Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KERJA PRAKTIK

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BANGKA BELITUNG


BIDANG PERNCANAAN

Laporan Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan


Program Kerja Praktik Studi Sarjana Terapan Transportasi Darat
Guna Memperoleh Penilaian Pada Tugas Akhir Semester VIII

Oleh
BAGUS DIAN PRATAMA
Notar : 17.01.016

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TRANSPORTASI DARAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
BEKASI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK DI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI
BANGKA BELITUNG BIDANG PERENCANAAN
Oleh

BAGUS DIAN PRATAMA


Notar : 17.01.016

Disetujui untuk Diajukan pada


Laporan Kerja Praktik Program Studi Sarjana Terapan Transportasi Darat
Bekasi, 27 Juli 2020

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Tanda Tangan

BUDIHARSO HIDAYAT, MT
NIP.19661120 199203 1 002 (……………….……..…………….)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
BEKASI 2020

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Kerja praktik yang bertempat di DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIDANG PERENCANAAN dapat
diselesaikan dengan tepat waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari
dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, tentunya
penulisan laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Hindro Surahmat, ATD, M.Si selaku Direktur Politeknik Transportasi
Darat Indonesia-STTD;
2. Ibu Dessy Angga Afrianti, S.SiT, MT, M.Sc selaku Ketua Jurusan Diploma IV
Transportasi Darat;
3. Budiharso Hidayat, MT selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan mengarahkan
penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
4. Bapak K. A. Tajudin, SH., MH selaku Kepala Dinas Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang telah memberikan ijin dan membantu kelancaran
selama kegiatan kerja praktik ini.
5. Bapak Zanuari Anizar, SH selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang telah membantu kelancaran selama
kegiatan kerja praktik ini.
6. Bapak Hendra Irfansyah, S.IP, M.H. selaku Kepala Bagian Perencanaan Dinas
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah membantu kelancaran
selama kegiatan kerja praktik ini.
7. Bapak Hakiim Lazuardi S.S.T (TD). selaku pembimbing lapangan, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan bimbingan dan
membantu kegiatan kerja praktik ini.
8. Seluruh Pegawai Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah
membantu kelancaran kegiatan kerja praktik ini.

i
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah berkenan memberikan bantuan dalam bentuk apapun.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari semurna, karena
keterbatasan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan kerendahan
hati penulis sangat berterimakasih atas kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak (pembaca) demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembacanya. Terima Kasih.

Bekasi, 27 Juli 2021

Penulis

BAGUS DIAN PRATAMA

NOTAR : 17.01.016

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
I.1 Latar Belakang..................................................................................1
I.2 Ruang Lingkup Magang.....................................................................3
I.3 Tujuan dan Manfaat Magang..............................................................3
BAB II............................................................................................................5
GAMBARAN UMUM..........................................................................................5
II.1 Visi, Misi dan Tugas Pokok Perusahaan..............................................5
II.2 Struktur Organisasi..........................................................................6
II.3 Sejarah dan Profil Perum Damri Cabang Pangkal Pinang...................11
BAB III.........................................................................................................15
LAPORAN KEGIATAN MAGANG.......................................................................15
III.1 BENTUK KEGIATAN MAGANG DI PERUM DAMRI CABANG................15
PANGKAL PINANG................................................................................15
A. Bentuk Kegiatan Kerja Praktik........................................................17
B. Prosedur Kerja Kerja Praktik..........................................................17
B. PROSEDUR KERJA MAGANG..........................................................33
C. KENDALA KERJA...........................................................................42
D. PEMECAHAN.................................................................................44
BAB IV..........................................................................................................45
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................45
IV.1 KESIMPULAN.................................................................................45
IV.2 SARAN..........................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................47

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi Pperum DAMRI Cabang Pangkal Pinang 7

Gambar II.2 Struktur Organisasi Perum DAMRI Cabang Pangkal 8

Gambar II.3 Kantor Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang12

Gambar II.4 Loket tiket dan Ruang Tunggu Perum DAMRI cabang Pangkal
Pinang13

Gambar II.5 Ruang Administrasi Perum DAMRI cabang Pangkal Pinang 14

Gambar II. 6 Ruang Teknis Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang14

Gambar III. 1 Angkutan Bandara DAMRI Cabang Pangkal Pinang17

Gambar III. 2 Angkutan Komersil DAMRI Cabang Pangkal Pinang18

Gambar III. 3 Angkutan Perintis DAMRI Cabang Pangkal Pinang18

Gambar III.4 Angkutan Pariwisata DAMRI Cabang Pangkal Pinang19

Gambar III.5 Peta Jaringan Trayek DAMRI Cabang Pangkal Pinang20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Transportasi adalah salah satu fasilitas yang mendukung kegiatan
manusia yang merupakan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan oleh
manusia, sehingga transportasi tidak dapat dipisahkan dari berbagai aspek
kegiatan manusia. Tanpa adanya sebuah transportasi maka manusia tidak
dapat melakukan sebuah mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lainnya,
yang artinya tanpa transportasi manusia akan terisolasi di sebuah tempat dan
sulit untuk melakukan pergerakan ke tempat lainnya. Berbagai manfaat dari
mobilisasi bisa dilihat dari aspek-aspek yang sesuai dengan tujuannya
masing-masing yaitu aspek ekonomi, politik dan juga aspek sosial. Sebuah
transportasi sangat diharapkan untuk berfungsi memindahkan sebuah obyek
selamat sampai tujuan dan juga memindahkan obyek dengan cepat, tanpa
kendala, hambatan serta tidak membuat manusia merasa lelah selama
melakukan perjalanan. Selain itu, salah satu hal penting yang juga
diharapkan adalah transportasi tidak memunculkan biaya ekonomi yang
tinggi untuk melakukan perjalanan. Perkembangan dari sebuah transportasi
begitu penting untuk dibahas dan dipelajari dalam sebuah pembelajaran di
sebuah institusi yang berkaitan dengan transportasi.

Salah satu perguruan tinggi kedinasan yang menekankan pembelajaran


tentang transportasi khususnya di perhubungan darat adalah Sekolah Tinggi
Transportasi Darat. Sebagai sebuah institusi pendidikan, Sekolah Tinggi
Transportasi Darat memiliki peranan yang penting dalam pengembangan
sumber daya manusia dan juga dalam meningkatkan daya saing sebuah
bangsa dibawah naungan kementrian perhubungan. Lulusan dari lembaga
pendidikan Sekolah Tinggi Transportasi Darat harus memiliki kualitas yang
profesional, berintegritas tinggi, dan beretika agar peran yang penting
tersebut dapat dijalankan dengan baik.

1
Semakin berkembangnya sebuah zaman, maka masyarakat akan semakin
menuntut kemudahan dalam mobilitas dan juga fleksibilitas dalam
transportasi. Untuk mengurangi kemacetan di jalan dan juga demi
meningkatkan keselamatan maka masyarakat membutuhkan sebuah
transportasi umum untuk perjalanan baik di dalam kota, antar propinsi
bahkan perjalanan antar pulau, dengan adanya transportasi umum ini
tentunya lebih efisien karena dapat mengurangi kemacetan di jalan.
Masyarakat memiliki berbagai macam kebutuhan dan alasan ekonomi yang
berbeda-beda, dengan perbedaan kebutuhan tersebut, jasa transportasi bus
merupakan masyarakat masih membutuhkan jasa tranportasi bus adalah
salah satu pilihan transportasi masyarakat yang selalu mengalami
peningkatan permintaan setiap waktu. peningkatan permintaan transportasi
ini harus membuat pemerintah menunjukkan perhatian lebih agar pelayanan
dan perjalanan yang dibutuhkan oleh masyarakat tetap terkondisikan dengan
baik. Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan
instansi yang bertanggung jawab dalam sektor transportasi, baik itu
perhubungan darat, perhubungan laut, maupun perhubungan udara.

