i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan-Nya kepada kami dalam menyelesaikan panduan penulisan
tesis.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan panduan
penulisan Tesis ini. Semoga panduan penulisan Tesis ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/i Program Pascasarjana, dalam menyusun Tesis sebagai tahapan akhir
dalam penyelesaian studi di Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan.
ii
DAFTAR ISI
iii
5.1.2 Format Tesis Penelitian Kualitatif...................................................
5.2 Penjelasan Format Tesis........................................................................
5.2.1 Penjelasan Format Tesis Penelitian Kuantitatif...............................
5.2.2 Penjelasan Format Tesis Penelitian Kualitatif.................................
iv
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
1.2 Tujuan
Tujuan dibuat dan disusunnya buku pedoman penulisan tesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman dan petunjuk teknis bagi mahasiswa dalam penyusunan
pembuatan Tesis;
2. Menyeragamkan pokok-pokok format penulisan Tesis pada Program
Pascasarjana Magister Akuntansi IBI Kesatuan; dan
3. Pedoman bagi dosen pembimbing dalam mengarahkan format dan teknis
penulisan Tesis.
1.3 Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan buku pedoman penulisan tesis ini adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi;
5. Keputusan Yayasan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Statuta Institut Bisnis dan
Informatika Kesatuan;
6. Renstra Program Pascasarjana Magsiter Akuntansi Tahun 2022 - 2026
BAB II
SEMINAR PROPOSAL TESIS
3) Proposal Tesis
Proposal Tesis adalah rencana penelitian dan penulisan tesis sesuai dengan
kaidah ilmu metodologi penelitian dan mengacu pada tata cara penulisan
sebagaimana diatur dalam Bab IV buku panduan ini.
4) Penilaian Seminar
Kelulusan mahasiswa atas mata kuliah seminar proposal tesis ditentukan oleh
berbagai aspek.
a. Aspek dan Bobot Penilaian
Aspek dan bobot penilaian yang berlaku di Program Pascasarjana IBI
Kesatuan atas penyelenggaraan mata kuliah seminar terdiri dari 5 (lima)
aspek penilaian dengan bobot masing-masing sebagai berikut:
Tabel 2.2 Aspek dan Bobot Penilaian Seminar Proposal Tesis
3 Kemampuan Presentasi 20
4 Kemampuan Menanggapi Pertanyaan 30
5 Sikap dan Sopan Santun 10
Total 100
3. Nilai
Kelulusan mahasiswa atas ujian sidang tesis ditentukan oleh berbagai aspek.
a. Aspek dan Bobot Penilaian
- Nilai ujian sidang tesis diberikan oleh dua orang dosen penguji sidang.
- Dosen penguji sidang mengisi berita acara yang menyatakan bahwa
mahasiswa yang mengikuti ujian lulus ujian sidang tesis.
- Berikut Aspek Penilaian Ujian Tesis
No Komponen Penilaian
1 Materi Tesis
2 Relevansi Studi Kepustakaan
3 Sistematika Penulisan / Bahasa
4 Presentasi / Kemampuan Menanggapi Pertanyaan
5 Pengetahuan Umum
6 Sikap dan Sopan Santun
Bab ini akan dikupas mengenai cara penulisan proposal tesis mahasiswa
Program Studi Magister Akuntansi Institut Bisnis dan Informatika KesatuanFormat
penulisan dibagi ke dalam dua bagian yaitu proposal tesis untuk penelitian
kuantitatif (pengujian hipotesis) dan format proposal tesis untuk penelitian
kualitatif.
2.1. Format Proposal Tesis
2.1.1. Format Proposal Tesis Penelitian Kuantitatif (Pengujian Hipotesis)
Format proposal tesis untuk penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (bila ada)
DAFTAR GAMBAR (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
1.1.Latar Belakang Penelitian
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Kegunaan Hasil Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis (Operasional)
1.4.2. Kegunaan Akademis (Teoritis)
LAMPIRAN
Lampiran merupakan pelengkap informasi proposal penelitian seperti
instrument penelitian berupa kuesioner, pedoman wawancara, peta lokasi, dan lain-
lain bila diperlukan.
Contoh Judul bika unit analisis diketik tanpa menggunakan tanda kurung
- PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN FINANCIAL LEVERAGE
TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA EMITEN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA.
- PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN
PROVINSI ACEH.
- PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP HUBUNGAN
ANTARA ARUS KAS OPERASI, FINANCIAL LEVERAGE, DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA.
3. KATA PENGANTAR
Kata pengantar merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih
kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian tesis. Adapun urutan
ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian
tesis, yaitu:
a. Rektor;
b. Direktur;
c. Ketua Program Studi;
d. Pembimbing;
e. Dan seterusnya.
Maksimal 2 (dua) halaman diketik satu setengah spasi.
