan nama yang mengandung minimal dua kata,
penulisannya dibalik, baik nama yang memiliki nama
keluarga, nama akhir, nama marga ataupun yang tidak;
6. Untuk buku yang ditulis oleh lebih dari satu orang, hanya
nama orang pertama saja yang dibalik; nama selebihnya
tidak perlu di balik;
7. Untuk seorang penulis dengan beberapa judul bukunya yang
berbeda, maka untuk buku kedua dan seterusnya tidak perlu
ditulis penulisnya lagi, cukup dengan menuliskan garis
datar/strip sepanjang 1,5 cm/ atau 11 strip.
8. Berbeda dengan penulisan catatan kaki, tempat penebit,
nama penerbit hingga tahun penerbitan tidak perlu ditulis
dalam kurung;

02
Berikut adalah contoh penulisan Daftar Pustaka:

DAFTAR PUSTAKA

Penulis: Ibnu Hajar Al-Asqalani, judul buku: Bulughul


Maram, Penterjemah: Muh. Sjarief Sukandy, tempat terbit:
Bandung: nama penerbit: PT. Al-Ma‟arif, tahun terbit: 1996,
cetakan kedua puluh, maka cara penulisannya:

Al-Asqalani, Ibnu Hajar, Bulughul Maram, Penterjemah: Muh.


Sjarief Sukandy, Bandung: PT. Al-Ma‟arif, 1996,
cetakan kedua puluh.

Penulis: Ma‟ruf Amin, judul buku Prospek Cerah


Perbankan Islam, editor: Abdul Raouf, tempat terbit: Jakarta,
nama penerbit: LeKAS, tahun terbit: 2007, cara penulisannya
sebagai berikut:

Amin, Ma‟ruf, Prospek Cerah Perbankan Islam, editor: Abdul


Raouf, Jakarta: LeKAS, 2007.

dan seterusnya seperti itu:


Anawati, Neneng, Akad Jual Beli Sistem Dropshipping Menurut
Hukum Islam (Studi di Online Risvha El Aez Shop),
Skripsi Fakultas Syariah UIN SMH Banten, 2017.

33
Antonio, M. Syafi‟i, Bank Syariah: Bagi Bankir dan Praktisi
Keuangan, Jakarta: Bank Indonesia dan Tazkia Institute,
1999.

As-Suyūthi, Jalāluddīn Abdurraḥmān bin Abī Bakr, al-Asybāh


wa an-Naẓā‟ir fī al-Furū„, Ttp: Dār al-Fikr, tt.

Az-Zuḥaili, Wahbah, Ushūl al- Fiqh al-Islāmi Jilid 1, Beirut: Dār


al-Fikr, 1998
-----------, Zakat: Kajian Berbagai Madzhab, Penterjemah: Agus
Effendi dan Bahruddin Fananny, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000, cetakan kelima.

Basyir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalat, Hukum


Perdata Isalm, Yogyakarta: UII Press, 2004.

Coward, Harold, Pluralisme dan Tantangan Agama-agama,


Penterjemah: Benny Sutopo, Yogyakarta: Kanisius,
1998, Cetakan ke lima.

Dahlan, Abdul Aziz, dkk (ed.), Ensiklopedia Hukum Islam, Vol.


3, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001.

Haq, Abdul dkk, Formulasi Nalar Fiqh: Telaah Kaidah Fiqh


Konseptual, Buku Satu, Surabaya: Khalista, 2006.

Ibrahim, Ahmad, et al., eds. Islam di Asia Tenggara


Perkembangan Kontemporer, Jakarta: LP3ES, 1990.

Luthfi, Amir dan Elviriadi, eds., Kebangkitan Generasi Baru


Asia Tenggara, Pekanbaru: Suska Press, 2005.

Ma‟arif, Ahmad Syafi‟i, ” Islam as the Basis of State: A Study of


the Islamic Political Ideas as Reflected in the

04
Constituent Assembly debates in Indonesia,” (Ph.D.
Dissertation, University of Chicago, Chicago, 1983).

Ma‟mur, Ilzamudin, “ Some Potential Problems in Translating


Islamic Studies Texts from Indonesian into English,”
(Makalah yang disajikan dalam International
Conference on Trsnalation di Novotel Hotel, Solo, pada
14-17 September, 2005).
Nasr, Seyyed Hossein, “The Prophet and Prophetic Religion,” in
Jaroslav Pelikan, (ed.) The Word Treasury of Modern
Religious Thought, Boston: Little, Brown and Co.,
1990.

Rubin, Joan and Irene Thomson, How to a More Successful


Language, Learner, Boston: Heine and Heine Inc.,
1982.

Syamsuddin, M. Din, “Peran Politik Generasi Muda Muslim,”


dalam Amir Luthfi dan Elviriadi, (eds.), Kebangkitan
Generasi Baru Asia Tenggara, Pekanbaru: Suska Press,
2005.

Tihami, M.A., “Pemikiran Fiqh Syeikh Nawawi Tanara”,


Disertasi Doktor Program Pascasarjana, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 1998.

Usman, Suparman, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta:


Darul Ulum Press, 1994.

-----------, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum


Islam dalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001.

Zahrah, Muhammad Abū, Ushūl al-Fiqh, Ttp: Dār al-Fikr, tt.

35
E. Transliterasi
Transliterasi yang dipakai dalam penulisan skripsi di
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN SMH Banten
mengikuti pedoman yang dibuat berdasarkan SKB Menteri
Agama Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 dan
Nomor 0543 b/U/1987 tentang Transliterasi Huruf Arab ke
dalam Huruf Latin adalah sebagai berikut :

1. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan
Arab dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini
dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan
tanda dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda
sekaligus.
Di bawah ini daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan
huruf latin:

1. Konsonan
Huruf-huruf bahasa Arab ditransliterasi ke dalam huruf
Latin sebagai berikut:
Huruf
Nama Huruf Latin Cara Penulisan
Arab
‫ا‬ Tidak
Alif Tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ب‬ Ba B/b Be
‫ت‬ Ta T/t Te
‫ث‬ Sa Ṡ/ṡ Es (titik di atas)
‫ج‬ Jim J/j Je
‫ح‬ Ha Ḥ/ḥ Ha (titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh/kh Ka dan Ha
‫د‬ Dal D/d De

06
‫ذ‬ Za Ż/ż Zet (titik di atas)
‫ر‬ Ra R/r Er
‫ز‬ Za Z/z Zet
‫س‬ Sin S/s Es
‫ش‬ Syin Sy/sy Es dan Ye
‫ص‬ Shad Ṣ/ṣ Es (titik di bawah)
‫ض‬ Dad Ḍ/ḍ De (titik di bawah)
‫ط‬ Ta Ṭ/ṭ Te (titik di bawah)
‫ظ‬ Za Ẓ/ẓ Zet (titik di bawah)
‫ع‬ „ain „ Apostrof terbalik
‫غ‬ Gain G/g Ge
‫ف‬ Fa F/f Ef
‫ق‬ Qaf Q/q Qi
‫ك‬ Kaf K/k Ka
‫ل‬ Lam L/l El
‫م‬ Mim M/m Em
‫ن‬ Nun N/n En
‫و‬ Wau W/w We
‫هـ‬ Ha H/h Ha
‫ء‬ Hamzah ‟ Apostrof
‫ى‬ Ya Y/y Ye

2. Vocal
Vocal bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia terdiri
dari vocal tunggal atau monoftom dan vocal rangkap atau diftom

a. Vocal tunggal/pendek
vocal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda
atau harkat, translitrasinya sebagai berikut :

Tanda Nama Huruf Penulisan

37
Latin
‫ـــ‬ fathah A a
‫ـــ‬ kasrah I i
‫ـــ‬ dammah U u
Contohnya:
Kataba = ‫َك‬
‫ب‬
َ َ‫ت‬
Su‟ila = ‫َس‬
َ‫ئ‬
‫َل‬
Yażhabu = ‫يَ َذ َه‬
‫ب‬
َ
b. Vocal rangkap
Vocal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harkat dan huruf transliterasinya gabungan
huruf, yaitu :
Tanda dan Gabungan
Nama Penulisan
Huruf Huruf
‫ـــ ي‬ Fatḥah dan ya a dan i ai
‫ـــ ـ و‬ Fatḥah dan wau a dan u au
Contohnya:
Kaifa =‫ف‬
َ ‫َك َي‬
Walau = ‫َولَ َو‬
Syai‟un = ‫ش َيء‬
َ

3. Vokal Panjang/Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa
harkat dan huruf tranliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
08
Harkat dan Huruf dan
Nama Nama
Huruf Tanda
‫ــ ا‬ Fatḥah dan alif ā a dan garis di
atau ya atas

39
‫ــي‬ kasrah dan ya ī i dan garis di
atas
‫ـ ــ و‬ dammah wau ū u dan garis di
atas

Contoh :
Qāla = ‫قَا َل‬

Qīla =‫ل‬
َ ‫قَ َي‬
Yaqūlu = ‫يَ َق َو َل‬

4. Ta’ Marbuthah ( ‫) ة‬
Trasliterasi untuk ta‟ marbuthah ada dua:
a. Ta marbuthah hidup
Ta‟ marbuthah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah,
kasrah, dan dammah transliterasinya adalah /t/.
Contoh : minal jinnati wannās = ‫والناس‬ ‫من اجلنة‬

b. Ta‟ marbuthah mati


Ta‟ marbuthah yang berada di akhir kalimat atau dibaca
diwaqafkan, tranliterasinya adalah /h/.
Contoh : khair al-bariyyah = ‫خري الربية‬
c. kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbuthah diikuti
oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan
kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditranliterasikan
ha (h). Tetapi kalau dibacanya disatukan (washal), maka ta
marbuthah tetap ditulis /t/.
contoh: an-sunnah al-nabawiyyah = ‫النبوية‬ ‫السنة‬
bila disatukan, maka ditulis: as-sunnatun nabawiyyah.

5. Syaddah (tasydid)

08
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda ( ‫) ـ ــ‬, tanda syaddah atau
tanda tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu.
Contoh: as-sunnah an-nabawiyyah = َ‫س نََةَ النََ بَ َويََة‬
ََ ‫ال‬

6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf al (‫)ال‬. Namun dalam transliterasinya kata sandang
itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf
qomariyyah.

a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah


Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu.
Contoh: as-sunnah an-nabawiyyah = َ‫س نََةَ النََ بَ َويََة‬
ََ ‫ال‬
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya.
contoh : khair al-bariyyah = ‫َبيَََة‬
‫َخ َي َر اَل َ ر‬
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf
qomariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang
mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung.

7. Hamzah

41
Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa
hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun hanya terletak
di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata,
ia tidak di lambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif.

8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi‟il, isim maupun huruf,
ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya
dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata
lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam
transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan
dua cara. Bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.
Contoh: ‫بسمميحرال نمحرال هلال‬
Maka ditulis: Bismillāhirrahmānirrāhīm,
atau: Bism allāh ar-rahmān ar-rahīm

9. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakkan juga.
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandang. Misalnya pada awal kalimat: Al-Qur‟an adalah…
Sedangkan bila di tengah kalimat: …memandang al-Qur‟an
sebagai sumber….
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku
bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau
penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau
harkat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.
Misalnya: Allah SWT…., bila disatukan maka penulisannya
subahanallāh, masyā‟allāh.