Untuk Taruna/i Sekolah Tinggi Transportasi darat yang menekankan


pendidikan transportasi, pembelajaran mengenai pemenuhan jasa pelayanan
yang sekaligus merupakan instansi pemerintahan yang bertanggung jawab
terhadap sektor transportasi adalah pembelajaran yang menarik. Oleh
karena itu, sangat diperlukan untuk mendapatkan ilmu yang berkaitan
dengan kegiatan magang agar dapat memberikan pengalaman yang
komprehensif untuk semua Taruna/i Sekolah Tinggi Transportasi Darat
berkaitan dengan dunia kerja sesungguhnya yang akan dihadapi setelah
lulus. Dengan begitu, Taruna/i nantinya diharapkan akan menyesuaikan diri
dengan cepat pada lingkungan kerja dan memiliki kualitas yang tinggi, serta
dapat berkontribusi untuk perkembangan instansi dan perkembangan diri.

2
I.2 Ruang Lingkup Magang
Penulisan laporan telah disesuaikan dengan berbagai kegiatan penulis
selama pelaksanaan magang di Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Maka diperoleh ruang lingkup praktik magang sebagai berikut :
1. Pada bagian Perencanaan Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2. Pada bagian loket mengenai sistem Keberangkatan Kendaraan dan
Pengambilan Penumpang Damri Cabang Pangkal Pinang.
3. Survai langsung ke lapangan pada trayek angkutan perintis Damri Cabang
Pangkal Pinang

I.3 Tujuan dan Manfaat Magang


I.3.1 TUJUAN
Tujuan kegiatan magang ini adalah sebagai berikut :
1. Melatih kemampuan taruna untuk menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri, mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan
mengambil keputusan dalam bekerja;
2. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang
lain di dalam dunia kerja;
3. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik
sehingga mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai
dengan latar belakang bidang ilmu yang telah dipelajari.
4. Memperkenalkan Taruna pada dunia kerja di bidang perencanaan
sehingga memiliki wawasan, keterampilan dan pengetahuan serta
motivasi yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi dimasa
yang akan datang.
5. Melatih kemampuan taruna untuk mampu memecahkan masalah
dan mengambil keputusan dalam bekerja sehingga menghasilkan
lulusan Program Studi Sarjana Terapan Transportasi Darat yang
prima, profesioanl, dan beretika.

3
I.3.2 MANFAAT

Kegiatan magang bermanfaat bagi taruna/I untuk meningkatkan


pengetahuan dan pengalaman. Adapun manfaat dari kegiatan magang ini
adalah :

a. Sebagai dasar taruna/I untuk persiapan dalam menghadapi dunia


kerja nanti.
b. Meningkatkan kompetensi personal, social dan profesionalitas
sumber daya manusia yang dimiliki akan meningkat dan menjadi
lebih baik.
c. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman
kerja pada bidang perencanaan.
d. Taruna/i dapat melatih diri agar tidak panik dalam menghadapi
permasalahan dunia kerja dan melatih kemampuan kerja sama
terhadap sesama rekan kerja maupun atasan di dalam pekerjaan.
e. Taruna/i dapat membandingkan bagaimana penerapan ilmu yang
didapatkan dibangku perkuliahan dengan penerapan secara nyata
dalam dunia kerja.
f. Taruna/i dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di lapangan
kerja, mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dari pendidikan kedalam
dunia kerja dan menambah wawasan dalam berinteraksi kedalam
dunia kerja.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

II.1 Visi, Misi dan Tugas Pokok Dinas Perhubungan Provinsi Bangka
Belitung
II.1.1 Visi
“Babel Sejahtera, Provinsi Maju yang Unggul di Bidang Inovasi
Agropolitan dan Bahari dengan Tata Kelola Pemerintahan dan
Pelayanan Publik yang Efisien dan Cepat Berbasis Teknologi”

II.1.2 Misi
1. Meningkatkan pembangunaan  ekonomi berbasis potensi daerah;

2. Mewujudkan infrastruktur dan konektifitas daerah yang berkualitas;

3. Meningkatkan sumber daya manusia unggul dan handal;

4. Meningkatkan kesehatan masyarakat ;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan


pembangunan demokrasi;

6. Meningkatkanpengendalian bencana dan kualitas lingkungan hidup.

II.1.3 Tugas pokok

Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu gubernur


melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perhubungan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Provinsi. Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:
1. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang
perhubungan yang menjadi kewenangan Provinsi;
2. penyelenggaran kebijakan teknis di bidang perhubungan yang
menjadi kewenangan Provinsi;
3. penyelenggaraan administrasi Dinas Perhubungan;

5
4. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas Perhubungan;
dan
5. penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh atasan

II.2 Struktur Organisasi


Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meiliki 4
bidang yaitu :

1. Sekretariat
Sekretariat sendiri membawahi tiga bagian, yaitu :
1) Bagian Keuangan
2) Bagian Perencanaan
3) Bagian Umum

2. Bidang Perhubungan Laut


Bidang Perhubungan Laut sendiri membawahi tiga seksi yaitu :
1) Seksi Kepelabuhanan
2) Seksi Keselamatan Pelayaran dan Angkutan Laut
3) Seksi Perkapalan dan Kepelautan

3. Bidang Perhubungan Darat


Bidang Perhubungan Darat sendiri membawahi tiga seksi yaitu :

1) Seksi Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP)


2) Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas
3) Seksi Prasarana Keselamatan, Sarana dan Prasarana LLAJ

4. Bidang Pengendalian, Operasional dan Kebandarudaraan


1) Seksi Kebandarudaraan
2) Seksi Operasional
3) Seksi Pengendalian

6
KEPALA DINAS

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS

KASUBBAG UMUM KASUBBAG KASUBBAG


KEUANGAN PERENCANAAN

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG


PERHUBUNGAN PERHUBUNGAN LAUT PENGENDALIAN,
DARAT OPERASIONAL DAN
KEBANDARUDARAAN

KASI MANAJEMEN KASI KEPELABUHAN KASI PENGENDALIAN


REKAYASA LALU
LINTAS

KASI KESELAMATAN, KASI KESELAMATAN KASI OPERASIONAL


SARANA DAN PELAYARAN DAN
PRASARANA LLAJ ANGKUTAN LAUT

KASI ANGKUTAN KASI PERKAPALAN KASI


SUNGAI DANAU DAN DAN KEPELAUTAN KEBANDARUDARAAN
PENYEBERANGAN
(ASDP)

UPTD

Gambar 1. Sturktur Organisasi Dinas Perhubungan Kepulaun Bangka Belitung

7
Untuk memperjelas struktur organisasi Dinas Perhubungan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta bagaimana fungsi dan
tugas dari masing-masing jabatan dapat diuraikan sebagai berikut :

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas memimpin,


mengoordinasikan, membina, mengendalikan dan menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi kewenangan
Provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan
sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala
penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

a. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan


memimpin pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

b. penyelenggaraan administrasi Dinas Perhubungan;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang perhubungan;

d. penyelenggaraan dan pengoordinasian UPTD;

e. penyelenggaraan pembinaan dan promosi Pegawai Aparatur Sipil


Negara;

f. penyelenggaraan pembinaan kelompok jabatan fungsional;

