Penulis:
2019
Judul : PENDALAMAN MATERI ILMU
PENGETAHUAN ALAM
ISBN :
Editor :
Penyunting :
Penerbit : Kemendikbud
Redaksi : Jl. ….
Distributor Tunggal :
Dilarang memperbanyak modul ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin tertulis dari penerbit
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh yang Maha Esa atas kuasa dan
izin-Nya, Modul 3 tentang Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan SD dapat
diselesaikan dengan baik, tertib, dan efektif tanpa kendala apapun yang berarti.
Modul 3 ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta PPG
dalam mengembangkan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan
instrumen penilaian untuk digunakan dalam pembelajaran di SD. Berdasarkan
tujuan tersebut, Modul 3 ini dikembangkan menjadi empat kegiatan belajar
sebagai berikut:
1. Kegiatan Belajar 1: Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
2. Kegiatan Belajar 2: Gaya dan Energi
3. Kegiatan Belajar 3: Sistem Organ pada Manusia
4. Kegiatan Belajar 4: Bumi dan Alam Semesta
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Inti .................................................................................................... 75
1. Capaian Pembelajaran ................................................................. 75
2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................... 75
3. Pokok-pokok Materi ................................................................... 75
4. Uraian Materi .............................................................................. 75
5. Forum Diskusi ............................................................................. 114
C. Penutup ............................................................................................ 115
1. Rangkuman ................................................................................. 115
2. Tes Formatif ................................................................................ 118
Daftar Pustaka ....................................................................................... 123
KEGIATAN BELAJAR 4 .......................................................................... 124
A. Pendahuluan .................................................................................... 125
1. Deskripsi Singkat ........................................................................ 125
2. Relevansi ..................................................................................... 125
3. Petunjuk Belajar .......................................................................... 126
B. Inti .................................................................................................... 127
1. Capaian Pembelajaran ................................................................. 127
2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................... 127
3. Pokok-pokok Materi ................................................................... 127
4. Uraian Materi .............................................................................. 127
5. Forum Diskusi ............................................................................. 179
C. Penutup ............................................................................................ 180
1. Rangkuman ................................................................................. 181
2. Tes Formatif ................................................................................ 185
Daftar Pustaka ....................................................................................... 188
Tes Sumiatif ........................................................................................... 189
Kunci Jawaban ...................................................................................... 199
v
vi
No Kode: DAR2/Profesional/027/3/2019
MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 1
METODE ILMIAH, MATERI DAN PERUBAHANNYA
Penulis
Drs. Nana Djumhana, M.Pd.
2. Relevansi
Materi Kegiatan Belajar I disajikan untuk membantu peserta PPG
dalam rangka memupuk rasa ingin tahu dari para peserta didik pada
tingkat Sekolah Dasar (SD) tentang unsur alam yang dapat diobservasi
berupa materi dan perubahannya, berbagai fenomena alam yang terkait
dengannya secara alamiah, serta mengembangkan cara berpikir saintifik
(ilmiah). Hal ini sejalan dengan hakekat IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis,
tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil
observasi dan eksperimen. Dengan demikian sains tidak hanya sebagai
kumpulan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi tentang cara kerja,
cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.
2
3. Petunjuk Belajar
Tujuan pembelajaran Kegiatan Belajar I adalah agar peserta PPG
memahami konsep-konsep esensial dari pengertian konsep metode ilmiah,
langkah-langkah metode ilmiah, penerapan langkah metode ilmiah dalam
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, konsep materi dan
perubahannya, analisis materi (fisika dan kimia) dalam kehidupan sehari-
hari, cara pemisahan materi, klasifikasi materi dan partikel materi serta
sifat materi.
Proses pembelajaran untuk KB pada modul ini memfasilitasi
berkembangnya kemandirian belajar sebagai penciri khas proses
pembelajaran pada program PPG.
Untuk membantu para peserta PPG dalam mempelajari Kegiatan
Belajar I ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut
ini:
a. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal
sampai akhir.
b. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
c. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari.
d. Mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi melalui fasilitas
daring bersama peserta lain dan instruktur.
e. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri dan tes formatif melalui
fasilitas daring.
f. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses
pembelajaran kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan
merefleksinya.
g. Menghubungi instruktur melalui fasilitas Daring yang telah
disediakan bila menemui kesulitan.
