Daftar Isi
KATA PENGANTAR
5
BAB I
LANDASAN PEMIKIRAN
Penulisan Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi adalah aktivitas akademis yang
sangat penting dalam proses pendidikan yang dilakukan di Perguruan Tinggi. Tidak
terkecuali STFI Sadra, sebagai sebuah institusi pendidikan di tingkat perguruan tinggi,
menjadikan penulisan Makalah, Skripsi, dan Thesis sebagai bagian penting dari proses
belajar-mengajar yang dijalankan.
Makalah, Skripsi dan Tesis merupakan salah satu alat ukur kompetensi ilmiah
mahasiswa dalam bidang studi yang menjadi konsentrasinya. Oleh sebab itu, setiap
mahasiswa diharuskan membuat makalah pada setiap mata kuliah yang diikutinya dan
menyusun skripsi bagi program BA (S1) dan Tesis bagi Program Magister (S2) dalam
penyelesaian studinya.
Mengingat bahwa tesis mencerminkan kualitas program pengawasan terhadap
mahasiswa dan pemberian gelar akademik, STFI Sadra menganggap penting untuk
memberikan suatu panduan penulisan kepada mahasiswa dan dewan dosen yang
membimbing menyangkut persiapan, proses, tema-tema, syarat dan standar penulisan
karya ilmiah ini. Panduan penulisan ini menjelaskan sejumlah prosedur yang berkaitan dan
ketentuan-ketentuan yang akan membantu mahasiswa dalam penulisan dan sidang skripsi,
tesis, dan disertasi. Panduan tersebut juga menggambarkan garis besar harapan-harapan
STFI Sadra, serta tanggung jawab mahasiswa, pembimbing, dan dewan tesis.
6
BAB II
URGENSI PENULISAN DAN PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI
Skripsi, Tesis, dan Disertasi merupkan tugas mandiri yang menunjukkan tingkat
kemahiran dan pemahaman mahasiswa, serta memperlihatkan prestasi dan penguasaan
mahasiswa terhadap bidang studi konsentrasinya.
Penulisan Skripsi, Tesis atau Disertasi dapat mendorong mahasiswa untuk belajar
metode-metode penelitian yang tepat, keterampilan berfikir kritis dan ahli di bidang studi
konsentrasinya. Berkaitan dengan hal ini, maka tujuan penulisan adalah untuk membuat
suatu penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dapat diakses oleh orang lain. Selain
itu, penulisan skripsi, tesis atau disertasi juga merupakan karya ilmiah sebagai syarat
kelulusan mahasiswa dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama kuliah.
Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, perlu kiranya pembedaan
ruang lingkup antara skripsi, tesis dan disertasi. Secara umum, perbedaan antara skripsi,
tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot
akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya daripada skripsi.
Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya ilmiah yang sama (sama-sama
hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil penelitian kualitatif; dan dalam bidang
studi yang sama pula (misalnya sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang
ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis
mencakup bahasan yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi. Namun ukuran
7
kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-
bandingkan antarbidang studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu, perbedaan
skripsi, tesis, dan disertasi biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih
banyak dilihat dari aspek kualitatif.
Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan
disertasi dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara
operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi, tesis, dan
disertasi, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
A. Skripsi
Sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh penulis skripsi hanya
sebatas memberikan pendalaman pemahaman khususnya bagi penulis. Disini tidak
dituntut untuk memunculkan temuan atau teori baru. Penekanannya hanya pada
bagaimana mahasiswa dapat menunjukkan pemahaman secara komprehensif atas
topik yang dibahas dengan pemaparan yang bersifat deskriptif.
sebagai berikut; untuk Skripsi kira-kira 25% dari naskah tersebut adalah karya asli
mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya (75%) merupakan cerminan dari
bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing.
B. Tesis
Penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan;
Identifikasi masalah untuk tesis perlu didasarkan atas teori-teori yang
berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji. Tidak seperti masalah yang dikaji
dalam skripsi yang cenderung pada masalah-masalah yang bersifat penerapan ilmu,
sedangkan dalam tesis –terlebih disertasi– harus cenderung ke arah pengembangan
ilmu;
Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis tesis tidak hanya
diharapkan mengemukakan keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan
secara jelas persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian lain
yang sejenis.
Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada tesis
diharapkan berasal dari sumber-sumber primer (hasil-hasil penelitian dalam
laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian);
Pada aspek kemandirian, untuk Tesis persentase karya asli mahasiswa bisa
lebih kecil daripada disertasi dab lebih besar dari skripsi. Secara kuantitatif dapat
diilustrasikan sebagai berikut; untuk Tesis kira-kira 75% dari naskah tersebut
adalah karya asli mahasiswa penulisnya, sedangkan sisanya (25%) merupakan
cerminan dari bantuan, bimbingan, serta arahan para dosen pembimbing.
Tebal halaman thesis adalah 125-150 halaman dengan minimal 50% dari
total halaman adalah uraian utama objek pembahasan yang menjadi fokus
penelitian.
C. Disertasi
9
Secara ringkas perbedaan skripsi, tesis dan disertasi dapat dijelaskan dalam bentuk tabel
sebagaimana di bawah ini:
BAB III
KETENTUAN TEMA ATAU JUDUL
A. Lingkup Tema/Judul
Tema atau judul skripsi, tesis atau disertasi yang akan dijadikan objek penelitian
haruslah mengacu kepada konsentrasi studi masing-masing. Untuk program BA,
konsentrasi Filsafat Islam diorientasikan kepada Filsafat Islam, Ilmu Kalam (Teologi
Islam), dan Tasawuf (‘Irfan). Adapun program studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir berkaitan
dengan studi al-Qur’an dengan semua aspeknya.
Karena salah satu tujuan dari penulisan skripsi, tesis, dan disertasi adalah
mensintesiskan pemahaman mahasiswa dalam bidang tertentu, maka tema atau judul yang
diangkat harus memuat tinjauan terhadap kajian-kajian yang menjadi konsentrasi.
Mahasiswa harus mencari hubungan-hubungan antara subjek-subjek yang telah dipelajari
yang mana dapat dikombinasikan untuk dituangkan ke dalam skripsi, tesis, atau disertasi.
BAB IV
Dewan Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra membentuk suatu tim yang dinamakan
dengan Dewan Skripsi, Tesis, dan Disertasi –selanjutnya disebut Dewan Tesis-
beranggotakan para ahli atau ilmuan (Profesor dan Doktor) yang bertugas sebagai
fasilitator dan konsultant bagi mahasiswa dalam proses penyelesaian penulisan skripsi,
tesis, atau disertasi. Selain itu juga, dewan tesis mempunyai wewenang untuk menetapkan
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan skripsi, tesis dan disertasi sesuai dengan
ekspektasi kampus.
B. Tugas-tugas Dewan
Tugas-tugas Dewan Tesis antara lain:
1. Memantau secara umum perkembangan mahasiswa dalam proses penulisan
skripsi, tesis dan disertasi;
2. Menentukan schedule pelaksanaan seminar proposal dan sidang;
3. Mengoreksi dan memberikan pernyataan kelayakan bagi proposal dan tesis
untuk diajukan ke seminar atau sidang;
4. Mengatur dan melaksanakan seminar proposal dan sidang;
5. Menunjuk para penguji untuk seminar proposal dan sidang;
6. Memutuskan hasil seminar proposal dan sidang bersama dengan penguji
dan pembimbing;
7. Menandatangani form nilai, pernyataan pengesahan dan berita acara
seminar proposal dan sidang;
8. Menunjuk pembimbing bagi proposal yang telah dinyatakan layak untuk
diteruskan.
BAB V
PEMBIMBING (SUPERVISOR)
2. Pembimbing Kedua
a. Hanya dapat diajukan apabila dianggap sangat perlu berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan akademis
b. Diajukan oleh ketua prodi dan mendapat persetujuan dari ketua;
c. Harus mendapat persetujuan dari Pembimbing Pertama berdasarkan pada
tingkat keahlian dan kapasitas pendidikan.
d. Menyesuaikan kepada tugas dan tanggung jawab Pembimbing Pertama.
B. Daftar Pembimbing
Pembimbing skripsi, tesis, atau disertasi di STFI Sadra dapat diambil dari para
dosen dan akademisi yang memenuhi syarat-syarat di atas baik dari dalam STFI Sadra
maupun dari luar. Pembimbing yang diambil dari STFI Sadra dicukupkan satu orang saja,
sedangkan apabila dari luar STFI Sadra diharuskan untuk mengambil pembimbing kedua
yang diambil dari dalam STFI Sadra.
