Anda di halaman 1dari 79

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

OLEH:
TIM PENYUSUN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „Alamin, kami bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kekuatan dan petunjuk sehingga kita dapat menyelesaikan dan akhirnya
memiliki Pedoman Penulisan Skripsi untuk menjadi acuan bagi mahasiswa dan dosen
sebagai pembimbing di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas
Mulawarman (UNMUL) sesuai dengan aturan dan kaidah karya ilmiah.
Pedoman ini dibuat dengan maksud dan tujuan menyeragamkan standar format
menulis skripsi khususnya untuk mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Unversitas Mulawarman mengingat begitu banyak perguruan tinggi yang juga memiliki
pedoman yang sama tetapi memiliki perbedaaan gaya (style) penulisan, dan jika itu diacu
oleh mahasiswa FPIK maka akan sangat beragam dalam penulisan skripsi
Dalam kesempatan ini segenap pimpinan fakultas tidak lupa kepada semua pihak
yang telah mendedikasikan waktu, fikiran dan tenaganya sehingga dapat mewujudkan
Produk Normatif ini, untuk itu kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Wakil
Dekan (1,2 dan 3), Ketua jurusan (BDP, MSP, Sosek Perikanan), Koordinator Program Studi
(Akuakultur, PSP, Sosek Perikanan, IKL dan THP) terkhusus Ketua dan sekretaris Senat
Prof. Dr. Ir, H. Helminuddin, MM dan Prof. Dr. Drh. Hj. Gina Saptiani, M.Si dan seluruh
anggota senat, tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada seluruh staf dosen dan
jajaran tenaga kependidikan yang telah membantu terealisasinya pedoman ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Diharapkan pedoman ini berguna untuk memudahkan dan melancarkan baik
sebelum mahasiswa melakukan penelitian maupun dalam penyelesaian proses ahap
akhirnya.
Samarinda, 01 Maret 2021
Dekan,

Prof.Dr.Ir.H.Iwan Suyatna,M.Sc.,DEA,IPU
NIP. 19570813 198503 1 007
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
II. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI ....................... 2
A. Proposal Penelitian .......................................................................... 2
1. Bagian-bagian Proposal Penelitian ............................................. 2
2. Penjelasan Bagian-bagian Proposal Penelitian ........................... 3
B. Skripsi .............................................................................................. 3
1. Bagian Awal ................................................................................. 5
2. Bagian Inti (Tubuh Utama) ........................................................... 9
3. Bagian Akhir ................................................................................. 18
III. PETUNJUK TEKNIS PENULISAN ........................................................... 20
A. Ukuran Kertas dan Teks .................................................................. 29
B. Pengetikan ....................................................................................... 29
C. Tanda Baca ..................................................................................... 29
D. Nomor Halaman .............................................................................. 30
E. Ilustrasi ............................................................................................ 30
F. Angka dan Simbol ........................................................................... 31
G. Satuan dan Ukuran ......................................................................... 32
H. Penulisan Istilah Asing, Nama Ilmiah, dan Rumus .......................... 33
I. Pemisahan Kata dan Pasal ............................................................. 34
J. Mutu Karya Tulis Ilmiah ................................................................... 34
K. Judul ............................................................................................... 34
L. Urutan Pemecahan Bab .................................................................. 34
M. Penulisan Daftar Pustaka ................................................................ 36
N. Pengajuan Proposal Penelitian dan Ujian Skripsi ........................... 39
IV. PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI ............................................... 40
A. Pengajuan Proposal ....................................................................... 40
B. Seminar ........................................................................................... 40
C. Ujian Skripsi ...................................................................................... 40
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Contoh sampul proposal penelitian dan warna...................................... 43
2. Contoh halaman pengesahan untuk proposal penelitian......................... 44
3. Contoh cetakan pada punggung kulit luar skripsi.................................... 45
4. Contoh halaman sampul dalam skripsi..................................................... 46
5. Contoh surat pernyataan bukan plagiat................................................... 47
6. Contoh halaman pengesahan skripsi........................................................ 48
7. Contoh abstrak skripsi .............................................................................. 49
8. Contoh abstrak skripsi (bahasa Inggris)................................................... 52
9. Contoh riwayat hidup penulis skripsi....................................................... 55
10. Contoh kata pengantar ........................................................................... 56
11. Contoh daftar isi...................................................................................... 58
12. Contoh daftar tabel.................................................................................. 60
13. Contoh daftar gambar ............................................................................. 61
14. Contoh daftar lampiran ...................................................................... 62
15. Contoh penulisan daftar pustaka ........................................................... 63
16 . Contoh penulisan tabel .......................................................................... 67
17. Contoh gambar ...... .............................................................................. 69
19. Contoh tabel yang terputus halaman .................................................. 71
21. Contoh kuisener ...................................................................................... 73
1

I. PENDAHULUAN

Skripsi merupakan tulisan ilmiah mandiri yang disusun oleh mahasiswa


sebagai satu di antara syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana
Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
Penyusunan skripsi dapat dilakukan setelah seluruh persyaratan wajib lainnya yang
telah ditentukan dipenuhi oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Penyusunan skripsi bertujuan untuk melatih mahasiswa berfikir dalam
penulisan ilmiah secara benar dan sistematis berdasarkan data hasil penelitian yang
telah diperolehnya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, maka setiap
mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian diharuskan membuat proposal
penelitian yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbingnya. Melalui
pembuatan proposal penelitian dan penulisan skripsi, diharapkan mahasiswa terlatih
untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah. Selain itu mereka juga dilatih
berinisiatif dalam pengumpulan informasi data pustaka maupun sumber-sumber
lainnya, merancang dan memutuskan metode penelitian yang digunakan, melakukan
pengamatan dan pengumpulan data, menganalisis dan membahas data yang
terkumpul, serta menarik kesimpulan dari hasil penelitiannya.
Penerbitan pedoman penulisan skripsi ini diharapkan agar mahasiswa dapat
menyusun tulisan ilmiah secara baik dan benar dalam format yang baku. Pedoman
penulisan skripsi ini merupakan acuan bagi penulisan proposal penelitian dan skripsi
bagi seluruh mahasiswa Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Universitas
Mulawarman.
2

II. SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI

A. Proposal Penelitian
1. Bagian-bagian proposal penelitian
Proposal penelitian terdiri atas tiga bagian, yaitu: Bagian Awal, Tubuh Utama,
dan Bagian Akhir. Bagian Awal secara berurutan meliputi sampul, halaman judul,
halaman pengesahan, dan daftar isi. Tubuh Utama meliputi Pendahuluan, Tinjauan
Pustaka, dan Metode Penelitian. Bagian Akhir meliputi Daftar Pustaka dan Lampiran
(jika ada).
Bab dan anak bab dari Tubuh Utama harus tersusun sebagai berikut ini:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PENELITIAN
Bagi Jurusan Budidaya Perairan dan Manejemen Sumberdaya Perairan:
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Bahan dan Alat Penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Analisis Data
Bagi Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan:
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
C. Teknik Sampling
D. Analisis Data
E. Definisi Operasional
F. Kerangka Pemikiran dan atau Hipotesis
3

2. Penjelasan bagian-bagian proposal penelitian


a. Sampul/halaman judul proposal
Sampul proposal penelitian memuat judul, nama lengkap
mahasiswa, nomor induk mahasiswa, lambang universitas, nama fakultas
dan univeritas, nama kota Samarinda, dan tahun pembuatan (Lampiran
1). Bahan untuk sampul proposal penelitian harus kertas tebal (Karton
linen, karton manila, atau sejenisnya) dengan warna biru laut (lihat contoh
warna seperti pada lampiran 1).

b. Halaman pengesahan proposal


Proposal penelitian dianggap sah jika sudah ditandatangani oleh
Pembimbing I, Pembimbing II dan Koordinator Program Studi. Halaman
pengesahan untuk proposal penelitian secara rinci dapat dilihat pada
Lampiran 2.
c. Daftar isi.
Cara penyusunan daftar isi pada proposal penelitian agar
mengacu pada penjelasan bagian-bagian skripsi

B. Skripsi

Umumnya skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu: Bagian Awal, Tubuh Utama
dan Bagian Akhir. Bagian Awal skripsi secara berurutan meliputi Sampul,
Halaman Judul, Surat Pernyataan, Halaman Pengesahan, Abstrak, Abstract,
Riwayat Hidup, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel (jika ada), Daftar
Gambar (jika ada), dan Daftar Lampiran (jika ada). Skripsi ditulis dalam bahasa
Indonesia yang baku dengan menghindari penggunaan istilah asing. Istilah asing
yang belum ada kata padanannya dalam kata bahasa Indonesia harus diketik
dengan huruf miring (italic).
Bagian Awal skripsi secara berurutan meliputi :
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Surat Pernyataan
4. Halaman Pengesahan
5. Abstrak
4

6. Abstract
7. Riwayat Hidup
8. Kata Pengantar
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel, dan Daftar Gambar

Daftar Tabel, dan Daftar Gambar masing-masing ditulis di halaman


berikutnya.
Tubuh utama skripsi dengan bab dan anak bak tersusun sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
Bagi Jurusan Budidaya Perairan dan Manejemen Sumberdaya
Perairan:
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Alat dan Bahan Penelitian
C. Prosedur Penelitian
D. Analisis Data
Bagi Sosial Ekonomi Perikanan:
A. Waktu dan Tempat penelitian
B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
C. Teknik Sampling
D. Analisis data
E. Definisi operasional
F. Kerangka Pemikiran dan atau Hipotesis
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian akhir skripsi meliputi daftar pustaka dan lampiran


5

1. Bagian Awal
a. Sampul
Sampul skripsi terdiri atas sampul luar dan sampul dalam. Sampul luar
dapat berupa sampul keras (hard cover) atau sampul lunak (soft cover)
dengan warna biru laut dan terbuat dari kertas yang bermutu baik. Sampul
luar memuat judul, tulisan SKRIPSI, nama lengkap mahasiswa, nomor induk
mahasiswa, lambang universitas (lebar 5 cm, tinggi 5 cm), nama fakultas
dan universitas, nama Kota Samarinda, dan tahun penyerahan (Lampiran 3).
Bila judul skripsi lebih dari 2 (dua) baris maka jarak ketikan antara baris
adalah 1 (satu) spasi. Pada punggung sampul luar skripsi harus dicetak
nama mahasiswa, NIM, dan tahun pembuatan skripsi (Lampiran 3). Sampul
dalam skripsi memuat tulisan yang sama seperti sampul luar, tetapi terbuat
dari kertas HVS 80 gr berwarna putih.
b. Halaman judul
Halaman ini merupakan halaman pertama skripsi dengan nomor “i”
tetapi nomor tidak dicantumkan pada halaman tersebut. Halaman judul
memuat tulisan yang sama dengan kulit luar, kecuali lambang universitas
diganti dengan teks yang berbunyi “Skripsi merupakan satu di antara
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman”. Nama penulis
harus lengkap, tanpa singkatan. Teks pada halaman judul harus pada posisi
di tengah-tengah kertas (Lampiran 4).
c. Surat pernyataan
Surat Pernyataan ditandatangani oleh mahasiswa di atas materai Rp
6000,- yang menyatakan bahwa data primer dalam skripsi yang disusunnya
benar-benar diperoleh dari hasil penelitiannya dan tidak ada unsur plagiat di
dalamnya. Surat pernyataan dapat dilihat di Lampiran 5.
d. Halaman pengesahan
Skripsi dianggap sah apabila sudah disetujui oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II dan diketahui oleh Dekan. Pada halaman pengesahan harus
tercantum judul skripsi, nama dan NIM mahasiswa, nama fakultas, jurusan
dan program studi, serta tanggal lulus. Tanda tangan Dekan harus disahkan
dengan stempel lembaga. Halaman pengesahan untuk skripsi dapat dilihat
pada Lampiran 6.
6

e. Abstrak
Abstrak diketik satu spasi dengan batas tepi yang sama seperti
bagian-bagian lainnya, dan ditulis maksimal satu halaman. Nama lengkap
penulis ditulis dengan huruf besar tiga spasi di bawah kata “Abstrak”. Nama
tersebut kemudian disusul oleh judul yang ditulis semua dengan huruf kecil,
kecuali huruf pada awal kalimat, nama tempat, nama hewan atau tumbuhan
atau nama lain yang menurut kaidah Bahasa Indonesia harus berhuruf
besar. Akhirnya di dalam tanda kurung ditulis nama Pembimbing (tanpa
gelar). Teks abstrak dimulai dengan alinea baru (Lampiran 7), dan setiap
alinea baru diketik menjorok ke dalam lima ketukan (dalam word “tab”) dari
margin kiri dan diketik satu setengah spasi.
Teks atau Isi abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap mengenai
penelitian yang telah dilakukan, termasuk tujuan, metode, dan deskripsi hasil
yang penting-penting, dan tidak boleh ada kalimat yang merupakan
kesimpulan. Abstrak hanya terdiri satu alinea dan maksimun disusun atau
terdiri dari 300 kata. Walau singkat, semua kalimat hendaknya ditulis
lengkap dan tidak seperti menulis telegram. Hindari pemakaian singkatan
atau istilah yang tidak baku yang tidak dimengerti oleh pembaca awam
dalam bidang yang ditulis, kecuali akan disebutkan lebih dari dua kali.
Contohnya, bila kata “tingkat kematangan gonad” digunakan lebih dari dua
kali, maka ditulis terlebih dahulu “tingkat kematangan gonad (TKG)”,
selanjutnya digunakan singkatan TKG. Abstrak hanya memuat teks dan
hendaknya tidak ada pengacuan pada pustaka, tabel dan gambar serta tidak
mengandung tabel, gambar atau kutipan pustaka.

f. Abstract
Di samping abstrak yang ditulis dalam bahasa Indonesia, juga perlu
disusun “Abstract” dalam bahasa Inggris. Abatrak berbahasa Inggris
merupakan terjemahan dari abstrak berbahasa Indonesia. Teknis
pengetikannya sama dengan cara penulisan Abstrak bahasa Indonesia
(Lampiran 8)
g. Riwayat hidup
Riwayat hidup dengan foto penulis disertakan dalam skripsi
sebanyak- banyaknya satu halaman dengan 1,5 spasi. Di dalamnya memuat
7

data pribadi penulis yang meliputi tempat dan tanggal lahir, nama kedua
orang tua, sebagai anak keberapa dalam susunan keluarga, dan bila sudah
berkeluarga disebutkan nama istri dan anak- anaknya. Di dalam riwayat
hidup, juga dicantumkan riwayat pendidikan penulis hingga mencapai gelar
terakhir. Bilamana telah bekerja, diuraikan secara singkat riwayat pekerjaan
tersebut dan sebutkan juga jabatan yang pernah dipangku (Lampiran 9).
h. Kata pengantar
Halaman ini ditulis 1,5 spasi, berisi ucapan terima kasih penulis
kepada mereka yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk
kedua orangtua dan keluarga diletakkan di bagian awal paragraf.
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada lembaga/fakultas dan pribadi-
pribadi. Untuk lembaga/fakultas yang ditulis adalah jabatannya, seperti
Dekan/Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi/Kepala
Laboratorium/Kepala Tata Usaha/Kepala Dinas/Lurah dll, tanpa
mencantumkan namanya. Sedangkan untuk pribadi-pribadi seperti
pembimbing/penyuluh/teman seangkatan dll., dapat ditulis nama lengkapnya
(bukan nama alias/panggilan). Nama lengkap harus dicantumkan 2x1,5
spasi di bawah baris terakhir di sisi kanan halaman. Demikian juga
dicantumkan nama kampus dan tanggal di bawah nama penulis (Lampiran
10).
i. Daftar isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman. Nomor-
nomor halaman yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat pada daftar isi,
kecuali “KATA PENGANTAR”
Judul “DAFTAR ISI” diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan
ditempatkan di tengah-tengah kertas. Kata “Halaman” diketik 4 spasi di
bawah halaman judul “DAFTAR ISI” dan ujung kanan kata “Halaman”
tersebut berjarak 3 cm dari tepi kanan kertas. Bila daftar isi memerlukan
lebih dari satu halaman maka daftar isi diteruskan pada halaman berikutnya.
Pembagian atau penyusunan bab, anak bab dan seterusnya tergantung
pada isi skripsi dengan jarak antar bab 2 spasi, sedang antar anak bab
cukup 1,5 spasi dan bila ada pembagian yang lebih kecil lagi, spasi di
antaranya diperkecil pula. Untuk judul bab, anak bab dan bagian lebih kecil
yang untuk penulisannya memerlukan lebih dari satu baris, maka baris
8

keduanya diketik dengan jarak satu spasi.


