SILIWANGI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita sampaikan kepada Allah SWT karena berkat dan rahmat-
Nya sehingga kegiatan penyusunan Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini dapat
dilakukan dan diselesaikan dengan baik. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi
ini disusun mengacu pada perkembangan tuntutan kaidah-kaidah penulisan karya
ilmiah akhir untuk suatu kompetensi jenjang kelulusan sarjana (S1) dan
merupakan hasil revisi dari buku pedoman penulisan skripsi sebelumnya, serta
akan menjadi pedoman baku dalam penulisan skripsi di lingkungan Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi..
Dengan terbitnya buku pedoman ini tidak hanya menuntun mahasiswa untuk
dapat meneliti, menulis dan melaporkan hasil penelitiannya dengan benar sesuai
dengan fo rmat dan kaidah- kaidah penelitian ilmiah, tetapi juga dapat memberikan
arah bagi pembimbing dan penguji skripsi.
Akhir kata, semoga buku Pedoman Penyusunan Skripsi ini dapat bermanfaat
dan dapat digunakan sebagaimana seperti yang kita harapkan bersama.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
Contoh cover skripsi …………………………………………….……………. 37
Contoh Abstrak skripsi ………………………………………….……………. 38
Contoh Daftar Isi ……………………………………………….…………….. 39
Contoh Daftar Tabel ………………………………………….………………. 40
Contoh Daftra Gambar ………………………………….….…………………. 41
Contoh Artikel Jurnal ………………………………………………………… 42
Contoh Lembar Persetujuan Proposal ………………………………………… 43
Contoh Lembar Persetujuan Revisi Ujian Proposal …………………………... 44
Contoh Lembar Persetujuan Sidang Skripsi …………………………………... 45
Contoh Halaman Pengesahan …………………………………………………. 46
Contoh Lembar Penyataan peneliti …………………………………………… 47
Contoh Daftar Pustaka ………………………………………………………… 48
3
BAB I
TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Definisi Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa program
sarjana di lingkungan Universitas Siliwangi, termasuk bagi mahasiswa Fakultas
Ilmu Kesehatan. Merupakan laporan penelitian dan naskah karya tulis ilmiah
dalam bentuk jurnal yang disusun secara sistematis dengan menggunakan kaidah
metodologi ilmiah. Kegiatan penyusunan skripsi memerlukan suatu aturan
tertentu agar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang ditetapkan.
Maksud buku petunjuk ini adalah untuk dapat menjelaskan cara atau prosedur
dan wewenang/tanggung jawab setiap unsur yang terlihat dalam proses
penulisan skripsi.
Tujuan akhir dari penyusunan skripsi dan penulisan jurnal ilmiah adalah
dihasilkannya
suatu karya ilmiah berbobot yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai
suatu syarat kelulusan seorang sarjana melalui suatu proses belajar yang baik.
B. Bobot Skripsi
Bobot skripsi dihitung berdasarkan Nilai Kredit Semester, setara dengan 6
SKS. Berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, 1 sks pembelajaran berupa penelitian setara dengan waktu 170 (seratus
tujuh puluh) menit per minggu per semester.
C. Syarat Skripsi
Sesuai dengan Pedoman Akademik Universitas Siliwangi, persyaratan
umum penulisan skripsi adalah adalah mengontrak mata kuliah skripsi dan
menyelesaikan mata kuliah serta dinyatakan lulus ≥ 115 (seratus lima belas) sks
dengan IPK ≥ 2,00. Dalam pelaksanannya, mahasiswa sebelumya diberikan Surat
Keputusan (SK) pembimbing skripsi, selanjutnya melalui proses penulisan
usulan penelitian (proposal), ujian proposal, pe laksanaan penelitian, penulisan
laporan akhir skripsi dan jurnal ilmiah serta ujian/sidang skripsi.
1. Syarat Ujian Proposal Penelitian
a. Syarat Akademik
4
1) Telah mengontrak skripsi pada semester tersebut dan melakukan
kontrak ulang pada semester berikutnya apabila mahasiswa belum
menyelesaikan ujian sidang skripsi.
2) Memiliki IPK ≥ 2,00
3) Ba gi m a ha si s wa p ro gra m st udi :
a. Ke se ha t a n Ma s ya ra ka t :t elah lulus mata kuliah Teknik
Survey Kesehatan, Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah
b. Gizi : telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian
b. Syarat Administrasi
1) Memperoleh persetujuan untuk mengikuti ujian proposal penelitian
dari kedua pembimbing skripsi
2) Menyerahkan 1 (satu) rangkap transkrip nilai sementara
3) Menyerahkan 1 (satu) fotokopi telah menghadiri ujian proposal
penelitian minimal 5 (lima) kali dan telah melakukan bimbingan
minimal 4 kali untuk masing-masing pembimbing.
4) Masa perbaikan (revisi) setelah ujian proposal maksimal 2 (dua)
bulan sejak tanggal ujian proposal. Apabila melebihi batas waktu
tersebut maka harus mengulang ujian proposal.