Dosen Tetap
1. Dr. Haidar Bagir
2. Dr. Umar Shahab, MA
15
Dosen Tamu
1. Prof. Dr. Seyyed Mofid Hoseini Kouhsari
2. Prof. Dr. Quraish Shihab
3. Dr. Kholid Al Walid
4. Prof. Dr. Amin Abdullah
5. Prof. Dr. KH. Umar Shihab
6. Prof. Dr.Azyumardi Azra
7. Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara
8. Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer
9. Prof. Dr. Abdul Hadi WM
10. Prof. Dr.Yunarsil Ali
11.Dr. Nursamad Kamba
12. Dr. Sri Mulyati
13. Dr. Umar Ibrahim
16
BAB VI
PERSIAPAN DAN FORMAT PROPOSAL
Proposal merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari proses penulisan.
Proposal juga mencerminkan kesiapan dan tingkat qualified mahasiswa untuk tahap
penulisan selanjutnya. Tahap penulisan proposal menjadi sangat penting untuk mengetahui
ide dasar yang ingin dielaborasi lebih lanjut dalam penelitian. Oleh sebab itu, penting
kiranya dalam penulisan proposal untuk meminta masukan dan saran-saran khususnya dari
Dewan Tesis, (Thesis Committee) atau umumnya para dosen yang dianggap berkompeten
berkaitan dengan tema yang diangkat.
Proposal dapat diteruskan ke penulisan lebih lanjut setelah diseminarkan dan
mendapat pengesahan dari dewan seminar. Namun sebelum diajukan untuk diseminarkan,
proposal harus mendapat pernyataan kelayakan (statement of feasibility) dari salah satu
Dewan Tesis (Thesis Committee). Proposal yang telah diseminarkan dan mendapat
17
pengesahan akan diberikan pembimbing (supervisor) guna mendapat masukan dan arahan-
arahan.
B. Format Proposal
Proposal skripsi, tesis atau disertasi terdiri dari 2 bagian, yaitu depan dan badan
(isi), sebagaimana berikut:
1. Bagian Depan
dipertimbangkan juga agar judul bisa dijangkau, baik dalam segi substansi, penelitaian,
waktu dan biaya.
Pada halaman judul tertera beberapa hal yang ditulis secara berurutan dari atas ke
bawah, yaitu: Logo STFI Sadra, Judul, Nama Mahasiswa, Nomor Induk Mahasiswa
(NIM), Program Studi, Nama Lembaga, dan Bulan serta Tahun disusun. (lihat
Lampiran 1: contoh kover judul).
b. Abstrak
Abstrak proposal berisikan gambaran sekilas tentang tema yang diangkat dan
hipotesa yang ingin dibuktikan dengan menyebut literatur-literatur yang mendukung
dan perbedaannya dengan literatur-literatur sebelumnya. Abstrak hanya terdiri dari 150
– 200 kata, 1 (satu) halaman dan diketik 1 (satu) spasi.
c. Outline
Outline berisikan garis besar sub tema-sub tema yang akan menjadi focus
kajian dalam penelitian selanjutnya (Lihat lampiran: Outline).
b. Permasalahan
19
2. Pembatasan Masalah
Masalah yang hendak diangkat di dalam penelitian tidak semua
masalah yang kemungkinan dapat muncul atau yang teridentifikasi, akan
tetapi masalah yang sudah dipertimbangkan dari segi urgensi atau kelayakan
dan masih aktual. Agar tidak meluas dan fokus masalah harus dibatasi
berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain; pertimbangan waktu
(periodisasi), ruang (lokasi geografis), objek, tema atau lainnya. Mungkin
saja suatu masalah sudah diteliti, tetapi berdasarkan suatu alasan, peneliti
perlu menguji kembali kebenaran atau memperkuat, membantah,
meruntuhkan hasil penelitian yang telah ada. Pemilihan terhadap masalah ini
perlu diberikan alasan yang cukup, rasional, dan lengkap dengan
menyajikan data-data pendukung.
3. Perumusan Masalah
Setelah permasalahan dibatasi, peneliti harus merumuskan lebih
kongkret permasalahan yang hendak dijawab pada kesimpulan penelitian.
Dengan kata lain, rumusan masalah merupakan operasionalisasi dari
pembatasan masalah. Rumusan kongkret permasalahan yang akan dijawab
ini dicantumkan dalam perumusan masalah. Masalah dapat dirumuskan
dengan kalimat Tanya atau pernyataan.