Judul tiap bab ditulis dengan huruf besar semuanya, sedang judul
anak bab cukup huruf pertama tiap kata saja yang besar, kecuali kata depan
dan kata sambung (Lampiran 11). Judul tiap bab, anak bab dan sebagainya
diketik sedemikian rupa sehingga sebelah kanan terletak paling jauh pada
dua hentakan sebelum huruf “H” pada kata “Halaman”.
j. Daftar tabel
Daftar tabel memuat seluruh tabel yang ada di dalam tubuh utama
dan lampiran. Daftar tabel diketik seperti mengetik daftar isi. Nomor tabel
ditulis dengan angka arab. “Nomor” diketik mulai 4 cm dari tepi kiri kertas
dan empat spasi di bawah judul “DAFTAR TABEL”, sedang judul tabel
diketik paling jauh pada dua hentakan sebelum huruf “H” kata “Halaman”,
dan 3 cm dari tepi kanan kertas.
Judul tabel dalam daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam
isi. Hanya menggunakan huruf besar di awal judul tabel, kecuali pada kata-
kata tertentu sesuai kaidah bahasa indonesia yang baku. Akhir tiap judul
dihubungkan dengan titik-titik menuju nomor halamannya. Untuk judul yang
memerlukan penulisan lebih dari satu baris, baris kedua diketik dengan jarak
satu spasi dan dimulai di bawah huruf pertama kata pertama baris di
atasnya. Jarak antara dua judul tabel 1,5 spasi. Tabel di tubuh utama dan
lampiran nomor tabelnya dibuat berurutan (Lampiran 12).
k. Daftar gambar
Daftar gambar memuat seluruh gambar yang ada di dalam tubuh
utama dan lampiran, dan daftar gambar ini hanya dibuat jika gambar yang
terdapat pada tubuh utama berjumlah lebih dari dua gambar.
Daftar gambar diketik pada halaman baru dan disusun teratur seperti
daftar tabel. Yang dimaksud gambar (figure) disini seperti foto, grafik, bagan,
peta, skema, diagram alir (flow chart), kerangka pikir dan tiap gambar diberi
nomor urut dengan angka arab (Lampiran 13). Tidak dibedakan antara
grafik, peta, atau potret, semua bernomor urut angka Arab. Gambar yang
lebih besar dari ukuran kertas harus diperkecil tanpa mengabaikan arti dari
gambar tersebut. Bila gambar tidak mungkin diperkecil, misalnya peta, maka
gambar tersebut dilipat. Setiap gambar diletakkan pada satu halaman
kosong dan tidak dicampur bersama teks, berbentuk memanjang atau
9

melebar. Judul gambar terletak 2 spasi di bawah gambar dan diakhiri tanpa
titik. Jika judul gambar lebih dari 1 (satu) baris maka diketik dengan 1 (satu)
spasi dan baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama kata pertama
baris kalimat di atasnya. Nomor gambar dibuat berurutan antara tubuh
utama dan lampiran.
l. Daftar Lampiran.
Daftar lampiran memuat lampiran yang tidak masuk di tubuh utama,
seperti daftar pertanyaan (kuisener), dokumentasi yang berisi foto-foto
selama kegiatan penelitian, analisis statistik dll. Setiap lembar daftar
pertanyaan diberi nomor halaman perurutan menggunakan angka arab dan
semua foto diberi nomor urut dengan keterangan fotonya. Jika keterangan
foto lebih dari satu baris, maka jaraknya 1 spasi.

2. Bagian Inti (Tubuh utama)


Bagian inti (tubuh utama) skripsi berisikan: Bab I. Pendahuluan, Bab II.
Tinjauan Pustaka, Bab III. Metode Penelitian, Bab IV. Hasil dan
Pembahasan, Bab V. Kesimpulan dan Saran.

Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan: latar belakang, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian dan manfaat penelitian. Pendahuluan bertujuan untuk
menjelaskan kepada pembaca alasan pentingnya dilakukan penelitian.
Dalam bab ini peneliti mengantarkan pembaca agar dapat mengikuti dengan
mudah uraian dan arah studi.
a. Latar belakang
Latar belakang berisi uraian tentang alasan (reasoning) mengapa
penulis tertarik untuk melakuakn penelitian ini atau mengapa diambil judul
penelitian ini. Uraian dalam latar belakang bisa dilakukan dari hal yang
bersifat umum ke hal khusus (uraian deduktif), atau dari hal yang bersifat
khusus ke hal yang umum (uraian induktif). Yang banyak dilakukan peneliti
adalah uraian secara deduktif, yang disebut juga uraian pyramida terbalik.
Uraian dalam latar belakang bukan cuplikan teori dan tidak perlu dukungan
sumber pustaka, kecuali menyangkut data. Agar uraian tidak menyimpang
kemana-mana, maka kata-kata di judul penelitian terus dijadikan orientasi
10

(pangkal tolak). Keaslian penelitian bisa diutarakan dengan uraian yang


membuktikan bahwa masalah yang akan diteliti belum pernah dilakukan
oleh peneliti lain di tempat yang sama.
b. Perumusan masalah
Anak-bab ini berisi uraian tentang adanya kesenjangan antara
keadaan yang diinginkan dengan kenyataan, atau antara teori dengan fakta.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam perumusan masalah perlu
dijawab dan dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Masalah
penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, dan substansi rumusan
masalah selalu berkaitan dengan judul penelitian.
c. Tujuan Penelitian
Anak-bab ini memuat uraian singkat tentang tujuan yang ingin dicapai
sebagai upaya dalam pemecahan masalah atau dalam upaya memahami
masalah yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Dalam menuliskan
tujuan, harus menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau
dilihat, seperti mengetahui, menguraikan, menerangkan, menguji,
membuktikan, menerapkan suatu konsep atau dugaan, dan menganalisis.
Rumusan ditujuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.
Jumlah tujuan penelitian sama dengan rumusan masalah penelitian,
keduanya merupakan satu kesatuan yang saling terkait.
d. Manfaat Penelitian.
Anak bab ini memberikan gambaran bahwa hasil penelitian yang
akan dicapai memiliki konstribusi terhadap berbagai fihak. Sebaiknya peneliti
menyebutkan secara detail siapa saja yang mendapatkan manfaat dari hasil
penelitian ini. Konstribusi bisa terhadap pribadi peneliti, lembaga,
masyarakat pelaku utama dan pemerintah (sebagai bahan untuk membuat
kebijakan).

Bab II. Tinjauan pustaka


Tinjauan pustaka harus lengkap dan terarah yang disusun secara
sistematis, dengan urutan pikir yang teratur, kronologis menurut
perkembangan pengetahuan mutakhir yang menjadi dasar teori atau dasar
hipotesis atau pembanding masalah penelitian yang dikerjakan.
Tinjauan pustaka menyajikan hasil-hasil penelitian dan teori-teori yang
11

sejalan atau bertentangan satu sama lainnya dan alternatif yang dapat
dipakai sebagai dasar metode pendekatan studi yang dianggap paling
rasional. Tinjauan pustaka tidak hanya menyajikan hasil-hasil para peneliti
yang terdahulu, tetapi hasil-hasil tersebut juga harus ditelaah secara cermat,
kritis dan logis yang dihubungkan dengan masalah yang dihadapi. Bahan
pustaka yang dikutip harus berasal dari sumber langsung.
Bahan pustaka yang dikutip harus diketahui nama keluarga atau
marga penulisnya atau nama organisasi yang menulisnya. Apabila jumlah
penulis tiga orang atau lebih, maka penunjukan nama penulis dalam teks
cukup nama penulis yang pertama dengan ditambah “dkk” atau di belakang
nama keluarga atau marga atau nama lengkap penulis tersebut.
Tinjauan Pustaka merupakan kumpulan keterangan yang diperoleh
dari bahan rujukan yang berkaitan erat dengan judul skripsi serta dapat
menunjang isi skripsi secara keseluruhan. Tinjauan Pustaka dapat dianggap
sebagai suatu simpulan kutipan yang diulas dan ditujukan untuk
menjelaskan perhatian terhadap suatu permasalahan. Di dalam Tinjauan
Pustaka dapat dikemukakan hal-hal yang sejalan atau bertentangan dengan
pendapat peneliti lainnya, dan membenarkan pendekatan yang dipakai untuk
memecahkan masalah itu. Keterangan-keterangan atau kutipan-kutipan
yang diperoleh harus disusun secara sistematis, sehingga antara paragraf
yang satu dengan paragraf berikutnya memperlihatkan keterkaitan secara
runut. Oleh sebab itu kutipan yang diperoleh dari suatu bahan pustaka perlu
diserasikan, sejauh hal tersebut tidak menyimpang dari makna yang
dimaksudkan. Bab Tinjauan Pustaka dapat dibagi menjadi beberapa anak-
bab sesuai dengan kebutuhan.
Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang
sesuai dengan bidang yang diteliti. Kumpulan pustaka yang sesuai dan
mutakhir dapat membantu penulis mengetahui dengan jelas status penelitian
di bidang tersebut. Kumpulan pustaka yang memadai dapat meningkatkan
kepercayaan diri penulis dalam memilih metode yang akan digunakan dalam
penelitian, melaksanakan penelitian, dan menyusun argumentasi dalam
pembahasan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Komunikasi
perseorangan dapat dilakukan dengan ahli dalam bidang yang bersangkutan
12

atau yang berkompeten, sumber-sumber yang tidak bisa ditemukan di


perpustakaan dapat dijadikan sebagai bahan acuan.
Sebagai contoh: jika penulis melakukan komunikasi dengan Prof. Dr.
Muhammad Eidman, M.Sc., seorang ahli dalam bidang biologi laut, maka
penulis dapat menulis kutipan pernyataan beliau tersebut dan diakhiri
dengan ketikan “(Muh.Eidman, komunikasi pribadi, 2003)”.
Jika di dalam penelitian dilakukan pengamatan terhadap spesies
tertentu, maka perlu dicantumkan klasifikasi dan deskripsi spesies tersebut.
Dalam klasifikasi ini harus dicantumkan pula “authority name” atau
“descriptor” dan tahun pertama kali deskripsi tersebut disebarluaskan. Jika
spesies tersebut memiliki sinonim maka cantumkan pula sinonimnya pada
sebuah paragraf baru.
Klasifikasi, sinonim, dan deskripsi, dapat ditempatkan dalam suatu
anak-bab tersendiri pada bagian awal Tinjauan Pustaka. Klasifikasi dapat
ditulis dalam bentuk anak-tangga, bentuk mendatar, atau bentuk vertikal.
Contoh penulisan klasifikasi bentuk anak tangga adalah sebagai
berikut (sebagai contoh cumi-cumi):
Filum : Moluska Linnaeus, 1758
Kelas : Cephalopoda Cuvier, 1798
Subkelas : Coleida Bather, 1888
Cohort : Neocoleoidea Haas, 1997
Superordo : Decapodiformes Young et al., 1998
Ordo : Teuthida Naef, 1916
Subordo : Myopsida Orbigny, 1845
Famili : Loliginidae Steenstrup, 1861
Subfamili : Sepioteuthinae Naef, 1921
Genus : Sepioteuthis Blainville, 1824
Spesies : Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830
Contoh penulisan klasifikasi bentuk mendatar adalah sebagai berikut
(sebagai contoh rajungan):
Filum Crustacea Pennant, 1777; Kelas Malacostraca Latreille, 1806;
Subkelas Eumalacostraca Grobben, 1892; Superordo Eucarida Calman,
1904; Ordo Decapoda Latreille, 1830; Subordo Pleocyemata Burkenroad,
1963; Infraordo Brachyura Latreille, 1803; Section Bracyrhyncha Borradaile,
13

1907; Superfamili Portunoidea Rafinesque, 1815; Famili Portunidae


Rafinesque, 1815; Subfamili Portuninae Rafinesque, 1815; Genus Portunus
Weber, 1795; Spesies Portunus pelagicus Linnaeus, 1879.
Contoh penulisan klasifikasi bentuk vertikal adalah sebagai berikut
(sebagai contoh: keong lapar kenyang atau abalone):
Filum : Moluska Linnaeus, 1758
Kelas : Gastropoda Cuvier, 1797
Subkelas : Prosobranchia H.-M. Edwards, 1848
Ordo : Archaeogastropoda Thiele, 1929
Superfamili : Pleurotomarioidea Swainson, 1840
Famili : Haliotidae Rafinesque, 1815
Genus : Haliotis Linnaeus, 1758
Subgenus : Eurotis Habe & Kosuge, 1964
Spesies : Haliotis ovina Gmelin, 1791
Contoh penulisan sinonim adalah sebagai berikut (sebagai contoh
adalah ormer, abalone yang terdapat di Perancis): Haliotis tuberculata
Linnaeus, 1758, memiliki sinonim H. incisa Reeve, 1846; H. bistriata Gmelin,
1791; H. Lamellosa Lamarck, 1822; H. lucida Requien, 1848; H. reticulata
Reeve, 1846; dan H.rugosa Lamarck, 1822.
Penulisan nama dalam naskah hendaknya ditulis nama akhir saja
atau nama keluarga/marga. Jumlah penulis yang lebih dari dua orang,
hendaknya diikuti singkatan dkk. atau et al.
1) Bila penulis atau pengarang hanya terdiri dari satu atau dua orang.
Contoh:
Menurut Syariati (2007) yang dikutip oleh Sarwendah dan Wibisono
(2015) ibadah haji merupakan kepulangan manusia kepada Allah SWT.
2) Bila penulis atau pengarangnya lebih dari dua orang.
Contoh: Djojohadikusumo dkk. (2016). Bila bukunya menggunakan
bahasa asing memakai et al. sebagai pengganti dkk.
Penulisan nama dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua tidak boleh
dengan dkk. atau et al. Gelar kesarjanaan tidak boleh dicantumkan, baik pada
naskah maupun pada daftar pustaka. Bila nama penulis lebih dari satu kata,
hendaknya dituliskan nama akhir atau keluarga saja kemudian diikuti koma
dilanjutkan dengan singkatan nama depan dan nama tengah. Semua akhir
14

singkatan nama diberi titik. Pada penulis kedua singkatan nama penulis
diletakkan di depan nama akhir. Contoh: Suroso Imam Zadjuli. 2016. menjadi
Zadjuli, S.I. 2016; Suroso Imam Zadjuli dan Rina Tri Ratnasari 2017 ditulis
menjadi Zadjuli, S.I. dan R.T. Ratnasari. 2017.