4. DAFTAR ISI
Susunan isi proposal tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan
proposal tesis. Yang termasuk dalam “Daftar Isi” adalah tajuk-tajuk yang ada
dalam “Daftar Isi” termasuk Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar
Lampiran, dan Daftar Lainnya (bila ada). Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan
Daftar Lampiran disusun secara berurutan setelah Daftar Isi. Masing-masing
daftar tersebut disusun pada halaman terpisah
5. DAFTAR TABEL
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR LAMPIRAN
Apabila dalam tesis memuat tabel-tabel, gambar dan lampiran, maka untuk
memudahkan pembaca mengetahui tabel-tabel, gambar dan lampiran perlu
dibuat daftar seperti halnya daftar isi.
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran menguraikan secara sistematis
dan berurutan mengenai tabel, gambar dan lampiran yang dimuat dalam tesis.
Penomoran menunjukan bab dan nomor urut. Masing-masing daftar diuraikan
pada halaman tersendiri.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang masalah berisi tentang permasalahan penelitian dan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Permasalahan penelitian berasal dari
beberapa sumber masalah, yaitu: Paradigma data bisnis, fenomena bisnis dan
data lapangan, serta ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan topik penelitian.
Permasalahan penelitian yang lengkap harus mampu mengemukakan ketiga
sumber tersebut. Latar belakang penelitian harus mampu mengungkapkan masalah
yang diteliti, tentunya sesudah melakukan identifikasi masalah yang berasal dari
sumber-sumber masalah tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu merumuskan masalah penelitian dengan
memperhatikan:
• Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkrit masalah yang diteliti.
• Relevan dan waktu
• Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis.
• Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge)
• Dinyatakan dalam kalimat tannya (tanpa tanda tanya) atau pernyataan yang
mengandung masalah.
• Pada penelitian korelasional yang lebih dari satu hubungan antar variable, maka
rumusan masalahnya harus diawali secara Bersama-sama dilanjutkan secara
parsial.
• Bila lebih dari satu hubungan antar variable, rumusan masalah bisa ditulis
secara terpisah berdasarkan urutan nomor atau bisa juga disatukan dalam satu
kalimat.
Contoh rumusan masalah yang ditulis berdasarkan urutan nomor:
1. Apakah kepemilikan manajerial, set peluang investasi, dan dewan komisaris
secara Bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur nyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Apakah set peluang investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Apakah dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh
kerangka pemikiran penelitian. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian dan akan diuji kebenarannya melalui hasil
pengolahan data.
Hipotesis penelitian berbeda dengan hipotesis statistik. Perbedaannya
adalah hipotesis penelitian tidak perlu mengungkapkan hipotesis nol, yang perlu
diungkapkan adalah pernyataan jawaban sementara atas hasil penelitian.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Manajemen Laba
X1 = Arus Kas Bebas
X2 = Financial Leverage
b1 b2 = Nilai Koefisien Regresi
e = epsilon (error term)
Rancangan pengujian hipotesis secara bersama-sama (simultan) :
H0 : b1 = b2 = 0
Arus kas bebas dan financial Leverage secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Ha : paling tidak ada satu dari bi (I = 1,2)
Arus kas bebas dan financial leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap
manajemen laba.
Pengambilan keputusan:
P value (nilai signifikansi) > 0.01 , 0.05 atau 0,10 maka H0 tidak ditolak (Ha ditolak)
dan jika F hitung > F tabel atau P VALUE (nilai signifikansi) ≤ 0.01 , 0,05 atau 0,10
maka Ha tidak ditolak (H0 ditolak).
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) artinya variabel independent secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha tidak ditolak (H0 ditolak) artinya variabel independent secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Rancangan pengujian hipotesis secara parsial (individu):
H01 : b1 = 0
Arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Ha1 : b1 0
Arus kas bebas berpengaruh terhadap manajemen laba.
H02 : b2 = 0
Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Ha2 : b2 0
Financial Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pengambilan Keputusan:
Jika t hitung < t tabel atau P value (nilai signifikansi) > 0,01 , 0.05 atau 0,10 maka
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) dan t hitung > t tabel atau P value (nilai signifikansi)
≤ 0.01 , 0,05 atau 0,10 maka Ha ditolak (H0 ditolak).
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) artinya secara variabel independent (Secara parsial)
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha tidak ditolak (H0 ditolak) artinya vareiabel independent (Secara parsial)
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika metode penelitian Sensus (untuk Populasi)
Simbol / lambang a diganti dengan α atau β0 dan symbol / lambing bi diganti dengan
βi (I = 1,2,3 dst). Untuk metode sesnsus dan sampel non probability sampling tidak
dilakukan uji F dan uji T. Hasil pengujian hipotesisnya langsung diambil dari nilai
koefisien masing-masing variabel.
3.5.1. Metode Analisis
3.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka mengacu pada format Publication manual of the America
Psychological Association (APA).
LAMPIRAN
Lampirat merupakan pelengkap informasi proposal penelitian seperti instrument
penelitian berupa kuisioner, pedoman wawancara, peta lokasi dan lain-lain bila
diperlukan.
4.2.Pembahasan
Pembahasan disesuaikan dengan tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka harus mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) edisi ke 6.
