Anda di halaman 1dari 121

BUKU PEDOMAN

PENULISAN
KARYA ILMIAH

Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Tahun Anggaran 2021

i
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat


Allah SWT, atas hidayah dan inayah-Nya penulisan dan penyusunan
Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten dapat
selesai tepat pada waktunya. Buku ini sangat berguna khususnya bagi
mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir berupa penulisan
karya ilmiah skripsi.
Dengan diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan
mahasiswa mampu menulis karya ilmiah dengan baik dan konsisten
sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan oleh Fakultas.
Mahasiswa memperoleh manfaat dari buku ini dan dapat
mengembangkan karya-karyanya selain makalah atau skripsi.
Buku ini dibuat hasil kerja tim penyusun serta disusun rapih
oleh tim penyelaras. Kami menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan buku pedoman ini, terutama kepada tim penyusun yang
telah bekerja keras untuk menyelesaikan Buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. Semoga Allah SWT selalu melindungi
kita dan tergolong kepada orang yang mencintai ilmu.

vii
Kami merasa bahwa buku pedoman ini belum sempurna
mengingat ada kekurangan di sana sini baik dari segi penulisan
maupun metodologi penyajiannya. Semoga dengan adanya buku
pedoman ini, penulisan karya ilmiah menjadi lebih mudah.

Serang, September 2021


Dekan Fakultas Dakwah

Dr. H. Endad Musaddad, M.A.

viii
DAFTAR ISI

SK TIM PENYUSUN.................................................... iii


KATA PENGANTAR ................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1


A. Latar Belakang ............................................... 1
B. Tujuan ............................................................. 2
C. Pengertian dan Kriteria Karya Ilmiah Skripsi 2
D. Tujuan Penulisan Skripsi................................ 3
E. Bidang Kajian atau Materi Skripsi ................. 3

BAB II PROPOSAL SKRIPSI .................................... 5


A. Pengajuan Persyaratan Proposal Skripsi ........ 5
1. Persyaratan Akademik dan Administrasi ... 5
2. Tata Cara Pengajuan Proposal.................... 5
3. Seminar Proposal........................................ 6
B. Format Penulisan Proposal Skripsi................. 7
1. Bagian Awal ............................................... 7
2. Bagian Utama/Isi ........................................ 8
3. Bagian Akhir .............................................. 11

BAB III FORMAT PENULISAN SKRIPSI ............... 13


A. Bagian Awal ................................................... 13
B. Bagian Utama/Inti .......................................... 14
1. Bagian Utama/Inti Skripsi Prodi KPI.......... 14
2. Bagian Utama/Inti Skripsi Prodi BKI ......... 19
3. Bagian Utama/Inti Skripsi Prodi PMI ......... 27
C. Bagian Akhir .................................................. 36

ix
BAB IV TATA CARA PENULISAN SKRIPSI ......... 37
A. Bahan dan Layout Kertas ............................... 37
B. Pengetikan ...................................................... 37
C. Spasi ............................................................... 39
D. Kutipan/Teknik Pengutipan ........................... 40
1. Pengertian Kutipan ..................................... 40
2. Jenis Kutipan .............................................. 40
E. Catatan Kaki ................................................... 47
1. Buku ........................................................... 48
2. Pengulangan dalam Catatan Kaki ............... 50
3. Qur’an dan Hadis ........................................ 52
4. Artikel dalam Antologi dan Ensiklopedia .. 53
5. Artikel dalam Jurnal dan Periodikal ........... 54
6. Artikel dalam Surat Kabar dan Majalah ..... 54
7. Kutipan Sumber yang Tidak Diterbitkan ... 55
8. Wawancara ................................................. 56
9. Kutipan Sumber Elektronik ........................ 56
10. Kutipan dari Media Audio Visual ............ 57
F. Transliterasi .................................................... 57
1. Konsonan ................................................... 58
2. Vokal.......................................................... 59
3. Ta’marbuthah ............................................. 60
4. Syaddah (Tasydid) ..................................... 61
5. Kata Sandang ............................................. 61
6. Hamzah ...................................................... 61
7. Penulisan Kata ........................................... 62
8. Huruf Kapital ............................................. 62
G. Cover atau Sampul Luar................................. 62
H. Pengetikan Abstrak ........................................ 64
I. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf ...... 64

x
J. Penulisan Nomor Halaman ............................. 65
1. Halaman Bagian Awal ............................... 65
2. Halaman Bagian Utama ............................. 66
3. Halaman Bagian Akhir............................... 67
4. Daftar Pustaka ............................................ 67
K. Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram ............. 68
1. Tabel ........................................................... 68
2. Gambar ....................................................... 69
3. Grafik .......................................................... 70

BAB V ETIKA, PEMBIMBINGAN, PENGUJIAN


DAN PENILAIAN......................................................... 71
A. Etika ……………………………................... 71
1. Pentingnya Orisinalitas Tulisan .................. 72
2. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiasi ............... 73
3. Sanksi bagi Tindakan Plagiasi .................... 75
4. Toleransi Tingkat Plagiasi .......................... 75
B. Pembimbing .................................................... 75
1. Persyaratan .................................................. 75
2. Kewenangan ................................................ 76
3. Tanggungjawab ........................................... 77
C. Pengujian ........................................................ 77
1. Persyaratan .................................................. 77
2. Kewenangan ................................................ 78
3. Tanggungjawab ........................................... 79
D. Penilaiam ........................................................ 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................... 83

xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasauddin
Banten adalah Perguruan Tinggi Islam berdasarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia No. 39 Tahun 2017 tentang Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2017 Nomor 72) yang dapat mengajarkan
ilmu-ilmu keIslaman dan ilmu-ilmu umum. Dalam proses
pembelajaran untuk memperoleh gelar kesarjanaan (S1) UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten mewajibkan mahasiswanya menulis
karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Kewajiban menulis karya ilmiah
berupa skripsi adalah untuk mahasiswa strata satu (S1) sebagai salah
satu kurikulum yang seragam di seluruh fakultas yang ada di UIN
Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Demikian juga halnya dengan
Fakultas Dakwah sebagai bagian dari UIN Sultan Maulana
Hasauddin Banten, juga mengikuti kurikulum dan proses
pembelajaran yang diseragamkan tersebut.
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi didasari oleh
pemikiran bahwa kegiatan tersebut merupakan proses pembelajaran
yang berguna dalam melatih mahasiswa untuk mampu
mengkonstruksi pemikirannya dalam bentuk tulisan. Penulisan
skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa dimulai dengan proposal
penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta
penulisan laporan ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Oleh karena itu,
keseragaman dalam bentuk hasil tulisan menjadi bagian yang penting
di Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Keseragaman penulisan skripsi ditentukan dari seragamnya
pedoman yang dimiliki oleh mahasiswa dan dosen pembimbing
skripsi. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kebingungan
mahasiswa karena sering terjadi perdebatan antara dosen
pembimbing yang berbeda latar belakang pendidikan. Latar belakang
pendidikan dosen di Fakultas Dakwah UIN Sultan Mulana
Hasanuddin Banten yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik
dalam maupun luar negeri memberi andil seragam-tidaknya proses
bimbingan skripsi. Dalam konteks ini, adanya pedoman penulisan
skripsi menjadi suatu kebutuhan demi keseragaman penulisan skripsi

1
mahasiswa. Kehadiran Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di
samping sebagai usaha penyeragaman, juga merupakan usaha
penyempurnaan dari buku pedoman penulisan karya ilmiah yang
sudah pernah diterbitkan sebelumnya, yang ditujukan untuk
menambah kualitas hasil penulisan skripsi mahasiswa pada Fakultas
Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Kualitas penulisan skripsi dapat dilihat pada dua hal yaitu
kualitas substansi atau materi dan kualitas tata cara penulisannya.
Dengan kata lain, kualitas skripsi tidak hanya ditentukan dari sisi
substansi atau materi tulisan saja, akan tetapi juga ditentukan dari
sistematika dan tata cara (teknik) penulisannya. Sebagai salah satu
jaminan tercapainya kualitas tata cara penulisan, maka diperlukan
buku pedoman penulisan skripsi. Buku panduan penulisan skripsi ini
lebih menekankan pada aspek prosedur dan teknik atau tata cara
penulisan, supaya mahasiswa memiliki pedoman yang seragam
dalam mencapai kualitas hasil teknik penulisan yang baik.

B. Tujuan
Buku Pedoman Penulisan Skripsi wajib dimiliki mahasiswa
yang sedang menulis skripsi dan juga para dosen (penasihat
akademik, pembimbing maupun penguji) sebagai pedoman dalam
membimbing, menelaah dan menilai skripsi. Buku ini bertujuan:
1. Membantu melancarkan mahasiswa dalam proses penulisan
skripsi.
2. Membantu mahasiwa menyeragamkan format penulisan skripsi.
3. Membantu mahasiswa menjaga penulisan laporan penelitian yang
dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah.
4. Membantu Dosen, Pembimbing Akademik, Pembimbing Skripsi
dan Penguji dalam menyeragamkan format penulisan saat
menyelesaikan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa.

C. Pengertian dan Kriteria Karya Ilmiah Skripsi


Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang ditulis
mahasiswa sebagai tugas akademik guna menyelesaikan pendidikan
pada program strata satu (S-1). Skripsi berbentuk paparan tulisan
hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku
dalam suatu bidang ilmu. Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang

2
sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang fenomena-fenomena
alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis hipotesis tentang
hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu.
Sumber data untuk penyusunan skripsi dapat diperoleh
melalui data primer, data sekunder, dan data tersier. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan, baik melalui
wawancara maupun hasil pengukuran langsung lainnya. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil
pengumpulan data pihak lain, misalnya profil kelurahan, data Badan
Pusat Statistik, dan rekam medik.

D. Tujuan Penulisan Skripsi


Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:
1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah
sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari tahap
menyusun proposal atau usulan penelitian, mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis data yang kemudian dituliskan dalam
laporan hasil penelitian, dan menarik kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi
suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.
4. Membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman melakukan
penelitian.

E. Bidang Kajian atau Materi Skripsi


Bidang kajian yang menjadi materi atau topik dalam
penulisan skripsi dibatasi oleh kompetensi fakultas dan program
studi. Permasalahan yang diajukan menjadi topik dalam penulisan
skripsi dikembangkan dari bidang ilmu masing-masing program
studi dan bidang ilmu yang terkait program studi. Materi karya tulis
ilmiah didasarkan atas data atau informasi yang berasal dari studi
kepustakaan atau penelitian lapangan. Bidang-bidang ilmu tersebut
terkait dengan masing-masing jurusan atau program studi yang ada
di Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Materi utamanya adalah tentang dakwah dan berbagai variannya.
Mahasiswa dapat mengambil topik penelitiannya yang berhubungan
dengan materi dakwah. Secara lebih rinci, mahasiswa dapat

3
menentukan topik penelitiannya sesuai dengan program studi
masing-masing.
Batasan yang wajib diperhatikan mahasiswa dalam memilih
topik adalah tidak terlepas dari kajian keislaman.
1. Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Komunikasi Penyiaran
Islam (KPI) dapat menentukan topik dan materi kajian atau
penelitian yang berhubungan dengan bidang dakwah dan
komunikasi serta berbagai variannya, termasuk bidang jurnalistik
dan public relation.
2. Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Bimbingan Konseling
Islam (BKI) dapat mengambil topik atau materi kajian dalam
penelitiannya yang berkaitan dengan bidang dakwah atau bidang
bimbingan dan konseling, dan dapat juga mengambil topik dalam
bidang psikologi, serta berbagai varian topik turunan dari bidang
tersebut.
3. Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Pengembangan
Masyarakat Islam (PMI) bisa memilih topik atau materi kajian
dalam penelitian skripsinya adalah materi yang berkaitan dengan
bidang dakwah dan bidang pengembangan masyarakat, serta
berbagai bidang yang menjadi turunan dari bidang pengembangan
masyarakat. Termasuk kajiannya adalah bidang kesejahteraan
sosial dengan berbagai turunannya.

4
BAB II
PROPOSAL SKRIPSI

A. Persyaratan Pengajuan Proposal Skripsi


Mahasiswa yang hendak mengajukan proposal penelitian
skripsi harus memenuhi persyaratan akademik dan administrasi dan
menempuh jalur pengajuan yang sesuai prosedur.

1. Persyaratan Akademik dan Administrasi


a. Mahasiswa yang bersangkutan terdaftar sebagai mahasiswa
aktif pada semester berjalan yang dibuktikan dengan
melampirkan fotokopi slip SPP pada saat mendaftarkan
proposalnya di Jurusan/Prodi sebanyak 3 (tiga) lembar dan
memperlihatkan yang asli.
b. Mahasiswa tersebut telah menyelesaikan mata kuliah
sekurang-kurangnya 80% dari beban studi yang wajib
diselesaikan, dibuktikan dengan menyerahkan transkrip nilai
sementara yang asli pada saat mendaftar proposalnya ke
Jurusan /Prodi.
c. Mahasiswa tersebut telah lulus mata kuliah metodologi
penelitian dan mata kuliah lain yang ditentukan masing-
masing Jurusan/Prodi.

2. Tata Cara Pengajuan Proposal


a. Langkah pertama adalah mengkonsultasikan masalah dan
judul dengan Pembimbing Akademik (PA).
b. Judul proposal skripsi yang diajukan (sebelum ditulis naskah
proposal) terlebih dahulu dikonsultasikan dengan jurusan
untuk menyeleksi kesesuaian antara judul dengan misi
jurusan/prodi dan mengecek bahwa judul yang diajukan
belum pernah diajukan dan belum pernah ditulis oleh
mahasiswa lain.
c. Setelah melalui pengecekan oleh Jurusan/Prodi dan disetujui
untuk melanjutkan judul yang diajukan, maka mahasiswa
berkonsultasi kembali dengan Pembimbing Akademik (PA)
dalam membuat proposal sampai dengan mendapatkan tanda
tangan persetujuan dari Pembimbing Akademik (PA). Setelah
mendapat persetujuan Pembimbing Akademik (PA), proposal

5
dibawa ke Jurusan/Prodi untuk mendapat tanda tangan
persetujuan.
d. Proposal yang telah ditandatangani oleh Pembimbing
Akademik (PA) dan Ketua Jurusan digandakan atau
difotokopi dengan jumlah sesuai ketentuan masing-masing
Jurusan/Prodi.
e. Mendaftarkan proposal ke Jurusan/Prodi dengan membuat
surat permohonan kepada Jurusan/Prodi untuk diseminarkan
dengan melampirkan transkrip nilai sementara asli satu
lembar dan fotokopi slip SPP 3 (tiga) lembar.
f. Setelah mendaftarkan proposal ke Jurusan/Prodi, maka
jurusan akan mengatur jadwal seminar untuk pengesahan
proposal tersebut.

3. Seminar Proposal
a. Proposal skripsi dipertanggungjawabkan oleh mahasiswa
dalam seminar pengesahan proposal yang dilaksanakan
Jurusan/Prodi dengan mengundang dosen sebagai penguji.
b. Bagi mahasiswa yang proposalnya telah disahkan dan
diterima dalam seminar akan dibuatkan SK (Surat Keputusan)
oleh Dekan.
c. Syarat untuk mendapatkan SK Skripsi adalah dengan cara
mengajukan kembali perbaikan proposal ke Jurusan/Prodi
setelah mendapat persetujuan dosen penguji dalam seminar
proposal paling lama 2 (dua) minggu setelah jadwal seminar.
Proposal skripsi revisi harus lolos cek plagiasi (Turnitin)
dengan batas toleransi maksimal 35%.
d. Bagi mahasiswa yang proposalnya ditunda sementara guna
mendalami dan mempertimbangkan untuk mencari alternatif
lain dari format judul yang diajukan, maka mahasiswa yang
bersangkutan diberikan waktu 1 (satu) minggu untuk
konsultasi dengan dosen yang lebih menguasai masalahnya.
e. Bagi mahasiswa yang tidak mendapatkan pengesahan
proposal atau proposalnya ditolak dalam seminar, maka
diberikan kesempatan untuk membuat dan mengajukan
kembali proposal yang lain ke Jurusan/Prodi selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah jadwal seminar, dan telah
mendapatkan persetujuan minimal 2 (dua) orang dosen yang

6
menguji dalam seminar proposal serta mengetahui ketua
Jurusan/Prodi.
f. Jika dalam 2 (dua) minggu (pada point c dan d) mahasiswa
tidak menyerahkan perbaikan proposal, maka mahasiswa
tersebut harus ikut seminar proposal ulang. Jika dalam satu
bulan (pada point e) mahasiswa tidak mampu menyerahkan
proposal baru, maka mahasiswa tersebut harus ikut seminar
proposal ulang.

B. Format Penulisan Proposal Skripsi


Penulisan proposal penelitian skripsi setidaknya terdiri dari
bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal: Bagian awal proposal skripsi mencakup halaman
judul.
a. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul proposal, maksud proposal
penelitian, diajukan oleh, nama mahasiswa dan NIM,
lambang UIN SMH Banten, jurusan, fakultas dan universitas,
serta waktu pengajuan.
b. Judul proposal penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi
jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak
diteliti.
c. Maksud Proposal penelitian ditulis dengan kalimat “Proposal
Penelitian untuk Skripsi S1”.
d. Diajukan oleh NAMA......., di bawah nama tuliskan NIM.....
e. Tempatkan lambang UIN SMH Banten di bawah NIM pada
posisi tengah.
f. Tulis jurusan, di bawah jurusan tulis FAKULTAS
DAKWAH di bawah fakultas tulis UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN, di bawah universitas tulis bulan dan tahun
diajukan.
g. Halaman pengesahan berisikan tulisan: judul proposal,
tulisan PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI S-1, tulisan
“diajukan oleh” NAMA, di bawah nama tulis NIM,
Jurusan/Prodi, tulisan “disetujui” untuk diseminarkan oleh,
nama Pembimbing Akademik (PA) dan mengetahui ketua
jurusan.