5) Perbaikan harus mendapat persetujuan dari pembimbing dan penguji.
b. Syarat Administrasi
1) Bukt i t ra n sa ksi pe m ba ya ra n U KT t e ra khi r
2) T e l a h m e l a ksa na ka n bi m bi n ga n s kri psi m i ni m a l 10 ka l i
ya n g di bukt i ka n de n ga n m e n gum pul ka n buk u bi m bi n ga n
skri p si
3) Surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian
4) Fotokopi sertifikat telah mengikuti OMBUS Universitas dan Fakultas
5) Fotokopi sertifikat telah lulus PPBN
6) Mengisi SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) pada SIMAK
UNSIL
7) Fotokopi sertifikat ujian nasional minimal 2 (dua) kegiatan
8) Pas foto hitam putih ukuran 4 x 6 (2 buah) dan 3x4 (4 buah), pas foto
warna latar merah ukuran 3x4 (2 buah)
9) Menyerahkan berkas skripsi yang telah d i s e t u j u i dan
ditandatangani pembimbing sebanyak 4 eksemplar
6
internet (web library). Beberapa manfaat penelusuran artikel hasil penelitian
dan teori yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah (Murti, 2008) :
antara merokok dan peningkatan risiko kanker paru tidak hanya dilakukan sekali,
melainkan ribuan kali. Intinya masalah penelitian yang sama dapat diangkat lagi
dalam penelitian lain, disebut replikasi penelitian. Tetapi pengulangan penelitian
hendaknya tidak ditujukan untk menambah dukungan terhadap hipotesis atau
reori. Tujuan utama replikasi adalah menambah refutasi non redundan, yang
7
memungkinkan peneliti menyempurnakan hipotesis dan memperluas
kemampuan penerapan temuan :
1. Melakukan refutasi (penolakan) terhadap hipotesis/teori dalam rangka untuk
memperbaiki atau menyempurnakan teori/hipotesis)
2. Mengestimasi kekuatan hubungan/pengaruh paparan terhadap penyakit; hasil
taksiran berbagai penelitian serupa selanjutnya dirangkum menjadi satu melalui
penelitian yang disebut meta analisis
3. Merekonsiliasi temuan-temuan yang bertentangan
4. Menegaskan hasil penelitian yang inkonklusif
5. Meningkatkan validitas eksternal (generalizability) hasil studi
8
2. Penentuan pembimbing skripsi berdasarkan rencana topik penelitian
sesuai kajian yang diambil. Topik tersebut akan menjadi dasar dalam
penentuan dosen pembimbing I dan II
3. Pembuatan Surat Keputusan Pembimbing Skripsi yang disetujui Dekan
4. Pembuatan Surat Keputusan Penguji Skripsi (Ujian dan Sidang Skripsi)
5. Mahasiswa mengajukan topik skripsi dan melakukan proses bimbingan
skripsi oleh mahasiswa bersama pembimbing, sambil menyerahkan SK
Pembimbing dan membawa buku bimbingan setiap kali pertemuan dengan
pembimbing
6. Ujian proposal penelitian
7. Revisi ujian proposal maksimal 2 bulan sejak pelaksanaan ujian proposal
8. Pelaksanaan penelitian sampai sidang skripsi maksimal 6 (enam) bulan
9. Bimbingan hasil penelitian dan penulisan artikel ilmiah
10. Ujian akhir/sidang skripsi
9
3. Pemilihan Pembimbing Skripsi
Pembimbing skripsi ditunjuk oleh Ketua Program Studi setelah
mahasiswa menyetorkan topik penelitian sesuai rencana kajian yang akan
diambil. Pemilihan pembimbing skripsi didasarkan pada keahlian/kompetensi
dan distribusi beban kerja setiap dosen di lingkungan Prodi.
10
e. Memeriksa secara teliti perihal hasil pengambilan data penelitian
agar terhindar dari pemalsuan data maupun plagiasi
f. Memberikan dorongan kepada mahasiswa bimbingannya untuk
dapat menyelesaikan penulisan skripsi dan lulus tepat waktu.
g. Selama melakukan pembimbingan skripsi, pembimbing
memberikan paraf dan catatan pada Kartu Bimbingan Skripsi.
Minimal pembimbingan dilakukan selama 1 0 (sepuluh)
pertemuan selama proses penyusunan skripsi.
h. Memberikan persetujuan untuk ujian proposal penelitian dan
ujian akhir/sidang skripsi
i. Hadir dan memberikan masukan dalam ujian proposal
penelitian dan ujian akhir/sidang skripsi
j. Bertanggung jawab dengan hasil revisi
k. Pembimbingan skripsi dilaksanakan bisa luring ataupun
daring secara individual dan berkala, disesuaikan dengan
kebutuhan.
l. Pembimbing I bertugas sebagai reviewer jurnal yang diunggah
melalui journal.unsil.ac.id
6. Pergantian Pembimbing
Mahasiswa dapat mengajukan permohonan pergantian pembimbing skripsi
apabila :
a. Dosen pembimbing berhalangan tetap sehingga tidak dapat memberikan
bimbingan selama proses penyusunan skripsi (misalnya sakit, sulit ditemui
minimal dalam 3 (tiga) bulan secara terus menerus)
b. Mahasiswa merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan
pembimbing sehingga menghambat proses bimbingan selama 3 (tiga)
bulan berturut-turut
c. Mahasiswa mengajukan surat permohonan pergantian pembimbing
beserta alasannya yang ditujukan kepada Ketua Program Studi. Selanjutnya
dengan pertimbangan tertentu melalui mekanisme rapat dan disetujui oleh
Dekan, maka akan ditentukan pembimbing pengganti.