LAMPIRAN
Lampiran merupakan pelengkap informasi tesis yang berisikan:
1. Instrument penelitian berupa kuesioner;
2. Pedoman wawancara;
3. Peta lokasi;
4. Riwayat hidup;
5. Data penelitian; dan
6. Hasil pengolahan data, dan
7. Data lain-lain jika diperlukan
3.1.2. Format Tesis Penelitian Kualitatif
Format tesis dengan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut:
SAMPUL JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN KOMISI UJIAN TESIS
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN (bila ada)
DAFTAR ISTILAH (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Fokus Penelitian (bila diperlukan)
1.4. Pertanyaan Penelitian
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Kegunaan Hasil Penelitian
1.6.1. Kegunaan Praktis (Operasional)
1.6.2. Kegunaan Akademis (Teoritis)
4.2.Pembahasan
Bagian pembahasan meliputi diskusi hasil penelitian yang sudah
diterjemahkan sebelumnya dengan hasil penelitian sebelumnya, teori yang terkait
serta justifikasi/pendapat ahli pribadi peneliti.
BAB I, BAB II, dan BAB III, penjelasannya dapat dilihat pada penjelasan proposal
tesis.
Pembahasan
Bagian ini membahas hasil-hasil penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk
menguji hipotesis, jumlah pembahasan sebanyak jumlah hipotesis. Penelitian
pengujian hipotesis yang menguji pengaruh, bila hasilnya berpengaruh, harus
dijelaskan kenapa hasilnya berpengaruh. Bila pengaruhnya positif, harus dijelaskan
kenapa pengaruhnya positif. Argumentasinya harus didukung oleh teori-teori yang
relevan atau pendapat para ahli. Selanjutnya, hasil penelitian juga harus
dikonfirmasikan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu. Dengan kata 18 lain,
tunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang memdukung. Di samping itu, dapat
juga disebutkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten (yang tidak
mendukung). Untuk penelitian kualitatif, bab IV membahas dan menganalisis hasil
hasil temuan yang didapatkan dari kegiatan wawancara, pengamatan lapangan
(observasi), dokumentasi dan sumber-sumber lainnya dari satu atau lebih objek
(case organisation) yang dipilih. Dalam kondisi tertentu (jika diperlukan untuk
menjaga kerahasiaan), nama objek penelitian (nama organisasi) dapat disamarkan.
Temuan temuan tersebut dianalisis untuk menemukan isu isu yang dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori teori yang sebelumnya sudah dipaparkan
pada bagian kajian pustaka (Bab III).
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) edisi ke 6.
BAB VI
TATA PENULISAN PROPOSAL TESIS DAN TESIS
6.1. Jenis Huruf dan Ukuran Kertas
Jenis huruf yang digunakan untuk proposal maupun tesis adalah Times New
Roman 12. Jenis kertas yang digunakan untuk proposal maupun tesis adalah HVS
ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan berat 80 GSM. Untuk lembar yang bersifat
khusus, dapat menggunakan jenis kertas lain, misalnya untuk tabel, gambar,
formulir, surat keterangan, agar sesuai dengan dokumen aslinya atau agar lebih jelas
terbaca.
6.2. Lembar Penulisan: Satu Sisi dan Dua Sisi
Penulisan proposal maupun tesis menggunakan satu sisi halaman (one side)
dan dua sisi / bolak balik (both side).
1. Satu Sisi
Baik proposal maupun tesis, khusus lembar sampul (cover) halaman judul
bagian dalam, halaman Surat Pernyataan bermaterai, Halaman Persetujuan
Tesis dan Halaman Penyataan Kelulusan ditulis pada satu sisi kertas dan tidak
diberi nomor halaman.
2. Dua Sisi (bolak – balik)
Teks lainnya, baik proposal maupun tesis ditulis pada dua sisi kertas (bolak –
balik).
Beberapa contoh sebagai berikut:
a. ABSTRACT Bahasa inggris dan ABSTRAK Bahasa Indonesia ditulis
bolak balik, masing-masing diberi halaman i dan ii (romawi kecil) dibagian
bawah tengah.
b. DAFTAR ISI dimulai pada halaman iii.
6.3. Margin Tulisan
Lebar ruang tepi (margin) diatur sebagai berikut: ruang tepi sebelah dalam
(inside) 4 cm, tepi luar 3 cm, tepi atas 3 cm dan tepi bawah 3 cm.
6.4. Jarak antar Baris dan Ketikan
Jarak antar baris ketikan proposal maupun tesis yaitu satu setengah spasi
(1,5). Pengatikan satu spasi terbatas pada beberapa penggunaan saja, antara lain:
a. Judul dan Sub Judul;
b. Kutipan Langsung;
c. Daftar Pustaka;
d. Daftar Isi;
e. Daftar Tabel;
f. Daftar Gambar; dan
g. Daftar Lampiran.