7
2. Bagian Utama/Inti: Bagian utama dalam format penulisan
proposal skripsi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, di
antaranya:
a. Judul
Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti, judul
mampu dilaksanakan oleh peneliti, judul hendaknya mengandung
unsur praktis dan penting untuk diteliti, judul yang dipilih
hendaknya memiliki cukup data yang tersedia; judul juga jangan
terlalu luas; dan hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul
lain. Meskipun demikian, dalam pembuatan proposal penelitian
bukan menentukan atau mencari judul terlebih dahulu, tetapi
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari masalah
penelitian, setelah jelas masalah baru dirumuskan redaksi judul.

b. Pendahuluan
Latar Belakang Masalah: Bagian ini menguraikan tentang
alasan dipilihnya topik masalah sebagai judul skripsi. Masalah
adalah adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
Menguraikan tentang latar belakang dipilihnya masalah yang
akan diteliti. Memaparkan mengapa masalah itu dipilih.
Memaparkan apa yang melatarbelakangi masalah tersebut
dimunculkan. Menguraikan konteks dan realitas masalah dalam
arti masalah yang sesungguhnya dalam penelitian yang akan
dilakukan bukan masalah yang ada dengan sendirinya.
Menguraikan sumber munculnya masalah. Masalah muncul dari
pengalaman peneliti sendiri, telaah teori, telaah hasil-hasil
penelitian, telaah kebijakan pemerintah atau lembaga.
Menjelaskan isu-isu yang terjadi, didukung bukti-bukti empiris di
lapangan, bukan hanya memaparkan apa yang seharusnya terjadi.

c. Rumusan Masalah
Bagian ini merupakan bagian inti dari apa yang ingin
dicari jawabannya dalam penelitian, sehingga rumusan masalah
harus benar-benar dinyatakan dengan jelas. Rumusan masalah
berbeda dengan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian
merupakan rincian turunan dari rumusan masalah. Rumusan
masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan,
jelas dan tegas, spesifik dan operasional, disejalankan dengan

8
wujud jawaban yang bakal disajikan dalam laporan hasil
penelitian, dan menyatakan hubungan antara dua variabel. Contoh
rumusan masalah “Bagaimanakah gambaran kebiasaan menonton
film pada kalangan mahasiswa di Serang” Pertanyaan
penelitiannnya: Berapa persen Mahasiswa yang sering menonton
film? Jenis film apa yang sering ditonton oleh mahasiswa?

d. Tujuan Penelitian
Bagian ini menjelaskan target yang akan dicapai melalui
penelitian itu. Misalnya tulisan bertujuan untuk mengidentifikasi,
menemukan, mengetahui, mengungkap gambaran kebiasaan
membaca menonton film pada kalangan mahasiswa di Serang.
Tujuan penelitian mengemukakan kembali apa yang ditanyakan
pada rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Jumlah
penyataan dalam tujuan penelitian harus sama dengan jumlah
pertanyaan pada rumusan masalah.

e. Manfaat Penelitian
Bagian ini berisi hal-hal yang bisa diperoleh/
dimanfaatkan dari hasil penelitian skripsi tersebut. Manfaat yang
dituliskan harus merupakan sesuatu yang bisa dirasakan penulis
maupun pihak lain (pengguna aplikasi, pemerintah, dan lain-lain).
Manfaat tersebut bertitik tolak pada kepentingan yang bersifat
praktis (kebijakan) dan pada kepentingan teoretis (khazanah ilmu
pengetahuan). Hal-hal yang sudah semestinya sebagai
konsekuensi logis dari penulisan skripsi tidak perlu dituliskan,
misalnya “Penulisan skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis
untuk memenuhi syarat kelulusan sebagai Sarjana”.

f. Kerangka Teoretis
Setiap masalah yang diajukan perlu dijelaskan
keterkaitannya dengan teori-teori menurut bidang ilmunya.
Bahkan, dalam kajian teoretis harus dikemukakan tentang
relevansi penelitian yang diajukan dalam proposal dengan
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh penelitian lain
di manapun, bukan hanya yang di jurusan dan fakultas sendiri.
Bagian ini juga mengemukakan perbedaan yang jelas penelitian
yang diajukan dengan penelitian sebelumnya. Bagian dasar teori

9
mengemukan teori yang digunakan yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan.

g. Hipotesis
1) Merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui
penelitian yang akan dilaksanakan.
2) Dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat
tanya.
3) Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu
hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat dibedakan
dalam hipotesis deskriptif, hipotesis argumentatif,
hipotesis kerja dan hipotesis statistik atau hipotesis nol.

h. Metode Penelitian
1) Bagian ini menguraikan tentang pendekatan penelitian,
memaparkan pendekatan data kualitatif atau kuantitatif,
dan menguraikan metode yang digunakan, misalnya
deskriptif atau yang lain (rujuk ke buku Metode
Penelitian).
2) Menjelaskan populasi dan sampel (populasi dan sampel
digunakan dalam penelitian kuantitatif), jika penelitian
kualitatif menggunakan istilah informan penelitian, boleh
juga menggunakan istilah subjek penelitian (subjek pada
penelitian kasus). Uraian tentang apa dan atau siapa yang
akan menjadi sasaran penelitian, dan bagaimana memilih/
mengambilnya (teknik pengambilan sampel/ subjek).
3) Lokasi penelitian, uraian tentang di mana penelitian
dilakukan. Sumber data, pada penelitian studi kasus, perlu
diuraikan darimana data, siapa saja; dokumen apa saja;
situasi apa saja.
4) Fokus dan ruang lingkup penelitian (jika penelitian
kualitatif), dan variabel (indikator obyek) penelitian yang
dilengkapi dengan defenisi operasional variabel penelitian
(kuantitatif).
5) Teknik pengumpulan data, uraian tentang dengan cara apa
data didapatkan atau dikumpulkan, seperti observasi

10
(partisipan atau non partisipan), interview atau wawancara
(terstruktur atau tidak terstruktur), in-depth interview
(wawancara mendalam), snow-ball interview, kuesioner
(angket atau skala penelitian), dokumen (menganalisis
dokumen atau gambar-gambar dan sebagainya). Alat yang
digunakan untuk merekam dan menyimpan data, misalnya
buku dan pulpen, tape recorder, telepon seluler, alat
perekam, atau alat perekam data lainnya.
6) Data yang sudah dikumpulkan melalui teknik
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
penelitian perlu diolah dan dianalisis/dibahas. Ada dua
teknik pengolahan dan analisis data, kualitatif atau
kuantitatif. Analisis kualitatif dimulai dari tahap
pengumpulan data dengan mereduksi, mengklasifikasi,
data dari observasi dan atau wawancara sesuai dengan
masing-masing masalah penelitian. Analisis data
kuantitatif berhubungan dengan model penelitian yang
menuliskan hipotesis. Data kuantitatif yang dikumpulkan
melalui kuesioner yang berbentuk angket dan atau skala
perlu dianalisis dengan menggunakan bantuan ilmu
statistik. Pengolahan yang cepat dengan bantuan analisis
komputer seperti program SPSS (statistic program for
social science). Data hasil analisis komputer dibaca
dengan menggunakan ilmu statistik.

3. Bagian Akhir: Bagian akhir dari sebuah proposal penelitian


skripsi terdiri dari daftar pustaka dan daftar lampiran jika ada.
a. Daftar pustaka, selain memuat buku-buku yang dijadikan
referensi dalam proposal skripsi, juga memuat buku-buku
yang akan dijadikan sebagai referensi dalam penulisan skripsi.
Proposal penelitian perlu mencantumkan buku-buku yang
menjadi rujukan dan akan menjadi rujukan sesuai dengan
masalah yang diteliti. Daftar pustaka penting untuk
mengetahui seberapa tersedia buku rujukan dalam masalah
yang diteliti. Jika tidak tersedia buku, maka akan sulit
menyelesaikan penulisan laporan penelitian (skripsi). Daftar
pustaka juga sebagai indikasi sebuah judul ditindaklanjuti
penelitiannya atau tidak. Karena kalau tidak didukung oleh

11
literatur yang memadai mungkin judul tersebut akan sulit
diteliti. Dalam proposal skripsi, Daftar Pustaka minimal
terdiri dari buku dan jurnal dengan ketentuan, buku minimal 5
buah dan jurnal minimal 3 buah.
b. Lampiran (jika ada) menuliskan keterangan dan informasi
yang dibutuhkan dalam penulisan proposal. Misalnya lampiran
rencana outline, dan lampiran kuesioner, daftar pertanyaan
wawancara, dan daftar panduan observasi.
Contoh Sistematika Proposal:

Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif


A. Pendahuluan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
F. Kerangka Teori
G. Hipotesis
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Pembahasan
J. Daftar Pustaka

Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


A. Pendahuluan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
I. Daftar Pustaka

(Disesuaikan dengan kekhasan Prodi masing-masing)

12
BAB III
FORMAT PENULISAN SKRIPSI

Format dan sistematika penulisan skripsi umumnya dapat


dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama/inti,
dan bagian akhir. Gabungan ketiga bagian tersebut merupakan
format, sebagaimana terlihat pada lampiran pedoman ini. Jumlah
halaman skripsi minimal yang harus terpenuhi adalah 60 halaman.
Hitungan 60 halaman dimulai dari halaman satu pada Bab
Pendahuluan, dan halaman ke 60 berada pada halaman terakhir Bab
Penutup.

A. Bagian Awal
Format bagian awal dari sebuah skripsi terdiri dari:
1. Halaman Sampul Luar atau Cover
2. Halaman Sampul Dalam atau Judul
3. Lembar pernyataan keaslian skripsi
Menyatakan bahwa hasil penelitian ini merupakan penelitian asli
atau orisinal dan bukan mencontoh (plagiat) skripsi orang lain.
4. Abstrak
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap mengenai skripsi yang
mencakup masalah atau tujuan penelitian, metode penelitian, dan
hasil penelitian. Abstrak diketik dalam bentuk 1 (satu) paragraph
dan 1 (satu) spasi, serta dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris atau Bahasa Arab, masing-masing diuraikan
dalam 1 halaman dan diberi kata kunci maksimal 5 kata kunci.
Jumlah kata maksimum dalam abstrak 250 sampai 500 kata.
5. Nota Dinas Ujian Skripsi
Surat ditujukan kepada Dekan yang ditanda tangani oleh Dosen
Pembimbing.
6. Lembar Persetujuan
Halaman persetujuan pembimbing terdiri dari: 1) Judul skripsi, 2)
Nama penulis, 3) Nama Pembimbing, 4) Mengetahui Ketua
Jurusan/Program Studi dan Dekan.
7. Lembar Pengesahan
Halaman pengesahan terdiri atas: 1) Nama Penulis, 2) Judul
Skripsi, 3) Tanggal Dipertahankan, 4) Nama Ketua dan Sekretaris
Sidang, 5) Nama Tim Penguji, 6) Nama Pembimbing.

13
8. Lembar Persembahan
Persembahan penulis dalam menyelesaikan karya tulis.
9. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi antara lain ucapan syukur kepada Allah
SWT serta ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang dianggap
sangat berjasa dan berhubungan langsung dalam penyusunan
skripsi dengan urutan: Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi,
Pembimbing, Penasehat Akademik, para dosen, lokasi, orang tua,
teman spesifik, dan teman-teman sejawat.
10. Daftar Isi
Berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi dan
merupakan petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat
suatu bagian tertentu dari skripsi. Di dalam daftar isi dicantumkan
urutan judul suatu bab, sub judul dan anak sub judul yang disertai
nomor halaman.
11. Daftar Tabel
Memuat urutan judul tabel dan nomor halamannya.
12. Daftar Gambar
Berisikan urutan judul gambar dan nomor halamannya.
13. Daftar Lampiran
Berisi urutan judul lampiran dan nomor halamannya.

B. Bagian Utama/Inti
Bagian utama atau inti dalam sebuah skripsi terdari dari isi
seluruh bab, mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab
Penutup. Kerangka skripsi bagian utama disesuaikan dengan Jurusan/
Prodi masing-masing.
1. Bagian Utama/Inti Skripsi Prodi KPI
Bagian utama/inti skripsi Prodi KPI terdiri dari 2 model,
yaitu model penelitian kuantitatif dan model penelitian kualitatif.
a. Model Penelitian Kuantitatif
Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
Pada sub bagian latar belakang masalah terdiri dari beberapa
paragrap dan halaman yang menggambarkan mengenai latar
belakang permasalahan secara global dan khusus tergantung
dari perspektif penyusuannya baik itu deduktif maupun
induktif.

14
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan sub bagian berisi pertanyaan
penelitian tentang hal-hal yang akan menjadi fokus
penelitian.
3) Tujuan Penelitian
Bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian. Tujuan penelitian biasanya lebih dari satu
tujuan. Tujuan penelitian ini memberikan arah kepada
pencapaian penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Pada bagian ini, diuaraikan manfaat-manfaat yang diperoleh
dari penelitian ini baik, manfaat parktis maupun manfaat
teoritis.
5) Penelitian Terdahulu yang Relevan
Sub Bagian ini berisi tentang beberapa penelitian yang
dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian
yang diangkat dengan memaparkan perbedaan dan kesamaan
penelitian tersebut dengan penelitian skripsi yang sedang
dilakukan.
6) Sistematika Pembahasan
Sub bagian ini berisi tentang urutan pembagian pembahasan
yang akan dibahas pada penelitian.

Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori


1) Kajian Pustaka
Pada sub bagian ini menjelaskan secara runtut konsep dan
variabel yang digunakan secara mendetail sesuai dengan
judul penelitian.
2) Landasan Teori
Pada sub agian ini berisi tentang teori-teori yang digunakan
untuk menganalisis penelitian saudara.

Bab III Metodologi Penelitian


1) Metode Penelitian
Pada bagian ini disajikan secara jelas jenis penelitian yang
akan dilakukan, apakah berbentuk deskriptif, korelasional,
komparatif atau yang lainnya.

15
2) Lokasi dan Waktu
Sub bagian ini menjelaskan lokasi dan waktu penelitian.
3) Populasi dan Sampel
Sub bagian ini menjelaskan mengenai pengambilan populasi
dan sampel penelitian yang dilakukan. Serta menjelaskan
cara/teknik penarikan sampel yang digunakan.
4) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam
mengumpulkan informasi kuantitatif, yaitu kuesioner,
wawancara terencana, tes, observasi terencana, inventarisasi,
skala rating, ukuran biasa.
5) Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian menurut adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk
menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Pada
bagian ini secara detail menjelaskan variavel-variabel yang
digunakan dalam penelitian.
6) Hipotesis
Hipotesis merupakan prediksi hasil penelitian yang
digambarkan sebagai pernyataan diterima (H1) dan ditolak
(H0). Hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teoritis
yang kuat terkait dengan penelitian yang diangkat.
7) Analisis Data
Sub bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan


1) Deskripsi Objek Penelitian
Pada bagian ini menjelaskan mengenai kondisi objektif
penelitian.
2) Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini menjawab rumusan masalah sehingga
pembagian sub bagian dilakukan sesuai dengan rumusan
masalah yang disusun.

16
Bab V Penutup
1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban ringkas terhadap rumusan
masalah yang diajukan dalam bab I. Dengan demikian,
kesimpulan harus konsisten dengan perumusan masalah yang
ingin dicarikan jawabannya melalui penelitian yang
dilakukan.
2) Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian serta dapat
ditujukan kepada pengambil kebijakan, pengguna hasil
penelitian, ataupun kepada peneliti berikutnya.

b. Model Penelitian Kualitatif


Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya
masalah ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi
melakukan penelitian. Perlu disampaikan tentang adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, juga argumentasi
perlunya penelitian dilakukan. Latar belakang dalam
penelitian kualitatif bersifat sementara, tentatif dan dapat
berkembang mengikuti perkembangan situasi di lapangan.
2) Rumusan Masalah
Bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat
pertanyaan. Rumusan hendaknya menampakkan konsep
maupun variabel yang diteliti. Selain itu, rumusan masalah
harus relevan dengan kasus yang ingin diteliti.
3) Tujuan Penelitian
Bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian. Tujuan penelitian biasanya lebih dari satu
tujuan. Tujuan penelitian ini memberikan arah kepada
pencapaian penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Temuan atau hasil penelitian yang dilakukan akan
memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu, lembaga
dan stakeholders terkait. Penulisan manfaat dapat dibagi
menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

17
5) Penelitian Terdahulu yang Relevan
Bagian ini memaparkan beberapa penelitian yang telah
dilakukan dan relevan dengan tema penelitian yang sedang
dilakukan. Penelitian terdahulu berfungsi sebagai sumber
inspirasi yang nantinya membantu pelaksanaan penelitian.
Selain itu peneliti juga bisa memeriksa apa yang kurang dan
kelebihan untuk dikembangkan. Sehingga ilmuwan juga bisa
membuat sebuah penelitian yang orisinil/baru karena tahu
mana yang sudah ditemukan dan mana yang belum.
6) Sistematika Pembahasan
Bagian ini menjelaskan urutan pembahasan dalam
menyelesaikan karya tulis agar tersusun secara runtut dan
rapi.

Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori


1) Kajian Pustaka
Uraian secara teoritis tentang seluruh konsep yang berkaitan
dengan tema penelitian yang sedang dilakukan.
2) Landasan Teori
Uraian tentang teori yang akan digunakan dalam
menganalisa data penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian


1) Metode Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus menjelaskan jenis metode
penelitian yang digunakan. Hendaknya peneliti menjelaskan
mengapa menggunakan metode kualitatif. Selain itu, peneliti
juga harus menuliskan rencana pendekatan yang digunakan
untuk melakukan penelitian, misalnya; naratif-deskriptif,
fenomenologi, etnografi, grounded theory, studi kasus,
semiotika, framing, analisis wacana dan analisis isi.
2) Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan berbagai aspek yang berkaitan
dengan lokasi penelitian dan mengapa lokasi tersebut
dipilih. Demikian pula dijelaskan mengenai berapa lama dan
kapan penelitian dilaksanakan.

18
3) Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan proses dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam pengumpulan data. Di sini juga harus
dijelaskan teknik data yang digunakan. Teknik-teknik
tersebut dapat berupa: wawancara, pengamatan atau
observasi, dokumentasi dan angket atau kuesioner.
4) Analisis Data
Bagian ini menjelaskan tahapan yang digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan


1) Menguraikan secara singkat gambaran umum lokasi
penelitian seperti sejarah singkat, visi misi dan seterusnya
bisa dilihat di lampiran daftar isi.
2) Uraian mengenai hasil penelitian berupa temuan-temuan dari
penelitian yang telah dilakukan dengan disertai
pembahasannya yang analitis dan terpadu.
3) Temuan-temuan tersebut disajikan dan dianalisis secara jujur
dan apa adanya sesuai dengan etika ilmiah.

Bab V Penutup
1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban ringkas terhadap rumusan
masalah yang diajukan dalam bab I. Dengan demikian,
kesimpulan harus konsisten dengan perumusan masalah yang
ingin dicarikan jawabannya melalui penelitian yang
dilakukan.
2) Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian serta dapat
ditujukan kepada pengambil kebijakan, pengguna hasil
penelitian, ataupun kepada peneliti berikutnya.

2. Bagian Utama/Inti Skrpsi Prodi Prodi BKI


Bagian utama/inti skripi Prodi BKI ini dapat dibuat dengan 2
model, yaitu model penelitian kuantitatif dan model penelitian
kualitatif.

19
a. Model Penelitian Kuantitatif
Bab I Pendahuluan
Bab I dalam skripsi merupakan hasil dari proposal yang
sudah diuji dan layak untuk dilanjutkan dalam penelitian dan
sudah diperbaiki. Susunan bab I sebagai berikut:
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini dikemukakan terdapatnya kesenjangan antara
harapan (das sollen) dengan kenyataan di lapangan (das sein),
baik kesenjangan teoritis, peraturan perundangan maupun
kesenjangan praktik. Di dalam latar belakang masalah perlu
dipaparkan secara ringkas teori, kesimpulan seminar, review
dari sumber relevan (seperti artikel jurnal ilmiah, skripsi, tesis,
disertasi, wawancara dan observasi yang valid).
2) Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang, maka dikemukakan
eksistensi dan urgensinya masalah yang diteliti serta faktor-
faktor (variabel) yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Untuk ini peneliti perlu melakukan kajian teori dan melakukan
analisis sehingga didapatkan variabel-variabel yang diduga
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3) Batasan dan Rumusan Masalah
Dari beberapa masalah yang dikemukakan dalam bagian
identifikasi masalah mungkin tidak akan semuanya diteliti
oleh peneliti. Untuk itu perlu adanya batasan dalam penelitian
dengan memfokuskan kepada faktor atau masalah masa saja
yang urgen untuk diteliti. Kemudian fokus masalah yang
dipilih harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
4) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal apa saja yang ingin dicapai
melalui penelitian yang akan dilakukan. Tujuan penelitian
dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah penelitian dan
dituliskan dengan singkat dan jelas.
5) Manfaat Penelitian
Temuan atau hasil penelitian yang dilakukan akan
memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu, lembaga dan
stakeholders terkait. Penulisan manfaat dapat dibagkan
menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

20
6) Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan pengertian dari variabel
penelitian yang akan diteliti. Adapun yang harus termuat
dalam definisi operasional ini adalah apa pengertian variabel
penelitian yang dimaksud oleh peneliti yang diturunkan melaui
teori, aspek-aspek apa saja yang akan diukur dari variabel itu
dan akan diukur dengan menggunakan apa?

Bab II Kajian Teoritis


1) Paparan Teori
a) Uraian sistematis dari teori-teori yang telah dikemukakan
oleh para ahli mengenai variabel-variabel penelitian yang
dibahas. Uraian tersebut sedapat mungkin diambil dari
sumber yang asli.
b) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana teori-teori
yang ada itu dimanfaatkan dalam kegiatan penelitian yang
dilakukan. Karena itu pula, kajian teoretis bukanlah
sebatas menampilkan definisi-definisi konseptual kemudian
menarik kesimpulan dari semua definisi yang telah
disajikan.
2) Kerangka Berfikir
Bagian ini merupakan cara untuk merumuskan hipotesis (jika
pendekatan kuantitatif), analisis hasil penelitian dan sebagai
pisau analisis masalah penelitian. Bagian ini berisi uraian yang
diarahkan untuk menyusun kerangka pendekatan atau konsep
yang diterapkan dalam penelitian (dapat menggunakan bagan
atau diagram keterkaitan masalah dan teori yang digunakan).
Materi yang disampaikan diusahakan menggunakan referensi
terbaru dan asli. Kerangka berfikir merupakan kajian rasional
tentang keterkaitan antara fokus penelitian atau variabel
penelitian dalam menjawab atau memecahkan masalahan
penelitian.
3) Hubungan antar Variabel
Penjelasan mengenai hubungan atau keterkaitan antara
variabel penelitian. Dalam mengkaji teori, penulis
menjelaskan kedudukan suatu variabel terhadap variabel yang
lain dalam masalah yang sedang diteliti. Kerangka penalaran
logis mengenai analisis terhadap permasalahan yang dibahas.

