Anda di halaman 1dari 72

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E.,


M.M., Ak., CA., CPA., CSFA
Pengarah : Firdaus Amyar, S.E., M.A., Ph.D., Ak., CA.,
LCCC.
Ketua Tim : Dr. David H.M Hasibuan, Ak., M.M., CA

Anggota Tim Magister Akuntansi:


1. Prof. Dr. Bambang Pamungkas, Ak., MBA., CA., CPA (Aus)., CIMBA.
2. Dr. Sutarti, SE., MM., SAS
3. Dr. Nusa Muktiadji, Ir., MM
4. Dr. H. Hendra Setiawan, S.E., M.M., CMA, CSRS.
5. Dr. Ratih Puspitasari, SE., MBA.
6. Dr. H. Iriyadi, Ak., M.Comm., CA
7. Dr. Dewi Sarifah Tullah, M.Si., Ak. CA.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan-Nya kepada kami dalam menyelesaikan panduan penulisan
tesis.

Panduan penulisan tesis ini disusun sebagai acuan bagi mahasiswa/i


Program Pascasarjana Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan yang akan
menyusun tesis menjelang masa studinya. Panduan ini dibuat berdasarkan pedoman
penulisan karya ilmiah yang berlaku umum di dunia akademisi. Kualitas tesis tidak
hanya ditentukan oleh substansi tulisan saja, akan tetapi juga ditentukan oleh tata
cara penulisannya. Dengan adanya panduan penulisan Tesis ini diharapkan kualitas
serta keseragaman format, bentuk serta urutan-urutan penyajian dalam Tesis dapat
terjaga dengan baik dan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu yang telah memberikan kontribusi dalam menyelesaikan panduan
penulisan Tesis ini. Semoga panduan penulisan Tesis ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa/i Program Pascasarjana, dalam menyusun Tesis sebagai tahapan akhir
dalam penyelesaian studi di Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan.

Bogor, Februari 2023


Direktur Program Pascasarjana

Dr. David H.M. Hasibuan, MM., Ak., CA., CTA.

ii
DAFTAR ISI

SK Penetapan Buku Panduan Penulisan Proposal Tesis dan Tesis Program


Pascasarjana, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan
TIM PENYUSUN ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ......................................................................................
1.2.Tujuan ...................................................................................................
1.3.Dasar Hukum ........................................................................................
BAB II SEMINAR PROPOSAL TESIS
2.1 Pengertian dan Ketentuan Seminar Proposal Tesis...............................
2.2 Tata Cara Seminar Proposal Tesis.........................................................
2.3 Pelaksanaan Seminar Proposal Tesis.....................................................
BAB III TESIS
3.1 Pengetian dan Ketentuan Tesis..............................................................
3.2 Tata Cara Pengajuan Penulisan Tesis....................................................
3.3 Etika Penulisan Tesis.............................................................................
3.4 Tata Cara Pengajuan Ujian Sidang Tesis...............................................
3.5 Pelaksanaan Ujian Sidang Tesis
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TESIS
4.1 Format Proposal Tesis............................................................................
4.1.1 Format Proposal Tesis Penelitian Kuantitatif...................................
4.1.2 Format Proposal Tesis Penelitian Kualitatif.....................................
4.2 Penjelasan Format Proposal Tesis..........................................................
4.3.1 Penjelasan Format Proposal Tesis Penelitian Kuantitatif.................
4.3.2 Penjelasan Format Proposal Tesis Penelitian Kualitatif...................

BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN TESIS


5.1 Format Tesis...........................................................................................
5.1.1 Format Tesis Penelitian Kuantitatif..................................................

iii
5.1.2 Format Tesis Penelitian Kualitatif...................................................
5.2 Penjelasan Format Tesis........................................................................
5.2.1 Penjelasan Format Tesis Penelitian Kuantitatif...............................
5.2.2 Penjelasan Format Tesis Penelitian Kualitatif.................................

BAB VI TATA PENULISAN PROPOSAL TESIS DAN TESIS

6.1 Jenis Huruf dan Ukuran Kertas............................................................


6.2 Lembar Penulisan: Satu sisi dan Dua sisi.............................................
6.3 Margin Penulisan..................................................................................
6.4 Jarak Antar Baris Ketikan.....................................................................
6.5 Indensi/Sela Ketukan............................................................................
6.6 Nomor Halaman....................................................................................
6.7 Nomor Bab dan Sub Bab ......................................................................
6.8 Penulisan Bilangan................................................................................
6.9 Kutipan..................................................................................................
6.10Tabel......................................................................................................
6.11Penyajian Gambar..................................................................................
6.12Penyajian Daftar Pustaka.......................................................................
6.13Warna Sampul Proposal dan Tesis........................................................

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Alokasi Waktu Pelaksanaan Seminar ......................................................12


2.2 Aspek dan Bobot Penilaian Seminar Proposal Tesis ...............................13
3.1 Aspek Penilaian Ujian Sidang Tesis ........................................................25
3.2 Aspek Penilaian Ujian Sidang Komprehensif ..........................................25
4.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................34
4.2 Operasionalisasi Variabel ........................................................................37
4.3 Penelitian Terdahulu ................................................................................45
5.1 Daftar Karyawan ......................................................................................63

v
DAFTAR LAMPIRAN

Contoh 1 : Halaman Judul/Sampul Proposal Magister Akuntansi

Contoh 2 : Halaman Persetujuan dan Lulus Seminar Maguster Akuntansi

Contoh 3 : Halaman Sampul Tesis Magister Akuntansi


Contoh 4 : Halaman Kedua Setelah Sampul Tesis Magister Akuntansi
Contoh 5 : Halaman Persetujuan Sidang Tesis Magister Akuntansi
Contoh 6 : Halaman Persetujuan & Pernyataan Lulus pada Sidang Tesis Magister
Akuntansi
Contoh 7 : ABSTRACT
Contoh 8 : Abstrak
Contoh 9 : Daftar Isi
Contoh 10 : Daftar Tabel
Contoh 11 : Teks Isi Proposal Tesis
Contoh 12 : Tabel
Contoh 13 : Gambar
Contoh 14 : Surat Pernyataan
Contoh 15 : Artikel Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pedoman penyusunan Proposal Tesis ini dibuat sebagai acuan bagi
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam melaksanakan proses pembimbingan
Tesis yang merupakan salah satu bentuk perwujudan dari pelaksanaan Visi, Misi
dan Tujuan Program Pascasarjana Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan, yaitu:
1. Visi Program Pascasarjana
Pada Tahun 2039 “ Menjadi Penyelenggara Program Pascasarjana yang Unggul
dan Berkualitas dalam Bidang Bisnis dan Tata Kelola di Tingkat Internasional.”
2. Misi Program Pascasarjana
a. Menyelenggarakan proses Pendidikan danpengajaran berkualitas dibidang
bisnis dan tata kelola berdasarkan standar mutu nasional dan internasional;
b. Menyelenggarakan kegiatan kajian, penelitian dan produk-produk/jasa
intelektual bernilai ekonomi (intellectual economic value products) dalam
bidang bisnis dan tata kelola sesuai kebutuhan nasional dan internasional;
dan
c. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang bisnis untuk mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan
bangsa Indonesia.
3. Tujuan Program Pascasarjana
Pencapaian Misi Program Pascasarjana Magister Akuntansi diturunkan
kedalam 7 (tujuh) tujuan program studi yang akan dicapai, yakni:
a. Menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu bisnis dan tata
kelola;
b. Menghasilkan lulusan yang berkarakter, cerdas dan berdaya saing global;
c. Menghasilkan kajian ilmiah dan penelitian yang mendukung kualitas proses
pembelajaran dan penerapan ilmu bisnis dan tata kelola;
d. Menghasilkan publikasi ilmiah dan karya-karya intelektual dibidang bisnis
dan tata kelola di jurnal nasional dan internasional terakreditasi maupun
jurnal internasional bereputasi;
e. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang bisnis dan tata kelola;
f. Memperluas jaringan kerjasama pengabdian kepada masyarakat untuk
meningkatkan daya saing ditingkat nasional maupun internasional; dan
g. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pengelolaan sarana dan prasarana
pembelajaran secara optional.

1.2 Tujuan
Tujuan dibuat dan disusunnya buku pedoman penulisan tesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman dan petunjuk teknis bagi mahasiswa dalam penyusunan
pembuatan Tesis;
2. Menyeragamkan pokok-pokok format penulisan Tesis pada Program
Pascasarjana Magister Akuntansi IBI Kesatuan; dan
3. Pedoman bagi dosen pembimbing dalam mengarahkan format dan teknis
penulisan Tesis.
1.3 Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan buku pedoman penulisan tesis ini adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi;
5. Keputusan Yayasan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Statuta Institut Bisnis dan
Informatika Kesatuan;
6. Renstra Program Pascasarjana Magsiter Akuntansi Tahun 2022 - 2026
BAB II
SEMINAR PROPOSAL TESIS

2.1 Pengertian dan Ketentuan Seminar Proposal Tesis

1) Seminar Proposal Tesis


Seminar adalah pertemuan ilmiah bagi mahasiswa untuk mempresentasikan dan
mendiskusikan proposal tesis. Pelaksanaan penulisan dan seminar proposal tesis
Program Pascasarjana mengacu pada tata cara penulisan proposal dan seminar
sebagaimana ditetapkan dalam Bab IV pada buku panduan ini. Apabila proposal
tesis memenuhi standar dan dinyatakan lulus oleh dosen penilai, maka proposal
tesis dapat dilanjutkan sebagai dasar penelitian untuk penulisan tesis.

2) Topik Seminar Proposal Tesis


Topik seminar adalah topik yang dipilih berkaitan dengan mata kuliah
konsestrasi pada Program Studi dibawah Program Pascasarjana.
Bagi mahasiswa Program Studi Magister Akuntansi, topik yang dipilih berkaitan
dengan mata kuliah:
a. Konsentrasi Akuntansi Sektor Publik, topik yang dipilih berkaitan dengan:
1) Audit Sektor Publik;
2) Akuntansi Keuangan Sektor Publik;
3) Manajemen Keuangan Sektor Publik;
4) Akuntansi Manajemen Sektor Publik
5) Penilaian Kinerja Sektor Publik;

b. Konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal, topik yang dipilih


berkaitan dengan :
1) Akuntansi Keuangan
2) Struktur Modal dan Kebijakan Deviden;
3) Manajemen Investasi dan Portfolio;
4) Analisis Sekuritas;
5) Manajemen Modal Kerja;
6) Analisis Ekuitas.

3) Proposal Tesis
Proposal Tesis adalah rencana penelitian dan penulisan tesis sesuai dengan
kaidah ilmu metodologi penelitian dan mengacu pada tata cara penulisan
sebagaimana diatur dalam Bab IV buku panduan ini.

4) Koordinator Seminar Proposal Tesis


Koordinator seminar adalah Ketua Program Studi (Ka.Prodi) dibawah Program
Pascasarjana yang menetapkan dosen pembimbing proposal, jadwal kegiatan
mata kuliah seminar proposal tesis, dosen penguji. Hasil seminar proposal tesis
dilaporkan kepada Direktur Program Pascasarjana. Kaprodi, Sekretaris Program
Studi dan Koordinator seminar bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan
Seminar Proposal Tesis.

5) Dosen Pembimbing Proposal Tesis


Dosen pembimbing proposal tesis adalah dosen tetap program studi yang
memberikan arahan terkait topik proposal tesis, sejak pengajuan judul proposal,
penetapan identifikasi masalah, penulisan proposal, sampai dengan
penyelenggaraan seminar proposal tesis.
a. Ketentuan Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Proposal Tesis
- Dosen Pembimbing Proposal Tesis ditentukan oleh Program Studi
berdasarkan bidang keahliannya yang disesuaikan dengan judul tesis
mahasiswa yang akan dibimbingnya.
- Dosen Co. Pembimbing ditentukan oleh Program Studi berdasarkan
bidang keahliannya yang disesuaikan dengan judul tesis mahasiswa
yang akan dibimbingnya. Dosen Co. Pembimbing membantu Dosen
Pembimbing dalam penyelesaian tesis mahasiswa.
- Dosen Pembimbing dan Co. Pembimbing Proposal Tesis yang
ditetapkan dengan Surat Penugasan dari Program Studi.
b. Syarat Dosen Pembimbing Proposal Tesis
- Dosen Pembimbing Proposal Tesis adalah dosen tetap program studi
atau dosen tetap pada program studi lain namun memiliki bidang
keahlian sesuai dengan tesis mahasiswa yang dibimbing.
- Dosen pembimbing tesis memiliki jenjang kepangkatan akademik
minimal Lektor.
c. Syarat Dosen Co. Pembimbing Proposal Tesis
- Dosen Co. Pembimbing Proposal Tesis adalah dosen tetap program
studi atau dosen tetap pada program studi lain namun memiliki bidang
keahlian sesuai dengan tesis mahasiswa yang dibimbing.
d. Penggantian Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Proposal Tesis
- Penggantian dosen pembimbing proposal tesis dapat dilakukan oleh
program studi masing-masing jika disebabkan oleh hal-hal berikut, yaitu
dosen pembimbing yang bersangkutan meninggal dunia, pindah ke kota
atau negara lain, atau mahasiswa yang bersangkutan mengajukan
permohonan penggantian dosen pembimbing proposal tesis, karena
beberapa hal tertentu.
- Mahasiswa yang hendak mengajukan permohonan penggantian dosen
pembimbing proposal tesis dapat mengajukan permohonan secara
tertulis kepada Ketua Program Studi disertai dengan dasar yang jelas,
sehingga program studi dapat mempertimbangkannya.

6) Bimbingan Proposal Tesis


Bimbingan tesis dengan Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing dilakukan
minimal 4 (empat) kali pertemuan. Dimana setiap melakukan bimbingan dengan
Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing dapat dilakukan secara luring maupun
daring dan dicatat pada Sheet Bimbingan yang dibagikan oleh Program Studi.
Kemudian catatan bimbingan pada Sheet Bimbingan disetujui dan
ditandatangani oleh Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing.

7) Dosen Penguji Seminar Proposal Tesis


Dosen penguji seminar proposal tesis adalah dosen yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Program Pascasarjana IBI Kesatuan dan diundang oleh
koordinator seminar untuk memberikan penilaian atas isi proposal tesis dan
pelaksanaan seminar. Penilaian atas proposal dan pelaksanaan seminar
dituangkan pada lembar penilaian seminar yang disediakan koordinator seminar.
a. Ketentuan Dosen Penguji Seminar Proposal Tesis
- Dosen penguji Seminar Proposal Tesis yang ditetapkan dengan Surat
Penunjukkan Dosen Penguji oleh Program Studi.
- Dosen penguji Seminar Proposal Tesis ditugaskan untuk menguji di
seminar Proposal Tesis.
- Dosen penguji Seminar Proposal Tesis membantu mahasiswa dalam
penyelesaian revisi proposal tesis setelah seminar.
b. Syarat Dosen Penguji Seminar Proposal Tesis
- Dosen penguji Seminar Proposal Tesis memiliki jenjang kepangkatan
akademik minimal lektor.
- Dosen penguji Seminar Proposal Tesis adalah dosen tetap program studi
atau dosen tetap pada program studi lain namun memiliki bidang
keahlian yang sama dengan tema dari proposal tesis.

8) Peserta Seminar Proposal Tesis


Peserta seminar adalah mahasiswa Program Pascasarjana IBI Kesatuan yang
telah memenuhi persyaratan administrasi sesuai dengan butir 2.2. tentang Tata
Cara Seminar.

9) Penyaji Proposal Tesis


Penyaji proposal tesis adalah peserta seminar yang telah dijadwalkan untuk
mempresentasikan dan mendiskusikan proposal tesis dengan topik yang telah
ditetapkan dan telah disetujui dosen pembimbing proposal serta telah memenuhi
persyaratan administrasi.

10)Kehadiran Peserta Seminar Proposal Tesis


Tujuan seminar adalah sebagai sarana pelatihan diskusi untuk seluruh peserta
seminar, sehingga kehadiran seluruh peserta menjadi sangat menentukan
keberhasilan penyelenggaraan seminar, untuk itu peserta seminar harus hadir
sejak awal sampai dengan akhir jadwal seminar (100% kehadiran).

11)Penilaian Seminar Proposal Tesis


Penilaian tesis adalah penilaian oleh dosen penguji atas proposal yang
dipresentasikan serta aktivitas diskusi dari seluruh peserta seminar.