6.5. Indensi / Sela Ketukan
Tidak semua uraian (teks) dimulai dari batas tepi kiri ruang ketikan. Untuk
penulisan baris pertama dari suatu Alinea menjorok ke dalam (indensi) sebanyak
lima ketukan huruf atau first line by 1 cm. begitu juga untuk kutipan langsung juga
menjorok kedalam, dari kiri 1 cm dan dari kanan 1 cm.
6.6. Nomor Halaman
Jenis angka dan letak nomor halaman untuk proposal maupun tesis adalah
sebagai berikut:
a. Bagian awal (premilinary section) nomor halamannya menggunakan angkat
romawi kecil (i, ii, iii, iv, v dst) dan ditempatkan ditempatkan di tengah (center)
dan bawah (bottom);
b. Bagian utama (main body) dan bagian akhir, nomor halaman dengan angka arab
(1,2,3 dan seterusnya) ditempatkan ditengah (center) dan bawah (bottom);
dan
c. Setiap judul bab baru ditempatkan dihalaman ganjil
6.7. Nomor Bab dan Sub Bab
Proposal tesis terdiri atas beberapa bab. Suatu bab dapat terbagi atas beberapa
susb bab yang masing-masing merupakan suatu kelompok uraian dimana
kelompok-kelompok uraian tersebut masih merupakan satu kesatuan pikiran yang
utuh.
Penomoran bab dan sub bab diterapkan sebagai berikut:
BAB I II III IV
McCulloh (2009) menilai bahwa Sebagian besar orang tua Indonesia tidak
berani menyatakan secara langsung kata ‘tidak’. Argumen ini pun didukung
pendapat Vance et al (2010) yang menemukan dari hasil risetnya bahwa
orang-orang Indonesia lebih menekankan hubungan baik, etika dan perilaku
yang manis, sehingga mengeritik dan menilai prestasi orang lain atau rekan
kerja dianggap ‘tidak sopan’.
6.10. Tabel
a. Penyajian Tabel
Tabel adalah salah satu bentuk penyajian data penelitian. Penyajian tabel
merupakan metode sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam
kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar
pembaca dapat dengan mudah memahami materi yang disajikan. Tabel
yang baik yaitu apabila disusun relatif sederhana dan memuat sejumlah
terbatas variabel penelitian.
b. Format Tabel
Komponen utama tabel itu sendiri terbagi menjadi:
1. Nomor tabel;
2. Judul tabel;
3. Judul kolom-kolom daripada tabel;
4. Judul baris-baris daripada tabel;
5. Badan daripada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel; dan
6. Sumber data dalam tabel.
Hal lainnya yang harus diperhatikan dalam penulisan tabel adalah dengan
jarak satu spasi dan untuk menjaga estetika penulisan dapat menggunakan
font lebih kecil dari ketentuan, sepanjang mudah terbaca.
Contoh:
Tabel 5.1 Daftar Karyawan
Tempat Tanggal Lahir
No. Nama Tempat Tanggal
Lahir Lahir
1.
Sumber data : ………… Tahun ………..
c. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel diberi nomor urut berdasarkan bab. Contoh: Tabel 1.1 artinya tabel
beradapada Bab 1 dengan nomor urut 1, Tabel 1 2. berada pada pada Bab
1 nomor urut 2. Tata urutan penomoran pada bab berikutnya, disesuaikan
dengan bab tersebut. Misalnya tabel pada Bab 3 dituliskan Tabel 3.1. (tabel
pada Bab 3, dan kembali dari nomor urut satu). Judul Tabel ditulis di atas
tabel dengan huruf besar pada setiap permulaan kata-kata pokok. Nomor
dan judul tabel ditulis pada posisi tengah (center).
PROPOSAL TESIS
Disusun untuk memenuhi persyaratan
Mata Kuliah Tesis Judul:
Program Studi Magister Akuntansi • Spasi 1.5
• Times New
Roman 14
Bold
• Capital
Logo ditengah dan diatas
nama Institusi. Sub Judul:
Oleh: • Title style
SALSABILLA RAMADHANTI • Size 12 Bold
NPM : 222320001 • Spasi 1
Sesuaikan
dengan jenis
keperluan tesis
dan Program
Studi masing-
masing Times
New Roman 12
PROPOSAL TESIS
Menyetujui:
Pembimbing
Dr. Ratih Puspitasari, SE., MBA Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA
[Contoh 3: Halaman Sampul Tesis Magister Akuntansi]
Judul :
Logo di tengah dan di
atas nama institusi • Spasi 1.5
• Times New
Roman 14 Bold
TESIS • Capital
Sub Judul :
Oleh: • Title style
• Size 12 Bold
SALSABILLA RAMADHANTI
• Spasi 1
NPM : 222320001
Judul :
• Spasi 1.5
• Verdana 14
Bold
TESIS • Capital
Oleh:
SALSABILLA RAMADHANTI
NPM : 222320001
TESIS
Mengetahui,
Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA
[Contoh 6: Halaman Persetujuan dan Pernyataan Lulus pada Sidang Tesis Magister Akuntansi]
TESIS
Dosen Penguji
Penguji I Penguji II
Dr. David H. M Hasibuan, Ak., MM., CA.,CTA. Dr. Sutarti, S.E., M.M., SAS
[Contoh 7: ABSTRACT]
ABSTRACT
[Jarak : 2 Spasi]
APRAN KURNIAWAN. NPM: 222320025. The Role of Internal Control for Merchandise Inventory in
Supporting the Effectiveness of Inventory Management. Case study at PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk- Bogor
Branch. Under the Guidance of Iriyadi.