Uraian tugas Kepala Dinas Perhubungan meliputi:

a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas


Perhubungan;

b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang


perhubungan;

c. menyelenggarakan urusan pemerintahan Provinsi di bidang


perhubungan meliputi bidang perhubungan darat, bidang
perhubungan laut, bidang pengendalian, operasional dan

8
kebandarudaraan dan kesekretariatan, serta koordinasi dan
pembinaan terhadap UPTD;

d. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan


Provinsi di bidang perhubungan;

e. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis serta


pelaksanaan urusan pemerintahan Provinsi di bidang perhubungan;

f. menyelenggarakan bidang perhubungan darat, bidang


perhubungan laut, bidang pengendalian, operasional dan
kebandarudaraan, serta UPTD;

g. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi


pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya, dalam dan luar
negeri di bidang Perhubungan;

h. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan


Provinsi di bidang perhubungan;

i. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan


pengadministrasian Dinas Perhubungan;

j. menyelenggarakan perumusan bahan RENSTRA, RENJA, RKT, RKA,


DPA, DIPA, TAPKIN, LAKIP, LKPJ dan LPPD lingkup Dinas
Perhubungan;

k. menyelenggarakan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan lingkup


Dinas Perhubungan;

l. menyelenggarakan penyampaian saran dan pertimbangan di


bidang perhubungan;

m. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas Perhubungan;

n. melaksanakan pembinaan dan promosi Pegawai Aparatur Sipil


Negara;

o. menyelenggarakan pengoordinasian dan pembinaan UPTD;

9
menyelenggarakan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

1. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan. Sekretariat
mempunyai tugas memverifikasi, mengoordinir, mempromosikan,
memimpin, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan
menyelenggarakan administrasi Dinas Perhubungan meliputi
perencanaan, umum dan kepegawaian, keuangan serta membantu
Kepala Dinas Perhubungan mengoordinasikan bidang-
bidang.Sekretariat dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan
fungsi:
a. penyelenggaraan dan pengoordinasian penyusunan rumusan bahan
kebijakan teknis di bidang perhubungan yang dilaksanakan oleh
bidang-bidang;
b. penyelenggaraan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi perencanaan, umum dan kepegawaian serta keuangan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan DinasPerhubungan;
d. penyelenggaraan pembinaan dan promosi Pegawai Aparatur Sipil
Negara;
e. penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh atasan.

Uraian tugas sekretariat meliputi:


a. mengoordinasikan penyelenggaraan pengkajian program kerja
Dinas Perhubungan;
b. memverfikasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis di bidang
perhubungan yang dilaksanakan oleh bidang-bidang;
c. mengoordinasikan penyelenggaraan perencanaan;
d. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administrasi
keuangan meliputi penganggaran, penatausahaan, serta
pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Dinas
Perhubungan;

10
e. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administrasi
kepegawaian;
f. mengoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administrasi umum
meliputi ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan
barang/asset, kehumasan, pengelolaan dan pelayanan sistem
informasi, keprotokolan serta pengelolaan perpustakaan dan
kearsipan Dinas Perhubungan;
g. mengoordinasikan penyelenggaraan pengkajian bahan penataan
kelembagaan dan ketatalaksanaan Dinas Perhubungan serta UPTD;
h. mengoordinasikan penyusunan bahan rancangan dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Dinas
Perhubungan;
i. mengoordinasikan penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahan
bahan RENSTRA, RENJA, RKT, RKA, DPA, DIPA, TAPKIN, LAKIP,
LKPJ DAN LPPD lingkup Dinas Perhubungan;
j. mengoordinasikan dan mengolah bahan tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan lingkup Dinas Perhubungan;
k. mengoordinasikan pengkajian bahan verifikasi, bahan rekomendasi
dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang perhubungan;
l. mengoordinasikan penyelenggaraan pengolahan bahan pembinaan
dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD;
m. memverifikasi kajian dan pertimbangan;
n. mengoordinasikan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
o. melaksanakan pembinaan dan promosi Pegawai Aparatur Sipil
Negara;
p. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Manager Usaha
Fungsi : pengelolaan kegiatan jasa angkutan jalan dan jasa-jasa
penunjang melalui penyelenggaraan kegiatan pemasaran,

11
pengembangan usaha, penyiapan dan pelaksanaan kegiatan
operasional pelayanan jasa, jaminan kesehatan dan kualitas
pelayanan jasa serta usaha-usaha lain yang dapat dilakukan oleh
cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai pangsa
pasar.
Tugas dari manager keuangan yaitu ;
a. Menyiapkann pengaturan kebijakan berskala cabang di bidang
pemasaran, pengembangan usaha, perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian operasi jasa angkutan, jaminan kesehatan dan
kualitas pelayanan jasa angkutan.
b. Mengkoordinir, mengorganisasikan, dan mengendalikan
penyelenggaraan usaha pokok perusahaan di bidang jasa
angkutan jalan, usaha penunjang dan usaha-usaha lain yang
dapat dilakukan oleh cabang.
c. Menyiapkan perencanaan kerja jangka pendek dan program kerja
cabang dibidang pemasaran, pengembangan usaha, operasi
pelayanan jasa, jaminan kesehatan dan kualitas pelayanan jasa
angkutan.
d. Menyiapkan laporan berkala hasil kegiatan pengusahaan jasa-jasa
cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Manager Teknik
Fungsi ; pengelolaan kegiatan penyiapan alat produksi jasa
perusahaan yang meliputi kegiatan perencanaan, penyediaan,
pemeliharaan alat produksi jasa angkutan agar dicapai kinerja
kelaikan kendaraan, kesiapan pakai dan kehandalan.
Tugas ;
a. Menyiapkan pengaturan kebijakan cabang dibidang perencanaan,
penyediaan, pemeliharaan alat produksi jasa angkutan jalan dan
fasilitas penunjang guna menjamin dapat disediakannya jenis,
jumlah dan kualitas kendaraan sesuai dengan kebutuhan jasa.

12
b. Menyiapkan rencana kerja jangka pendek dan program kerja
cabang dibidang penyediaan dan pemeliharaan alat produksi jasa
angkutan jalan serta fasilitas penunjang guna mendukung
kelancaran usaha.
c. Menyiapkan laporan berkala kesiapan pakai alat produksi, fasilitas
penunjang dan rekayasa Teknik cabang sesuai kebutuhan yang
berlaku.

4. Manager Keuangan, SDM dan Administrasi Umum


Fungsi ; menyiapkan perumusan kebijakan, pelaksanaan,
penelaahan, pengendalian dan laporan kegiatan akutansi,
perbendaharaan, sumber daya manusia, organisasi, administrasi dan
layanan umum rumah tangga kantor seusai ketentuan yang berlaku di
cabang, agar dicapai pengelolaan keuangan, produktivitas sumber
daya manusia dan organisasi, ketertiban dan kelancaran administrasi
kantor yang optimial.

Tugas ;
a. Menyiapkan konsep rencana kerja pendek dan program cabang di
bidang akutansi, anggaran, perbendaharaan, pajak, sumber daya
manusia, organisasi administrasi dan layanan umum rumah
tangga kantor, hubungan masyarakat, protokoler, hukum dan
pengadaan barang dan jasa.
b. Menyiapkan pengaturan kebijakan keuangan, sumber daya
manusia dan administrasi umum cabang yang menjamin hasil
pengelolaan akutansi keuangan, akutansi manajemen,
perbendaharaan, pajak, produktivas sumber daya manusia dan
organisasi, administrasi dan layanan umum rumah tangga kantor,
hubungan masyarakat, protokoler, hukum, pengadaan barang dan
jasa.