12)Nilai Aktivitas Peserta Seminar


Nilai aktivitas peserta seminar adalah penilaian secara akumulatif selama
periode penyelenggaraan mata kuliah tesis yang dilakukan oleh moderator
terhadap peran aktif dan kontribusi peserta seminar dalam bentuk pengajuan
pertanyaan, pemberian tanggapan, komentar dan berbagi masukan ataupun
diskusi-diskusi lainnya berkaitan dengan materi yang dibahas.

13)Nilai Akhir Seminar Proposal Tesis


Nilai akhir seminar adalah 15 % dari keseluruhan hasil dari penilaian seminar.
Hasil dari penilaian seminar terdiri dari dosen penguji (65%) ditambah nilai
aktivitas peserta seminar dalam berdiskusi selama periode seminar (25%) dan
kehadiran (10%).

2.2 Tata Cara Seminar Proposal Tesis


1) Persyaratan Seminar Proposal Tesis
Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat mengikuti mata kuliah
seminar proposal tesis meliputi persyaratan administrasi dan persyaratan
akademik.
a. Persyaratan Administrasi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana aktif IBI Kesatuan
pada semester/tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan
dengan menunjukkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disahkan
oleh Program Studi.
2. Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) matakuliah Tesis.
3. Telah menyelesaikan semua kewajiban keuangan sampai dengan
semester/tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan dengan
menunjukkan bukti pembayaran terakhir.
b. Persyaratan Akademik
1. Terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif Program Pascasarjana IBI
Kesatuan.
2. Telah memperoleh total kredit minimal 36 SKS dari total SKS yang
ditawarkan kurikulum Program Studi.
3. Telah menempuh dan lulus mata kuliah Metodologi Penelitian Terapan.
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh minimal 3,00.
5. Telah memiliki sertifikat TOEFL dan TPA dengan score masing-
masing 500.
6. Nilai B- minimum dua mata kuliah.
7. Tidak ada nilai C.

2) Mekanisme dan Pengajuan Proposal Tesis


Prosedur pengajuan proposal tesis ditetapkan dengan urutan sebagai berikut:
a. Mahasiswa mengisi google form yang berisi mata kuliah (bidang) yang akan
diteliti. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih 2 bidang (pilihan 1
dan 2) dari bidang yang disediakan.
b. Prodi akan mengumumkan dosen pembimbing bagi mahasiswa.
c. Mahasiswa konsultasi dengan dosen pembimbing untuk menentukan judul
penelitian.
d. Mahasiswa menuliskan judul penelitian yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing melalui google form.
e. Mahasiswa melakukan penyusunan proposal tesis melalui proses bimbingan
dengan dosen Pembimbing / Co. Pembimbing.
f. Mahasiswa mengunggah proposal tesis yang telah disetujui dosen
Pembimbing/ Co. Pembimbing melalui google form untuk didaftarkan dalam
seminar proposal.
g. Program studi akan mengumumkan jadwal seminar proposal tesis untuk
masing-masing mahasiswa.
h. Mahasiswa akan mempresentasikan seminar proposal sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
2.3 Pelaksanaan Seminar
1) Komponen Seminar
Komponen seminar yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi selama pelaksanaan
seminar, yaitu meliputi peserta seminar yang melakukan presentasi makalah
proposal tesis, peserta seminar telah mencetak makalah seminar, dosen penguji
telah memiliki proposal tesis dalam bentuk hardcopy, dan koordinator seminar
yang menyiapkan seluruh bahan dan memandu acara seminar.

2) Tata Tertib Pelaksanaan Seminar Proposal Tesis


Hal-hal yang harus dipenuhi agar seminar terselenggara dengan baik yaitu:
a. Peserta seminar harus hadir 15 menit sebelum pelaksanaan seminar dimulai.
Apabila seminar telah dimulai, peserta seminar tidak diperkenankan
masuk/keluar ruang seminar dan tidak diperkenankan mengaktifkan alat
komunikasi (handphone). Seminar dapat dilaksanakan dengan cara:
1) Secara offline, dilaksanakan di ruang seminar yang telah ditentukan
oleh koordinator seminar masing-masing Program Studi.
2) Secara online, dilaksanakan melalui media video conference seperti
aplikasi Zoom, google meet, dll sebagai pengganti ruang kelas dan
dilaksanakan secara terpisah di tempat masing-masing.
3) Pelaksanaan seminar proposal secara offline maupun online ditentukan
oleh Ketua Program Studi.
b. Peserta seminar pria tidak dibenarkan berambut gondrong atau mengecat
rambut dengan warna yang mencolok.
c. Peserta seminar harus berpakaian rapi.
Pria : Kemeja lengan panjang warna putih, dasi warna hitam, celana
panjang warna hitam dan sepatu formal, tidak diperkenankan
memakai celana bahan jeans.
Wanita : Berpakaian formal warna putih, rok warna hitam, sepatu
formal. Apabila menggunakan jilbab, warna jilbab polos dan
tidak bermotif. Tidak diperkenankan mamakai rok bahan jeans.
d. Peserta seminar harus hadir 100% dari kegiatan seminar yang
diselenggarakan. Apabila dalam waktu 30 menit dosen penilai tidak
hadir, seminar dibatalkan, namun kehadiran peserta seminar tetap
diperhitungkan. Selanjutnya jadwal seminar akan ditentukan kembali
oleh koordinator seminar Jika seminar proposal dilaksanakan secara
online, maka perhitungan 100% kehadiran peserta hanya dilakukan pada
saat peserta mempresentasikan seminar sesuai dengan jadwal yang
ditentukan koordinator seminar.
e. Apabila proposal tesis memenuhi syarat dan dinyatakan lulus oleh dosen
penguji, maka proposal tesis diperkenankan untuk dilanjutkan menjadi
tesis.
f. Selambat-lambatnya dalam 2 (dua) minggu setelah seminar, mahasiswa
harus menyerahkan kembali proposal tesis yang telah diperbaiki sesuai
saran dan masukan dari dosen penguji serta telah ditandatangani oleh
dosen penguji, dosen pembimbing dan Ketua Program Studi.
3) Tata Cara Penyajian Seminar
Tata cara penyajian seminar di Program Pascasarjana IBI Kesatuan sebagai
berikut:
a. Secara keseluruhan seminar atas setiap proposal tesis berlangsung
selama sekitar 40 menit dengan alokasi waktu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Alokasi Waktu Pelaksanaan Seminar

No Kegiatan Waktu Subjek

1 Pembukaan seminar 5 menit Koordinator Seminar

2 Penyajian materi 10 menit Penyaji

3 Diskusi 15 menit Peserta, Penyaji, Dosen

4 Kesimpulan dan saran 10 menit Dosen penguji

b. Materi proposal tesis harus dipresentasikan secara menarik dan


sistematis sehingga seluruh peserta seminar dan dosen penguji dapat
mengikuti dan memahami proposal tesis dengan baik.
c. Media dan sarana seminar:
1. Laptop, LCD proyektor, flashdisk/CD, white board, dan laser pointer
(jika dilaksanakan dalam bentuk offline) serta aplikasi video conference
seperti zoom, google meet, dll (jika dilaksanakan dalam bentuk online)
2. Print-out Proposal dan lembar penilaian untuk dosen penguji
3. Handout untuk peserta seminar
4. Daftar hadir untuk peserta seminar dan Koordinator
5. Sound System (jika diperlukan)

4) Penilaian Seminar
Kelulusan mahasiswa atas mata kuliah seminar proposal tesis ditentukan oleh
berbagai aspek.
a. Aspek dan Bobot Penilaian
Aspek dan bobot penilaian yang berlaku di Program Pascasarjana IBI
Kesatuan atas penyelenggaraan mata kuliah seminar terdiri dari 5 (lima)
aspek penilaian dengan bobot masing-masing sebagai berikut:
Tabel 2.2 Aspek dan Bobot Penilaian Seminar Proposal Tesis

No Kegiatan Bobot (%)

1 Bobot materi proposal 30


2 Pengetahuan umum yang relevan 10
dengan Proposal Tesis

3 Kemampuan Presentasi 20
4 Kemampuan Menanggapi Pertanyaan 30
5 Sikap dan Sopan Santun 10
Total 100

Aspek bobot materi proposal, pengetahuan umum yang relevan dengan


proposal tesis, dan kemampuan menanggapi pertanyaan sangat tergantung
pada kemampuan dan kedalaman mahasiswa dalam melaksanakan studi
literatur (library research). Sedangkan aspek kemampuan presentasi dan
sikap sopan santun sangat tergantung dari pemahaman dan penguasaan topik
MKK yang telah dituangkan dalam proposal tesis serta latihan presentasi
secara berulang-ulang (rehearsal).
b. Ketentuan Penilaian
1. Penyajian proposal tesis yang belum memenuhi syarat menurut dosen
penguji tidak akan diberikan nilai dan penyajian proposal tesis tersebut
harus diulang kembali dengan jadwal yang akan ditetapkan kemudian
oleh koordinator seminar.
2. Apabila makalah yang diseminarkan menurut dosen penguji mengalami
perbaikan, maka nilai akan diberikan setelah proposal tesis tersebut
diperbaiki dan dinyatakan benar oleh dosen penguji.
Penilaian diberikan kepada semua unsur penilaian yang dinyatakan dalam
angka absolut.
BAB III
TESIS

3.1 Pengertian dan Ketentuan Tesis


1) Tesis
Tesis merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian mahasiswa program pasca
sarjana yang membahas tentang suatu permasalahan dibidang ilmu tertentu
dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Pada saat mengerjakan
Tesis seorang mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan memadukan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam memahami, menganalisis dan
memaparkan masalah sesuai dengan bidang ilmu yang dipilihnya.
2) Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis
a. Ketentuan Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis
- Dosen Pembimbing Tesis ditentukan oleh Program Studi berdasarkan
bidang keahliannya yang disesuaikan dengan judul tesis mahasiswa
yang akan dibimbingnya.
- Dosen Co. Pembimbing ditentukan oleh Program Studi berdasarkan
bidang keahliannya yang disesuaikan dengan judul tesis mahasiswa
yang akan dibimbingnya. Dosen Co. Pembimbing membantu Dosen
Pembimbing dalam penyelesaian tesis mahasiswa.
- Dosen Pembimbing dan Co. Pembimbing Tesis yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana IBI Kesatuan.
b. Syarat Dosen Pembimbing Tesis
- Dosen Pembimbing Tesis adalah dosen tetap program studi atau dosen
tetap pada program studi lain namun memiliki bidang keahlian sesuai
dengan tesis mahasiswa yang dibimbing.
- Dosen pembimbing tesis memiliki jenjang kepangkatan akademik
minimal Lektor.
c. Syarat Dosen Co. Pembimbing Tesis
- Dosen Co. Pembimbing Tesis adalah dosen tetap program studi atau
dosen tetap pada program studi lain namun memiliki bidang keahlian
sesuai dengan tesis mahasiswa yang dibimbing.
d. Penggantian Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis
- Penggantian dosen pembimbing tesis dapat dilakukan oleh program
studi masing-masing jika disebabkan oleh hal-hal berikut, yaitu dosen
pembimbing yang bersangkutan meninggal dunia, pindah ke kota atau
negara lain, atau mahasiswa yang bersangkutan mengajukan
permohonan penggantian dosen pembimbing tesis, karena beberapa hal
tertentu.
- Mahasiswa yang hendak mengajukan permohonan penggantian dosen
pembimbing tesis dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Ketua Program Studi disertai dengan dasar yang jelas, sehingga program
studi dapat mempertimbangkannya
3) Bimbingan Tesis
Bimbingan tesis dengan Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing dilakukan
minimal 8 (delapan) kali pertemuan. Dimana setiap melakukan bimbingan
dengan Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing dapat dilakukan secara luring
maupun daring dan dicatat pada sistem Kesatuan Integrated System (KIS).
Kemudian catatan bimbingan di appoval oleh Dosen Pembimbing / Dosen Co.
Pembimbing pada sistem Kesatuan Integrated System (KIS) tersebut.
4) Dosen Penguji Ujian Sidang Tesis
Dosen penguji sidang tesis adalah dosen yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Program Pascasarjana IBI Kesatuan dan diundang oleh koordinator
sidang tesis untuk memberikan penilaian atas isi tesis dan pelaksanaan sidang
tesis. Penilaian atas pelaksanaan sidang tesis dituangkan pada lembar penilaian
sidang tesis yang disediakan koordinator sidang tesis.
a. Ketentuan Dosen Penguji
- Dosen penguji yang ditetapkan dengan nota dinas penguji yang
diterbitkan oleh Direktur Program Pascasarjana IBI Kesatuan
- Dosen penguji ditugaskan untuk menguji Ujian Sidang Tesis.
- Dosen penguji membantu mahasiswa dalam penyelesaian revisi tesis
setelah Ujian Sidang Tesis.
b. Syarat Dosen Penguji
- Dosen penguji memiliki jenjang kepangkatan akademik minimal Lektor.
- Dosen penguji ujian sidang tesis adalah dosen tetap program studi atau
dosen tetap pada program studi lain namun memiliki bidang keahlian
yang sama dengan tema dari tesis.

3.2 Tata Cara Pengajuan Penulisan Tesis


1) Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat mengikuti Tesis
meliputi persyaratan administrasi dan persyaratan akademik.
a) Persyaratan Administrasi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana aktif IBI Kesatuan
pada semester/ tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan
dengan menunjukkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disahkan
oleh Program Studi.
2. Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) matakuliah Tesis.
3. Telah menyelesaikan semua kewajiban keuangan sampai dengan
semester/tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan dengan
menunjukkan bukti pembayaran terakhir.
b) Persyaratan Akademik
1. Terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif Program Pascasarjana IBI Kesatuan.
2. Telah menyelesaikan revisi Proposal Tesis;
3. Menyerahkan softcover Proposal Tesis dan CD yang berisi softcopy
Proposal Tesis ke Bagian Sekretariat Jurusan.
2) Mekanisme dan Pengajuan Penulisan Tesis
Prosedur pengajuan penulisan skripsi ditetapkan dengan mengisi
persyaratan pengajuan penulisan tesis pada link yang telah disediakan
oleh Sekretariat Jurusan dengan urutan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengunggah dokumen persyaratan pengajuan penulisan tesis
melalui google form sebagai berikut:
a. Transkrip nilai terakhir;
b. Bukti transfer penyelesaian administrasi keuangan pada semester
berjalan;
c. Mengisi surat pernyataan untuk menyelesaikan tesis;
d. Mengisi surat pernyataan tidak menjiplak tesis;
e. Bukti pengisian KRS matakuliah tesis pada semester berjalan.
2. Program Studi akan memberikan kepada mahasiswa:
a. SK Direktur Program Pascasarjana mengenai penunjukkan
Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis.
b. Surat penugasan penulisan tesis untuk mahasiswa
c. Surat kesediaan membimbing yang harus diisi oleh Dosen
Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis.
3. Mahasiswa menyerahkan surat kesediaan membimbing yang telah diisi oleh
Dosen Pembimbing / Co. Pembimbing Tesis. Apabila Dosen Pembimbing /
Co. Pembimbing Tesis yang ditunjuk tidak bersedia membimbing maka
mahasiswa dapat menghubungi Program Studi.
4. Mahasiswa melakukan penyusunan tesis melalui proses bimbingan dengan
dosen Pembimbing / Co. Pembimbing dapat dilakukan secara luring maupun
daring.
5. Mengisi catatan bimbingan setiap melakukan bimbingan dengan Dosen
Pembimbing / Co. Pembimbing pada sistem Kesatuan Integrated System
(KIS).
6. Dosen Pembimbing / Dosen Co. Pembimbing melakukan appoval catatan
bimbingan pada sistem Kesatuan Integrated System (KIS) tersebut.
7. Program studi akan mengumumkan jadwal seminar ujian sidang tesis dan
sidang komprehensif untuk masing-masing mahasiswa.