21
Bila mungkin, hubungan antar variabel digambarkan secara
skematis dalam bentuk diagram atau bagan.
4) Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian relevan berisi penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya dan terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan. Peneliti menunjukkan persamaan dan perbedaan
dengan penelitian terdahulu.
5) Hipotesis
a) Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang harus diuji kebenarannya melalui penelitian yang
akan dilaksanakan.
b) Hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu
hubungan, sebab akibat dari kinerja variabel yang perlu
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat dibedakan dalam
hipotesis deskriptif, hipotesis argumentatif, hipotesis kerja
dan hipotesis statistik atau hipotesis nol.
c) Dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan kalimat
tanya.

Bab III Metode Penelitian


1) Jenis Penelitian
Pada Bagian ini disajikan secara jelas jenis penelitian yang
akan dilakukan, apakah berbentuk deskriptif, korelasional,
komparatif, ex post facto, atau eksperimen.
2) Variabel Penelitian
Suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi atau hubungan tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi
beberapa macam di antaranya: variabel independen, variabel
dependen, variabel moderator, variabel intervening.
3) Populasi dan Sampel
a) Penjelasan rinci mengenai populasi penelitian, apa atau
siapa serta berapa jumlah anggota populasi penelitian.
b) Uraian mengenai berapa jumlah sampel dan cara
pengambilan sampel dengan disertai alasannya.

22
4) Instrumen Penelitian
Bagian ini menjelaskan bentuk instrumen sebagai alat ukur
yang akan digunakan dalam penelitian, apakah akan
menggunakan angket, wawancara, atau observasi, dan
sebagainya. Peneliti perlu menjelaskan secara rinci apa dan
bagaimana instrumen dirancang, disusun, ditimbang,
diujicobakan, dan dianalisis sehingga diperoleh instrumen
yang memenuhi persyaratan ilmiah seperti valid dan reliable.
5) Prosedur Penelitian
Berisikan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan oleh
penelitia dari awal sampai akhir penelitian.
6) Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan cara-cara yang digunakan dalam
pengumpulan data. Disini juga dapat dikemukakan jadwal
waktu pelaksanaan pengumpulan data.
7) Teknik Analisis Data
a) Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis
data yang diperoleh disertai alasan mengapa teknik tersebut
yang digunakan.
b) Teknik analisis kuantitatif menggunakan statistik yang
paling sesuai berdasarkan tujuan, baik bersifat deskriptif
maupun statistik inferensial.

Bab IV Hasil dan Pembahasan


1) Hasil Penelitian
Bagian ini berisikan temuan penelitian setelah melalui
serentetan data, yaitu berupa deskripsi data dan/atau hasil
pengujian hipotesis. Pemaparannya haruslah sesuai dengan
tujuan penelitian yang sudah ditetapkan. Pada bagian deskripsi
data berisi paparan variabel penelitian yang telah dianalisis
dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi,
nilai rata-rata, simpangan baku atau lainnya. Sedangkan
pengujian hipotesis merupakan paparan tentang hasil analisis
statistik tentang hipotesis yang diajukan pada bagian hipotesis.
Sehubungan dengan paparan hasil penelitian baik berupa
deskripsi data atau hasil pengujian hipotesis yang telah
disajikan berdasarkan hasil analisis statistik perlu diiringi oleh
penjelasannya.

23
2) Pembahasan
Peneliti haruslah membahas temuan-temuan penelitian seperti
yang dijabarkan pada bagian hasil penelitian. Menelaah
temuan penelitian dengan menggunakan hasil-hasil penelitian
lain yang relevan dan kajian teoritik lainnya.

Bab V Kesimpulan dan Saran


1) Kesimpulan merupakan jawaban ringkas terhadap perumusan
masalah yang diajukan dalam bab I. Dengan demikian,
kesimpulan harus konsisten dengan perumusan masalah yang
ingin dicarikan jawabannya melalui penelitian yang dilakukan.
2) Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian serta dapat
ditujukan kepada pengambil kebijakan, pengguna hasil
penelitian, ataupun kepada peneliti berikutnya.

b. Model Penelitian Kualitatif


Bab I Pendahuluan
Bab I dalam skripsi merupakan hasil dari proposal yang sudah
diuji dan layak untuk dilanjutkan dalam penelitian dan sudah
diperbaiki. Susunan bab I sebagai berikut:
1) Latar Belakang Masalah
Menjelaskan permasalahan penelitian yang ditemukan di
lapangan. Latar belakang dalam penelitian kualitatif bersifat
sementara, tentatif dan dapat berkembang mengikuti
perkembangan situasi di lapangan. Menyajikan latar belakang
masalah yang mendalam dengan menemukan novelty atau
kebaharuan dari penelitian yang akan dilakukan. Menjelaskan
urgensi masalah penelitian penting untuk diteliti.
2) Rumusan Masalah
Bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat
pertanyaan. Rumusan hendaknya menampakkan konsep
maupun variabel yang diteliti. Selain itu, rumusan masalah
harus relevan dengan kasus yang ingin diteliti.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal-hal apa saja yang ingin
dicapai melalui penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian

24
hendaklah berkaitan dengan fokus penelitian dan ditulis
dengan singkat dan jelas.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis dan praktis bagi pihak-pihak yang memiliki
implikasi secara langsung maupun tidak langsung terkait
dengan hasil penelitian.
5) Definisi Operasional
Menjelaskan pengertian dari variabel penelitian yang akan
diteliti. Adapun yang harus termuat dalam definisi
operasional ini adalah apa pengertian variabel penelitian yang
dimaksud oleh peneliti yang diturunkan melaui teori, aspek-
aspek apa saja yang akan diukur dari variabel itu dan akan
diukur dengan menggunakan apa?

Bab II Kajian Pustaka


1) Kajian teoritis berisi:
a) Uraian sistematis dari teori-teori yang telah dikemukakan
oleh para ahli mengenai variabel-variabel penelitian yang
dibahas. Uraian tersebut sedapat mungkin diambil dari
sumber yang asli.
b) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana teori-teori
yang ada itu dimanfaatkan dalam kegiatan penelitian
yang dilakukan. Karena itu pula, kajian teoretis bukanlah
sebatas menampilkan definisi-definisi konseptual
kemudian menarik kesimpulan dari semua definisi yang
telah disajikan.
2) Kerangka Berfikir
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah alur dalam
penelitian kualitatif yang akan dilakukan oleh peneliti.

Bab III Metode Penelitian


Bab ini menguraikan secara rinci mengenai waktu dan tempat
penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, jenis metode
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1) Jenis Penelitian
Peneliti harus menjelaskan jenis penelitian yang digunakan.
Hendaknya peneliti menjelaskan mengapa menggunakan
metode kualitatif. Selain itu, peneliti juga harus menuliskan

25
rencana pendekatan yang digunakan untuk melakukan
penelitian seperti grounded theory, fenomenology, etnografi
atau studi kasus dan action research.
2) Setting Penelitian, berisi:
a) Penjelasan mengenai berapa lama dan kapan penelitian
dilaksanakan.
b) Uraian singkat yang menjelaskan alasan mengapa tempat
itu dipilih sebagai lokasi penelitian.
c) Gambaran secukupnya mengenai letak dan kondisi
obyektif dari lokasi penelitian.
3) Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif, instrumen utama yang berperan
adalah peneliti itu sendiri. Namun peneliti membutuhkan
instrumen untuk membantunya menggali data. Instrumen
tersebut perlu dikemukakan pada bagian ini.
4) Sumber Data
a) Subyek Penelitian
Merupakan narasumber utama yang menjadi fokus
penelitian. Kriteria harus jelas untuk memastikan sumber
data yang diperoleh.
b) Informan Penelitian
Merupakan narasumber pendukung yang dapat
menguatkan informasi yang diperoleh dari sumber utama.
Fungsinya adalah membantu pemeriksaan keabsahan data
(triangulasi).
5) Teknik Pengumpulan Data, berisi:
a) Uraian rinci mengenai proses dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam pengumpulan data.
b) Penjelasan mengenai teknik pengumpulan data yang
digunakan. Teknik-teknik tersebut dapat berupa: (1)
observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi.
6) Teknik Analisis Data
Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh disertai alasan mengapa teknik tersebut yang
digunakan.
7) Teknik Keabsahan Data
Beberapa teknik dapat dipilih dalam teknik pengujian
keabsahan data, antara lain melakukan perpanjangan

26
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
tiangulasi, diskusi teman sejawat (interrater), analisis kasus
negatif dan member check.

Bab IV Hasil dan Pembahasan


1) Hasil Penelitian
Temuan peneltian dipaparkan dalam dua bagian utama yaitu
gambaran umum subyek dan hasil-hasil temuannya.
a) Gambaran umum subyek penelitian
Berisi identitas subyek penelitian serta informasi latar
belakang kondisi sosial ekonomi dan budaya yang relevan
dengan tema penelitian.
b) Hasil-hasil temuan
Peneltian kualitatif adalah penelitian yang berfungsi untuk
menemukan hal-hal yang baru. Temuan-temuan dalam
penelitian dapat ditunjukkan dengan adanya foto atau
pendapat informan yang kredibilitasnya telah teruji.
2) Pembahasan
Berisi penjelasan atas temuan-temuan penelitian dengan cara,
mengutip pendapat ahli, hasil penelitian terdahulu, maupun
teori-teori yang relevan.

Bab V Kesimpulan dan Saran


1) Kesimpulan merupakan jawaban ringkas terhadap perumusan
masalah yang diajukan dalam bab I. Dengan demikian,
kesimpulan harus konsisten dengan perumusan masalah yang
ingin dicarikan jawabannya melalui penelitian yang
dilakukan.
2) Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian serta dapat
ditujukan kepada pengambil kebijakan, pengguna hasil
penelitian, ataupun kepada peneliti berikutnya.

3. Bagian Utama/Inti Skripsi Prodi PMI


Bagian utama atau inti dalam sebuah skripsi terdari dari isi
seluruh bab, mulai dari bab pendahuluan sampai dengan bab
penutup. Bagian ini dapat dibuat sesuai format penelitian etik
(kuantitatif) dan emik (kualitatif dan/atau partisipatif).
Penelitian dengan pendekatan emik (native point of view) yaitu

27
peneliti mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat
dengan sudut pandang masyarakat (subyek) itu sendiri. Sebaliknya,
etik merupakan penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak
(dalam hal ini peneliti) untuk menjelaskan suatu fenomena dalam
masyarakat.
Penelitian yang dilakukan dapat ditentukan sesuai dengan
metodenya, yaitu: Penelitian Deskriptif, Penelitian Evaluasi, dan
Participatory Learning and Action/PLA (Belajar Bertindak
Bersama). Metode penelitian deskriptif (descriptive research) pada
umumnya bersifat memaparkan hasil penelitian dan berbagai
variabel atau konsep di dalam penelitian secara akurat, penjelasan
mengenai karakteristik atau sifat dari sebuah fenomena yang menjadi
pokok penelitian menjadi ciri khas metode ini, yang tujuan utamanya
adalah mempertegas situasi atau kondisi tertentu.
Metode penelitian evaluasi (evaluation research) adalah
suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk
mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program),
apakah telah sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak,
yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan
mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara objektif.
Metode Participatory Learning and Action/PLA (Belajar
Bertindak Bersama) merupakan metode pemberdayaan masyarakat
yang dikenal sebagai learning by doing yang dilakukan bersama
dengan subyek penelitian. Prinsip metode PLA dilakukan melalui
proses belajar secara bersama-sama dengan semua pemangku
kepentingan (stakeholders) secara interaktif untuk mengidentifikasi
dan menganalisis masalah/isu sosial yang relevan, serta menemukan
solusi dan ditindak-lanjuti secara bersama-sama oleh stakeholders.
Secara garis besar, metode penelitian deskriptif dan evaluasi
dapat dilakukan dengan pendekatan etik dan emik, sedangkan
metode PLA dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan emik.
Adapun uraian penulisan metode tersebut dapat disesuaikan dengan
aturan yang terdapat pada butir a., b., dan c. berikut ini:

a. Penelitian Kuantitatif (Deskriptif dan/atau Evaluasi)


Pada bagian isi ini terdiri dari bab dan sub bab atau sub-sub
bab, yaitu:

28
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian mengenai: 1) Latar Belakang
Masalah, 2) Perumusan Masalah, 3) Tujuan Penelitian, 4) Manfaat
Penelitian, dan 5) Sistematika Penulisan sebagaimana dijelaskan
berikut ini:
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya masalah
ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi melakukan
penelitian. Perlu disampaikan tentang adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, juga argumentasi perlunya penelitian
dilakukan. Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah
dilakukan serta perbedaannnya dengan penelitian sekarang. Dapat
pula ditampilkan data empirik tentang masalah yang diteliti.
2) Perumusan Masalah
Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat pertanyaan.
Rumusan hendaknya menampakkan variabel yang diteliti, jenis
atau sifat hubungan antara variabel tersebut dan subjek penelitian.
Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris,
yaitu memungkinkan dikumpulkan data untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan.
3) Tujuan Penelitian
Pada bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian. Tujuan penelitian biasanya lebih dari satu
tujuan. Tujuan penelitian ini memberikan arah kepada pencapaian
penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Merupakan pernyataan tentang kemanfaatan penelitian dalam
pengembangan ilmu yang bersifat teoristis dan praktis.
5) Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan urutan dalam menyelesaikan karya tulis
agar tersusun secara runtut dan rapi.

Bab II Kerangka Pemikiran


Kerangka Pemikiran ini merupakan hasil kajian yang
berisikan bukti dari hasil-hasil penelitian terdahulu atau orang lain.
Kerangka Pemikiran ini juga harus dipaparkan ketika membuat
usulan penelitian. Kerangka Pemikiran ini merupakan bahan

29
informasi dasar mengenai orientasi penelitian ke arah pemecahan
masalah dan sebagai dukungan atau landasan pembanding dari hasil
penelitian.
1) Kajian Teoretis yang Digunakan
Bagian ini disebut juga sebagai bagian teorisasi atau bangunan
logis. Ia berisikan uraian tentang abstraksi teori yang dihasilkan
dari penalaran silogisma dengan mensintesiskan antara premis
mayor dan premis minor. Abstraksi teorisasi atau penalaran ini
menunjukkan hubungan antar variabel.
2) Studi Penelitian Terdahulu
Bagian ini menjelaskan mengenai kegiatan penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi dengan
topik yang akan diteliti.
3) Definisi Konsep
Bagian ini berisi tentang konsep-konsep utama/kunci yang
mendasari penelitian dan diberikan penjelasan tentang definisi,
variabel-variabel pada konsep tersebut. Fungsi definisi konsep ini
juga untuk membatasi jangkauan penelitian dan supaya tidak
muncul perbedaan pengertian seandainya definisi tidak diberikan.
4) Penjelasan Variabel dan Indikator
Bagian ini menguraikan variabel-variabel dan indikator dari konsep
yang dipergunakan dalam penelitian. Variabel dan indikator ini
nantinya yang berperan penting dalam pengukuran hasil
penelitian
5) Perumusan Hipotesis
Pada bagian ini berisikan rumusan hipotesis yang akan diuji
kebenarannya. Hipotesis biasanya disusun atau dirumuskan dalam
kalimat pernyataan yang menunjukkan keterkaitan antar variabel.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian atau permasalahan penelitian.

Bab III Metode Penelitian


Menjelaskan tentang pemilihan metode yang digunakan,
penetapan lokasi penelitian yang diambil, teknik pengambilan
sampel yang digunakan, teknik pengumpulan data hasil penelitian,
teknik pengolahan data serta analisis data.

30
1) Pendekatan Penelitian
Menjelaskan secara umum tentang jenis penelitian yang
digunakan serta pendekatan yang digunakan.
2) Fokus Penelitian
Menjelaskan tentang masalah utama yang diteliti dari obyek
penelitian.
3) Lokasi dan Obyek Penelitian
Menjelaskan tentang lokasi penelitian, alasan penetapan lokasi
penelitian dan deskripsi tentang obyek penelitian
4) Penetapan Populasi dan Sampel
Memberikan penjelasan tentang populasi yang diambil dan
penetapan sampel dan metode yang digunakan
5) Teknik Pengumpulan Data
Menjelaskan tentang bagaimana cara mengumpulkan data
dilakukan
6) Teknik Analisa Data
Menjelaskan tentang bagaimana cara menganalisa data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan


1) Menyajikan gambaran umum lokasi penelitian.
2) Penyajian hasil-hasil penelitian.
3) Pembahasan pokok-pokok temuan penelitian dengan
menginterpretasi dan membandingkan pokok-pokok temuan dari
teori yang digunakan.

Bab V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
dinyatakan secara terpisah.
1) Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian.
Kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai
dalam penelitian.
2) Saran
Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengembangkan, menindak-lanjuti atau menerapkan hasil
penelitian baik bersifat teoretis dan praktis.

31
b. Penelitian Kualitatif (Deskriptif dan/atau Evaluasi)
Pada bagian isi ini terdiri dari bab dan sub bab atau sub-sub
bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian mengenai : 1) Latar Belakang
Masalah, 2) Perumusan Masalah, 3) Tujuan Penelitian, 4) Manfaat
Penelitian, 5) Tinjauan Pustaka, 6) Kerangka Pemikiran, 7) Metode
Penelitian, dan 8) Sistematika Penulisan sebagaimana dijelaskan
berikut ini:
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya masalah
ini diteliti, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi melakukan
penelitian. Perlu disampaikan tentang adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, juga argumentasi perlunya penelitian
dilakukan. Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah
dilakukan serta perbedaannnya dengan penelitian sekarang. Dapat
pula ditampilkan data empirik tentang masalah yang diteliti.
2) Perumusan Masalah
Pada bagian ini menunjukkan inti masalah yang hendak diteliti.
Biasanya masalah dirumuskan dalam sebuah kalimat pertanyaan.
Rumusan hendaknya menampakkan konsep maupun variabel
yang diteliti. Selain itu, rumusan masalah hendaknya relevan
secara realitas kasus yang ingin diteliti.
3) Tujuan Penelitian
Pada bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian. Tujuan penelitian biasanya lebih dari satu
tujuan. Tujuan penelitian ini memberikan arah kepada pencapaian
penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Merupakan pernyataan tentang kemanfaatan penelitian dalam
pengembangan ilmu yang bersifat teoristis dan praktis.
5) Tinjauan Pustaka
Berfungsi untuk mengetahui posisi penelitian yang dilakukan
dengan penelitian lain sehingga diketahui kebaharuan dan
perkembangan tentang tema yang sama dari sudut permasalahan,
dasar teoretis dan metode yang dipergunakan.

32
6) Kerangka Pemikiran
Merupakan penggambaran dari formulasi rumusan masalah, dasar
konseptual dan teoretis sehingga dapat dipahami alur dari
penelitian.
7) Metode Penelitian
Menjelaskan tentang Jenis Penelitian, Penetapan Lokasi
Penelitian, Fokus penelitian, Pemilihan informan, Teknik
pengumpulan data, Analisis data.
8) Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan urutan dalam menyelesaikan karya tulis
agar tersusun secara runtut dan rapi.

Bab II Kondisi Objek Penelitian


Menjelaskan data dan informasi tentang lokasi/subjek/objek
penelitian.

Bab III dan Bab IV Hasil Penelitian


Mendiskusikan dan menjawab rumusan masalah penelitian.
Masing-masing rumusan dijawab dalam 1 bab.