20
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum merupakan tujuan yang disusun berdasarkan permasalahan
dan tema penelitian yang bersifat umum. Sedangkan tujuan khusus adalah rumusan
tujuan yang dibreak down dari tujuan umum menjadi lebih spesifik. Kata-kata
kunci (keys word) dalam merumuskan tujuan penelitian antara lain; mengetahui,
menjelaskan, mengelaborasi, mengungkap, membuktikan, mencari hubungan
antara, membangun atau merumuskan konsep, menilai, dan lain sebagainya.
d. Manfaat/Signifikansi Penelitian
Manfaat atau signifikansi penelitian berkaitan erat dengan hasil penelitian
yang ingin dicapai dalam rangka memberi kontribusi untuk pengembangan ilmu
pengetahuan ke depan sehingga dapat dimanfaatkan oleh peneliti sendiri, suatu
lembaga terkait, atau pembaca secara umum. Kata-kata kunci yang dapat
digunakan dalam perumusan manfaat atau signifikansi penelitian adalah
memberikan, menambah khazanah ilmiah, menyumbangkan, memudahkan,
mengembangkan, meningkatkan, mengaplikasikan, menjadi sumber inspirasi,
menjadi bahan kajian atau pemikiran lebih lanjut, mengambil kebijakan, dan lain
sebagainya.
e. Kajian Pustaka
Kajian pustaka atau sering juga disebut dengan ‘Tinjauan Pustaka’,
merupakan penelusuran terhadap penelitian-penelitian yang relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Disini peneliti atau penulis dituntut untuk
menguraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan
mendasari penelitian yang akan dilakukan. Peneliti juga diharapkan dapat
mengungkapkan teori, temuan dan bahan penelitian lain terdahulu yang menjadi
landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan, sekaligus mengungkap
perbedaannya dengan fokus yang akan dikaji.
f. Metode Penelitian
21
g. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan dijelaskan secara ringkas pembahasan-
pembahasan setiap bab yang akan menjadi fokus kajian penelitian.
h. Bibliography
Dalam bibliography dicantumkan bahan-bahan bacaan utama yang
dijadikan referensi dalam penulisan proposal dan dapat ditambahkan dengan
bacaan lain yang diperkirakan relevan dengan tema penelitian yang akan
dilakukan.
1. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan proposal, skripsi, tesis, dan disertasi
di STFI Sadra adalah bahasa Indonesia dan diutamakan dalam bahasa asing
(Inggris dan Arab).
Jenis kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah baik makalah,
proposal, skripsi, tesis dan disertasi adalah kertas HVS 80 gram ukuran B5.
3. Margin Pengetikan
a. Pengetikan pada setiap lembar bolak-bolak (dua sisi/halaman).
b. Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis dan Disertasi diketik 1.15 Spasi. Batas
pinggir kertas (margin) yang harus dikosongkan adalah 3 cm pada tepi kiri,
kanan, atas, dan bawah.
c. Pada setiap alinea (paragraph) baru, ketikan dimulai menjorok (tabbing)
dari garis margin.
h. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan
kalimat harus diubah. Kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya,
maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.
i. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal dan kata asing – termausk kata
yang berasal dari daerah- yang bukan merupakan kata baku dalam Bahasa
Inggris, diketik miring (italics). Sementara nama-nama asing, seperti nama
lembaga, tidak diketik miring. Contoh: World Health Organization, the Islamic
College.
j. Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama
orang berbahsa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialihsarakan.
Contoh: Nurcholish Madjid, bukan Nūr Khālis Mājid. Fazlur Rahman, bukan
Fadl al-Rahman.
5. Sistem Penomoran
a. Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf
latin, berupa angka Romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv, dan seterusnya, dimulai dari
halaman Kata Pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom center)
halaman tersebut.
b. Pada bagian tengah dan bagian akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan
seterusnya, nomor halamannya ditulis pada sudut kanan atas kecuali pada
halaman awal BAB dan DAFTAR PUSTAKA. Nomor pada halaman-halaman
yang disebut terakhir ditempatkan di tengah bagian bawah (bottom center)
halaman sebagaimana nomor halaman pada Bagian Awal. Di belakang nomor
halaman tidak diberi tanda titik.
c. Nomor pada Bab ditulis dengan angka Romawi besar seperti BAB I, BAB
II, BAB III dan seterusnya, diletakkan di tengah (center) di atas judul bab.
d. Nomor sub-judul dimulai dengan huruf capital A, B, C, dan seterusnya.
Untuk anak judul atau klasifikasi yang harus diberikan nomor maka digunakan
angka 1,2,3 dan seterusnya. Jika dibawah anak judul masih terdapat klasifikasi
lagi maka digunakan huruf kecil a, b, c dan seterusnya.
e. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena
itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap.
f. Penulisan catatan kaki dan transliterasi menggunakan sistem turabiyyan
style.