11
7. Penguji Skripsi
Penguji skripsi adalah dosen yang ditunjuk oleh Dekan melalui Wakil
Dekan I untuk melakukan pengkajian dan evaluasi atas skripsi yang telah dibuat
mahasiswa. Syarat penguji skripsi adalah dosen tetap pada Fakultas Ilmu
Kesehatan, memiliki NIDN atau NIDK serta jabatan fungsional minimal
Asisten Ahli. Pelaksanaan ujian dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu ujian
proposal dan ujian sidang skripsi. Jumlah penguji adalah sebanyak 4 (empat)
orang yang terdiri dari Pembimbing I, Pembimbing II, Penguji I dan Penguji II
sesuai dengan SK Dekan.
F. Ujian Proposal
Mahasiswa dapat melakukan ujian proposal penelitian jika telah
memenuhi persyaratan akademik dan administratif, serta persyaratan lainnya
yaitu sebagai berikut :
1. Sudah menyelesaikan tahapan penulisan proposal penelitian sesuai sistematika
2. Minimal jumlah kepustakaan adalah 15, tanpa menghitung buku metodologi
penelitian dan statistika. Kepustakaan berupa buku teks (text book) maksimal
10 (sepuluh) tahun terakhir dan jurnal penelitian maksimal 5 (lima) tahun
terakhir. Persentase jurnal penelitian adalah 70% dari seluruh kepustakaan.
3. Proposal sudah dianggap layak untuk diujikan oleh pembimbing, dibuktikan
dengan :
a. lembar persetujuan ujian proposal yang ditandatangani oleh Pembimbing I
dan II
b. Minimal pembimbingan 6 (enam) kali yang dibuktikan dengan
buku bimbingan yang ditandatangani/diparaf oleh para pembimbing
c. Setelah disetujui, kemudian menyerahkan berkas administratif ke
program studi
d. untuk selanjutnya Ketua Program Studi akan menjadwalkan pelaksanaan
ujian proposal
e. Berkas proposal untuk ujian maksimal sudah ada di meja para penguji
maksimal 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian
4. Penguji terdiri dari 4 orang yaitu Pembimbing I, Pembimbing II, Penguji I
dan Penguji II yang ditunjuk berdasarkan SK Dekan
12
5. Ujian proposal dihadiri oleh dosen pembimbing, penguji dan minimal 10
orang mahasiswa.
6. Mahasiswa yang melaksanakan ujian proposal memberikan outline
proposal penelitiannya kepada sejumlah mahasiswa yang hadir
13
H. Tata Tertib Ujian
1. Pakaian mahasiswa yang diuji pada ujian proposal adalah kemeja putih
dan celana/rok hitam dan memakai jas almamater
2. Pakaian mahasiswa yang diuji pada ujian sidang skripsi adalah pakaian
sipil lengkap (jas lengkap dan dasi/jilbab)
3. Pakaian penguji adalah pakaian sipil lengkap
4. Ujian proposal dilaksanakan secara terbuka dan dapat dihadiri oleh
mahasiswa lain
5. Ujian sidang skripsi dilaksanakan secara tertutup yang hanya dihadiri oleh
mahasiswa yang diuji dan penguji
6. Pembimbing I berperan sebagai ketua penguji baik pada saat ujian
proposal maupun ujian siding skripsi
7. Pembimbing I dan II wajib hadir (terutama pembimbing I) pada saat ujian
proposal maupun ujian sidang skripsi
8. Penguji I dan II wajib hadir pada saat ujian proposal maupun ujian sidang
skripsi
9. Bagi penguji I dan II yang berhalangan hadir pada saat ujian, maka wajib
mem beritahukan ketidakhadirannya maksimal 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan ujian kepada Ketua Program Studi agar dapat dijadwalkan
kembali
14
f. Seluruh nilai yang dicantumkan dicatat dalam Berita Acara dan Lembar
Penilaian Skripsi dan ditandatangani yang meliputi :
g. Aspek yang dinilai meliputi :
1) Keaslian skripsi
2) Tata tulis skripsi
3) Kemampuan menjelaskan skripsi
4) Penguasaan materi skripsi
5) Bobot ilmiah skripsi
h. Cara Penilaian
1) Tiap komponen penilaian dinilai dengan angka, dengan rentang 0 – 100
2) Selanjutnya dihitung jumlah total tiap komponen dan dihitung rata-
ratanya (jumlah tiap komponen dibagi 5) dan nilai tersebut akan menjadi
nilai ujian skripsi
3) Nilai rata-rata dari setiap penguji kemudian akan digabungkan dan
dikonversi menjadi nilai mutu A, B, C, D atau E
A ≥ 80,00 (Sangat Memuaskan)
70,00 ≤ B < 80,00 (Memuaskan)
60,00 ≤ C < 70,00 (Cukup Memuaskan)
50,00 ≤ D < 60,00 (Kurang memuaskan)
E < 50,00 (Tidak lulus)
Untuk nilai C, D diberi kesempatan untuk mengulang ujian skripsi.
Untuk nilai E dinyatakan tidak lulus dan wajib mengulang ujian skripsi.