3
4
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai teori dan aplikasi mencakup muatan materi mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam terdiri atas Metode Ilmiah, Materi Perubahannya,
Gaya dan Energi, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Bumi dan Alam
Semesta.
3. Pokok-pokok Materi
Pokok-pokok materi Kegiatan Belajar I adalah agar Peserta PPG
memahami konsep-konsep esensial dari pengertian konsep metode ilmiah,
langkah-langkah metode ilmiah, penerapan langkah metode ilmiah dalam
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, konsep materi dan
perubahannya, analisis materi (fisika dan kimia) dalam kehidupan sehari-
hari, cara pemisahan materi, klasifikasi materi dan partikel materi serta
sifat materi.
4. Uraian Materi
a. Metode Ilmiah
Kadang kita semua tidak menyadari ketika dihadapkan
kepada permasalahan dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari, munculnya konstruksi pengetahuan sains banyak yang
berlandaskan eksperimen yang memerlukan penalaran akal sehat dan
logis. Oleh karena itu, dalam prosenya memerlukan sebuah metode
standar dalam pelaksanaanya, maka digunakanlah metode ilmiah.
5
Jika saudara mempelajari IPA dengan cara melakukan
pendekatan proses, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
eksperimen. Eksperimen merupakan kegiatan melalui tata cara tertentu
yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah atau menemukan jawaban terhadap suatu masalah. Akan
tetapi samakah cara yang dilakukan oleh kita dengan para ilmuwan
untuk memecahkan suatu masalah? Ada beberapa indikator/petunjuk
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran IPA. Apa
saja indikator tersebut? Beberapa indikator yang dipakai untuk
memecahan masalah adalah juga indikator yang digunakan dalam
penerapan metode ilmiah. Untuk jelasnya kita ambil contoh berikut:
Saudara ingin mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos
terhadap tanaman cabai. Perubahan kondisi yang akan diteliti adalah
pertumbuhan tanaman cabai yaitu tentang perubahan tinggi tanaman
serta besar daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai yang tidak
diberi pupuk. Berdasarkan percobaan tersebut, apa rumusan masalah
yang tepat? Ya, adakah pengaruh pupuk kompos terhadap
pertumbuhan tanaman cabai? Ini adalah indikator pertama dari
langkah metode ilmiah. Selanjutnya, apa langkah ke-dua yang harus
dilakukan saudara? Ya, menemukan hipotesis. Begitu seterusnya
sampai langkah mengomunikasikan hasil penelitian.
Itulah ilustrasi yang menggambarkan secara konseptual
penerapan metode ilmiah untuk menyelesaikan persoalan. Metode
ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah
ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang
muncul dalam pemikiran kita pada kegiatan pembelajaran maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Metode ilmiah juga dapat digunakan
untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan telah berdasarkan
prinsip-prinsip keilmuan dengan demikian hasilnya juga dapat
dipertanggungjawabkan secara keillmuan juga.
6
Mari kita selidiki Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau.
1) Rumuskan masalah:
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau?
a) Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau?
b) Apakah perbedaan pertumbuhan antara biji kacang hijau yang
mendapatkan cahaya dengan biji kacang hijau yang tidak
mendapatkan cahaya?
2) Temukan Hipotesis:
Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau.
Pertumbuhan biji kacang hijau yang memperoleh cahaya akan
lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan biji kacang hijau yang
tidak memperoleh cahaya.
3) Tetapkan Variabel Penelitian
a) Varibel terikat : Morfologi kacang hijau
b) Variabel bebas : Cahaya matahari
c) Varabel kontrol :Biji kacang hijau ditanam alami
4) Rancang Prosedur Kerja/Eksperimen
a) Alat dan bahan
Untuk melakukan eksperimen antara lain:
(1) 2 buah polibeg dengan ukuran yang sama
(2) 10 biji kacang hijau yang sama jenis dan ukurannya yang
telah direndam selama satu malam
(3) Air
(4) Tanah
(5) Alat tulis dan mistar
7
Saudara akan menemukan jawaban atas pertanyaan pada
rumusan masalah melalui kegiatan percobaan. Apa yang akan
saudara lakukan? perhatikan langkah kerja pada berikut ini.