3.3 Etika Penulisan Tesis


Tesis sebagai suatu karya tulis ilmiah harus mengikuti pedoman-pedoman teknis
penulisan karya ilmiah yang berlaku. Selain itu, penyusun tesis harus memahami
etika dalam penulisan karya ilmiah diluar pedoman penyusunan karya ilmiah. Kode
etik yang harus dipenuhi antara lain etika dalam mengerjakan tesis, memunculkan
ide penelitian, pengambilan data, penulisan dan proses pembimbingan.
1) Etika Umum dalam Pengerjaan Tesis
a. Mahasiswa wajib menguasai materi yang ditampilkan dalam draft tesis
yang dikerjakan baik dari sisi latar belakang penelitian, proses pengerjaan,
metode penelitian dan teori serta hasil penelitian yang dikembangkan
sebagai topik penelitian.
b. Mahasiswa diwajibkan untuk memahami proses penelitian secara
komprehensif dan mengikuti prosedur serta kaidah penelitian ilmiah dengan
baik.
c. Mahasiswa wajib menemui dosen pembimbing secara rutin.
d. Mahasiswa wajib menyiapkan dan melengkapi administrasi pembimbingan
e. Mahasiswa wajib menggunakan pakaian dan bahasa komunikasi yang
pantas saat melakukan pembimbingan
2) Etika dalam Memunculkan Ide Penelitian
Ide penelitian dapat dimunculkan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan
induktif dan deduktif. Pendekatan induktif merupakan pendekatan bottom-up,
umumnya dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, bertujuan untuk
memberikan pengetahuan/teori baru dan peneliti berusaha menemukan pola
dengan observasi. Mahasiswa yang menggunakan pendekatan induktif wajib
untuk memunculkan ide penelitian berdasarkan fenomena dan didukung oleh
bukti empiris bahwa penelitian ini layak atau penting untuk dilakukan. Selain
itu, mahasiswa sebagai peneliti induktif harus memenuhi kaidah-kaidah
penelitian kualitatif yang sangat ketat, tidak hanya didasarkan pada
pengamatan, dan mampu melakukan studi litertatur yang mendalam. Sedangkan
pada pendekatan deduktif, penelitian dilakukan dengan pendekatan top- down,
umumnya menggunakan metode kuantitatif, bertujuan untuk melakukan validasi
teori terdahulu serta menghuji hipotesis, dan peneliti berupaya untuk melakukan
verifikasi pada pola penelitian terdahulu. Salah satu bentuk pendekatan deduktif
adalah penelitian replikasi. Penelitian replikasi merupakan penelitian yang
mengacu seluruh atau sebagian dari penelitian terdahulu (sebelumnya).
Mahasiswa yang menggunakan pendekatan deduktif harus menemukan satu
penelitian terdahulu (disarankan artikel jurnal bereputasi) yang digunakan
sebagai acuan dalam membangun kerangka teori dan definisi operasinal
penelitian. Meskipun diperbolehkan, penelitian replikasi harus memenuhi
beberapa kaidah, yaitu 1) peneliti diperbolehkan untuk menguji model/teori
yang sama, tetapi diuji pada obyek dan fenomena yang berbeda, dan 2) peneliti
diperbolehkan untuk menguji model/teori yang sama dengan menambahkan
variabel kekinian yang unik.
3) Etika dalam Pengambilan Data
Data merupakan sesuatu yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel
dalam penelitian. Data dapat diambil dari sumber primer (langsung dari
responden) atau sekunder (misal data yang diunduh dari internet). Syarat data
yang dapat digunakan dalam analisis penelitian adalah data yang akurat dan
relevan dengan tujuan penelitian. Sehingga, data yang dimasukkan dalam
laporan penelitian (tesis) adalah data yang sebenar-benarnya dan tidak
diperbolehkan untuk dimanipulasi hanya untuk mencapai tujuan penelitian.
Tujuan penelitian harus dicapai dengan cara yang benar dan pengambilan data
yang sesuai etika. Terminologi dari manipulasi data adalah 1) mengganti
sebagian atau seluruh data yang didapat. Misal, mengganti skor likert yang ada
di kuesioner dan pengujian alat analisis, dan 2) mendapatkan data dengan cara
yang curang dan melakukan intervensi dalam pengisian kuesioner.
4) Etika dalam Penulisan
Dalam penulisan tesis, mahasiswa perlu memperhatikan adanya etika dalam
penulisan. Mahasiswa harus dapat menghasilkan sebuah karya tulis (tesis) yang
berkualitas dan terhindar dari unsur plagiarisme.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan:
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai”
Tindakan plagiat tidak diperbolehkan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
mahasiswa. Terminologi plagiat adalah 1) menyalin atau mengganti tulisan
orang lain dengan nama penyusun tesis, 2) tidak menyalin 8 (delapan) baris atau
lebih karya tulis ilmiah lain dengan kalimat yang sama, dan 3) mengutip
pendapat orang lain tanpa mencantumkan kutipan (citation).
Pengecekan plagiarisme akan dilakukan pada aplikasi Turnitin oleh Bagian
Perpustakaan dengan ketentuan maksimal 20%.
5) Etika dalam Proses Pembimbingan
Mahasiswa Program Pascasarjana yang sedang menempuh tesis wajib untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut dalam proses pembimbingan:
Mahasiswa wajib untuk melakukan proses bimbingan secara berkala dalam
mengerjakan tesis. Waktu berkala bimbingan ditentukan dengan komunikasi dua
arah antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.
Mahasiswa wajib memberikan perhatian pada cara berkomunikasi dan
penampilan dalam setiap proses pembimbingan. Standar etika komunikasi dan
penampilan merujuk pada standar etika yang tertuang di Pedoman Akademik
Program Pascasarjana IBI Kesatuan.
6) Sanksi
Mahasiswa yang menempuh skripsi harus memegang teguh etika dalam
pengerjaan, memunculkan ide, pengambilan data dan penulisan. Bagi
mahasiswa yang terindikasi melakukan plagiasi, kecurangan, manipulasi data
maupun mencuri ide penelitian orang lain akan dikenakan sanksi akademik yang
berlaku.

3.4 Tata Cara Pengajuan Ujian Sidang Tesis


1) Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat
mengikuti Ujian Sidang Tesis meliputi persyaratan administrasi
dan persyaratan akademik.
a) Persyaratan Administrasi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Pascasarjana aktif IBI Kesatuan
pada semester/ tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan
dengan menunjukkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disahkan
oleh Program Studi.
2. Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) matakuliah Tesis.
3. Telah menyelesaikan semua kewajiban keuangan sampai dengan
semester/tahun akademik yang bersangkutan yang dibuktikan dengan
menunjukkan bukti pembayaran terakhir.
b) Persyaratan Akademik
1. Terdaftar sebagai mahasiswa/i aktif Fakultas Sekolah Pasca Sarjana IBI
Kesatuan.
2. Telah menyelesaikan penulisan skripsi dan telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing / Co. Pembimbing.
3. Telah lulus matakuliah dengan total kredit minimal:
Program Studi Magister Akuntansi:
- Konsentrasi Akuntansi Sektor Publik sebanyak 36 SKS;
- Konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Pasar modal
sebanyak 36 SKS;
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh minimal 3,00.
5. Telah memiliki sertifikat TOEFL dan TPA dengan score masing-masing
500.
6. Telah mengikuti Sertifikasi Internal dan Eksternal yang telah disediakan
oleh Program Studi dan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA);
7. Tidak ada nilai C.
8. Pengecekan Plagiarisme yang dilakukan oleh masing-masing
mahasiswa di Bagian Perpustakaan dengan memperhatikan Etika
Penulisan Tesis

2) Mekanisme Pengajuan Ujian Sidang Tesis


Prosedur pengajuan Ujian Sidang Skripsi ditetapkan dengan mengisi
persyaratan pengajuan penulisan Ujian Sidang Tesis pada link yang telah
disediakan oleh Sekretariat Jurusan, dengan urutan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengunggah dokumen persyaratan pengajuan Ujian
Sidang Tesis melalui google form sebagai berikut:
a. Draft Tesis yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing / Co.
Pembimbing.
b. Transkrip nilai terakhir.
c. Bukti transfer penyelesaian administrasi keuangan pada semester
berjalan.
d. Bukti pengisian KRS matakuliah Tesis pada semester berjalan.
e. Sertifikat TOEFL dan TPA dengan score masing-masing 500.
f. Sertifikat Internal dan Eksternal yang telah disediakan oleh
Program Studi dan Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA).
g. Surat Keterangan Bekerja (apabila bekerja)
h. Surat Keterangan Riset apabila data tesis diperoleh dari riset
i. Surat keterangan plagiarisme dari Bagian Perpustakaan
2. Mahasiswa mengikuti Ujian Sidang Tesis sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh Program Studi.
3) Mekanisme Pengajuan Ujian Sidang Tesis untuk mengulang
1. Mengisi formulir pendaftaran ujian sidang tesis untuk mengulang;
2. Membayar biaya sidang tesis;
3. Apabila mengulang sidang tesis maka menyerahkan draft tesis terbaru.
4. Menyerahkan persyaratan poin 1, 2, dan 3 ke Sekretariat Jurusan.

3.5 Pelaksanaan Ujian Sidang Tesis


1. Komponen Ujian Sidang Tesis
Komponen Ujian Sidang Tesis yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi selama
pelaksanaan Ujian Sidang Tesis, yaitu meliputi peserta ujian yang melakukan
presentasi tesis, peserta ujian telah mencetak draft tesis, dosen penguji telah
memiliki draft tesis dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
2. Tata Tertib Pelaksanaan Ujian Sidang Tesis
Hal-hal yang harus dipenuhi agar Ujian Sidang Tesis dan Sidang Komprehensif
terselenggara dengan baik yaitu:
a. Peserta ujian harus hadir 15 menit sebelum pelaksanaan ujian dimulai.
Apabila ujian telah dimulai, peserta seminar tidak diperkenankan
masuk/keluar ruang ujian dan tidak diperkenankan mengaktifkan alat
komunikasi (handphone). Ujian dapat dilaksanakan dengan cara:
1) Secara offline, dilaksanakan di ruang ujian yang telah ditentukan oleh
masing- masing Program Studi.
2) Secara online, dilaksanakan melalui media video conference seperti
aplikasi Zoom, google meet, dll sebagai pengganti ruang kelas dan
dilaksanakan secara terpisah di tempat masing-masing.
3) Pelaksanaan ujian secara offline maupun online ditentukan oleh Ketua
Program Studi.
b. Peserta ujian pria tidak dibenarkan berambut gondrong atau mengecat
rambut dengan warna yang mencolok.
c. Peserta ujian berpakaian rapi.
Pria : Kemeja lengan panjang warna putih, dasi warna hitam, jaket
almamater, celana panjang warna hitam dan sepatu formal, tidak
diperkenankan memakai celana bahan jeans.
Wanita : Berpakaian formal warna putih, jaket almamater, rok warna
hitam, sepatu formal. Apabila memakai tidak jilbab
menggunakan dasi kupu-kupu. Apabila menggunakan jilbab,
warna jilbab polos dan tidak bermotif. Tidak diperkenankan
memakai rok bahan jeans.
d. Apabila ujian sidang tesis dan memenuhi syarat dan dinyatakan lulus
oleh dosen penguji, maka tesis diperkenankan untuk melakukan revisi.
Namun apabila ujian tesis dinyatakan mengulang maka mahasiswa
diminta untuk memperbaiki draft tesisnya kembali dan diminta
mendaftar kembali ujian sidang ke sekretariat jurusan. Jadwal ujian
sidang tesis mengulang akan diinformasikan kembali oleh Program
Studi.
e. Selambat-lambatnya dalam 2 (dua) minggu setelah ujian sidang tesis,
mahasiswa harus menyerahkan tesis yang telah diperbaiki sesuai saran
dan masukan dari dosen penguji serta telah ditandatangani oleh dosen
penguji 1 dan dosen penguji 2, dosen pembimbing, Ketua Program
Studi, dan Direktur Program Pascasarjana.
f. Apabila telah selesai melakukan revisi pada poin f, maka diminta untuk
membuat jurnal ilmiah sesuai dengan ketentuan Bagian Perpustakaan.
g. Mahasiswa mengumpulkan hardcover tesis dan softcover jurnal ilmiah
beserta softcopy tesis dan jurnal ilmiah ke Bagian Perpustakaan.

3. Nilai
Kelulusan mahasiswa atas ujian sidang tesis ditentukan oleh berbagai aspek.
a. Aspek dan Bobot Penilaian
- Nilai ujian sidang tesis diberikan oleh dua orang dosen penguji sidang.
- Dosen penguji sidang mengisi berita acara yang menyatakan bahwa
mahasiswa yang mengikuti ujian lulus ujian sidang tesis.
- Berikut Aspek Penilaian Ujian Tesis

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Ujian Sidang Tesis

No Komponen Penilaian

1 Materi Tesis
2 Relevansi Studi Kepustakaan
3 Sistematika Penulisan / Bahasa
4 Presentasi / Kemampuan Menanggapi Pertanyaan
5 Pengetahuan Umum
6 Sikap dan Sopan Santun

Aspek materi tesis adalah pengetahuan umum yang relevan dengan


proposal tesis, dan kemampuan menanggapi pertanyaan sangat tergantung
pada kemampuan dan kedalaman mahasiswa dalam melaksanakan studi
literatur (library research). Sedangkan aspek kemampuan presentasi dan
sikap sopan santun sangat tergantung dari pemahaman dan penguasaan
topik MKK yang telah dituangkan dalam proposal tesis serta latihan
presentasi secara berulang-ulang (rehearsal).
b. Ketentuan Penilaian
1. Penyajian tesis yang belum memenuhi syarat menurut dosen penguji
tidak akan diberikan nilai dan penyajian skripsi tersebut harus diulang
kembali dengan jadwal yang akan ditetapkan kemudian oleh Program
Studi.
2. Apabila draft tesis yang diujikan menurut dosen penguji mengalami
perbaikan, maka nilai akan diberikan setelah draft tesis tersebut
diperbaiki dan dinyatakan benar oleh dosen penguji.
3. Penilaian diberikan kepada semua unsur penilaian yang dinyatakan
dalam angka absolut.
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL TESIS

Bab ini akan dikupas mengenai cara penulisan proposal tesis mahasiswa
Program Studi Magister Akuntansi Institut Bisnis dan Informatika KesatuanFormat
penulisan dibagi ke dalam dua bagian yaitu proposal tesis untuk penelitian
kuantitatif (pengujian hipotesis) dan format proposal tesis untuk penelitian
kualitatif.
2.1. Format Proposal Tesis
2.1.1. Format Proposal Tesis Penelitian Kuantitatif (Pengujian Hipotesis)
Format proposal tesis untuk penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (bila ada)
DAFTAR GAMBAR (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN
…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
1.1.Latar Belakang Penelitian
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Kegunaan Hasil Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis (Operasional)
1.4.2. Kegunaan Akademis (Teoritis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS


…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
2.1. Kajian Pustaka
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
3.1. Desain Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4. Operasionalisasi Variabel
3.5. Metode Analasis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.5.1. Metode Analisis
3.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA)

LAMPIRAN
Lampiran merupakan pelengkap informasi proposal penelitian seperti
instrument penelitian berupa kuesioner, pedoman wawancara, peta lokasi, dan lain-
lain bila diperlukan.