Bab V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
dinyatakan secara terpisah.
1) Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian.
kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai
dalam penelitian.
2) Saran
Dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil
penelitian baik bersifat teoretis dan praktis.

c. Penelitian Participatory Learning and Action (PLA)


Pada bagian isi ini terdiri dari bab dan sub bab atau sub-sub
bab, yaitu:

33
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi uraian mengenai : 1) Latar Belakang, 2)
Tujuan, 3) Keluaran, 4) Ruang Lingkup, 5) Potensi dan
Permasalahan 6) Fokus Pendampingan, 7 Metode dan Teknik, dan 8)
Sistematika Penulisan sebagaimana dijelaskan berikut ini:
1) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi faktor-faktor yang melatari perlunya masalah
ini dikaji, dilihat segi arti pentingnya dan motivasi melakukan
pendampingan program. Perlu disampaikan tentang adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, juga argumentasi
perlunya kajian partisipatif dilakukan. Disinggung pula kaji-
tindak sejenis yang pernah dilakukan serta perbedaannnya
dengan yang sekarang. Dapat pula ditampilkan data empirik
tentang masalah yang dikaji.
2) Tujuan
Pada bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai dari
kegiatan PLA. Tujuan PLA biasanya lebih dari satu tujuan yang
memberikan arah kepada pencapaian hasil pendampingan yang
diharapkan.
3) Keluaran
Merupakan pernyataan tentang kemanfaatan PLA dalam
pengembangan ilmu yang bersifat teoristis dan praktis.
4) Ruang Lingkup
Menjelaskan batasan program/aktivitas melalui PLA, di
antaranya: pelaksanaan program/kegiatan, metode dan teknik
pengumpulan data, strategi dan tahapan pengembangan
masyarakat, dan sebagainya.
5) Potensi dan Permasalahan
Memetakan potensi dan masalah yang dihadapi komunitas/
kelompok sasaran.
6) Fokus Pendampingan
Menjelaskan teori/konsep pengembangan masyarakat dalam
menyusun program/aktivitas melalui PLA. Kemudian, secara
spesifik disusun logical framework yang berisi tentang tujuan,
aktivitas, manfaat, indikator, dan asumsi penting keberhasilan
program/kegiatan, serta deskripsi tahapan pengembangan
masyarakat mulai dari tahap pengkajian, pelaksanaan
pendampingan, hingga tahap terminasi.

34
7) Metode dan Teknik
Menjelaskan detil tentang metode partispatif, kelompok/
komunitas sasaran, teknik pengumpulan data dan pendampingan,
dan analisis data sebagai bahan dasar pengembangan komunitas.
8) Sistematika Penulisan
Merupakan penjelasan urutan dalam menyelesaikan karya tulis
agar tersusun secara runtut dan rapi.

Bab II Deskripsi Subjek Dampingan


Menjelaskan secara detil data yang berisi informasi
lokasi/subyek/obyek dampingan, seperti: profil desa komunitas/
kelompok dampingan, modal sosial, dsb.

Bab III Pelaksanaan Program Pendampingan


Menjelaskan detil pelaksanaan program/kegiatan melalui
PLA yang menjadi perhatian dari tujuan dan pemetaan masalah.

Bab IV Pembahasan
Mendeskripsikan dan menjelaskan data dan informasi fokus
pelaksanaan program dikombinasikan dengan teori/konsep yang
dikaji.

Bab V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran yang
dinyatakan secara terpisah.
1) Kesimpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan sehubungan dengan pemetaan masalah.
kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai
dalam pelaksanaan program/kegiatan.
2) Saran
Dibuat berdasarkan hasil temuan yang dimaksudkan untuk
mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil PLA
baik bersifat teoretis dan praktis.

35
C. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat
hidup dan lampiran-lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat judul buku, jurnal baik nasional maupun
internasional, ebook, makalah hasil seminar nasional dan
internasional, internet, rekaman hasil wawancara. Batas minimal
daftar pustaka, untuk buku adalah 15 buah dan untuk jurnal 5
buah. Untuk penelitian kepustakaan (library research) minimal
20 Buku dan 10 Jurnal.
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Daftar Lampiran
Lampiran-lampiran berisi tabel hitungan statistik, jika ada,
peraturan-peraturan, contoh kuesioner atau instrumen tertulis
yang digunakan seperti daftar pedoman wawancara, daftar
panduan observasi, SK penelitian, foto, dan surat keterangan
bukti telah melakukan penelitian.

36
BAB IV
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

A. Bahan dan Layout Kertas


Standar penulisan skripsi yang digunakan adalah, sebagai
berikut:
1. Kertas yang digunakan untuk mengetik skripsi adalah kertas HVS
70 gram ukuran B5 (17,5 cm x 25 cm) warna putih.
2. Skripsi yang akan diujiankan atau disidangkan difotokopi
sebanyak 4 eksemplar dan dilapisi dengan cover plastik
transparan bening di bagian depan dan karton warna coklat di
bagian belakang.
3. Cover atau sampul luar skripsi yang telah diuji dan dicetak
menggunakan sampul kertas buku ukuran B5. Bahan yang
digunakan adalah karton buffalo atau linen dengan warna dasar
coklat (kode gradasi warna: #F4A460), sesuai dengan warna
simbol untuk Fakultas Dakwah UIN SMH Banten.
4. Layout kertas, untuk pengetikan naskah skripsi menggunakan
komputer dengan program microsoft word atau program lain yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Margin atas: 3 cm dari tepi kertas.
b. Margin kiri: 3 cm dari tepi kertas.
c. Margin bawah: 2 cm dari tepi kertas.
d. Margin kanan: 2 cm dari tepi kertas.

B. Pengetikan
Pengetikan laporan skripsi dilakukan dengan cara:
1. Pengetikan dilakukan hanya pada satu muka kertas, kecuali
setelah selesai proses sidang munaqosyah.
2. Pengetikan dilakukan dengan komputer menggunakan program
microsoft word atau program lain yang dibutuhkan.
3. Jika pengetikan dengan komputer, maka jenis huruf yang
digunakan adalah Times New Roman, 1,5 spasi dengan font 11
untuk seluruh naskah skripsi, kecuali untuk pengetikan Footnote
dan Cover.
4. Catatan kaki atau Footnote menggunakan huruf Times New
Roman dengan ukuran font 10.

37
5. Pengetikan paragraf baru, menjorok atau masuk ke dalam tujuh
karakter dari margin kiri ketikan.
6. Penunjuk bab (bab I dan seterusnya) dan judul bab selalu dimulai
dengan halaman baru.
7. Pengetikan menggunakan tinta berwarna hitam.
8. Kosa kata yang diketik dengan huruf kapital, di-bold dan
ditempatkan di tengah bagian atas halaman, adalah:
a. KATA PENGANTAR
b. ABSTRAK
c. DAFTAR ISI
d. DAFTAR TABEL (jika ada)
e. DAFTAR GAMBAR (jika ada)
f. DAFTAR GRAFIK (jika ada)
g. DAFTAR DIAGRAM (jika ada)
h. DAFTAR LAMPIRAN
i. BAB I PENDAHULUAN
j. BAB II GAMBARAN OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN
k. BAB III URAIAN OBJEKTIF TEMUAN DATA
DILAPANGAN
l. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA/
PENERAPAN KONSELING
m. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
n. DAFTAR PUSTAKA
o. LAMPIRAN
p. RIWAYAT HIDUP
q. Judul skripsi, dan anak judul, kosa kata skripsi, nama
penulis, nama fakultas, universitas dan nama tempat.
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2021
M/1443 H
9. Kosa kata yang huruf pertama diketik kapital:
a. Judul setiap sub bab, contoh: A. Latar Belakang Masalah.
b. Referensi pada footnote dan pada daftar pustaka.
c. Setiap kosa kata pada pernyataan pengajuan skripsi di
lembar persetujuan pembimbing dan lembar pengesahan
dewan penguji, kecuali kata sambung dan kata depan.
Seperti pada nomor 2.a.4) dan 2.a.5) di bawah.

38
10. Kata yang diketik miring (italic) adalah;
1. Kata-kata yang berasal dari bukan bahasa Indonesia, seperti
bahasa Inggris, bahasa Arab yang ditulis dengan huruf Latin,
atau bahasa daerah.
2. Judul buku pada footnote dan pada daftar pustaka.

C. Spasi
1. Pengetikan satu spasi adalah sebagai berikut:
b. Jarak antar baris pada judul di cover luar dan cover dalam.
c. Jarak antar baris ketikan pada footnote atau catatan kaki dalam
sumber yang sama.
d. Jarak antar baris pada ketikan abstrak.
e. Jarak antar sub bab dan antar baris sub bab dalam daftar isi.
f. Jarak antar baris pada tulisan di lembar pengesahan
pembimbing, seperti contoh berikut ini. Diajukan kepada
Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana S-1
dalam Sesuai dengan Jurusan Masing Masing
g. Jarak antar baris pada tulisan di lembar persetujuan tim
penguji.
h. Kutipan langsung yang ketikannya empat baris atau lebih.
i. Jarak antar baris pada judul tabel, gambar, grafik, dan diagram
yang melebihi satu baris.
2. Pengetikan 1.5 spasi adalah sebagai berikut:
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya pada
seluruh naskah skripsi pada bagian utama.
b. Jarak antara paragraf yang satu dan paragraf yang lain.
c. Jarak antara tulisan/ketikan bab dengan judul bab (seperti
ketikan bab I dengan judul pada bab pendahuluan).
d. Jarak antara footnote satu dengan footnote berikutnya
e. Jarak antara satu buku dengan buku berikutnya dalam daftar
pustaka.
f. Jarak antara judul sub bab dengan baris pertama teks dan
alinea teks diketik menjorok ke dalam tujuh ketukan (atau satu
tab pada keyboard komputer).
g. Jarak antara teks baris terakhir dengan garis separator dan
antara garis separator dengan footnote.

39
h. Jarak antara judul tabel, gambar, grafik, diagram, dan
sejenisnya dengan tabel, gambar, grafik, dan diagram.
3. Pengetikan dua spasi adalah sebagai berikut:
a. Jarak antara teks dengan judul tabel, gambar, grafik, diagram.
b. Jarak antara baris terakhir teks dengan judul sub bab
4. Pengetikan dengan tiga spasi adalah sebagai berikut:
a. Jarak antara judul bab dengan teks pertama yang ditulis atau
antara judul bab dengan judul sub bab.
b. Jarak antara tulisan ABSTRAK dengan baris pertama teks
abstrak.
c. Jarak antara tulisan DAFTAR PUSTAKA dengan baris
pertama sumber rujukan pertama dalam daftar pustaka.

D. Kutipan/Teknik Pengutipan
Pengetahuan ilmiah merupakan akumulasi dari pengetahuan-
pengetahuan yang dihasilkan sebagai rangkaian dialektika hasil
penelitian yang dilakukan orang dalam berbagai bidang. Suatu proses
yang akan terus bergulir selama ilmuwan masih berusaha memenuhi
rasa penasaran dan keingintahuannya terhadap berbagai fenomena
misteri alam dan kehidupan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan ketika seseorang hendak
meneliti suatu masalah ia akan menengok khazanah pengetahuan ke
belakang, untuk mengetahui apa yang sudah untuk dijadikan rujukan
dan penguat argumen dan apa yang belum diteliti orang sebagai
pijakan pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. Aturan kegiatan
“tengok-menengok” karya orang lain ini umumnya disebut dengan
teknik pengutipan. Dalam bagian teknik pengutipan ini akan dibahas
pengertian kutipan, jenis kutipan dan cara pengutipannya.

1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah setiap istilah, ungkapan, kalimat, pernyataan,
gagasan dan wacana yang diambil baik secara langsung maupun
tidak langsung dari karya orang lain.
2. Jenis Kutipan
Setiap karya ilmiah yang ditulis berdasarkan gagasan atau
pernyataan orang lain melalui pengutipan haruslah diakui
penulisnya/pengutipnya secara tegas dengan cara menyebutkan
sumber rujukan dari mana kutipan diambil. Kegagalan dalam

40
melakukan ini bisa mengarah pada plagiarisme yaitu tindakan plagiat
atau penjiplakan yang melanggar hak cipta, suatu tindakan yang
sangat tercela dalam dunia keilmuan/akademis dengan sanksi mulai
dari teguran keras, pengguguran atau pembatalan karya ilmiah
hingga pemecatan sebagai mahasiswa dari lembaga pendidikan
tinggi bersangkutan. Pengutipan ini bisa dilakukan dengan cara:
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

a. Kutipan Langsung
Suatu kutipan disebut kutipan langsung apabila gagasan atau
pernyataan dalam karya orang lain dikutip secara langsung dan sama
persis seperti aslinya tanpa membuat perubahan apapun baik dalam
isi, susunan kata, ejaan, kapitalisasi, dan tanda bacanya. Setidaknya
ada sembilan model cara penulisan kutipan langsung.
1) Prosa
Kutipan prosa yang panjangnya kurang dari empat baris atau
kutipan pendek harus dimasukkan ke dalam badan tulisan (body of
the text) dan diapit oleh dua tanda petik. Berikut adalah dua contoh
kutipan pendek prosa:

Ketika menafsirkan kalimat fi sabilillah sebagai salah


satu penerima zakat dalam al-Qur’an Surat at-Taubah: 60,
sebagaimana dikutip oleh M. Quraish Shihab, Sayyid
Quthub menyatakan bahwa “ini adalah pintu yang sangat
luas mencakup semua kemaslahatan umum”.1

_______________
1 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah , Vol. 5 (Jakarta: Lentera
Hati, 2011), Cetakan IV, h.146.

Adapun bagi kutipan panjang (block quotation), yakni kutipan


yang panjangnya lebih dari empat baris harus ditulis satu spasi dan
dipisahkan dari badan tulisan tanpa diapit tanda petik pada awal dan
akhir kutipan. Penulisan kutipan tersebut jaraknya 2 cm/0,787 inchi
dari margin kiri. Sedangkan inden penanda paragraf dalam kutipan
panjang tersebut jaraknya 3 cm/1,382 inchi dari margin kiri.
Perhatikan contoh kutipan panjang berikut:

41
Dalam menyikapi undang-undang Perkawinan tahun
1974, umat Islam di Indonesia terbagi ke dalam tiga
kelompok, sebagaimana dijelaskan oleh Amir Syarifuddin:
Pertama, tidak mengakui Undang-undang Perkawinan
itu sebagai aturan yang menggantikan kitab fikih. Mereka
tetap menjalankan dan patuh pada hukum fikih. Jumlah umat
Islam yang bersikap seperti ini masih banyak terutama yang
hidup di pedesaan. Kedua, mengakui Undang-undang
Perkawinan sebagai undang-undang yang harus dipatuhi
dalam kedudukannya sebagai warga negara; dan dalam
waktu yang bersamaan sebagai orang yang beragama Islam
tetap mengakui dan menjalankan aturan fikih. Sikap mereka
tetap mendua. Kelompok ketiga, yang bersikap dan
menganggap Undang-undang Perkawinan sebagai undang-
undang negara yang sah mengatur urusan perkawinan umat
Islam di Indonesia.2
__________
2 Amir Syarifuddin, Meretas Kebekuan Ijtihad;Isu-isu Penting
Hukum Islam Kontemporer di Indonesia, editor: Abdul Halim (Jakarta:
Ciputat Press, 2005), Cetakan V, h. 49-50.

2) Puisi, Pribahasa dan Sajak


Kutipan dari satu atau bait puisi, sajak dan pribahasa
dimasukkan ke dalam badan tulisan dan diapit oleh dua tanda petik.
Tetapi apabila kutipan dari puisi, sajak dan pribahasa tersebut lebih
dari dua baris maka harus dipisahkan dari badan teks tulisan dan
tanpa diapit dua tanda petik. Pengetikannya boleh satu atau dua spasi
dan jaraknya empat spasi dari margin kiri. Contoh berikut adalah
kutipan dari puisi/sajak yang panjangnya lebih dari dua baris :

Kerusakan besar, si alim yang tak bermoral


Lebih besar lagi, si bodoh yang sok ahli ibadah
Keduanya bencana besar di dunia
Bagi yang meniru mereka dalam agamanya.3
_______________
3 Syair/sajakImam asy-Syafi’i dimuat dalam buku Diwan al-Imam
asy-Syafi’i, edisi Muhammad Abdurrahim sebagaimana dikutip oleh

42
Ahmad Musyafiq, Reformasi Tasawuf al-Syafi’i (Jakarta: Atmaja, 2003),
h. 17.

3) Epigraf
Epigraf adalah sajak atau pernyataan pendek yang
mengungkapkan suatu gagasan dengan cara yang indah dan menarik.
Apabila diletakkan di bawah judul bab posisinya tepat di tengah
ditulis satu spasi tanpa tanda petik. Nama penulis sajak atau
ungkapan tersebut beserta sumbernya langsung ditulis di bawah
epigraf tersebut. Epigraf ini sifatnya opsional, artinya boleh ada
boleh tidak ada.
Contoh:

BAB II
IJTIHAD DALAM HUKUM ISLAM

Sesungguhnya ijtihad-lah yang membuat syari’at Islam


menjadi subur dan kaya serta memberikannya kemampuan untuk
memegang kendali kehidupan ke arah jalan yang dikehendaki
Allah SWT.
Yusuf al-Qardhawi, Ijtihad dalam Syari’at Islam

4) Ayat Al-Qur’an dan Hadis


Kutipan langsung dari al-Qur’an dan Hadis ditulis dengan teks
bahasa Arab dengan menyebutkan nama dan nomor surat dalam
tanda kurung pada akhir kutipan. Kutipan teks Hadis harus
dilengkapi pula dengan sanad dan rawinya, sesuai dengan kitab
Hadis yang dikutipnya. Sedangkan, kutipan terjemahan al-Qur’an
dan Hadis berlaku sebagaimana kutipan prosa. Terjemahan al-Qur’an
dalam bahasa Indonesia dianjurkan menggunakan versi terjemahan
yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia.

Contoh:
ّٰ ‫وة َو ْار َك ُع ْوا َم َع‬
َ ٰ َّ ُ ٰ َ ٰ َّ َ
َ‫الر ِك ِع ْي َن‬ ‫الصلوة َواتوا الزك‬ ‫َوا ِق ْي ُموا‬
َ )34 :‫(البقرة‬

43
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah
beserta orang-orang yang ruku'.” (QS. Al-Baqarah:
43)4

____________
4 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang:
Diponegoro: 2012) h. 8.

َّ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ
Hadis Nabi SAW:
‫ص َلى الل ُه‬ ‫ قال رسول الل ِه‬: ‫وعن أ ِبي هريرة ر ِض ي الله عنه قال‬
َّ ‫َع َل ْيه َو َس َّل َم ََل َي ْغ َتس ْل َأ َح ُد ُك ْم في ْاْلَاء‬
.‫الدا ِئ ِم َو ُه َو ُج ُن ٌب‬ ِ ِ ِ ِ
ٌ)‫(رواه ُم ْس ِلم‬
5) Elipsis atau Pelesapan
Elipsis atau pelesapan adalah penghilangan kata, frasa,
kalimat, bahkan paragraf pada bagian awal, tengah, dan akhir kutipan
yang ditandai dengan tiga titik, yang berjarak satu spasi (seperti ini . .
.). Perlu dicatat bahwa karena ketiga titik tersebut melambangkan
pelesapan dari kutipan yang dihilangkan, maka ketiga titik tersebut
harus terletak dalam tanda petik bagi kutipan maksimal empat baris,
sedangkan kutipan yang lebih dari empat baris harus dipisahkan dari
badan teks dan spasi satu, yang bagiannya dihilangkan.
a) Pelesapan di dalam sebuah kalimat ditandai dengan tiga titik,
contohnya:

Dengan demikian jelas bahwa, “dengan ijtihad...


mampu melakukan therapi setiap penyakit baru dengan obat
yang diambil dari ’apotik Islam’ sendiri dan tidak usah
mencarinya dari Barat atau dari Timur”.5
_______________
5Yusuf al-Qardhawi, Ijtihad dalam Syari’at Islam Beberapa
Pandangan Analatis tentang Ijtihad Kontemporer, Penterjemah: Achmad
Syathori (Jakarta: Bulan Bintang, 1987) h. vii.

44
b) Penghapusan atau penghilangan pada awal kalimat:

Hal ini diungkapkan dalam al-Qur’an surat Āli ‘Imrān:


191: “…Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami
dari siksa neraka.”6
______________
6 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an Departemen

Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro:


2012) h. 57.

c) Penghapusan pada akhir kalimat:


Salah satu faktor berkembangnya bank syari’ah,
menurut KH. Ma’ruf Amin: “umat Islam sendiri menyadari
akhirnya memilih bank syari’ah dibandingkan dengan bank
konvensional, karena bank syari’ah sudah dijamin
kehalalannya…” 7
_____________
7 Ma’ruf Amin, Prospek Cerah Perbankan Islam, editor: Abdul
Raouf (Jakarta: LeKAS, 2007), h. 3

d) Pelesapan pada awal dan akhir kalimat:


Adapun syari’ah senantiasa berubah sesuai dengan
kebutuhan dan taraf peradaban umat, yang berbeda-beda
sesuai dengan masa rasul masing-masing. Ini diungkapkan
dalam al-Qur’an “. . . untuk tiap-tiap umat di antara kamu,
kami berikan aturan dan jalan yang terang…”. (QS. al-
Maidah:48)8
______________
8 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an Departemen

Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: Diponegoro:


2012), h. 116.