b) Cara Kerja:
(1) Polibag 1 diisi tanah, 5 biji kacang hijau kemudian
disimpan ditempat terbuka
(2) Polibag 2 diisi tanah, 5 biji kacang hijau kemudian
disimpan ditempat tertutup (ditutup dengan kardus)
(3) Siram kacang hijau setiap hari
(4) Amati dan ukur pertumbuhan kacang hijau setiap hari
selama 1 minggu
(5) Catat hasil pengamatan dalam tabel yang telah disediakan
5) Kmpulkan data
Semua hasil pengamatan percobaan yang telah dilakukan
saudara masukan ke dalam tabel, analisis data tabel tersebut untuk
ditarik kesimpulannya
8
Tabel Data Hasil Penelitian
1) Tempat Terang
Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata
ke ( X1)
I II III IV V dalam cm
1 ..
2
3
4
5
6
7
2) Tempat Gelap
Hari Pertumbuhan (cm) Rata-rata
ke (X2)
I II III IV V dalam cm
1
2
3
4
5
6
7
9
6) Mengolah dan Menganalisis Data
X = (X2 – X1 )/ n
Keterangan:
X1: Rata – rata tinggi tanaman kacang hijau di tempat terang
X2: Rata- rata tinggi anaman kacang hijau tempat gelap
X: Selisih tinggi tanaman
n = Jumlah hari selama penelitian (6 hari karena pada hari pertama tidak
mengalami pertumbuhan)
Berdasarkan data pada tabel (a) dan (b) lakukan analaisis saudara.
Apakah ada perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau yang disimpan
ditampat terang dengan yang disimpan di tempat gelap?
7) Buatlah Kesimpulan
Dari eksperimen yang telah dilakukan terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau diperoleh kesimpulan sebagai
berikut. PBiji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara
langsung (terang), hasilnya pertumbuhannya lebih lambat.
Adapun pada biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari
(gelap), hasilnya pertumbuhannya cepat tinggi (etiolasi). Hal ini
terjadi karena cahaya matahari menghambat kerja hormon auksin
dalam pertumbuhan tinggi (primer).
8) Komunikasikan Hasil Penelitian
Presentasi laporan hasil penelitian secara kelompok,
direfleksi, dilengkapi.
11
percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan tabel data
pengamatan sebelum melakukan percobaan;
6) Mengolah dan Menganalisis Data, tabel dan grafik merupakan alat
yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data.
Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat
berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas.
Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program
komputer untuk pengolahan data;
7) Membuat Kesimpulan, hasil analisis data menghasilkan suatu pola
atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk
menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan
yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan
penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, Anda harus
memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis
atau tidak. Hipotesis berfungsi untuk memandu peneliti/siswa
tentang variabel yang akan diteliti,\. Selain itu, Anda juga harus
mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik
suatu kesimpulan;
8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian, mengapa harus
mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting
dilakukan agar hasil penelitian Anda diketahui pihak lain.
Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian?
Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara,
yaitu tertulis dan lisan.
13
b. Kriteria Metode Ilmiah
Metode Ilmiah memiliki kriteria tertentu yang biasanya akan
lebih mudah jika dijelaskan menggunakan suatu contoh penerapan
metode ilmiah. Kriteria-kriteria tersebut antara lain:
1) Berdasarkan fakta
Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa
bukan hanya berdasarkan pendapat peneliti namun harus
berdasarkan bukti yang nyata dari hasil penelitian yang dilakukan.
2) Bebas dari prasangka
Unsur subjectivitas dalam proses penelitian sekecil apapun
bentuknya, peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu pada
saat melakukan eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara
objektif walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak sama
dengan hipotesis yang peneliti miliki. Hipotesis terbukti ataupun
tidak terbukti bukan menjadi persoalan.
3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Pengembangan kemampuan HOTS sangat sejalan dengan
prinsip-prinsip analisis yang digunakan untuk melakukan
penarikan kesimpulan yang sesuai dengan metode ilmiah, yang
artinya kejelasan urutan kejadian dan berpikir sangat dibutuhkan
untuk memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena.
Hubungan antara komponen beserta komponen-komponen
permasalahan harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui
dengan jelas.
4) Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan
untuk menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam. Guru dapat
membantu siswa melakukan analisis dengan cara memberikan
pertanyaan analitik. Hipotesis juga berfungsi untuk memandu
peneliti/siswa menentukan variabel apa saja yang akan diteliti.
5) Menggunakan ukuran objektif
14
Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan
ukuran objektif bukan ukuran subjektif ketika melakukan sebuah
eksperimen. Dengan menggunakan ukuran objektif, hasil
eksperimen akan mudah diterima oleh orang lain karena pada
dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama. Sebisa mungkin
jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram
untuk mengukur massa benda dan satuan meter yang berfungsi
untuk mengukur panjang benda. Sedangkan ukuran subjektif
misalnya jengkal atau depa yang digunakan untuk mengukur
panjang benda sehingga tidak diperoleh pengukuran yang tepat.
6) Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan
eksperimen
Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran
yang objektif akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara
umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut sulit dideskripsikan
dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti dapat
menggunakan teknik kualitatif.
Misalnya contoh metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk
menyatakan pertumbuhan tanaman contohnya tumbuh 15 cm
dalam 7 hari. Sedangkan untuk perkembangan tanaman, peneliti
dapat menggunakan teknik kualitatif misalnya tumbuh bunga saat
tanaman berumur 4 minggu.
17
dengan efek panas, misal pembakaran bahan bakar bensin pada
kendaran bermotor.
Apa yang dimaksud dengan perubahan fisika? Benar, secara
umum pengertian perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat
yang tidak menyebabkan terjadinya zat baru. Definisi perubahan fisika
juga mencakup sifat partikel atau molekul zat yang masih tetap sama.
Zat tersebut memungkinkan untuk kembali kebentuk semula.
Ada beberapa ciri perubahan fisika yang bisa diamati. Ciri ini
menjadi unsur perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.
Berikut merupakan ciri-ciri perubahan fisika selengkapnya.
1) Tidak menghasilkan zat yang baru
2) Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja
3) Dapat kembali ke bentuk semula
4) Sifat partikel masih tetap sama
5) Dapat terjadi karena proses pemanasan dan merubah bentuk wujud
zat
6) Merupakan perubahan sementara
7) Sifat zat sebelum dan sesudah terjadi perubahan sama
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia. Ciri-ciri yang
menjadi unsur perbedaan antara perubahan kimia dengan perubahan
fisika. Berikut adalah ciri-ciri perubahan kimia
1) Terbentuknya zat baru
2) Selain perubahan fisik, Terjadi juga perubahan susunan molekul
3) Sifat partikel zat dan molekul berbeda dengan sebelumnya
4) Memiliki sifat ireversibel atau tidak bisa kembali pada bentuk
sebelumnya
5) Bisa terjadi karena suatu proses pembakaran, pengaratan,
pembusukan, pemasakan dan pengenziman
Kita berharap dengan memahami berbagai aspek perubahan
materi, Saudara dapat memperoleh wawasan dan keuntungan ketika
semua bentuk perubahannya memberikan manfaat yang berarti.
18
1) Materi
Dalam IPA terdapat tiga kata yang mengungkap tentang
keberadaan “sesuatu” di alam yang memiliki masa dan
menempati ruang, yaitu materi, benda dan zat. Pertanyaan yang
muncul apakah materi itu benda? apakah materi itu zat? Materi
dalam konteks ini adalah segala bentuk yang ada dimuka bumi
baik yang terlihat seperti air, kertas, kursi maupun tidak terlihat
seperti udara. Dengan demikian zat atau materi atau benda adalah
sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati
ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau
wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan
perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Semakin besar
massa suatu benda, semakin banyak materinya dan begitupun
sebaliknya semakin kecil massa suatu benda, semakin sedikit pula
materinya.
Makhluk hidup merupakan materi dan setiap objek di
sekeliling kita merupakan materi juga. gas-gas penyusun atmosfer,
walaupun gas tersebut tidak tampak oleh mata, juga merupakan
contoh materi karena gas-gas tersebut menempati ruang dan
memiliki massa. Sinar matahari tidak termasuk materi, melainkan
merupakan suatu bentuk energi. Manusia juga merupakan materi
karena menempati ruang dan memiliki massa.