2.1.2. Format Proposal Tesis Penelitian Kualitatif


Format proposal tesisi untuk penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (bila ada)
DAFTAR GAMBAR (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN (bila ada)
BAB I PENDAHULUAN (Kualitatif)
…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
1.1.Latar Belakang Penelitian
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Fokus Penelilitian (jika diperlukan)
1.4.Pertanyaan Penelitian
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Kegunaan Hasil Penelitian
1.6.1. Kegunaan Praktis (Operasional)
1.6.2. Kegunaan Akademis (Teoritis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA


…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
Disesuaikan dengan topik dan pertanyaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN


…… (paragraph pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, tidak perlu
dibuat sub-bab khusus)
3.1. Desain Penelitian
3.2. Deskripsi Objek Penelitian
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4. Metode Analasis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Format untuk BAB III bersifat tidak baku, dapat disesuaikan dengan sifat penelitian

2.2. Penjelasan Format Proposal Tesis


2.2.1. Penjelasan Format Proposal Tesis Penelitian Kuantitatif
2. Halaman Judul
a. Judul Penelitian Kuantitatif harus dirumuskan secara jelas yang dapat memuat:
1. Sifat dan Jenis Penelitian;
2. Objek yang diteliti;
3. Subjek Penelitian;
4. Lokasi / Daerah Penelitian (jika relevan); dan
5. Waktu (tahun) terjadinya peristiwa (jika relevan).
b. Hindari pemberian nama variabel (independen, dependen, intervening,
moderating) di Judul. Misalnya, Pengaruh Set Peluang Investasi sebagai
Variabel Independen terhadap Manajemen Laba sebagai Variabel Dependen.
Jadi, penggunaan kata-kata “sebagai variabel independen” dan “sebagai
variabel dependen” sebaiknya dihindari;
c. Dimuat pada lembar jilid / cover;
d. Upayakan judul diketik dalam bahasa Indonesia kecuali istilah tersebut tidak
ditemukan dalam bahasa Indonesia. Istilah asing yang tidak ditemukan dalam
Bahasa Indonesia harus diketik miring;
e. Judul harus diketik dengan huruf kapital kecuali untuk tempat/unit analisis
hanya huruf awal saja diketik dengan huruf kapital bila diketik dalam tanda
kurung, kecuali bila diketik tanpa menggunakan tanda kurung semuanya
menggunakan huruf kapital;
Contoh Judul bila unit analisis diketik dalam tanda kurung
- PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN FINANCIAL LEVERAGE
TERHADAP MANEJEMEN LABA (Studi pada Emiten Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia)
- PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN
ORGANISASI PADA KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi pada Kantor Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh)

Contoh Judul bika unit analisis diketik tanpa menggunakan tanda kurung
- PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN FINANCIAL LEVERAGE
TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA EMITEN MANUFAKTUR
DI BURSA EFEK INDONESIA.
- PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN
PROVINSI ACEH.
- PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP HUBUNGAN
ANTARA ARUS KAS OPERASI, FINANCIAL LEVERAGE, DAN
UKURAN PERUSAHAAN DENGAN RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA.
3. KATA PENGANTAR
Kata pengantar merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih
kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian tesis. Adapun urutan
ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyelesaian
tesis, yaitu:
a. Rektor;
b. Direktur;
c. Ketua Program Studi;
d. Pembimbing;
e. Dan seterusnya.
Maksimal 2 (dua) halaman diketik satu setengah spasi.
4. DAFTAR ISI
Susunan isi proposal tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan
proposal tesis. Yang termasuk dalam “Daftar Isi” adalah tajuk-tajuk yang ada
dalam “Daftar Isi” termasuk Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar
Lampiran, dan Daftar Lainnya (bila ada). Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan
Daftar Lampiran disusun secara berurutan setelah Daftar Isi. Masing-masing
daftar tersebut disusun pada halaman terpisah
5. DAFTAR TABEL
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR LAMPIRAN
Apabila dalam tesis memuat tabel-tabel, gambar dan lampiran, maka untuk
memudahkan pembaca mengetahui tabel-tabel, gambar dan lampiran perlu
dibuat daftar seperti halnya daftar isi.
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran menguraikan secara sistematis
dan berurutan mengenai tabel, gambar dan lampiran yang dimuat dalam tesis.
Penomoran menunjukan bab dan nomor urut. Masing-masing daftar diuraikan
pada halaman tersendiri.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang masalah berisi tentang permasalahan penelitian dan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Permasalahan penelitian berasal dari
beberapa sumber masalah, yaitu: Paradigma data bisnis, fenomena bisnis dan
data lapangan, serta ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan topik penelitian.
Permasalahan penelitian yang lengkap harus mampu mengemukakan ketiga
sumber tersebut. Latar belakang penelitian harus mampu mengungkapkan masalah
yang diteliti, tentunya sesudah melakukan identifikasi masalah yang berasal dari
sumber-sumber masalah tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu merumuskan masalah penelitian dengan
memperhatikan:
• Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkrit masalah yang diteliti.
• Relevan dan waktu
• Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis.
• Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge)
• Dinyatakan dalam kalimat tannya (tanpa tanda tanya) atau pernyataan yang
mengandung masalah.
• Pada penelitian korelasional yang lebih dari satu hubungan antar variable, maka
rumusan masalahnya harus diawali secara Bersama-sama dilanjutkan secara
parsial.
• Bila lebih dari satu hubungan antar variable, rumusan masalah bisa ditulis
secara terpisah berdasarkan urutan nomor atau bisa juga disatukan dalam satu
kalimat.
Contoh rumusan masalah yang ditulis berdasarkan urutan nomor:
1. Apakah kepemilikan manajerial, set peluang investasi, dan dewan komisaris
secara Bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur nyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Apakah set peluang investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Apakah dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Contoh rumusan masalah yang ditulis berdasarkan satu kalimat:


Apakah kepemilikan manajerial, set peluang investasi, dan dewan
komisaris, baik secara Bersama-sama maupun secara parsial, berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
1.3. Tujuan Penelitian
Bagian ini menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan manfaat
praktis dari masalah yang akan diteliti dan pengembangan keilmuan serta merujuk
pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Jumlah tujuan
penelitian harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Bila penelitiannya
bertujuan untuk menguji hipotesis, maka dalam penulisan tujuan penelitian hindari
penggunaan kata “mengetahui” tetapi gunakan kata “menguji”. 6 Contoh tujuan
penelitian yang ditulis berdasarkan urutan nomor: Tujuan penelitian ini adalah
untuk menguji pengaruh: 1. Kepemilikan manajerial, set peluang investasi, dan
dewan komisaris secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 3. Set peluang investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Dewan komisaris terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Contoh tujuan penelitian yang ditulis dalam satu kalimat: Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial, set peluang
investasi, dan dewan komisaris, baik secara bersama-sama maupun secara parsial,
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Bagian ini mengungkapkan hasil yang ingin dicapai melalui proses
penelitian.
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Bagian ini mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai
dari:
1.4.1. Kegunaan Praktis (Operasional) dengan menyebutkan kegunaan apa yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian ini.
1.4.2. Kegunaan Akademis (Teoritis) dengan menyebutkan kegunaan teoretis apa
yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS
Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil
kajian purtaka terkait dengan masalah yang akan diteliti untuk kemudian
menguraikan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Bab ini akan meliputi
uraian tentang:

2.1. Kajian Pustaka


Dalam sub bab ini difokuskan pada teori-teori/konsep-konsep, dimensi (bila
ada), indikator, pengukuran, dan lain-lain serta hasil-hasil temuan terdahulu yang
berkaitan dengan variabel penelitian. Sebelum menyusun usulan penelitian, peneliti
tentunya telah menemukan kemudian membahas, hasil temuan terdahulu/teori dan
terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk
itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan
dibahas secara kritis, yang meliputi:
• Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah tersebut.
• Dimana penelitian itu dilakukan.
• Apa unit dari bidang studinya.
• Bagaimana pendekatan dan analisisnya.
• Bagaimana kesimpulannya.
✓ Variabel-variabel penelitian (definisi/konsep, dimensi, indikator, pengukuran,
dan lain-lain)
✓ Teori-teori yang relevan
✓ Penelitian Terdahulu

2.2. Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran disintesis dan diekstrapolasi dari berbagai teori atau
pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk
memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis. Kerangka
pemikiran dapat berbentuk bagan, model matematik, persamaan fungsional atau
kombinasi dari model-model tersebut.

2.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh
kerangka pemikiran penelitian. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara
terhadap permasalahan penelitian dan akan diuji kebenarannya melalui hasil
pengolahan data.
Hipotesis penelitian berbeda dengan hipotesis statistik. Perbedaannya
adalah hipotesis penelitian tidak perlu mengungkapkan hipotesis nol, yang perlu
diungkapkan adalah pernyataan jawaban sementara atas hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian mengungkapkan jenis penelitian yang akan dilakukan.
Jenis penelitian ini akan menjadi dasar penentuan tipe mode penelitian yang akan
dilakukan. Jenis penelitian sangat beragam dan dapat diklasifikasikan antara lain
dengan memperhatikan:
a. Ruang Lingkup Penelitian (lapangan, laboratorium dan yang lainnya);
b. Waktu (cross, sectional, longitudinal, time series);
c. Substansi/tipe penelitian (terapan dasar); dan
d. Analisis (eksploratori, deskriptif dan pengujian hipotesis).
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik/kriteria tertentu. Dengan kata lain, populasi merupakan
keseluruhan subjek penelitian. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi.
Sebagian dari elemen-elemen populasi atau Sebagian dari populasi yang diteliti
dinamakan sampel.
Anggota sampel disebut subjek. Kriteria atau karakteristik ada pada
populasi bukan pada sampel. Jika kriteria populasi telah ditetapkan, maka tidak
perlu lagi ditetapkan kriteria sampel karena kriteria sampel harus sama dengan
kriteria populasi. Secara garis besar ada dua teknik pemilihan sampel yaitu
probability sampling dan non probability sampling. Bila penelitiannya bertujuan
untuk generalisasi, maka teknik pemilihan sampel yang tepat adalah probability
sampling, tetapi bila penelitiannya tidak bertujuan untuk generalisasi maka non
probability sampling dapat digunakan.
Contoh probability sampling: simple random sampling, stratified random
sampling, cluster sampling, dan systimatic sampling.
Contoh non probability sampling: convenience sampling dan purposive
sampling. Purposive sampling dapat menggunakan judgment sampling atau quota
sampling. Bila seluruh elemen populasi diteliti disebut metode sensus (census
method) atau penelitian populasi. Sensus mudah dilakukan bila jumlah populasi
terbatas atau sedikit. Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu jumlah responden itu
sama dengan jumlah elemen populasi. Unit analisis merupakan populasi yang
diteliti.
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian tentang cara dan prosedur pengumpulan data
secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain, perlu dijelaskan
berbagai Langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin validitas data yang
diperoleh sehingga terhindar dari bias dan data outliner.
Bagian inipun menguraikan sumber data, Teknik pengumpulan data dan
instrument yang digunakan dalam penelitian. Sumber data yang diperlukan dapat
berupa data primer atau data sekunder. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data harus dijelaskan, baik data kepustakaan maupun data lapangan.
Contoh Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, kuisioner,
focus group discussion (FGD), dokumentasi dan yang lainnya.
3.4. Operasionalisasi Variabel
Bagian ini menguraikan dengan jelas hal-hal sebagai berikut:
a. Definisi / konsep;
b. Dimensi (bila ada);
c. Indikator;
d. Pengukuran; dan
e. Skala pengukuran variabel penelitian berdasarkan teori yang digunakan.
Hal-hal diatas yang diuraikan di sub bab ini sudah pernah diuraikan secara
mendalam di sub bab Kajian Pustaka. Dibagian akhir operasionalisasi variabel
ditampilkan Tabel Operasionalisasi Variabel. Setiap indikator. pengukuran yang
digunakan harus dibuat referensinya (sumbernya).
3.5. Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Bagian ini menguraikan dengan jelas tentang metode analisis yang
digunakan, pengujian validitas dan reliabilitas data (bila diperlukan), pengujian
asumsi klasik (bila diperlukan) dan rancangan pengujian hipotesis.
Metode analisis yang digunakan seperti:
a. Analisis Regresi Berganda / Multiple Regression Analysis;
b. Analisis Regresi Berganda Standar / Standardized Multiple Regression
Analysis;
c. Analisis Jalur / Path Analysis;
d. SEM / Structural Equation Modeling;
e. Uji Beda Rata-Rata Berpasangan; dan
f. Uji Beda Rata-Rata Tidak Berpasangan.
Jika data primer menggunakan kuisioner perlu dilakukan pengujian
validitas dan reliabilitas data atau boleh menggunakan hasil pengujian data
penelitian sebelumnya. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu disusun
terlebih dahulu rancangan pengujian hipotesis.
Jika metode penelitian yang digunakan adalah survei sampel, maka perlu
dilakukan pengujian signifikansi, tetapi jika metode yang digunakan tidak bertujuan
untuk generalisasi seperti sensus atau sampel dengan teknik non probability
sampling (misalnya purposive sampling) maka tidak perlu dilakukan pengujian
siginifikansi.
Apabila disusun secara sistematis uraian dibagian ini meliputi:
a. Metode Analisis;
b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas (bila diperlukan);
c. Pengujian Asumsi Klasik (bila diperlukan); dan
d. Rancangan Pengujian Hipotesis.

Contoh Rancangan Pengujian Hipotesis antara lain:


1. Jika Metode Penelitian Survei (untuk Survei)
Contoh persamaan Regresi:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Manajemen Laba
X1 = Arus Kas Bebas
X2 = Financial Leverage
b1 b2 = Nilai Koefisien Regresi
e = epsilon (error term)
Rancangan pengujian hipotesis secara bersama-sama (simultan) :
H0 : b1 = b2 = 0
Arus kas bebas dan financial Leverage secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Ha : paling tidak ada satu dari bi  (I = 1,2)
Arus kas bebas dan financial leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap
manajemen laba.
Pengambilan keputusan:
P value (nilai signifikansi) > 0.01 , 0.05 atau 0,10 maka H0 tidak ditolak (Ha ditolak)
dan jika F hitung > F tabel atau P VALUE (nilai signifikansi) ≤ 0.01 , 0,05 atau 0,10
maka Ha tidak ditolak (H0 ditolak).
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) artinya variabel independent secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha tidak ditolak (H0 ditolak) artinya variabel independent secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
Rancangan pengujian hipotesis secara parsial (individu):
H01 : b1 = 0
Arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Ha1 : b1  0
Arus kas bebas berpengaruh terhadap manajemen laba.
H02 : b2 = 0
Financial Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Ha2 : b2  0
Financial Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pengambilan Keputusan:
Jika t hitung < t tabel atau P value (nilai signifikansi) > 0,01 , 0.05 atau 0,10 maka
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) dan t hitung > t tabel atau P value (nilai signifikansi)
≤ 0.01 , 0,05 atau 0,10 maka Ha ditolak (H0 ditolak).
H0 tidak ditolak (Ha ditolak) artinya secara variabel independent (Secara parsial)
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha tidak ditolak (H0 ditolak) artinya vareiabel independent (Secara parsial)
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika metode penelitian Sensus (untuk Populasi)
Simbol / lambang a diganti dengan α atau β0 dan symbol / lambing bi diganti dengan
βi (I = 1,2,3 dst). Untuk metode sesnsus dan sampel non probability sampling tidak
dilakukan uji F dan uji T. Hasil pengujian hipotesisnya langsung diambil dari nilai
koefisien masing-masing variabel.
3.5.1. Metode Analisis
3.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka mengacu pada format Publication manual of the America
Psychological Association (APA).
LAMPIRAN
Lampirat merupakan pelengkap informasi proposal penelitian seperti instrument
penelitian berupa kuisioner, pedoman wawancara, peta lokasi dan lain-lain bila
diperlukan.

2.2.2. Format Proposal Tesis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah setiap penelitian yang menghasilkan temuan-
temuan yang tidak didapatkan melalui pendekatan statistik, mengakui kompleksitas
dan dinamika dunia sosial (Hoefl, 1997). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif
mempertanyakan makna suatu objek atau fenomena secara mendalam dan tuntas,
bukan sekedar penggunaan dan penafsirat data kualitatif atau bukan sekedar
penelitian minus statistika (Irawan, 2006).
Penelitian kualitatif tidak bermaksud menguji hipotetsis, melainkan
menggali variabel-variabel yang ditemukan serta menjelaskan hubungan-hubungan
antar variabel tersebut. Artinya, penelitian kualitatif umumnya digunakan untuk
menjawab pertanyaan “Bagaimana” dan “Mengapa”. Contoh penelitian kualitatif
antara lain:
A. Studi Kasus, baik dengan satu kasus atau banyak kasus (multiple case study);
B. Kajian Pustaka (Literature Review)
Berikut beberapa contoh judul penelitian kualitatif di bidang akuntansi:
1. ANALISA IMPLEMENTASI MONITORING DAN EVALUASI KINERJA
KEGIATAN DAN ANGGARAN DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus di
Universitas Indonesia).
2. ANALISA KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH YANG
TERBENTUK MELALUI SPIN OFF (Studi Kasus pada Bank BNI Syariah).
3. STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR
PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP STANDAR
AKUNTANSI BERBASIS AKTUAL (Kasus di Pemerintah Kota Bogor).
Pada prinsipnya, format isi pada penelitian kualitatif sama dengan format isi
pada penelitian kuantitatif. Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan
khususnya pada bab metode penelitian. Pada bab tersebut, sub-bab populasi dan
sampel yang umumnya dijumpai pada proposal penelitian kuantitatif diganti dengan
DESKRIPSI OBJEK PENELITAN yang menjelaskan beberapa hal, antara lain:
1. Profil Objek Penelitian;
2. Lokasi Penelitian;
3. Alasan Pemilihan Objek dan lokasi penelitian; dan
4. Informasi lainnya yang relevan.
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN TESIS
3.1. Format Tesis
3.1.1. Format Tesis Penelitian Kuantitatif (Pengujian Hipotesis)
Format Tesis dengan pendekatan kuantitatif adalah sebagai berikut:
SAMPUL JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN KOMISI UJIAN TESIS
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT/ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN (bila ada)
DAFTAR ISTILAH (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis (operasional)
1.4.2. Kegunaan Akademis (teoritis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS
….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
2.1. Kajian Pustaka
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
3.1. Desain Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4. Operasionalisasi Variabel
3.5. Metode Analisa dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.5.1. Metode Analisis
3.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
4.1.Hasil
Bagian hasil penelitian berisikan data statistik, uji regresi dan data lainnya
yang diterjemahkan oleh peneliti. Bagian pembahasan meliputi diskusi hasil
penelitian yang sudah diterjemahkan sebelumnya dengan hasil penelitian
sebelumnya, teori yang terkait serta justifikasi / pendapat pribadi peneliti.