Penulisan sumber pustaka dalam tinjauan pustaka ada beberapa cara yaitu:
1) Pada bagian awal atau permulaan kalimat : Chowdury (2017)
menemukan ...
2) Pada bagian tengah kalimat: Keadaan ini tampaknya sesuai dengan
pendapat Chapra (2015) yang menyatakan......................................
3) Pada bagian akhir kalimat: ................................... dikeluarkan melalui
zakat (Herianingrum, 2016).
4) Mengutip dari 2 orang penulis: Sula dan Kartajaya (2017) menemukan
......... Kondisi ................ lingkungan (Salam dan Hartini, 2017).
5) Mengutip lebih dari 2 orang penulis: Kekayaan bisa menghasilkan .......
lebih banyak (Riswati dkk., 2014). Kekayaan berarti melimpahnya
kepemilikan materi (Maynard et al., 2016). Menurut Rahmania dkk.
(2017), sumber dari...
6) Mengutip lebih dari dua sumber: Menurut Davis dan Woods (2014);
Agasi (2015); Kon dan Cowie (2016), penelitian tentang
....................................
7) Pengutipan dari sumber kedua:
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli,
nama penulis buku atau majalah yang dibaca. Disarankan sebaiknya
yang dibaca adalah sumber aslinya.
Contoh:
Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Douglas dan Boggie, (2013)
dalam Adinda dkk. (2016)
Sesuai contoh ini, yang tertulis dalam daftar pustaka hanya Adinda dkk.
(2016), tetapi Douglas dan Boggie (2013) tidak tertulis.
15

Bab III. Metode penelitian

Metode penelitian adalah bab yang menjelaskan metode atau teknik


yang dipakai untuk menjawab permasalahan seperti yang dijelaskan pada
bab pendahuluan. Pada bagian ini secara garis besar dapat dibedakan atas:
a. Waktu dan tempat penelitian, yang menjelaskan kapan dan dimana
penelitian dilakukan
b. Alat dan Bahan, yaitu menyebutkan dan menjelaskan bahan dan alat
yang digunakan.
Bagi Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan sub bab ini adalah : Jenis dan
Metode Pengumpulan Data yang menyebutkan dan menjelaskan jenis
data dan metode pengumpulannya.
c. Prosedur penelitian, berisi metode yang dipergunakan, diuraikan secara
singkat dan jelas, meliputi rancangan atau penarikan contoh yang
dipergunakan, peubah yang diamati, analisis laboratorium, tahapan
penelitian.
Bagi Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, sub bab ini adalah :yaitu
Tehnik sampling, yaitu menjelaskan tata cara pengambilan sampel
d. Analisis data, berisi teknik untuk analisis data.
Untuk lokasi penelitian di suatu wilayah administratif, misalnya titik-
titik pengamatan (sampling) di perairan laut atau sungai harus dituliskan
koordinatnya dan disajikan petanya. Pada prosedur penelitian harus
dijelaskan secara rinci tentang bagaimana secara teknis penelitian
dilaksanakan. Dalam bagian ini teknik pengumpulan data dan
pengambilan sampel, serta bahan dan alat yang digunakan harus
dijelaskan. Penulisan bahan dan alat penelitian tidak dalam bentuk daftar,
tetapi disebutkan secara terintegrasi ketika menjelaskan prosedur
penelitiannya. Bahan dan peralatan yang disebutkan adalah bahan dan
alat yang spesifik dalam pelaksanaan penelitian, namun bahan dan alat
yang bersifat umum meteran, staples, alat tulis menulis, dan lain-lain tidak
perlu dicantumkan. Rancangan percobaan yang digunakan, khusus untuk
penelitian eksperimental perlu dijelaskan. Jika analisis data menggunakan
bantuan perangkat lunak komputer (soft ware) maka nama dan pembuat
soft ware tersebut harus dituliskan.
16

Pada bagian analisis data harus dijelaskan tentang analisis data


dan uji yang digunakan, alasan dan tujuannya. Rumus yang berkaitan
dengan analisis tersebut dan sumber pustakanya harus dicantumkan.
Bila prosedur penelitian dan analisis data yang dipakai merupakan hasil
modifikasi, maka alasan dan sumber pustaka yang berkaitan dengan
modifikasi itu harus dijelaskan.
Penelitian dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan
lapangan, dan survei lapangan, yang perlu dirancang agar sesuai dengan
tujuan atau jenis penelitian. Jenis penelitian dapat bersifat eksploratif,
deskriptif, koreksional (studi verifikasi), kausal, komparatif, eksperimen,
atau tindakan. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif,
harus dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan
analisis informasi, serta proses penafsiran hasil penelitian yang diperoleh.
Prosedur penelitian yang digunakan harus diuraikan secara lengkap.
Untuk penelitian yang melakukan identifikasi tumbuhan, ikan, avertebrata,
mikroorganisme, maka perlu dicantumkan judul-judul buku yang
digunakan sebagai panduan identifikasi biota tersebut.
Merek instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian perlu
ditulis, misalnya timbangan digital Ohaus, DO-meter tipe YSI-33, dan lain-
lain. Penyebutan nama pembuat alat atau tipe alat dimaksudkan untuk
menunjukkan kecanggihan atau ketelitian alat tersebut. Sedangkan alat-
alat lainnya seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, tidak perlu ditulis secara
terperinci, karena akan terungkap dengan sendirinya pada saat penulis
menjelaskan prosedur kerja. Jangan membuat perincian alat yang
digunakan dalam bentuk tabulasi seperti yang tertera pada penuntun
praktikum. Contoh daftar kuisioner yang digunakan dalam penelitian harus
dicantumkan pada bagian Lampiran.
Data yang akan terkumpul selama penelitian, selanjutnya dianalisis
dengan berbagai metode. Untuk pengujian hipotesis dapat digunakan: (1)
Uji parametrik dengan memakai uji t, uji z, uji F, uji korelasi, uji regresi
linier, uji regresi berganda, dan lain-lain (2) Uji nonparametrik memakai uji
chi-square, binomial, korelasi kontingensi, dan lain-lain, serta (3) Uji
deskriptif dengan memakai uji tabel dan grafik, dan lain-lain.
17

Khusus untuk Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, pada


bagian akhir bab ini harus dilengkapi dengan anak bab (5) Definisi
Operasional dan (6) Kerangka Pemikiran dan atau hipotesis. Definisi
operasionali berisi keterangan tentang batasan-batasan dari penelitian.
Kerangka pemikiran dan atau hipotesis berisi kerangka pemikiran peneliti
dan hipotesis yang diajukan.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan


Bab ini merupakan bagian yang terpenting dari suatu penelitian
Semua hasil penelitian disajikan dalam bagian ini. Bagian “Hasil” merupakan
bagian penulisan yang menunjukkan fakta atau hasil penelitian yang
diperoleh oleh peneliti Hasil yang disajikan hendaknya bukan data mentah
tetapi data yang sudah diolah dan dianalisis, sedapat mungkin secara
statistik yang menunjukkan suatu pola pengertian yang selanjutnya harus
dijelaskan dalam bagian pembahasan.
Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar
tangan, foto maupun peta. Penyajian hasil penelitian apakah dalam bentuk
tabel atau grafik atau bentuk lainnya harus ditetapkan berdasarkan
pertimbangan yang matang. Suatu data tidak boleh disajikan dalam dua
bentuk, dan tidak boleh menyajikan suatu tabel yang memuat hasil kalkulasi
dari bahan yang disajikan dalam tabel yang lain. Demikian pula, foto yang
dipilih harus benar-benar representatif, dan tidak boleh menyajikan beberapa
foto yang menunjukkan masalah yang sama, serta tidak boleh
mencantumkan foto atau gambar yang tidak dirujuk di dalam teks. Foto
sebaiknya dicetak pada kertas mengkilap atau hasil scanner.
Sumber pengambilan data sekunder yang disusun dalam bentuk
tabel harus dicantumkan dan diketik dua spasi di bawah tabel dengan
mencantumkan nama instansi, kota, dan tahun keluaran. Seluruh tabel dan
gambar diberi nomor urut dengan angka arab dan diletakkan sedekat
mungkin dengan teks yang bersangkutan. Judul tabel ditempatkan satu
spasi di atas tabel dan ditulis dengan huruf kecil, kecuali pada awal kalimat,
nama tempat atau nama lainnya. Contoh tabel yang dicantumkan dalam teks
dapat dilihat pada Lampiran 15. Contoh gambar, baik dalam bentuk grafik
maupun histogram atau bentuk lainnya dapat dilihat pada Lampiran 16.
18

Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar dengan huruf kecil, kecuali
awal kalimat, nama tempat dan nama lainnya. Semua tabel, gambar dan
lampiran harus telah dirujuk atau dipetik di dalam teks paling sedikit satu kali.
Tabel dan gambar di dalam teks maupun pada lampiran yang tidak pernah
dirujuk atau dipetik di dalam teks tidak boleh dicantumkan dalam skripsi.
Bobot suatu karya tulis ilmiah dapat dilihat pada bab ini. Pembahasan
hasil penelitian tidak harus secara kaku dicantumkan terpisah dengan
hasilnya, bahkan lebih baik jika pembahasan tersebut diuraikan secara
terpadu dengan hasilnya. Dalam bab ini harus dibahas secara logis dan
sistematis keterkaitan antara hasil yang satu dengan yang lainnya
berdasarkan analisis yang digunakan dan perbandingannya dengan teori
atau hasil penelitian sebelumnya, baik yang mendukung maupun yang
bertentangan. Rujukan terhadap teori dan hasil penelitian terdahulu sangat
penting karena dapat mengarah kepada munculnya pendapat, penemuan
atau teori baru. Oleh karena itu pembahasan hasil penelitian harus diuraikan
sedemikian rupa sehingga dapat menjadi dasar penting untuk penarikan
kesimpulan. Pada bab pembahasan ini dapat pula disampaikan kendala
yang dialami selama penelitian dan kemungkinan pengembangan penelitian
tersebut pada masa mendatang.

Bab V. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan yang baik adalah singkat dan jelas tetapi logis. Temuan-
temuan yang terungkap dalam hasil dan pembahasan yang dinilai penting
dan sangat erat hubungannya dengan rumusan masalah dan tujuan serta
hipotesis (jika ada) penelitian dapat ditarik sebagai kesimpulan.
Saran yang baik dapat bersumber dari kesimpulan yang perlu
tindaklanjutan, dan berisi solusi kongkrit yang dicirikan ketika orang
membaca saran tersebut, maka tidak akan dipertanyakan lagi.

3. Bagian akhir
a. Daftar pustaka
Daftar Pustaka berisi semua pustaka yang dikutip penulis sebagai
acuan dalam penulisan skripsi. Daftar ini dapat berupa artikel yang dimuat
dalam majalah atau jurnal dan buku yang diterbitkan, serta lazimnya dapat
19

ditemukan di perpustakaan, dan tulisan ilmiah yang dipublikasikan secara


elektronik di internet (online publication). Selain itu juga skripsi, tesis,
disertasi, serta makalah-makalah hasil simposium dan seminar ilmiah yang
ditulis oleh para ilmuan dapat dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka,
meskipun tidak dipublikasikan tetapi karena mudah diperoleh di
perpustakaan, dapat dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Sumber-sumber
acuan yang tidak tertulis atau tidak diterbitkan tidak dimuat dalam Daftar
Pustaka. Penuntun praktikum dan catatan kuliah tidak dapat digunakan
sebagai bahan acuan dalam penulisan skripsi.
Daftar pustaka harus disusun menurut abjad nama penulis tanpa
nomor urut dalam sistem nama dan tahun. Gelar penulis tidak boleh
dicantumkan. Dalam sistem nama dan tahun, yang dicantumkan dalam
daftar pustaka adalah nama keluarga atau marga (family name) atau nama
terakhir yang diikuti oleh nama depan penulis yang disingkat jika penulis
tersebut memiliki nama keluarga atau marga, atau memiliki nama lebih dari
satu kata.
Bila terdapat dua atau lebih judul pustaka dari penulis yang sama,
maka penulisan nama penulis tersebut harus diulang dan tidak dengan cara
menarik garis sepanjang ruang yang diperlukan nama tersebut. Seandainya
sebuah pustaka ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, maka semua nama
penulis harus dicantumkan. Penulisan nama penulis pertama diawali
dengan nama keluarga, marga atau nama terakhir, diikuti dengan nama
depan dan nama tengah (jika ada) yang disingkat. Penulisan nama penulis
kedua dan seterusnya diawali dengan nama depan dan nama tengah (jika
ada) yang disingkat, kemudian diikuti oleh nama keluarga, marga atau nama
terakhir. Pustaka berupa buku yang ditulis oleh seorang atau lebih penulis,
buku yang disunting oleh seorang atau lebih sedang bab-bab yang ada di
dalamnya disusun oleh beberapa penulis, majalah, tesis, laporan dan
sebagainya, cara penulisannya dapat dilihat pada Lampiran 14.
Pustaka yang ditulis tanpa nama penulis, penulisan pada daftar
pustaka dapat dilakukan dengan cara menuliskan nama lengkap lembaga
yang menerbitkan, atau menuliskan singkatan atau akronim nama lembaga
yang menerbitkan (jika ada). Penggunaan kata Anonim atau Anonimous
untuk jenis pustaka tersebut tidak lagi diperkenankan. Beberapa kata,
20

istilah, dan nama suatu organisasi atau lembaga yang populer seringkali
cukup ditulis singkatannya saja pada waktu menuliskannya di dalam daftar
pustaka. Daftar singkatan yang umum digunakan dalam penulisan daftar
pustaka dapat dilihat pada Lampiran 14.
Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus sudah
dirujuk atau dipetik di dalam teks skripsi paling sedikit satu kali, dan
sebaliknya semua rujukan pustaka yang tercantum dalam teks harus
tercantum pada daftar pustaka.
Kata Daftar Pustaka diketik di tengah-tengah kertas, 2 spasi di
bawah nomor halaman. Tiga spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri
diketik pustaka yang dipakai di dalam naskah. Tiap pustaka diketik 1 (satu)
spasi dan antara pustaka berjarak 2 spasi. Baris kedua dan seterusnya dari
setiap pustaka dimulai tepat di bawah hurup kelima dari baris kalimat di
atasnya.
Ada dua bentuk pengacuan yang umum dilakukan dalam penulisan
Daftar Pustaka, yaitu sistem Nama–Tahun (sistem Harvard) dan sistem
Nama– Nomor (sistem Vancouver). Di dalam pedoman ini digunakan sistem
Nama– Tahun. Urutan penulisan pustaka berupa buku di dalam Daftar
Pustaka adalah nama (keluarga) pengarang atau penyusun, tahun
penerbitan, judul buku, nomor edisi, nama penerbit, volume (jilid), dan jumlah
halaman. Urutan penulisan pustaka yang dikutip dari majalah/jurnal adalah
nama (keluarga) penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, nama
majalah/jurnal, volume atau nomor, serta halaman awal dan akhir dimana
tulisan tersebut terletak.
Daftar Pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip penulis,
terkecuali bahan-bahan yang tidak diterbitkan. Skripsi, Tesis atau Disertasi
yang tidak dipublikasikan merupakan kekecualian, karena biasanya dapat
dibaca di perpustakaan, sehingga harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Perlu diperhatikan bahwa hanya pustaka yang diacu dalam laporan yang
disertakan dalam Daftar Pustaka. Pada Lampiran 14 tercantum contoh
pustaka yang dikutip dalam panduan ini.
Bahan pustaka disusun berturut-turut secara abjad menurut nama
keluarga penulis. Bila seorang penulis menulis dua atau lebih karangan
pada tahun yang bersamaan, maka di belakang tahun ditulis a, b, dan
21

seterusnya. Bila seseorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun
yang berbeda, maka pustaka disusun menurut urutan waktu; tulisan terbitan
tahun yang lebih awal diketik terlebih dahulu dari tulisan terbitan tahun yang
lebih akhir. Sebuah artikel yang ditulis oleh dua orang maka antara penulis
pertama dan kedua ditambahkan kata “dan” atau “and”. Jika penulis lebih
dari dua orang, antara penulis pertama dan berikutnya diberikan tanda koma
(,), dan sebelum nama penulis terakhir ditambahkan kata “dan” atau “and”.
Daftar Pustaka ditulis tanpa menggunakan nomor urut.
Sesuai dengan kesepakatan bersama yang diputuskan dalam
Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia
yang telah dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
pada tahun 1975, disarankan agar penulisan khusus untuk pengarang
Indonesia mengikuti pedoman penyusunan sebagai berikut:
1).Nama pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan
tidak memperhatikan latar belakang masing-masing nama tersebut, maka
nama akhir yang dicantumkan terlebih dahulu, kemudian diikuti tanda
koma dan nama-nama pertamanya. Nama akhir tersebut kemungkinan
dapat berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau
apapun tidak perlu diperhatikan atau dihiraukan. Muchlisah Amaliah
Ramadhani, ditulis: Ramadhani, M.A., sedangkan I Gusti Putu Arya
Tirthawirya, ditulis: Tirthawirya, I.G.P.A. Yudhistira Ardi Nugroho
Mulyono Sardi, ditulis: Sardi, Y.A.N.M.
2). Nama yang menggunakan tanda garis penghubung pada dua unsur
dianggap satu kesatuan nama. Ika Suwondo-Surasno, ditulis: Suwondo-
Surasno, I. Contoh lain Titie Raya Sadikin-Said, ditulis: Sadikin-Said,
T.R.
3).Nama yang menggunakan kata penghubung (el, nan) dianggap
merupakan satu kesatuan nama. Abas Sutan Pamuntjak nan Sati, ditulis:
Pamuntjak nan Sati, A.S.
4). Nama yang diakhiri dengan inisial (singkatan) dianggap sebagai satu
kesatuan nama. Nathaniel I., ditulis tetap: Nathaniel I. Contoh lain:
Iskandar N.S., ditulis tetap: Iskandar N.S.
22

5). Nama yang mengandung kata-kata bin, binti, ibn, ibni, dan sebagainya.
Umar bin Wello Labuatussu, ditulis: Wello Labuatussu, U. Contoh lain
Sarintan binti Muhammad Tayeb, ditulis: Muhammad Tayeb, S.