24
8. Kutipan Langsung Ayat Qur’an dan Hadis atau Kitab Suci Lain
Dalam pengutipan secara utuh ayat al-Qur’an, Hadis atau ayat-ayat Kitab
suci lain, maka yang ditulis adalah terjemahannya, dengan tanda kutip ganda (“)
pada awal dan akhir kutipan serta ditulis menjorok (tabbing) dalam 1 (satu) spasi.
Teks asli ayat atau hadis dapat ditampilkan di body text jika ayat atau hadis
tersebut merupakan objek pembahasan. Contoh :
Dalam al-Qur’an kata Hikmah seringkali di terjemahkan sebagai
‘Bijaksana’. Hal tersebut dapat kita lihat pada:
“Serulah mereka kejalan tuhanmu dengan bijaksana, nasehat yang baik
dan debatlah mereka dengan cara yang baik (QS. 2:3)”
9. Kutipan Tidak Langsung Ayat Qur’an dan Hadis atau Kitab Suci Lain
1
26
Jika buku yang sama dikutip kembali maka cukup menyebutkan nama
pengarang, judul umum, jilid dan halaman yang dikutip. Contoh :
Buku yang ditulis oleh dua orang maka kedua nama penulis disebutkan
sedangkan buku yang ditulis oleh tiga orang penulis atau lebih cukup disebut nama
penulis pertama dan setelahnya ditulis dan kawan-kawan yang disingkat dkk.
Contoh:
¹Taufik Adanan Amal dan Samsu Rizal Pangabean, Tafsir Kontekstual al-Qur’an :
Sebuah Kerangka Konseptual (Bandung: Mizan, 1989), hal. 18.
¹Taufik Abdullah, dkk., Sejarah Lokal di Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1985), 109-115.
Buku tanpa penulis yang jelas maka yang ditulis hanya judulnya saja dan
tidak dicetak miring. Contoh:
³New Life Options: The Working Women’s Respurce Book (New York: McGraw-
Hill, 1976), 42.
Institusi dan asosiasi (atau yang sejenis) sebagai ‘penulis’. Maka yang
ditulis adalah nama lembaga tersebut. Contoh:
²Islamic Colege for Advanced Studies (ICAS), Profile ICAS 2008 (Jakarta: ICAS,
2008), 24.
Mengutip tulisan yang dikutip oleh seorang penulis maka yang disebutkan
pertama adalah pengarang buku yang dikutip kemudian judul buku yang dikutip,
disebutkan kata dalam, penulis buku yang mengutip dan judul buku serta halaman.
Contoh:
¹Qasim Kaka’i, The Theory of The Unity of Being and its Demonstrability in Mulla
Sadra and Ibn 'Arabi (Tehran: The World Congress on Mulla Sadra,1997), 12.
Tulisan yang dikutip dari internet disebutkan nama penulis, judul, alamat
website dan tanggal pengaksesan. Contoh:
¹Ahmad Syafi’I Ma’arif, Seruan Syekh al-Oudah Kepada Bin Ladin, Republika, 21
Juli 2008
²Sayyid ‘Abd al-Majid Tabataba’i, “The Promised Reformer from the View Point of
Religions,” dalam al-Rashad, (Qom-Iran: The International Organization of Seminaries
and Islamic Schools, Vol.I No. 7, 2006), 31.
Skripsi, Thesis atau Disertasi yang dikutip, disebutkan nama penulis, judul,
Skripsi/Thesis/Disertasi, Fakultas dan Universitas tempat Skripsi/Thesis/disertasi
tersebut ditulis, Kota, Tahun dan Halaman yang dikutip. Contoh:
29
³Haidar Bagir, Mystical Experience in the Epistemology of Mulla Shadra and its
Comparison with Heidegger’s Idea about Thinking (Denken) (Pasca Sarjana, Universitas
Indonesia, 2006), 40.
¹Sachiko Murata, The Tao of Islam, diterjemahkan oleh Rahmani Astuti (Bandung:
Mizan, 1996), 65.
13. Transliteration
Transliterasi kata-kata dalam Bahasa Arab mengikuti aturan sebagaimana
tercantum dalam Appendix 5.
BAB VII
PRESENTASI PROPOSAL
Presentasi proposal mahasiswa diadakan dalam sebuah seminar terbuka yang
dihadiri oleh dewan seminar proposal (proposal seminar committees), mahasiswa dan
civitas akademika. Dalam presentasi proposal mahasiswa bersangkutan dituntut untuk
memaparkan rencana penelitian berupa hipotesa dari suatu persoalan berkaitan dengan
31
tema yang diangkat, urgensi penelitian, tujuan, signifikansi (manfaat) dan seterusnya.