Ada pun dalam mekanika, massa adalah ukuran ketahanan
materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan perubahan
kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh Newton: F = m a.
Berdasarkan persamaan tersebut, massa dapat diukur dengan
memberikan gaya F pada suatu materi dan diukur percepatannya.
Tetapi sangat sulit membuat gaya yang konstan Karena banyak
gaya lain yang mengganggu, maka dipakai gaya gravitasi untuk
menentukan massa:
19
W=mg W = gaya gravitasi satuannya (kg.m.s-2)
m = massa satuannya kilogram (kg)
g = percepatan gravitasi satuannya (m/s-2)
Gaya gravitasi sering disebut berat (bobot). Gaya gravitasi
bergantung pada jarak benda dengan pusat bumi, maka nilai W dan
g di suatu tempat berbeda dengan di tempat lain sedangkan massa
tetap (m = w/g tetap). Besar percepatan gravitasi di daerah
khatulistiwa rata-rata adalah 9,8 ms_2.
Materi dapat dikenali dari identitas atau sifat-sifatnya. Untuk
menguji materi dan memahami apa yang terjadi dalam materi itu,
maka kita harus dapat memeriksanya secara jelas. Secara umum
materi dapat diperiksa sifat fisiknya melalui indera kita. Misalnya
arang berwarna hitam dibanding kapur yang berwarna putih
diperoleh melalui kesan penglihatan, kerasnya gelas dibanding
dengan lembutnya busa diperoleh melalui kesan perabaan, dan
sebagainya.
Ada dua macam sifat materi berdasarkan hubungannya dengan
jumlah materi, yaitu:
a) Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah
materi.Contohnya titik didih, titik beku, indeks bias, suhu,
kerapatan, rumus senyawa, wujud zat.
b) Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah
materi. Contohnya massa, energi, mol, volume,massa jenis.
2) Klasifikasi materi
Materi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya berdasarkan kekuatan
menghantarkan panas atau menghantarkan arus listrik, materi
diklasifikasikan ke dalam isolator dan konduktor. Berdasarkan
tingkat wujudnya dikenal adanya benda padat, cair, dan gas.
20
Gambar 1.1 Wujud materi atau zat
Materi
Zat
Campuran
Tunggal
Non
Logam Organik Anorganik Koloid Suspensi
Logam
Atom
21
Gambar 1.2: Klasifikasi materi berdasarkan komposisinya
25
Gambar 1.4 Proses destilasi
(Sumber: https://www.google.com/search)
27
Gambar 1.6: Siklus perubahan tingkat wujud
(Sumber: https://www.google.com/search)
e. Tugas Terstruktur
Setelah selesai membaca materi utama dan penunjang,
selesaikanlah tugas berikut, untuk membantu wawasan dan
pemahaman Saudara!
Seorang peserta didik menemukan sepotong roti ditempat terbuka dan
telah ditumbuhi oleh sejenis jamur, muncul pertanyaan pada diri siswa:
mengapa roti ditempat terbuka ditumbuhi jamur? Adakah pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan jamur pada roti tersebut?
1) Rancang kegiatan percobaan untuk membuktikan pertanyaan siswa
tersebut dengan menggunakan langkah-langkah Metode Ilmiah!
2) Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah laporan percobaan yang
disusun dalam bentuk paragraf dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut:
a) Apa yang Saudara temukan dalam percobaan tersebut?
b) Apa yang akan Saudara lakukan dalam percobaan tersebut?
c) Apa hasil yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data
percobaan tersebut?
5. Forum Diskusi
Untuk menambah pemahaman Saudara pada materi KB ini, silakan
berikan pendapat Saudara pada topik berikut:
29
Salah satu komponen pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh
guru pada saat mengajar adalah menyiapkan media dan memilih metode
pembelajaran yang sesuai. Pernahkah Saudara mengalami kesulitan dalam
mempersiapkan media dan memilih metode yang tepat dalam mengajarkan
tentang materi dan perubahannya?Bagaimana cara Saudara mengatasi
masalah tersebut? Diskusikanlah kebutuhan perihal media, dan metode
yang cocok untuk mengajarkan materi dan perubahannya lalu tuliskan
dalam tabel berikut ini!