Beberapa contoh tentang penulisan nama pengarang yang disesuaikan


dengan negara/bangsa masing-masing, dapat dilihat pada Tabel 1 ini.
Tabel 1. Bentuk-bentuk penulisan nama pengarang asing
Bangsa Nama lengkap Penulisan nama
di Daftar Pustaka
Arab/Mesir Hassan Fahmy Khalil Khalil, H. F.
Mohammed Metawali Naguib Naguib, M. M.
Aly Abdel-Aziz Abdel-Aziz, A.
Youssef Abou-el-Ezz Abou-el-Ezz, Y.
Aziz Ibn-Saud Ibn-Saud, A.
Kamel el-Metwali el-Metwali, K.
Belanda Hugo de Vries de Vries, H.
L.W. van Horst van Horst, L.W.
Carolus den Hartog den Hartog, C.
Burma U Thant Thant, U.
U Nu Nu, U
China Chan Tai-chien Chan, T.
Lin Ke-sheng Lin, K.
Chu Ying Chang Chang, C. Y.
His Fam Fu Fu, H. F.
Hongaria Farkas Karoly Farkas, K.
Szent-Gyorgyi Albert Szent-Gyorgyi, A.
India Bimal C. Sen Gupta Sen Gupta, B. C.
Natoobhai J. Das Gupta Das Gupta, N. J.
Inggeris/ J. C. Smith Smith, J. C.
Amerika F. W. Day, Jr. Day, F. W., Jr.
A. B. Kent III Kent, A. B., III
E. C. Bate-Smith Bate-Smith, E. C.
Jepang Susumu Segawa Segawa, S.
Shigeru Yoshida Yoshida, S.
Jerman Sigurd von Boletzky von Boletzky, S.
Hans zur Mayer zur Mayer, H.
Korea Tak Joon Lee Lee, T. J.
Min-Hong Choi Choi, M.-H
Perancis Jules LeBeau LeBeau, J.
Rene L‟Epee L‟Epee, R.
Charles de Gaulle de Gaulle, C.
Bertrand d‟Aubiac d‟Aubiac, B.

Tabel 1. (lanjutan)
23

Bangsa Nama lengkap Penulisan nama


di Daftar Pustaka
Portugis Silvio do Amaral do Amaral, S.
Alfredo C. dos Santos dos Santos, A. C.
Spanyol Casimir Gomez Ortega Ortega-Gomez, C.
Juan Perez Perez, J.
Thailand Anuwat Natheewathana Natheewathana, A.
Jaruwat Nabhitabhata Nabhitabhata, J.
Vietnam Ngo Van Hai Ngo, H. V.
Nguyen Lam Tiep Nguyen, T. L.

Cara penulisan daftar pustaka yang memuat berbagai sumber (buku,


majalah atau jurnal, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain) dan harus
digunakan dalam skripsi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
disajikan berikut ini dengan didahului teladan penyusunannya.
Teladan untuk buku
Urutan penulisan adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul
buku, nomor edisi, nama penerbit, nama negara (untuk terbitan Amerika
Serikat digunakan nama negara bagian, sedangkan untuk terbitan lainnya
digunakan nama negara), dan jumlah halaman. Nama kota untuk buku-buku
terbitan Amerika Serikat diikuti oleh tanda koma dan nama negara bagian.
Kalau dalam buku yang diacu terdapat lebih dari satu nama kota penerbit,
maka yang digunakan adalah nama kota yang pertama. Judul buku tidak
dicetak tebal atau ditulis miring, dan setiap awal kata dimulai dengan huruf
kapital kecuali kata sambung dan kata penghubung.
Jika pustaka yang diacu merupakan salah satu bab dari sebuah buku
yang memiliki editor, maka urutan penulisan adalah nama pengarang, tahun
penerbitan, judul tulisan, kata “In” (jika buku tersebut berbahasa Inggris) atau
kata “dalam” (jika buku tersebut berbahasa Indonesia), nama editor, judul
buku, nama penerbit, kota penerbit, dan nomor halaman tempat tulisan
tersebut berada. Setiap awal kata judul tulisan menggunakan huruf kecil
kecuali bagian awal judul, sedangkan setiap kata judul buku dimulai dengan
huruf kapital kecuali kata sambung dan kata penghubung.

a. Satu pengarang
Pechenik, J.A. 1991. Biology of the invertebrates. Second edition. Wm.C.
Brown Publishers, Dubuque, Iowa. 567 p.
24

b. Dua pengarang
Longhurst, A.R. and D. Pauly. 1987. Ecology of tropical oceans. Academic
Press Inc., San Diego. 407 p.

c. Lebih dari dua pengarang


Parsons, T.R., M. Takahashi and B. Hargrave. 1984. Biological
oceanographic processes. Third edition. Pergamon Press, Oxford. 330
p.

d. Buku dengan satu editor


Miller, P.J. (ed.). 1979. Fish phenology: Anabolic adaptiveness in Teleosts.
Academic Press Inc. Ltd., London. 449 p.

e. Buku dengan lebih dari satu editor


Norris, D.O. and R.E. Jones (eds.). 1987. Hormones and reproduction in
fishes, amphibians, and reptiles. Plenum Press, New York. 613 p.

f. Buku dengan volume tanpa judul


Wijayakusuma, M.H., S. Dalimartha dan A.S. Wirian. 1998. tanaman
berkhasiat obat di Indonesia. Vol. 4. Pustaka Kartini, Jakarta. 84 hal.

g. Buku dengan volume yang mempunyai judul berbeda-beda


Hoar, W.S. and D.J. Randall (eds.). 1988. Fish physiology. Vol. XI. The
physiology of developing fish. Part A. eggs and larvae. Academic Press,
Inc., San Diego, California. 546 p.

h. Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus besar bahasa Indonesia.
Cetakan kedua. Balai Pustaka, Jakarta. 1090 hal.

i. Bab atau bagian dari buku


Price, D.J. 1989. Genetics of sex determination in fishes. In: G.W. Potts and
R.J. Wootton (eds.), Fish reproduction: Strategies and tactics. Academic
Press, London. p. 77-89.

j. Buku terjemahan tanpa editor


Nybakken, J.W. 1988. Biologi laut: Suatu pendekatan ekologis. H.M.
Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo,
penerjemah. PT Gramedia, Jakarta. Terjemahan dari: Marine biology:
An ecological approach. 459 hal.
25

Teladan untuk artikel


Urutan penulisan adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul
artikel, nama jurnal ditulis lengkap, nomor edisi (volume atau terbitan), dan
nomor halaman. Judul artikel tidak dicetak tebal atau ditulis miring, kecuali
nama ilmiah, dan setiap awal kata dimulai dengan huruf kecil kecuali huruf
pada awal judul. Nomor volume yang menggunakan angka Latin harus
diubah menjadi angka Arab, misalnya volume XXIII harus diubah menjadi
23.
a. Satu pengarang
Jaap, W.C. 2000. Coral reef restoration. Ecological Engineering 15: 345-
364.

b. Dua pengarang
Boyle, P.R. and D. Chevis. 1991. Changes in follicle cell epithelium nuclei at
the onset of vitellogenesis in the octopus Eledone cirrhosa. Bull. of
Marine Sci. 49: 373-378.

c. Lebih dari dua pengarang


Nabhitabhata, J., P. Asawangkune, S. Amornjaruchit and P. Promboon.
2001. Tolerance of eggs and hatchlings of neritic cephalopods to salinity
changes. Phuket Marine Biological Center Special Pub. 17(1): 289-298.

d. Artikel khusus
Andy Omar, S. Bin. 2000. Food and growth in Haliotis. [Review]. Gajah
Mada University J. Fisheries Sci. 2(1): 1-12.

e. Artikel dengan halaman terputus


Crews, D. and W.R. Gartska. 1981. The ecological physiology of the garter
snake. Scientific American 245: 158-164, 166-168.

f. Terbitan dengan suplemen


Fretter, V., A. Graham and E.B. Andrews. 1986. The prosobranch of Britain
and Denmark. Part 9–Pyramidellaceae. J. Molluscan Studies,
Supplement 16: 557-649.

Teladan untuk prosiding


Jika pustaka yang diacu merupakan salah satu artikel dari sebuah
buku prosiding, baik yang memiliki editor maupun tidak, maka urutan
penulisan adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, kata “In”
(jika buku tersebut berbahasa Inggeris) atau kata “Dalam” (jika buku tersebut
berbahasa Indonesia), nama editor (jika ada), judul prosiding atau nama
26

pertemuan ilmiah atau keduanya, tempat pertemuan, tanggal pertemuan,


nama penerbit, kota penerbit, dan nomor halaman tempat tulisan tersebut
berada. Setiap awal kata judul tulisan menggunakan huruf kecil kecuali
bagian awal judul, sedangkan setiap kata judul prosiding dimulai dengan
huruf kapital kecuali kata sambung dan kata penghubung.
a. Tanpa editor
Danakusumah, E., A. Mansyur dan S. Marthinus. 1997. Studi mengenai
aspek- aspek biologi dan budidaya cumi-cumi Sepioteuthis lessoniana.
II. Pengaruh pergantian air terhadap tingkat penetasan telur cumi-cumi.
Dalam Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Bandarlampung, 24 – 26
Juli 1997. Universitas Lampung, Bandarlampung. hal. 868-871.
b. Dengan editor
Dahuri, R. 2000. Toward sustainable fisheries development in Asia. In O.
Carman, Sulistiono, A. Purbayanto, T. Suzuki, S. Watanabe and T.
Arimoto (eds.), Proc. of the JSPS-DGHE International Symp. on
Fisheries Science in Tropical Area. Sustainable Fisheries in Asia in the
New Millennium, Bogor, August 21-25, 2000. Faculty of Fisheries and
Marine Sciences – IPB, Bogor. pp. 33-39.

Teladan untuk hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum


terbit
Hasil penelitian yang akan dipublikasikan dan belum terbit tetapi sudah
disetujui akan terbit dalam suatu jurnal ilmiah, dapat dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dengan menyebutkan tahun, judul artikel, nama jurnal, dan
keterangan [siap terbit] (jika dalam bahasa Indonesia) atau [in press] (jika
dalam bahasa Inggris).
Breen, P.A. 1985. Management of the British Columbia fishery for northern
abalone (Haliotis kamtschatkana). Canadian Journal of Fisheries and
Aquatic Sciences. [In press].

Teladan untuk abstrak


Urutan penulisan untuk abstrak yang terdapat di dalam jurnal adalah
nama pengarang, tahun penerbitan, judul abstrak, kata “abstract” (jika
prosiding tersebut berbahasa Inggeris) atau “abstrak” (jika prosiding tersebut
berbahasa Indonesia), nama jurnal, dan nomor halaman tempat tulisan
tersebut berada. Jika abstrak tersebut terdapat di dalam buku prosiding,
maka urutannya adalah nama pengarang, tahun penerbitan, judul abstrak,
kata [abstract] (jika prosiding tersebut berbahasa Inggris) atau [abstrak] (jika
prosiding tersebut berbahasa Indonesia), nomor halaman tempat tulisan
27

tersebut berada, kata “In” (jika prosiding tersebut berbahasa Inggeris) atau
kata “Dalam” (jika prosiding tersebut berbahasa Indonesia), nama editor (jika
ada), judul prosiding atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya, tempat
pertemuan, tanggal pertemuan, nama penerbit, dan kota penerbit. Judul
artikel tidak dicetak tebal atau ditulis miring, kecuali nama ilmiah, dan setiap
awal kata dimulai dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal judul abstrak.
a. Abstrak di dalam jurnal
Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing
by littorinid snails. [Abstract]. British Phycological J. 18: 212.
b. Abstrak di dalam buku prosiding
Darnaedi, D. 1991. Rheofite di sepanjang sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
[Abstrak]. Dalam Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X. Bogor,
24-26 September 1991. PBI dan PAU Ilmu Hayat – IPB, Bogor. Hal 122.

Teladan untuk skripsi, tesis, dan disertasi


Skripsi, tesis, dan disertasi, dapat dijadikan sebagai bahan acuan. Urutan
penulisan adalah nama pengarang, tahun terbit, judul, jenis publikasi, nama
institusi yang menganugerahkan gelar, dan tempat institusi. Setiap kata judul
skripsi, tesis, atau disertasi, dimulai dengan huruf kapital kecuali kata sambung
dan kata penghubung.
Effendie, M.I. 1984. Penilaian perkembangan gonad ikan Belanak, Liza
subviridis Valenciennes, di Perairan Muara Sungai Cimanuk, Indramayu,
bagi usaha pengadaan benih [Disertasi]. Fakultas Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 101 hal. (Tidak dipublikasikan)

Teladan untuk laporan hasil penelitian


Laporan hasil penelitian yang dijadikan bahan pustaka ditulis dalam Daftar
Pustaka dengan urutan: nama pengarang, tahun, judul laporan, kata (Laporan
Hasil Penelitian), nama institusi, dan kota tempat institusi. Laporan hasil
penelitian yang tidak dipublikasi juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dengan urutan penulisan: nama pengarang, tahun, judul laporan, dan kata
(TidakDipublikasi) atau (Unpublished manuscript)
Nessa, M.N., S.A. Ali dan A. Rachman. 1991. Studi teknik penetasan telur ikan
terbang dalam usaha pelestarian melalui usaha restocking. (Laporan Hasil
Penelitian). Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin. Ujungpandang.

Leighton, D.L. 1981. Early growth of the green abalone, Haliotis fulgens, in
hatchery and field observations. (Unpublished manuscript).
28

Teladan untuk paten


Hasil penemuan yang telah dipatenkan dapat dicantumkan dalam laporan
penelitian. Penulisan daftar pustaka untuk paten adalah: nama penemu paten,
kata “penemu”, lembaga pemegang paten, tanggal publikasi paten, nama
barang atau proses yang dipatenkan, dan nomor paten.
Muchtadi, T.R., penemu. Institut Pertanian Bogor. 9 Maret 1993. Suatu proses
untuk mencegah penurunan beta karoten pada minyak sawit. ID 0002 569.

Teladan untuk surat kabar


Tulisan yang dimuat di dalam surat kabar dapat diacu dan ditulis dalam
Daftar Pustaka dengan urutan: nama pengarang, tanggal penerbitan, judul
karangan, nama surat kabar, nomor halaman, dan nomor kolom.
Ikawati, Y. 7 Januari 2004. Program kemitraan bahari jadi upaya atasi
kemiskinan rakyat pesisir. Kompas: 28 (kolom 1-9).

Teladan untuk publikasi elektronik


Publikasi yang terdapat di internet
Maicá, P.F., M.R. de Borba, T.G. Martins and W.W. Junior. 2014. Effect of
salinity on performance and body composition of Pacific white shrimp
juveniles reared in a super-intensive system. R. Bras. Zootec. 43(7).
http://dx.doi.org/10.1590/S1516-35982014000700001.

b. Lampiran
Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan data atau keterangan
tambahan yang tidak dapat dimasukkan ke dalam tubuh utama tulisan karena
dapat mengganggu uraian penulisan di dalam teks. Di dalam lampiran dapat
dihimpun tabel, gambar, analisis statistik, denah dan sebagainya.
Lampiran didahului oleh satu halaman tersendiri yang hanya memuat
tulisan LAMPIRAN dan ditempatkan di tengah-tengah halaman. Halaman ini
tidak ditulisi nomor, tetapi diperhitungkan. Semua lampiran harus diberi nomor
urut dan masing-masing harus telah dirujuk atau dipetik dalam teks paling
sedikit satu kali.
29

III. PETUNJUK TEKNIS PENULISAN

A. Ukuran Kertas dan Teks


Skripsi diketik pada kertas HVS 80 g berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).
Teks naskah diketik satu setengah spasi pada suatu muka halaman dengan
batas-batas margin 4 cm dari tepi kiri dan atas kertas, serta 3 cm dari tepi kanan
dan dari tepi bawah.
B. Pengetikan
Pengetikan harus menggunakan computer. Penggandaannya dapat
dilakukan dengan pembuatan fotocopy hasil ketikan asli. Program yang
digunakan adalah Microsoft Word dengan huruf jenis Arial berukuran 11. Untuk
judul bab digunakan ukuran huruf 12 dan dicetak tebal, sedangkan untuk
judul anak bab digunakan ukuran 11 dan dicetak tebal.
Jarak antara judul bab dengan judul anak bab sejauh tiga spasi
sedangkan antara judul anak bab dengan alenia pertama dan antara alenia
terakhir suatu anak bab dengan judul anak bab berikutnya diketik dengan jarak
dua koma lima (2.5) spasi selanjutnya, untuk jarak antar judul bagian-bagian
yang lebih kecil dari anak bab digunakan dua spasi.
Awal suatu alenia dan catatan kaki dimulai agak ke dalam yaitu di bawah
huruf keenam baris di atasnya (jika menggunakan mesin ketik) atau sejauh 1 cm
(jika menggunakan komputer). Judul tabel, judul gambar, judul lampiran dan
daftar pustaka yang lebih dari satu baris, diketik dengan jarak satu spasi.