6) Interpolasi
Kutipan harus disalin sama persis seperti aslinya, tetapi
kadang-kadang diperlukan suatu kata atau pernyataan yang bisa
disisipkan untuk memperbaiki kesalahan atau memperjelas gagasan.
Untuk memastikan pembaca bahwa kesalahan ejaan, ketidak

45
sesuaian kata, dan kesalahan lainnya memang berasal dari sumber
asli yang dikutipnya, maka kata Latin sic (yang berarti ‘demikian
adanya’) setelah kata yang salah tersebut. Interpolasi ini diletakan
dalam kurung kotak. Contoh :

Menjelaskan variasi berbedaan dalam bahasa Jawa, Rubin


dan Thomson menyatakan bahwa :
High form : “Menapa spanjenengan [sic] bade dahar skul
kalijan kaspe samenika?”
Low form : “Apa kowe arep mangan sega lan kaspe
saiki?”9
_______________

9 Joan Rubin and Irene Thomson, How to a More Successful

Language Learner, (Boston: Heine and Heine Inc., 1982), h.35.

Untuk tujuan memberi penjelasan atau membetulkan


kesalahan, interpolasi juga bisa digunakan dengan cara menyelipkan
informasi yang diletakkan dalam tanda kurung kotak sebagaimana
dicontohkan dalam kutipan berikut :
Muhammad Abduh [salah seorang tokoh pembaharu
Islam abad ke-19 M dari Mesir] tampaknya sangat
menghargai para mujtahid dari aliran atau madzhab fikih
manapun. Dalam pandangannya para mujtahid adalah
mereka yang mengorbankan kesanggupannya untuk
mendapatkan kebenaran dengan niat ikhlas serta ketakwaan
yang tinggi kepada Allah. 10
_______________
10 Arbiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad

Abduh; Suatu Studi Perbandingan (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 138.

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil
isinya saja, seperti saduran, ringkasan, ataupun parafrase dalam arti
mengambil isi atau maksud dari kalimat atau paragraph atau wacana
yang ditulis dalam karya sumber tersebut.
Dalam kutipan tidak langsung ini, penulis memiliki
keleluasaan untuk merumuskan kutipan dengan gaya bahasa dan
versinya sendiri dalam arti intisarinya ditentukan oleh penulis dari

46
sumber yang dikutip tersebut. Kutipan tidak langsung ditulis dangan
jarak dua spasi dan dimasukkan dalam bagian badan tulisan karya
ilmiah tanpa diapit dua tanda petik.
Berikut ini adalah contoh kutipan tidak langsung dengan cara
mengambil intisari sebuah paragraf dari sebuah karya terjemahan:
Muhammad Sayyid Qutub menegaskan bahwa doktrin
syahadat para Nabi adalah kalimat tauhid la ilaha illallah
sebagai dasar kehidupan manusia yang beriman yang akan
menyelamatkan manusia dari kemusyrikan dan kekufuran
dalam kalbunya.11
_______________

11 Muhammad Sayyid Qutub, Koreksi atas Pemahaman La ilaha

Ilallah, Penterjemah: M.Anwar (Yogyakarta: Al-Kautsar, 1989), h.21.

Contoh kutipan tidak langsung dari buku/kitab berbahasa Arab


contoh sebagai berikut :

Menurut as-Sayyid Sābiq, menikah mempunyai


pengaruh dan hikmah yang sangat besar pada manusia. Di
antara hikmahnya antara lain adalah 1) sebagai sarana untuk
menyalurkan hasrat bilogis manusia, 2) untuk mendapat,
menjaga dan mempeperbanyak keturunan, 3) menimbulkan
sifat kebapakan dan keibuan, 4) merasakan kasih sayang
terhadap anak-anak, 5) menimbulkan semangat bekerja
sebagai tanggung jawab dalam berumah tangga.12
_________________
12 As-Sayyid Sābiq, Fiqh as-Sunnah, Jilid ke- 2 (Beirut: Dār al-

Fikr, 1992) h. 10-12.

E. Catatan Kaki
Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa karya ilmiah yang
menggunakan rujukan pada karya orang lain harus mengakuinya
secara tegas dengan cara menuliskan semua sumber yang dirujuknya
dalam catatan. Catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman
badan teks karya tulis disebut catatan kaki yang dalam bahasa Inggris
disebut foot note dan bahasa Arabnya disebut dengan hasyiyah.
Sedangkan catatan yang dituliskan pada bagian akhir teks biasanya
disebut catatan akhir atau endnote atau hamisy. Namun demikian,

47
yang dipergunakan dalam buku pedoman ini adalah model catatan
kaki atau footnote.
Ada dua jenis catatan kaki: referensi dan isi. Catatan kaki
referensi juga mempunyai dua tujuan : (a) untuk mengutip otoritas
pernyataan yang dikutipnya dalam teks tulisan, dan (b) untuk
memberi referensi silang pada bagian lain dalam karya ilmiah yang
ditulis. Sebagaimana catatan kaki referensi, catatan kaki ini juga
mempunyai tiga tujuan : (a) untuk menyediakan tempat menuliskan
hal-hal relevan yang dipandang penting untuk diketahui tetapi
dikhawatirkan mengganggu kelancaran alur pemikiran apabila
disebutkan dalam badan tulisan, (b) untuk mengakui sumber
rujukan, dan (c) untuk memberikan informasi pembaca yang ingin
mengetahui lebih lebih lanjut gagasan yang dikutipnya sebagai
rujukan.
Catatan kaki diletakkan di bawah garis, dengan menggunakan
komputer garis ini akan terbentuk secara otomatis (dengan meng-klik
Reference-insert footnote). Baris pertama catatan kaki jaraknya 1,5
cm/0,591 dari margin kiri, sedangkan baris-baris berikutnya merapat
lurus pada margin kiri seperti badan teks. Catatan kaki ditulis dengan
menggunakan Font ukuran 10 Times New Roman.
Catatan kaki yang direkomendasikan dalam penulisan skripsi
di Fakultas Dakwah adalah catatan kaki dengan menggunakan
aplikasi Mendeley atau footnote.
Sumber-sumber rujukan yang pada umumnya dikutip dalam
karya ilmiah meliputi buku, Al-Qur’an, Hadis, artikel dalam surat
kabar, majalah dan jurnal, artikel dalam antologi dan ensiklopedia,
sumber yang tidak diterbitkan, wawancara, cakram padat (CD/DVD),
dan internet.

1. Buku
Catatan kaki yang bersumber dari buku dituliskan secara
berurutan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Nama lengkap pengarang, ditulis sesuai dengan nama yang
tercantum dalam buku karangannya tanpa embel-embel
pangkat dan gelar akademis apapun, diikuti koma.
b. Judul buku ditulis dalam cetak miring (italic), diikuti koma.
c. Penterjemah, apabila buku hasil dari terjemahan.
d. Tempat penerbitan diawali kurung buka dan diikuti titik dua.

48
e. Nama penerbit diikuti koma.
f. Tahun penerbitan diikuti kurang tutup.
g. Jika tidak disebutkan tempat dan tahun penerbitannya, maka
ditulis Ttp (tanpa tempat penerbit), dan tt (tanpa tahun).
h. Edisi cetakan disebutkan apabila dicetak lebih dari satu kali,
bila disebutkan cetakan pertama, maka tidak perlu ditulis.
i. h (singkatan dari halaman) diawali koma dan diikuti titik;
Nomor halaman dan diikuti titik.

Buku yang ditulis atau disunting oleh satu hingga dua orang,
nama lengkap penulis atau penyuntingnya harus disebutkan semua.
Berikut ini diberikan contoh catatan kaki:
_____________
1 Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar Studi
Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2001), h. 23.
_______________
2 Fachry Ali dan Bahtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam,

Rekontruksi Pemikiran Islam Indonesia Masa Orde Baru, (Bandung:


Mizan, 1986), h. 98.
_______________
3 Wahbah az-Zuḥaili, Zakat: Kajian Berbagai Madzhab,
Penterjemah Agus Effendi dan Bahruddin Fananny (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000), cetakan kelima, h. 98
_______________
4 Basam Tibi, Islam and The Cultural Accommodation of Social

Change, translated by Clare Krojzl, ( Boulder : Westview Press, 1991), h.


23.

Bila sumber atau referensi berasal dari buku/kitab


berbahasa Arab (bukan terjemahan) maka nama penulis buku dan
judul buku, tempat, nama dan tahun penerbit ditransliterasikan ke
dalam huruf Latin sesuai dengan pedoman, contohnya:
_____________
5 Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh al-Islāmi wa Adillatuhu, Jilid 1
(Beirut: Dār al-Fikr, 2012) h. 143.
Buku-buku yang ditulis atau disunting oleh tiga orang atau
lebih, hanya nama pertama saja yang secara lengkap disebutkan dan

49
ikuti kata dkk, diikuti titik dan koma, kemudian diikuti kata ed.
(editor) dalam kurung:
_____________
6 Ahmad Ibrahim, dkk., (ed.) Islam di Asia Tenggara

Perkembangan Kontemporer ( Jakarta: LP3ES, 1990), h. 8.

2. Pengulangan dalam Penulisan Catatan Kaki


Untuk efektifitas dan kemudahan dalam penulisan rujukan
pada catatan kaki, maka hal-hal berikut perlu diperhatikan:
a. Apabila rujukan dilakukan pada sumber yang sama dengan
sumber yang telah dirujuk sebelumnya, baik belum diseling atau
sudah diseling oleh rujukan lain, dalam halaman yang sama atau
halaman yang berbeda, maka cukup menyebutkan nama
penulisnya diikuti dengan judul bukunya. Apabila judul buku
lebih dari satu kata, maka cukup ditulis satu atau dua kata
pertama saja diikuti dengan tiga titik, contohnya:
_______________
7 Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh... 150.

_______________
8 Suparman Usman, Hukum Islam, ……, h. 34

Apabila mengutip dari buku penulis yang sama, dengan judul


buku yang sama tetapi bukunya terdiri dari beberapa jilid, atau
volume, maka penulisannya di depan judul setelah tiga titik
ditambahkan jilid/volumenya. Contoh:
_____________
9 Wahbah az-Zuḥaili, al-Fiqh... Jilid III, h. 150.

Selanjutnya apabila mengutip dari penulis/pengarang buku


yang mempunyai beberapa buku dengan judul berbeda, maka
penulisannya sebagai berikut:
_______________
10 Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar Studi

Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media


Pratama, 2001), h. 23.

50
_______________
11 Suparman Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta:

Darul Ulum Press, 1994), h. 34.

_______________
12 Suparman Usman, Hukum Islam,…, h. 54

_______________
13 Suparman Usman, Hukum Perwakafan,…,h. 38

Apabila nama penulis/pengarang buku atau kitab terdiri dua


atau lebih, maka untuk yang dua kata dapat ditulis lengkap seperti
contoh di atas, atau cukup ditulis nama akhirnya saja (dalam
buku/kitab berbahasa Arab biasanya berbentuk laqab/nisbah),
dengan penjelasan: …untuk selanjutnya ditulis…, misalnya:

______________
14 Jalāluddīn Abdurrahmān bin Abī Bakr as-Suyūthi, al-Asybāh wa

an-Nazhā’ir fi al-Furū’, (Ttp: Dār al-Fikr, tt), h. 5. Untuk selanjutnya


ditulis as-Suyūthi.

_________________
15 Muhammad Abū Zahrah, Ushūl al-Fiqh, (Ttp: Dār al-Fikr, tt.),
h. 45, untuk selanjutnya ditulis Zahrah.

_______________
16 Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-asas dan Pengantar Studi
Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2001), h. 23. Untuk selanjutnya ditulis Usman.

________________
17 As-Suyūthi, al-Asybāh…, h. 5.

________________
18 Zahrah, Ushūl al-Fiqh…, h. 50.

________________
19 Usman, Hukum Islam,…, h. 55

51
3. Qur’an dan Hadis
Catatan kaki untuk kutipan langsung dari Al-Qur’an yang
berbahasa Arab tidak diperlukan. Cukup tuliskan nama surat dan ayat
yang dirujuk pada akhir kutipan dalam kurung. Demikian juga
dengan Hadis dalam bahasa Arab, tuliskan perawinya saja. Berikut
contohnya:

Al-Qur’an:
ۤ َّ َ ٰٰٓ َ ْ َّ ُ ً ْ َ َْ َّ ‫ُه َو َّال ِذ ْي َخ َل َق َل ُك ْم‬
‫الس َما ِء‬ ‫ض ج ِميعا ثم استوى ِالى‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اَل‬ ‫ى‬ ‫ف‬ِ ‫ا‬‫م‬
َ
َ )29:‫ࣖ…(البقرة‬.. ‫ف َس ّٰو ُىه َّن َس ْب َع َس ٰم ٰو ٍت‬
Hadis Nabi:
َّ َّ َ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ
‫صلى الل ُه‬ ‫ قال رسول الل ِه‬: ‫وعن أ ِبي هريرة ر ِض ي الله عنه قال‬
َّ ‫َع َل ْيه َو َس َّل َم ََل َي ْغ َتس ْل َأ َح ُد ُك ْم في ْاْلَاء‬
‫ (رواه‬.‫الدا ِئ ِم َو ُه َو ُج ُن ٌب‬ ِ ِ ِ ِ
ٌ)‫ُم ْس ِلم‬
Namun, apabila terjemahan Al-Qur’an dan Hadis yang
dirujuk, maka tatacara penulisan catatan kakinya sama dengan
penulisan pada buku.
ۤ َّ َ ٰٰٓ َ ْ َّ ُ ً ْ َ َْ َّ ‫ُه َو َّال ِذ ْي َخ َل َق َل ُك ْم‬
‫الس َما ِء‬ ‫ض ج ِميعا ثم استوى ِالى‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اَل‬ ‫ى‬ ‫ف‬ِ ‫ا‬‫م‬
َ
َ )29:‫ࣖ…(البقرة‬.. ‫ف َس ّٰو ُىه َّن َس ْب َع َس ٰم ٰو ٍت‬
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan)
langit, ....(QS. Al-Baqarah: 29)9

_______________
9
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang:
Diponegoro: 2012) h. 8.

52
Hadis Nabi:
َّ َ ‫ َق‬: ‫ال‬ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ
َ ‫الل ُه َع ْن ُه َق‬
‫ال َر ُسو ُل الل ِه‬ ‫َوعن أبي هريرة ر ِض ي‬
َّ َْ ُْ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ ِ َّ َ
‫صلى الله علي ِه وسلم َل يغت ِسل أحدكم ِفي اْل ِاء الد ِائ ِم‬
)‫ (رواه ُم ْس ِل ٌم‬.‫َو ُه َو ُج ُن ٌب‬
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu mandi
dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam
keadaan junub.”(HR. Muslim)10
_________
10 Ibnu Hajar al-Asqalani, Bulughul Maram, Penterjemah:

Muh. Sjarief Sukandy (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1996), Cetakan


Keduapuluh, h. 10.

4. Artikel dalam Antologi dan Ensiklopedia


Sebagaimana penulisan catatan kaki rujukan buku, artikel
dalam surat kabar, majalah dan jurnal, artikel yang pertama kali
dirujuk dari antologi atau ensiklopedia harus diberikan catatan kaki
yang lengkap dan runut meliputi :
a. nama lengkap penulis tanpa gelar dan jabatan, diiikuti koma.
b. judul artikel, jika ada disertai sub-judul, ditulis dalam dua
tanda kutip, dan diikuti koma.
c. kata dalam diikuti nama penyunting diikuti singkatan ed
dalam kurung diikuti koma.
d. judul antologi atau ensiklopedia dicetak miring dan diikuti
koma.
e. tempat penerbitan yang didahului kurung buka dan diikuti titik
dua.
f. nama penerbit diikuti koma.
g. tahun penerbitan diikuti kurung tutup dan koma.
h. h diikuti titik; dan
i. nomor halaman diikuti titik.
Rangkaian contoh catatan kaki berikut mengilustrasi penulisan
catatan kaki dari antologi dan ensiklopedia yang benar:

53
_____________
11 M. Din Syamsuddin, “Peran Politik Generasi Muda Muslim,”

dalam Amir Luthfi dan Elviriadi, (ed.), Kebangkitan Generasi Baru Asia
Tenggara, (Pekanbaru: Suska Press, 2005), h. 103.
_____________
12 Abdul Aziz Dahlan, dkk (ed.) Ensiklopedi Hukum Islam Vol. 3,

(Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeven, 2001), h.158.

5. Artikel dalam Jurnal dan Periodikal


Penulisan rujukan untuk kali yang pertama catatan kakinya
harus disebutkan secara lengkap dan runut sebagai berikut:
a. nama lengkap tanpa gelar dan pangkat apapun diikuti koma.
b. judul artikel yang diapit dalam tanda petik diikuti koma.
c. nama jurnal atau periodikal ditulis dalam cetak miring dan diikuti
koma.
d. nomor vulume menggunakan angka Romawi besar, diikuti koma.
e. nomor seri, diikuti koma.
f. lalu diikuti bulan dan tahun dalam kurung, diikuti koma.
g. h diikuti titik.
h. nomor halaman, diikuti titik.

Berikut rangkaian contohnya:


_______________
21 M.A. Tihami, “Antropologi Fiqh; Gambaran tentang Isyarat dan
Pendekatan,” dalam ALQALAM: Jurnal Keagamaan dan
Kemasyarakatan, Vol. 15, No. 85 (Mei-Agustus 2002) LP2M IAIN SMH
Banten, h. 121.

_______________
22 Erdi, “Peran Ijtihad dalam Pengembangan Hukum Islam di
Indonesia”, Jurnal Al-Ahkam Vol 9 No. 1 (Januari-Juni, 2013) Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN SMH Banten, h. 59.

6. Artikel dalam Surat Kabar dan Majalah


Harian, mingguan, tengah bulanan dan bulanan seperti surat
kabar, tabloid dan majalah, walaupun mungkin memilki nomor
volume cukup dituliskan tahun dan tanggalnya saja. Untuk artikel
yang tidak ada nama penulisnya cukup menyebutkan judul tulisan,

54
nama majalah dan tanggal serta halaman yang dikutip. Rangkaian
contoh kutipan berkut bisa dijadikan rujukan:
_______________
1 Ahmad Shafii Maarif, “Waktu dan Masalah Kedaulatan”,
Kompas, (04 Februari 2014), h. 4.
_______________
2 ”RI Layak Jadi Pusat Ekonomi Syari’ah”, Republika, (14 Februari

2014), h. 15
________________
3”Menuju Indonesia Zero Alkohol, “ dalam Suara Hidayatullah
(Oktober 2013), h. 21.

7. Kutipan dari Sumber yang Tidak Diterbitkan


Sumber rujukan yang tidak diterbitkan bisa berupa makalah
seminar, makalah konferensi, skripsi, tesis, dan disertasi harus
dituliskan catatan kakinya dengan urutan sebagai beikut :
a. nama lengkap penulis tanpa disertai gelar, diikuti koma.
b. judul sumber yang dirujuk ditempatkan dalam dua tanda petik,
diiikuti koma.
c. penjelasan sumber yang dirujuk ditulis dalam kurung, diikuti
koma.
d. h diikuti titik.
e. nomor halaman, diikuti titik.

Berikut ini adalah contoh catatan kaki dari sumber yang tidak
diterbitkan :

_______________
12 M.A. Tihami, “Pemikiran Fiqh Syeikh Nawawi Tanara”

(Disertasi Doktor Program Pascasarjana, IAIN Syarif Hidayatullah,


Jakarta, 1998), h. 45.

______________
13 Ilzamudin Ma’mur, “Some Potential Problems in Translating

Islamic Studies Texts from Indonesian into English,” (Makalah yang


disajikan dalam International Conference on Trsnalation di Novotel Hotel,
Solo, pada 14-17 September, 2005), h. 11.