13
c. Mengkoordinir, pengorganisasian dan mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan, pengelolaan keuangan, sumber daya
manusia dan administrasi umum cabang.
d. Menyiapkan laporan berkala hasil pengelolaan kegiatan akutansi
keuangan akutansi manajemen, perbendaharaan, perpajakan,
sumber daya manusia, organisasi, admini

II.3 Sejarah dan Profil Perum Damri Cabang Pangkal Pinang


II.3.1 Sejarah Perum Damri Pangkal Pinang

Pada tahun 1943, terdapat dua usaha angkutan di jaman


pendudukan Jepang. JAWA UNYU ZIGYOSHA yang
mengkhususkan angkutan untuk mengangkut barang dengan truk,
gerobak, dan ZIDOSHA SOKYOKU yang melayani angkutan
penumpang dengan kendaraan bermotor.

Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, dibawa


pengelolaan Kementrian Perhoeboengan Republik Indonesia,
JAWA UNYU ZIGYOSHA berganti nama menjadi "Djawatan
Pengangkoetan" untuk angkutan barang dan ZIDOSHA SOKYOKU
berubah menjadi "Djawatan Angkutan Darat". Pada 25 November
1946, kedua jawatan itu digabungkan berdasarkan Makloemat
Menteri Perhoeboengan RI No.01/DAM/46 dibentuklah "Djawatan
Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia", disingkat DAMRI, dengan
tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus
dan truk. Tugas ini pula yang membuat semangat "Kesejarahan"
DAMRI yang telah memainkan peranan aktif dalam kiprah
perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia melawan
agresi Militer Belanda di Pulau Jawa.

Pada Tahun 1961, terjadi perubahan status DAMRI menjadi


Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan
PP No.233 Tahun 1961. Kemudian pada tahun 1965 BPUPN
dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN).

14
Pada Tahun 1982, DAMRI beralih status menjadi Perusahaan
Umum (PERUM) berdasarkan PP No.30 Tahun 1984, selanjutnya
dengan PP No. 31 Tahun 2002, hingga saat ini.

Gambar II. 1 Kantor Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

II.3.2 Profil Perum Damri Cabang Pangkal Pinang

Perum Damri Cabang Pangkal Pinang merupakan perusahaan


yang bergerak dibidang jasa transportasi umum yang bertujuan
untuk memberikan layanan jasa transportasi umum yang baik
kepada masyarakat dengan menciptakan suatu system angkutan
umum yang efisien dan berkualitas dalam mendukung
penyelengaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman,
nyaman dan tepat waktu. Alamat Perum Damri Cabang Pangkal
Pinang berada di Jl. Mentok No.24, Keramat, Kec. Rangkui, Kota
Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung 33684Jl.

Dalam memberikan pelayanannya kepada pelanggan, Bus


Perum DAMRI Cabang Pangkal pinang memberikan fasilitas yang

15
memadai dan memudahkan serta memenuhi keinginan pelanggan,
sedangkan pelayanan yang memuaskan (service excellent) harus
baik, benar dan jelas agar pelanggan merasa puas atas pelayanan
yang diberikan. Dan terakhir Kompetensi petugas pemberi
pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang
dibutuhkan. Beberapa hal tersebut apabila diterapkan maka
pelanggan akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Maka untuk mencapai kondisi tersebut, Bus Perum DAMRI Cabang
Pangkal pinang berusaha menciptakan suatu sistem pelayanan
yang optimal.

Gambar II. 2 Loket tiket dan Ruang Tunggu Perum DAMRI cabang Pangkal
Pinang

Gambar II. 5 Ruang Administrasi Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

16
Gambar II. 6 Ruang Teknis Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

BAB III
LAPORAN KEGIATAN MAGANG

III.1 BENTUK KEGIATAN MAGANG DI PERUM DAMRI CABANG


PANGKAL PINANG
Jadwal akademik dari Politeknik Transportasi Darat Indonesia-
STTD kegiatan magang di Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang
dilaksanakan mulai tanggal 9 Maret 2020 – 9 April 2020. Namun
karena terjadinya kendala pandemi Covid 19 Di Indonesia, maka
kegiatan magang di Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang hanya
dilakukan dalam waktu 1 minggu saja.

Berikut merupakan bentuk kegiatan pelaksanaan magang di


Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang selama 1 minggu;

17
JENIS
NO HARI/TANGGAL DOKUMENTASI DOKUMENTASI
KEGIATAN

Pengenalan
Perum Damri
serta
1 Senin/9 Maret 2020
pengecekan
SPPD sopir dan
tiket.

Kurvei Kantor
Selasa/10 Maret
2 baru perum
2020
damri
TABEL III.1 Kegiatan Magang di DAMRI Cabang Pangkal Pinang

Sidak Lintas
Rabu/11 Maret Trayek Pangkal
3
2020 Pinang-Batu
Betupang

Survei
perbandingan
KM Bus
Kamis/12 Maret perintis dengan
4
2020 GPS trayek
Pangkal
Pinang-Sungai
Liat

Mencetak
laporan GPS
Jumat/13 Maret
5 Bus perintis
2020
damri cabang
pangkal pinang

Sterilisasi Bus
Sabtu/14 Maret DAMRI
6
2020 melawan Covid
19

18
Minggu/15 Maret -
7 Libur -
2020
A. Bentuk Kegiatan Kerja Praktik
Pelaksanaan kerja praktik di Perum Damri Kantor Cabang Pangkal
Pinang telah dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu
bermulai tanggal 9 Maret 2020 – 20 Maret 2020.
Selanjutnya untuk pemberian ketentuan jenis pekerjaan kepada
taruna adalah sepenuhnya kewenangan General Manager Perum DAMRI
Kantor Cabang Pangkal Pinang.
Kemudian dalam kurun waktu 2 minggu jenis kegiatan yang
dilakukan di bidang usaha khususnya staf usaha yang telah dilaksanakan
oleh tim kerja praktik Damri Pangkal Pinang meliputi :
1. Membantu membuat AP2 atau Daftar Penjualan
Karcis (DPK)
2. Membantu membuat AP3 (daftar penumpang)
3. Membantu Menyusun AP5 harian serta bukti
lampiran pembayaran UDJ dan kelengkapan pemakaian BBM
4. Meng-input AP5 secara online ke SIMA DAMRI
5. Membantu membuat surat menyurat di bidang
administrasi usaha

19
B. Prosedur Kerja Kerja Praktik
Pada bagian ini prosedur merupakan penguraian secara spesifik
mengenai tata cara kerja untuk masing-masing jenis pekerjaan yang
dilakukan.

Pengemudi siap
Pengemudi selesai dinas sesuai jadwal Penyetoran
berangkat dengan
dengan membawa AP1 yang sudah UPP dan AP1
sudah menerima
diberikan sebelum berangkat ke petugas
biaya BBM dan UDJ loket

Perhitungan UPP oleh


Peng-input-an Pembuatan AP2, AP3, dan petugas loket dan
SIMA DAMRI AP5 oleh staf usaha pemberian AP1 ke
staf usaha

Gambar III. 1 Alur pembuatan AP2, AP3, dan AP5

1. Pembuatan AP2, AP3 dan AP5


AP2 adalah Daftar Penjualan Karcis (DPK). AP3 adalah daftar
penumpang. AP5 adalah laporan harian segmen AKDP, perintis, serta
borongan.