C. Tanda Baca
Tanda Baca yang berupa titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:),
tanda seru (!) tanda tanya (?), dan tanda persentase (%) diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya. Tanda petik (“....”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat
dengan huruf dari kata atau frase yang diapit Tanda hubung (-) dan tanda garis
miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. Tanda
sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<) dan lambang matematis (+, -, x
dan : ) diketik satu ketukan sebelum dan sesudah tanda-tanda tersebut. Kalimat
setelah titik, titik dua dan titik koma, diketik dua ketukan setelah tanda-tanda
baca tersebut.
Tanda semicolon atau titik koma (;) digunakan untuk memisahkan
30

serangkaian data atau item di dalam suatu daftar. Contohnya perlakuan-


perlakuan dalam pemupukan seperti 56,112, dan 448 kg N/ha; 25 dan 50 kg
P/ha; dan 47,139, dan 279 kg/ha.
Untuk nilai-nilai yang terdapat di dalam tanda kurung, gunakan tanda
pisah (-) untuk menunjukkan kisaran angka. Contoh Aquaculture Research 27:
819-829; selama periode pengamatan (1997-1999). Tetapi apabila ada tanda
negatif atau tanda < atau > gunakan huruf, contoh: -5 sampai 10°C, 0 hingga
<5%.

D. Nomor Halaman

Nomor halaman pada Bagian Awal skripsi ditulis dengan angka romawi
kecil (i, ii, iii, dst). Halaman judul bernomor “i”, tetapi tidak dicantumkan. Angka
arab (1, 2, 3, dst) digunakan pada halaman naskah yang dimulai pada bab
Pendahuluan yang bernomor 1. Halaman yang berjudul bab seperti
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka dan lain-lain, tidak perlu dicantumkan nomor
halamannya. Nomor pada halaman-halaman yang lain terus dicantumkan
sampai dengan halaman terakhir lampiran. Letak nomor setiap halaman di
bagian awal skripsi di bagian bawah tengah, sedangkan letak nomor halaman
di bagian tubuh utama dan akhir skripsi ada di atas bagian kanan.
Semua nomor halaman bagian tubuh utama, diketik 2,5 cm dari tepi atas,
dan 3 cm dari tepi kanan kertas tanpa tanda apapun. Nomor halaman di bagian
awal skripsi .yang menggunakan angka romawi kecil diletakan di bagian bawah
dan di tengah yang berjarak 2,5 cm dari tepi kertas bawah. Ini berlaku juga jika
ada halaman yang bentuk kertasnya melintang (land scape)

E. Ilustrasi

Tabel atau gambar yang dicantumkan dalam naskah, termasuk tabel atau
gambar pada lampiran, harus telah dirujuk atau disebutkan di dalam teks. Teks
yang menjadi rujukan hendaknya diletakkan sebelum tabel atau gambar dan
berada pada halaman yang sama.
Semua tabel dan gambar ditempatkan seperti naskah biasa, kecuali
apabila sangat terpaksa sehingga harus ditempatkan memanjang kertas.
Gambar yang lebih besar dari ukuran kuarto harus diperkecil tanpa mengurangi
arti gambar tersebut, kecuali bila gambar tidak boleh diperkecil seperti peta yang
31

sudah tertentu skalanya.


Semua tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul. Judul setiap
tabel dan gambar harus dengan sesuai isinya. Judul tabel ditempatkan satu
spasi di atas tabel, sedang judul gambar diletakkan dua spasi di bawahnya.
Judul tabel dan gambar ditulis dengan ketentuan hanya awal kata pertama yang
diketik dengan huruf besar (Lampiran 16 dan 17).
Sedapat mungkin suatu tabel dimuat pada satu halaman. Upayakan
untuk menghindari pemuatan satu tabel pada lebih dari satu halaman. Hal ini
dapat dilakukan misalnya dengan mengubah letak tabel pada halaman
berikutnya dan tidak ditempatkan pada halaman yang sama dengan tempat
nomor tabel yang bersangkutan dipetik di dalam teks. Bila suatu tabel terpaksa
harus disambung pada halaman berikutnya karena terlalu panjang hingga tidak
cukup untuk dimuat pada satu halaman, maka pada halaman kedua, ketiga,
keempat dan seterusnya perlu dicantumkan kembali nomor tabel yang
bersangkutan dengan diberi tambahan kata “lanjutan” (dalam kurung),
sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 18.
Gambar dan tabel harus dibuat pada kertas yang sama dengan kertas
untuk naskah. Gambar yang dibuat di atas kertas grafik tidak dibenarkan
ditempelkan pada kertas naskah. Demikian pula tabel yang disusun pada kertas
lain, tidak dibenarkan untuk ditempelkan.
Gambar yang berupa foto telah di JPG kan dan dicetak langsung pada
kertas yang sama dengan naskah tulisan dengan resolusi yang baik dan boleh
berwarna untuk memudahkan mengidentifikasi maksud dari gambar dan pesan
yang ingin disampaikan, misalnya di dalam foto terlihat juga gambar benda yang
ukurannya diketahui umum seperti penggaris berskala. Tanda pada gambar, baik
dalam bentuk huruf atau angka yang dipakai dalam gambar harus jelas dan
sedapat-dapatnya berukuran sama dengan huruf atau angka di dalam teks.
Demikian pula setiap gambar yang menggunakan simbol harus diberi
keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan
ukuran gambar dan harus terbaca dengan jelas. Keterangan dari simbol
diletakkan di bawah judul gambar dan lurus dengan huruf pertama baris di
atasnya.
32

F. Angka dan Simbol


Angka dipakai untuk tanggal, nomor halaman, persentase, waktu dan
perhitungan matematika seperti 1 Juni 2000; halaman 145; 27%; pukul 06.00;
500 m2; 5+5 = 10.
Bilangan satu digit yang tidak diikuti dengan satuan ditulis dengan huruf,
misalnya: satu, dua, tiga, dst, tetapi bilangan satu digit yang ditulis dalam suatu
deret atau rangkaian bilangan, maka semua besaran ditulis dengan angka.
Contoh: “Di dalam kolom terdapat 5 ekor ikan lele, 12 ekor ikan mas, 3 ekor ikan
gabus dan 20 ekor ikan sepat”.
Bilangan yang lebih dari satu digit atau bilangan yang diikuti dengan
satuan ditulis dengan angka (10,25,1 mg, 2 N, 1 L, dst), kecuali pada permulaan
kalimat, misalnya: “Lima belas ikan mas disuntik dengan hypofisa, sedangkan 15
ekor ikan lainnya tidak disuntik”.
Bilangan desimal ditandai dengan penggunaan koma, misalnya: dua
belas setengah ditulis sebagai 12,5. sedangkan ribuan atau kelipatan ribuan
ditulis dengan menggunakan tanda titik, contoh: 12.500, 50.000, 200.000. Angka-
angka yang sangat besar misalnya 16.000.000 dapat diganti dengan 16 juta,
7.500.000 ditulis 7,5 juta.
Simbol persen (%) dipakai dengan angka arab, misal: 80%. Simbol tidak
perlu diulang dengan setiap angka pada suatu deretan atau kisaran angka.
Jangan menggunakan kata persen dengan suatu angka (misal delapan %).
Simbol kimia digunakan sebagai pengganti kata-kata untuk unsur, ion,
atau senyawa, kecuali pada awal kalimat. Simbol-simbol tersebut tidak perlu
didefinisikan atau dijelaskan pada penggunaan yang pertama kali. Contoh: Ca,
Fe, Ca2+, NO3', P2O5. Pada suatu rangkaian simbol atau ukuran pada awal suatu
kalimat, hanya untuk ukuran atau simbol yang pertama disebutkan yang ditulis
lengkap dengan huruf, contoh: nitrogen, phospor, kalium dan magnesium.

G. Satuan dan Ukuran

Penulisan satuan dalam tulisan ilmiah lazimnya menggunakan sistem


yang biasa dianut secara universal yaitu satuan sistem international (SI Units).
Berikut ini diterangkan secara ringkas pedoman umum dalam penulisan satuan
dan ukuran.
Singkatan satuan digunakan bila didahului angka, misal 10 m 2,1 kg, tetapi
33

harus dieja jika dikemukakan dalam ungkapan “Panjang tabung diukur dalam
milimeter”. Demikian pula bila suatu lambang atau satuan diperlukan pada awal
kalimat, maka tidak boleh disingkat, misalnya: “Meter digunakan untuk
menyatakan tinggi tanaman”. Apabila ukuran berbentuk suatu kisaran, penulisan
unit ukuran hanya pada yang terakhir, misalnya: 2 sampai 5°C; 5, 10 dan 20 kg
N.ha-1.
Pembagian atau “per” dituliskan dengan simbol (/). Contoh: kg/ha, mg/kg,
kg/m, mg/L. Beberapa contoh penulisan yang berhubungan dengan satuan dan
ukuran sebagai berikut: gram per 1000 biji ditulis sebagai g 1000 biji -1, kg N per
hektar ditulis sebagai kg N ha-1, kg H2O per kg tanah ditulis sebagai kg H2O kg-1
tanah.

H. Penulisan Istilah Asing, Nama Ilmiah dan Rumus

Istilah asing dan nama ilmiah organisme dalam bahasa Latin ditulis miring,
atau diberi garis bawah apabila menggunakan mesin ketik biasa. Contoh: et al.,
Oryza sativa, Salmonella tvphi, e.g. Suatu nama Latin yang untuk pertama kalinya
ditulis dalam skripsi, nama authonya harus ditulis dengan singkatan yang lazim
dan tidak dicetak miring atau diberi garis bawah. Misalnya Cyprinus carpio L.,
Pyricularia oryzae Cav., Chanos chanos F.Bila nama Latin yang sama ditulis
berulang-ulang, maka nama marganya boleh disingkat, misalnya C. carpio.
Dalam hal nama genusya mulai dengan huruf yang sama seperti Salmonella typhi
dan Staphylococcus aureus dan keduanya terdapat dalam teks, maka penyebutan
berikutnya tetap dilengkapkan.
Ada dua cara untuk mengidentifikasikan atau menuliskan kultivar atau
varietas dari suatu tanaman atau author dari nama ilmiah, yaitu:
1. Menggunakan tanda petik tunggal. Contoh: Medicago sativa L. „Vernal‟
2. Menuliskan singkatan „Fab.‟ sebagai kependekan dari „Fabricius‟ setelah
nama ilmiah spesies. Contoh: Penaeus monodon Fab.
Rumus, persamaan matematika dan tabel sederhana harus diletakkan di
tengah-tengah daerah pengetikan (berjarak sama ke arah tepi kiri dan kanan
kertas). Kalau terdapat lebih dari satu rumus, maka agar rumus atau persamaan
matematika mudah dirujuk, di sebelah kanan rumus atau persamaan matematika
ditempatkan nomor urut dalam kurung.
34

I. Pemisahan Kata dan Pasal

Kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Pemisahan ini


kadang-kadang diperlukan agar pinggir kanan menjadi mendekati lurus seperti
yang terjadi pada pekerjaan cetakan, terjadi di era mesin ketik tetapi di era
penggunaan komputer akan mengatur secara otomatis. Janganlah dipaksakan
agar pinggir ketikan selalu rata kanan, akan tetapi lebih baik jika bisa rata kanan.
Jika terpaksa harus memisah suatu kata maka perlu dilihat dulu kata dasarnya
apa, contoh kata dibudidayakan, jika harus dipisah, maka pemisahannya bisa
di-budidayakan atau dibudidaya-kan. Kata terakhir pada dasar halaman tidak
boleh dipisahkan. Adakalanya ketika diformat untuk rata kanan, maka ada baris
kalimat yang di bagian tertentu kosong, untuk hal tersebut maka diperlukan
pengeditan secara manual

J. Mutu Karya Tulis Ilmiah

Skripsi ini secara ilmiah dapat dipertanggung jawabkan segala isinya oleh
mahasiswa yang bersangkutan dengan harapan dapat memberikan
pengembangan dari ilmu-ilmu perikanan. Hasil dari skripsi mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul, diupayakan dapat memberikan kontribusi
bagi kepentingan pembangunan perikanan, baik skala nasional maupun skala
lokal khususnya pembangunan perikanan di Kalimantan Timur.

K. Judul

Judul dari suatu skripsi harus memuat inti dari penelitian, beserta dengan
lokasi dimana penelitian dilakukan jika dianggap perlu. Jika memungkinkan
hindari penggunaan judul skripsi yang panjang, terkecuali jika bagian judul yang
panjang tadi jika dikurangi akan mengganggu maknanya. Nama ilmiah suatu
organisme yang terdapat pada judul skripsi harus diketik dengan huruf kecil
kecuali huruf awal nama genus dan nama author-nya dan dicetak miring kecuali
nama author-nya.

L. Urutan Pemecahan Bab

Bila suatu bab dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
digunakan berturut-turut tanda urutan sebagai berikut:
35

- Bab digunakan angka romawi: I, II, III, IV dan V. contoh: BAB I.


PENDAHULUAN, artinya BAB I adalah PENDAHULUAN dan seterusnya.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital, diletakkan di tengah dengan jarak 4 cm
dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
- Sub Bab, menggunakan huruf A besar, contoh: A. Latar Belakang, B. Rumusan
Masalah dan seterusnya. Diletakkan di tengah dengan jarak 3 spasi dari judul
bab tanpa diakhiri dengan titik. Huruf pertama dari setiap kata pada sub bab
dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung. Jarak dari sub bab ke
sub bab di bawahnya adalah 2 spasi.
- Sub-sub bab menggunakan angka 1, 2, 3 dan seterusnya, contoh: Rumusan
Masalah Penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pertumbuhan ikan yang
dibudidayakan di kolam terpal ?, 2. Berapa lama masa pemeliharaan yang
layak untuk dipanen?. Judul sub-sub bab ini diletakkan di tepi kiri dengan spasi
2 dan huruf kapital hanya pada awal kalimat dan tanpa diakhiri dengan titik
- Sub sub-sub bab menggunakan huruf a, b, c dan seterusnya diletakan di tepi
kiri tanpa diakhiri dengan titik. Huruf kapital hanya pada huruf pertama dari
kata yang pertama saja. Contoh: a. Faktor biotik
- jika masih ada di bawahnya, maka digunakan angka dan kurung terbuka,
Contoh: 1). Berat Ikan Betok dan seterusnya
- Jika ada turunan yang lebih kecil lagi, maka digunakan huruf kecil dalam
kurung, contoh: Ciri matang gonad danseterusnya.

Contoh urutannya:

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Organisme yang Hidup di Danau
1. Golongan Ikan
a. Ikan carnivora
1). Ikan endemik
a). Ikan pemangsa
(1). Ciri morfologi
(a). Jenis dan populasi
36

b. Ikan herbivora
...............
2. Golongan Udang-udangan
............
Huruf pertama dari setiap kata dari judul anak bab, kecuali kata
penghubung diketik dengan huruf besar. Huruf pada judul sub bab dan anak sub
bab diketik sebagai huruf besar hanya pada awal kalimat. Penulisan judul bab,
anak bab dan seterusnya tidak perlu diakhiri dengan titik.

M. Penulisan Daftar Pustaka

Judul daftar pustaka diketik di tengah-tengah kertas empat sentimeter


dari tepi atas. Tiga spasi di bawahnya, dimulai dari pinggir kiri ditulis sumber
pustaka yang dipakai. Dalam tiap pustaka jarak pengetikan adalah satu spasi,
sedangkan di antara dua judul pustaka diberi jarak dua spasi. Baris kedua dan
seterusnya tiap pustaka mulai diketik di bawah huruf keenam baris pertamanya,
(jika mengunakan mesin ketik) atau masuk sejauh 1 cm (jika menggunakan
komputer).

Beberapa contoh cara penulisan daftar pustaka berdasarkan asal atau


sumber bahan tulisan atau referensi yang dikutip dijelaskan di bawah ini (contoh
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15):
1. Abstrak

Goggin, C.L. and R.J.G. Lester, 1988. Parasites of the genus Perkinsus from reef
bivalves. Abstract, Proc. 6th Int. Coral Reef Symp, p. 36.

Hantoro, W.S., C. Jouannic, P.A. Pirazzoli and H. Faure, 1992. Near future sea
level trend in Sunda Strait area. Abstract, Proceeding of die Seminar
Programme of 10th Anniversary of Indonesia-France Joint Cooperation on
Ocean Technology and Marine Industry, Jakarta, Indonesia.

2. Buku
Arber, A. 1920. Water Plants: A Study of aquatic Angiosperms. Cambridge
University Press, Cambridge, 436 pp.

FAO. 1985. Mangrove management in Thailand, Malaysia and Indonesia. FAO


Environment Paper 4. 60 pp.

Gittinger, J.P. 1986. Economic analysis of agricultural project. Terjemahan oleh


Sutomo S. dan K. Mangiri. Universitas Indonesia Press, Jakarta, 579 hal.
37

Mudjiman, A., 1992. Makanan ikan. Penebar Swadaya, Jakarta, 190 hal.

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie, 1989. Principle and procedures of statistics.
Terjemahan oleh Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
267 hal.