Kesempatan mengulang dalam waktu maksimal 2 minggu sejak tanggal ujian
dan hanya satu kali kesempatan mengulang
i. Yudisium
1) Dilaksanakan pada akhir periode ujian di tingkat Fakultas
2) Wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa yang diuji
3) Mahasiswa peserta yudisium menggunakan pakaian sipil lengkap
15
BAB II
PENULISAN SKRIPSI
Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan untuk ujian proposal maupun sidang skripsi ditandatangani oleh
pembimbing 1 dan 2
Lembar pengesahan
Lembar pengesahan adalah halaman berisi persetujuan pembimbing 1 dan 2, dan
penguji 1 dan 2 serta disahkan oleh Dekan FIK
Lembar Pernyataan
Lembar pernyataan berisi pernyataan bahwa skripsi bukan merupakan hasil karya
orang lain dan tidak mengambil dari karya penelitian lain.
Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur yang disampaikan penulis, merupakan uraian
refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilalui, manfaat
skripsi dan apresiasi terhadap pihak-pihak yang mempunyai kontribusi dalam
penyelesaian skripsi (termasuk responden penelitian). Ucapan terima kasih dimulai
dari akademisi terlebih dahulu, pimpinan dan responden di lokasi penelitian, baru
kemudian orangtua dan pihak lainnya. Maksimal kata pengantar adalah 2 (dua)
halaman.
16
Daftar Isi
Daftar isi adalah halaman yang berisi petunjuk isi pokok dalam sebuah skripsi
yang menunjukkan letak-letak bagian skripsi dan halaman bagian tersebut dapat
ditemukan
Daftar Tabel
Daftar tabel adalah halaman yang berisi judul tabel yang terdapat dalam skripsi
dan halaman tabel tersebut dapat ditemukan
Daftar Gambar
Daftar gambar adalah halaman yang berisi judul gambar yang terdapat dalam skripsi
dan halaman gambar tersebut dapat ditemukan
Daftar Lampiran
Daftar lampiran adalah halaman yang berisi judul lampiran yang terdapat dalam
skripsi dan halaman lampiran tersebut dapat ditemukan
Daftar Singkatan
Daftar singkatan adalah halaman yang berisi singkatan yang terdapat dalam skripsi.
Daftar singkatan tidak harus selalu ada dalam skripsi.
Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap dari skripsi yang memuat latar
belakang, tujuan, metode penelitian, hasil dan kesimpulan sehingga merupakan bagian
tersendiri dalam suatu tulisan. Abstrak ditulis secara terstruktur, dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris masing-masing maksimal 250 kata dan dilengkapi dengan
m i n i m a l 3 d a n maksimal 5 kata kunci. Abstrak terdiri dari satu paragraph rata
kanan kiri dan dengan jarak satu spasi. Kata kunci adalah kata yang nantinya akan
digunakan oleh peneliti lain untuk menelusuri referensi (dan menemukan hasil
penelitian kita. Isi abstrak meliputi latar belakang, tujuan, metode, hasil, simpulan
dan saran.
17
B. Bagian Isi Skripsi
1. Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Latar belakang meyakinkan kepada pembaca bahwa penelitian yang
diusulkan memang penting. Peneliti memaparkan justifikasi untuk melakukan suatu
penelitian dengan cara menjelaskan konteks penelitian, mendeskripsikan masalah
penelitian, dan menjelaskan bagaimana dan mengapa masalah tersebut perlu diteliti.
Menjelaskan keingintahuan peneliti untuk mengungkap suatu
gejala/konsep/dugaan, keinginan peneliti untuk menerapkan rancangan atau
metode yang akan dikembangkan dengan tujuan tertentu, dan sepanjang
pengetahuan peneliti belum ada peneliti lain yang mengkaji masalah tersebut.
Hasil studi pendahuluan (literatur review) maupun survey awal dapat disajikan di
bagian latar belakang untuk mempertajam permasalahan yang akan dikaji.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan kalimat-kalimat yang ringkas yang mengarahkan
penelusuran atas teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian. Sebagian besar
rumusan masalah mempersoalkan hubungan atau perbedaan. Rumusan masalah
dapat berbentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan.
Tujuan Penelitian
Merupakan pernyataan peneliti tentang hasil akhir yang ingin diketahui
setelah penelitian dilaksanakan. Tujuan penelitian dibedakan menjadi tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum lebih menekankan pada aspek manfaat
luas yang diharapkan dari hasil penelitian. Tujuan khusus menekankan pada hal-
hal spesifik yang akan dicapai melalui penelitian, sesuai dengan hipotesis
penelitian yang akan dicari.
18
Lingkup Tempat : tempat/lokasi dimana penelitian akan dilakukan
Lingkup Sasaran : keterangan mengenai populasi atau responden yang akan diteliti
Lingkup Waktu : keterangan waktu saat penelitian dilakukan (mulai dari
proposal sampai dengan rencana ujian)
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan pernyataan rinci dan eksplisit kontribusi hasil
penelitian dalam pengembangan teori/ilmu pengetahuan, implikasi bagi masalah-
masalah praktis, atau melengkapi penelitian yang sudah ada maupun mempertajam
konsep yang sudah ada, dst.
19
Kedua tujuan tersebut menjadi bagian penting dalam menilai bobot suatu penelitian
diluar aspek masalah substansi penelitian yang diajukan.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada
sebagian dari kerangka teori. Kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan
berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik. Kerangka konsep lazimnya
disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu rangkaian konstruk atau konsep yang
saling berhubungan yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena
dengan mencirikan hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan tujuan untuk
menjelaskan dan memprediksi fenomena tersebut. Dari kerangka konsep tersebut
dapat disusun hipotesis.