The rapid competition in the retail business in line with technological advances and the level of life of
the people accompanied by the increasing need to meet their needs requires every company in the retail sector to
always be responsive to the needs of their consumers. And one way to stay competitive is by providing all that is
needed by consumers, for that we need supplies. Inventory of merchandise is one of the important resources for
the survival of a trading company, because in addition to being an asset with the greatest value compared to
other current assets in the company's balance sheet, it is also because the main source of revenue for a trading
company comes from these sales. Inventories at trading companies generally consist of various types of goods in
relatively large quantities. This diverse inv entory of merchandise is one of the charact eristics of the retail
business. Petunjuk:
Abstrak
The purpose of this study was to determine thedirole
tulisofdengan spasi
internal merc handise inventory in
1 danoftidak
control
supporting the effectiveness of inventory management. The author conducted research at T. Ramayana Lestari
ada spasi antar alinea
Sentosa, Tbk-Bogor branch, which is locatediPn the Huruf yang
Bogor Trade digunakan on Jalan Ir. Juanda No. 58 Bogor
adalah
Mall building
16123. Times New Roman 10
The results of research on internal control management of merchandisery at PT. Ramayana
invento
Lestari Sentosa, Tbk-Bogor Branch is good enough, because it has implemented adequate internal control elements
and the requirements for effective inventory management. However, in internal control there is still a dual function,
namely the function of receiving and storing is carried out by the warehouse function. The role of internal control
of merchandise inventory plays a very important role in inventory management, the better the internal control that
is implemented, the better the results of inventory management will be. Therefore, inventory management at PT.
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Bogor Branch must be maintained but PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Bogor
Branch must be even more effective in internal control of merchandise inventory so that inventory management
will be better and more efficient.
ABSTRAK
APRAN KURNIAWAN. NPM: 222320025. Peranan Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Dalam
Menunjang Efektifitas Pengelolaan Persediaan. Studi kasus pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang
Bogor. Dibawah Bimbingan Iriyadi.
Persaingan bisnis ritel yang begitu pesat sejalan dengan kemajuan tekhnologi dan tingkat hidup
masyarakat yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan dalam memenuhi kebutuhannya menuntut setiap
perusahaandi bidang ritel ini untuk selalu tanggap akan kebutuhan konsumennya. Dan salah satu cara agar tetap
dapat bersaing yaitu dengan cara menyediakan semua yang dibutuhkan oleh konsumen, untuk itu diperlukan
persediaan. Persediaan barang dagang merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibanding dengan aktiva lancar
lainnya dalam neraca perusahaan, juga disebabkan sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari
hasil penjualannya ini. Persediaan pada perusahaan dagang umumnya terdiri dari beraneka ragam jenis barang
dengan jumlah yang relative banyak. Persediaan barang dagangan yang beraneka ragam ini merupakan salah satu
karakteristik dari bisnis ritel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pengendalian intern persediaan barang dagangan
dalam menunjang efektifitas pengelolaan persediaan. Penulis melakukan penelitian di PT. Ramayana Lestari
Sentosa, Tbk-cabang Bogor, yang berlokasi di gedung Bogor Trade Mall di Jalan Ir. Juanda No. 58 Bogor 16123.
Hasil penelitian pengendalian intern Pengelolaan persediaan barang dagangan di PT. Ramayana Lestari
Sentosa, Tbk-Cabang Bogor sudah cukup baik, karena sudah melaksanakan unsur-unsur pengendalian inern yang
memadai dan syarat-syarat pengelolaan persediaan yang efektif. Namun demikian di dalam pengendalian intern
masih ada perangkapan fungsi, yaitu fungsi penerimaan dan penyimpanan dilakukan oleh fungsi gudang. Peranan
pengendalian intern persediaan barang dagangan sangat berperan terhadap pengelolaan persediaan, semakin baik
pengendalian intern yang dilaksanakan maka hasil pengelolaan persediaan akansemakin baik pula. Oleh karena
itu pengelolaan persediaan pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang Bogor harus tetap dipertahankan
namun PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang Bogor harus lebih efektif lagi dalam pengendalian intern
persediaan barang dagangannya sehingga pengelolaan persediaan akan semakin baik dan efisien.
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii
LEMBAR PLAGIARISME ............................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI........................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................xii
LAMPIRAN
Catatan :
1) Penomoran dituliskan dengan indent atau menjorok sesuai nomor Bab atau Sub bab
2) Selain judul DAFTAR ISI di atas, tidak ada yang di Bold.