UNESCO, 1983. Coral Reefs, seagrass beds and mangroves. Their interaction in
the coastal zone of the Carribbean. UNESCO Reports in Marine Science
23, 133 pp.

3. Bab atau bagian dari suatu buku

Adiwiroyono, S., S. Sukardjo and V. Toro, 1984. The occurence of crustaceans in


Tanjung Bungin mangrove forest, South Sumatera, Indonesia. In
Soepadmo, E., A.N. Rao, and D.J. Macintosh, (eds.). Proceeding of the
Asian Symposium on Mangrove Environment: Research and
Management. University of Malaya and UNESCO, pp 241-257.

Azkab, M.H. 1998, Pertumbuhan dan produksi lamun, Thalassia hemprichii (Egrnb.)
di rataan terumbu Pulau Pari, Kepulauan Seribu. In Moosa, M.K., D.P.
Praseno, and Sukamo (eds.), Teluk Jakarta, biologi, budidaya,
oseanografi, geologi, dan kondisi perairan. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Jakarta, pp. 60-66.

Lagarense, B., A. Walansendow, G. Gearheart, S.A. Tighe, A. Batuna dan A.


Sukmara, 2005. Survei potensi wisata berbasis masyarakat di Sulawesi
Utara. Mitra Pesisir, Jakarta, 95 hal.

Saenger, P., M.M. Specht, R.L. Specht and V.J. Chapman, 1977. Mangal and
coastal salt-marsh communities in Australasia. In Chapman, Y.J. (ed.),
Ecosystems of The World 11 Wet Coastal Ecosystems. Elsevier,
Amsterdam, pp. 763-766.
Singh, H.R., V.C. Chong, A. Sasekumar and K.H. Lim, 1994. Value of mangrove
as nursery and feeding grounds. In Sudaram, S., C.R. Wilkinson. and L.M.
Chou. (eds.). Proceeding of die 3rd ASEAN-Australia Symposium on
Living Coastal Resources, Bangkok. 1:105-122.
Tulungen, J.J., M. Kasmidi, C. Rotinsulu, M. Dimpudus dan N. Tangkilisan, 2003.
Studi kasus pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir berbasis
masyarakat di Sulawesi Utara; Seri PSWP-BM, dalam Koleksi dokumen
proyek pesisir 1997-2003, M. Knight dan S. Tighe (editor); Coastal
Resources Center, University of Rhode Island, Narragansett, Rhode
Island, USA, 32 hal.

4. Disertasi, tesis dan skripsi

Hutomo, M. 1985. Telaah ekologik komunitas ikan pada padang lamun (seagrass,
Anthophyta) di Perairan Teluk Banten. Disertasi Doktor. Fakultas Pasca
Saijana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 271 hal. (Tidak dipublikasikan)
38

Riopelle, M. J. 1995. The Economic valuation of coral reefs: a Case study of


West Lombok, Indonesia. MSc Thesis. Dalhouise University, Canada, 90
pp. (unpublished).

Rusdiansyah, M. 2005. Jantanisasi ikan Lou Han (Cichlasoma sp.) secara oral
dengan hormon 17α-Metiltestosteron pada dosis yang berbeda. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman,
Samarinda, 52 hal. (Tidak dipublikasikan)

5. Artikel dalam jurnal

Anutha, K. and D. Johnson, 1996. Aquaculture planning and coastal


management in Tasmania. Ocean and Coastal Management 33 (1-3): 167-
192.

Dutrieux, E., 1991. Study of ecological functioning of the Mahakam Delta (East
Kalimantan, Indonesia). Estuarine, Coastal and Shelf Science 32:415-420.

6. Artikel dalam majalah

Aziz, K. A., 2004. Air bersih untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pesisir
Provinsi Jambi. Majalah Perencana Edisi Oktober-Desember 2004. Project
Management Office (PMO) MCRMP, Departemen Kelautan dan Perikanan,
Jakarta. 23 hal.
Khasani, I., 2005. Prospek dan permasalahan pengembangan udang Gimacro.
Warta Penelitian Perikanan Indonesia, Vol.11 No. 6. Badan Riset Kelautan
dan Perikanan, Jakarta, 23 hal.

7. Software

Minitab, 1998. MINITAB 12. Minitab Inc., State College, P.A. SAS Institute. 1994.
The SAS System for Windows. Release 6.10. SAS Inst., Cary, NC.
Statistix, 1985. STATISTIX Version 4.0 User‟s manual. Analytical software, St.
Paul, MN.

8. Referensi dari sumber-sumber elektronik on-Line

Forkeri, 2001. Rusnas kerapu, http://www.kerapu.forek.or.id/latar belakang.php


(Agustus 2001).

Kompas, 2001. Kendalikan penangkapan kerapu demi pelestarian terumbu


karang, http://www.kompas.com/kompas-cetak/0108/30/iptek/kend10.htm
(Agustus 2001).

Apabila terdapat seorang penulis yang menulis buku atau artikel secara
individu (tunggal) dan juga menulis secara berkelompok (dengan dua atau lebih
39

penulis lainnya) dengan yang bersangkutan sebagai penulis utama, maka artikel
atau buku yang ditulis secara individu dituliskan lebih dahulu dari buku atau
artikel yang ditulis secara berkelompok. Dua atau lebih artikel/buku dengan
penulis dan tahun yang sama dibedakan dengan huruf a, b, c dan seterusnya.
Contoh:
Shotwell, O.L. 1998.
Shotwell, O.L., M.L. Goulden and C.W. Hesseltine. 1994.
Shotwell, O.L., C. W. Hesseltine and M.L. Goulden. 1993a.
Shotwell, O.L., C. W. Hesseltine and M.L. Goulden. 1993b.
Shotwell, O.L., C.W. Hesseltine, E.E. Vandegraft and M.L. Goulden, 1997.
Shotwell, O.L. and D.W. Zweig. 1994.
40

IV. PROPOSAL PENELITIAN DAN SKRIPSI

A. Pengajuan Proposal

Proposal penelitian yang diajukan oleh mahasiswa yang telah memenuhi


persyaratan akademis harus diajukan dan disetujui oleh Koordinator Program
Studi dan mendapatkan SK dari Fakultas untuk mendapatkan Pembimbing I dan
Pembimbing II. Pembuatan proposal selanjutnya dibimbing dan disetujui oleh
pembimbing.

B. Seminar
Seminar dibagi dalam 2 bagian, yaitu seminar proposal dan seminar hasil
penelitian.
1. Seminar Proposal
Seminar proposal dilakukan sebelum mahasiswa melakukan penelitian,
baik penelitian di laboratorium, kolam percobaan dan di lapangan, dan telah
mendapatkan persetujuan pembimbing secara tertulis sesuai form surat
persetujuan. Arah dari seminar proposal adalah pada kesesuaian judul, masalah
penelitian, tujuan penelitian, tinjauan pustaka dan metode penelitian serta
kuisener yang dibuat (jika ada). Penyanggah dan pembahas lebih ditekankan
untuk memberi saran/masukan agar penelitian layak dan mampu dikerjakan
peneliti serta memenuhi standar S1 dan bukan menguji.
2. Seminar hasil
Dilakukan setelah mahasiswa selesai melaksanakan penelitian dan
mendapatkan hasilnya, serta sudah ditulis sesuai dengan pedoman penulisan
skripsi. Selain itu mahasiswa sudah mendapatkan persetujuan dari pembimbing
secara tertulis sesuai form surat persetujuan untuk melaksanakan seminar hasil.
Arah dari seminar hasil ini lebih dititik beratkan kepada hasil penelitian dan
pembahasan serta apakah kesimpulan yang dibuat sudah menjawab tujuan
penelitian. Pada seminar hasil ini penyanggah dan pembahas bisa memberikan
pertanyaan dan juga saran-saran

C. Ujian Skripsi
Mahasiswa yang sudah mendapat persetujuan pembimbing secara tertulis
sesuai form surat persetujuan, dapat mengajukan ujian pendadaran sesuai
41

persyaratan dari fakultas. Arah ujian pendadaran dan juga sekaligus


komprehensif adalah untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan
mahasiswa dalam mempertanggung jawabkan apa yang diteliti dan ditulis serta
pemahaman hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan apa yang
diteliti. Penguji skripsi sebaiknya Dosen yang menjadi pembahas sejak
mahasiswa yang bersangkutan melakukan seminar proposal. Penguji bisa
menyampaikan saran yang dituliskan di naskah/draft skripsi.
42

LAMPIRAN
43

Lampiran 1. Contoh Warna Sampul Skripsi/Proposal Penelitian/PKL (warna biru)

PROPOSAL PENELITIAN

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LEPOK (Ompok bimaculatus)


DI DANAU MELINTANG KECAMATAN MUARAWIS
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh :

SI FULAN
NIM :1606015020

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
44

Lampiran 2. Contoh Halaman Pengesahan Proposal Penelitian

Halaman Pengesahan Proposal Penelitian

Judul Proposal Penelitian : Biologi Reproduksi Ikan Lepok (Ompok


bimaculatus) Di Danau Melintang
Kecamatan Muarawis Kabupaten Kutai
Kartanegara

Nama Mahasiswa : Si Fulan


NIM : 1606015020
Jurusan : Budidaya Perairan
Program Studi : Budidaya Perairan

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

…………………… ……………………
NIP. NIP.

Tanggal: Tanggal:

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

………………..……………....................
NIP.

Tanggal:
45

Lampiran 3. Contoh cetakan pada punggung kulit luar skripsi

6 cm
DWI YUL M Si Fulan

SKRIPSI

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LEPOK (Ompok bimaculatus)


DI DANAU MELINTANG KECAMATAN MUARAWIS
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh
Si Fulan
NIM :1606015020
NIM. 1206015020
2017

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
6 cm

Punggung sampul luar skripsi


46

Lampiran 4. Contoh halaman sampul dalam skripsi

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LEPOK (Ompok bimaculatus)


DI DANAU MELINTANG KECAMATAN MUARAWIS
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh :

SI FULAN
NIM :1606015020

Skripsi merupakan satu diantara syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Perikanan
pada
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2017
47

Lampiran 5. Contoh surat pernyataan bukan plagiat

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Si Fulan

NIM : 1606015011

Program Studi : Budidaya Perairan

Jurusan : Budidaya Perairan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa data primer yang termuat

dalam skripsi ini adalah asli penelitian saya sendiri. Bila dikemudian hari terbukti

dalam skripsi ini terdapat unsur-unsur yang mengandung plagiat, maka gelar

kesarjanaan saya dapat dibatalkan.

Pernyataan ini saya tanda tangani dengan penuh kesadaran tanpa adanya

paksaan.

Samarinda, 05 Juni 2017

Yang Menyatakan,

Materai
Rp. 6000

Si Fulan
NIM. 1606015011
48

Lampiran 6. Contoh halaman pengesahan skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pola Rambat Thalassia hemprichii di Padang Lamun


Perairan Pulau Melahing Kota Bontang, Kalimantan
Timur.
Nama Mahasiswa : Si Fulan
NIM : 1606035027
Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Jurusan : Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

......................................... ....................................
NIP. ................................. NIP. .............................

Mengetahui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Mulawarman

............................................
NIP. ....................................

Lulus Tanggal : ……………….


Tanggal Penyerahan Skripsi : ......................
49

Lampiran 7a. Contoh Abstrak 1 Jurusan BDP

ABSTRAK

Si Fulani, 2017. Asimilasi Nitrogen dengan Tanam Azolla (Azolla michrophylla)


Sebagai Biofilter Dalam Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Sistem
Resirkulasi (Dibimbing oleh Si Fulan dan Si Fulani).

Kualitas air, khususnya keberadaan nitrogen dalam akuakultur sistem resirkulasi


sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
biomassa Azolla yang berbeda terhadap laju asimilasi Total Amonia Nitrogen
(TAN) dan dinamika kualitas air ikan Nila dalam akuakultur sistem resirkulasi.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan 3
perlakuan jumlah biomassa azolla yang berbeda dan satu kontrol (tanpa Azolla),
ditempatkan menjadi 3 kelompok percobaan. Jumlah biomasa awal Azolla
michrophyllayaitu 5 gram, 10 gram dan 15 gram. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa dari masing-masing perlakuan Azolla mampu mengkonversi TAN
sebanyak 5 gram Azolla (1.232 gram), 10 gram Azolla (1.698 gram), dan 15 gram
Azolla (2.787 gram) dari sisa metabolisme ikan. Namun, nilai tersebut tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam efisiensi biofiltrasi antar
perlakuan (P> 0,05). Meskipun pada perlakuan Azolla 15 gram memiliki nitai
paling tinggi yaitu pada efesiensi biofiltrasi TAN media pemeliharaan ikan
sebanyak 99.5%. Kenyataannya, perlakuan tersebut tidak berbeda dengan nilai
efesiensi biofiltrasi TAN pada kontrol yaitu mencapai 98.5 %.

Kata Kunci : Akuakultur, Biofiltrasi, Azolla, Media filter, Resirkulasi


50

Lampiran 7b. Contoh Abstrak 2 Jurusan MSP

ABSTRAK

Si Fulan, 2017. Pola Rambat Thalassia hemprichii Penyusun Padang Lamun di


Perairan Pulau Melahing Kota Bontang, Kalimantan Timur (Dibimbing oleh Si
Fulani dan Si Fulana).

Keberadaan padang lamun di suatu perairan akan menentukan kondisi suatu


perairan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui arah pola rambat Thalassia
hemprichii di padang lamun yang berhubungan dengan parameter Fisika–Kimia
dan substrat perairan pulau Melahing Kota Bontang. Pengukuran kualitas air
dilakukan dilokasi penelitian dan Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, sedangkan untuk substrat tanah dilakukan di Laboratorium
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. Penelitian lebih menekankan penelitian deskriptif
walaupun kerapatan lamun ditinjau dari sisi kuantitatif dan dilakukan pada bulan
Desember 2019–Februari 2017. Lokasi ditentukan berdasarkan empat arah mata
angin dengan titik LSW, MSW, dan HSW menggunakan metode transek, kuadran
50 x 50 cm. Data di analisis dengan menghitung kerapatan, kerapatan relatif,
frekuensi, frekuensi relatif, penutupan, penutupan relatif, dan Indeks nilai penting,
selanjutnya data di analisis dengan menggunakan PCA. Kerapatan padang
lamun di perairan Pulau Melahing cenderung ditumbuhi oleh spesies T.
hemprichii dan tertinggi pada Stasiun Utara dengan rata-rata 520 tegakan/m 2.
Pola rambat T. hemprichii cenderung banyak mengarah Utara hal ini secara
ekologi lamun hidup pada perairan yang mengalir, sirkulasi air yang terus
berganti sehingga membawa zat unsur hara dan oksigen pada perairan,
kemudian hidup pada daerah substrat yang bertekstur lempung berpasir yang
halus.

Kata kunci: Pola Rambat, T. hemprichii, Kualitas Air, Substrat.


51

Lampiran 7c. Contoh Abstrak 3, Jurusan Sosial Ekonomi

ABSTRAK

Si Fulan, 2018. Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya Usaha Nelayan Pukat Di
Kampung Tanjung Haur Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat
(Dibimbing oleh Fulana dan Fulani).

Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya rasio penerimaan dan biaya,


besarnya keuntungan usaha nelayan pukat di Kampung Tanjung Haur. Penelitian
dilaksanakan sejak November 2017 sampai dengan November 2018 di
Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat. Sampel sebanyak 30
responden dengan mengacu pada metode acak sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rasio penerimaan dan biaya usaha nelayan pukat di
Kampung Tanjung Haur rata-rata sebesar 1,4 yang berarti penerimaan yang
diperoleh sebesar 1,4 kali dari biaya yang dikeluarkan atau jika dikeluarkan biaya
untuk usaha nelayan pukat di Kampung Tanjung Haur sebesar Rp 1,- maka akan
diperoleh penerimaan sebesar Rp 1,4,-. Sedangkan keuntungan yang diperoleh
dari usaha nelayan pukat di Kampung Tanjung Haur rata-rata sebesar Rp
265.738,30,-.

Kata Kunci: Nelayan Pukat, Kampung Tanjung Haur


52

Lampiran 8a. Contoh Abstract 1 Jurusan BDP

ABSTRACT

Si Fulan, 2017. Nitrogen Assimilation Rate by Azolla (Azolla michrophylla) As


Biofilter in Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) - Recirculating Aquaculture
System ( Supervised by Fulan and Si Fulan).