41
BAB III
PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

A. Pengertian
Proposal dari bahasa Inggris to propose adalah usulan atau
ajuan. Proposal berarti suatu bentuk pengajuan atau permohonan,
penawaran, baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun
rencana kerja kepada pihak lain, untuk mendapat dukungan, ijin,
persetujuan, dan lain sebagainya.
Dengan demikian proposal skripsi adalah usulan atau ajuan
sebagai tahap awal dari penulisan karya ilmiah dalam bentuk
skripsi pada program S1 yang menyatakan tentang rancangan
penelitian yang benar-benar akan dilaksanakan. Sebagai bentuk
pengajuan, proposal skripsi bernilai sangat penting dan strategis
karena merupakan awal yang menentukan keberhasilan suatu
rencana program penelitian dalam bentuk skripsi.
Proposal penulisan skripsi atau penelitian lain sekurang-
kurangnya berisi hal-hal berikut:

B. Unsur-unsur Proposal
1. Judul
Judul skripsi hendaknya singkat dan spesifik, tetapi cukup
jelas memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan.
Harus dipertimbangkan juga agar judul bisa dijangkau, baik
dalam segi substansi, penelitian, dana, dan waktu.
42
2. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berarti faktor-faktor penyebab
yang memungkinkan lahirnya dan adanya permasalahan. Hal-hal
yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah antara lain:
1) Menyajikan referensi yang relevan berdasarkan studi
pendahuluan untuk memperkuat alasan pemilihan judul dan
pokok permasalahan sehingga latar belakang masalah
merupakan kegelisahan akademik penulis.
2) Ungkapan mengenai kesenjangan yang terjadi antara
realitas dan pemikiran teoritis (antara das sein dan das
solen);
3) Latar Belakang Masalah sebaiknya juga mengangkat
argumen, hipotesis, teori penulis tentang subyek yang
dibahas, yang bisa menjadi kerangka kerjanya.
4) Pada alinea akhir di Latar Belakang Masalah perlu ada
penegasan dari penulis bahwa penelitian yang akan
dilakukan memang layak berdasarkan beberapa alasan
yang telah dikemukakan.
5) Menyatakan alasan yang menjelaskan bahwa masalah yang
dirasakan memang menarik dan perlu diteliti;
6) Pernyataan tersebut bisa diungkapkan secara deduktif, dari
hal yang bersifat umum menuju hal khusus;

3. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang
ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik
yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat
mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka
peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang
diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai
sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui
tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan suatu masalah

43
dengan masalah dengan masalah lain. Masalah yang akan diteliti
itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti.
Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif
terhadap amsalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
Permasalahan dapat juga ditemukan antara lain apabila:
a. suatu teori berlawanan/tidak sesuai dengan teori lainnya,
b. suatu kenyataan berlawanan/tidak sesuai dengan teori
atau sebaliknya,
c. suatu kenyataan berlawanan/tidak sesuai dengan suatu
kebijakan atau sebaliknya,
d. suatu kebijakan berlawanan/tidak sesuai dengan
kebijakan lain,
e. empirik berlawanan/tidak sesuai dengan normatif atau
sebaliknya.

4. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-
teori, dan supaya penelitian dilakukan secara mendalam, maka
tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk
itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan
penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan variabel lain. Berdasarkan
batasan masalah ini, maka selanjutya dapat dirumuskan masalah
penelitian.
Untuk jenis penelitian kualitatif, Identifaksi Masalah dan
Batasan Masalah cukup diganti dengan Fokus Penelitian.

5. Fokus Penelitian
Kalau dalam penelitian kuantitatif, fokus penelitian ini
merupakan batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik
tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih
terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap
keseluruhan yanga ada pada obyek atau situasi sosial tertentu.
Tetapi perlumenentukan fokus. Pada penelitian kualitatif,
44
penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau
orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
di lapangan.

6. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian
tersebut (pada penelitian kualitatif), atau setelah masalah yang
akan diteliti itu ditentukan (pada penelitian kuantitatif, variabel
apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel
satu dengan variabel lain) dan supaya masalah dapat terjawab
dengan akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik. Karena itu perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
a) Rumusan masalah merupakan panduan awal bagi peneliti
untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Bila rumusan
masalah ini tidak sesuai dengan kondisi obyek penelitian,
maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah
penelitiannya.
b) Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak
berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat
spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan
kemungkinan apa yang terjadi apda obyek/situasi sosial
penelitian tersebut.
c) Perumusan masalah merupakan pernyataan yang jelas dan
tegas dari permasalahan yang diungkapkan dalam latar
belakang masalah;
d) Dalam penelitian kuantitatif, rumusan masalah berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai aspek-aspek yang diteliti
atau variabel-variabel penelitian;
e) Dinyatakan dalam kalimat pertanyaan yang bisa diawali
dengan kata-kata seperti: apakah, bagaimanakah, mengapa,
adakah, dan sejenisnya.

45
7. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang
ada pada sampul skripsi, yang merupakan tujuan formal
(misalnya untuk memenuhi syarat untuk mendapat gelar Sarjana
Ekonomi Syariah), tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan
peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkait
erat atau jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan.
Biasanya menggunakan kalimat seperti: untuk mengetahui, untuk
menjelaskan, untuk mengungkap, untuk menggambarkan, untuk
membandingkan, untuk memahami, untuk mencari
hubungan/perbedaan, untuk membuktikan, dan lain sebagainya.

8. Manfaat/Signifikansi Penelitian
Penyusun proposal dapat menjelaskan manfaat dan
signifikansi yang akan diteliti dari segi teoritis maupun
praktisnya. Manfaat atau signifikansi terkait erat dengan produk
atau hasil penelitian yang akan dicapai dan atau pihak-pihak
yang akan memanfaatkannya (pemerintah, pimpinan suatu
lembaga, peneliti dan pembaca). Kata-kata operasional yang
dapat digunakan untuk merumuskan manfaat/signifikansi
penelitian adalah: “memberikan, menambah khazanah ilmiah,
menyumbangkan, memudahkan, mengembangkan,
meningkatkan, mengaplikasikan, menjadi sumber inspirasi,
menjadi bahan kajian/pemikiran lebih lanjut, mengambil
kebijakan” dan sebagainya.

9. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal
ilmiah atau hasil penelitian lain. Penelitian Terdahulu yang
Relevan dipahami sama dengan Tinjauan Pustaka, Telaah
Kepustakaan atau Kajian Pustaka atau istilah lain yang sama
maksudnya. Karena itu penulis hendaknya menguraikan dengan
jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian yang akan dilakukan.

46
Penelitian Terdahulu yang Relevan menguraikan teori,
temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan,
yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang
diusulkan sehingga jelas distingsi studi yang akan dilakukan.
Menjelaskan penelitian terdahulu juga sebagai upaya untuk tidak
menjiplak/plagiat hasil penelitian terdahulu, atau meneliti dengan
tema dan kajian yang sama. Uraian dalam Penelitian Terdahulu
yang Relevan diarahkan untuk menyusun kerangka atau konsep
yang akan digunakan dalam penelitian.

10. Kerangka Pemikiran


a. Penjelasan teori yang dipakai dalam mengurai fakta atau
fenomena sosial.
b. Uraian mengenai keterkaitan antara satu gejala yang diteliti
dengan fakta-fakta lain yang ada disekitarnya.
c. Alasan penggunaan teori tersebut dalam memahami fakta
atau fenomena yang akan dibahas.

11. Hipotesis (pada penelitian kuantitatif)


a. Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang harus diuji kebenarannya melalui penelitian yang
akan dilaksanakan;
b. Dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat
tanya;
c. Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu
hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat dibedakan dalam
hiptesis deskriptif, hipotesis argumentatif, hipotesis kerja
dan hipotesis statistik atau hipotesis nol.

12. Metode Penelitian


Metode penelitian secara umum membahas secara rinci
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan
penelitian. Secara garis besar hal-hal yang ada pada metode
penelitian ini adalah sebagai berikut:

47
a) Pendekatan dan jenis penelitian, yaitu rancangan dan
model penelitian yang digunakan, apakah dengan
menggunakan jenis penelitian kuantitatif, kualitatif atau
menggabungkan keduanya.
b) Penentuan wilayah penelitian (misalnya pada studi
kasus), dalam penelitian kualitatif dalam bentuk lokasi
penelitian, sedangkan dalam penelitian kuantitatif dalam
bentuk penentuan populasi dan sampel.Penentuan data
dan sumber data, data yang dikumpulkan harus dipilih
dan dipilah yang benar-benar dapat menjawab rumusan
permasalahan atau membuktikan hipotesis yang
ditetapkan.
c) Teknik pengumpulan data, dalam penelitian kualitatif
biasanya menekankan pada observasi partisipatif,
wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangkan pada
penelitian kuantitatif lebih menekankan metode angket,
eksprimen dan pengukuran.
d) Teknik analisis data, tujuannya adalah menyederhanakan
seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam suatu
susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan
menafsirkan/memaknai. Analisis data dikategorikan pada
data statistik untuk penelitian kuantitatif, dan data
nonstatistik pada penelitian kualitatif misalnya: analisis
komparasi, analisis isi (content analys) atau kritis.
e) Pedoman penulisan, menyebutkan buku
panduan/pedoman penulisan skripsi, al-Qur‟an dan
terjemahannya yang dikutip dan sumber pengutipan hadis
Nabi dari buku primer atau skunder.

13. Sistematika Pembahasan


Dalam bagian ini dilakukan pemilahan rencana
pembahasan pada bagian-bagian tertentu yang berbentuk bab,
sub bab dan bagian bagian yang lebih kecil.

14. Daftar Pustaka


48
Dalam bagian ini dicantumkan bahan-bahan bacaan utama
yang sudah dijadikan sumber dalam penyusunan proposal dan
dapat ditambahkan dengan bacaan lain yang diperkirakan relevan
dengan bahan penulisan skripsi yang akan dilakukan.

Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif

A. Latar Belakang Masalah


B. Perumusan Masalah
C. Fokus Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat/Signifikansi Penelitian
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
G. Kerangka Pemikiran
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Pembahasan

Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif

A. Latar Belakang Masalah


B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat/Signifikansi Penelitian
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan
H. Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis

49
J. Metode Penelitian
K. Sistematika Pembahasan

BAB IV
ORGANISASI PENULISAN SKRIPSI

A. Bagian Muka
Bagian muka skripsi ini mencakup halaman sampul dan
judul, abstrak, persetujuan pembimbing, pengesahan penguji,
pernyataan keaslian karya tulis, riwayat hidup, persembahan,
motto, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel.

1. Halaman Sampul dan Judul


Halaman sampul (cover) adalah bagian paling depan dari
sebuah karya tulis. Halaman judul diletakkan pada lembar
berikutnya setelah sampul dan penulisannya sama persis dengan
yang terdapat pada sampul. Halaman sampul dan judul berisi:
a. Judul karya tulis;
b. Tujuan Penyusunan Skripsi ;
c. Logo UIN SMH Banten;
d. Nama dan nomor induk penulis;
e. Nama Jurusan, Fakultas, dan Institut;
f. Tahun penyelesaian karya tulis (Hijriah dan Masehi).