4.2.Pembahasan
Pembahasan disesuaikan dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
5.2.1. Saran Praktis (Operasional)
5.2.2. Saran Teoritis (Akademis)
5.3. Keterbatasan

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka harus mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) edisi ke 6.

LAMPIRAN
Lampiran merupakan pelengkap informasi tesis yang berisikan:
1. Instrument penelitian berupa kuesioner;
2. Pedoman wawancara;
3. Peta lokasi;
4. Riwayat hidup;
5. Data penelitian; dan
6. Hasil pengolahan data, dan
7. Data lain-lain jika diperlukan
3.1.2. Format Tesis Penelitian Kualitatif
Format tesis dengan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut:
SAMPUL JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN KOMISI UJIAN TESIS
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRACT
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN (bila ada)
DAFTAR ISTILAH (bila ada)
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Fokus Penelitian (bila diperlukan)
1.4. Pertanyaan Penelitian
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Kegunaan Hasil Penelitian
1.6.1. Kegunaan Praktis (Operasional)
1.6.2. Kegunaan Akademis (Teoritis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).

BAB III METODE PENELITIAN


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
3.1. Desain Penelitian
3.2. Deskripsi Objek Penelitain
3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.4. Metode Analisis
Format dari Bab III bersifat tidak baku, dapat disesuaikan dengan sifat
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
4.1.Hasil
Bagian hasil penelitian berisikan data yang diperoleh dari wawancara
(misalnya) dan data lainnya yang diterjemahkan oleh peneliti.

4.2.Pembahasan
Bagian pembahasan meliputi diskusi hasil penelitian yang sudah
diterjemahkan sebelumnya dengan hasil penelitian sebelumnya, teori yang terkait
serta justifikasi/pendapat ahli pribadi peneliti.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


….. (paragraf pengantar yang menjelaskan isi dari bab ini, dengan
ketentuan sub bab sebagai berikut).
5.1. Kesimpulan
5.2.Saran
5.2.1. Saran Praktis
5.2.2. Saran Teoritis
5.3.Keterbatasan
5.4. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan teori
maupun dalam penggunaan praktek. Selaindarai pada itu, dalam saran juga harus
mengungkapkan usulan kepada peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka harus mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) edisi ke 6.
LAMPIRAN
Lampiran dapat berupa rincian tabel, struktur organisasi, sistem dan prosedur,
bagan arus dokumen (flow chart), rincian penjelasan tentang metode analisis,
dokumen terkait dengan proses wawancara dan sebagainya.
3.2. Penjelasan Format Tesis
3.2.1. Format Tesis Penelitian Kuantitatif (Pengujian Hipotesis)
Tesis merupakan versi lanjutan dari proposal tesis yang dilengkapi dengan
bab IV dan bab V.
SAMPUL JUDUL
Sampul judul terdiri dari sampul judul bagian depan dan sampul judul bagian
dalam. Sampul judul memuat secara berturut-turt dari atas ke bawah: JUDUL,
TESIS, Sebagai salah satu syarat …., Oleh, NAMA, NPM, Logo IBIK,
FAKULTAS PROGRAM PASCASARJANA, PROGRAM STUDI MAGISTER
AKUNTANSI, TAHUN (untuk lebih jelas dapat dilihat lampiran format Sampul
Judul Tesis)
LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan tesis merupakan lembar pengesahan yang ditandatangani
oleh ketua dan anggota pembimbing, Ketua Program Studi, dan Dekan (lihat
lampiran format Lembar Pengesahan Tesis).
LEMBAR PENGESAHAN KOMISI UJIAN TESIS
Lembar pengesahan komisi ujian tesis merupakan lembar pengesahan yang
ditandatangani oleh Komisi Ujian Tesis dan Ketua Program Studi (lihat lampiran
format Lembar Pengesahan Komisi Ujian Tesis).
LEMBAR PERNYATAAN
Lembar pernyataan merupakan pernyataan penulis tesis tentang kebebasan
tesis dari tindakan plagiat (lihat lampiran format Lembar Pernyataan).
KATA PENGANTAR
Bagian ini mengemukakan tentang penyelesaian tesis, ucapan terima kasih
kepada pembimbing, dan pihak lainnya atas terlaksananya penelitian dan penulisan
tesis. Bila diperlukan dikemukakan juga manfaat dan masukan-masukan yang
diharapkan bagi/dari bagi berbagai pihak (lihat lampiran Kata Pengantar).
ABSTRACT/ABSTRAK
Bagian ini mencerminkan seluruh isi tesis dengan mengungkapkan intisari
uraian tentang tujuan penelitian, pendekatan yang digunakan atau metode
penelitian, temuan (hasil) penelitian dan kata kunci, yang dibuat dalam dua versi
bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia masing-masing antara 200 s.d.
500 kata diketik satu spasi (lihat lampiran Abstract/Abstrak)
DAFTAR ISI
Susunan isi tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan tesis. Yang
termasuk dalam “Daftar Isi' adalah tajuk-tajuk yang dimulai dari “Halaman Judul”
sampai dengan “Daftar Pustaka”.Yang termasuk dalam “Daftar Isi' adalah tajuk-
tajuk yang ada dalam Daftar Isi', yang secara berurutan meliputi JUDUL, LEMBAR
PENGESAHAN TESIS, LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS, KATA
PENGANTAR, ABSTRACT/ ABSTRAK, DAFTAR TABEL, DAFTAR
GAMBAR, DAFTAR SINGKATAN (bila diperlukan), DAFATAR ISTILAH (bila
diperlukan), dan Daftar lainnya (bila diperlukan), DAFTAR LAMPIRAN, BAB I,
BAB II, BAB III, BAB IV, BABA V, dan DAFTAR PUSTAKA. Antar Daftar
tersebut disusun pada halaman yang terpisah.

DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR SINGKATAN, DAFTAR


ISTILAH, DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Tabel, Daftar Ganbar, Daftar Singkatan, Daftar Istilah, dan Daftar
Lampiran disusun berurutan setelah Daftar Isi. Antar Daftar tersebut disusun pada
halaman yang terpisah

BAB I, BAB II, dan BAB III, penjelasannya dapat dilihat pada penjelasan proposal
tesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini menggambarkan ciri-ciri lokasi penelitian termasuk populasinya,
yang merupakan lingkungan fisik dan karakteristik dari unit analisis serta
memaparkan dan menganalisis data secara statistic, dengan mencakup uraian:
Hasil Penelitian
Bagian ini menguraikan secara umum dan mendalam konteks dan sasaran penelitian
berupa:
• Unit analisis dan lokasi yang tersangkut dengan masalah yang diteliti.
• Analisis deskriptif
• Hasil pengujian, baik pengujian validitas dan reliabilitas data, pengujian asumsi
klasik, pengujian hipotesis ataupun pengujian-pengujian lainnya yang
diperlukan. Semua hasil pengolahan data harus dilampirkan. Pemberian makna
hasil penelitian dilakukan setelah adanya hasil pengujian hipotesis (misalnya
pemberian makna terhadap nilai koefisien regresi dilakukan setelah diperoleh
hasil pengujian hipotesis.
• Jumlah hasil pengujian hipotesis sebanyak jumlah hipotesis.

Pembahasan
Bagian ini membahas hasil-hasil penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk
menguji hipotesis, jumlah pembahasan sebanyak jumlah hipotesis. Penelitian
pengujian hipotesis yang menguji pengaruh, bila hasilnya berpengaruh, harus
dijelaskan kenapa hasilnya berpengaruh. Bila pengaruhnya positif, harus dijelaskan
kenapa pengaruhnya positif. Argumentasinya harus didukung oleh teori-teori yang
relevan atau pendapat para ahli. Selanjutnya, hasil penelitian juga harus
dikonfirmasikan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu. Dengan kata 18 lain,
tunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang memdukung. Di samping itu, dapat
juga disebutkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten (yang tidak
mendukung). Untuk penelitian kualitatif, bab IV membahas dan menganalisis hasil
hasil temuan yang didapatkan dari kegiatan wawancara, pengamatan lapangan
(observasi), dokumentasi dan sumber-sumber lainnya dari satu atau lebih objek
(case organisation) yang dipilih. Dalam kondisi tertentu (jika diperlukan untuk
menjaga kerahasiaan), nama objek penelitian (nama organisasi) dapat disamarkan.

Temuan temuan tersebut dianalisis untuk menemukan isu isu yang dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori teori yang sebelumnya sudah dipaparkan
pada bagian kajian pustaka (Bab III).

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN


Kesimpulan merupakan simpulan dari hasil penelitian. Penelitian yang
menguji hipotesis, jumlah kesimpulan sebanyak hipotesis. Bila pendekatannya
kualitatif, jumlah kesimpulan minimal sebanyak pertanyaan penelitian (research
question). Saran ada dua, yaitu saran praktis (operasional) dan saran teoretis
(akademis). Saran praktis adalah saran untuk para praktisi, seperti saran bagi
manajer, investor, kreditor, pemerintah, badan-badan asosiasi, dan lain-lain. Saran
teoretis berhubungan dengan saran untuk pengembangan ilmu. Saran teoretis juga
berkaitan dengan keterbatasan penelitian. Dengan kata lain, keterbatasan penelitian
dapat disarankan melalui saran teoretis. Keterbatasan menjelaskan keterbatasan
penelitian, misalnya tentang populasi dan sampel penelitian, variabel-variabel yang
digunakan, teknik pemilihan sampel, metode analisis, pengukuran, indikator-
indikator, kuesioner, data, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka mengacu pada format Publication Manual of the American
Psychological Association (APA) edisi ke 6.
BAB VI
TATA PENULISAN PROPOSAL TESIS DAN TESIS
6.1. Jenis Huruf dan Ukuran Kertas
Jenis huruf yang digunakan untuk proposal maupun tesis adalah Times New
Roman 12. Jenis kertas yang digunakan untuk proposal maupun tesis adalah HVS
ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan berat 80 GSM. Untuk lembar yang bersifat
khusus, dapat menggunakan jenis kertas lain, misalnya untuk tabel, gambar,
formulir, surat keterangan, agar sesuai dengan dokumen aslinya atau agar lebih jelas
terbaca.
6.2. Lembar Penulisan: Satu Sisi dan Dua Sisi
Penulisan proposal maupun tesis menggunakan satu sisi halaman (one side)
dan dua sisi / bolak balik (both side).
1. Satu Sisi
Baik proposal maupun tesis, khusus lembar sampul (cover) halaman judul
bagian dalam, halaman Surat Pernyataan bermaterai, Halaman Persetujuan
Tesis dan Halaman Penyataan Kelulusan ditulis pada satu sisi kertas dan tidak
diberi nomor halaman.
2. Dua Sisi (bolak – balik)
Teks lainnya, baik proposal maupun tesis ditulis pada dua sisi kertas (bolak –
balik).
Beberapa contoh sebagai berikut:
a. ABSTRACT Bahasa inggris dan ABSTRAK Bahasa Indonesia ditulis
bolak balik, masing-masing diberi halaman i dan ii (romawi kecil) dibagian
bawah tengah.
b. DAFTAR ISI dimulai pada halaman iii.
6.3. Margin Tulisan
Lebar ruang tepi (margin) diatur sebagai berikut: ruang tepi sebelah dalam
(inside) 4 cm, tepi luar 3 cm, tepi atas 3 cm dan tepi bawah 3 cm.
6.4. Jarak antar Baris dan Ketikan
Jarak antar baris ketikan proposal maupun tesis yaitu satu setengah spasi
(1,5). Pengatikan satu spasi terbatas pada beberapa penggunaan saja, antara lain:
a. Judul dan Sub Judul;
b. Kutipan Langsung;
c. Daftar Pustaka;
d. Daftar Isi;
e. Daftar Tabel;
f. Daftar Gambar; dan
g. Daftar Lampiran.
6.5. Indensi / Sela Ketukan
Tidak semua uraian (teks) dimulai dari batas tepi kiri ruang ketikan. Untuk
penulisan baris pertama dari suatu Alinea menjorok ke dalam (indensi) sebanyak
lima ketukan huruf atau first line by 1 cm. begitu juga untuk kutipan langsung juga
menjorok kedalam, dari kiri 1 cm dan dari kanan 1 cm.
6.6. Nomor Halaman
Jenis angka dan letak nomor halaman untuk proposal maupun tesis adalah
sebagai berikut:
a. Bagian awal (premilinary section) nomor halamannya menggunakan angkat
romawi kecil (i, ii, iii, iv, v dst) dan ditempatkan ditempatkan di tengah (center)
dan bawah (bottom);
b. Bagian utama (main body) dan bagian akhir, nomor halaman dengan angka arab
(1,2,3 dan seterusnya) ditempatkan ditengah (center) dan bawah (bottom);
dan
c. Setiap judul bab baru ditempatkan dihalaman ganjil
6.7. Nomor Bab dan Sub Bab
Proposal tesis terdiri atas beberapa bab. Suatu bab dapat terbagi atas beberapa
susb bab yang masing-masing merupakan suatu kelompok uraian dimana
kelompok-kelompok uraian tersebut masih merupakan satu kesatuan pikiran yang
utuh.
Penomoran bab dan sub bab diterapkan sebagai berikut:

BAB I II III IV

SUB BAB 1.1 2.1 3.1 Dst.

SEKSI 1.1.1 2.1.1 3.1.1 Dst.


Pemberian nomor rincian ditetapkan dengan urutan sebagai berikut :1., a., 1), a),
(1) dan (a) (jumlah maksimum 3 step).
Contoh:
1. Harga Pokok Penjualan
a. Sistem Pencatatatn Persediaan
1) Sistem Perpetual
a) Keunggulan Sistem Perpetual
6.8. Penulisan Bilangan
Pedoman penulisan bilangan adalah sebagai berikut:
a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambing bilangan dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian dan pemaparan;
b. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan
kalimat diubah, sehingga bilangan yang dinyatakan dengan satu atau dua kata,
tidak terdapat lagi pada awal kalimat;
c. Angka yang menunjukan bilangan bulat yang besar dapat dieja (ditulis dengan
huruf) sebagian agar lebih mudah dibaca, misalnya Rp. 100 juta;
d. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks,
kecuali didalam dokumen resmi seperti akte dan kuitansi; dan
e. Bilangan ditulis harus rata kanan.
6.9. Kutipan
Untuk membangun kerangka pemikiran teoritis, setiap variabel atau masalah
yang akan diidentifikasi harus didukung dengan teori, konsep, dan metode yang
memadai melalui studi kepustakaan (library research).
Kutipan terdiri dari dua jenis, yaitu: (a) Kutipan Langsung dan (b) Kutipan
tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung yaitu kutipan yang utuh seperti sumber aslinya. Kutipan
langsung dibedakan antara kutipan langsung Kutipan langsung pendek adalah
kutipan-kutipan yang apabila dituangkan dalam proposal tesis 1 – 3 baris
ketikan. Teknik penulisan kutipan langsung pendek yaitu digabungkan dengan
teks pengantar diketik dalam satu setengah spasi dengan memberikan tanda
petik diantara kalimat yang dikutip.
Contoh :

Prinsip akuntabilitas (accountability) menurut Tjager et. al (2003) “Prinsip


ini diwujudkan antara lain dengan menyiapkan Laporan Keuangan
(Financial Statement) pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat”

Sedangkan kutipan langsung panjang adalah kutipan-kutipan yang apabila


dituangkan dalam proposal skripsi menjadi lebih dari 4 (empat) baris. Teknik
penulisan kutipan langsung panjang yaitu diketik menjorok dengan jarak satu
cm dari kiri dan satu cm dari kanan, tidak diberi tanda petik, dan diketik dalam
satu spasi.
Contoh :

Wallace dan Zinkin (2005) menjelaskan akan good corporate governance


sebagai berikut:
Good corporate governance is determined by number of factors:
effective codes of governance that lead to transparent reporting:
effective board governance and process: effective independent
Directors: informed business decisions; a culture of risk management
embedded in the organization as a whole; and shareholders actively
interested in ensuring that CG is practiced

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah saduran dari sumber aslinya, baik bersumber dari
literatur berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Saduran merupakan
petikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan simpulan yang disusun menurut
jalan pikiran dan dinyatakan dalam bahasa pengutip sendiri. Apabila merupakan
rangkuman dari beberapa pengarang, disebut paraphrase. Teknik penulisan
kutipan tidak langsung yaitu ditulis tanpa tanda petik dengan jarak satu
setengah spasi.
Contoh:

McCulloh (2009) menilai bahwa Sebagian besar orang tua Indonesia tidak
berani menyatakan secara langsung kata ‘tidak’. Argumen ini pun didukung
pendapat Vance et al (2010) yang menemukan dari hasil risetnya bahwa
orang-orang Indonesia lebih menekankan hubungan baik, etika dan perilaku
yang manis, sehingga mengeritik dan menilai prestasi orang lain atau rekan
kerja dianggap ‘tidak sopan’.