55
_______________
14 Ervinawati, “Pengaruh Harga Logam Mulia dan Suku Bunga

Deposito Per Bulan terhadap Permintaan Logam Mulia; Studi Kasus di


Pegadaian Syari’ah Serang” (Skripsi pada Fakultas Dakwah UIN SMH
Banten, 2018) h. 33.
.
8. Wawancara
Rujukan pada wawancara harus menyebutkan (a) nama
orang yang diwawancarai, (b) judul wawancara, jika ada, dituliskan
dalam tanda petik; (c) kata-kata diwawancarai oleh diikuti nama
pewawancara; nama medium munculnya wawancara, baik buku,
jurnal, harian, radio, atau rekaman sendiri dituliskan dengan cetak
miring, diikuti informasi tentang penerbitan atau informasi lain yang
menyangkut materi cetak dan non cetak. Rangkaian contoh catatan
kaki dari hasil wawancara berikut bisa dijadikan pegangan:
___________
15 Syaikh Fahad Salim Bahammam, “Menyajikan Fikih dalam

Kemasan Modern,” wawancara oleh Nurkholis Ridwan, Suara


Hidayatullah, edisi 6/XXVI Oktober 2013, h. 38.

____________
16 Ahmad Efendi, Kepala Desa Mekar Jaya Kecamatan Baros Kab.
Serang, Diwawancarai oleh penulis di kantornya, 5 Januari 2014.
_____________
17 George McTurnan Kahin, wawancara oleh Ilzamudin Ma’mur,

Tape Recording, Itacha, New York, 12 April 1994.

9. Kutipan Sumber Elektronik


Cara penulisan catatan kaki dari sumber elektronik (CD-
ROM dan Internet) hampir sama dengan cara pengutipan dalam
bentuk cetaknya yang relevan seperti surat kabar, majalah, jurnal,
antologi, dan ensiklopedia, Bedanya adalah untuk sumber tulisan dari
internet, dengan menyebutkan alamat website-nya disertai dengan
tanggal unduhnya (download). Sedangkan untuk sumber dari
CD/DVD atau program dari suatu tulisan ditulis sesuai dengan nama
programnya, tanpa menyebutkan tanggal men-download/copy-nya .

56
Berikut ini adalah contoh penulisan catatan kaki dari berbagai
sumber elektronik tersebut.
_______________
18 “Kualitas Selebritis Pas-pasan” http://www.republika.co.id/,
diakses pada 14 Feb. 2014, pukul 11.00 WIB.
_______________
19 Ulfa Jamilatul Farida, ‘Telaah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam

terhadap Mekanisme Pasar dalam Konteks Ekonomi Islam Kekinian’


dalam Jurnal La Riba (Jurnal Ekonomi Islam) Vol. 6, No. 2 (2012),
http://journal.uii.ac.id/index.php.JEI, diunduh pada 12 Januari 2014.
______________
20
Oxford English Dictionary, 2nd ed. CD-ROM, version 2.0,
Oxford University Press.
______________
21Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, 1991-1997. CD-ROM Holy
Qur’an, version 6.31.
______________
22Wahabah az-Zuḥaili, Ushul al-Fiqh al-Islami dalam al-
Maktabah asy-Syamilah al-Ishdar ats-Tsani.

10. Pengutipan dari Media Audiovisual


Penulisan catatan kaki dari sumber media audiovisual seperti
televisi dan film dalam DVD, bisa dituliskan sebagaimana
ditujukkan dalam contoh-contoh berikut.
_______________
1 Mahfud MD, Apa Kabar Indonesia Pagi, TVone, 12 Desember
2013.

_______________
2
Ayat-ayat Cinta, DVD, disutradarai oleh Hanung Bramantyo
(Jakarta, MD Pic, 2008).

Penulisan catatan kaki di atas bisa diketik secara manual


maupun diketik dengan menggunakan aplikasi MENDELEY.

F. Transliterasi
Transliterasi yang dipakai dalam penulisan skripsi di Fakultas
Dakwah UIN SMH Banten mengikuti pedoman yang dibuat
berdasarkan SKB Menteri Agama Republik Indonesia dan Menteri

57
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun
1987 dan Nomor 0543 b/U/1987 tentang Transliterasi Huruf Arab ke
dalam Huruf Latin adalah sebagai berikut:

1. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini dilambangkan
dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda dan sebagian
lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini
daftar huruf Arab dan transliterasinya dengan huruf latin. Huruf-
huruf bahasa Arab ditransliterasi ke dalam huruf Latin sebagai
berikut:
Huruf
Nama Huruf Latin Cara Penulisan
Arab
Tidak
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan
dilambangkan
‫ب‬ Ba B/b Be
‫ت‬ Ta T/t Te
‫ث‬ Sa Ṡ/ṡ Es (titik di atas)
‫ج‬ Jim J/j Je
‫ح‬ Ha Ḥ/ḥ Ha (titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh/kh Ka dan Ha
‫د‬ Dal D/d De
‫ذ‬ Za Ż/ż Zet (titik di atas)
‫ر‬ Ra R/r Er
‫ز‬ Za Z/z Zet
‫س‬ Sin S/s Es
‫ش‬ Syin Sy/sy Es dan Ye
‫ص‬ Shad Ṣ/ṣ Es (titik di bawah)
‫ض‬ Dad Ḍ/ḍ De (titik di bawah)
‫ط‬ Ta Ṭ/ṭ Te (titik di bawah)
‫ظ‬ Za Ẓ/ẓ Zet (titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ Apostrof terbalik
‫غ‬ Gain G/g Ge
‫ف‬ Fa F/f Ef

58
Huruf
Nama Huruf Latin Cara Penulisan
Arab
‫ق‬ Qaf Q/q Qi
‫ك‬ Kaf K/k Ka
‫ل‬ Lam L/l El
‫م‬ Mim M/m Em
‫ن‬ Nun N/n En
‫و‬ Wau W/w We
‫هـ‬ Ha H/h Ha
‫ء‬ Hamzah ’ Apostrof
‫ى‬ Ya Y/y Ye

2. Vokal
Vocal bahasa Arab, seperti vocal bahasa Indonesia terdiri dari
vocal tunggal atau monoftom dan vocal rangkap atau diftom.
a. Vocal tunggal/pendek
Vocal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda
atau harkat, translitrasinya sebagai berikut :
Huruf
Tanda Nama Penulisan
Latin
َ‫ـــ‬ Fathah A A
َ‫ـــ‬ Kasrah I I
َ‫ـــ‬ Dammah U U
Contohnya:
Kataba ََ ‫َكت‬
= ‫َب‬
Su’ila = ‫ل‬ ََ ِ‫سئ‬
ُ
Yażhabu = ‫َب‬َُ ‫يَ ْذه‬
b. Vocal rangkap
Vocal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa
gabungan antara harkat dan huruf transliterasinya gabungan huruf,
yaitu :
Tanda dan Gabungan
Nama Penulisan
Huruf Huruf
َ‫ـــي‬ Fatḥah dan ya a dan i Ai
َ‫ــــو‬ Fatḥah dan wau a dan u Au

59
Contohnya:
Kaifa = ََ‫َك ْيف‬
Walau =َ‫و‬َْ َ‫َ َول‬
Syai’un =ََ‫َيء‬ ْ ‫َش‬
c. Vokal Panjang/Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat
dan huruf tranliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
Harkat dan Huruf dan
Nama Nama
Huruf Tanda
‫ــا‬ Fatḥah dan alif ā a dan garis di
atau ya atas
َ‫ــي‬ kasrah dan ya ī i dan garis di
atas
َ‫ـــو‬ dammah wau ū u dan garis di
atas
Contoh :
Qāla =‫ل‬ََ ‫قَا‬
Qīla =َ‫ل‬
ََ ‫َََقِ ْي‬
Yaqūlu َُ ‫َيَقُ ْو‬
=َ‫ل‬

3. Ta’ Marbuthah ( ‫) ة‬
Trasliterasi untuk ta’ marbuthah ada dua:
a. Ta marbuthah hidup
Ta’ marbuthah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah,
kasrah, dan dammah transliterasinya adalah /t/.
Contoh : minal jinnati wannās = ‫منَالجنةَوالناس‬
b. Ta’ marbuthah mati
Ta’ marbuthah yang berada di akhir kalimat atau dibaca
diwaqafkan, tranliterasinya adalah /h/.
Contoh : khair al-bariyyah = ‫خيرَالبرية‬
c. kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbuthah diikuti
oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan
kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditranliterasikan
ha (h). Tetapi kalau dibacanya disatukan (washal), maka ta
marbuthah tetap ditulis /t/.

60
contoh: an-sunnah al-nabawiyyah = ‫السنةَالنبوية‬
bila disatukan, maka ditulis: as-sunnatun nabawiyyah.

4. Syaddah (tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda ( ‫) ــّـ‬, tanda syaddah atau tanda
tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh: as-sunnah an-nabawiyyah = ُ ‫ســنَّةَُالَنَّـبَ ِويَّ َة‬
ُّ ‫ال‬

5. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf al (‫)ال‬. Namun dalam transliterasinya kata sandang itu
dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah
dengan kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyyah.
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu.
Contoh: as-sunnah an-nabawiyyah = ُ ‫ســنَّةَُالَنَّـبَ ِويَّ َة‬
ُّ ‫ال‬
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya.
contoh : khair al-bariyyah = ‫َخَْي ُرَاْلبَ ِريَّ َِة‬
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf qomariyyah,
kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan tanda sambung/hubung.
6. Hamzah
Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa
hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun hanya terletak di
tengah dan di akhir kata. Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia
tidak di lambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif.

61
7. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf,
ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan
huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena
ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini
penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara. Bisa dipisah
perkata dan bisa pula dirangkaikan.
Contoh: ‫بسمَهللاَالرحمنَالرحيم‬
Maka ditulis: Bismillāhirrahmānirrāhīm,
atau: Bism allāh ar-rahmān ar-rahīm
8. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakkan juga.
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD,
diantaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal,
nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh
kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata sandang. Misalnya
pada awal kalimat: Al-Qur’an adalah… Sedangkan bila di tengah
kalimat: …memandang al-Qur’an sebagai sumber….
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila
dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau
penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau
harkat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Misalnya:
Allah SWT…., bila disatukan maka penulisannya subahanallāh,
masyā’allāh.

G. Cover atau Sampul Luar


Layout kertas khusus untuk cover/sampul luar diatur dengan
margin kiri 4 cm, margin kanan 4 cm, margin atas 4 cm, dan margin
bawah 4 cm dengan ukuran kertas B5. Judul dan anak judul,
penulisan diatur sebagai berikut :
1. Judul skripsi ditulis di baris paling atas dengan huruf kapital
(huruf besar) semua, menggunakan huruf Times New Roman
dengan ukuran font 14 untuk judul utama dan ukuran 12 untuk
anak judul (jika ada). Jarak ketik dari tepi atas kertas sekurang-
kurangnya 4 cm dan ditempatkan di tengah halaman.

62
2. Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan
pemotongan judul yang logis sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
3. Jarak antar baris judul diatur agak rapat satu spasi.
4. Anak judul (kalau ada) ditulis di bawah judul dengan huruf
kapital (huruf besar) semua, ukuran fontnya 12 (lebih kecil dari
judul utama, jenis huruf sama dengan judul dan diberi jarak
sekitar 2 spasi dari baris judul utama yang paling bawah).
5. Anak judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih
dengan pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Jarak antar baris pada anak judul diatur satu
spasi.
6. Judul dan anak judul tidak diakhiri dengan tanda titik (.).
7. Tulisan SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan
di tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak
judul Times New Roman font 12.
8. Letak tulisan SKRIPSI sekitar 4 spasi di bawah anak judul. Kalau
tidak ada anak judul, letak tulisan SKRIPSI sekitar 8 spasi dari
baris judul yang paling bawah.
9. Kosa kata SKRIPSI diikuti dengan kalimat pernyataan “Diajukan
kepada Fakultas Dakwah UIN Sultan maulana Hasanuddin
Banten sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana S-1 dalam Ilmu Dakwah Jurusan .....................”. Kalimat
pernyataan tersebut diketik satu spasi, jenis huruf sama dengan
kosa kata skripsi di atas dan setiap awal kata dimulai dengan
huruf kapital kecuali kata sambung serat semuanya di-bold.
10. Di bawah tulisan SKRIPSI, dengan jarak sekitar 2 spasi,
dicantumkan kalimat “Diajukan Oleh” Nama dan NIM
Mahasiswa. Nama mahasiswa ditulis dengan huruf kapital semua,
diletakkan di tengah dengan jenis dan besar huruf yang sama
dengan anak judul yaitu Times New Roman font 12.
11. Letak tulisan nama mahasiswa dan NIM mahasiswa ditulis
dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah di bawah nama
mahasiswa dengan jenis dan besar huruf yang sama dengan anak
judul yaitu Times New Roman font 12. Jarak antara nama
mahasiswa dan NIM diatur satu spasi.

63
12. Simbol Universitas Islam Negeri SMH Banten bergaris tengah
sekitar 4 cm. Titik tengahnya terletak kira–kira di tengah–tengah
di antara baris NIM mahasiswa dengan baris nama jurusan/prodi.
13. Tulisan pada bagian bawah sampul diletakkan di tengah antara
batas margin kiri dan margin kanan, dan hurufnya sama dengan
anak judul yaitu Times New Roman font 12 dengan spasi tunggal
(1 spasi) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN 2018 M/1439
H.
14. Judul bagian dalam sama dengan sampul luar/kulit luar, hanya
dicetak pada kertas HVS, sesuai dengan ketentuan di atas.
15. Halaman Persetujuan pembimbing di-layout dengan mengacu
pada lampiran Halaman ini semua menggunakan jenis huruf
Times New Roman dengan font 12. Persetujuan Tim Penguji
layoutnya halaman persetujuan tim penguji mengikuti format
sesuai dengan contoh yang ada pada lampiran.

H. Pengetikan Abstrak
1. Jarak spasi dalam pengetikan abstrak adalah satu spasi.
2. Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama abstrak empat
spasi.
3. Abstrak diketik dalam satu paragraf dengan format paragraf
sejajar tidak masuk ke dalam dan tidak melebihi dari satu
halaman.
4. Panjang dan Isi Abstrak. Abstrak penelitian sekurang-kurangnya
berisi tiga hal berikut:
a. Masalah penelitian dan tujuan penelitian.
b. Metode penelitian yang digunakan, menjelaskan tentang
pendekatan dan metode penelitian, subjek/sampel/informan
penelitian, teknik/prosedur pengumpulan data,
peralatan/instrumen, pengolahan dan analisis data, penggunaan
perlakuan atau treatment (kalau ada). Dibuat sesingkat
mungkin.
c. Hasil penelitian, termasuk taraf signifikansi statistik (jika ada),
kesimpulan dan rekomendasi atau saran. (Cotoh bisa dilihat
pada lampiran masing masing Jurusan).

64
I. Penomoran Bab, Sub Bab, dan Paragraf
Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf (lihat Lampiran),
selain harus mengikuti format yang dicontohkan dalam buku ini,
pengetikan pada umumnya harus mengikuti kaidah penulisan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD). Sistem penomoran yang telah berlaku
di Fakultas Dakwah UIN SMH Banten sebagaimana berikut ini:
a. Penomoran bab pada penunjuk bab (BAB) menggunakan angka
Romawi kapital (seperti BAB I, BAB II, dan seterusnya),
pengetikannya diletakkan di tengah.
b. Penomoran sub bab dimulai dengan huruf kapital pada margin
sebelah kiri, seperti A, B, C, D, dan seterusnya.
c. Penomoran sub dan sub bab dimulai dengan angka, seperti 1, 2,
3, 4, dan seterusnya, diketik sejajar dengan margin sebelah kiri
kalimat di atasnya.
d. Penomoran berikutnya jika ada sub dari point nomor c di atas,
maka sistem penulisan nomornya dimulai dengan abjad huruf
kecil seperti, a, b, c, d, dan seterusnya.
e. Jika ada penomoran setelah poin nomor d di atas, maka sistem
penomorannya dimulai dengan angka arab dengan memakai satu
kurung tutup, seperti, 1), 2), 3), dan seterusnya.
f. Jika ada penomoran setelah poin nomor e di atas, maka sistem
penomorannya dimulai dengan huruf abjad kecil dengan
memakai kurung tutup, seperti, a), b), c), dan seterusnya.

Contoh:
A. Kalimat
1. Kalimat
a. Kalimat
1). Kalimat
a). Kalimat
(1). Kalimat
(a). Kalimat

J. Penulisan Nomor Halaman


1. Halaman Bagian Awal
a. Halaman bagian awal skripsi mulai dari halaman sampul
bagian dalam sampai dengan halaman daftar lampiran,

65
semua harus diberi nomor menggunakan angka Romawi
kecil.
b. Halaman sampul bagian dalam dan halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan tim penguji, halaman
pernyataan keaslian tidak ketik nomor urut halaman, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman i s/d halaman iv.
c. Halaman abstrak sampai dengan halaman daftar lampiran
diberi nomor dengan angka Romawi kecil, yang merupakan
kelanjutan dari nomor halaman pada point a di atas.
d. Nomor halaman pada bagian awal ini diletakkan pada di
bagian bawah dengan tempatnya di tengah, jaraknya tiga
spasi dari baris terakhir teks bagian bawah halaman
tersebut. 2. Halaman Bagian Utama. Halaman pada bagian
utama diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, dan
seterusnya) yang dimulai dengan halaman nomor 1 di Bab I
dan berakhir di halaman terakhir pada Daftar Pustaka. Pada
halaman yang dimulai dengan judul BAB I
PENDAHULUAN sampai dengan BAB KESIMPULAN
DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada bagian
bawah teks posisinya di tengah, jaraknya tiga spasi dari
baris akhir teks pada halaman tersebut. Nomor halaman
berikutnya setelah nomor halaman pada judul BAB
ditempatkan pada margin atas di sudut kanan, dengan jarak
tiga spasi dari teks baris pertama,dan angka terakhir nomor
halaman itu lurus dengan margin kanan.

2. Halaman Bagian Utama


a. Halaman pada bagian utama diberi nomor dengan angka
Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) yang dimulai dengan
halaman nomor 1 di Bab I dan berakhir di halaman
terakhir pada Daftar Pustaka.
b. Pada halaman yang dimulai dengan judul BAB I
PENDAHULUAN sampai dengan BAB KESIMPULAN
DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada bagian
bawah teks posisinya di tengah, jaraknya tiga spasi dari
baris akhir teks pada halaman tersebut.

66
c. Nomor halaman berikutnya setelah nomor halaman pada
judul BAB ditempatkan pada margin atas di sudut kanan,
dengan jarak tiga spasi dari teks baris pertama, dan angka
terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan.

3. Halaman Bagian Akhir


Nomor pada bagian akhir skripsi sebagai berikut,
a. Nomor halaman bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR
PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP,
menggunakan angka Arab.
b. Nomor halaman diletakkan pada margin atas sebelah
kanan berjarak tiga spasi dari baris pertama teks pada
halaman tersebut dan angka terakhir nomor halaman itu
lurus dengan margin kanan.
c. Pada halaman judul, mulai dari DAFTAR PUSTAKA
sampai dengan RIWAYAT HIDUP, nomor halaman
diletakkan pada bagian bawah posisinya di tengah,
berjarak tiga spasi dari baris akhir teks pada halaman itu.
d. Urutan nomor halaman mengikuti urutan pada bagian
utama skripsi. Penulisan Daftar Pustaka, yang dalam bahas
Inggris disebut bibliography walaupun merupakan bagian
akhir dari skripsi, namun sering kurang dipersiapkan
dengan serius.