20
Definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang bagaimana suatu
variabel akan diukur serta alat ukur apa yang akan digunakan untuk mengukurnya.
Jadi definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data.
Definisi operasional bukanlah definisi teoritis. Tidak semua variabel perlu
diberikan definisi operasionalnya, hanya variabel-variabel yang akan diteliti. Berisi
definisi variabel, cara ukur dan alat ukurnya, serta skala data.
Rancangan/Desain Penelitian
Rancangan penelitian disesuaikan dengan hipotesis yang akan diuji ataupun
pertanyaan penelitian yang akan dijawab. Peneliti dapat mengacu pada rancangan
penelitian yang dijumpai dalam buku-buku metode penelitian kedokteran, kesehatan,
sosial, manajemen ataupun kebijakan. Terdapat beberapa taksonomi rancangan
penelitian yang dapat digunakan acuan, antara lain taksonomi berdasarkan
pendekatan penelitian yang dikembangkan Cresswell (Tabel 1). Jenis penelitian
eksperimental meliputi desain eksperimental murni (randomisasi) atau desain kuasi
eksperimental (tidak dilakukan randomisasi). Jenis penelitian non eksperimental
dapat deskriptif maupun analitik ( cross sectional, case control ataupun cohort).
21
Populasi dan Sampel Penelitian
Yang dimaksud dengan populasi adalah kelompok subjek yang m
enjadi sasaran penelitian. Sasaran penelitian bisa berupa manusia (pada
penelitian epidemiologi, penelitian perilaku, penelitian manajemen), bisa
berupa binatang (pada penelitian entomologi, surveilans vektor) dan dapat
pula berupa benda mati (kartu rekam medis, slide pemeriksaan BTA). Batasan
populasi mendeskripsikan ciri-ciri kelompok ke arah mana hasil penelitian
akan digeneralisasi. Ciri-ciri tersebut bisa berupa ciri lokasi geografik atau
administratif (kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten, wilayah kerja
puskesmas), karakteristik subjek (jenis kelamin, usia, paritas, spesies) dan
karakteristik penyakit (jenis penyakit, keparahan penyakit, jenis obat yang
digunakan, jenis kelas perawatan).
Pembatasan populasi ini didasarkan atas masalah dan tujuan
penelitian. Secara eksplisit, batasan populasi dapt dinyatakan dalam kriteria
inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah batasan-batasan yang
mengizinkan subjek masuk ke dalam penelitian. Tetapi tidak semua subjek
yang masuk dalam saringan penelitian otomatis boleh terlibat dalam
penelitian, yakni jika mereka memiliki kontra indikasi tertentu. Saringan
kedua inilah yang disebut sebagai kriteria eksklusi.
Besar sampel (sampel size) ditentukan berdasarkan kaidah-kaidah
ilmiah sehingga penelitian memiliki kekuatan (power) yang cukup. Jumlah
sampel yang akan diambil dari populasi serta rumus sampel perlu dicantumkan
dalam bagian ini. Bagaimana cara pengambilan sampel dari populasi (teknik
sampling) juga perlu dijelaskan.
Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan deskripsi alat ukur yang hendak digunakan
untuk mengukur variabel penelitian. Alat ukur penelitian bisa berupa alat ukur
standar seperti timbangan, thermometer, sphygmomanometer dst. Alat ukur
juga bisa berupa indeks, misalnya Indeks Massa Tubuh, indeks disabilitas,
indeks karies, dst. Alat ukur juga bisa berupa kuesioner, yang terbagi menjadi
kuesioner tertutup dan terbuka. Alat ukur berupa kuesioner lazimnya tidak
standar, dalam arti tidak dibakukan untuk bisa digunakan dimanapun.
22
Dalam banyak penelitian, peneliti “terpaksa” harus menyusun kuesioner sendiri.
Jika peneliti mengembangkan sendiri alat ukur yang akan digunakan, misalnya
kuesioner, maka peneliti harus mengkaji apakah alat ukur tersebut “baik”. Alat ukur disebut
baik jika memiliki dua atribut, yaitu valid (sahih) dan reliabel (terpercaya). Untuk
itu peneliti harus melakukan kajian untuk mengukur dan meningkatkan
validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut, dengan cara melakukan uji
coba kuesioner (tryout). Harus dijelaskan bagaimana uji coba tersebut
dilaksanakan (kapan, dengan metode apa, siapa subjek yang dikenai uji
coba, analisis datanya dan bagaimana hasilnya).
Prosedur Penelitian
Peneliti harus mencantumkan langkah-langkah yang akan dilakukan
selama penelitian, mulai dari persiapan sampai mendapatkan data hasil
penelitian. Pada bagian ini hal-hal yang dikemukakan antara lain : bagaimana
penelitian dilakukan di lapangan dan bagaimana perlakuan/intervensi
dilakukan sampai mendapat hasil penelitian. Pada bagian ini diuraikan
langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti selama penelitian secara
berurutan berdasarkan urutan yang logis (kronologis). Prosedur penelitian
dijelaskan secara lengkap sehingga memungkinkan orang lain yang melakukan
penelitian ualng dapat menempuh prosedur yang sama yang dikehendaki oleh
rancangan penelitian semula.