Pengungkapan (acknowledgement) nama penulis, tahun dan halaman sumber


kutipan merupalan keharusan sesuai kode etik penulisan karya ilmiah dan
sebagai penghormatan kepada penulis atas karya tulisnya tersebut. Apabila
ackowlegdement tidak dilakukan, dianggap sebagai karya tulis contekan
(plagiarism). Selain dari pada itu, mahasiswa harus memperharikan estetika,
oleh karenanya hindari kutipan langsung yang terlalu Panjang (Satu halaman
atau lebih). Lebih disarankan mahasiswa untuk mampu melakukan paraphrase
kalimat dibandingkan secara langsung mengutip pernyataan sumber secara utuh
apa adanya.

6.10. Tabel
a. Penyajian Tabel
Tabel adalah salah satu bentuk penyajian data penelitian. Penyajian tabel
merupakan metode sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam
kolom-kolom dan baris-baris yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar
pembaca dapat dengan mudah memahami materi yang disajikan. Tabel
yang baik yaitu apabila disusun relatif sederhana dan memuat sejumlah
terbatas variabel penelitian.
b. Format Tabel
Komponen utama tabel itu sendiri terbagi menjadi:
1. Nomor tabel;
2. Judul tabel;
3. Judul kolom-kolom daripada tabel;
4. Judul baris-baris daripada tabel;
5. Badan daripada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel; dan
6. Sumber data dalam tabel.
Hal lainnya yang harus diperhatikan dalam penulisan tabel adalah dengan
jarak satu spasi dan untuk menjaga estetika penulisan dapat menggunakan
font lebih kecil dari ketentuan, sepanjang mudah terbaca.
Contoh:
Tabel 5.1 Daftar Karyawan
Tempat Tanggal Lahir
No. Nama Tempat Tanggal
Lahir Lahir
1.
Sumber data : ………… Tahun ………..
c. Pemberian Nomor dan Judul Tabel
Tabel diberi nomor urut berdasarkan bab. Contoh: Tabel 1.1 artinya tabel
beradapada Bab 1 dengan nomor urut 1, Tabel 1 2. berada pada pada Bab
1 nomor urut 2. Tata urutan penomoran pada bab berikutnya, disesuaikan
dengan bab tersebut. Misalnya tabel pada Bab 3 dituliskan Tabel 3.1. (tabel
pada Bab 3, dan kembali dari nomor urut satu). Judul Tabel ditulis di atas
tabel dengan huruf besar pada setiap permulaan kata-kata pokok. Nomor
dan judul tabel ditulis pada posisi tengah (center).

6.11. Penyajian Gambar


Diklasifikasikan sebagai gambar antara lain grafik, diagram, bagan
organisasi, bagan arus (flow chart). Penyajian gambar bertujuan untuk
mempermudah dan memperjelas pemahaman data hasil penelitian. Panduan
penyajian gambar sebagai berikut:
a. Gambar diberi nomor urut berdasarkan bab. Misalnya Gambar pada Bab
dituliskan Gambar 3.1. (gambar pada Bab 3, dan dimulai nomor urut satu).
b. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, tidak diakhiri dengan titik, simetris
kiri-kanan, dan tidak di-bold. Jika lebih dari satu baris disusun dalam bentuk
piramida terbalik.
c. Bahan gambar yang kurang dari setengah halaman harus ditempatkan secara
serasi sesudah teks (sedapat mungkin pada halaman yang sama).
d. Cara menempatan bahan gambar tidak selalu harus tegak sesuai dengan bentuk
skripsi, tetapi dapat ditempatkan secara memanjang (landscape) sesuai dengan
bentuk bahan gambar yang bersangkutan.
e. Huruf (Font) yang digunakan dapat lebih kecil dari standar, sepanjang masih
mudah terbaca dan memenuhi unsur estetika penulisan.
6.12. Penyajian Daftar Pustaka
Ketentuan Menyusun daftar Pustaka adalah sebagai berikut:
a. Daftar pustaka memuat artikel dalam jurnal, daftar buku, literatur, situs internet,
dan studi kepustakaan lainnya yang dijadikan rujukan dalam penulisan skripsi.
Jumlah daftar pustaka minimal 25 buah, terdiri atas minimal 15 (lima belas)
artikel dalam jurnal ilmiah yang bereputasi yang diantaranya minimal 5 buah
artikel dalam jurnal berbahasa inggris dan 10 (sepuluh) dalam bentuk buku
referensi ataupun sumber referensi lainnya;
b. Urutannya adalah: nama pengarang (tanpa gelar), tahun terbit, judul karangan
(ditulis huruf miring dan tidak ditebalkan), kota dan data tentang penerbit
(khusus untuk Jurnal Ilmiah dicantumkan jumlah halaman dari karangan
tersebut);
c. Daftar pustaka disusun alfabetis sesuai nama pengarang (tanpa
gelar);
d. Diketik satu spasi, dan jarak antara masing-masing pustaka 6 point
(before 6 pt);
e. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik
tepat pada tepi kiri tanpa indensi sedang untuk baris berikutnya
digunakan indensi 5 ketukan huruf (hanging by 1 cm);
f. Cara menulis pengarang asing dalam daftar pustaka ialah dengan
mendahulukan nama akhir (last name) baru kemudian singkatan
namanya. Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama penulis
asing maupun penulis Indonesia. Untuk dua atau tiga pengarang,
nama pengarang kedua/ketiga juga tetap dibalik. Contoh: Mudrajad
Kuncoro dan Harapan Tobing ditulis Kuncoro, M. dan Tobing, H;
g. Daftar pustaka dengan penulis yang sama, maka daftar pustaka
disusun menurut urutan waktu (tahun);
h. Dalam daftar pustaka, tidak boleh dicantumkan sumber referensi
yang tidak pernah dibaca oleh penulis. Bila ia mengutip suatu buku
dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka yang dicantumkan
dalam daftar pustaka adalah buku yang dibacanya; dan
i. Dianjurkan menggunakan tahun penerbitan yang terbaru.
Contoh :
Sumber kutipan: Buku dengan Satu Pengarang
Tunggal, A.W. 2017. Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Rineka
Cipta, Jakarta. Dua Pengarang
Davis, D., dan Cosenza, R.M. 2015. Business Research for Decision
Making, PWS- KENT Publising Company, Belmont.
Tiga Pengarang
Anthony, R.N., Dearden, J. and Govindarajan, V., 2014.
Management Control System. Richard D Irwin, Inc.Homewood.
Buku dengan Edisi Bukan Edisi Pertama
Hasibuan, M.S.P. 2016. Manajemen Dasar, Pengertian dan
Masalah. Edisi 2, PT Gunung Agung, Jakarta.
Buku Sumber Kedua
Argyris, C. 2012. Some Inner Contradictions In Management
Information System dalam Cost Accounting, Budgeting and
Controll. Ed.William E. Thomas, Jr., South Western Publishing Co.,
Cincinnati.
Buku yang Ditulis Bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku
ybs
Quinn, R.E., Faerman, S.R., Thompson, M.P., dan McGrath, M.R.
2009. Menjadi Seorang Manajer yang Ahli Sebuah Kerangka
Kompetensi. Alih Bahasa: Hari Suminto. Interaksara, Batam
Jurnal/Penelitian Berkala
Beaver, W.H. 2009. Econometric Propertis of Alternative Security
Return Method. Journal of Accounting Research, Vol 19(2):163-
184.
Karseno, A.R., 2007. Analisis Tarif Telekomunikasi di Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Manajemen dan Akuntansi. Vol 1(2): 191-
201
Hasil Penelitian
Kasryno, F. 2008. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya
terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja:
Kasus di Empat Desa di Jawa Barat. Bogor : Studi Dinamika
Pedesaan, edisi xiiv.
Paper dan Seminar/Lokakarya
Gaol, M.L. Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pemerintahan
Megawati-Hamzah. Materi pada Seminar Ilmiah STIE Kesatuan,
Bogor, 26 Juni 2008
Homepage
Purba, JH. 2007. Model Ekonometrika Terapan Kelapa Sawit
Indonesia. [Internet]. [Diakses pada tanggal 15 Agustus 2010].
Tersedia pada: http://www.kopertis4.com.
The Nielsen Company. 2011. EPIC Model. Nielsen Newsletter Edisi
20 – 26 Agustus 2011. [Internet]. [Diakses pada tanggal 29
November 2011]. Tersedia pada:
http://www.agbnielsen.com/Uploads/Indonesia/Nielsen_
Newsletter_ Aug _2011-Ind_.pdf.
6.13 Warna Sampul Proposal atau Tesis
Proposal tesis yang sudah dinyatakan lulus harus dijilid rapi (Soft
cover) dengan sampul berwarna Biru. Sedangkan untuk tesis yang
sudah dinyatakan lulus dijilid rapi (hard cover) dengan sampul
berwarna cream/gading.
Contoh 1: Halaman Judul/Sampul Proposal Tesis Magister Akuntansi

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bogor

PROPOSAL TESIS
Disusun untuk memenuhi persyaratan
Mata Kuliah Tesis Judul:
Program Studi Magister Akuntansi • Spasi 1.5
• Times New
Roman 14
Bold
• Capital
Logo ditengah dan diatas
nama Institusi. Sub Judul:
Oleh: • Title style
SALSABILLA RAMADHANTI • Size 12 Bold
NPM : 222320001 • Spasi 1

Sesuaikan
dengan jenis
keperluan tesis
dan Program
Studi masing-
masing Times
New Roman 12

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2023
Contoh 2 : Halaman Persetujuan Proposal Tesis

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bogor

PROPOSAL TESIS

Telah diseminarkan pada:


Hari, Tanggal : Rabu, 16 November 2023
di Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

[Times New Roman 12, tidak di Bold, Centered, Spasi 1]

Menyetujui:
Pembimbing

Firdaus Amyar, SE., MA., Ph.D., LCCC., CSFA., Ak., CA.

Penguji I Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. Ratih Puspitasari, SE., MBA Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA
[Contoh 3: Halaman Sampul Tesis Magister Akuntansi]

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bogor

Judul :
Logo di tengah dan di
atas nama institusi • Spasi 1.5
• Times New
Roman 14 Bold
TESIS • Capital

Sub Judul :
Oleh: • Title style
• Size 12 Bold
SALSABILLA RAMADHANTI
• Spasi 1
NPM : 222320001

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2024
[Contoh 4: Halaman kedua setelah Sampul Tesis Magister Akuntansi]

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi kasus pada Pemerintah Kota Bogor

Judul :
• Spasi 1.5
• Verdana 14
Bold
TESIS • Capital

Sebagai salah satu syarat Sub Judul :


untuk memperoleh gelar Magister Akuntansi • Title style
pada Program Studi Magister Akuntansi • Size12Bold
Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan • Spasi 1
[Times New Roman 12, tidak di Bold, Centered, Spasi 1]

Oleh:
SALSABILLA RAMADHANTI
NPM : 222320001

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
BOGOR
2024
[Contoh 5: Halaman Persetujuan Sidang Tesis Magister Akuntansi]

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bogor

TESIS

Telah diujikan dan disetujui pada sidang Magister


Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan, pada:
Hari : Senin
Tanggal : 04 Maret 2024

[Times New Roman 12, Tidak di Bold, Centered, Spasi 1.5]

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi Magister Akuntansi

Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA Dr. David HM Hasibuan, Ak., MM., CA., CTA
[Contoh 6: Halaman Persetujuan dan Pernyataan Lulus pada Sidang Tesis Magister Akuntansi]

STUDI EKSPLORASI TINGKAT PEMAHAMAN APARATUR


PEMERINTAH DAERAH DAN ANGGOTA DPRD TERHADAP
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

Studi Kasus pada Pemerintah Kota Bogor

TESIS

Telah disetujui oleh Pembiming

Firdaus Amyar, SE., MA., Ph.D., LCCC., CSFA., Ak., CA.

Telah diujikan pada sidang magister dan dinyatakan LULUS


pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Bogor, 04 Maret 2024

Dosen Penguji

Penguji I Penguji II

Dr. David H. M Hasibuan, Ak., MM., CA.,CTA. Dr. Sutarti, S.E., M.M., SAS
[Contoh 7: ABSTRACT]

ABSTRACT
[Jarak : 2 Spasi]

APRAN KURNIAWAN. NPM: 222320025. The Role of Internal Control for Merchandise Inventory in
Supporting the Effectiveness of Inventory Management. Case study at PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk- Bogor
Branch. Under the Guidance of Iriyadi.
The rapid competition in the retail business in line with technological advances and the level of life of
the people accompanied by the increasing need to meet their needs requires every company in the retail sector to
always be responsive to the needs of their consumers. And one way to stay competitive is by providing all that is
needed by consumers, for that we need supplies. Inventory of merchandise is one of the important resources for
the survival of a trading company, because in addition to being an asset with the greatest value compared to
other current assets in the company's balance sheet, it is also because the main source of revenue for a trading
company comes from these sales. Inventories at trading companies generally consist of various types of goods in
relatively large quantities. This diverse inv entory of merchandise is one of the charact eristics of the retail
business. Petunjuk:
Abstrak
The purpose of this study was to determine thedirole
tulisofdengan spasi
internal merc handise inventory in
1 danoftidak
control
supporting the effectiveness of inventory management. The author conducted research at T. Ramayana Lestari
ada spasi antar alinea
Sentosa, Tbk-Bogor branch, which is locatediPn the Huruf yang
Bogor Trade digunakan on Jalan Ir. Juanda No. 58 Bogor
adalah
Mall building
16123. Times New Roman 10
The results of research on internal control management of merchandisery at PT. Ramayana
invento
Lestari Sentosa, Tbk-Bogor Branch is good enough, because it has implemented adequate internal control elements
and the requirements for effective inventory management. However, in internal control there is still a dual function,
namely the function of receiving and storing is carried out by the warehouse function. The role of internal control
of merchandise inventory plays a very important role in inventory management, the better the internal control that
is implemented, the better the results of inventory management will be. Therefore, inventory management at PT.
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Bogor Branch must be maintained but PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Bogor
Branch must be even more effective in internal control of merchandise inventory so that inventory management
will be better and more efficient.

Key words: Internal Control and Management of Merchandise Inventory


[Contoh 8: Abstrak]

ABSTRAK

APRAN KURNIAWAN. NPM: 222320025. Peranan Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Dalam
Menunjang Efektifitas Pengelolaan Persediaan. Studi kasus pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang
Bogor. Dibawah Bimbingan Iriyadi.

Persaingan bisnis ritel yang begitu pesat sejalan dengan kemajuan tekhnologi dan tingkat hidup
masyarakat yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan dalam memenuhi kebutuhannya menuntut setiap
perusahaandi bidang ritel ini untuk selalu tanggap akan kebutuhan konsumennya. Dan salah satu cara agar tetap
dapat bersaing yaitu dengan cara menyediakan semua yang dibutuhkan oleh konsumen, untuk itu diperlukan
persediaan. Persediaan barang dagang merupakan salah satu sumber daya penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan dagang, karena disamping merupakan asset yang nilainya paling besar dibanding dengan aktiva lancar
lainnya dalam neraca perusahaan, juga disebabkan sumber utama pendapatan perusahaan dagang berasal dari
hasil penjualannya ini. Persediaan pada perusahaan dagang umumnya terdiri dari beraneka ragam jenis barang
dengan jumlah yang relative banyak. Persediaan barang dagangan yang beraneka ragam ini merupakan salah satu
karakteristik dari bisnis ritel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pengendalian intern persediaan barang dagangan
dalam menunjang efektifitas pengelolaan persediaan. Penulis melakukan penelitian di PT. Ramayana Lestari
Sentosa, Tbk-cabang Bogor, yang berlokasi di gedung Bogor Trade Mall di Jalan Ir. Juanda No. 58 Bogor 16123.
Hasil penelitian pengendalian intern Pengelolaan persediaan barang dagangan di PT. Ramayana Lestari
Sentosa, Tbk-Cabang Bogor sudah cukup baik, karena sudah melaksanakan unsur-unsur pengendalian inern yang
memadai dan syarat-syarat pengelolaan persediaan yang efektif. Namun demikian di dalam pengendalian intern
masih ada perangkapan fungsi, yaitu fungsi penerimaan dan penyimpanan dilakukan oleh fungsi gudang. Peranan
pengendalian intern persediaan barang dagangan sangat berperan terhadap pengelolaan persediaan, semakin baik
pengendalian intern yang dilaksanakan maka hasil pengelolaan persediaan akansemakin baik pula. Oleh karena
itu pengelolaan persediaan pada PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang Bogor harus tetap dipertahankan
namun PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk-Cabang Bogor harus lebih efektif lagi dalam pengendalian intern
persediaan barang dagangannya sehingga pengelolaan persediaan akan semakin baik dan efisien.