The aims of the experiment were to analyze the effect of different biomassa of
Azolla on Total Ammonia Nitrogen assimililation rate and water quality dinamics
of Nile Tilapia reared in a simple recirculating system. A randomized complete
block design was applied to this treatment, three different initial biomassa and
one control (no Azolla) were set up in three blocks, the treatments were 5 gram,
10 gram, and 15 gram of Azlola michropylla. The result of the experiment showed
that Azolla of each treatment converted 1.232 gram, 1.698 gram, and 2.787 gram
of TAN excreted fish. However, there was no significant different in biofiltration
efficiency among treatments (P>0.05). Although treatment with 15 gram Azolla
had the highest removal efficiency with 99.5% of TAN from fish culture medium.
In fact, the treatments were not differ to control that achieved 98.5% of TAN
production.

Keywords: Aquaculture, Biofiltration, Azolla, Filter media, Recirculation


53

Lampiran 8b. Contoh Abstract 2 Jurusan PSP

ABSTRACT

Si Fulan, 2017. Vine pattern of Thalassia hemprichii as the constituent of


seagrass beds at Melahing Island waters, Bontang City, East Borneo (supervised
by Si Fulani and Fulana).

The aim of this research was to know the vine pattern‟s direction of T. hemprichii
on seagras beds which had relation to physic-chemical water parameter and
substrate at Melahing Island waters, Bontang City. Measurement of water quality
was done on the field and on the water quality laboratory of Fisheries and Marine
Science Faculty, whereas the substrate sample was identified on Soil Science
Laboratory of Agriculture Faculty. The research was focusing on descriptive
research and then seagrass density had reviewed from the quantitive side, the
research was held from December 2019-February 2017 The location of this
research determined by the four directions of the compass with focused point at
Low Surface Waters, Middle Surface Waters, and High Surface Waters using
transect quadrant methods, with 50x50 cm quadrant. The data then analyzed by
calculating the density, relative density, frequency, relative frequency, the
seagrass cover and relative cover, and value index and then analyzed with PCA.
Seagrass density at Melahing Island waters dominantly covered by T. hemprichii
with the highest density was at North station with mean value of 520 stand/m 2.
The vine pattern of T. hemprichii dominantly heading North, it has which
pressumed correlated with the seagrass ecology which growth on moving-
circulated water that flows continiously and brought important nutrient substances
and oxygen into water, the seagrass also growth on the soft sandy-clay
substrate.

Keywords : vine pattern, T. hemprichii, water quality, substrate.


54

Lampiran 8c. Contoh Abstract 3, Jurusan SOSEK

ABSTRACT

Fulan, 2018. The Analysis of the Ratio of Fishermen‟s Fishing Trawler Business
Revenue and Cost in Tanjung Haur Village, Penyinggahan Subdistrict, West
Kutai Regency (supervised by Fulana and Fulani).

The aim of the study was to determine the ratio of fishermen‟s fishing trawler
business revenue and cost, the huge profits of fishing trawler business in Tanjung
Haur Village. The study was conducted from November 2017 to November 2018,
the samples were 30 respondents who were chosen through “Simple Random
Method”. The results showed that the average ratio of revenue and costs of
fishing trawler business in Tanjung Haur village was 1.4, which means that the
revenue obtained was 1.4 times the costs incurred or if the cost incurred for
fishing trawler businesses in Tanjung Haur village was Rp. 1 then you will get a
receipt of Rp. 1.4. Whereas the average profit obtained from the fishing trawler
business in Tanjung Haur village was around Rp. 265,738.30.

Key Words: Trawler Fishermen, Tanjung Haur Village


55

Lampiran 9. Contoh riwayat hidup penulis skripsi

RIWAYAT HIDUP
Si Fulan. Lahir di xxxxx pada tanggal 24 Oktober xxxx. Anak
ke dua dari dua bersaudara, dari ayah Fulan dan Ibu Fulani.
Pada tahun xxxx penulis mulai pendidikan dasar di Sekolah
Dasar Negeri SDN 01 Desa xxxxxx Kecamatan xxxxxx dan
lulus pada tahun xxxx. Pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri SMPN 03 Kecamatan xxxxxxx diselesaikan
tahun xxxx. Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 xxxxxx
Kabupaten xxxxxxxxx, Jurusan xxxxxxxxx diselesaikan pada tahun xxxx.
Jenjang pendidikan tinggi dimulai pada tahun xxx melalui jalur undangan
(SNMPTN) tingkat Nasional di Universitas Mulawarman pada Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan dengan Jurusan/Program Studi Budidaya Perairan. Selama
menempuh pendidikan mengikuti kegiatan Percepatan Adaptasi Mahasiswa Baru
(PAMB) tingkat Universitas Mulawarman. Aktif Sebagai Pengurus BEM Fakultas
dan menjabat sebagai kepala Divisi Multimedia pada tahun xxxx. Penulis
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Karantina, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Balikpapan (BKIPM) pada tahun xxxx.
Mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (P2M) Bina Mitra angkatan XLII, tahun xxxx di Kelurahan Loktuan,
Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang Provinsi Kaliimantan Timur.
Lampiran 10. Contoh kata pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir
yang berjudul “Asimilasi Nitrogen dengan Tanaman Azolla (Azolla
microphylla) sebagai Biofilter dalam Budidaya Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Sistem Resirkulasi“ ini dibuat sebagai satu di antara syarat guna
meraih gelar Sarjana Perikanan (S.Pi.) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Mulawarman.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh keluarga besar
khususnya Ayahanda Senen dan Ibunda Marmi dan saudara-saudari tercinta
Yuyun Widowati dan Nurhuda atas dukungan baik moril, maupun materil, doa
dan kasih sayang yang tiada hentinya. Penulis juga menyadari bahwa selesainya
penulisan skripsi ini berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman
beserta Staf Dosen dan Tenaga Kependidikan yang telah memberikan
kesempatan dan membantu penulis untuk belajar dan menyelesaikan
pendidikan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
2. Ketua Jurusan Akuakultur dan Koordinator Program Studi Akuakultur yang
telah banyak memberikan arahan.
3. Bapak Dr. Si Fulan, M.Si. selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Fulani, S.Pi,
M.Si selaku dosen Pembimbing II yang telah begitu banyak memberikan
bantuan, motivasi, arahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan
Skripsi ini.
4. Ibu Prof. Dr. Fulani, M.Si. selaku dosen Penguji I dan Bapak Dr. Si Fulan, M.Si
selaku dosen penguji II yang telah banyak memberikan masukkan dan arahan
dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Teman-Teman seperjuangan saya, Si Fulan, Si Fulani, dstnya serta teman-
teman BDP, SOSEK, MSP angkatan 20xx yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.
57

6. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan


penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dengan segala keterbukaan
dan kelapangan hati untuk hasil yang lebih maksimal.Akhir kata, semoga Skripsi
ini dapat membawa manfaat bagi seluruh pihak serta turut berperan demi
kemajuan ilmu pengetahuan.

Si Fulan
Kampus Gunung Kelua, Juli 2020
58

Lampiran 11. contoh daftar isi


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1


A. Latar belakang ........................................................….. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 3
C Tujuan Penelitian .......................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................… 5


A. Judul Sub Tinjauan Pustaka 1 ...................................... 5
B. Judul Sub Tinjauan Pustaka 2 ........................................ 9
C. Judul Sub Tinjauan Pustaka 3 dst ................................ 12

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 29


A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................... 29
B. Bahan dan Alat Penelitian (PS. Sosek. Jenis dan 29
Metode Pengumpulan Data) .................................…
C. Prosedur Penelitian (PS. Sosek. Teknik Sampling) ...... 33
D. Analisis Data ................................................................. 38
E. Definisi Operasional (PS Sosek) ..............................…. 38
F. Kerangka Pemikiran dan atau Hipotesis ..................... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 41


A. Judul Sub Hasil dan Pembahasan 1 ............................. 41
B. Judul Sub Hasil dan Pembahasan 2 ............................. 43
C. Judul Sub Hasil dan Pembahasan 3 dst ........................ 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 50


A. Kesimpulan .................................................................... 50
59

B. Saran ............................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 51

LAMPIRAN ............................................................................................ 54
Lampiran 12. Contoh daftar tabel

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman


1. Kelangsungan hidup ikan yang diberi imunostimulan ............... 41
2. Rata-rata berat ikan tangkapan di wilayah perairan Kecamatan
Muara Badak ............................................................................. 43
3. Hasil pengukuran kualitas air di Tanjung Limau Kota Bontang .. 47
4. Judul tabel seterusnya ................................................................

Nomor Lampiran Halaman


5. Kelangsungan hidup ikan kontrol ................................................ 61
6. Hasil pengukuran kualitas air di tambak kepiting Desa Tani Jaya
Kecamatan Anggana .................................................................. 67
61

Lampiran 13. Contoh daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman


1. Gejala klinis udang windu yang diberi imunostimulan ............... 37
2. Jenis ikan tangkapan di wilayah perairan Kecamatan Muara
Badak ......................................................................................... 41
3. Judul gambar seterusnya ............................................................ 43

Nomor Lampiran Halaman


4. Kelangsungan hidup ikan yang diberi imunostimulan ................. 62
5. Pengukuran kualitas air setiap minggu di tambak kepiting Desa
Tani Jaya Kecamatan Anggana .................................................. 66
6. Judul gambar seterusnya ........................................................... 66
62

Lampiran 14. Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Daftar Pertanyaan (kuesioner) ………………………….. ............... 37


2. Dokumentasi Penelitian.................................................................. 41
63

Lampiran 15a. Contoh penulisan daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Y.V. 2003. Uji penurunan kandungan nitrat dan fosfatoleh alga hijau
(Chlorella sp) secara kontinyu. Jurusan Teknik Lingkungan ITS, Surabaya.
57 hal.

Afrianto, E. dan E. Liviawati. 2005. Pakan ikan. Kanius, Yogyakarta. 63 hal.

Akbar, R.A. 2003. Efisiensi nitrifikasi dalam sistem biofilter submerged bed,
trickling filter dan fluidized bed. Skripsi. Institut Teknologi Bandung. (tidak
dipublikasi).

Akhmar, F. 2007. Pengaruh kepadatan Azolla pinnata terhadap kualitas fisik dan
kimia limbah cair pabrik tahu di Desa Bocek Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang. Skripsi 51, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN. Malang.
(tidak dipublikasi).

APHA. 1989. Standarrd methods for the examination of water and wastewater.
17th edition, American Public Health Association, Washington D.C. 1.268
hal.

Arizal, A. 2011. Kandungan nitrogen (N) pada Azolla pinnata yang ditumbuhkan
dalam media air dengan kadar P yang berbeda. Skripsi. Manajeman
Sumber Daya Perairan, Fakuktas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor. (tidak dipublikasi).

Arora, A., S. Saxena and R. Shah. 2009. Aquatic microphylla Azolla for nutrien
removal from wastewater in Constructed Wetlan. Enviroenergy 2: 19-21.

Boyd, C.E. 1998. Pond water aeration system. Aquac. Eng.18: 9-40.

Brett, J.R. 1971. Satiation time, appetite and maximum food intake of socheye
salmon (Onchorhyncus nerka). J. Fish. Bd. Canada. 28: 409-415.

Crab, R., Y. Avnimelech, T. Defoirdt, P. Bossier and W. Verstraete. 2007.


Nitrogen removal technique in aquaculture for sustainable production.
Review article. Aquaculture J. 270: 1 – 4.

Datta, I. and D.G. Allen. 2005. Biofilter: Biotechnology for odor and air pollution
control. Springer-Verlag Berlin. Germany : Shareefdeen/Singh (eds.).
Djojosuwito, S. 2000. Pertanian organik dan multiguna. Kanisius, Yogyakarta. 55
hal.

Djukri, Purwoko dan B. Sapta. 2003. Pengaruh naungan paranet terhadap sifat
toleransi tanaman talas (Colocasia esculenta (L.). Ilmu Pertanian. 10(2):
17-25.
64

Dosim, E.H. Hardi dan Agustina. 2013. Efek penginjeksian produk intraseluler
(ICP) dan ekstraseluler (ECP) bakteri Pseudomonas sp. terhadap
gambaran darah ikan nila (Oreochromis niloticus). J. Ilmu Perikanan,
19(1): 24 - 30.

Ebelling, J.M., M.B. Timmons dan J.J. Bisogni. 2006. Engineering analysis of the
stoichiometry of phototrophic, autotrophic, and heterotropic removal of
ammonia-nitrogen in aquaculture system. Aquaculture. 257: 346-358.

Edding, E.H., A. Kamstra, J.A.J. Verreth, E.A. Huisman dan A. Klapwijk. 2006.
Design and operation of trickling filters in resirculating aquaculture.
Aquacultural Engineering : A Review 34: 234 -260

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan


lingkungan perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta, Kanisius. 87 hal.

Effendie, M. I. 1997. Metode biologi perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor. 112 hal.

Fahlefi, E.N. 2013. Asimilasi nitrogen oleh fototropik konverter dalam sistem
akuakultur multitrofik terpadu. Skripsi. Jurusan Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Mulawarman,
Samarinda, Hal.35. (Tidak dipublikasi).

FAO. 2016. The state of world fisheries and aquaculture-2016 (SOFIA).


Contributing to Food Security and Nutrition for All. Rome. 200 pp.

Farrel, D.J. 1978. Rapid determination of metabolizable energy of food using


cockerels. British Poultry Sci. 19: 303-308.

Fikri, Z. 2013. Aquatik plant treatment tanaman paku air Azolla pinata terhadap
penurunan kadar amoniak pada air limbah industri tahu di Kelurahan
Kekalik Kecamatan Sekarbela Nusa Tenggara Barat. Media Bina Ilmiah.
7(4): 1-5.

Francis-Floyd, R., C. Watson, D. Pretty and D.B. Pulder. 2005. Ammonia in


aquatic sistem1FA-16, Department of Fisheries and Aquaculture Science,
Florida Cooperative Extension Service, Institute of Food and Agricultural
Science, University of Florida. 300 p.

Fujaya, Y. 1999. Fisiologi ikan: Dasar pengembangan teknik perikanan. Rineka


Cipta, Jakarta. 156 hal.

Maicá, P.F., M.R. de Borba, T.G. Martins and W.W. Junior. 2014. Effect of
salinity on performance and body composition of Pacific white shrimp
juveniles reared in a super-intensive system. R. Bras. Zootec. 43(7).
http://dx.doi.org/10.1590/S1516-35982014000700001.

Saptiani, G., A.N. Asikin, F. Ardhani and E.H. Hardi. 2017. Mangrove plants
species from Delta Mahakam, Indonesia with antimicrobial potency.
Biodiversitas. 19(2): 466-471.

Lampiran 15b. Contoh Daftar Pustaka


65

DAFTAR PUSTAKA

Barker, K.M. and A.R.O. Chapman. 1990. Feeding preference of periwinkles


among four spesies of Fucus. Marine Biology 106: 113 – 118.

Crisp, D.J. 1984. Energy flow measurements. pp. 284 – 372 In: N.A. Holme and
A.D. McIntyre (Eds.), Methods for the study of marine benthos. Second
edition. IPB Handbook 16. Blackwell Scientific Publictions, Oxford. 387 p.

Den Hartog, C. 1970. The sea-grasses of the world. North Holland Publishing
Company, London. 275 p.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus besar bahasa


Indonesia. Edisi kedua. Balai Pustaka, Jakarta. 1090 hal.

FAO. 1972. Catalogue of fishing gear designs. Fishing News Books, London. 155
p.

Hunter, J. 1981. Feeding preferences and competitive herbivory studies on two


species of periwinkles, Littorina obtusata and Littorina littorea. Biological
Bulletin, Marine Biological Laboratory, Woods Hole, Massachusetts 161:
328-335.

Hylleberg, J. and J.T. Christensen. 1978. Factors affecting the intra-specific


compotition and size distribution of the periwinkle Littorina littorea (L).
Natura Jutlandica 20: 193 – 202.

Kerami, D. dan E. Iswati (Penyunting). 1993. Glosarium matematika. Pusat


Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.

Kiswara, W. dan M. Hutomo. 1983. Habitat dan sebaran geografis lamun.


Oseana 10: 21 – 30.

Newell, R.C., V.I. Pye and M. Ahsanullah. 1971. Factors affecting the feeding
rate of the winkle Littorina littorea. Marine Biology 9: 138 – 144.

Pudjaatmaka, A.H. dan M.T. Qodratillah (Penyunting). 1993. Glosarium kimia.


Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta. 70 hal.

Rietsma, C.S., I. Valiela and A. Sylvester-Serianni. 1982. Food preferences of


dominant salt marsh herbivores and detrivores. Publicazioni della Stazione
di Napoli I (PSZNI). Marine Ecology 3: 197 – 189.

Rifai, M.A. dan Ermiati (Penyunting). 1993. Glosarium biologi. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, Jakarta.