Selain untuk mengetahui tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi penelitian,
seminar bertujuan untuk memberikan masukan-masukan penting, penajaman analisa dan
pengayaan ide untuk diteruskan pada proses berikutnya kepada mahasiswa oleh para
dewan seminar atau penguji.
Prosesi seminar yang dipimpin oleh ketua dewan seminar dimulai dengan
memperkenalkan mahasiswa dan para anggota dewan seminar. Seminar dibagi menjadi
dua sesi, yaitu pertama presentasi proposal oleh mahasiswa selama 10 (sepuluh) menit,
kedua tanya jawab, komentar, dan saran-saran dari dewan seminar untuk perbaikan
proposal sehingga dapat diteruskan dalam penelitian lebih lanjut. Di akhir seminar ketua
dewan akan mengumumkan keputusan atau hasil dari seminar proposal dan
menyampaikan rekomendasi-rekomendasi berkaitan dengan perbaikan-perbaikan
proposal.
Ada empat kategori keputusan seminar proposal, yaitu:
A. Disetujui untuk dilanjutkan ke proses bimbingan tanpa perubahan;
B. Disetujui untuk diteruskan dengan sedikit perbaikan bersama pembimbing
di waktu yang akan datang;
C. Disetujui untuk diteruskan dengan perbaikan dan perubahan yang
signifikan dan harus menyerahkan hasil revisi kepada para dewan seminar sebelum
dilanjutkan ke proses bimbingan;
D. Gagal dan harus mengulang pengajuan proposal dengan tema yang
berbeda.
Jika proposal telah disetujui secara keseluruhannya atau dengan sedikit perbaikan
(kategori a dan b), semua anggota dewan seminar akan menandatangani Form Pengesahan
Proposal. Sedangkan, apabila hasil proposal adalah kategori c, maka anggota dewan
seminar akan menandatangani form tersebut setelah revisi proposal diserahkan oleh
mahasiswa dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
BAB VIII
PROSES PENULISAN
Setelah proposal diseminarkan dan disetujui, dewan tesis (Thesis Committee) akan
menunjuk pembimbing yang dapat mengarahkan dan tempat mahasiswa melakukan
konsultasi tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan penulisan. Dalam proses
32
Format Susunan
Format susunan Skripsi, Tesis, atau Disertasi terdiri dari beberapa komponen,
sebagaimana berikut ini:
1. Halaman Judul
2. Persembahan (optional)
3. Kata Pengantar
4. Pernyataan Bebas Plagiasi
5. Lembar Pengesahan Penguji dan Pembimbing (see Appendix 6)
6. Abstrak
7. Pedoman Transliterasi
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel (Jika ada)
10. Preface
11. Isi Proposal (Bab per-Bab, Sub Bab, Kesimpulan)
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran-lampiran
14. Curriculum Vitae (of the student).
BAB IX
VERIFIKASI KELAYAKAN (Feasibility)
Feasibility Skripsi, Tesis, dan Disertasi merupakan pengujian kelayakan sebelum
diajukan pada sidang dengan tujuan menghindari kegagalan. Feasibility tersebut meliputi:
33
Bahasa, Tekhnik Penulisan, dan Akurasi Metode yang digunakan. Pengajuan sidang hanya
dapat dilakukan jika telah mendapatkan persetujuan pembimbing.
Skripsi, Tesis dan Disertasi yang telah di verifikasi dan disetujui pembimbing,
dapat langsung diajukan untuk diujikan dengan mendaftarkannya pada bidang Akademik.
Skripsi, Tesis atau Disertasi yang belum disetujui team verifikator akan dikembalikan
kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk diperbaiki.
BAB X
PRESENTASI DAN SIDANG
Skripsi, tesis dan disertasi yang telah mendapatkan persetujuan pengajuan sidang dari
pembimbing dan mendapat pernyataan kelayakan sidang dari dewan tesis, mahasiswa
berhak mengajukan dan mendaftarkan skripsi, tesis atau disertasinya kepada bagian
manajemen tesis untuk disidangkan atau diujikan.