20
AP2, AP3 dan AP5 dibuat berdasarkan AP1 (Surat Perintah Dinas
Angkutan) yang telah diberikan oleh staf usaha sebelum pengemudi
berangkat. Jadi, sebelum pengemudi berangkat, pengemudi
menerima uang BBM, UDJ, serta lembar AP1 yang akan diisi. Lalu,
setelah pengemudi selesai dinas sesuai jadwal, pengemudi membawa
bukti AP1 yang telah diisi, bukti print out pengisian BBM oleh
pertamina, dan menyetor UPP ke petugas loket. Setelah itu,
dilakukan perhitungan UPP oleh petugas loket dan petugas loket
memberikan AP1 kestaf usaha untuk dibuatkan daftar pembayaran
UDJ, daftar pemakaian BBM, AP2, AP3, dan AP5. Daftar pembayaran
UDJ, daftar pemakaian BBM, AP2, dan AP5 harus ditandatangani oleh
Manager usaha.

21
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 2 AP 1 (Surat Perintah Dinas Angkutan)

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 3 Daftar Pembayaran UDJ AKDP Pangkal Pinang 9 Maret 2020

22
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 4 Daftar Pemakaian BBM AKDP Pangkal Pinang 9 Maret 2020

23
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 5 AP2 (Daftar Penjualan Karcis)

24
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 6 AP3 (Daftar Penumpang)

25
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 7 AP5 (Laporan Harian) AKDP Pangkal Pinang 9 Maret 2020

26
2. Peng-input-an SIMA DAMRI
SIMA (Sistem Informasi Manajemen dan Administrasi) DAMRI
adalah aplikasi yang menghubungkan DAMRI cabang dengan DAMRI
pusat. SIMA DAMRI telah memiliki master tersendiri, jadi staf usaha
hanya meng-input kode bus, rit, dan nama driver untuk dilaporkan ke
pusat.

Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 8 Portal SIMA DAMRI

3. Membuat surat di bidang usaha


Selama 2 minggu pelaksanaan kerja praktik, penulis membantu
membuat surat di bidang usaha yaitu surat beroperasi kembali bus 5765
dan 4771 serta surat rerouting trayek perintis Pangkal Pinang - Danau
Kaolin. Kedua surat ini ditandatangani oleh General Manager.

27
Surat dibuat oleh
bagian teknik, usaha,
atau keuangan

Ditanda tangani oleh


General manager

Gambar III. 9 Alur Pembuatan surat dinas Perum Damri Pangkal Pinang

Dari bagan alur standar prosedur pembuatan surat dinas Perum


Damri Pangkal Pinang diatas bahwa surat dinas dibuat oleh masing
masing bagian sesuai dengan kepentingan bagian tersebut baik dari
bagian teknik, usaha maupun keuangan. Selanjutnya diterima oleh
General Manager untuk di tanda tangani dan di cek ulang sesuai atau
tidak dengan konteks terkait pembuatan surat tersebut tersebut,

28
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 10 Surat beroperasi kembali bus 5765 dan 4771

29
Sumber : Dokumentasi Penulis

Gambar III. 11 Surat rerouting trayek perintis Pangkal Pinang - Danau Kaolin

30
A. Kegiatan Usaha DAMRI Cabang Pangkal Pinang
1. Angkutan Bandara
Perum DAMRI Setasiun Pangkalpinang saat ini melayani Angkutan
khusus Bandara,dengan pelayanan Executive dari dan ke Bandara
Depati Amir Pangkalpinang.
Trayek yang dilayani adalah :
 Bandara Depati Amir – Mentok ( PP )
 Bandara Depati Amir – Jebus ( PP )
 Bandara Depati Amir – Toboali ( PP )
 Bandara Depati Amir – Sungai Liat ( PP )

Gambar III. 1 Angkutan Bandara DAMRI Cabang Pangkal Pinang

2. Angkutan Komersil
Angkutan Komersil Perum DAMRI Setasiun Pangkalpinang
merupakan kegiatan operasional yang diarahkan untuk memperoleh
keuntungan dengan tidak mengesampingkan kepetingan masyarakat.
Trayek yang dilayani adalah :

 Trayek Pangkalpinang – Mentok (PP)


 Trayek Pangkalpinang – Manggar (PP)
 Trayek Pangkalpinang – Batu Betumpang (PP)
 Trayek Pangkalpinang – Toboali (PP)

31
 Trayek Pangkalpinang – Beriga (PP)
 Trayek Pangkalpinang – Sempan (PP)
 Trayek Pangkalpinang – RS Provinsi (PP)
 Trayek Pangkalpinang – Muntok via Kundi (PP)
 Trayek Pangkalpinang – Sebagin (PP)

Gambar III. 2 Angkutan Komersil DAMRI Cabang Pangkal Pinang

3. Angkutan Perintis
Angkutan Perintis Perum DAMRI Setasiun Pangkalpinang merupakan
Pelayanan angkutan ke daerah-daerah terisolir sebagai angkutan
perintis,dimana daerah tersebut tidak tersedia sarana transportasi yang
memadai dengan harga terjangkau. Trayek yang dilayani adalah :
 Trayek PKP – Sungai Liat
 Trayek PKP – Danau Kaolin

32
Gambar III. 3 Angkutan Perintis DAMRI Cabang Pangkal Pinang

4. Angkutan Pariwisata
Pelayanan transportasi wisata ini dihadirkan adalah untuk
menunjang pelayanan pariwisata yang ada di pulau Bangka. Sesuai
dengan program Pemerintah Provinsi Kep.Bangka Belitung yang telah
mencanangkan
Visit Babel Archie 2010 dan DAMRI terus memberikan dukungan penuh
terhadap program Pemerintah Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung.

Gambar III. 4 Angkutan Pariwisata DAMRI Cabang Pangkal Pinang

Berikut merupakan tabel trayek angkutan Perum DAMRI Cabang Pangkal


Pinang :

TABEL III.2 Trayek Angkutan Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

N0 SEGMEN TRAYEK KM(PP)


MENTOK 320
JEBUS 280
1 BANDARA
TOBOALI 280
SUNGAI LIAT 92
BERIGA 300
SEMPAN 72
RS. PROVINSI 49
MUNTOK VIA KUNDI 324
2 KOMERSIL SEBAGIN 146
MENTOK 300
TOBOALI 280
BATU BETUMPANG 250
MANGGAR 250
DANAU KAOLIN 142
3 PERINTIS
SUNGAI LIAT 92

Sumber : Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang, 2020

33
Sumber: Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

Gambar III. 12 Jaringan Trayek Angkutan Perum DAMRI Cabang Pangkal Pinang

34
B. PROSEDUR KERJA MAGANG
Berbagai unit kerja yang ditugaskan memiliki beberapa prosedur kerja
yang menjadi acuan menjalankan profesi tersebut. Berikut merupakan
prosedur yang harus ditepati di masing-masing profesi kerja.

1. Bidang Operasional dan Usaha

Profesi kerja dibidang operasional adalah pusat dari berbagai


jalanya operasi alat produksi Bus Kantor Cabang Pangkal Pinang. Tugas
pada bidang operasional diawali dengan mengetahui berapa informasi
armada yang berjalan di Damri Kantor Cabang Pangkal Pinang. Setelah
mengetahui berapa armada yang bisa digunakan dan layak dalam
produksi maka pihak operasional atau usaha mengatur jalanya operasi
tersebut diantaranya mengatur jadwal keberangkatan, tarif perjalanan,
rute trayek dan informasi penumpang.
Prosedur kerja sebagai pusat informasi yang harus ditepati adalah
sebagai berikut :
a) Jam kerja bidang operasional dan usaha dimulai pukul 08.00 WIB s.d
16.00 WIB. Sementara untuk jam lembur sampai jam 22.00 WIB
karena bidang operasioanal juga menunggu laporan bus yang datang
untuk masuk ke pool.
b) Staff operasional dan usaha berkoordinasi dengan crew pengemudi
serta petugas loket untuk megatur dan memberikan informasi
mengenai jadwal crew untuk penjemputan penumpang di agen-agen
atau kode bus yang diberangkatkan pada hari tersebut.
c) Staff operasional dan usaha harus mengetahui jalanya alur produksi
atau system pemberangkatan penumpang Perum Damri Kantor
Cabang Pangkal Pinang.
d) Staff operasional dan usaha harus dapat berkomunikasi serta
berkoordinasi dengan baik pada bidang lain untuk segala
kemungkinan perubahan informasi maupun jadwal serta mengenai
kondisi armada yang mampu produksi .