3) Seluruh teks dalam daftar isi dituliskan dalam spasi 1, disertai dengan jarak 1 spasi
antar BAB
DAFTAR TABEL
Keterangan :
DAFTAR GAMBAR dan DAFTAR LAMPIRAN juga menggunakan format yang sama.
[Contoh 11: Teks Isi Proposal Tesis]
BAB I PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Kinerja Finansial BUMN Tahun 2001-2004
(Rp Milliar)
2001 2002 2003 2004
(Audit) (Audit) (Audit) (Prognosa)
Jumlah BUMN 50 158 157 158
Total Aset 810.419 935.587 1.163.644 1.177.755
Total Kewajiban 678.783 662.539 761.507 695.831
Total Ekuitas 131.636 273.048 402.137 481.924
Total Pendapatan 215.467 238.048 464.205 495.214
Total Laba 18..448 25.665 25.611 29.428
BUMN yg memp laba 102 100 103 127
1. Judul Tabel tidak di bold, spasi satu, center, dan diletakkan di atas tabel.
2. Menggunakan huruf kapital pada awal kata, kecuali kata sambung : di, dan, terhadap,
pada, ke, yang, atas, dsb.
3. Nomor Tabel disesuaikan dengan Bab.
Contoh :
Tabel 1.1 : ada di bab 1, dan urutan nomor 1
Tabel 1.2 : ada di bab 1, dan urutan nomor 2
Tabel 3.1. : ada di bab 3, dan kembali lagi dari urutan nomor 1
4. Penyajian tabel : ringkas, tidak ada garis horizontal tengah dan vertikal
5. Tabel tidak diperkenankan terpecah ke halaman berikutnya.
6. Khusus Tabel yang panjangnya 2 atau 3 halaman, dapat dilanjutkan pada halaman
berikutnya, dengan tetap menambahkan judul tabel.
7. Di pojok kiri bawah, sebutkan sumber tabel. Font: Times New Roman, 10 pt
[Contoh 13: Gambar]
Gambar 4.1.
Perkembangan Volume Penjualan Sebelum
dan Sesudah Pemberian Bonus
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Program Studi :
NPM :
Judul :
Menyatakan bahwa :
1. Saya akan mentaati tata tertib seminar Mata Kuliah yang berlaku di IBI Kesatuan;
2. Saya tidak akan mengganti judul kecuali ditentukan pembimbing
seminar/tesis dan atas sepengetahuan Ketua Program Studi;
3. Saya akan menyelesaikan makalah dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh Koordinator seminar;
4. Saya tidak akan menduplikasi makalah dari orang lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila saya melanggar pernyataan saya tersebut di atas.
Bogor,
Materai 10.000
( )
[Contoh 15: Artikel Penelitian]
Contoh artikel penelitian ini merujuk ke jurnal: ejournal.ibik.ac.id dan bisa berubah
tergantung template dari publisher.
Judul menggunakan
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGANBoldMETOR DE
ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASA Ditulis ringkas dan
PENETAPAN HARGA JU padat, tidak AL
(STUDI KASUS PADA UMKM TAS KANARA_ID) melebihi dari empat baris
ABSTRACT
SMEs Kanara_id is home industry that manufactures a bag lady. Calculation of the exact cost
of production is an important part in the survival of a business. In operation to determine the
selling price Kanara_id using the traditional meth od Judul
whereAbstract
the raw : Bold
material costs plus direct
labor and overhead costs coupled with equally Abstrak ditulis
then multiplied by the menggunakan bahasa
percentage of the ne
of the policies in a course of business also
expected profit. Determining the selling price is oInggris
considerdanthe jumlah kataaretidak
objectives lebih dari
achieved
activities. In determining the selling price shoul dh 200 kataproducts. So that the calculation of
similar
one of which is a profit to be able to compete wit sting (ABC) be a proper alternative cost
the cost of production by Activity Based Co considered
Keywords:toBold be able to impose their costs
calculations for Activity Based Costing (ABC) is t Kataconsumed
Kunci the product.
minimal Thiskunci
3 kata research
yangwas
h interviews and documentation and then
of production in accordance with the activity th a purpose
relevan of this study was to determine (1)
qualitative analysis. Data were collected throu gbasis for determining the selling price to the
analyzed by qualitative analysis techniques. The Tulisanf the cost
rataofkanan
production
kiri by Activity Based
selling
how the calculation of the cost of production as a Size price12to the SMEs Bags Kanara_id.
huruf:
ulation of the cost of production used by
SMEs Bags Kanara_id (2) how the calculation o Font huruf: Times New Roman
Costing (ABC) as the basis for determining the Spasi: 1
The results of this study resulted in (1) The cal c
Kanara_id is simple traditional system which reflects the overhead costs evenly loading does
not show stability in the resulting production. (2) Cost of production with Activity Based
Costing method produces a higher sales price but can emphasize the overhead incurred charges.
Thus, Kanara_id can maximize their production processes in order to gain accurate.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Biaya
Menurut Hansen dan Mowen (2009:47), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang bagi
organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan
barang atau jasa yang diinginkan. Sedangkan beban atau expenses adalah pengeluaran untuk
mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu, beban atau expenses dikurangkan pada
pendapatan untuk memperoleh laba.