2. Halaman Abstrak

01
Ikhtisar yang mencerminkan seluruh isi karya tulis ilmiah.
Abstrak ditulis dalam satu halaman dengan ukuran 1 (satu)
spasi. Dalam abstrak harus terdapat:
a. Nama dan nomor induk penulis serta judul karya tulis
ilmiah;
b. Uraian singkat mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, metode yang
digunakan, temuan serta kesimpulan penelitian.

3. Halaman Persetujuan Pembimbing


Persetujuan dari pembimbing satu dan pembimbing dua
yang menyatakan bahwa karya tulis tersebut siap diujikan. Pada
bagian ini harus dicantumkan:
a. Judul karya tulis ilmiah;
b. Nama penulis dan nomor induknya;
c. Persetujuan pembimbing satu dan dua beserta NIP-nya;
d. Mengetahui Dekan Fakultas dan Ketua jurusan beserta
NIP-nya.

4. Halaman Pengesahan
Pernyataan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) itu telah
dipertanggung jawabkan dalam sidang munaqasyah. Dengan cara
sebagai berikut :
a. Ditulis kata pengesahan dan di dalamnya meliputi, judul
skripsi, tanggal sidang ujian munaqasah, nama jurusan dan
fakultas;
b. Nama Ketua Sidang, sekretaris sidang, dan anggota sidang
di tulis dengan lengkap dan gelar akademik serta NIP-nya.

5. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis


Pengakuan penulis bahwa karya tulis yang dibuat adalah
benar-benar orisinal hasil karya sendiri, bukan jiplakan, atau
plagiarisme dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.
Halaman ini berisi:
a. Pernyataan penulis;
b. Tempat dan tanggal;

51
c. Materai Rp.6000;
d. Nama dan nomor induk penulis;
e. Tanda tangan penulis sebagai tanda keaslian.

6. Halaman Riwayat Hidup


Uraian singkat mengenai perjalanan hidup yang ditempuh
oleh penulis hingga penulisan karya tulis selesai. Halaman ini
berisi:
a. Tempat dan waktu penulis dilahirkan;
b. Nama kedua orang tua penulis;
c. Riwayat pendidikan dari TK sampai Perguruan Tinggi;
d. Pengalaman kegiatan selama menjadi mahasiswa,
kepemudaan, kemasyarakan, maupun pengalaman kerja;
e. Riwayat hidup cukup ditulis dalam satu halaman dalam
bentuk narasi dengan satu spasi.

7. Halaman Persembahan
Ungkapan atau tanda penghormatan khusus kepada orang
yang paling dicintai yaitu kedua orang tua.

8. Halaman Motto (jika perlu)


Semboyan yang sesuai dengan hal yang dibahas dalam
karya ilmiah.

9. Kata Pengantar
Ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai
pihak yang dianggap berjasa dalam penyelesaian karya tulis
ilmiah. Setelah mengungkapkan rasa syukur, ucapan terimakasih
disampaikan kepada :
a. Rektor, Dekan, dan ketua Jurusan;
b. pembimbing dan lembaga serta para dosen;
c. pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan pada
penulis.

10. Daftar Isi

02
Gambaran menyeluruh tentang isi karya tulis ilmiah untuk
memudahkan pembaca mengetahui bagian-bagian dan isi dari
karya tulis.

11. Daftar Tabel (jika ada)


Daftar yang memuat tabel atau skema. Daftar tabel dibuat
jika dalam karya tulis terdapat lebih dari lima buah tabel. Dalam
daftar tabel perlu dicantumkan :
a. Nomor tabel;
b. judul tabel; dan
c. halaman tabel.
12. Daftar Ilustrasi (jika ada)
Daftar yang memuat ilustrasi atau gambar. Daftar ilustrasi
dibuat jika dalam karya tulis terdapat lebih dari lima buah
ilustrasi. Dalam daftar ilustrasi perlu dicantumkan:
a. Nomor ilustrasi;
b. judul ilustrasi; dan
c. halaman ilustrasi.

B. Bagian Inti
Bagian inti berisi uraian mengenai fakta-fakta, teori-teori,
analisis, temuan dan argumentasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Sebagai bagian yang paling penting
dari sebuah karya tulis ilmiah, bagian ini terdiri atas lima bab,
yaitu bab I pendahuluan, bab II dan bab III berisi sesuai dengan
jenis penelitian, bab IV pembahasan hasil penelitian, dan bab V
kesimpulan dan saran. Bagian inti skripsi ini terdiri atas dua
model yaitu model kuantitatif dan model kualitatif.

1. Model Kuantitatif
a. BAB I Pendahuluan
Bab I dalam skripsi merupakan hasil dari proposal yang
sudah diuji dan layak untuk dilanjutkan dalam penelitian dan
sudah diperbaiki. Susunan Bab I sebagai berikut:
1) Latar Belakang Masalah

53
2) Identifikasi Masalah
3) Batasan Masalah
4) Perumusan Masalah
5) Tujuan Penelitian
6) Manfaat/Signifikansi Penelitian
7) Penelitian Terdahulu yang Relevan
8) Kerangka Pemikiran
9) Hipotesis
10) Metode Penelitian
11) Sistematika Pembahasan

b. BAB II Kajian Teoretis


Kajian teoretis berisi:
1) Paparan Teori
Hal yang perlu disajikan dalam paparan teori:
a) Uraian sistematis dari teori-teori yang telah
dikemukakan oleh para ahli mengenai variabel-
variabel penelitian yang dibahas. Uraian tersebut
sedapat mungkin diambil dari sumber yang asli;
b) Menguraikan penjelasan mengenai macam-macam
variabel dan definisi operasional dari setiap variabel;
c) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana teori-
teori yang ada itu dimanfaatkan dalam kegiatan
penelitian yang dilakukan. Karena itu pula, kajian
teoretis bukanlah sebatas menampilkan definisi-
definisi konseptual kemudian menarik kesimpulan
dari semua definisi yang telah disajikan.

2) Hubungan antar Variabel


a) Penjelasan mengenai hubungan atau keterkaitan
antara variabel penelitian. Dalam mengkaji teori,
penulis menjelaskan kedudukan suatu variabel
terhadap variabel yang lain dalam masalah yang
sedang diteliti;

04
b) Kerangka penalaran logis mengenai analisis terhadap
permasalahan yang dibahas;
c) Bila mungkin, hubungan antar variabel digambarkan
secara skematis dalam bentuk diagram atau bagan.

3) Hipotesa
1) Merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui
penelitian yang akan dilaksanakan;
2) Dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan
kalimat tanya.

c. BAB III Metode Penelitian


Bab ini menguraikan secara rinci mengenai waktu dan
tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis
metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
1) Waktu dan Tempat, berisi:
a) Penjelasan mengenai berapa lama dan kapan penelitian
dilaksanakan;
b) Uraian singkat yang menjelaskan alasan mengapa
tempat itu dipilih sebagai lokasi penelitian;
c) Gambaran secukupnya mengenai letak dan kondisi
obyektif dari lokasi penelitian.

2) Populasi dan Sampel, berisi:


a) Penjelasan rinci mengenai populasi penelitian, apa atau
siapa serta berapa jumlah anggota populasi penelitian;
b) Uraian mengenai berapa jumlah sampel dan cara
pengambilan sampel dengan disertai alasannya.

3) Jenis Metode Penelitian


a) Penyebutan jenis metode penelitian yang digunakan.
Misalnya, penelitian deskriptif, penelitian korelasional,

55
penelitian eksperimental, penelitian tindakan kelas, dan
sebagainya;
b) Penjelasan alasan mengapa jenis metode tersebut yang
dipilih.

4) Teknik Pengumpulan Data, berisi:


a) Uraian rinci mengenai proses dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam pengumpulan data;
b) Penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang
digunakan. Teknik-teknik tersebut dapat berupa: (1) tes,
(2) angket atau kuesioner, (3) wawancara, (4)
pengamatan atau observasi, dan (5) telaah dokumen.

5) Teknik Analisis Data


a) Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis
data yang diperoleh disertai alasan mengapa teknik
tersebut yang digunakan;
b) Teknik analisis kuantitatif menggunakan statistik yang
paling sesuai berdasarkan tujuan, baik bersifat deskriptif
maupun inferensial.

d. BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian


Bab ini berisi:
1) Uraian mengenai hasil penelitian berupa temuan-temuan
dari penelitian yang telah dilakukan dengan disertai
pembahasannya yang analitis dan terpadu;
2) Temuan-temuan tersebut disajikan secara jujur dan apa
adanya sesuai dengan etika ilmiah.

e. BAB V Kesimpulan dan Saran


1) Kesimpulan merupakan jawaban ringkas terhadap
perumusan masalah yang diajukan dalam bab I. Dengan
demikian, kesimpulan harus konsisten dengan perumusan
masalah yang ingin dicarikan jawabannya melalui
penelitian yang dilakukan;
06
2) Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian serta
dapat ditujukan kepada pengambil kebijakan, pengguna
hasil penelitian, ataupun kepada peneliti berikutnya.

2. Model Kualitatif
Sistematika penulisan skripsi yang menggunakan model
kualitatif pada dasarnya sama dengan model kuantitatif.
Keduanya berisi lima bab yang diawali dengan Bab I
pendahuluan dan diakhiri dengan Bab V Kesimpulan.
Berikut ini adalah sistematika penulisan skripsi model
kualitatif :

a. Bab I Pendahuluan
Bab I merupakan hasil dari proposal yang sudah diuji dan
layak untuk dilanjutkan dalam penelitian dan sudah diperbaiki.
Susunan Bab I sebagai berikut:
1) Latar Belakang Masalah
2) Fokus Penelitian
3) Perumusan Masalah
4) Tujuan Penelitian
5) Manfaat/Signifikansi Penelitian
6) Penelitian Terdahulu yang Relevan
7) Kerangka Pemikiran
8) Metode Penelitian
9) Sistematika Pembahasan

b. Bab II, III dan IV Berisi Pembahasan dan Analisis


Penyajian laporan penelitian kualitatif bersifat fleksibel
dalam penyajian data, analisis, maupun interpretasi data yang
saling berkaitan secara erat dan tidak dapat dipisahkan.
1) Pada bidang humaniora misalnya tentang pemikiran tokoh
pada Bab II membahas tentang biografi, bab III membahas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian, dan

57
pada bab IV membahas tentang analisis hasil pemikiran
tokoh;
2) Pada bidang sosial, bab II membahas tentang kondisi
obyektif, bab III membahas tentang fokus penelitian, dan
pada bab IV membahas tentang analisis hasil penelitian.
3) Bab V berupa kesimpulan dan saran yang isinya sama
dengan yang disajikan dalam model kuantitatif.

C. Bagian Belakang
Bagian belakang skripsi mencakup daftar pustaka,
lampiran-lampiran, ataupun indek jika dipandang perlu.