Style Manual Committee – Council of Biology Editors. 1983. A Guide for authors,
editors, and publishers in the biological sciences. Council of Biology
Editors, Bethesda, Maryland. 64 p.
66

Sutika, I.N., A. Sadarang dan S. Bin Andy Omar. 1994. Hubungan kualitas
lingkungan dan pemanfaatan perairan sungai Pappa, Kabupaten Takalar,
Sulawesi Selatan. Pusat Studi Lingkungan, Lembaga Penelitian,
Universitas Hasanuddin, Ujungpandang. 95 hlm.

Watson, D.C. and T.A. Norton. 1983. Algal palatability and selective grazing by
littorinid snails. Britihs Phycological J. 18: 212.

Watson, D.C. and T.A. Norton. 1985a. The physical characteristics of seaweed
thalli as deterrents to littorine grazers. Botanica Marina 28: 383 – 387.

Watson, D.C. and T.A. Norton. 1985b. Dietary preferences of the periwinkle,
Littorina littorea (L.). Journal of Experimental Marine Biology and Ecology
88: 193 – 211.
67

Lampiran 16. Contoh Penulisan Tabel

Tabel 1. Rata-rata nilai osmolaritas, tingkat kerja osmotik dan salinitas haemolim
udang

Osmolaritas Tingkat Kerja Osmotik


Fase Salinitas (‰)
(m osm/l H2O) (m osm/l H2O)
Intermolt 654,77 25,36 22,49
Premolt 657,45 21,18 22,59
Rata-rata 656,11 23,27 22,54±0,7
Molt 654,50 45,72 22,48
Postmolt 635,90 82,00 21,85
Rata-rata 645,12 63,86 22,17±0,54
Media 1 721,00 - 24,72
Media 2 668,00 - 22,94
Media 3 655,00 - 22,50

Tabel 2. Kerapatan tegakan lamun perairan Pulau Melahing pada stasiun


penelitian.

Stasiun (Tegakan/m2)
Jenis Titik
Utara Timur Selatan Barat
Low 524 48 512 340
T. hemprichii Middle 480 448 360 392
High 556 488 348 432
Total 1560 984 1220 1164
Rata-rata 520 328 407 388
Low 68 0 60 20
E. acoroides Middle 56 0 52 24
High 52 0 48 52
Total 176 0 160 96
Rata-rata 59 0 53 32
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
68

Contoh tabel 1 halaman


Tabel 3. Daya hambat ekstrak A. ilicifolius terhadap V. harveyi

Bagian Rata-rata diameter daya hambat (mm), pada jam ke- rata-
Perlakuan
tumbuhan 12 18 24 36 48 72 rata
Kontrol - PBS 6,00 6,00 6,33 6,33 6,33 6,33 6,22
Kontrol + Antibiotik 12,00 15,00 23,00 23,00 23,00 22,00 19,67
Daun 8,00 10,00 10,00 10,33 10,33 10,33 9,83
Batang 6,00 6,67 8,00 8,33 9,33 9,67 8,00
1000 ppm
Buah 6,00 7,00 8,33 8,67 9,67 10,00 8,28
Bunga 6,00 7,00 9,00 9,67 10,00 10,00 8,61
Daun 8,67 10,00 10,00 11,00 11,00 11,00 10,28
900 ppm Batang 6,00 7,00 8,67 9,33 10,00 10,00 8,50
Buah 6,00 6,67 8,33 9,67 9,67 10,00 8,39
Bunga 6,00 7,00 9,00 10,00 10,00 10,33 8,72
Daun 8,67 10,67 10,67 11,33 11,33 11,33 10,67
800 ppm Batang 6,33 7,33 9,00 10,33 11,00 11,00 9,17
Buah 6,33 7,00 9,33 11,00 11,33 11,33 9,39
Bunga 7,00 8,00 9,00 10,33 11,33 11,67 9,56
Daun 9,00 11,00 11,00 11,67 11,67 11,67 11,00
Batang 6,67 7,33 8,67 10,oo 10,33 10,67 8,73
700 ppm
Buah 6,33 7,33 8,33 9,67 11,00 11,00 8,94
Bunga 6,33 7,33 8,67 10,33 10,67 10,67 9,00
Daun 9,00 11,00 11,00 12,00 12,00 12,00 11,17
Batang 6,67 7,33 8,33 9,33 10,33 10,67 8,78
600 ppm
Buah 6,00 7,00 8,67 10,00 10,67 11,00 8,89
Bunga 6,67 7,67 8,00 10,33 11,00 11,67 9,22
Daun 9,00 10,67 10,67 11,67 11,67 11,67 10,89
500 ppm Batang 6,33 7,00 8,33 9,67 11,00 11,00 8,89
Buah 7,00 8,00 9,00 10,67 11,00 11,33 9,50
Bunga 6,67 7,67 9,33 11,33 11,33 11,33 9,61
Daun 9,00 10,67 11,00 12,00 12,00 12,00 11,11
Batang 6,67 7,33 9,00 10,00 10,67 11,00 9,11
400 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,67 12,00 12,00 9,61
Bunga 6,00 7,00 8,67 10,00 10,33 10,33 8,72
Daun 9,00 10,67 10,67 11,33 11,33 11,33 10,72
Batang 6,67 7,67 8,67 10,33 10,67 10,67 9,11
300 ppm
Buah 6,67 7,33 9,00 10,67 11,33 11,33 9,39
Bunga 7,00 8,00 9,67 11,33 11,33 11,33 9,78
Daun 9,00 10,00 10,00 11,00 11,00 11,00 10,33
Batang 6,33 7,00 8,00 9,67 10,67 10,67 8,72
200 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,67 11,00 11,00 9,28
Bunga 6,67 7,67 9,00 10,67 10,67 11,00 9,28
Daun 9,33 10,33 10,33 10,67 10,67 10,67 10,33
Batang 6,00 7,00 9,00 10,00 10,33 10,67 8,83
100 ppm
Buah 6,33 7,33 9,33 10,00 10,33 10,33 8,94
Bunga 6,67 8,00 9,00 10,00 10,00 10,00 8,95
Daun 8,33 9,67 9,67 10,33 10,33 10,33 9,78
Batang 6,00 7,00 8,33 9,67 9,67 10,00 8,45
50 ppm
Buah 6,00 7,33 9,00 9,33 10,00 10,00 8,61
Bunga 6,67 7,67 8,67 10,00 10,00 10,00 8,84
69

Lampiran 17 . Contoh gambar

Gambar 1. Grafik analisis Principal Component Analysis (PCA)


Korelasi antara Parameter Fisika-Kimia Perairan dan Substrat
Dasar serta Sebaran Stasiun pada sumbu I, II, dan III (F1 x F2 x
F3).
70

Contoh gambar

K B K
- B -
E B

B E C
C

Zona K E
+
E hambat K
+
B
K C
-

Gambar 13. Zona hambat ekstrak dan fraksi Acanthus ilicifolius terhadap V.
harveyi. Keterangan: B = n-butanol, C = crude, E = Etil asetat,
K+= kontrol +, K- = kontrol -

Gambar 15. Kandungan bakteri (TPC) hepatopankreas udang yang diberi


ekstrak dan fraksi daun A.ilicifolius. Keterangan : C = crude,
FE = etil asetat, F.B = n-butanol, K- = kontrol negatif
(PBS); K+ = kontrol positif (antibiotik).
71

Lampiran 18. Contoh tabel yang terputus halaman


Tabel 7. Rata-rata diameter daya hambat daun A.ilicifolius terhadap V.harveyi

Diameter daya hambat (mm) pada jam ke - Rata-


Perlakuan Bahan aktif
12 18 24 36 48 72 rata
Crude 9,00 10,33 10,33 10,67 10,67 10,67 10,28
F-n-heksana 8,67 8,67 9,00 9,67 9,67 9,67 9,23
F-etil asetat 10,33 10,67 10,67 10,67 10,67 10,67 10,61
1000 ppm
F-n-butanol 9,00 10,00 11,00 11,00 11,00 11,00 10,50
F-etanol 9,67 9,67 9,67 10,33 10,67 10,67 10,11
F-metanol 8,67 8,67 8,67 9,33 9,67 9,67 9,11
Crude 10,00 10,67 11,00 11,00 11,00 11,00 10,78
F-n-heksana 8,67 8,67 8,67 9,33 9,67 9,67 9,11
F-etil asetat 10,67 10,67 11,00 11,00 11,67 11,67 11,11
900 ppm
F-n-butanol 9,33 9,67 10,00 10,33 10,67 11,00 10,17
F-etanol 8,00 8,33 9,00 9,67 10,33 10,33 9,28
F-metanol 8,00 8,67 8,67 9,00 9,00 9,00 8,72
Crude 10,67 10,67 10,67 10,67 11,33 11,33 10,89
F-n-heksana 8,67 8,67 9,00 9,00 9,00 9,00 8,89
F-etil asetat 10,67 10,67 11,33 11,33 12,00 12,00 11,33
800 ppm
F-n-butanol 9,33 10,00 10,67 10,67 11,00 11,00 10,45
F-etanol 8,67 9,00 9,33 9,67 10,00 10,00 9,45
F-metanol 7,33 7,33 7,33 7,33 8,33 8,33 7,66
Crude 10,33 10,33 10,67 10,67 11,33 11,33 10,78
F-n-heksana 8,67 8,67 9,00 9,00 9,00 9,00 8,89
F-etil asetat 10,67 10,67 11,00 11,33 12,00 12,00 11,28
700 ppm
F-n-butanol 9,00 9,00 9,67 9,67 10,67 10,67 9,78
F-etanol 8,67 8,67 9,33 10,00 10,00 10,00 9,45
F-metanol 7,33 7,33 7,67 7,67 8,33 8,33 7,78
Crude 10,00 10,00 10,33 10,33 10,67 11,00 10,39
F-n-heksana 8,00 8,00 8,00 8,33 9,00 9,00 8,39
F-etil asetat 10,00 10,33 11,00 11,00 11,33 11,33 10,83
600 ppm
F-n-butanol 9,00 9,00 9,67 9,67 10,67 10,67 9,78
F-etanol 8,67 9,00 9,00 9,33 9,67 9,67 9,22
F-metanol 7,33 7,33 8,33 8,33 8,33 8,33 8,00
Crude 10,00 10,00 10,33 10,33 10,33 11,00 10,33
F-n-heksana 8,67 8,67 8,67 9,00 9,00 9,00 8,84
F-etil asetat 10,33 10,33 10,33 10,67 11,33 11,33 10,72
500 ppm
F-n-butanol 9,67 9,67 10,00 10,33 10,67 10,67 10,17
F-etanol 8,33 8,33 9,00 9,33 9,33 9,67 9,00
F-metanol 7,67 7,67 7,67 8,00 8,00 8,00 7,84
Crude 10,00 10,00 10,33 10,33 11,00 11,00 10,44
F-n-heksana 8,67 8,67 9,00 9,00 9,33 9,33 9,00
F-etil asetat 9,67 9,67 10,33 10,33 11,00 11,00 10,33
400 ppm
F-n-butanol 9,00 9,00 9,67 9,67 10,67 10,67 9,78
F-etanol 9,33 9,33 9,33 9,33 9,67 9,67 9,44
F-metanol 7,33 7,33 800 8,33 8,33 8,33 139,94
72

Tabel 7 (Lanjutan)

Diameter daya hambat (mm) pada jam ke - Rata-


Perlakuan Bahan aktif
12 18 24 36 48 72 rata
Crude 10,00 10,00 10,67 10,67 11,00 11,00 10,56
F-n-heksana 8,67 8,67 9,00 9,00 9,33 9,33 9,00
F-etil asetat 9,67 9,67 10,00 10,67 11,33 11,33 10,45
300 ppm
F-n-butanol 9,33 9,33 10,00 10,00 10,00 10,33 9,83
F-etanol 8,67 8,67 8,67 9,33 9,33 9,33 9,00
F-metanol 7,67 7,67 8,33 8,33 8,33 8,33 8,11
Crude 10,00 10,00 10,67 10,67 11,00 11,00 10,56
F-n-heksana 9,33 9,33 9,33 9,67 9,67 9,67 9,50
200 ppm F-etil asetat 10,00 10,00 10,00 10,33 10,67 10,67 10,28
F-n-butanol 9,00 9,00 10,00 10,00 10,67 10,67 9,89
F-etanol 8,33 8,33 8,33 9,00 9,00 9,00 8,67
F-metanol 7,000 8,00 8,33 8,33 8,33 8,33 8,05
Crude 9,67 9,67 10,00 10,00 10,33 10,67 10,06
F-n-heksana 9,00 9,00 9,00 9,33 9,33 9,33 9,17
F-etil asetat 9,67 9,67 10,00 10,00 10,33 10,33 10,00
100 ppm
F-n-butanol 9,33 9,33 10,33 10,33 10,33 10,33 10,00
F-etanol 8,67 9,00 9,00 9,33 9,33 9,33 9,11
F-metanol 7,67 7,67 8,00 8,00 8,33 8,33 8,00
Crude 10,00 10,00 10,33 10,33 10,67 10,67 10,33
F-n-heksana 8,67 8,67 8,67 8,67 8,67 8,67 8,67
F-etil asetat 10,33 10,33 10,33 10,33 10,33 10,33 10,33
50 ppm
F-n-butanol 9,00 9,00 9,33 9,33 10,33 10,33 9,55
F-etanol 8,67 8,67 8,67 8,67 9,33 9,33 8,89
F-metanol 7,67 7,67 8,00 8,00 8,33 8,33 8,00
Antibiotik Kontrol + 22,00 22,00 22,33 22,33 22,33 22,33 22,22
PBS Kontrol - 7,33 7,33 7,33 7,67 7,67 7,67 7,50
Keterangan: F = fraksi.
73

Lampiran 19. Contoh kuesioner

Kuesioner
Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Nomor Sample :
Tanggal Wawancara :

I. Identitas Responden
Nama Responden :
Alamat :
Umur : Tahun
Pendidikan :
Agama / Suku :
Pekerjaan Utama :
Pekerjaan Sampingan :
Jumlah Anggota Keluarga :
Status Dalam Keluarga :
Lama Menjadi Pembudidaya : Tahun
Alamat :
Nomor Telpon :

II. USAHA TAMBAK ……


A. Modal Tetap (Fixed Cost)
No Jenis Modal Tetap Jumlah/Unit Harga Beli (Rp) Masa Pakai/Thn
1.
2.
n

B. Modal Tidak Tetap (Variabel Cost)


No Jenis Modal Jumlah/Unit Harga (Rp) Total Jumlah Modal Tidak
Tidak Tetap Tetap (Rp)
1
2
n

C. Penerimaan
No Jenis Produk Jumlah/Unit Harga Jual (Rp) Total Penerimaan (Rp)
1
2
n
74

D. Pendapatan
No Jumlah Penerimaan (Rp) Jumlah Pengeluaran (Rp) Pendaatan (Rp)
1
2
n

III. Jika ingin mengukur skala sikap dan pendapat, maka kuesioner menggunakan
Skala Likert (Likert Scale), dengan skala likert, maka responden diminta untuk
melengkapi kuesioner yang mengharuskan mereka untuk menunjukkan tingkat
persetujuannya terhadap serangkaian pertanyaan/pernyataan. Tingkatan pada
skala likert yang banyak digunakan adalah lima (5) dan (tiga) 3 katagori,
padahal ada juga ada yang sembilan (9) tingkat dan empat (4) tingkat namun
yang dua terakhir jarang sekali digunakan, berikut contoh lima dan tiga katagori.

Judul, ”Analisis Faktor – Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Konsumen


Samarinda Dalam Membeli Ikan”

1. Apakah tempat menjadi pertimbangan anda dalam membeli ikan? (Pertanyaan)


a. Sangat Dipertimbangkan 5 Skor Tertinggi
b. Dipertimbangkan 4
c. Netral 3
d. Tidak Dipertimbangkan 2
e. Sangat Tidak Dipertimbangkan 1 Skor Terendah

No. Pernyataan SS S N TS STS


1 Tempat umumnya menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli ikan?
SS = Sangat Setuju; S=Setuju; N=Netral; TS= Tidak Setuju; STS =
Sangat Tidak Setuju

Judul, ”Persepsi Kelompok Pembudidaya Ikan Terhadap Peran Penyuluh


Perikanan
2. Apakah Penyuluh Berperan Dalam Membina Pembudidaya ikan..? (Pertanyaan)
a. Sangat Berperan 3 Skor Tertinggi
b. Berperan 2
c. Tidak Berperan 1 Skor Terendah

No. Pernyataan SS S TS
2. Penyuluh Perikanan kurang berperan dalam
membina para pembudidaya ikan
SS= Sangat Setuju; S=Setuju; TS= Tidak Setuju;

Anda mungkin juga menyukai