Harga Jual
Menurut Effendi M. Guntur (2010:281) harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan
atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atas jasa. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan atau
pemasukan bagi perusahaan serta bersifat fleksibel.
Kemudian menurut Harini (2008:55) harga adalah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah satuan
moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan dan mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya. Penetapan harga tidak hanya sekedar perkiraan saja
tetapi harus dengan perhitungan yang cermat dan teliti yang harus diselesaikan dengan sasaran
yang dituju oleh pelaku bisnis.
Philip Kotler dan Armstrong (2008:440), keputusan penetapan harga sebuahperusahaan
dipengaruhi baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal, yaitu :
1. Faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi:
a. Tujuan perusahaan
b. Strategi bauran pemasaran
c. Biaya
d. Pertimbangan organisasi
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga meliputi:
a. Pasar dan permintaan
b. Biaya, harga, dan penawaran pesaing
c. Keadaan perekonomian
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiono (2010:5) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan suatu data atau keadaan sehingga dapat ditarik
kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang ada.
Pengumpulan data pada penelitian ini antara lain adalah dengan cara: 1)Tinjauan
kepustakaan (library research); 2) Searching dari internet.
Menurut sumbernya data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian. Data jenis ini diperoleh dari
observasi, wawancara, dan konsultasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis. Data tersebut
meliputi data biaya tetap, data biaya variabel, dan data pendukung lainnya.
Tabel 1
HPP Sistem Kanara_id Tahun 2018
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Nama Produk HPP (Rp)
(Rp) Langsung (Rp) (Rp)
Tas selempang 2.935.380.000 755.535.000 21.904.316 3.712.819.316
Tas pundak 2.435.090.000 752.500.000 18.238.448 3.205.828.448
Tas ransel 1.315.600.000 381.800.000 13.936.356 1.711.336.356
Tas tangan 2.818.587.500 636.250.000 15.420.881 3.470.258.381
Total 9.504.657.500 2.526.085.000 69.500.000 12.100.242.500
Tabel 4.2
HPP per-unit Sistem Kanara_id Tahun 2018
Tabel 4
HPP per-unit Sistem ABC Tahun 2018
Harga Pokok Produksi Jumlah Produksi Biaya per-unit
Nama Produk
(Rp) (unit) (Rp)
Tas selempang 3.709.124.000 36.150 102.604
Tas pundak 3.209.489.450 30.100 106.628
Tas ransel 1.713.975.750 23.000 74.521
Tas tangan 3.474.158.500 25.450 136.509
Setelah dihitung dengan menggunakan sistem Activity Based Costing dapat diketahui
harga pokok produksi tahun 2018 untuk tas selempang sebesar Rp 102.604, tas pundak sebesar
Rp 106.628, tas ransel Rp 74.521, dan tas tangan sebesar Rp 136.509.
Penentuan Harga Jual dengan Menggunakan Harga Pokok Produksi Sistem Activity Based
Costing
Setelah memperoleh harga pokok produksi per-unit dengan sistem Activity Based
Costing, berikut ini merupakan penetapan harga jual dengan mark up masing-masing 30%.
Jadi, harga jual dengan menggunakan harga pokok produksi sistem Activity Based Costing
untuk produk tas selempang yaitu sebesar Rp 133.385 per-unit, tas pundak yaitu sebesar Rp
138.616 per-unit, tas ransel sebesar Rp 96.877, dan tas tangan sebesar Rp 177.462.
Dari tabel diatas diperoleh perbandingan yang terlihat pada sistem yang digunakan
Kanara_id bahwa pembebanan BOP yang tidak menggunakan pemacu aktivitas (cost driver)
menyebabkan terjadinya pembebanan BOP yang kurang tepat. Pemerataan biaya secaraumum
biasanya dilakukan oleh pelaku usaha sehingga pada kenyataannya masing-masing produk
tidak menggunakan sumber daya dalam jumlah yang sama.
Tabel 6
Selisih HPP per-unit Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Biaya per-unit Biaya per-unit
Selisih
Nama Produk Sistem ABC Sistem Kanara_id
(Rp)
(Rp) (Rp)
Tas selempang 102.604 102.706 -102
Tas pundak 106.628 106.506 122
Tas ransel 74.521 74.406 115
Tas tangan 136.509 136.356 153
Pada tabel 4.26 dalam sistem Activity Based Costing produk tas selempang memperoleh
HPP sebesar Rp 102.604 lebih tinggi Rp -102 dari HPP sistem Kanara_id, untuk produk tas
pundak memperoleh HPP sebesar Rp 106.628 lebih menguntungkan Rp 122 dari HPP sistem
Kanara_id, untuk produk tas ransel memperoleh HPP sebesar Rp 74.521 lebih menguntungkan
Rp 115 dari HPP sistem Kanara_id, dan untuk produk tas tangan memperoleh HPP sebesar Rp
136.509 lebih menguntungkan Rp 153 dari HPP sistem Kanara_id.