Kata Kunci : Pengendalian Intern dan Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan


[Contoh 9: DAFTAR ISI]

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii
LEMBAR PLAGIARISME ............................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI........................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
…………………….dan seterusnya…………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 12


2.1 Perusahaan ......................................................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Perusahaan .............................................................................. 15
2.1.2 Jenis Perusahaan ....................................................................................... 18
2.1.2 Tujuan Perusahaan ................................................................................... 21
…………………….dan seterusnya…………….

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 88

LAMPIRAN

Catatan :

1) Penomoran dituliskan dengan indent atau menjorok sesuai nomor Bab atau Sub bab
2) Selain judul DAFTAR ISI di atas, tidak ada yang di Bold.
3) Seluruh teks dalam daftar isi dituliskan dalam spasi 1, disertai dengan jarak 1 spasi
antar BAB

Letak nomor halaman


- angka romawai kecil
-dibawah, ditengah, tidak dibold
iii
[Contoh 10: DAFTAR TABEL]

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


2.1 Rincian Komponen Pengendalian Intern....................................................................... 20
2.1 Rincian Komponen Pengendalian Intern....................................................................... 24

Keterangan :

DAFTAR GAMBAR dan DAFTAR LAMPIRAN juga menggunakan format yang sama.
[Contoh 11: Teks Isi Proposal Tesis]

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Korporasi atau perusahaan memegang peranan sentral dalam perekonomian suatu


negara karena per u oduksi dan distribusi barang
sahaan selain menjalankan fungsi- fungsi prat
dan jasa, juga terlbi Keterangan: ya yang bersifat ekonomis
1. Margin:
bagi masyarakat. langsung dalam proses alokasi sumber da
Inside : 4 cm
Peranan ini
Atas : 3 cm daya ekonomis yang sangat
terbatas dan oleh ka
Outside
sangat penting: mengingat
3 cm keberadaan sumbern.
Badan Usah Bawah : 3 cm si yang mayoritas sahamnya
dimiliki pemerinta renanya harus
2. Judul: dialokasikan
Spasi 1,5. Timesseoptimal
New Romanmungki
14 ekonomian Indonesia dan
diharapkan mampu bold dan center.
yang berkepentinga a 3.Milik Negara (BUMN) merupakan korporarakat dan bagi semua pihak
Jarak judul ke sub judul adalah 3 spasi.
h 4.
diharapkan mampu
Teks: Spasi 1,5. menjadi penggerak per
5. Nomor kontribusi
memberikan halaman: diberharga
bawah-tengah.
bagi masya
6. Sub Judul: kiri dan bold.
n (stakeholder).
7. Antar paragraph tidak ada spasi
jadi pelopor dan/atau perintis dalam sistem
BUMN men 8. Awal paragraph (first line) menjorok ke perekonomian nasional dan
m menghasilkan barang dan/jasa yang di
ikut berperan dal arakat.dalam
BUMN 1,27juga
cm sebagai
(0.5 inchpelaksana
= default pel perlukan dalam mencapai
kemakmuran masyaat dan computer)
turut membantu sektor-sektor pemerin ayanan publik, penyedia
kebutuhan masyarak 9. Jenis huruf (text) = Times New Roman tahan.
12
[Contoh 12: Tabel]

Tabel 1.1
Kinerja Finansial BUMN Tahun 2001-2004
(Rp Milliar)
2001 2002 2003 2004
(Audit) (Audit) (Audit) (Prognosa)
Jumlah BUMN 50 158 157 158
Total Aset 810.419 935.587 1.163.644 1.177.755
Total Kewajiban 678.783 662.539 761.507 695.831
Total Ekuitas 131.636 273.048 402.137 481.924
Total Pendapatan 215.467 238.048 464.205 495.214
Total Laba 18..448 25.665 25.611 29.428
BUMN yg memp laba 102 100 103 127

Total Kerugian (2.222) (9.589) (6.081) (4.492)


BUMN yg merugi 48* 58 54 31**
ROA Rata-rata (%) 2,28 2,74 2,2 2,49

Sumber: Press Release Kantor Kementerian BUMN (2005)


Keterangan:
* 13 perusahaan tidak ada laporan dan diasumsikan rugi
** 6 perusahaan belum menyampaikan laporan dan diasumsikan rugi

KETENTUAN TENTANG TABEL

1. Judul Tabel tidak di bold, spasi satu, center, dan diletakkan di atas tabel.
2. Menggunakan huruf kapital pada awal kata, kecuali kata sambung : di, dan, terhadap,
pada, ke, yang, atas, dsb.
3. Nomor Tabel disesuaikan dengan Bab.
Contoh :
Tabel 1.1 : ada di bab 1, dan urutan nomor 1
Tabel 1.2 : ada di bab 1, dan urutan nomor 2
Tabel 3.1. : ada di bab 3, dan kembali lagi dari urutan nomor 1
4. Penyajian tabel : ringkas, tidak ada garis horizontal tengah dan vertikal
5. Tabel tidak diperkenankan terpecah ke halaman berikutnya.
6. Khusus Tabel yang panjangnya 2 atau 3 halaman, dapat dilanjutkan pada halaman
berikutnya, dengan tetap menambahkan judul tabel.
7. Di pojok kiri bawah, sebutkan sumber tabel. Font: Times New Roman, 10 pt
[Contoh 13: Gambar]

Gambar 4.1.
Perkembangan Volume Penjualan Sebelum
dan Sesudah Pemberian Bonus

KETENTUAN TENTANG GAMBAR

1. Letak judul gambar adalah di bawah gambar.


2. Judul : tidak di bold, spasi satu, center, dan bahasa asing dimiringkan
3. Menggunakan huruf kapital pada awal kata, kecuali kata sambung : di, dan, terhadap, pada, ke, yang,
atas, ...................................................................................... dsb.
4. Nomor Gambar disesuaikan dengan Bab. Contoh :
Gambar 1.1 : ada di bab 1, dan urutan nomor 1
Gambar 1.2 : ada di bab 1, dan urutan nomor 2
Gambar 3.1 : ada di bab 3, dan kembali lagi dari urutan nomor 1

5. Gambar tidak diperkenankan terpecah.


6. Di pojok kiri bawah, sebutkan sumber gambar (jika mengutip)
[Contoh 14: Surat Pernyataan]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Program Studi :
NPM :
Judul :

Menyatakan bahwa :
1. Saya akan mentaati tata tertib seminar Mata Kuliah yang berlaku di IBI Kesatuan;
2. Saya tidak akan mengganti judul kecuali ditentukan pembimbing
seminar/tesis dan atas sepengetahuan Ketua Program Studi;
3. Saya akan menyelesaikan makalah dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh Koordinator seminar;
4. Saya tidak akan menduplikasi makalah dari orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila saya melanggar pernyataan saya tersebut di atas.

Bogor,

Materai 10.000

( )
[Contoh 15: Artikel Penelitian]

Contoh artikel penelitian ini merujuk ke jurnal: ejournal.ibik.ac.id dan bisa berubah
tergantung template dari publisher.

Judul menggunakan
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGANBoldMETOR DE
ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASA Ditulis ringkas dan
PENETAPAN HARGA JU padat, tidak AL
(STUDI KASUS PADA UMKM TAS KANARA_ID) melebihi dari empat baris

Penulis A 1), Penulis B 2) dst


Efita Mutia Nurkusdiniati 1), Iis Wahyuni 2)
1, 2)
Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan 1, 2)
Instansi Penulis A, Instansi Penulis B, dst

ABSTRACT

SMEs Kanara_id is home industry that manufactures a bag lady. Calculation of the exact cost
of production is an important part in the survival of a business. In operation to determine the
selling price Kanara_id using the traditional meth od Judul
whereAbstract
the raw : Bold
material costs plus direct
labor and overhead costs coupled with equally Abstrak ditulis
then multiplied by the menggunakan bahasa
percentage of the ne
of the policies in a course of business also
expected profit. Determining the selling price is oInggris
considerdanthe jumlah kataaretidak
objectives lebih dari
achieved
activities. In determining the selling price shoul dh 200 kataproducts. So that the calculation of
similar
one of which is a profit to be able to compete wit sting (ABC) be a proper alternative cost
the cost of production by Activity Based Co considered
Keywords:toBold be able to impose their costs
calculations for Activity Based Costing (ABC) is t Kataconsumed
Kunci the product.
minimal Thiskunci
3 kata research
yangwas
h interviews and documentation and then
of production in accordance with the activity th a purpose
relevan of this study was to determine (1)
qualitative analysis. Data were collected throu gbasis for determining the selling price to the
analyzed by qualitative analysis techniques. The Tulisanf the cost
rataofkanan
production
kiri by Activity Based
selling
how the calculation of the cost of production as a Size price12to the SMEs Bags Kanara_id.
huruf:
ulation of the cost of production used by
SMEs Bags Kanara_id (2) how the calculation o Font huruf: Times New Roman
Costing (ABC) as the basis for determining the Spasi: 1
The results of this study resulted in (1) The cal c

Kanara_id is simple traditional system which reflects the overhead costs evenly loading does
not show stability in the resulting production. (2) Cost of production with Activity Based
Costing method produces a higher sales price but can emphasize the overhead incurred charges.
Thus, Kanara_id can maximize their production processes in order to gain accurate.

Keywords : Cost of Goods Sold, Activity Based Costing, Selling Price

1) emutia26@gmail.com 2) 1) Email Penulis A 2) Email Penulis B


wahyuniiis69@yah o o.co.i

PENDAHULUAN

Kelangsungan hidup usaha dapat ditentukan d engan


Setiapbeberapa
Sub Judul: Bold yang terapkan
strategi
dan kemudian dikembangkan. Strategi manajemen suatu bisnis yang baik adalah mengurangi
biaya yang dikeluarkan, meningkatkan produktivitas, dan
Tulisan rata kanankualitas
meningkatkan kiri produk dan
jasa sehingga dapat berhasil memenangkan persaingan . Size
Olehhuruf:
karena12itu, manajer suatu bisnis
membutuhkan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan
Font huruf: Times
untuk New Roman harga
menetapkan
jual suatu produk dan jasa secara akurat. Spasi: 1
Menurut Michael (2009), dalam menentukan harga jual, perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut berasal dari
dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan yang diantaranya adalah persaingan,
permintaan dan penawaran, biaya, keadaan ekonomi, dan lain-lain. Penentuan harga tidak
didasarkan pada perkiraan saja, tetapi dengan perhitungan yang akurat dan teliti. Harga jual
harus menutup semua biaya yang dikeluarkan dan harus dapat menghasilkan laba yang
diinginkan. Faktor biaya merupakan faktor yang utama dalam menentukan harga jual, karena
biaya menggambarkan batas minimum yang harus dipenuhi perusahaan agar tidak mengalami
kerugian.
Menurut Mursyidi (2010) dalam Agus (2017), para pengusaha baik yang bergerak
dalam bidang jasa, perdagangan, produksi, maupun industri akan selalu berhadapan dengan
nilai uang yang harus dikeluarkan untuk memperoleh jasa, barang, maupun produksi barang
jadi. Pengusaha ini tidak akan berhasil apabila tidak mampu untuk melakukan kalkulasi biaya
tersebut, baik yang secara sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Perencanaan
kegiatan tidak akan terlepas dari beberapa biaya yang akan terjadi. Suatu kejadian selalu dapat
dihitung berapa biaya yang telah terjadi, dan untuk melakukan evaluasi suatu kegiatan akan
selalu berhubungan dengan evaluasi biaya yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang
direncanakannya untuk dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan
harapan, efektif, dan efisien. Sehingga dapat ditetapkan berapa nilai yang akan ditawarkan
apabila diminta oleh pihak lain
Persaingan di bidang manufaktur semakin meningkat salah satunya dalam UsahaMikro
Kecil Menengah (UMKM) maka mengharuskan setiap UMKM untuk selalu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas prosesnya agar mampu bersaing. Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah
memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM memiliki peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas
dari dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Menurut data Bank
Indonesia, setiap tahunnya kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan. Walaupun pada
2015, sekitar 60%-70% dari seluruh sektor UMKM belum mempunyai akses pembiayaan
melalui perbankan.
Keadaan ini menuntut para pelaku usaha atau bisnis untuk fokus memberikan dan
menjamin kualitas serta pelayanan dengan harga yang terjangkau. Perusahaan harus dapat
secara efisien dan efektif dalam menentukan harga yang sesuai dengan kualitas dan pelayanan
yang diberikan agar mampu bertahan dan bersaing dengan pihak pesaing lainnya. (Junita, 2016)
Menurut Herning (2013) dalam Agus (2017), perhitungan harga pokok produksi
merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalamperhitungan
harga pokok produksi yang tepat, maka harga jual suatu produk dapat diketahui dan ditentukan
dengan tepat sehingga produk tidak overcost (dibebani biaya lebih dari yang seharusnya) dan
juga tidak undercost (dibebani biaya kurang dari yang seharusnya).
Metode ABC System dapat diterapkan untuk menelusuri aktivitas produksi di UMKM.
ABC System digunakan untuk mengukur aktivitas produksi yang dilakukan oleh masing-
masing bagian UMKM Kanara_id yang menimbulkan biaya. Penerapan metode ABC System
pada perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan jasa. Aktivitas pada perusahaan
manufaktur umumnya sama dan dilaksanakan dengan cara yang sama. Hal ini tidak berlaku
pada perusahaan jasa. Perbedaan lain antara perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa adalah
output. Untuk perusahaan manufaktur, output mudah diidentifikasikan yaitu berupa barang
yang memiliki wujud fisik, namun untuk perusahaan jasa definisi output lebih sulit dilakukan.
Output untuk perusahaan jasa tidak memiliki wujud fisik, meskipun
demikian tetap saja output tersebut harus didefinisikan sehingga dapat dihitung berapa cost
yang melekat pada output tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini diberi judul “Analisis Perhitungan
Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing sebagai Dasar Penetapan Harga
Jual pada UMKM Tas Kanara_id ”.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Biaya
Menurut Hansen dan Mowen (2009:47), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang
diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang bagi
organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan
barang atau jasa yang diinginkan. Sedangkan beban atau expenses adalah pengeluaran untuk
mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu, beban atau expenses dikurangkan pada
pendapatan untuk memperoleh laba.

Harga Pokok Produksi


Menurut Witjaksono (2013:16) harga pokok produksi adalah sejumlah nilai aktiva
(asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut membantu memperolah
penghasilan, aktiva tersebut harus dikonbersikan ke beban (expense). Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan
untuk memproses suatu bahan baku hingga menjadi barang jadi dalam suatu periode waktu
tertentu yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Penentuan harga pokok produksi digunakan untuk perhitungan laba atau rugi perusahaan yang
akan dilaporkan kepada pihak eksternal perusahaan.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara unsur-unsur biaya kedalam harga
pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi
terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variabel costing.
1. Activity Based Costing
Carter terjemahan Krista (2009:528) menyatakan bahwa Activity Based Costing
didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya, dimana tempat penampungan biaya
overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang mencakup satu
atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related-factor). Activity
Based Costing mengakui bahwa terdapat biaya-biaya lain pada kenyataannya dapat ditelusuri
tidak ke unit output, melainkan ke aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output. Selain
itu Siregar dkk (2014:240) mengemukakan bahwa Activity Based Costing merupakan metode
penentuan biaya produk yang pembebanan biaya overhead berdasarkan pada aktivitas-aktivitas
yang dilakukan dalam kaitannya dengan proses produksi. Berdasarkan pendapat beberapa
menurut para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Activity Based Costing merupakan
perhitungan biaya yang menekankan pada aktivitas- aktivitas yang menggunakan jenis pemicu
biaya lebih banyak sehingga dapat mengukursumber daya yang digunakan oleh produk secara
lebih akurat dan dapat membantu pihak manajemen dalam meningkatkan mutu pengambilan
keputusan perusahaan.
2. Cost Driver
Penggerak atau penggerak biaya adalah faktor yang menyebabkan atau
menghubungkan perubahan biaya dari aktivitas. Karena penggerak biaya menyebabkan atau
berhubungan dengan perubahan biaya, jumlah penggerak biaya terukur atau terhitung adalah
dasar yang sangat baik untuk membebankan biaya sumber daya pada aktivitas dan biaya satu
atau lebih aktivitas pada aktivitas atau objek biaya lainnya.Pemicu Biaya (cost driver) adalah
faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang
dapat diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke
aktivitas lainnya, produk atau jasa.