1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar bacaan yang dijadikan rujukan
dalam penulisan karya tulis ilmiah. Bahan yang dijadikan
rujukan tersebut dapat berasal dari buku-buku, kitab,
ensiklopedia, kamus, majalah, artikel, surat kabar, CD, ataupun
internet. Daftar pustaka diletakan pada bagian akhir karya tulis.

2. Lampiran-Lampiran
Lampiran berisi data yang tidak berkaitan secara langsung
dengan masalah yang diteliti namun perlu disertakan mengingat
informasi yang dikandungnya menunjang terhadap kelengkapan
pembahasan. Isi lampiran antara lain angket, pedoman dan hasil
wawancara, bukti penelitian, tabel statistik, SK penulisan skripsi,
dan lain-lain.
Lampiran harus disusun sesuai dengan urutan masalah
yang dibahas. Lampiran yang berhubungan dengan bab I lebih
didahulukan daripada lampiran yang berhubungan dengan bab II,
dan begitu seterusnya.

3. Indeks

08
Indeks merupakan daftar kata-kata kunci, nama-nama
penting dan istilah yang tercantum di dalam karya ilmiah. Indeks
disusun berdasarkan urutan abjad, diawali dengan huruf kapital,
sesudah kata diberi tanda, dan dicantumkan nomor halamannya.

BAB V
FORMAT PENULISAN

A. Kertas dan Kualitas Cetak


Untuk diajukan ke sidang munaqasyah:
a. Kertas yang dipergunakan untuk menulis adalah kertas
kuarto yang berukuran 21,59 x 27,94 cm (letter 8,5 x 11,0
inchi), dengan ketebalan 80 Gsm.
b. Sampul luar skripsi dijilid dengan soft cover atau dengan
lapisan plastik transparan, warnanya disesuaikan dengan
warna Jurusan: Jurusan HK warna hijau, jurusan HTN
warna kuning dan Jurusan HES warna merah. Untuk
tulisan judul, identitas penulis dan fakultas serta logo UIN
SMH Banten dapat dilihat pada contoh proposal dan
skripsi di halam selanjutnya pada buku ini.
c. Pada setiap bab diberi kertas warna merah berlogo UIN
SMH Banten sebagai kertas pembatas.
d. Kualitas pencetakan mempergunakan hasil cetak dari
printer inkjet atau laser jet, dicetak dengan 1 (satu) muka.

59
B. Pengetikan
1. Untuk diajukan ke sidang munaqasyah:
a. Lay out
Lay out kertas adalah sebagai berikut:
1) margin tepi atas selebar 4 cm;
2) margin tepi bawah selebar 3 cm;
3) margin tepi kiri selebar 4 cm;
4) margin tepi kanan selebar 3 cm.

b. Pengetikan
1) Pengetikan mempergunakan komputer;
2) Pengetikan hanya pada satu muka kertas, tidak bolak-
balik.

c. Spasi
1) Jarak antara satu baris dengan baris berikutnya adalah
2 (dua) spasi kecuali pada penulisan kutipan langsung
yang jumlahnya lebih dari empat baris dan pada karya
tulis berbahasa Arab. Pada keduanya ditulis dalam
jarak satu spasi;
2) Jarak antara judul bab dengan teks pertama atau
dengan sub judul bab pertama adalah empat spasi;
3) Jarak antara sub judul bab dengan teks pertama ditulis
dua spasi;
4) Pada setiap alinea baru, ketikan dimulai dengan jarak
1,5 cm/0,591 inchi, dari margin kiri.

d. Jenis dan ukuran huruf


1) Jenis huruf yang dipergunakan huruf Times New Roman;
2) Untuk penulisan teks berbahasa Arab mempergunakan
jenis huruf Traditional Arabic;
3) Ukuran huruf yang dipergunakan dalah:
1) Isi naskah 12
2) Judul Skripsi 18

61
3) Nama Penulis 12
4) Tulisan “Skripsi” 12
5) Keterangan Skripsi 12
6) Nama lembaga 16
4) Ukuran huruf dan jenis untuk pengutipan ayat al-Qur‟an
atau Hadis Nabi adalah ukuran 18 dan jenis huruf
Traditional Arabic. Bila menyalin ayat al-Qur‟an dari
Qur‟an in Word Versi 1.3 (oleh Mohamad Taufik) maka
ukuran hurufnya adalah 12. Perlu diperhatikan salinan ayat
al-Qur‟an dari Qur‟an in Word Versi 1.3 ini adalah hasil
taṣḥīḥ ulama Timur Tengah, sehingga akan berbeda dengan al-
Qur‟an yang di- taṣḥīḥ oleh Kementerian Agama RIyang
dicetak di Indonesia, terutama dalam pemberian tanda baca
(syakal). Ayat al-Qur‟an dan hadis ini semuanya ditulis
dalam 1 spasi.
2. Pencetakan setelah Perbaikan
Apabila skripsi sudah diperbaiki dan sudah disetujui oleh
para penguji, maka dicetak sebagai sebagai berikut:
a. Ukuran kertas yang dipakai adalah B5 (18,2 x 25,7 cm)
dengan ketebalan 80 gsm.
b. Dari Bab I sampai dengan Bab V dan daftar pustaka
dicetak secara bolak-balik, dengan spasi 1,5. Untuk
mencetak dari mesin printer cukup satu muka saja, yang
membuat pencetakan bolak-balik ketika digandakan di
mesin fotocopy.
c. Halaman lampiran depan dicetak 1 (satu) muka saja,
kecuali kata pengantar dan daftar isi dicetak secara bolak-
balik, dengan 1 (satu) spasi.
d. Halaman lampiran belakang dicetak disesuaikan dengan
naskah.
e. Sampul luar skripsi yang sudah disidangkan dan
diperbaiki, dijilid dengan soft cover dengan jenis kertas art
carton ukuran 260 gsm dengan laminating glossy.
f. Warna cover/jilid disesuaikan dengan warna Jurusan:

61
1) Jurusan HK warna hijau, dengan warna tulisan kuning
emas.
2) Jurusan HTN warna kuning dengan tulisan warna hitam
3) Jurusan HES warna merah dengan tulisan kuning emas.
(untuk lebih jelasnya dapat ditanyakan langsung ke
Jurusan masing-masing).

C. Sistem Penomoran
Sistem penomoran dengan cara sebagai berikut:
1. Penomoran Halaman
a. Halaman bagian muka
1) Halaman sampul dan judul dalam tidak diberi nomor urut
halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan ii;
(tidak ditampilkan)
2) Halaman Abstrak, persetujuan pembimbing, pengesahan,
pernyataan keaslian karya tulis, riwayat hidup,
persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi dan daftar
tabel diberi nomor urut halaman dan diperhitungkan
setelah halaman judul dalam mempergunakan angka
romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi,…)
3) Halaman bagian inti
a) Penulisan nomor halaman pada bagian inti dimulai
dari BAB I Pendahuluan sampai dengan halaman
BAB V Kesimpulan dan Saran;
b) Halaman pada setiap awal bab ditulis pada bagian
bawah tengah dengan tiga spasi dari margin bawah;
c) Halaman selain awal bab ditulis pada bagian atas
kanan berjarak 3 spasi dari margin atas;
d) Sistem penomoran mempergunakan angka Arab
(1,2,3, …).
4) Halaman bagian belakang
a) Penulisan nomor halaman pada bagian belakang
dimulai dari daftar putaka, lampiran-lampiran dan
daftar indeks;

62
b) Nomor urut halaman diperhitungkan melanjutkan
dari bagian inti, dengan mempergunkan sistem
penomoran angka arab;
c) Halaman awal pada daftar pustaka, lampiran, dan
daftar indeks di tulis pada bagian bawah tengah
dengan jarak spasi 3 dari margin bawah.
5) Penomoran out line
a. Penomoran out line mempergunakan sistem
penomoran Sequence System
Contoh:
A. Kalimat
1. Kalimat
a. Kalimat
1). Kalimat
a). Kalimat
(1). Kalimat
(a). Kalimat
b. Bab diberi nomor dengan angka Romawi besar seperti:
BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, dan seterusnya
ditengah-tengah di atas judul bab, tidak diberi tanda
titik atau koma;
c. Nomor kutipan atau catatan kaki pada masing-masing
bab ditulis berturut-turut sampai akhir bab dan pada
bab berikutnya dimulai dari nomor awal kembali,
penomoran mempergunakan angka arab (1,2,3, …).

63
BAB VI
PROSEDUR PENULISAN SKRIPSI

A. Pengajuan
Langkah-langkah yang perlu ditempuh mahasiswa dalam
mengajukan usulan penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. Mendiskusikan judul-judul penelitian yang akan dibahas
bersama pembimbing akademik. Judul-judul yang
didiskusikan tersebut minimal sebanyak tiga (3) buah;
2. Mengajukan minimal 3 (tiga) buah judul skripsi yang telah
didiskusikan bersama pembimbing akademik kepada
Jurusan/Program Studi untuk mendapatkan penetapan satu
buah judul yang akan dibuatkan proposal atau usulan
penelitiannya;
3. Menyerahkan Proposal/usulan penelitian sebanyak 4 (empat)
eksemplar kepada Jurusan/Program Studi;
4. Melaksanakan seminar proposal/usulan penelitian di hadapan
2 (dua) orang penguji secara bersamaan dan dapat dihadiri
oleh beberapa orang mahasiswa. Waktu pelaksanaan seminar
ditentukan oleh Jurusan/Program Studi;
5. Sebelum melaksanakan seminar, mahasiswa diharuskan telah
mengikuti seminar mahasiswa lainnya sebagai peserta
minimal sebanyak 3 (tiga) kali.
6. Jika mahasiswa tidak melaksanakan ujian proposal selama 1
(satu) bulan sejak tanggal dibuat jadwal uijian proposal, maka
mahasiswa harus mendaftar ulang ujian proposal skripsi.
7. Apabila sudah melaksanakan ujian proposal, maka mahasiswa
segera meminta tanda tangan para penguji di lembar
pengesahan kemudian menyerahkan ke Bagian Umum untuk
disposisi pembuatan Surat Keputusan (SK) Dekan tentang
Pembimbing I dan II Skripsi.
8. Apabila ada penelitian memerlukan data di lapangan/lembaga,
maka mahasiswa harus mengajukan permohonan untuk

64
dibuatkan surat pengantar penelitian yang ditandatangani oleh
Dekan.