Perbandingan Harga Jual Sistem Kanara_id dengan Sistem Activity Based Costing
Tabel 7
Selisih Harga Jual per-unit Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Sistem Activity
Nama Produk Sistem Kanara_id Selisih
Based Costing
Tas selempang 133.385 133.518 -133
Tas pundak 138.616 138.458 158
Tas ransel 96.877 96.728 149
Tas tangan 177.462 177.263 199
Tabel 8
Selisih Harga Jual per-lusin Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Sistem Activity
Nama Produk Sistem Kanara_id Selisih
Based Costing
Tas selempang 1.600.618 1.602.212 -1.595
Tas pundak 1.663.390 1.661.492 1.897
Tas ransel 1.162.523 1.160.732 1.790
Tas tangan 2.129.543 2.127.152 2.391
Selisih harga jual per lusin dengan sistem Activity Based Costing untuk produk tas
selempang sebesar Rp -1.595, tas pundak sebesar Rp 1.897, tas ransel sebesar Rp 1.790, dan
tas tangan sebesar Rp 2.391. Dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi
berdasarkan Activity Based Costing suatu usaha akan memperoleh harga yang tepat sehingga
dalam menentukan harga jual pun dapat bersaing dengan harga jual di pasaran. Sistem Activity
Based Costing dapat mengalokasikan biaya aktivitas ke masing-masing produksecara tepat.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka berikut ini adalah kesimpulan dari
hasil penelitian antara lain:
1. Sistem perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh Kanara_id adalah sistem
tradisional yang sederhana dimana mencerminkan bahwa pembebanan biaya overhead
secara merata tidak menunjukkan kestabilan pada produksi yang dihasilkan. Semakin tinggi
jumlah produksinya maka semakin tinggi pula konsumsi dari pembebanan biaya overhead
tersebut begitupun sebaliknya. Sehingga, harga jual yang dihasilkan pun tidak bisa menutup
sepenuhnya biaya-biaya yang dikeluarkan.
2. Dengan menggunakan Activity Based Costing, perhitungan harga pokok produksi
didasarkan adanya aktivitas-aktivitas yang terjadi dan juga dapat mengidentifikasi pemacu
biaya (cost driver) dengan kelompok sejenis untuk setiap produk. Maka dari itu, diperoleh
perbedaan harga pokok produksi yang telah ditetapkan oleh Kanara_id. Harga pokok
produksi dengan metode Activity Based Costing menghasilkan harga jual yang lebih tinggi
namun dapat menekankan pembebanan biaya overhead yang dikeluarkan. Sehingga,
Kanara_id dapat memaksimalkan proses produksinya agar mendapatkan keuntungan secara
akurat.
Berikut ini beberapa saran yang direkomendasikan kepada pihak UMKM Kanara_id:
1. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing sebagai dasar
penetapan harga jual dapat dijadikan masukan atau evaluasi dalam perhitungan biaya
pada masing-masing produk. Untuk dapat menerapkan sistem ini dibutuhkan beberapa
perubahan yang memakan waktu dan tenaga sehingga menghasilkan perubahan sistem
pembukuan dan dibutuhkan juga suatu komitmen serta dukungan dari para karyawan.
2. Pemilik usaha dapat melakukan rekayasa ulang proses produksi yang dimulai dari bahan
baku hingga menjadi barang jadi agar dalam penentuan harga jualnya tidak sembarangan
terpaku dalam memperoleh laba yang diharapkan.
3. Penelitian ini hanya sebatas memberikan rekomendasi bagi perusahaan dalam
perhitungan harga pokok produksi yang lebih tepat dan akurat. Sedangkan untuk
penerapannya diserahkan kembali kepada kebijakan perusahaan.
Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. (2012). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Anta, Agus. (2017). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity
Based Costing sebagai Dasar Penentuan Harga Jual. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Bastian, Bustami, dan Nurlela. (2009). Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku Satu. Edisi Keempat Belas. Jakarta:
Salemba Empat.
Guntur, Dr. Effendi M. (2010). Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Sagung Seto. Hansen dan Mowen. (2007). Akuntansi Manajemen. Buku Dua. Edisi Tujuh.
Jakarta: Salemba Empat.
Hansen dan Mowen. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Delapan. Jakarta: Salemba Empat.
Harini. 2008. Penetapan Harga. Jakarta: PT Gramedia.
Hongren, Charles T., et al. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi Tujuh. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Indrayati. (2017). Akuntansi Manajemen. Malang: Media Nusa Creative.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13 Jilid
1. Jakarta: Erlangga
Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN
Purwanti, A., dan Prawironegoro, D. (2013). Akuntansi Manajemen. Edisi Tiga Revisi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Siregar, Baldric, dkk. (2013). Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Baldric, dkk. (2013). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Baldric, dkk. (2014). Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE
Witjaksono, Amanto. (2013). Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yusiawati, Vera. (2017). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode
Activity Based Costing sebagai Penetapan Harga Jual pada Setia Jaya.