4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki fungsi dan peranan yang penting
dalam menentukan kualitas ilmiah suatu skripsi. Pencantuman
kepustakaan harus benar-benar sempurna karena daftar
pustaka merupakan tanggung jawab sepenuhnya penulis
skripsi. Aturan pengetikan daftar pustaka.
a. Semua sumber yang dikutip dalam uraian atau teks harus
ditulis lengkap dalam “Daftar Pustaka”. Sebaliknya,
sumber yang terdaftar dalam Daftar Pustaka harus ditulis
dalam teks sebagai kutipan.
b. Disusun berurutan secara alfabetis atau menurut abjad.
c. Sistem penulisan nama penulis ditulis dengan nama
keluarga atau nama belakang terlebih dahulu, terlepas
apakah nama belakang penulis merupakan nama marga

67
atau bukan, kecuali nama Cina, Jepang, Korea, karena
nama keluarga sudah di awal. Contoh: Nama “Kwik Kian
Gie” ditulis “Kwik Kian Gie”. Nama “Andi Meriam
Mattalata” ditulis “Mattalata, Andi Meriam”. Nama
“Robert A. Baron” ditulis “Baron, Robert A.”.
d. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak
perlu ditulis.
e. Jarak spasi yang digunakan untuk pengetikan daftar
pustaka antar baris dalam satu sumber satu spasi, jarak
antar buku sumber 2 spasi.
f. Baris pertama diketik pada margin kiri, dan baris kedua
dan seterusnya tiap buku, jurnal, artikel, atau referensi lain
diketik masuk ke dalam 7 karakter.
g. Urutan pengetikan adalah sebagai berikut: Nama belakang
penulis diikuti tanda koma (jika penulis selain orang
Indonesia) diikuti nama depan diakhiri dengan tanda koma
(,), tahun terbit diikuti tanda koma (,), judul buku diketik
miring dengan huruf kapital pada setiap huruf di awal
kata, penulisan diakhiri dengan tanda koma (,) diikuti kota
tempat penerbit diakhiri dengan tanda titik dua (:). Nama
penerbit diakhiri dengan tanda tanda titik (.). Masing-
masing dengan jarak 2 ketukan, kecuali kota tempat
penerbit berjarak 1 ketukan.
h. Apabila dua referensi atau lebih digunakan, sedangkan
nama penulisnya sama, maka nama penulis pada referensi
kedua (dan selanjutnya) tidak ditulis lagi, nama penulis
diganti dengan garis bawah sebanyak 7 karakter.
Penulisan Daftar Pustaka di atas bisa diketik secara
manual maupun diketik dengan menggunakan aplikasi
MENDELEY.

K. Tabel, Gambar, Grafik, dan Diagram


1. Tabel
a. Tabel dimuat kira–kira di tengah–tengah halaman.
b. Judulnya diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman, dan diketik satu
spasi.
c. Jarak judul tabel dengan tabel dua spasi.

68
d. Nomor tabel terdiri atas dua bagian, yaitu:
1) bagian pertama menunjukkan nomor bab tabel tersebut
dimuat.
2) bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab
tersebut.
e. Kalimat pertama judul tabel ditulis sesudah nomor tabel
dengan jarak dua ketukan.
f. Awal baris kedua judul tabel berada di bawah huruf pertama
judul tabel (bukan di bawah nomor tabel).
g. Penempatan tabel pada satu halaman haruslah secara utuh,
tidak boleh terpotong atau dipisah-pisah.
h. Tabel yang kurang dari setengah halaman disatukan dengan
teks.
i. Tabel yang lebih dari setengah halaman harus ditempatkan
pada halaman tersendiri.
j. Jika lebih dari satu halaman, maka pada bagian kepala tabel
(termasuk teksnya) harus diulang pada halaman berikutnya.

2. Gambar
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di
atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan
judul tabel.
b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide
dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai
penjelasan tekstual.
c. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman
harus ditempatkan di halaman sendiri.
d. Sebelum gambar ditampilkan, hendaknya didahulukan
penyebutan adanya gambar pada uraian naskah.
e. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah.
Contoh: ... pada gambar 3.4.....
f. Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab
seperti pada penomoran tabel.
g. Gambar dimuat kira–kira di tengah–tengah halaman.

69
h. Nomor gambar terdiri atas dua bagian, sama seperti pada
tabel. Misalnya, Gambar 3.4 menunjukkan bahwa gambar itu
ada pada Bab III dan merupakan gambar urutan keempat pada
bab itu.
i. Kalimat pertama judul gambar ditulis sesudah nomor gambar
dengan jarak dua ketukan.
j. Awal baris kedua judul gambar berada di bawah judul gambar
sejajar dengan huruf pertama judul (bukan di bawah nomor
gambar).

3. Grafik
a) Grafik ditempatkan di tengah – tengah halaman.
b) Judulnya diketik di atas grafik, mengikuti lebar grafik, dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman.
c) Nomor grafik terdiri atas dua bagian, yaitu: Nomor pertama
menunjukkan nomor bab grafik tersebut dimuat dan nomor
kedua menunjukkan nomor urut grafik pada bab tersebut.
Misalnya, Grafik 4.6 menunjukkan bahwa grafik tersebut ada
pada Bab IV dan merupakan grafik urutan keenam pada bab.

70
BAB V
ETIKA, PEMBIMBINGAN,
PENGUJIAN DAN PENILAIAN

A. Etika
Karya ilmiah seperti skripsi yang berkualitas
merupakan tuntutan setiap lembaga pendidikan tinggi. Untuk
menghasilkan skripsi tersebut diperlukan kriteria ilmiah,
persyaratan administratif, dan etika dalam penyusunan skripsi.
Ketaatan yang tinggi terhadap norma etis dalam perencanaan
dan pelaksanaan penyusunan skripsi merupakan hal yang
sangat penting. Pertimbangan-pertimbangan etis yang perlu
dipenuhi oleh penyusun skripsi adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan secara jelas semua sumber yang dijadikan
rujukan dan memperoleh izin penggunaan apabila
diperlukan.
2. Penyusun skripsi harus melaporkan kajiannya sesuai
dengan hal yang sebenarnya.
3. Bersedia menerima kritik atau masukan demi peningkatan
kualitas hasil kajiannya.
4. Tidak memaksa dan merugikan subjek. Apabila subjek
kajian adalah manusia, partisipasi subjek harus bersifat
sukarela. Subjek tidak boleh dipaksa, disinggung
perasaannya, atau dirugikan secara material atau
nonmaterial.
5. Menjaga kerahasiaan subjek. Menjaga keamanan dan
keselamatan subjek dengan tidak mempublikasikan nama
dan identitas subjek yang dikaji, kecuali seizin yang
bersangkutan.
Karya ilmiah seperti skripsi harus ditulis berdasarkan
hasil pemikiran dari penulisnya. Mahasiswa tidak boleh
melakukan plagiat, baik secara keseluruhan atau sebagian dari
skripsinya. Jika ternyata ditemukan bahwa skripsi yang ditulis
adalah hasil plagiat, maka skripsi tersebut dibatalkan dan
mahasiswa diberi sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

71
Mahasiswa yang mengutip dari sumber tertentu, harus
menuliskan sumber yang dikutip tersebut sesuai dengan teknik
pengutipan yang ditetapkan. Oleh karenanya, penulisan skripsi
harus menjunjung nilai-nilai etis dalam penelitin.

1. Pentingnya Orisinalitas Tulisan


Orisinalitas merupakan kriteria utama dan kata kunci
dari hasil karya akademik. Karya ilmiah, khususnya skripsi,
tesis, atau disertasi semaksimal mungkin harus memperlihatkan
sisi orisinalitasnya. Sebuah skripsi bisa dikatakan orisinal
apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Penulis mengatakan sesuatu yang belum pernah dikatakan
oleh orang lain;
b. Penulis melakukan karya empiris yang belum dilakukan
sebelumnya;
c. Penulis mensintesis hal yang belum pernah disintesis
sebelumnya;
d. Penulis membuat interpretasi baru dari gagasan atau hasil
karya orang lain;
e. Penulis melakukan sesuatu yang baru dilakukan di negara
lain, tetapi belum dilakukan di negaranya;
f. Penulis mengambil teknik yang ada untuk
mengaplikasikannya dalam bidang atau area yang baru;
g. Penulis melakukan penelitian dalam berbagai displin ilmu
dengan mengguna-kan berbagai metodologi;
h. Penulis meneliti topik yang belum diteliti oleh orang dalam
bidang ilmu yang ditekuninya;
i. Penulis menguji pengetahuan yang ada dengan cara
orisinal;
j. Penulis menambah pengetahuan dengan cara yang belum
dilakukan sebelumnya;
k. Penulis menulis informasi baru untuk pertama kali;
l. Penulis memberi eksposisi terhadap gagasan orang lain; dan
m. Penulis melanjutkan hasil sebuah karya yang orisinal.

72
2. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiasi
Tindakan yang dapat masuk ke dalam jenis plagiat
cukup beragam dan luas. Jenis-jenis tindakan tersebut meliputi
tindakan-tindakan atau hal-hal berikut ini.
a. Copy & paste. Tindakan ini adalah yang paling populer dan
sering dilakukan. Plagiator mengambil sebagian porsi teks
yang biasanya dari sumber online kemudian dengan dua
double keystrokes (CTRL + C dan CTRL + V) salinan
dokumen kemudian diambil dan disisipkan ke dalam
tulisan yang dibuat. Dari penggabungan dokumen ini
sebenarnya dosen sering kali dapat melihat kejomplangan
ide dan gaya penulisan. Di bagian tertentu tulisan terlihat
sangat baik sementara di bagian lainnya tidak.
b. Penerjemahan. Penerjemahan tanpa mengutip atau merujuk
secara tepat juga sering dilakukan. Plagiator biasanya
memilih bagian teks dari bahasa sumber yang akan
diterjemahkan kemudian secara manual atau melalui
software penerjemah melakukan penerjemahan ke dalam
draft kasar. Tak jarang karena menggunakan software yang
tidak peka terhadap konteks kalimat, misalnya, hasil
terjemahan pun menjadi rancu.
c. Plagiat terselubung. Plagiat terselubung yang dimaksud di
sini adalah tindakan mengambil sebagian porsi tulisan
orang lain untuk kemudian mengubah beberapa kata atau
frasa dan menghapus sebagian lainnya tanpa mengubah sisa
dan konstruksi teks lainnya.
d. Shake & paste collections. Tindakan ini mengacu pada
pengumpulan beragam sumber tulisan untuk kemudian
mengambil darinya ide dalam level paragraf bahkan
kalimat untuk menggabungkannya menjadi satu. Sering
kali hasil teks dari penggabungan ini tidak tersusun secara
logis dan menjadi tidak koheren secara makna.
e. Clause quilts. Tindakan ini adalah mencampurkan kata-
kata yang dibuat dengan potongan tulisan dari sumber-

73
sumber yang berbeda. Potongan teks dari berbagai sumber
digabungkan dan tak jarang sebagian merupakan kalimat
yang belum tuntas digabung dengan potongan lain untuk
melengkapinya. Beberapa ahli menamakannya
mosaic plagiarism.
f. Plagiat struktural. Jenis tindakat plagiat ini adalah terkait
peniruan pola struktur tulisan, dari mulai struktur retorika,
sumber rujukan, metodologi, bahkan sampai tujuan
penelitian.
g. Pawn sacrifice. Tindakan ini merupakan upaya
mengaburkan berapa banyak bagian dari teks yang memang
digunakan walaupun penulis menuliskan sumber
kutipannya. Sering kali bagian teks dari sumber lain yang
dikutip dan diberi pengakuan hanya sebagian kecil saja,
padahal bagian yang diambil lebih dari itu.
h. Cut & slide. Pada dasarnya mirip dengan pawn sacrifice
dengan sedikit perbedaan. Plagiator biasanya mengambil
satu porsi teks dari sumber lain. Sebagian teks tersebut
dikutip dan diberi pengakuan dengan cara yang benar
dengan kutipan langsung, sementara sebagian lain yang
jelas-jelas diambil langsung tanpa modifikasi dibiarkan
begitu saja masuk dalam tulisannya.
i. Self-plagiarism. Jenis tindakan ini adalah menggunakan ide
dari tulisan-tulisan sendiri yang telah dibuat sebelumnya
namun menggunakannya dalam tulisan baru tanpa kutipan
dan pengakuan yang tepat. Walaupun penulis merasa
bahwa ide tersebut adalah miliknya dalam tulisan
sebelumnya dan dapat menggunakannya secara bebas
sesuai keinginannya, hal ini dianggap sebagai praktik
akademik yang tidak baik.
j. Other dimensions. Jenis-jenis tindakan plagiat lainnya
dapat dilakukan dengan berbagai cara. Plagiator dapat
menjiplak dari satu sumber atau lebih, atau
menggabungkan dua atau lebih bentuk plagiat yang

74
disebutkan di atas dalam tulisan yang dia buat. Yang pasti,
tindakan plagiat masih memungkinkan untuk berkembang
dengan modifikasi dimensi dari tindakannya.

3. Sanksi bagi Tindakan Plagiasi


Apabila memang terbukti secara jelas dan sah
seseorang melakukan tindakan plagiat dalam karya ilmiahnya,
pihak universitas akan melakukan tindakan tegas dengan
merujuk pada aturan yang berlaku, yakni Permendiknas No. 17
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat
di Perguruan Tinggi. Dalam aturan tersebut, pada Pasal 12 (1)
dan (2) dinyatakan secara eksplisit mengenai sanksi tindakan
plagiat, baik untuk mahasiswa, dosen, peneliti, maupun tenaga
kependidikan. Pada Pasal 12 (1) disebutkan bahwa mahasiswa
yang terbukti melakukan tindakan plagiat dapat diberikan
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Toleransi Tingkat Plagiasi


Toleransi tingkat plagiasi skripsi adalah 35% dari
keseluruhan naskah skripsi. Plagiasi dapat dicek di Turnitin.
Apabila tingkat plagiasi melebihi dari batas ketentuan, maka
naskah skripsi tidak dapat disidangkan. Mahasiswa
melampirkan bukti cek plagiasi pada saat mendaftar sidang
munaqasyah.

B. Pembimbingan
1. Persyaratan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat mengajukan judul skripsi dan
Pembimbing Setelah Lulus Ujian Proposal dan mendapat
persetujuan dari Ketua Jurusan.
2) Mahasiswa dalam membuat proposal skripsi harus sesuai
dengan ketentuan yang terdapat dalam buku pedoman
penulisan karya ilmiah.

75
b. Bagi pembimbing
1) Dosen yang berhak membimbing adalah dosen dengan
kualifikasi minimal S2 dan dengan jabatan akademik paling
rendah Lektor.
2) Dosen pembimbing terdiri atas dua orang, pembimbing I
dan pembimbing II. Pembimbing I selaku pembimbing
utama dan penanggung jawab, sedangkan pembimbing II
sebagai pembimbing pendamping.
3) Jika tidak terpenuhi, pembimbing II bisa dosen dengan
kualifikasi S2 dan dengan jabatan akademik paling rendah
Asisten Ahli.
4) Pembimbing I dan pembimbing II ditunjuk oleh Ketua
Jurusan dan disahkan dengan surat keputusan Dekan.

2. Kewenangan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat mengajukan keberatan untuk
mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing yang
ditunjuk oleh Fakultas dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Mahasiswa dapat mempertahankan materi skripsi di
hadapan pembimbing dan dapat mempertanggung
jawabkannya dalam ujian skripsi.
b. Bagi Pembimbing
1) Dosen pembimbing berwenang memberikan pengarahan
mengenai metodologi dan materi skripsi mahasiswa.
2) Dosen pembimbing I dapat memberikan pembagian tugas
pembimbingan kepada dosen pembimbing II.
3) Dosen pembimbing II dapat mengkomunikasikan hasil
bimbingannya kepada pembimbing I.
4) Dosen pembimbing I dan II dapat melakukan perubahan
terhadap judul, metodologi dan materi skripsi mahasiswa.
5) Dosen pembimbing dapat menolak dan mengundurkan diri
menjadi pembimbing apabila ada indikasi mahasiswa yang
dibimbing tidak memenuhi syarat atau ada indikasi plagiat.
6) Skripsi hanya bisa disidangkan setelah ditandatangani oleh
Dosen pembimbing I dan pembimbing II.

76
3. Tanggungjawab
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa bertanggungjawab untuk mempertahankan
konsep, ide, dan pemikirannya yang dituangkan dalam
skripsi saat proses pembimbingan di hadapan
pembimbing I dan pembimbing II.
2) Mahasiswa bertanggungjawab secara moril, material, dan
yuridis dalam menyelesaikan skripsinya.
3) Mahasiswa bertanggungjawab untuk melakukan
perubahan dan perbaikan dari skripsi yang disusunnya
setelah terjadi proses pembimbingan.
b. Bagi Pembimbing
1) Dosen pembimbing bertanggungjawab untuk memberikan
motifasi kepada mahasiswa yang dibimbingnya, bila
terjadi keterlambatan dalam penyelesaian skripsinya
bahkan pada saat terjadi ketidak mampuan
menyelesaikan.
2) Dosen pembimbing bertanggungjawab untuk melakukan
pembimbingan skripsi agar menghasilkan karya ilmiah
yang berkualitas.
3) Dosen pembimbing bertanggungjawab memberikan
bantuan argumentasi pada saat mahasiswa
mempresentasikan dan mempertanggungjawabkan
skripsinya di depan sidang penguji.

C. Pengujian
1. Persyaratan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat melaksanakan ujian munaqasah setelah
terpenuhi persyaratan administratif dan persyaratan
akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Skripsi mahasiswa sudah dapat diuji oleh dewan penguji
setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing
dan pengesahan dari Dekan Fakultas.
3) Mahasiswa dapat melaksanakan ujian munaqasah setelah
memperoleh surat panggilan ujian dari Dekan Fakultas, dan
sudah dijadwalkan oleh jurusan.

77
4) Mahasiswa yang sudah melakukan Sidang Munaqosyah
harus sudah menyerahkan revisi sebelum mendaftar
wisuda.
b. Bagi Penguji
1) Dosen penguji adalah dosen tetap UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten dan Dosen Luar biasa.
2) Dosen penguji terdiri dari dua orang yang terdiri atas
penguji I dan Penguji II.
3) Penguji I dan penguji II ditunjuk oleh Ketua Jurusan dan
disahkan dengan surat keputusan Dekan Fakutas.
4) Syarat untuk menjadi penguji I dan Penguji II adalah:
a) Dosen dengan kualifikasi S3 minimal memiliki
jabatan akademik Asisten Ahli.
b) Dosen dengan kualifikasi S2 minimal memiliki
jabatan akademik Lektor.
c) Telah memiliki Sertifikat sebagai Dosen Profesional
(lulus sertifikasi dosen).
d) Memiliki kompetensi/keahlian tertentu pada bidang
keilmuan yang diujikan.
e) Jika tidak terpenuhi, dosen dengan kualifikasi S2 dan
dengan kepangkatan asisten ahli dapat menjadi
Penguji 2 pada Sidang Munaqosyah.

2. Kewenangan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat menjawab, menyangkal dan
mempertahankan skripsi dalam sidang munaqasah.
2) Mahasiswa berwenang untuk mempublikasikan karya
tulisnya dengan mendapat persetujuan dari lembaga.
3) Mahasiswa berwenang untuk merevisi dan memperbaiki
skripsi setelah dilakukan ujian munaqasah selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan setelah masa ujian.
b. Bagi Penguji
1) Penguji I dan penguji II berwenang untuk memberikan
pertanyaan kepada mahasiswa yang diuji untuk meminta
pertanggungjawaban dari skripsi yang disusunnya.

78
2) Penguji I dan penguji II berwenang untuk mengarahkan
dan meluruskan kekeliruan dan kesalahan skripsi
mahasiswa.
3) Penguji I dan penguji II berwenang untuk merubah judul
dan materi skripsi yang diujikan apabila terdapat kekeliruan
dan kesalahan.
4) Penguji I dan penguji II berwenang untuk meminta
penundaan ujian skripsi, apabila terdapat persyaratan yang
belum/tidak dipenuhi.
5) Penguji I dan penguji II berwenang untuk membatalkan
atau menyatakan tidak lulus dalam ujian skripsi, apabila
ada indikasi mahasiswa sebagai plagiat atau skripsi tidak
murni produk dari mahasiswa yang diuji atau ada indikasi
lainnya yang tidak layak untuk diluluskan.
6) Setelah skripsi diperbaiki sesuai dengan waktu yang
ditetapkan maka dosen penguji menandatangani skripsi
tersebut.

3. Tanggungjawab
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa bertanggungjawab untuk mempertahankan
konsep, ide, dan pemikirannya pada saat berlangsung-nya
proses ujian munaqasah
2) Mahasiswa bertanggungjawab secara moral, material, dan
yuridis terhadap skripsi yang disusunnya
3) Mahasiswa bertanggungjawab untuk menyelesaikan
perbaikan skripsi sampai batas waktu yang telah ditentukan
oleh dewan penguji.
b. Bagi Penguji
1) Dosen penguji bertanggungjawab untuk memberikan
arahan dan masukan bagi proses perbaikan skripsi setelah
dilakukan ujian munaqasah.
2) Dosen penguji bertanggungjawab untuk mengarahkan
mahasiswa agar hasil perbaikan skripsi menunjukan karya
ilmiah yang berkualitas.