B. Aspek-Aspek Yang Dinilai dalam Ujian Proposal


Aspek-aspek yang dinilai dalam ujian proposal tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Relevansi Judul/Topik/Masalah dengan Jurusan/prodi masing-
masing
2. Kesesuaian Metodologi dengan masalah yang akan diteliti
3. Kesuaian Teori dengan Judul/Topik Penelitian
4. Bahasa dan Penulisan
5. Kemampuan Penguasaan Masalah dan Argumentasi

C. Persyaratan Akademik dan Administratif


1. Persyaratan Akademik
Untuk memenuhi penyusunan skripsi mahasiswa harus
memenuhi persyaratan akademik seperti di bawah ini:
a. sekurang-kurangnya telah memiliki tabungan kredit 75 %
dari beban studi komulatif yang harus ditempuh;
b. telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat (mutlak
maupun tidak mutlak) bagi skripsi tersebut, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan;
c. IPK (indeks prestasi komulatif) minimal 2,00.
2. Persyaratan Administratif
Untuk menempuh skripsi mahasiswa harus memenuhi
persyaratan administratif sebagai berikut:
a. telah memenuhi persyaratan akademik sesuai dengan point
1;
b. memiliki kartu mahasiswa yang masih berlaku;
c. telah membayar SPP pada semester bersangkutam;
d. memilki KRS (Kartu Rencana Studi) yang mencantumkan
mata kuliah Skripsi yang akan diambil dan telah ditanda
tangani oleh pembimbing akademik

65
D. Bimbingan
1. Setelah dinyatakan lulus dalam seminar proposal skripsi,
mahasiswa mulai mengikuti bimbingan penulisan skripsi
bersama 2 (dua) orang pembimbing yang telah ditentukan;
2. Proses bimbingan dari kedua pembimbing dilakukan setahap
demi setahap dengan memperhatikan jumlah bab dalam
skripsi;
3. Konsultasi dan bimbingan dari masing-masing pembimbing
paling tidak dilakukan sebanyak 6 kali bimbingan selama satu
semester;
4. Bimbingan, masukan, dan saran dari pembimbing dicatat
dalam buku bimbingan penulisan skripsi;
5. Buku bimbingan tersebut dibawa oleh mahasiswa pada setiap
kali mengikuti bimbingan untuk ditandangani oleh dosen
pembimbing.
6. Apabila pembimbing skripsi tidak dapat melaksanakan
tugasnya selama 1 (satu) bulan, terhitung sejak dikeluarkan
Surat Keputusan Dekan tentang Pembimbing Skripsi, maka
mahasiswa diperkenankan untuk mengajukan permohonan
pergantian pembimbing skripsi.
7. Apabila mahasiswa tidak melaksanakan bimbingan selama 1
(satu) bulan, terhitung sejak dikeluarkan Surat Keputusan
Dekan tentang Pembimbing Skripsi, maka jurusan berhak
membatalkan Surat Keputusan Dekan tersebut dan menjadwal
ulang ujian proposal Skripsi.

E. Ujian
1. Ujian skripsi atau munaqasyah dilaksanakan setelah proses
bimbingan selesai dan mendapatkan persetujuan pembimbing
untuk diujikan;
2. Mahasiswa mengajukan 6 (enam) eksemplar skripsi yang
telah disetujui pembimbing untuk siap diujikan;
3. Ujian dilaksanakan dihadapan 6 (enam) orang anggota sidang
penguji, terdiri atas ketua sidang, sekretaris, dua orang
pembimbing dan dua orang penguji.
66
4. Aspek-aspek yang diujikan dalam munaqasyah meliputi:
a. penguasaan materi;
b. penguasaan metodologi;
c. penguasaan bahasa; dan
d. kemampuan berargumentasi.
F. Perbaikan
1. Setelah selesai mengikuti ujian munaqasyah, mahasiswa
diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan;
2. Skripsi yang sudah diperbaiki menjadi syarat untuk mengikuti
wisuda;
3. Waktu untuk memperbaiki skripsi paling lama 3 bulan setelah
pelaksanaan ujian;
4. Perbaikan dilakukan dengan memperhatikan koreksi, masukan
dan saran dari dosen penguji ketika ujian munaqasyah
berlangsung.

67
BAB VII
PEMBIMBINGAN,
PENGUJIAN DAN PENILAIAN

A. Pembimbingan
1. Persyaratan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat mengajukan judul skripsi kepada
dosen pembimbing akademik setelah mendapat
persetujuan dari Ketua Jurusan;
2) Mahasiswa dalam membuat proposal skripsi harus
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam buku
pedoman penulisan karya ilmiah;
3) Proposal skripsi mahasiswa harus diuji oleh dosen
pembimbing skripsi.
b. Bagi pembimbing
1) Dosen yang berhak membimbing adalah dosen Fakultas
Syariah dengan berpangkat paling rendah Lektor;
2) Dosen pembimbing terdiri atas dua orang, pembimbing
I dan pembimbing II. Pembimbing I selaku pembimbing
utama dan penanggung jawab, sedangkan pembimbing
II sebagai pembimbing pendamping;
3) Pembimbing I dan pembimbing II ditunjuk oleh Ketua
Jurusan dan disahkan dengan surat keputusan Dekan.

2. Kewenangan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat mengajukan keberatan untuk
mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing yang
ditunjuk oleh Fakultas dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
2) Mahasiswa dapat mempertahankan materi skripsi di
hadapan pembimbing dan dapat mempertanggung-
jawabkannya dalam ujian skripsi.
68
b. Bagi Pembimbing
1) Dosen pembimbing berwenang memberikan pengarahan
mengenai metodologi dan materi skripsi mahasiswa;
2) Dosen pembimbing I dapat memberikan pembagian
tugas pembimbingan kepada dosen pembimbing II;
3) Dosen pembimbing II dapat mengkomunikasikan hasil
bimbingannya kepada pembimbing I;
4) Dosen pembimbing I dan II dapat melakukan perubahan
terhadap judul, metodologi dan materi skripsi
mahasiswa;
5) Dosen pembimbing dapat menolak dan mengundurkan
diri menjadi pembimbing apabila ada indikasi
mahasiswa yang dibimbing tidak memenuhi syarat atau
ada indikasi plagiat.
6) Skripsi hanya bisa disidangkan setelah ditandatangani
oleh Dosen pembimbing I dan pembimbing II.

3. Tanggungjawab
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa bertanggungjawab untuk mempertahankan
konsep, ide, dan pemikirannya yang dituangkan dalam
skripsi saat proses pembimbingan di hadapan
pembimbing I dan pembimbing II;
2) Mahasiswa bertanggungjawab secara moril, material,
dan yuridis dalam menyelesaikan skripsinya;
3) Mahasiswa bertanggungjawab untuk melakukan
perubahan dan perbaikan dari skripsi yang disusunnya
setelah terjadi proses pembimbingan.
b. Bagi Pembimbing
1) Dosen pembimbing bertanggungjawab untuk
memberikan motifasi kepada mahasiswa yang
dibimbingnya, bila terjadi keterlambatan dalam
penyelesaian skripsinya bahkan pada saat terjadi
ketidak mampuan menyelesaikan;

69
2) Dosen pembimbing bertanggungjawab untuk
melakukan pembimbingan skripsi agar menghasilkan
karya ilmiah yang berkualitas;
3) Dosen pembimbing bertanggungjawab memberikan
bantuan argumentasi pada saat mahasiswa
mempresentasikan dan mempertanggungjawabkan
skripsinya di depan sidang penguji;

B. Pengujian
1. Persyaratan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat melaksanakan ujian munaqasah
setelah terpenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan akademik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
2) Skripsi mahasiswa sudah dapat diuji oleh dewan penguji
setelah mendapatkan persetujuan dari dosen
pembimbing dan pengesahan dari Dekan Fakultas;
3) Mahasiswa dapat melaksanakan ujian munaqasah
setelah memperoleh surat panggilan ujian dari Dekan
Fakultas.
b. Bagi Penguji
1) Dosen penguji adalah dosen tetap UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten dan Dosen Luar biasa;
2) Dosen penguji terdiri dari dua orang yang terdiri atas
penguji I dan Penguji II ;
3) Penguji I dan penguji II ditunjuk oleh Ketua Jurusan
dan disahkan dengan surat keputusan Dekan Fakutas;
4) Syarat untuk menjadi penguji I dan Penguji II adalah:
a) Dosen dengan kualifikasi S3 minimal memiliki
jabatan akademik Asisten Ahli;
b) Dosen dengan kualifikasi S2 minimal memiliki
jabatan akademik Lektor;
c) Telah memiliki Sertifikat sebagai Dosen
Profesional (lulus sertifikasi dosen);
01
d) Memiliki kompetensi/keahlian tertentu pada
bidang keilmuan yang diujikan;
2. Kewenangan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat menjawab, menyangkal dan
mempertahankan skripsi dalam sidang munaqasah;
2) Mahasiswa berwenang untuk mempublikasikan karya
tulisnya dengan mendapat persetujuan dari lembaga;
3) Mahasiswa berwenang untuk merevisi dan memperbaiki
skripsi setelah dilakukan ujian munaqasah selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan setelah masa ujian.

b. Bagi Penguji
1) Penguji I dan penguji II berwenang untuk memberikan
pertanyaan kepada mahasiswa yang diuji untuk meminta
pertanggungjawaban dari skripsi yang disusunnya;
2) Penguji I dan penguji II berwenang untuk mengarahkan
dan meluruskan kekeliruan dan kesalahan skripsi
mahasiswa;
3) Penguji I dan penguji II berwenang untuk merubah
judul dan materi skripsi yang diujikan apabila terdapat
kekeliruan dan kesalahan;
4) Penguji I dan penguji II berwenang untuk meminta
penundaan ujian skripsi, apabila terdapat persyaratan
yang belum/tidak dipenuhi;
5) Penguji I dan penguji II berwenang untuk membatalkan
atau menyatakan tidak lulus dalam ujian skripsi, apabila
ada indikasi mahasiswa sebagai plagiat atau skripsi
tidak murni produk dari mahasiswa yang diuji atau ada
indikasi lainnya yang tidak layak untuk diluluskan;
6) Setelah skripsi diperbaiki sesuai dengan waktu yang
ditetapkan maka dosen penguji menandatangani skripsi
tersebut.

71
3. Tanggungjawab
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa bertanggungjawab untuk mempertahankan
konsep, ide, dan pemikirannya pada saat berlangsung-
nya proses ujian munaqasah;
2) Mahasiswa bertanggungjawab secara moral, material,
dan yuridis terhadap skripsi yang disusunnya;
3) Mahasiswa bertanggungjawab untuk menyelesaikan
perbaikan skripsi sampai batas waktu yang telah
ditentukan oleh dewan penguji.
b. Bagi Penguji
1) Dosen penguji bertanggungjawab untuk memberikan
arahan dan masukan bagi proses perbaikan skripsi
setelah dilakukan ujian munaqasah;
2) Dosen penguji bertanggungjawab untuk mengarahkan
mahasiswa agar hasil perbaikan skripsi menunjukan
karya ilmiah yang berkualitas.