Manfaat Activity Based Costing


Tujuan perusahaan menggunakan ABC adalah untuk mengurangi distorsi dalam
perhitungan biaya produk yang sering dijumpai dalam sistem biaya berbasis unit. Berikut ini
manfaat ABC bagi perusahaan :
1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik.
2. Pembuatan keputusan yang lebih baik.
3. Perbaikan proses.
4. Estimasi biaya.
5. Penentuan biaya kapasitas tak terpakai.

Kelebihan dan Kelemahan Activity Based Costing


Terdapat beberapa kelebihan dari metode ABC antara lain:
1. Dapat mengatasi diversitas volume dan produk sehingga pelaporan biaya produknya lebih
akurat.
2. Mengidentifikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbulkan biaya tersebut.
3. Dapat mengurangi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
4. Memberikan kemudahan kepada manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan.
Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:
1. Mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal dalam cara berpikir mereka
mengenai biaya, yang pada awalnya sulit bagi manajer untuk memahami ABC.
2. Memerlukan upaya ekstra dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam perhitungan
biaya, karena sistem ABC menghendaki data-data yang tidak biasa dikumpulkan oleh suatu
perusahaan, seperti jumlah set-up, jumlah inspeksi, jumlah order yang diterima.
3. Sistem ABC menghendaki pengalokasian biaya overhead pabrik, seperti biaya asuransi dan
biaya penyusutan pabrik ke pusat-pusat aktivitas yang lebih sulit dilakukan secara akurat
karena semakin banyaknya jumlah pusat aktivitas.
4. Tidak menunjukkan biaya yang akan dihindari dengan menghentikan pembuatan lebih
sedikit produk.
5. Implementasi sistem ABC belum dikenal dengan baik sehingga persentase penolakan
terhadap sistem ini cukup besar.

Harga Jual
Menurut Effendi M. Guntur (2010:281) harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan
atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atas jasa. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan atau
pemasukan bagi perusahaan serta bersifat fleksibel.
Kemudian menurut Harini (2008:55) harga adalah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga adalah satuan
moneter yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan dan mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya. Penetapan harga tidak hanya sekedar perkiraan saja
tetapi harus dengan perhitungan yang cermat dan teliti yang harus diselesaikan dengan sasaran
yang dituju oleh pelaku bisnis.
Philip Kotler dan Armstrong (2008:440), keputusan penetapan harga sebuahperusahaan
dipengaruhi baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal, yaitu :
1. Faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi:
a. Tujuan perusahaan
b. Strategi bauran pemasaran
c. Biaya
d. Pertimbangan organisasi
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga meliputi:
a. Pasar dan permintaan
b. Biaya, harga, dan penawaran pesaing
c. Keadaan perekonomian

METODE PENELITIAN
Menurut Sugiono (2010:5) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan suatu data atau keadaan sehingga dapat ditarik
kesimpulan untuk menjawab permasalahan yang ada.
Pengumpulan data pada penelitian ini antara lain adalah dengan cara: 1)Tinjauan
kepustakaan (library research); 2) Searching dari internet.
Menurut sumbernya data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian. Data jenis ini diperoleh dari
observasi, wawancara, dan konsultasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis. Data tersebut
meliputi data biaya tetap, data biaya variabel, dan data pendukung lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian


Kanara_id adalah salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak
dibidang tas wanita. Usaha yang dirintis dari tahun 2016 ini didirikan oleh ibu rumah tangga
yang masih muda bernama Vinka Anzani, ia lahir di Bogor, 5 Januari 1994 dan lulusan dari
universitas terbaik di Indonesia jurusan komunikasi SARJANA. Motivasi awal ibu Vinka
dimulai ketika ia mencari tas yang dapat digunakan dengan membawa perlengkapan bayi
namun masih fashionable dengan harga dan kualitas terjangkau. Tempat yang digunakan untuk
kegiatan produksi berada di Ciomas-Cibinong tepatnya di samping SMP Negeri 1 Ciomas.
Modal awal dalam memulai usaha ini sebesar Rp 4.700.000 dimana modal tersebut
menghasilkan 24 pcs tas dan jasa endorse atau promosi secara online yang dibayarkan kepada
selebriti di instagram.
Struktur Organisasi Usaha

Gambaran Umum Proses Produksi


Kanara_id dalam setiap harinya beroperasi pada kapasitas penuh, dalam satu hari
selama 8 (delapan) jam yang dikerjakan dengan tenaga kerja sekitar 24 (dua puluh empat) orang
terdiri dari 3 (tiga) orang bagian pembuatan pola, 6 (enam) orang bagian pemotongan pola, 5
(lima) orang bagian pengeleman, 4 (empat) orang bagian penjahitan pola, 2 (dua) orang bagian
pemasangan variasi dan aksesoris, 2 (dua) orang bagian pengecekan produk atau quality
control, dan 2 (dua) orang bagian pengemasan.

Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Kanara_id

Tabel 1
HPP Sistem Kanara_id Tahun 2018
Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
Nama Produk HPP (Rp)
(Rp) Langsung (Rp) (Rp)
Tas selempang 2.935.380.000 755.535.000 21.904.316 3.712.819.316
Tas pundak 2.435.090.000 752.500.000 18.238.448 3.205.828.448
Tas ransel 1.315.600.000 381.800.000 13.936.356 1.711.336.356
Tas tangan 2.818.587.500 636.250.000 15.420.881 3.470.258.381
Total 9.504.657.500 2.526.085.000 69.500.000 12.100.242.500

Tabel 4.2
HPP per-unit Sistem Kanara_id Tahun 2018

Jumlah Biaya per-unit


Nama Produk HPP (Rp)
Produksi (unit) (Rp)
Tas selempang 3.712.819.316 36.150 102.706
Tas pundak 3.205.828.448 30.100 106.506
Tas ransel 1.711.336.356 23.000 74.406
Tas tangan 3.470.258.281 25.450 136.356
Jadi harga pokok produksi selama tahun 2018 untuk produk tas selempang sebesar Rp
3.712.819.316 atau Rp 102.706 per-unit, untuk produk tas pundak sebesar Rp 3.205.828.448
atau Rp 106.506 per-unit, untuk produk tas ransel sebesar Rp 1.711.336.356 atau Rp 74.406
per-unit, dan untuk produk tas tangan sebesar Rp 3.470.258.281 atau Rp 136.356 per-unit.

Penetapan Harga Jual pada Kanara_id


Setiap usaha memiliki cara yang berbeda dalam menentukan harga jualnya. Penentuan
harga jual merupakan unsur terpenting yang harus diperhitungkan sebelum produk tersebut
dipasarkan, karena harga yang ditetapkan akan memberikan keuntungan pada setiap usaha.
Setelah menentukan harga pokok produksi perproduk maka dapat diperhitungkan penetapan
harga jual perunit tas. Dengan diketahui laba yang diharapkan oleh Kanara_id adalah masing-
masing sebesar 30%.
Jadi harga jual yang ditetapkan oleh kanara_id untuk tas selempang sebesar Rp
133.518 setiap unit, untuk tas pundak sebesar Rp 138.458 setiap unit, untuk tas ransel sebesar
Rp 96.728 setiap unit, dan untuk tas tangan sebesar Rp 177.263 setiap unit.

Penetapan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing


Tabel 3
HPP Dengan Sistem ABC Tahun 2018
Tenaga Kerja Biaya Overhead
Bahan Baku Jumlah
Nama Produk Langsung Pabrik
(Rp) (Rp)
(RP) (Rp)
Tas selempang 2.935.380.000 755.535.000 18.209.000 3.709.124.000
Tas pundak 2.435.090.000 752.500.000 21.899.450 3.209.489.450
Tas ransel 1.315.600.000 381.800.000 16.575.750 1.713.975.750
Tas tangan 2.818.587.500 636.250.000 19.321.000 3.474.158.500
Total 9.504.657.500 2.526.085.000 76.005.200 12.106.747.700

Tabel 4
HPP per-unit Sistem ABC Tahun 2018
Harga Pokok Produksi Jumlah Produksi Biaya per-unit
Nama Produk
(Rp) (unit) (Rp)
Tas selempang 3.709.124.000 36.150 102.604
Tas pundak 3.209.489.450 30.100 106.628
Tas ransel 1.713.975.750 23.000 74.521
Tas tangan 3.474.158.500 25.450 136.509

Setelah dihitung dengan menggunakan sistem Activity Based Costing dapat diketahui
harga pokok produksi tahun 2018 untuk tas selempang sebesar Rp 102.604, tas pundak sebesar
Rp 106.628, tas ransel Rp 74.521, dan tas tangan sebesar Rp 136.509.
Penentuan Harga Jual dengan Menggunakan Harga Pokok Produksi Sistem Activity Based
Costing
Setelah memperoleh harga pokok produksi per-unit dengan sistem Activity Based
Costing, berikut ini merupakan penetapan harga jual dengan mark up masing-masing 30%.
Jadi, harga jual dengan menggunakan harga pokok produksi sistem Activity Based Costing
untuk produk tas selempang yaitu sebesar Rp 133.385 per-unit, tas pundak yaitu sebesar Rp
138.616 per-unit, tas ransel sebesar Rp 96.877, dan tas tangan sebesar Rp 177.462.

Perbandingan HPP Sistem Kanara_id dengan Sistem Activity Based Costing


Tabel 5
Selisih Alokasi BOP Sistem Kanara_id Dengan Sistem ABC
BOP Menurut BOP Menurut
Selisih
Nama Produk Sistem ABC Sistem Kanara_id
(Rp)
(Rp) (Rp)
Tas selempang 18.209.000 21.904.316 -3.695.316
Tas pundak 21.899.450 18.238.448 3.661.002
Tas ransel 16.575.750 13.936.356 2.639.394
Tas tangan 19.321.000 15.420.881 3.900.119

Dari tabel diatas diperoleh perbandingan yang terlihat pada sistem yang digunakan
Kanara_id bahwa pembebanan BOP yang tidak menggunakan pemacu aktivitas (cost driver)
menyebabkan terjadinya pembebanan BOP yang kurang tepat. Pemerataan biaya secaraumum
biasanya dilakukan oleh pelaku usaha sehingga pada kenyataannya masing-masing produk
tidak menggunakan sumber daya dalam jumlah yang sama.
Tabel 6
Selisih HPP per-unit Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Biaya per-unit Biaya per-unit
Selisih
Nama Produk Sistem ABC Sistem Kanara_id
(Rp)
(Rp) (Rp)
Tas selempang 102.604 102.706 -102
Tas pundak 106.628 106.506 122
Tas ransel 74.521 74.406 115
Tas tangan 136.509 136.356 153

Pada tabel 4.26 dalam sistem Activity Based Costing produk tas selempang memperoleh
HPP sebesar Rp 102.604 lebih tinggi Rp -102 dari HPP sistem Kanara_id, untuk produk tas
pundak memperoleh HPP sebesar Rp 106.628 lebih menguntungkan Rp 122 dari HPP sistem
Kanara_id, untuk produk tas ransel memperoleh HPP sebesar Rp 74.521 lebih menguntungkan
Rp 115 dari HPP sistem Kanara_id, dan untuk produk tas tangan memperoleh HPP sebesar Rp
136.509 lebih menguntungkan Rp 153 dari HPP sistem Kanara_id.
Perbandingan Harga Jual Sistem Kanara_id dengan Sistem Activity Based Costing
Tabel 7
Selisih Harga Jual per-unit Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Sistem Activity
Nama Produk Sistem Kanara_id Selisih
Based Costing
Tas selempang 133.385 133.518 -133
Tas pundak 138.616 138.458 158
Tas ransel 96.877 96.728 149
Tas tangan 177.462 177.263 199

Tabel 8
Selisih Harga Jual per-lusin Sistem Kanara_id dengan Sistem ABC
Sistem Activity
Nama Produk Sistem Kanara_id Selisih
Based Costing
Tas selempang 1.600.618 1.602.212 -1.595
Tas pundak 1.663.390 1.661.492 1.897
Tas ransel 1.162.523 1.160.732 1.790
Tas tangan 2.129.543 2.127.152 2.391

Selisih harga jual per lusin dengan sistem Activity Based Costing untuk produk tas
selempang sebesar Rp -1.595, tas pundak sebesar Rp 1.897, tas ransel sebesar Rp 1.790, dan
tas tangan sebesar Rp 2.391. Dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi
berdasarkan Activity Based Costing suatu usaha akan memperoleh harga yang tepat sehingga
dalam menentukan harga jual pun dapat bersaing dengan harga jual di pasaran. Sistem Activity
Based Costing dapat mengalokasikan biaya aktivitas ke masing-masing produksecara tepat.

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka berikut ini adalah kesimpulan dari
hasil penelitian antara lain:
1. Sistem perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh Kanara_id adalah sistem
tradisional yang sederhana dimana mencerminkan bahwa pembebanan biaya overhead
secara merata tidak menunjukkan kestabilan pada produksi yang dihasilkan. Semakin tinggi
jumlah produksinya maka semakin tinggi pula konsumsi dari pembebanan biaya overhead
tersebut begitupun sebaliknya. Sehingga, harga jual yang dihasilkan pun tidak bisa menutup
sepenuhnya biaya-biaya yang dikeluarkan.
2. Dengan menggunakan Activity Based Costing, perhitungan harga pokok produksi
didasarkan adanya aktivitas-aktivitas yang terjadi dan juga dapat mengidentifikasi pemacu
biaya (cost driver) dengan kelompok sejenis untuk setiap produk. Maka dari itu, diperoleh
perbedaan harga pokok produksi yang telah ditetapkan oleh Kanara_id. Harga pokok
produksi dengan metode Activity Based Costing menghasilkan harga jual yang lebih tinggi
namun dapat menekankan pembebanan biaya overhead yang dikeluarkan. Sehingga,
Kanara_id dapat memaksimalkan proses produksinya agar mendapatkan keuntungan secara
akurat.
Berikut ini beberapa saran yang direkomendasikan kepada pihak UMKM Kanara_id:
1. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing sebagai dasar
penetapan harga jual dapat dijadikan masukan atau evaluasi dalam perhitungan biaya
pada masing-masing produk. Untuk dapat menerapkan sistem ini dibutuhkan beberapa
perubahan yang memakan waktu dan tenaga sehingga menghasilkan perubahan sistem
pembukuan dan dibutuhkan juga suatu komitmen serta dukungan dari para karyawan.
2. Pemilik usaha dapat melakukan rekayasa ulang proses produksi yang dimulai dari bahan
baku hingga menjadi barang jadi agar dalam penentuan harga jualnya tidak sembarangan
terpaku dalam memperoleh laba yang diharapkan.
3. Penelitian ini hanya sebatas memberikan rekomendasi bagi perusahaan dalam
perhitungan harga pokok produksi yang lebih tepat dan akurat. Sedangkan untuk
penerapannya diserahkan kembali kepada kebijakan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Penggunaan daftar pustaka dengan APA STYLE

Abdullah, Firdaus Ahmad Dunia dan Wasilah. (2012). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Anta, Agus. (2017). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity
Based Costing sebagai Dasar Penentuan Harga Jual. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Bastian, Bustami, dan Nurlela. (2009). Akuntansi Biaya. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku Satu. Edisi Keempat Belas. Jakarta:
Salemba Empat.
Guntur, Dr. Effendi M. (2010). Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Sagung Seto. Hansen dan Mowen. (2007). Akuntansi Manajemen. Buku Dua. Edisi Tujuh.
Jakarta: Salemba Empat.
Hansen dan Mowen. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Delapan. Jakarta: Salemba Empat.
Harini. 2008. Penetapan Harga. Jakarta: PT Gramedia.
Hongren, Charles T., et al. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi Tujuh. Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia.
Indrayati. (2017). Akuntansi Manajemen. Malang: Media Nusa Creative.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2016). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13 Jilid
1. Jakarta: Erlangga
Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN
Purwanti, A., dan Prawironegoro, D. (2013). Akuntansi Manajemen. Edisi Tiga Revisi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Siregar, Baldric, dkk. (2013). Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Baldric, dkk. (2013). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Baldric, dkk. (2014). Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi Dua. Yogyakarta: BPFE
Witjaksono, Amanto. (2013). Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yusiawati, Vera. (2017). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode
Activity Based Costing sebagai Penetapan Harga Jual pada Setia Jaya.

Anda mungkin juga menyukai