35
e) Staaf operasional harus memberikan seluruh informasi yang terbaru
kepada petugas tiket maupun calon penumpang pengguna Angkutan
Damri.
f) Ketika bus berangkat maupun datang staff operasional dan usaha
harus selalu berada di pool karena untuk memantau jalannya produksi
tersebut.
g) Staff operasional dan usaha dapat membantu dan memberi saran
kepada calon penumpang atau pengguna jasa Damri Kantor Cabang
Pangkal Pinang.
h) Staff operasional dan usaha akan mengarahkan calon penumpang
AKAP untuk menuju ruang tunggu untuk kemudian mendapat arahan
lebih lanjut dari petugas pengarah lapangan.
i) Staff operasioanal harus bersikap fleksibel dan sigap menerima segala
perubahan keadaan ketika beroperasi.
j) Staff operasional dan usaha membuat segala ketentuan yang
berhubungan dengan tarif yang selanjutnya di lanjutkan ke atasan
Damri Kantor Cabang Pangkal Pinang.

Beberapa hal diatas telah mengatur dan sebagai acuan prosedur kerja
Petugas staff operasioanal. Tupoksi dan deskripsi kerja lain adalah sesuai
arahan staff bidang operasiaonal dan usaha serta pembimbing lapangan.
Berdasarkan operasi dari armada yang ada Taruna STTD menganalisis
biaya operasional kendaraan melalui perhitungan yang sudah dipelajari di
lembaga pendidikan STTD.
Berikut merupakan spesifikasi dari kendaraan :
 Tipe Mesin Mercedes Benz OH 1521 dan Phoenix
 Jenis BBM solar
 Merk ban Dunlop tipe 11R 225
 Jenis oli mesin Pertamina Meditran SX Diesel 15W-40 CH-4
 Jenis oli garden Roret HD

36
dengan load factor 70% dan tarif sesuai dengan lapangan maka analisis
biaya pokok dan pendapatan sebagai berikut untuk Mercedes-Benz:

BIAYA POKOK PER PENUMPANG


1) Biaya per Bus – Km Rp 5,818
2) Jarak Kilometer 400
3) Biaya BOK per Bus – Hari Rp 2,327,345
4) Produksi Penumpang per Hari 30

Pendapatan Kotor Rp 2,700,000


Biaya Komisi Agen (10%) (kotor) Rp 270,000
PPH (5%) Rp 13,500
komisi agen - PPH (5%) (bersih) Rp 256,500

setelah pemotongan biaya komisi agen (bersih)


pendapatan kotor per hari
Rp 2,443,500

BOK KENDARAAN/ HARI PENDAPATAN TRAYEK


Rp 2,327,345 Rp 2,443,500

RASIO PENDAPATAN/BOK
1.050
LAYAK

Dalam analisis diatas dengan menggunakan load factor 70% dikatakan


layak karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran
yakni dengan rasio 1.050

37
dengan load factor 100% dan tarif sesuai dilapangan maka analisis biaya
pokok dan pendapatan sebagai berikut:

BIAYA POKOK PER PENUMPANG


1) Biaya per Bus – Km Rp 5,818
2) Jarak Kilometer 400
3) Biaya BOK per Bus – Hari Rp 2,327,345
4) Produksi Penumpang per Hari 43

Pendapatan Kotor Rp 3,870,000


Biaya Komisi Agen (10%) (kotor) Rp 387,000
PPH (5%) Rp 19,350
komisi agen - PPH (5%) (bersih) Rp 367,650

setelah pemotongan biaya komisi agen (bersih)


pendapatan kotor per hari
Rp 3,502,350

BOK KENDARAAN/ HARI PENDAPATAN TRAYEK


Rp 2,327,345 Rp 3,502,350

RASIO PENDAPATAN/BOK
1.505
LAYAK

Dalam analisis diatas dengan menggunakan load factor 100% dikatakan


layak karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran
yakni dengan rasio 1.505 lebih besar dari load factor sebelumnya.

38
dengan load factor 70% dan tarif sesuai dengan lapangan maka analisis
biaya pokok dan pendapatan sebagai berikut untuk Phoenix:

BIAYA POKOK PER PENUMPANG


1) Biaya per Bus – Km Rp 4,577
2) Jarak Kilometer 400
3) Biaya BOK per Bus – Hari Rp 1,830,986
4) Produksi Penumpang per Hari 30
Pendapatan Kotor Rp 2,700,000
Biaya Komisi Agen (10%) (kotor) Rp 270,000
PPH (5%) Rp 13,500
komisi agen - PPH (5%) (bersih) Rp 256,500

setelah pemotongan biaya komisi agen (bersih)


pendapatan kotor per hari
Rp 2,443,500

BOK KENDARAAN/ HARI PENDAPATAN TRAYEK


Rp 1,830,986 Rp 2,443,500

RASIO PENDAPATAN/BOK
1.335 LAYAK

Dalam analisis diatas dengan menggunakan load factor 70% dikatakan


layak karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran
yakni dengan rasio 1.335

39
dengan load factor 100% dan tarif sesuai dengan lapangan bok maka
analisis biaya pokok dan pendapatan sebagai berikut:

BIAYA POKOK PER PENUMPANG


1) Biaya per Bus – Km Rp 4,577
2) Jarak Kilometer 400
3) Biaya BOK per Bus – Hari Rp 1,830,986
4) Produksi Penumpang per Hari 54

Pendapatan Kotor Rp 4,860,000


Biaya Komisi Agen (10%) (kotor) Rp 486,000
PPH (5%) Rp 24,300
komisi agen - PPH (5%) (bersih) Rp 461,700

setelah pemotongan biaya komisi agen (bersih)


pendapatan kotor per hari
Rp 4,398,300

BOK KENDARAAN/ HARI PENDAPATAN TRAYEK


Rp 1,830,986 Rp 4,398,300

RASIO PENDAPATAN/BOK
2.402 LAYAK

Dalam analisis diatas dengan menggunakan load factor 100% dikatakan


layak karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran
yakni dengan rasio 2.402

40
2. Pengambilan Penumpang Dari Agen

Petugas pengarah maupun pengambilan penumpang dari agen lebih


banyak melakukan tugas di luar kantor.
Berikut merupakan Standard Operational Procedure (SOP) kerja pengarah
dan pengambil penumpang :
a) Pengarah lapangan maupaun pengambil penumpang memastikan
armada yang telah siap berdasar informasi dan koordinasi dengan
staff operasional dan usaha.
b) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang berkoordinasi dengan
staff operasional dan usaha untuk mengetahui pada hari itu akan
mengambil penumpang di agen yang telah ditentukan.
c) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang mengarahkan
penumpang mengenai pengecekan maupun bus mana yang akan
berangkat ke tujuan yang telah dtentukan.
d) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang memastikan
keberangkatan bus sesuai dengan jadwal yang telah dikoordinasikan
dengan pihak operasional sebelumnya .
e) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang berkoordinasi dengan
staff operasional terkait dengan jumlah penumpang dan armada yang
digunakan. Jika sudah mendekati jadwal keberangkatan maka para
petugas akan mengarahkan semua penumpang dari semua armada.
f) Pengarah lapangan harus membantu penumpang dalam penataan
bagasi.
g) Pengarah lapangan juga dapat mengikuti perjalanan bus.
h) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang harus melakukan
pengecekan jumlah penumpang masing-masing tujuan perjalanan
yang kemudian akan dilaporkan kepada petugas yang telah bersiap di
daerah pengecekan.
i) Pengarah lapangan dan pengambil penumpang harus menyerahkan
rekapitulasi kepada bagian staff administrasi operasional.