C. Penilaian
Penilaian terhadap skripsi mahasiswa oleh dewan penguji
dalam bentuk ujian sidang. Sedangkan yang mempunyai hak
untuk memberikan penilaian adalah pembimbing I, pembimbing
II, penguji I, dan penguji II.
Aspek-aspek yang dinilai dalam skripsi mahasiswa tersebut
adalah meliputi aspek naskah skripsi dan ujian sidang.
Bobot nilai skripsi untuk aspek naskah skripsi adalah 60,
dengan pembagiannya sebagai berikut:

No. Komponen Bobot


1 Bahasa 10
2 Landasan teori dan kedalaman materi 15
3 Metodologi penelitian 20
4 Analisis data dan temuan penelitian 15
Jumlah 60

02
Sedangkan Bobot nilai aspek ujian sidang adalah 40,
dengan pembagiannya sebagai berikut:

No. Komponen Bobot


1 Penguasaan materi 20
2 Penguasaan metodologi 10
3 Kemampuan berargumentasi 10
Jumlah 40

Sistem penilaian dengan menggunakan pembobotan per


item baik dari naskah skripsi maupun ujian sidang. Nilai per item
ditulis dengan angka mulai dari nilai terendah sampai nilai
tertinggi, Dari seluruh item yang dinilai, kemudian dijumlahkan.
Total nilai menjadi nilai akhir yang ditulis dengan angka,
kemudian diubah menjadi huruf dengan standar sebagai berikut:
1) Nilai <51 =E
2) Nilai 51 – 60 = D
3) Nilai 61 – 70 = C
4) Nilai 71 – 85 = B
5) Nilai 86 – 100 = A

Hasil dari penilaian Pembimbing I, pembimbing II, penguji


I dan penguji II dijumlahkan, kemudian dibagi empat hasilnya
dijadikan indeks prestasi dengan standar:
1) Nilai E = 0
2) Nilai D = 1
3) Nilai C = 2
4) Nilai B = 3
5) Nilai A = 4

73
Formulir
PENILAIAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa :
Nomor Pokok Mahasiswa :
Fakultas/Jurusan :
Hari/tanggal ujian :

Hasil Penilaian
Nilai
No. Aspek yang dinilai Bobot Nilai
Huruf
1. Naskah Skripsi
1. Bahasa 10
2. Metodologi Penelitian 30
3. Temuan/Analisis Data 20

2. Ujian Sidang
1. Penguasaan Materi 20
2. Penguasaan Metodologi 10
3. Kemampuan 10
Berargumentasi
100

04
LAMPIRAN-LAMPIRAN

75
LAMPIRAN 1
Contoh Halaman Sampul/Cover Proposal Skripsi

AKAD JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING


MENURUT HUKUM ISLAM
(STUDI DI ONLINE RISVHA EL AEZ SHOP)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Menyusun Skripsi


sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan ……………………………….
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh:
NENENG ANAWATI
NIM: 131300578

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1439 H
06
LAMPIRAN 2

CONTOH BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI


JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

77
Contoh Halaman Sampul/Cover Skripsi

PANDANGAN IMAM MADZHAB TENTANG ’IDDAH


YANG DITALAK BA’IN KIASAN BIL KINAYAH

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Keluarga
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :

PIPIT DEVIANTI
NIM: .................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1439 H
08
Contoh Halaman Judul Skripsi

PANDANGAN IMAM MADZHAB TENTANG ’IDDAH


YANG DITALAK BA’IN KIASAN BIL KINAYAH

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Keluarga
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh:

PIPIT DEVIANTI
NIM: .................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1439 H

79
Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis


sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
(S.H.) diajukan pada Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini
sepenuhnya asli merupakan karya tulis ilmiyah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh
isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau mencontek
karya tulisan orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa
pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima atau sanksi akademik
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, …………………….

Materai 6000

PIPIT DEVIANTI
NIM: .................

81
Contoh Abstrak
ABSTRAK

Nama: Pipit Devianti, NIM: ................., Judul Skripsi: Pandangan


para Imam Madzhab tentang „Iddah yang Ditalak Ba‟in Kiasan bi al-
Kinayah
Kinayah adalah menyamakan kepada sesuatu tanpa jelas dan
setiap lafadz yang mencakup kejelasannya selain talak dan tidak
membatasi lafadz dan hukumnya. Talak ba‟in bi al-kinayah adalah
talak yang memerlukan adanya niat pada diri suami walaupun niat dnl
tujuannya itu tidak diketahui orang lain, apakah jatuh atau tidak,' maka
itu sah bagi seorang suami jika maksud dan tujuannya mentalak
dengan mengucapkan kata-kata kiasan atau sindiran. Begitu pula
halnya „iddah yang ditalak ba‟in kiasan bilkinayah bahwa talak
sindiran adalah talak yang menggunakan kata-kata kiasan yang
menurut aslinya tidak berarti menceraikan.
Perumusan masalahnya adalah: Apakah problem yang
menyebabkan para imam madzhab berlainan pandangan mengenai
iddah yang ditalak ba'in kiasan bi al-kinayah? Bagaimana pandangan
para imam madzhab tentang „iddah yang ditalak bain kiasan bi al-
kinayah? Bagaimana solusi hukum Islam dalam masalah iddah yang
ditalak bain bi al-Kinayah?
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui problem yang
menyebabkan puru imam madzhab berlainan pandangan. mengenai
iddah yang ditalak bain kiasan bi at-kinayah. Untuk mengetahui
pandangan para imam madzhab „iddah yang ditalak ba‟in kiasan bi
alkinayah. Dan untuk mengetahui solusi Hukum Islam dalam masalah
yang ditalak bain kiasan bi al-kinayah.
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research)
dengan pendekatan kualitatif. Seluruh data dianalisis secara deduktif
komparatif. Kesimpulaannya bahwa persoalan „iddah perempuan yang
ditalak baik yang belum dicampuri dan melakukan khalwat, maka tidak
mempunyai iddah. Menurut imam Imam Syafi‟i mengenai kata-kata
sindiran adalah bahwa hal itu didasarkan atas apa yang dinaitkan.
Menurut hukum Islam talak tidak boleh dirujuk dinamai talak bain,
seperti talak satu atau dua dengan disertai uang („iwādh) dari pihak
isteri.

81
Contoh Surat Persetujuan Pembimbing bahwa Skripsi telah Layak
Dimunaqasyahkan

Nomor : Nota Dinas


Lamp. : 1 (satu) Eksemplar
Hal : Pengajuan Ujian Munaqasyah Kepada Yth
a.n Pipit Devianti Dekan Fakultas Syariah
NIM: ................. UIN SMH Banten
di
Serang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan


mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa
skripsi saudara Pipit Devianti, NIM. ................., berjudul Pandangan
Imam Madzhab tentang ‟Iddah yang Ditalak Ba‟in Kiasan Bil Kinayah
diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqasyah
pada Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah UIN SMH
Banten. Maka kami ajukan skripsi ini dengan harapan dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, ………………
Pembimbing I Pembimbing II

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..

82
Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing dan Diketahui Oleh Dekan
dan Ketua Jurusan

PANDANGAN IMAM MADZHAB TENTANG ’IDDAH


YANG DITALAK BA’IN KIASAN BIL KINAYAH

Oleh :

PIPIT DEVIANTI
NIM. .................

Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..

Mengetahui,

Dekan Ketua
Fakultas Syariah Jurusan Hukum Keluarga

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..

83
Contoh Halaman Pengesahan Sidang Munaqasyah Skripsi

PENGESAHAN

Skripsi a.n.: Pipit Devianti, NIM. ................., berjudul: Pandangan


Imam Madzhab tentang ‟Iddah yang Ditalak Ba‟in Kiasan Bil
Kinayah, telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten pada tanggal …………. Skripsi ini diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Syariah
(S.Sy) pada Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Serang, ……………….

Sidang Munaqasyah,
Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..
Anggota-anggota,

Penguji I Penguji II

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..
Pembimbing I Pembimbing II

………………………….. …………………………..
NIP. …………..…….. NIP. …………..……..

84
Contoh Halaman Persembahan

PERSEMBAHAN

Setiap rangkaian kata dalam skripsi ini


ku persembahkan
untuk Bapak dan Ibu tercinta,
Bapak ………… dan ibu ……………….
Dengan pengorbanan luar biasa
dari mereka berdua
mengasuh, mendidik, mendoakan
hingga mengantarkan penulis
dapat menggapai cita-cita dan harapan

Jazakumullah!

85
Contoh Halaman Motto

MOTTO


  

 
 

   


Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak,
Maka Sesungguhnya Allah Maha mendengar
lagi Maha mengetahui.
(QS. al-Baqarah: 227)

86
Contoh Halaman Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis, Pipit Devianti dilahirkan di Bitung, Tangerang,


Banten pada tanggal ……………….. Penulis adalah anak
terakhir dari 4 bersaudara, orang tua bernama ................... dan
……………...
Pendidikan yang sudah penulis tempuh yaitu sekolah dasar
di SDN ……..tahun …., penulis melanjutkan ke SLTP
………….. tahun……., dan SLTA di MA Negeri… tahun
…, kemudian penulis melanjutkan studi di UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten di Fakultas Syariah Jurusan Hukum
Keluarga Islam pada tahun………
Selama menjadi mahasiswi, penulis sempat aktif di
organisasi intra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Syariah sebagai seksi internal. Sementara di organisasi
eksternal aktif di organisasi ............ dst.

87
Contoh Kata Pengantar Penulis

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas


rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Hanya
dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
Salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
pembawa risalah ilahi kepada seluruh umat, beserta keluarganya,
sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah SWT dan usaha sungguh-sungguh
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul: Pandangan Imam
Madzhab tentang ‟Iddah yang Ditalak Ba‟in Kiasan Bil Kinayah,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Syariah
(S.Sy) pada Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Skripsi
telah dimunaqasyahkan pada tanggal 29 Agustus 2011.
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Karena itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang telah mengelola
dan mengembangkan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
lebih maju.
2. Bapak Dr. H. Yusuf Somawinata, MAg., Dekan Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, yang telah membantu dan memberikan
motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan tulus hati.
3. Bapak Ahmad Harisul Miftah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Hukum
Keluarga Islam Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten yang telah memberikan persetujuan kepada penulis untuk
menyusun skripsi.
4. Bapak ………. Pembimbing I yang telah memberikan nasehat,
pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi
ini.

88
5. Ibu ………. Pembimbing II yang telah memberikan nasehat,
pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf akademik dan karyawan UIN, yang
telah memberikan bekal pengetahuan yang begitu berharga selama
penulis kuliah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kekurangan, kelemahan, dan masih jauh dari kesempurnaan,
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan penulis, oleh
sebab itu penulis mengharapkan pendapat, saran dan kritik yang
bersifat membangun guna mencapai kesempurnaan pada masa yang
akan datang.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah memohon agar
seluruh kebaikan dari semua pihak yang membantu skripsi ini, semoga
diberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap kiranya karya
tulis ini turut mewarnai khazanah ilmu pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Serang, ………………..