Tabel 3. Kebutuhan Media dan Metode Pembelajaran
Kompetensi Indikator Materi Metode Media yang
Dasar Capaian pokok Pembelajaran dibutuhkan
Kompetensi yang cocok
... ...
C. Penutup
Setelah Saudara mengerjakan tugas dan melaksanakan diskusi mantapkan
pemahaman saudara dengan mencoba menganalisis rangkuman dan
menjawan soal tes formatif. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah
Saudara sudah memahami KB 1 pada modul ini dengan benar atau tidak,
1. Rangkuman
a. Metode Ilmiah
Secara konseptual metode ilmiah adalah metode sains yang
menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk
mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran
kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-
hari.
Langkah-langkahnya dalam menerapkan Metode Ilmiah adalah
sebagai berikut:
30
1) Merumuskan Masalah
2) Menemukan Hipotesis
3) Menetapkan Variabel Penelitian
4) Menetapkan Prosedur Kerja
5) Mengumpulkan data
6) Mengolah dan Menganalisis Data
7) Membuat Kesimpulan
8) Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
32
a. Semakin besar volume minyak goreng, massa jenisnya semakin
besar
b. Seberapapun besar volume minyak goreng, massa jenisnya sama
besar
c. Semakin besar volume minya goreng, massa jenisnya semakin
kecil
d. Massa jenis minyak goreng tidak tergantung pada massanya
e. Semakin kecil volume spirtus, tidak berpengaruh pada massa
jenisnya
5. Pada saat sedang berjalan-jalan di hutan, Adi mengamati sebuah
fenomena yang menarik yaitu adanya daun yang berbeda warna
walaupun jenis tanaman sama. Daun yang ternaungi pohon rimbun
berwarna hijau kekuningan, sedangkan yang tumbuh di tempat
terbuka hijau segar.
Berikut ini adalah rumusan masalah yang dapat diajukan berdasarkan
fenomena di atas.
a. Apakah ada hubungan antara tumbuhan penaung dan tumbuhan
yang ternaungi?
b. Apakah intensitas cahaya berpengaruh pada pembentukan zat
hijau daun?
c. Apakah terdapat kompetisi antara tumbuhan penaung dan
tumbuhan ternaungi?
d. Apakah tumbuhan penaung mengeluarkan zat berwarna
kekuningan yang dapat mempengaruhi warna daun tumbuhan
yang ternaungi?
e. Apakah tidak ada yang berpengaruh Pada warna daun?
6. Segelas susu dibiarkan diatas meja, keesokan harinya telah menjadi
masam. Masamnya susu tersebut termasuk sifat...
a. Fisika karena berubah rasa dan bau
b. Kimia karena berubah ukuran
c. Fisika karena berubah bau dan bentuk
33
d. Kimia karena terbentuk zat baru yang rasanya masam
e. Kimia karena tidak ada perubahan rasa
7. Daun mengandung zat-zat komplek. Zat-zat tersebut dapat dipisahkan
dan diidentifikasi dengan cara kromatografi. Cara pemisahan ini
didasarkan pada....
a. Perbedaan masa jenisnya kandungan zat dalam daun yang dapat
diserap medium
b. Perbedaan kandungan zat dalam daun yang diserap medium
c. Daya serap medium terhadap zatzat yang terkandung dalam daun
d. Perbedaan kecepatan merambat partikel zat yang terkandung dalam
daun pada medium
e. Tidak ada yang tepat
34
b. Garam melepas kalor, air menerima kalor
c. Es melepas kalor, air menerima kalor
d. Air melepas kalor
e. Air menerima kalor
10. Perhatikan data berikut !
1) Udara
2) Air cuka
3) Air aki
4) Air gula
5) Air garam
Di antara data di atas yang termasuk contoh senyawa adalah …..
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 2 dan 4
Daftar Pustaka
Any Winarsih,dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas
Koes, H, S., Prabowo, 1999. Konsep Dasar IPA, Jakarta: DIKTI Depdikbud
Sri, Y, M., dkk, 2006. Konsep Dasar IPA, Bandung: UPI PRESS
Sunardi Yosaphat,dkk 2002. Konsep Dasar IPA 1, Jakarta: Pusat Penerbitan UT
Turk, Jonatan. 1991. Physical Science. Philadelphia: Saunders College Publishing
Tipler, P A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta: Erlangga
35