34
Skripsi, Tesis, atau Disertasi harus memenuhi beberapa hal untuk dapat diajukan ke
sidang, yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa telah menempuh semua beban study, 50 sks untuk program
Doktor, 42 sks untuk Program Magister dan 145 sks untuk Program BA dengan
masing-masing minimum IPK 2.75;
2. Telah dinyatakan lulus Ujian Komprehensif;
3. Menyerahkan copy transkrip nilai terakhir;
4. Menyerahkan copy KRS terakhir;
5. Menyerahkan form pernyataan pengesahan dari pembimbing;
6. Menyerahkan form konsultasi bimbingan yang telah ditandatangani;
7. Menyerahkan hard copy sebanyak 3 eksmplar untuk skripsi, 5 eksemplar
untuk tesis, dan sebanyak 7 eksemplar untuk disertasi;
8. Menyerahkan form keterangan pernah menjadi participant dalam seminar
atau sidang lain;
9. Menyerahkan form keterangan pembayaran kuliah;
10. Membuat resume yang berisikan;
a. Halaman Judul
b. Daftar Isi
c. Latar Belakang
d. Resume Isi
e. Referensi
f. Curriculum Vitae Mahasiswa
g. Dikopi sebanyak 25 eksemplar.
11. Mepresentasikan skripsi, tesis, atau disertasi selama 10 menit dengan
membuat Power Point yang berisikan:
a. Judul, Nama Mahasiswa, NIM, dan Nama Pembimbing;
b. Latar Belakang
c. Hipotesa
d. Jawaban terhadap rumusan masalah yang diajukan dan hasil penelitian;
e. Persamaan dan perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya;
f. Metode Penelitian
12. Jadwal sidang atau seminar akan diumumkan paling lambat 2 minggu
setelah syarat-syarat di atas diserahkan.
35
BAB XI
LIMA KATEGORI PENILAIAN
Setelah mahasiswa mempresentasikan proposal dan mempertahankan hasil
penelitiannya, tanya jawab dan komentar dari para penguji, pimpinan sidang
mempersialhkan para penguji untuk member penilaian. Di bawah ini lima kategori
penilaian dalam sidang, yaitu:
36
A. Diterima
Tulisan yang diuji akan dinyatakan diterima tanpa harus melakukan perbaikan-
perbaikan.
B. Diterima Dengan Modifikasi
Diterima dengan sedikit perbaikan dan klarifikasi. Mahasiswa tidak dituntut untuk
memperdalam kembali analisis data, kecuali memperdalam elaborasi dan klarifikasi
terhadap persoalan-persoalan yang belum begitu jelas. Para penguji akan membuat
catatan-catatan dan rekomendasi-rekomendasi untuk penyempurnaan karya untuk
dimasukkan dalam revisi oleh mahasiswa dalam batas waktu yang ditentukan. Revisi
tersebut harus diserahkan kepada semua penguji untuk mendapatkan pengesahan dan
ditandatangani sebagai bukti persetujuan.
C. Diterima Dengan Syarat-Syarat (Lulus Bersyarat)
Skripsi, Tesis atau Disertasi dinyatakan diterima atau lulus dengan syarat (lulus
bersyarat), yaitu karya diterima dengan perbaikan atau perubahan yang cukup
substantif baik pada analisa data maupun hal-hal lain. Mahasiswa harus mempelajari
kembali hal-hal yang dianggap oleh para penguji yang belum ditemukan dalam karya.
Mahasiswa dituntut untuk merevisi karyanya dalam waktu yang ditentukan untuk
diserahkan kemudian kepada para penguji. Para penguji akan memberikan persetujuan
dan pengesahan setelah mahasiswa menyempurnakan perbaikan-perbaikan yang
menjadi rekomendasi para penguji.
D. Decision Deferred
Skripsi, Tesis, atau Disertasi dituntut perubahan-perubahan pada hal-hal yang bersifat
sangat substansial, seperti penambahan data dan analisa. Pada kategori ini, keputusan
atau penilaian (diterima atau tidak) ditangguhkan sampai mahasiswa memenuhi
rekomendasi-rekomendasi para penguji dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan
selanjutnya dilakukan ujian atau sidang ulang. Penagguhan keputusan hanya berlaku
sekali dalam proses sidang. Apabila pada penangguhan karya tetap dianggap tidak
memenuhi syarat kelulusan, maka akan jatuh pada kategori E.
E. Gagal/Ditolak
Karya atau penelitian akan dinyatakan gagal atau ditolak, apabila setelah diuji dalam
sidang karya tersebut tidak memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan
kelulusan berdasarkan kesepakatan seluruh penguji. Mahasiswa bersangkutan harus
37
melakukan penelitian kembali dengan tema yang lain sesuai dengan prosedur
sebelumnya.