3. Administrator Lembar Muatan Bus Antar Kota Antar Provinsi

41
Lembar Muatan Bus (LMB) merupakan suatu administrasi yang
penting dalam operasional armada yang ada di DAMRI. Berbagai
pengolahan LMB secara rinci telah dilakukan oleh bidang usaha DAMRI.
Berikut merupakan Standard Operatioal Prosedur (SOP) kerja yang
dilakukan oleh administrator LMB AKAP:
a) Petugas operasional menyiapkan formulir AP/1 dan AP/2.
b) Petugas operasional mengisi formulir AP/1 secara manual berupa :
 No. Polisi / Kode Bus
 Nama Pengemudi
 Trayek
 Tanggal keberangkatan
 Formasi Kantor yang menerbitkan AP/1
 Jarak Tempuh
 Keterangan
c) Meminta tanda tangan manajer usaha dan memberi cap kantor.
d) Petugas operasional memberi paraf pada AP/2
e) Petugas operasional meminta tanda tangan pengemudi.
f) Petugas operasional menyerahkan AP/1 dan AP/2 kepada pengemudi.
Beberapa hal diatas merupakan kegiatan pada bidang operasioanal
secara rutin .

4. Administrator Keuangan dan Usaha

Profesi kerja di bidang keungan bisa dikatakan baku. Semua jalanya arus
keungan di kelola oleh bidang ini. Berikut merupakan Standard
Operational Procedure (SOP) kerja dan jalanya alur keuangan sebagai
berikut :
a) Staff keuangan membuat rekapitulasi mengenai alur keungan yang
masuk dalam kantor tersebut. hal ini dilakukan di bagian kasir , lalu di
rekap oleh staff keuangan dan di input di format exel. Dalam hal ini
rekapan AP/3 dan AP/2 juga dikerjakan oleh staff keuangan.
b) Setalah pihak keuangan menerima semua lembar operasi keuangan
maka di rekap di AK/13 dan dimasukan ke buku besar.

42
c) Jika rekapan jalanya bus operasi sudah dilaksanakan maka staaf
membuat kajian mengenai laba rugi perusahaan tersebut berdasarkan
pemasukan dan pengeluaran operasi tersebut.
d) Dan ketika akhir bulan staaf keuangan juga membuat mengenai
pengasilan pegawai selama sebulan.

5. Petugas Tiket Di Loket Kkantor Cabang DAMRI Pangkal


Pinang dan Di Agen

Petugas tiket adalah salah satu profesi yang berinteraksi langsung


dengan calon penumpang dan pengguna jasa angkutan DAMRI. Dalam
penjualan tiket beberapa Standard Operational Procedure (SOP) kerja
yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Petugas tiket menempatkan diri di loket DAMRI Kantor Cabang
Pangkal Pinang pada jam dinas.
b) Petugas tiket harus melakukan koordinasi dengan staff operasional
dan usaha untuk armada yang dalam kondisi Siap Operasi pada hari
tersebut.
c) Ketika ada calon penumpang petugas tiket menanyakan tujuan calon
penumpang dan berkomunikasi dengan baik untuk pemilihan tempat
duduk.
d) Petugas tiket menyiapkan tiket dan jadwal keberangkatan untuk
diberikan kepada pembeli tiket.
e) Pembelian tiket hanya di layani untuk keberangkatan pada hari yang
sama dengan pembelian tiket.
f) Petugas tiket menyampaikan keberadaan ruang tunggu kepada calon
penumpang.

6. Pengatur dan Pengarah Penumpang Di Pool DAMRI Cabang


Pangkal Pinang

Calon penumpang yang akan diberangkatkan dari pool akan


sepenuhnya dipandu oleh petugas Damri. Pemanduan secara
berkelompok ini untuk memudahkan penumpang menuju area
keberangkatan maupun ruang tunggu. Berikut Standard Operational

43
Procedure (SOP) kerja pengatur dan pengarah penumpang di pool Damri
Pangkal Pinang :
a) Petugas pengarah penumpang berkoordinasi dengan pihak
operasional mengenai jumlah penumpang yang akan diberangkatkan .
b) Saat penumpang dari agen datang maka pengarah penumpang
menyiapkan area kedatangan dan memberi tahu dimana tempat
tunggu.
c) Petugas pengarah penumpang menyambut seluruh penumpang yang
terangkut dari agen-agen saat penumpang turun dari bus .
d) Jika ada barang bagasi yang dibawa oleh penumpang pengarah
penumpang membantu dan mengatur pendistribusian barang dan
atau bagasi penumpang.
e) Petugas pengarah penumpang memberikan instruksi kepada seluruh
penumpang untuk berkumpul di area keberangkatan ketika bus sudah
mau berangkat .
f) Petugas pengarah penumpang memandu penumpang menuju bus
tujuan penumpang yang seluruh armadanya telah bersiap di area
keberangkatan.

C. KENDALA KERJA

Taruna Sekolah Tinggi Transportasi Darat melaksanakan praktik kerja


selama 1 minggu. Dalam kurun waktu tersebut berbagai tugas dan profesi kerja
telah dikerjakan. Dalam berbagai kesempatan saat pelaksanaan tugas, penulis
telah melalui berbagai prosedur kerja yang berlaku. Tahapan kerja yang
komprehensif telah memberikan pengalaman berharga kepada penulis.
Pembelajaran menerapkan konsep teori ke praktik yang telah dipelajari di
Kampus Sekolah Tinggi Transportasi Darat selama 7 semester kebelakang.
Namun ada beberapa hal yang penulis temukan sebagai kendala dan
permasalahan dalam proses kegiatan magang. Kendala tersebut penulis temukan
ketika sedang melakukan kegiatan magang di kantor tersebut. Permasalahan
yang terjadi telah penulis inventarisir sebagai berikut :