24
kode/simbol yang digunakan, label pada kolom dan baris, serta sumber
data. Data yang diambil oleh peneliti tidak perlu dituliskan sumber datanya.
f. Judul tabel harus dibuat seringkas tetapi sejelas mungkin. Judul lazimnya
menjelaskan 3 hal, yakni Apa, Dimana dan Kapan. Judul tabel ditulis di
atas tabel, di tengah (center), dengan format kerucut terbalik. Bila dalam
skripsi dibuat lebih dari satu tabel, maka tabel harus diberi nomor dengan
menggunakan angka Arab.
g. Bila di dalam tabel digunakan simbol-simbol (terutama yang jarang
digunakan, misalnya N, singkatan Newton, ukuran tekanan) haruslah
dijelaskan.
h. Kategori atau label sebagai kepala kolom dan baris harus ditulis dengan
jelas
i. Keterangan-keterangan yang berkaitan dengan isi tabel ditulis di bagian
bawah kiri table
j. Bila tabel menyajikan data sekunder, harus disebutkan sumber data
tersebut. Tujuannya untuk menghormati hak kekayaan intelektual peneliti
atau institusi pemilik data tersebut. Sumber ditulis di bawah kanan tabel.
k. Sebuah tabel tidak boleh dipotong (disajikan pada dua halaman yang
berbeda). Jika terpaksa harus pindah lapangan, maka keterangan kolom
dituliskan kembali.
l. Adakalanya peneliti lebih menyukai penyajian grafik daripada tabel. Pada
kenyatannya grafik memang lebih impresif (menarik minat pembaca)
daripada tabel, tetapi pembuatan tabel lebih mudah daripada grafik.
Terdapat beberapa macam bentuk grafik, tetapi yang sering digunakan
adalah bentuk grafik batang (bar graph), diagram frekuensi, histogram,
diagram baris (line diagram), diagram pencar (scatter diagram), pie
diagram dan boxplot. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat
grafik adalah :
m. Sebagaimana halnya tabel, grafik harus dibuat sederhana tetapi jelas.
Supaya sederhana dan jelas, dalam grafik disajikan tidak lebih dari dua
variabel saja. Bila variabel yang hendak disajikan banyak, sajikanlah dalam
beberapa grafik. Seperti juga halnya dengan tabel, grafik harus self
explanatory
25
n. Jika tidak diperlukan, grafik tidak perlu dibuat dalam gambar tiga dimensi
o. Judul grafik harus ringkas dan jelas (memuat informasi berkenaan dengan
Apa, Dimana, Kapan). Berbeda dengan tabel, judul grafik ditulis di bawah
grafik, di tengah , dengan format kerucut terbalik. Bila dalam skripsi dibuat
lebih dari satu grafik, maka grafik harus diberi nomor angka Arab.
p. Judul sebuah grafik tidak menggunakan istilah (kata) grafik, melainkan
gambar. Gambar (figure) mencakup grafik, gambar, sketsa, peta, foto
dan skema (misalnya kerangka konsep).
5. Bab V Pembahasan
Esensi dari pembahasan adalah menjelaskan mengapa hasil penelitian
yang dilakukan seperti itu. Pembahasan tidak boleh hanya mengulang hasil
penelitian. Penjelasan harus dibuat bukan hanya jika hasil penelitian tidak
sesuai dengan hipotesis, bahkan jika sesuaipun harus dibuat penjelasannya.
Uraian tersebut memuat penjelasan secara teoritik, tentang mekanisme
mengapa hasilnya seperti itu. Uraian juga menjelaskan posisi hasil
penelitian ini dengan hasil-hasil penelitian-penelitian terdahulu, apakah sama
atau berbeda. Penjelasan mengapa hasil penelitian yang dilakukan seperti
itu, dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritik dan metodologis.
Bila teori yang ada masih belum m ampu menjelaskan fenomena tersebut,
maka dapat digunakan asumsi-asumsi ilmiah, dengan menggunakan logika,
baik deduktif maupun induktif.
Pada aspek metodologis, perlu disadari bahwa tidak ada penelitian yang
sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi
hasil penelitian. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, peneliti perlu
mengkaji kemungkinan hasil penelitian tersebut dipengaruhi oleh kontribusi
langkah-langkah metodologis yang telah dilakukan. Misalnya apakah cara
penetapan variabel benar, instrument penelitiannya baik, cara pengambilan
sampelnya benar, cara analisis datanya tepat, dst. Di bagian akhir
pembahasan dapat dituliskan keterbatasan-keterbatasan penelitian.
27
Lampiran
Isi utama lampiran adalah alat ukur penelitian, serta informasi penunjang
lain untuk mendukung data yang disajikan pada skripsi. Hasil analisis data
(misalnya tabulasi statistik atau analisis transkrip) dapat dipertimbangkan untuk
dilampirkan.
28
BAB III
ETIKA PENELITIAN DAN SUPERVISI
A. Etika Penelitian
Tiga prinsip etika menjadi pengangan penelitian yang melibatkan manusia
sebagai peserta yaitu :
1. Prinsip respect for person mensyaratkan peneliti untuk memperoleh
persetujuan dari peserta penelitian, untuk melindungi peserta dengan kapasitas
yang kurang dalam pengambilan keputusan, dan menjaga kerahasiaan.
2. Prinsip beneficience mensyaratkan bahwa rancangan penelitian secara ilmiah
dapat dipertanggungjawabkan dan bahwa risiko penelitian dapat diminimalisasi
3. Prinsip justice mensyaratkan bahwa manfaat dan beban penelitian didistribusikan
secara adil.