Pipit Devianti

89
Contoh Daftar Isi Skripsi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................ 7
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
E. Manfaat Peneltian Penelitian ......................................................... 9
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................. 10
G. Kerangka Pemikiran ................................................................... 11
H. Metode Penelitian ....................................................................... 13
I. Sistematika Pembahasan .............................................................. 15

BAB II TALAK DAN PERMASALAHANNYA ....................................... 17


A. Pengertian Talak ......................................................................... 17
B. Dasar Hukum Talak .................................................................... 19
C. Syarat Sah Talak ......................................................................... 23
D. Hikmah Talak ............................................................................. 27
E. Macam-macam Talak dan Akibat Hukumnya… ......................... 30

BAB III IDDAH DAN PROBLEMATIKANYA ....................................... 37


A Pengertian „Iddah dan Kinayah .................................................... 37
B. Dasar Hukum „Iddah .................................................................. 39
C. Macam-macam „Iddah ............................................................... 41
D. Hikmah Iddah ............................................................................. 45

BAB IV KINAYAH DALAM TALAK BAIN MENURUT PANDANGAN


IMAM MADZHAB........................................................................ 50
A. Problemyang Menyebabkan Imam-imam Madzhab erlainan
pandangan Mengenai Iddah yang Ditalak bain Kiasan
bi al-Kinayah ............................................................................ 56
B. Pandangan Para Imam Madztrab tentang Iddah yang Ditalak Bain
Kiasan bi al-Kinayah .................................................................. 60
C. Solusi Hukum Islam terhadap Iddah yang Ditalak Bain Kiasan
bi al-Kinyah ............................................................................... 65

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 70


01
A Kesimpulan .................................................................................. 70
B. Saran-saran ...................................................................................71

DAFTARPUSTAKA .................................................................................... 73

91
LAMPIRAN 3

CONTOH BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI


JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

02
Contoh Halaman Sampul/Cover Skripsi

ANALISIS PENDAPAT CENDIKIAWAN BANTEN


TENTANG PEMBERLAKUAN SYARI’AT ISLAM
DI PROVINSI BANTEN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Tata Negara
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :

WAWAN IKHWANUL HAKIM


NIM: .................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1439 H

93
Contoh Halaman Judul Skripsi

ANALISIS PENDAPAT CENDIKIAWAN BANTEN


TENTANG PEMBERLAKUAN SYARI’AT ISLAM
DI PROVINSI BANTEN

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Hukum Tata Negara
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :

WAWAN IKHWANUL HAKIM


NIM: .................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M / 1439 H

04
Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis


sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
(S.H.) dan diajukan pada Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini
sepenuhnya asli merupakan karya tulis ilmiyah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh
isi skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau mencontek
karya tulisan orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa
pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima atau sanksi akademik
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, ………………..

Materai 6000

Wawan Ikhwanul Hakim


NIM: .................

95
Contoh Abstrak
ABSTRAK

Nama: Wawan Ikhwanul Hakim, NIM:................. Judul Skripsi: Analisis


Pendapat Cendikiawan Banten tentang Pemberlakuan Syari‟at Islam di
Provinsi Banten
Upaya untuk mengetahui problematika pemberlakuan syari‟at Islam di
lndonesia (analisis pendapat cendikiawan Banten tentang pemberlakuan
syari‟at Islam di Provinsi Banten), karena diketahui mayoritas penduduknya
beragama Islam dan para pemimpinnya mayoritas beragama Islam baik
eksekutif legistlatif maupun yudikatif samapi di tingkat daerah (kabupaten),
dari produk perundang-undangan pun sudah cukup untuk pemberlakuan
syari‟at Islam sesuai dengan tata peraturan perundang-undangan yang sesuai
dengan Tap MPR RI No. III/2000.
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pendapat
cendikiawan Banten tentang pemberlakuan syari‟at Islam di Provinsi Banten,
bagaimana pendapat cendikiawan Banten tentang kendalakendala dan
prospek-prospek pemberlakuan syari‟at Islam di Provinsi Banten.
Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah: 1) untuk mengetahui pendapat
cendikiawan Banten tentang pemberlakuan Syari‟at Islam di Provinsi Banten,
2) Untuk mengetahui pendapat cendikiawan Banten yang pro dan kontra
tentang pemberlakuan syari‟at Islam di Provinsi Banten.
Metodologi penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptuiif kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk memahami
periiaku manusia dari sudut perilaku manusia sendiri yang mengutamakan
proses daripada produk. Adapun teknik samplingnya adalah non random
sampling yaitu hanya unsur-unsur yang dapat dijumpai saja yang diteliti dan
diselidiki reputasinya relatif sangat homogen dalam arti ciri karakter, sifat,
macam dan jenis data yang hampir serupa sebagai pandangan penulis dalam
mengadakan penelitian di provinsi Banten, sedangkan pengolahan data
digunakan analisis data (content analysis) dengan cara menganalisis dan
menginterpretasikan data dari maksud dan tujuan terkandung dalam data-data
hasil penelitian lapangan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan pertama untuk formalisasi syari‟at
Islam di provinsi Banten yaitu bukan hanya terletak mayoritas
penduduk yang beragama Islam, tapi juga kualitas keislaman, para pemimpin
masih menganggap urusan agama adalah hak individu bukan tugas
pemerintah. Kedua, bagi yang pro tentang pemberlakuan syari‟at Islam setuju
baik diformalkan atau hanya sosialisasi saja, bagi yang kontra kesejahteraan
masyarakat lebih penting dulu dibandingkan formalisasi syari‟at Islam.

06
Contoh Surat Persetujuan Pembimbing bahwa Skripsi telah Layak
Dimunaqasyahkan

Nomor : Nota Dinas


Lamp. : 1 (satu) Eksemplar
Hal : Pengajuan Ujian Munaqasyah Kepada Yth
a.n.Wawan Ikhwanul Hakim Dekan Fakultas Syariah
NIM: ................. UIN SMH Banten
di
Serang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan


mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa
skripsi saudara Wawan Ikhwanul Hakim, NIM: ................... Judul
Skripsi: Analisis Pendapat Cendikiawan Banten tentang Pemberlakuan
Syari‟at Islam di Provinsi Banten
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian
munaqasyah pada Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN
SMH Banten. Maka kami ajukan skripsi ini dengan harapan dapat
segera dimunaqasyahkan.
Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, ………………….
Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

97
Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing dan Diketahui Oleh Dekan
dan Ketua Jurusan

ANALISIS PENDAPAT CENDIKIAWAN BANTEN


TENTANG PEMBERLAKUAN SYARI’AT ISLAM
DI PROVINSI BANTEN

Oleh:

Wawan Ikhwanul Hakim


NIM:.................

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

Mengetahui,

Dekan Ketua
Fakultas Syariah Jurusan Hukum Tata Negara

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

08
Contoh Halaman Pengesahan Sidang Munaqasyah Skripsi

PENGESAHAN

Skripsi a.n.: Wawan Ikhwanul Hakim, NIM:................., berjudul:


Analisis Pendapat Cendikiawan Banten tentang Pemberlakuan Syari‟at
Islam di Provinsi Banten, telah diajukan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten pada tanggal ……………... Skripsi ini
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Hukum (S.H,) pada Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Serang, …………………

Sidang Munaqasyah,
Ketua Merangkap Anggota Sekertaris Merangkap Anggota

………………………… …………………………
NIP. ………………….. NIP. ……………………

Anggota-anggota,

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

Penguji I Pengiji II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

99
Contoh Halaman Persembahan

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan skripsi ini untuk


Keluarga yang telah mendukung perjalanan studi penulis,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis persembahkan juga skripsi
kepada Ayah dan Ibunda dan mendo‟akan penulis,
semoga mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan
di dunia maupun di akhirat

011
Contoh Halaman Motto

MOTTO

 



  
   

  


 



 Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan
Allah,
Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
(QS. al-Mā‟idah: 44)

101
Contoh Halaman Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis Wawan Ikhwanul Hakim dilahirkan di Serang pada


…………….., anak sulung dari 4 (empat) bersaudara, dari orang tua
ayahnda……… dan ibunda ……………….
Pendidikan formal yang telah diselesaikan di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri ……………tahun……, SMP Negeri
……………..tahun ……………., SMA Negeri .................... pada tahun
……………...
Melanjutkan kuliah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Tahun Akademik .......................... Fakultas Syariah UIN SMH Banten.
Penulis juga aktif di organisasi intra dan ekstra kampus,
yaitu……………….

012
Contoh Kata Pengantar Skripsi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang
direncanakan. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah ilahi kepada seluruh umat,
beserta keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir
zaman.
Skripsi ini berjudul: Analisis Pendapat Cendikiawan Banten
tentang Pemberlakuan Syari‟at Islam di Provinsi Banten, merupakan
tugas akhir yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada Jurusan Hukum Tata Negara
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten. Skripsi selesai dimunaqasyah-kan pada tanggal
………………..
Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Karena itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang telah mengelola
dan mengembangkan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
lebih maju.
2. Bapak Dr. H. Yusuf Somawinata, MAg., Dekan Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, yang telah membantu dan memberikan
motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan tulus hati.
3. Bapak Dr. H. Moh. Ishom, M.A., selaku Ketua Jurusan Hukum
Tata Negara Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten yang telah memberikan persetujuan kepada penulis untuk
menyusun skripsi.
4. Bapak …………………., Pembimbing I yang telah memberikan
nasehat, pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam penyusunan
skripsi ini.

103
5. Ibu ……………………., Pembimbing II yang telah memberikan
nasehat, pengarahan, dan meluangkan waktunya dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf akademik dan karyawan UIN, yang
telah memberikan bekal pengetahuan yang begitu berharga selama
penulis kuliah di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kekurangan, kelemahan, dan masih jauh dari kesempurnaan,
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan penulis, oleh
sebab itu penulis mengharapkan pendapat, saran dan kritik yang
bersifat membangun guna mencapai kesempurnaan pada masa yang
akan datang.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah memohon agar
seluruh kebaikan dari semua pihak yang membantu skripsi ini, semoga
diberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap kiranya karya
tulis ini turut mewarnai khazanah ilmu pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Serang, ………………………

Wawan Ikhwanul Hakim

014
Contoh Daftar Isi Skripsi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................... 5
C. Rumusan Masalah............................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 7
E. Manfaat Peneltian Penelitian. ..............................................9
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan…................................ 10
G. Kerangka Pemikiran… ........................................................ 11
H. Metode Penelitian .............................................................. 14
I. Sistematika Pembahasan .................................................... 17

BAB II KONDISI OBYEKTIF DAN LOKASI .............................. 19


A. Geografis dan Demografis Provinsi Banten… .................. 19
B. Sejarah Provinsi Banten. .................................................. 23
C. Lahirnya Provinsi Banten. ................................................ 34
D.Tradisi Ulama Banten, Ulama dan Sultan .......................... 40
E. Keberagaman Masyarakat Banten..................................... 46

BAB III SYARI’AT DAN SUMBER-SUMBER SYARI’AT


ISLAM .................................................................................. 51
A. Pengertian Syari‟at Islam ................................................. 51
B. Sumber-sumber Syari‟at Islam ......................................... 53
C. Tujuan Syari‟at Islam ....................................................... 56
D. Cara Mengetahui Tujuan Hukum Islam ............................ 58
E. Dalil-dalil atau Argumentasi Tujuan Hukum Islam .......... 60
F. Macam-macam dan Peringkat Kemaslahatan ................... 62

BAB IV PEMBERLAKUAN SYARI’AT ISLAM DI PROVINSI


BANTEN .............................................................................. 67
A. Pendapat Cendikiawan Banten tentang pemberlakuan
Syari‟at Islam di provinsi Banten ...................................... 67

105
B. Pro dan Kontra Pendapat Cendikiawan Banten tentang
Pemberlakuan Syari‟at Islam di Provinsi Banten .............. 72
C. Analisis Pendapat Cendikiawan Banten tentang:
1. Kendala-kendala Pemberlakuan syari‟at Islam
di Provinsi Banten ........................................................ 80
2. Prospek dan Peluang Pemberlakuan Syari‟at Islam
di Provinsi Banten… ......................................................... 87

BAB V PENUTUP ............................................................................. 95


A. Kesimpulan… ..................................................................... 95
B. Saran-saran ........................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 101

016
LAMPIRAN 4
SISTEMATIKA BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (HES)

107
Contoh Halaman Sampul/Cover luar Skripsi

PERLINDUNGAN HUKUM PERLINDUNGAN HUKUM


TERHADAP PERDAGANGAN HEWAN
YANG DILINDUNGI MENURUT HUKUM POSITIF
DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Mendapat Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :
YOANITA TAUFIQOH
NIM : ..................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M/1438 H

018
Contoh Halaman Sampul/Cover dalam Skripsi

PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PERDAGANGAN HEWAN
YANG DILINDUNGI MENURUT HUKUM POSITIF
DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Mendapat Gelar Sarjana Hukum (S.H.)
pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Oleh :
YOANITA TAUFIQOH
NIM : ..................