44
1. Kurangnya sumber daya manusia (security) yang bertugas untuk
mengatur keluar masuknya bus dari gerbang perum damri
Pada saat taruna STTD melakukan kegiatan magang selama 1 minggu di
DAMRI Cabang Pangkal Pinang, taruna mendapatkan keluhan dari berbagai
pihak salah satunya yaitu pengemudi Bus Damri. Menurut salah satu
pengemudi mengatakan bahwa perlu adanya penambahan sumber daya
manusia dibidang keamanan (security) yang bertugas untuk mengatur keluar
masuknya bus DAMRI. Para pengemudi sering kesusahan untuk keluar
masuk POOL DAMRI dikarenakan kondisi bus yang besar sehingga butuh
bantuan untuk mengatur lalu lintas di pintu masuk dan keluar POOL DAMRI
Cabang Pangkal Pinang.
2. Kurangnya pengetahuan Masyarakat akan adanya bus perintis
trayek Pangkal Pinang-Danau Kaolin, serta rute yang dilewati
Pada saat taruna STTD melakukan kegiatan magang di Perum DAMRI
Cabang Pangkal Pinang. Pada hari kamis, 12 Maret 2020 taruna STTD
langsung turun kelapangan untuk melakukan survai pengecekan kilometer
bus perintis pada trayek Pangkal Pinang – Danau Kaolin. Survai ini dilakukan
dengan cara taruna STTD ikut menaiki bus perintis tersebut dari titik awal
sampai ke tujuan dan Kembali lagi ke titik awal. Kegiatan ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui bus perintis tersebut beroperasi sesuai dengan
trayek masing-masing. Selama berada di perjalanan taruna mendapatkan
permasalahan yaitu tidak adanya satupun orang yang menaiki bus perintis
tersebut. trayek bus perintis ini masih terbilang baru, namun sangat
disayangkan tidak adanya orang yang menaiki bus perintis tersebut.
3. Tidak Adanya Kantong Penumpang Di Bandara Depati Amir
Pada saat taruna STTD melakukan kegiatan magang di Perum DAMRI
Cabang Pangkal Pinang. Pada hari kamis, 12 Maret 2020 taruna STTD
langsung turun kelapangan untuk melakukan survai pengecekan kilometer
bus perintis pada trayek Pangkal Pinang – Danau Kaolin. Survai ini dilakukan
dengan cara taruna STTD ikut menaiki bus perintis tersebut dari titik awal
sampai ke tujuan dan Kembali lagi ke titik awal. Kegiatan ini dilakukan
bertujuan untuk mengetahui bus perintis tersebut beroperasi sesuai dengan
trayek masing-masing. Adapun lintasan trayek yang dilewati oleh bus
perintis yaitu Bandara Depati Amir. Dikarenakan masalah perijinan bus

45
perintis ini melewati Bandara Depati Amir namun tidak sampai masuk
bandara hanya lewat di jalan depan Bandara saja. Hal ini menyebabkan tidak
adanya kantong penumpang yang menaiki bus perintis tersebut.

D. PEMECAHAN

1. Penambahan Sumber Daya Manusia

untuk mempermudah para pengemudi dalam mengoperasikan


kendaraannya sehingga lebih efisien waktu, perlu adanya penambahan
sumber daya manusia di bidang keamanan (security) yang bertugas
untuk mengatur lalu lintas keluar masuknya bus DAMRI.

2. Melakukan Sosialisasi

Pada saat taruna STTD melakukan wawancara pada masyarakat di


Kota Pangkal Pinang. Kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui
bahwa adanya bus perintis yang melayani trayek Pangkal Pinang-Danau
Kaolin. Sehingga penulis menyarankan untuk Perum DAMRI Cabang
Pangkal Pinang agar Mengajak instansi terkait untuk melakukan
sosialisasi dan promosi tentang adanya bus perintis trayek Pangkal
Pinang-Danau Kaolin melalui media elektronik dan sebagainya.

3. Mengubah Rute Lintasan Bus Perintis

Setelah penulis melakukan survai observasi di lapangan, penulis


menyarankan untuk bus perintis trayek Pangkal Pinang – Danau Kaolin
dapat mengubah rute dengan tidak melewati Bandara Depati Amir
dikarenakan jarak dari pintu keluar Bandara Depati Amir menuju tempat
menunggu bus perintis trayek Pangkal Pinang – Danau Kaolin 600
meter. jarak yang jauh ditambah dengan adanya barang yang dibawa
penumpang menyebabkan tidak adanya kantong penumpang di Bandara
Depati Amir. Sehingga disarankan untuk mengubah rute lintasan untuk
tidak melewati Bandara agar lebih efisien waktu dan bahan bakar
kendaraan.

46
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan


kualitas pendidikan serta mempraktikan teori yang sudah di dapat
oleh taruna/i Sekolah Tinggi Transportasi Darat kedalam dunia kerja
yang asli.
b. Mewujudkan taruna/I dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman kerja di bidang angkutan umum serta pengolahan
administrasinya.
c. Memberikan evaluasi untuk mengukur kemampuan diri sendiri
terhadap teori yang dimiliki kedalam dunia kerja yang asli pada
perusahaan transportasi khususnya dalam bidang angkutan umum.
d. Melatih dan membiasakan diri dari pegambilan keputusan yang
terbaik, mandiri, dan menerapkan ilmu disiplin kedalam dunia
transportasi khususnya dalam manajeman angkutan umum.
e. Para pengemudi sering kesusahan untuk keluar masuk POOL DAMRI
dikarenakan kondisi bus yang besar sehingga butuh bantuan untuk
mengatur lalu lintas di pintu masuk dan keluar POOL DAMRI Cabang
Pangkal Pinang.
f. tidak adanya satupun orang yang menaiki bus perintis trayek Pangkal
Pinang – Danau Kaolin. trayek bus perintis ini masih terbilang baru,
namun sangat disayangkan tidak adanya orang yang menaiki bus
perintis tersebut.
g. bus perintis trayek Pangkal Pinang – Danau Kaolin melewati Bandara
Depati Amir namun tidak sampai masuk bandara hanya lewat di jalan
depan Bandara saja. Hal ini menyebabkan tidak adanya kantong
penumpang yang menaiki bus perintis tersebut.

47
IV.2 SARAN
Setelah kurang lebih selama 1 minggu melakukan magang di
Kantor Cabang Damri Pangkal Pinang ada beberapa saran atau
rekomendasi yang berguna untuk kemajuan pada kantor tersebut
maupun untuk taruna/I itu sendiri. Adapun rekomendasi yang diusulkan
selama dalam proses kegiatan magang adalah sebagai berikut:

a. Terus mengadakan inovasi dan strategi dengan kemajuan teknologi


yang ada untuk menghadapi persaingan yang ada.
b. Berusaha untuk selalu meningkatkan kenyamanan serta keamanan
pengguna jasa angkutan umum tersebut.
c. Antara staff kantor dan staff lapangan harus selalu berkoordinasi
mengenai informasi yang ada.
d. Staff lapangan atau petugas lapangan hendaknya selalu menjaga
kedisiplinan dari berbagai aspek, tanggung jawab, dan memberikan
pelayanan yang terbaik dengan para pengguna jasa angkutan umum
karena mengingat bahwa petugas lapangan merupakan petugas yang
bertatap muka langsung dengan para pengguna jasa angkutan
tersebut.
e. Hendaknya mulai membangun system tiket berbasis online guna
memberikan kemudahan kepada para pengguna jasa angkutan umum
dan mempermudah dalam hal pengawasan penumpang.
f. Untuk mempermudah para pengemudi dalam mengoperasikan
kendaraannya sehingga lebih efisien waktu, perlu adanya
penambahan sumber daya manusia di bidang keamanan (security)
yang bertugas untuk mengatur lalu lintas keluar masuknya bus
DAMRI.
g. Mengajak instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dan promosi
tentang adanya bus perintis trayek Pangkal Pinang-Danau Kaolin
melalui media elektronik dan sebagainya.
h. Untuk mengubah rute lintasan untuk tidak melewati Bandara agar
lebih efisien waktu dan bahan bakar kendaraan.

48
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Kegiatan Tambahan Selama 1 Minggu

49
50
51
Lamipran 2

Kebijakan Keselamatan

Lamipran 3

Jadwal Operasional DAMRI

52
Lamipran 4

Formulir Pemeriksaan Kendaraan

53
Lamipran 5

Surat Perintah Dinas

Lamipran 6

Daftar Nama Kendaraan DAMRI Cabang Ppangkal Pinang

54

Anda mungkin juga menyukai