BAB XII
PROSEDUR PENGAJUAN
SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI
38
TES MASUK
PERKULIAHAN;
Semester I – II (Dr)
Semester I – IV (MA)
Semester I – VII (BA)
LULUS GAGAL
MENGAJUKAN PROPOSAL
PRPOSES PENULISAN
DAN BIMBINGAN KONSULTASI DENGAN DEWAN
TESIS UNTUK MEMPEROLEH
PERNYATAAN KELAYAKAN
PROPOSAL
FAIL
UJIAN
KOMPRE
LULUS
UJIAN/SIDANG
SKRIPSI, TESIS & W I S U D A
DISERTASI
by
(Nama Lengkap)
NIM
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa
NIM
Pembimbing:
TESIS
Diajukan kepada STFI Sadra
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana/Master/Doktor
(Judul Tesis)
Disusun Oleh:
41
Nama Mahasiswa
NIM
Pembimbing:
TESIS
Diajukan kepada STFI Sadra
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana/Master/Doktor
Skripsi/Tesis/Disertasi ini merupakan karya asli penulis, tidak ada karya orang lain
yang dimuat dalam tesis ini tanpa mencantumkan pengakuan dan keterangan. Apabila
di kemudian hari karya ini terbukti plagiat, menjiplak atau pernah dipublikasikan
sebagai tesis di tempat lain, maka penulis siap menerima sangsi akademik berupa
pembatalan gelar yang diperoleh.
Jakarta,
(Nama Penulis)
Daftar Isi
Kata Pengantar..………………………………………………………………….. ii
Pernyataan Bebas Plagiasi..……………………………………………................. v
Persetujuan Pembimbing dan Penguji..………………………………………….. ii
42
abstrak....………………………………………………………………................. v
Pedoman Transliterasi…………………………………………………................. v
Daftar Isi ………………………………………………………………................ v
Daftar Tabel ………………………………………………………………….…. vi
Bab I Pendahuluan……………………………......……………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah.................. ………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah...... ……………………………………………. 7
C. Batasan dan Rumusan Masalah…………………………………....... 8
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 9
E. Manfaat dan Tujuan Penelitian.....………………………………….. 10
F. Kajian Pustaka ………….………………………………………....... 11
G. Metode Penelitian...…....…………………………………………… 13
H. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 15
Bibliografi……………………………………........…………………… 17
BAB II Ide Utama dan Fondasi Filosofis Ibn Sina .................………….....…… 11
A. Biografi Ibn Sina.....……………………………………………….. 11
B. Komentar Khawaja Nasir al-Din al-Thusi terhadap Ibn Sina……... 15
C. Metafisika Ibn Sina.....…………………………………………….. 20
D. Kosmologi ...............……………………………………………… 24
BAB III
Tabel 2.1 Materi dan bentuk menurut Ibn Sina dan Aristotle..........................… 28
43
Tabel 2.2 Perbandingan antara Ibn Sina dan Descartes tentang Jiwa........……… 32
Tabel 3.1 Kosmologi Ibn Sina.................................................................... ……... 45
Tabel 4.1 Wujud dalam pandangan Ibn Sina dan Suhrawardi...………………… 71
Tabel 5.1 Karakteristik Epistemologi Ibn Sina.................. ……………………... 89
A. Konsonan
44
B. Vokal
Pendek : a = َ; i =ِ; u= ُ
Panjang : a> = ا ; i> = ; ي u> = و
Diftong : ay =;اي aw = او
D. Syaddah
Syaddah atau tasydid ditransliterasi dengan huruf, yaitu menggandakan dua huruf,
seperti lafal عقلييةditulis ‘aqliyyah, فعلييةditulis f‘liyyah, dan ّ قيوةditulis quwwah,
sedangkan tasydid yang berada di akhir kata seperti عديوditulis ‘aduw
E. Kata sandang
Kata sandang “al” dilambangkan berdasarkan pada huruf yang mengikutinya. Jika
huruf setelahnya adalah huruf shamsiyyah maka ditulis sesuai dengan huruf yang
bersangkutan, demikian juga dengan huruf al-qamariyyah.
F. Pengecualian transliterasi
Pengecualian transliterasi adalah kata bahasa arab yang telah lazim digunakan di
dalam bahasa Indonesia dengan menjadi bagian dalam bahasa Indonesia seperti lafal سنة ا
maka akan ditulis sunnatulla>h, dan juga asma al-husna seperti عبد الرحمنmaka akan
ditulis ‘Abdurrah}ma>n dan جلل الدينmaka akan ditulis Jala>luddi>n.