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2017 M/1438 H

109
Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis


sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dan
diajukan pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah
Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini
sepenuhnya asli merupakan hasil karya tulis ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh
isi skripsi merupakan hasil perbuatan plagiarisme atau mencontek
karya tulis orang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi berupa
pencabutan gelar kesarjanaan yang saya terima maupun sanksi
akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Serang, ……………………

Yoanita Taufiqoh
NIM. ..................

001
Contoh Abstrak
ABSTRAK

Nama : Yoanita Taufiqoh, Nim: ...................... Judul kripsi: Perlindungan


Hukum Terhadap Perdagangan Hewan yang Dilindungi Menurut Hukum Positif
dan Hukum Islam.
Hewan yang dilindungi adalah hewan langka yang dalam keadaannya rentan
akan kepunahan atau hewan yang dalam keadaan populasinya jarang ditemui. Maka
sebab itu tidak semua pihak boleh memilikinya, karena hewan yang dilindungi oleh
negara tidak bisa diperperdagangankan secara bebas tanpa seizin negara. Dalam skripsi
ini penulis akan meninjau tentang bagaimana hukum dari perdagangan hewan yang
dilindungi menurut hukum Islam dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini,
adalah: 1). Bagaimana perlindungan hukum terhadap perdagangan hewan yang
dilindungi menurut UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya?.2). Bagaimana perlindungan hukum terhadap perdagangan
hewan yang dilindungi menurut hukum Islam?. 3). Bagaimana relevansi pengaturan
konsep perlindungan hukum terhadap perdagangan hewan yang dilindungi menurut
hukum Islam dan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.
Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui perlindungan hukum terhadap
perdagangan hewan yang dilindungi menurut UU No. 5 Tahun 1990 Tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2).Mengetahui
perlindungan hukum terhadap perdagangan hewan yang dilindungi menurut hukum
Islam. 3).mengetahui relevansi pengaturan konsep perlindungan hukum terhadap
perdagangan hewan yang dilindungi menurut UU No. 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis
komparatif, yaitu penelitian hukum dengan melihat perbandingan antara hukum Islam
dengan hukum positif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan library
research.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan terhadap perdagangan
hewan yang dilindungi menurut hukum positif adalah dengan melakukan sistem
penyangga kehidupan atau disebut konservasi. Sedangkan menurut hukum Islam
perdagangan hewan langka tidak sesuai dengan perdagangan yang disyariatkan oleh
Islam, karena hewan adalah bagian dari suatu ekosistem penyangga kehidupan, jika
salah satunya hilang maka tidak akan seimbang dan berdampak menjadi kerusakan
lingkungan karenanya perdagangan ini masuk dalam kategori perdagangan fasid atau
perdagangan yang rusak. Relevansi pengaturan konsep perlindungan hukum terhadap
perdagangan hewan yang dilindungi adalah dalam hukum Islam kasus ini berpacu pada
hukum Ta‟zir yaitu diserahkan kepada pemerintah yang mana pemerintah sudah
mengelurkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 40 Ayat (2) untuk
menjatuhkan hukuman penjara pada pelaku maksimal lima tahun penjara dan
dikenakan denda 100.000.000 rupiah.

111
Contoh Surat Persetujuan Pembimbing bahwa Skripsi telah Layak
Dimunaqasyahkan

Nomor : Nota Dinas Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) Eksemplar Dekan Fakultas
Syariah
Prihal : Pengajuan Ujian Munaqasyah UIN SMH Banten
a.n Yoanita Taufiqoh di
NIM. .................. Serang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan


menganalisis serta mengadakan korelasi seperlunya, kami berpendapat
bahwa skripsi saudari Yoanita Taufiqoh, NIM: .......................yang
berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Perdagangan Hewan yang
Dilindungi Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam. Diajukan
sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqasyah pada
Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah UIN SMH Banten.
Maka kami ajukan skripsi ini dengan harapan dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Serang, ……………..
Pembimbing I Pembimbing II

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

002
Contoh Surat Persetujuan Pembimbing bahwa Skripsi telah Layak
Dimunaqasyahkan

PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PERDAGANGAN HEWAN YANG DILINDUNGI
MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

Oleh:
Yoanita Taufiqoh
NIM. ..................

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

Mengetahui,

Dekan Ketua
Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

113
Contoh Halaman Pengesahan Sidang Munaqasyah Skripsi

PENGESAHAN

Skripsi a.n. Yoanita Taufiqoh, NIM ...................... yang berjudul


Perlindungan Hukum Terhadap Perdagangan Hewan yang Dilindungi
Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Syariah UniversitasIslam Negri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten pada tanggal ………………... Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Hukum (S.H.) pada Fakultas Syariah UniversitasIslam Negri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten.

Serang, ,………………..

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap


Anggota,

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

Anggota:

Penguji I Penguji II

………………………… …………………………
NIP. …………………… NIP. ……………………

Pembimbing I Pembimbing II

………………………… …………………………

004
NIP. …………………… NIP. ……………………
Contoh Halaman Persembahan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur kepada


Allah SWT,
atas karunia serta kemudahan yang
telah Dia berikan
akhirnya penulis mampu menyelasaikan skripsi
sederahana ini.
Penulis mempersembahkan skripsi ini
kepada:
Ibundadan Ayahanda tercinta yang
telah mendidik
serta selalu mencurahkan rasa
kasih sayangnya setiap saat.
KakakdanAdik-adikkutersayang.
Teman seperjuangan yang telah membantu dan
memberikan motivasidaninspirasi
atas kelancaran skripsi ini.

115
Contoh Halaman Motto


Motto
‫قَ َل ا ََلَ هق َولَ َو َكا َن َمََرا‬
Quill haq walau kana murron
“Katakanlah kebenaran walau terasa pahit”



006
Contoh Halaman Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yoanita Taufiqoh, lahir di ....................... pada


tanggal ………… dari pasangan Ayahanda ………. dan Ibunda
………..
Adapun jenjang pendidikan formal yang penulis tempuh yaitu
sekolah tingkat dasar di MI ……..tahun ……….., kemudian sekolah
tingkat menengah pertama di MTS ……….. lulus pada tahun .............. ,
kemudian sekolah SMAN ……………….. lulus pada tahun
………………, dan dilanjutkan ke perguruan tinggi di
UniversitasIslam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada
Jurusan . Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah tahun
………………..
Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif di UKM kampus
yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Sarana Informasi Gema Mahasiswa
(LPM SiGMA) dari tahun ………….. hingga ..................... Demikian
riwayat singkat penulis.

117
Contoh Halaman Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT


atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan yang
direncanakan. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah ilahi kepda seuruh umat,
beserta keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini berjudul Perlindungan Hukum Terhadap
Perdagangan Hewan yang Dilindungi Menurut Hukum Positif dan
Hukum Islam. Merupakan tugas akhir yang diajukan sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Dalam penulisan ini tentunya tidak luput dari berbagai
kesalahan yang dihadapi, tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A., Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang telah
mengelola dan mengembangkan UIN SMH Banten lebih maju.
2. Bapak Dr. H. Yusuf Somawinata, M.Ag., Dekan Fakultas
Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten, yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak H. Masduki, S.Ag.,M.A., Ketua Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang telah memberikan
persetujuan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

008
4. Ibu ……………….., sebagai pembimbing I yang telah
memberikan nasehat, pengarahan dan meluangkan waktunya
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak …………………., sebagai pembimbing II yang juga
telah memberikan nasehat, pengarahan dan meluangkan
waktunya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta staf akademik dan karyawan UIN
SMH Banten yang telah memberikan bekal pengetahuan yang
begitu berharga selama penulis kuliah di UIN SMH Banten.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kekurangan, kelemahan dan masih jauh dari kesempurnaan,
keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta kemampuan penulis. Oleh
karena sebab itu penulis mengaharapkan pendapat, saran dan kritik
yang bersifat membangun guna mencapai kesempurnaan pada masa
yang akan datang.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah memohon agar
seluruh kebaikan dari semua pihak yang membantu skripsi ini, semoga
diberikan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap kiranya karya
tulis ini turut mewarnai khazanah ilmu pngetahuan dan dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Penulis harapkan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat
bagi penulis dan civitas akademika pada umumnya.

Serang, …...……………

Yoanita Taufiqoh

119
Contoh Halaman Daftar Isi

DAFTAR ISI

Pernyataan Keaslian Skripsi……….………………………… iii


Abstrak…………………………………..…………………... v
Surat Pengajuan Ujian Munaqasyah………………………… vii
Persetujuan Pembimbing…………………………………… ix
Pengesahan…………………………………………………… xi
Persembahan ………………………………………………. xiii
Motto…………………………………………………………. xiv
Riwayat Hidup Penulis………………………………….…… xv
Kata pengantar………………………………………………… xvii
Daftar isi………………………………………………………. xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah, ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian… .................................................................... 10
E. Kerangka Pemikiran… .................................................................. 11
F. Metode Penelitian.......................................................................... 13
G. Sistematika Pembahasan ............................................................... 14

BAB II PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP


PERDAGANGAN HEWAN YANG DILINDUNGI
A. Pengertian Perlindungan Hukum ............................................... 15
B. Pengelolaan Lingkungan Hidup .................................................. 18
C. Pengaturan Perlindungan Hewan yang Dilindungi ................... 23

BAB III FENOMENA PERDAGANGAN HEWAN YANG


DILINDUNGI
A. Penyebab Terjadinya Perdagangan Hewan yang Dilindungi ..... 26
021
B. Beberapa Kasus Perdagangan Hewan yang Dilindungi .............. 29
C. Kerusakan Ekosistem Akibat Perdagangan Hewan yang
Dilindungi ................................................................................... 33

BAB IV RELEVANSI HUKUM POSITIF DAN HUKUM


ISLAM TENTANG PERDAGANGAN HEWAN YANG
DILINDUNGI
A. Perlindungan Hukum Terhadap Perdagangan Hewan yang
Dilindungi Menurut Hukum Positif………………………… 39
B. Perlindungan Hukum Terhadap Perdagangan Hewan yang
Dilindungi Menurut Hukum Islam.....................................
46
C. Relevansi Hukum Perdagangan Hewan yang Dilindungi
antara Hukum Positif dan Hukum Islam............................ 50

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………… 63
B. Saran-saran…………………………………………………. 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................... 69

Catatan:

121

Anda mungkin juga menyukai