B. Supervisi Pembimbing
Pembimbing bertanggung jawab untuk melakukan supervisi/pengawasan selama
proses penelitian dan pembimbingan. Apabila terjadi hambatan dalam
pembimbingan, pembimbing melaporkan kepada Wadek I melalui Ketua Program
Studi dan selanjutnya wadek I menindak lanjuti. Mahasiswa dalam penyusunan
skripsi diharapkan berlaku jujur dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan dalam
bentuk apapun. Bentuk- bentuk kecurangan yang dilarang adalah:
1. Plagiarisme : dengan sengaja menggunakan kalimat atau karya
skripsi/laporan ilmiah orang lain sebagai kalimat atau karya sendiri
dalam penyusunan skripsi tanpa mencantumkan sumbernya
2. Penyuapan : mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen
pembimbing dan atau penguji dengan cara membujuk, memberi hadiah atau
berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap
penyusunan skripsi
3. Pemalsuan : dengan sengaja atau tidak, atau tanpa izin
mengganti atau mengubah/memalsukan nilai, keterangan (data) atau tanda
tangan dalam ruang lingku p penyusunan skripsi
4. Pertukangan : dengan sengaja membuatkan sebagian atau seluruh skripsi pada
orang lain.
29
Terhadap kecurangan-kecurangan di atas, akan diambil tindakan oleh
dan atas nama pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, dapat
berupa :
a. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
b. Pengurangan nilai akhir skripsi
c. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan skripsi sehingga
harus dilakukan pengulangan pembuatan skripsi mulai dari awal
d. Dicabut haknya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Siliwangi
30
BAB IV FORMAT PENULISAN
31
halaman bagian bawah. Kecuali bila halaman tersebut mempunyai
judul/dimulainya bab baru, maka nomor halaman diletakkan di tengah bawah
kertas.
15. Lampran diberikan nomor halaman
16. Penomoran menggunakan sistem campuran angka dan huruf
BAB
I
A
.
1.
a.
1).
a)
(1
) (a)
32
B. Teknik Penulisan Khusus
1. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Apabila diperlukan
istilah asing/daerah/setempat, penulisan dilakukan menggunakan huruf yang dicetak
miring.
2. Jilid Luar
Jilid luar skripsi berisi judul, jenis karya ilmiah, maksud penulisan skripsi, logo
universitas, nama penulis, nomor induk, nama program studi, nama fakultas, nama
universitas dan tahun penulisan
a. Judul ditulis menggunakan huruf kapital dengan ukuran huruf 14. Jika ada sub
judul ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata kecuali kata sambung
b. Jenis karya ilmiah ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Misalnya SKRIPSI
c. Maksud penulisan skripsi ditulis dengan huruf kapital pada setiap
awal kata, kecuali kata penghubung atau kata depan
d. Nama penulis ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal ( bold)
e. Warna jilid ungu
f. Jenis jilid hard cover dan dilaminating
3. Jilid Dalam
Isi jilid dalam sama persis dengan isi jilid luar
34
l. Jika diperlukan lebih dari satu buku rujukan untuk kepentingan pendapat tersebut
dan buku-buku itu membicarakan hal yang sama, penampilan kutipannya
sebagai berikut :
Contoh :
Epidemiologi didefinisikan sebagai studi tentang distribusi dan determinan yang
berhubungan dengan kesehatan atau suatu peristiwa dalam populasi tertentu
(Beaglehole, 1993, Sutrisna 1986). Lihatlah penggunaan titik koma, diantara
sumber-sumber kutipan tersebut
m. Penulisan sumber kutipan boleh diletakkan sebelum kutipan atau setelah
kutipan
5. Pengetikan Singkatan
Dalam penulisan skripsi, penulis dapat menggunakan singkatan atau
lambang istilah nama sesuatu. Hal ini dilakukan agar isi skripsi terasa padat,
efisien dan efektif. singkatan dan lambang yang digunakan dalam penulisan
skripsi dimuat dalam daftar singkatan dan lambang (tidak wajib). Ketentuan yang
lain, pada saat pertama kali digunakan, singkatan harus didahului oleh bentuk
lengkapnya, singkatannya dituliskan di dalam kurung seperti contoh berikut :
Kurang Energi Protein (KEP), sedangkan pada pemakaian berikutnya bentuk
lengkapnya tidak perlu dituliskan berulang-ulang, tetapi cukup singkatannya
saja, tanpa diberi tanda kurung. Tidak boleh menggunakan singkatan yang
tidak lazim, seperti : untuk, yang, telah, d an sebagainya. Apabila singkatan
telah lazim digunakan seperti dsb, dst, dll dan nama macam-macam ukuran (m,
kg) maka singkatan tersebut boleh digunakan.
6. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka menggunakan aplikasi Mendeley dengan style Harvard
dengan pedoman sebagai berikut :
a. Menuliskan nama penulis secara alfabetis
b. Mengurutkan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan n
ama penulis secara alfabetis
c. Jika terdapat publikasi dari penulis yang sama maka dituliskan
berdasarkan urutan tahun publikasi tersebut
d. Jika publikasi tersebut berada dalam tahun yang sama (penulis sama), maka
35
publikasi tersebut ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, c dan
seterusnya yang berada tepat di belakang tahun publikasi.
e. Proses penulisan tersebut (poin d) juga berlaku ketika menuliskan sitasi dalam
naskah tulisan.
f. Nama tempat tulisan dari penulis tersebut dipublikasikan menggunakan huru
f yang dicetak miring (italic)
g. Alamat Internet juga ditulis menggunakan huruf italic
Tabel 2.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan
Tawang Tahun 2019
36
Contoh Cover Skripsi
JUDUL
(Huruf Times New Roman ukuran 14, satu spasi dan cetak tebal/bold)
PROPOSAL/SKRIPSI
(Huruf Times New Roman ukuran 12)
(Huruf Times New Roman ukuran 12, satu spasi, tiap awal kata ditulis huruf kapital, satu
spasi)
Disusun Oleh
NAMA
NPM
(Huruf Times New Roman ukuran 12, Nama dan NPM dicetak tebal
dan satu spasi)
37
Contoh Abstrak dalam skripsi
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI ….…
PEMINATAN ……. (jika ada)
2022
ABSTRAK
(nama) FATIMATUZZAHRA
(Isi abstrak) Kesehatan reproduksi masih dianggap sebagai bagian dari kodrat
wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor
sosiodemografi dan partisipasi pria dalam kesehatan reproduksi. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan studi cross sectional pada populasi pedesaan di
Desa Nangtang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini
melibatkan 96 pria yang sudah menikah dari pasangan usia subur. Analisis
bivariat dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata usia responden 40,2 tahun, mayoritas tingkat pendidikan responden
tamat SD (77,1%). Sebanyak 94,8% tingkat pendidikan istri adalah tamat SD,
93,8% istri tidak bekerja dan mayoritas responden (49%) memiliki dua orang
anak. Mengenai keterlibatan laki-laki, sebagian besar suami selalu mengajak
istrinya mengunjungi pelayanan kesehatan dan menemani saat melahirkan.
Sebanyak 74% pasangan setuju metode kontrasepsi, sebanyak 91% suami
selalu berbicara dengannya tentang masalah kesehatan reproduksinya. Hasil
analisis bivariat menunjukkan hubungan yang signifikan ditemukan pada
variabel jumlah anak (p = 0,017) dan persetujuan penggunaan metode
kontrasepsi (p = 0,007). Sedangkan variabel pendidikan suami, pendidikan
istri dan status wanita bekerja tidak ditemukan hubungan yang signifikan. Laki-
laki maupun perempuan perlu dilibatkan dalam masalah kesehatan
reproduksi. Melibatkan pria dalam kesehatan reproduksi dapat membawa
pengaruh positif dalam memperkuat hubungan sebagai pasangan dan
meningkatkan kesehatan keluarga yang lebih baik.
38
Contoh Daftar Isi Skripsi
DAFTAR ISI
39
Contoh Daftar table
40
Contoh Daftar Gambar
Keterangan :
Angka 2, 3, 4 menunjukkan bab, angka 1 dst menunjukkan urutan gambar dalam bab tersebut
41
Contoh Artikel Jurnal
Abstrak
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Kata Kunci: 3 – 5 kata
Abstract (English)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Key note: 3 – 5 words
Pendahuluan
.......................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Metode Penelitian
.......................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Hasil dan Pembahasan
.......................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Kesimpulan dan Saran
.......................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Daftar Pustaka
Catatan:
1. Artikel Jurnal berisi garis besar skripsi yang dirangkum dalarn 5-10 halaman.
2. Artikel Jurnal ditulis sesui dengan format artikel jurnal yang diterbitkan oleh Prodi Gizi
FIK Universitas Siliwangi
3. Penulisan artikel jurnal atas bimbingan Dosen Pembimbing.
4. Nama penulis skripsi diikuti dengan nama dosen pembimbingnya.
42
Lembar Persetujuan Proposal Skripsi
Proposal ini telah disetujui untuk dipresentasikan pada ujian proposal skripsi
di Program Studi …………….
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi
Pembimbing I Pembimbing II
43
Lembar Persetujuan Revisi Proposal Skripsi
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji 2
44
Lembar Persetujuan Ujian Sidang Skripsi
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah siap untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi
Program Studi …….Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi
Pembimbing I Pembimbing II
45
Lembar Pengesahan Skripsi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan pada ujian skripsi oleh tim penguji skripsi yang
dilaksanakan pada hari .... tangal.... tahun ....pada Program Studi ……
Fakutas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji 2
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
46
Pernyataan Peneliti
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Tasikmalaya, ....
Materai 10.000
47
Contoh Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari.
BPS Jawa Timur. Surabaya.
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.
New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into
rench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication. California.
Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After Enron. San
Diego University Publication.
ttp:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/Enron/index.asp. 27 Januari 2008 (15:23).
Mahmudiono, T., Sumarmi, S., Rosenkranz, R.R., 2017. Household dietary
diversity and ch ild stunting in East Java, Indonesia. Asia Pac. J. Clin. Nutr.
26: 317–325. doi:10.6133/apjcn.012016.01
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4301. Jakarta
Williams, J.W. 2002. Playing the Corporate Shell Game: The Forensic Accounting
and Investigation Industry, Law, and the Management of Organizational
Appearance. Dissertation. Graduate Programme in Sociology. York
University. Toronto. Ontario.
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc. GrowHill. Los
Angeles.
48