79
D. Penilaian
Penilaian terhadap skripsi mahasiswa oleh dewan penguji
dalam bentuk ujian sidang. Sedangkan yang mempunyai hak untuk
memberikan penilaian adalah pembimbing I, pembimbing II, penguji
I, dan penguji II.
Aspek-aspek yang dinilai dalam skripsi mahasiswa tersebut
adalah meliputi aspek naskah skripsi dan ujian sidang.
Bobot nilai skripsi untuk aspek naskah skripsi adalah 60,
dengan pembagiannya sebagai berikut:
No. Komponen Bobot
1 Bahasa 10
2 Landasan teori dan kedalaman materi 15
3 Metodologi penelitian 20
4 Analisis data dan temuan penelitian 15
Jumlah 60
Sedangkan Bobot nilai aspek ujian sidang adalah 40, dengan
pembagiannya sebagai berikut:
No. Komponen Bobot
1 Penguasaan materi 20
2 Penguasaan metodologi 10
3 Kemampuan berargumentasi 10
Jumlah 40
Sistem penilaian dengan menggunakan pembobotan per item
baik dari naskah skripsi maupun ujian sidang. Nilai per item ditulis
dengan angka mulai dari nilai terendah sampai nilai tertinggi, Dari
seluruh item yang dinilai, kemudian dijumlahkan. Total nilai menjadi
nilai akhir yang ditulis dengan angka, kemudian diubah menjadi
huruf dengan standar sebagai berikut:
1) Nilai 95 – 100 = A
2) Nilai 90 – 94 = A-
3) Nilai 85 – 89 = B+
4) Nilai 80 – 84 = B
5) Nilai 75 – 79 = B-
6) Nilai 70 – 74 = C+
7) Nilai 65 – 69 = C
8) Nilai 60 – 64 = C-
9) Nilai < 60 = TL

80
Hasil dari penilaian Pembimbing I, pembimbing II, penguji I
dan penguji II dijumlahkan, kemudian dibagi empat hasilnya
dijadikan indeks prestasi dengan standar:
1) Nilai A = 4,00
2) Nilai A- = 3,75
3) Nilai B+ = 3,50
4) Nilai B = 3,25
5) Nilai B- = 3,00
6) Nilai C+ = 2,75
7) Nilai C = 2,50
8) Nilai C- = 2,00
9) Nilai TL = 0,00

81
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN

83
84
Contoh Halaman Sampul Depan Proposal

TEKNIK SELF MANAGEMENT


DALAM MEREDUKSI POST POWER SYNDROME
(Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon)

PROPOSAL

Diajukan Sebagai
Syarat Penelitian untuk Skripsi S1
Jurusan Bimbingan Konseling Islam

Oleh:
INDAH YULIANING TYAS
NIM: 171340002

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021 M / 1442 H

85
Contoh Halaman Sampul (Cover) Depan Skripsi
TEKNIK SELF MANAGEMENT
DALAM MEREDUKSI POST POWER SYNDROME
(Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
pada Fakultas Dakwah
Jurusan Bimbingan Konseling Islam

Disusun oleh:
INDAH YULIANING TYAS
NIM: 171340002

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021 M / 1442 H

86
Contoh Halaman Judul Skripsi

TEKNIK SELF MANAGEMENT


DALAM MEREDUKSI POST POWER SYNDROME
(Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Pada Fakultas Dakwah
Jurusan Bimbingan Konseling Islam

Disusun oleh:
INDAH YULIANING TYAS
NIM: 171340002

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021 M / 1442 H

87
Contoh Halaman Pernyataan Keaslian

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada
Jurusan Bimbingan Konseling Islam pada Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini sepenuhnya asli
merupakan hasil karya tulis ilmiah pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku di bidang karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi
skripsi ini merupakan hasil perbuatan plagiat atau mencontek karya ilmiah
orang lain, saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar sarjana
yang saya terima ataupun sanksi akademik lain sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Cilegon, 10 Mei 2021

INDAH YULIANING TYAS


NIM: 171340002

88
Contoh Halaman Penulisan Abstrak

ABSTRAK

Nama: Indah Yulianing Tyas, NIM: 171340002, Judul Skripsi: “Teknik Self
Management Dalam Mereduksi Post Power Syndrome” (Studi di Kelurahan Ramanuju,
Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon), Jurusan: Bimbingan Konseling Islam, Fakultas
Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun 2021 M /1442
H.
Post power syndrome hampir dialami oleh semua individu yang akan dan sudah
mengalami pensiun, baik pria maupun wanita dengan tingkat yang berbeda-beda. Masa
pensiun seringkali dianggap sebagai kenyataan yang tidak menyenangkan dan tidak
diharapkan. Pada umumnya seseorang yang pensiun mengalaminya dengan perasaan yang
negatif, sehingga menjelang masanya tiba sebagian orang sudah merasa cemas dengan
kehidupannya di masa yang akan datang, hal ini menyebabkan perasaan kesepian, minder,
rendah diri dan merasa tidak berguna serta tidak dibutuhkan lagi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1) bagaimana kondisi psikologis para pensiun saat mengalami post power syndrome?
2) Bagaimana penerapan penerapan self management dalam mereduksi post power
syndrome? 3) Bagaimana hasil dari penerapan teknik self management dalam mereduksi
post power syndrome?
Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui kondisi psikologis para pensiun
saat mengalami post power syndrome. 2) untuk mengetahui upaya self management dalam
mereduksi post power syndrome. 3) untuk mengetahui hasil dari penerapan teknik self
management dalam mereduksi post power syndrome.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-tindakan yang digunakan untuk
mendapatkan gambaran dari permasalahan dengan menggunakan eksplorasi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah; observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis
data. Penelitian dilaksanakan pada Juli 2020 hingga Januari 2021, dengan jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 5 orang pensiunan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan: 1) Kondisi psikologis
yang dialami oleh para pensiunan di Lingkungan Simpang Tiga yaitu seperti adanya
perasaan putus asa, jenuh, cemas, stres, malu dan merasa tidak berdaya. Selain itu, gejala-
gejala post power syndrome yang dialami oleh para lansia dilihat dari tiga sisi yaitu dari sisi
fisik, psikis atau emosi, dan perilaku pensiunan. 2) Penerapan teknik self management dalam
mereduksi post power syndrome ini menggunakan empat tahapan, dengan tiga tahap utama
yaitu tahapan self monitoring, self evaluation, dan self reinforcement positif dan
penghapusan. 3) Hasil dari penerapan teknik self management dalam mereduksi post power
syndrome di Lingkungan Simpang Tiga dapat dilihat dari gejala atau kondisi para pensiunan
baik dari psikis maupun perilaku yang nampak sebelum dan sesudah melakukan teknik self
management. Para pensiunan sudah mampu menerima keadaannya saat ini setelah masa
pensiun, menjadi lebih tenang dan enjoy, dapat menghapus perilaku yang tidak sesuai, dapat
menemukan kegiatan positif di masa pensiun, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT dengan meningkatkan ibadahnya.

Kata Kunci: teknik self management, pensiun, post power syndrome.

89
Contoh Halaman Surat Persetujuan Pembimbing bahwa
Skripsi Telah Layak Dimunaqasyahkan

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

Nomor : Nota Dinas Kepada Yth


Lamp : Dekan Fakultas Dakwah
Hal : Ujian Skripsi UIN SMH Banten
a.n Indah Yulianing Tyas Di-
NIM: 171340002 Serang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan
mengadakan perbaikan, maka kami berpendapat bahwa skripsi atas
nama Indah Yulianing Tyas NIM: 171340002 dengan judul “Teknik
Self Management dalam Mereduksi Post Power Syndrome” (Studi di
Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon), telah
diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqosah
pada Fakultas Dakwah Jurusan Bimbingan Konseling Islam Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Demikian atas segala perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Cilegon, 10 Mei 2021
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yanwar Pribadi, M.A. Agus Sukirno, S.Ag, M.Pd


NIP: 19780122 200501 1 002 NIP. 19730328 201101 1 001

90
Contoh Halaman Pengesahan Pembimbing Skripsi Diketahui
oleh Dekan dan Ketua Jurusan

TEKNIK SELF MANAGEMENT


DALAM MEREDUKSI POST POWER SYNDROME
(Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon)

Oleh:

Indah Yulianing Tyas


171340002

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yanwar Pribadi, M.A. Agus Sukirno, S.Ag, M.Pd


NIP: 19780122 200501 1 002 NIP. 19730328 201101 1 001

Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan


Fakultas Dakwah Bimbingan Konseling Islam

Dr. Endad Musaddad, M.A Agus Sukirno, S.Ag, M.Pd


NIP. 19720626 199803 1 002 NIP. 19730328 201101 1 001

91
Contoh Halaman Persetujuan Tim Penguji
PENGESAHAN

Skripsi a.n. Indah Yulianing Tyas, NIM: 171340002, Judul


Skripsi: Teknik Self Management Dalam Mereduksi Post Power
Syndrome (Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota
Cilegon) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada tanggal 8 Juni 2021. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos) pada Fakultas Dakwah Jurusan Bimbingan Konseling Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Serang, 8 Juni 2021
Sidang Munaqosah,
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Agus Sukirno, S.Ag, M.Pd. Imalatul Khairat, M,Pd.


NIP. 19730328 201101 1 001 NIP: 199004202019032018

Anggota
Penguji I Penguji II

Dr. Endad Musaddad, M,A. Hilda Rosida, S.S., M.Pd.


NIP. 19720626 199803 1 002 NIP. 19831121 201101 2 011

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yanwar Pribadi, M.A. Agus Sukirno, S.Ag, M.Pd.


NIP: 19780122 200501 1 002 NIP. 19730328 201101 1 001

92
Contoh Halaman Persembahan
PERSEMBAHAN

Atas segala nikmat dan karunia-Mu wahai Rabb-ku


Ku panjatkan rasa syukur kepada-Mu, Allah SWT yang maha
kuasa atas segala sesuatu.
Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua permata hatiku yang
sangat kucintai, Bapak Djuri dan Ibu Mudaikoh yang selalu menjadi sumber
kekuatan dan penyemangatku dalam segala hal. Yang telah merelakan
ribuan tetesan keringat dan tak bosan membimbingku sampai saat ini. The
best sister Siti Badriyah yang menjadi inspirasi dan penguatku. Sahabatku
Masrur, Diah, Ali, Mega, dan Ade yang juga selalu mendukung dan
mendoakanku. Serta keluarga yang senantiasa mendukungku. Terima kasih
untuk semua dukungan dan do’a tulus yang selalu mengalir untukku.
Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan yang senantiasa saling
mendukung dan mendoakan. Terutama untuk sahabatku Cici, Bibah, dan
Ainul yang telah menemani dalam perjalanan masa kuliah. Terima kasih
atas motivasi yang selalu hadir setiap harinya kepada penulis.

93
Contoh Halaman Motto

MOTTO

ِ ‫َّاس أَنْ َفعُ ُه ْم لِلن‬


‫َّاس‬ ِ ‫َخْي ُر الن‬

“Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
(HR. Thabrani dan Daruquthni)

94
Contoh Halaman Daftar Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Indah Yulianing Tyas, lahir di Cilegon, 19 Juli


1999. Saat ini penulis tinggal di Lingkungan Linggarjati 02/01, Kelurahan
Lebak Denok, Kecamatan. Citangkil, Kota Cilegon, Banten. Penulis
merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Djuri dan Ibu Mudaikoh.
Pendidikan formal yang ditempuh oleh penulis adalah TK Bina
Budi II lulus tahun 2005, SDN Kubang Lesung lulus tahun 2011, kemudian
melanjutkan sekolah di SMP 11 Kota Cilegon lulus pada tahun 2014,
selanjutnya melanjutkan pendidikan di MAN 1 Kota Cilegon, dan lulus
pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi
Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Selama menjadi Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten, penulis pernah menjadi anggota HMJ BKI, menjadi anggota
Lembaga Dakwah Kampus (LDK), Community Of Counselor (COC), dan
menjadi anggota karang Taruna Kecamatan Citangkil.
Demikian catatan singkat mengenai riwayat hidup penulis selama
menempuh pendidikan di Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas
Dakwah, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten,

95
Contoh Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya


penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan untuk
dapat memperoleh gelar sarjana strata satu pada Jurusan Bimbingan
Konseling Islam. Shalawat dan salam penulis persembahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat-Nya
sampai hari akhir.
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah SWT dan dengan usaha
yang sungguh-sungguh akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Teknik Self Management Dalam Mereduksi Post Power
Syndrome (Studi di Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota
Cilegon).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari
kekurangan, dan masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian penulis
berharap semoga dengan adanya skripsi ini mudah-mudahan dapat
membawa manfaat dalam khazanah ilmu pengetahuan.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak, Dengan terselesaikannya penyusunan skripsi ini penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M.A, Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
2. Bapak Dr. H. Suadi Sa’ad, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah
memberikan persetujuan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Bapak H. Agus Sukirno, S.Ag., M.Pd Ketua Jurusan Bimbingan
Konseling Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin

96
Banten sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan,
mendidik, dan memberikan motivasi kepada penulis.
4. Bapak Dr. Yanwar Pribadi, M.A, pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya, memberikan bimbingan, arahan kepada penulis dengan penuh
kesabaran, tenaga dan pikirannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten terutama yang telah mengajar dan mendidik penulis
selama kuliah.
6. Bapak dan Ibu pengurus perpustakaan umum, Staf Akademik
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, serta
pengurus perpustakaan Daerah Kota Cilegon yang telah membantu
dalam hal administrasi dan sumber bacaan.
7. Seluruh keluarga, terutama kedua orang tua yang penulis sayangi
Ayahanda Djuri dan Ibunda Mudaikoh yang senantiasa memberikan
segala do’anya yang tiada henti, memberikan motivasi dan nasihat, serta
para keluarga yang sudah banyak mendukung dan memotivasi penulis.
8. Bapak Khairil Anwar sebagai Ketua RT Lingkungan Simpang Tiga yang
telah memberikan izin penelitian dan bantuan informasi serta saran-
saran bagi penulis.
9. Kepada seluruh sahabat-sahabat, teman-teman seperjuangan BKI dan
semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya.
Cilegon, 10 Mei 2021
Penulis

INDAH YULIANING TYAS


NIM: 171340002

97
Contoh Halaman Daftar Isi Penelitian Kualitatif
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. i


ABSTRAK ............................................................................................. ii
ABSTRACT .......................................................................................... iii
NOTA DINAS ....................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN MUNAQOSAH ..................................... v
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. vi
MOTTO ................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
E. Definisi Operasional ...........................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................


A. Kajian Teoritis .....................................................................
B. Kerangka Berfikir ................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................


A. Jenis Penelitian ....................................................................
B. Setting Penelitian .................................................................
C. Instrumen Penelitian ...........................................................
D. Sumber Data ........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
F. Teknik Analisis Data ............................................................
G. Teknik Keabhasan Data .......................................................

98
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................
A. Hasil Penelitian ....................................................................
B. Pembahasan .........................................................................

BAB V PENUTUP ................................................................................


A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................


LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................

(Disesuaikan dengan kekhasan Prodi masing-masing)

99
Contoh Halaman Daftar Isi Penelitian Kuantitatif

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. i


ABSTRAK ............................................................................................. ii
ABSTRACT .......................................................................................... iii
NOTA DINAS ....................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN MUNAQOSAH ..................................... v
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Identifikasi Masalah .............................................................
C. Batasan dan Rumusan Masalah ...........................................
D. Tujuan Penelitian .................................................................
E. Manfaat ................................................................................
F. Definisi Operasional ............................................................

BAB II KAJIAN TEORITIS ...............................................................


A. Paparan Teori.......................................................................
B. Kerangka Berfikir ................................................................
C. Hubungan Antar Variabel… ................................................
D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ....................................
E. Hipotesis...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................


A. Jenis Penelitian ....................................................................
B. Variabel Penelitian ...............................................................
C. Populasi dan Sampel ............................................................
D. Instrumen Penelitian ............................................................
E. Prosedur Penelitian ..............................................................
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
G. Teknik Analisis Data ...........................................................

100
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................
A. Hasil Penelitian ....................................................................
B. Pembahasan Penelitian ........................................................

BAB V PENUTUP ................................................................................


A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................


LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................

(Disesuaikan dengan kekhasan Prodi masing-maisng)

101
Contoh Halaman Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Ami, Eman & Prayitno. 2013. Dasar-dasar Bimbingan & Konseling.


Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta

Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda

Gibson L, Robert & Mitchell H Marriane. Bimbingan dan Konseling,


Yogyakarta: Pustaka Belajar

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Persfektif Guru & Siswa. Bandung:


Rosda

Meleong, J Lexy. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosda Karya

Nurihsan J Achmad. 2012. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.


Bandung: Redaksi Refika

Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta, 2008.

Sukirno, Agus. 2014. Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam. Serang:


A4

Suprayogo, Imam. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Jakarta:


Rineka Cipta

Usman, Uzer. Menjadi guru professional. 2011. Bandung : Rosda

Walgito, Bimo. , 2010. Bimbingan & Konseling Studi dan Karir.


Yogyakarta: Andi

102
Willis, Sofyan. 2007. Konseling individual teori dan praktek. Bandung:
Alfabeta

Internet
Aniq Isyatur Rodliyah, penerapan konseling individual dalam
mengembangkan perilaku moral siswa di MAN Denanyar Jombang
(Surabaya: Fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Islam, IAIN
Suanan Ampel, 2009), http://digilib.uinsby.ac.id diakses pada 08
januari 2018 pukul 21.30

Awan Tag, Dampak Dari Anak yang Putus Sekolah, diakses dari
https://imeducation.wordpress.com pada 08 Januari 2018. 19.45

http://www.ilmusaudara.com/2015/10/dalil-al-quran-dan-hadit-tentang.html
dikases pada 09 Januari 2018. 19. 30

http://gudang-makalah-download.blogspot.co.id/2011/02/skripsi-penerapan-
konseling-individual.html diakses pada 09 Januari 2018, 19.00

Rosdianti Tika, Pengaruh Terapi Motivasi terhadap kondisi kecemasan


pedagang, (Serang: Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab
jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, IAIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten, 2016)

https://kbbi.kemdikbud.go.id/ diakses pada Senin, 13 maret 2018. 14.25

www.kemdikbud.go.id diakases pada 15 februari 2018. 15.35

Wawancara

Wawancara dengan AS, 52 Th, Muraobbi pada 05 Februari 2018. 14.00

Wawancara dengan AYE, 53 Th. Koord Humas pada 05Februari 2018.


13.00

Wawancara dengan IM, 34 Th, Wali santri pada 09 Februari 2018. 13.00

Wawancara dengan ATS, 52 th Wali Kelas pada 10 januari 2018. 13.00

Wawancara dengan Responden P.S.D pada 05 Februari 2018

103
Wawancara dengan Responden K pada 06 Februari 2018

Wawancara dengan Responden A.H pada 13 Februari 2018

Wawancara dengan Responden A pada 19 Februari 2018

Wawancara dengan Responden H pada 20 Februari 2018

Wawancara dengan Responden J pada 21 Februari 2018

Wawancara dengan Responden A.H.D pada 28 Februari 2018

Wawancara dengan Responden A.S pada 09 Maret 2018

104
Contoh Halaman Dafar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Profil Pesantren .......................................................................


Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Pesantren .....................................................
Tabel 3.1 Data Santri ..............................................................................
Tabel 4.1 Responden Sebelum Sesi Konseling .......................................
Tabel 5.1 Responden Sesudah Sesi Konseling .......................................

105
Contoh Halaman Tabel

Tabel 4.1
Keinginan Responden Melanjutkan Kuliah
setelah SMA Pasca Sesi Konseling

Keinginan Melanjutkan Kuliah


Setelah SMA
Nama Sebelum Setelah
No
(Inisial) Konseling Konseling
Tidak Tidak
Ragu Niat
Niat Niat
1 A. S √ √
2 J √ √
3 P √ √
4 A.H √ √
5 H √ √
6 A √ √
7 K √ √
8 A.H.D √ √
9 P. S. D √ √

106
Contoh Halaman Grafik

Grafik 4.6
Perkembangan Belajar Siswa

Perkembangan Belajar Siswa


6

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Sebelum Sesudah

107
Contoh Halaman Gambar
Gambar Proses Konseling

Proses konseling dengan klien S

Proses konseling dengan klien SY

Proses konseling dengan klien M

108

Anda mungkin juga menyukai