PROFIL
PIMPINAN
Ir. ZULFIKRI, M.Sc., DEA
Direktur Jenderal
Perkeretaapian
Riwayat Pendidikan
Ekonomi Transportasi, Program Pasca Sarjana
Universitas LYON II ENTERQ, Perancis
(1997)
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Pada tahun 2019, Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melakukan peningkatan dan
pembangunan prasarana perkeretaapian antara lain:
4. Pembangunan jalur ganda kereta api layang antara Medan – Bandar Khalifah
merupakan pengembangan dari jalur kereta bandara dari Stasiun Medan menuju
Bandara Kualanamu. Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2015 dan progres
pada tahun 2019 telah selesai 100% serta telah dioperasikan pada Desember
2019.
5. Reaktivasi jalur kereta api antara Padang - Pulau Aer terdiri dari kegiatan
peningkatan jalur dan sterilisasi sepanjang 2,95 meter dan pembangunan shelter
Tarandam serta pembangunan stasiun Pulau Aer dengan progres fisik sebesar
100% dan target pengoperasian pada 2020.
RANGKUMAN EKSEKUTIF vii
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Bekasi Timur sebesar 61,18%. Adapun target operasi tahap pertama adalah
tahun 2021.
9. Pembangunan prasarana dan sarana kereta api ringan / Light Rail Transit (LRT)
Jakarta dengan panjang lintasan 5,8 km dan progres fisik telah selesai 100% dan
telah dilakukan pengoperasian secara komersial pada 1 Desember 2019.
14. Pembangunan jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo dimulai pada tahun 2018
dengan progres fisik 99% pada tahun 2019 atau sepanjang 11,12 km dan
peningkatan track 3,24 km pada lintas eksisting. Kereta api Bandara Adi
Soemarmo telah dioperasikan pada Desember 2019.
viii RANGKUMAN EKSEKUTIF
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
15. Pembangunan jalur ganda KA antara Solo Balapan – Kedung Banteng
sepanjang 42 km dengan progres pembangunan sampai dengan akhir tahun
2019 mencapai 100% dan telah beroperasi secara keseluruhan pada Agustus
2019.
17. Pembangunan jalur ganda dan Jembatan KA lintas selatan Jawa antara
Jombang – Madiun sepanjang 84 km dengan capaian progres fisik tahun 2019
telah selesai 100% dan operasi secara keseluruhan pada November 2019.
18. Pembangunan jalur ganda kereta api antara Jombang - Mojokerto sepanjang 24
km telah dimulai tahun 2018 dan merupakan pekerjaan lanjutan pembangunan
jalur ganda lintas selatan Jawa. Progres fisik hingga akhir tahun 2019 mencapai
52% dan ditargetkan selesai pada tahun 2020.
1. Perintis Cut Mutia: Realisasi jumlah penumpang kereta api mengalami kenaikan
sebanyak 4% dibanding tahun 2018. Jumlah penumpang sampai dengan akhir
tahun 2019 adalah sebanyak 41.284 orang jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebanyak 39.569 penumpang.
RANGKUMAN EKSEKUTIF ix
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2. KA Perintis Lembah Anai: Realisasi jumlah penumpang kereta api mengalami
kenaikan sebanyak 64% dibanding tahun 2018. Jumlah penumpang sampai
dengan akhir tahun 2019 adalah sebanyak 66.232 orang mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 40.445 orang.
x RANGKUMAN EKSEKUTIF
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Selain itu juga dilaksanakan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis
lainnya meliputi kegiatan administrasi bidang perencanaan, keuangan, hukum,
kepegawaian dan umum dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat
Jenderal Perkeretaapian sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian. Pada
tahun 2019, beberapa capaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian terkait dukungan
manajemen antara lain capaian nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
sebesar 83,30 atau predikat A, capaian tingkat maturitas Sistem Pengendalian Interen
Pemerintah (SPIP) mencapai level 3 (terdefinisi), penetapan 6 Peraturan Menteri
Perhubungan Bidang Perkeretaapian, serta penerbitan 30 perizinan bidang
penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum, perkeretaapian khusus dan
perizinan perpotongan/persinggungan. Selain itu, diperoleh pendapatan negara bukan
pajak sebesar Rp. 1.016.158.136.786.
Semoga Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2019 ini dapat
menjadi acuan dan referensi dalam rangka upaya meningkatkan kinerja Direktorat
Jenderal Perkeretaapian dimasa mendatang.
RANGKUMAN EKSEKUTIF xi
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
BAB 1 PENDAHULUAN
Transportasi merupakan salah satu urat nadi dalam mendorong dan meningkatkan
kegiatan perekonomian melalui penyediaan infrastruktur. Infrastruktur yang tersedia
tidak sebanding dengan pertumbuhan volume kendaraan, dan dalam menyikapi
permasalahan di bidang transportasi ini Pemerintah memilih suatu solusi yang dinilai
tepat agar dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa melalui
pembangunan sarana dan prasarana transportasi perkeretaapian.
Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan
keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut penumpang
maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang, faktor
keamanan yang tinggi, tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding
dengan moda tansportasi lainnya. Keunggulan dan karakteristik perkeretaapian tersebut
perlu dioptimalkan dalam upaya pengembangan sistem transportasi secara terpadu,
maka penyelenggaraannya mulai dari perencanaan, pembangunan, pengusahaan,
perawatan serta pengoperasiannya perlu diatur sebaik-baiknya sehingga terdapat
keterpaduan dan keserasian serta keseimbangan beban antar moda transportasi yang
selanjutnya dapat meningkatkan penyediaan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta
barang secara aman, nyaman, cepat, tepat, teratur dengan biaya yang terjangkau.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-1
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
b. Tujuan
d. Kegiatan pengelolaan lalu lintas dan angkutan kereta api meliputi penyelenggaraan
angkutan perintis, subsidi tarif angkutan ekonomi / PSO, penyelenggaraan angkutan
lebaran dan natal dan tahun baru serta angkutan motor gratis dengan kereta api.
1-2 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
f. Capaian pembangunan strategis lainnya meliputi capaian keberhasilan atau
penghargaan serta kegiatan pembangunan perkeretaapian dengan skema KPBU.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-3
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.5 STRUKTUR ORGANISASI
Lingkup tugas dan fungsi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan, serta kewenangan yang diembankan melalui UU Nomor 23
tahun 2007 tentang Perkeretaapian kepada Pemerintah Kementerian Perhubungan (c.q
Direktorat Jenderal Perkeretaapian) selaku pembina penyelenggaraaan perkeretaapian
nasional dalam mengatur, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan yang
dilakukan semua pihak terkait perkeretaapian.
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut di atas, Direktorat Jenderal
Perkeretaapian mempunyai struktur organisasi terdiri dari :
1-4 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
BAB 1 PENDAHULUAN 1-5
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
b. Penyiapan pengelolaan keuangan dan barang milik negara serta pembinaan tata
kelola Badan Layanan Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,
1-6 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
pemberian bimbingan teknis dan supervise, serta evaluasi dan pelaporan di bidang lalu
lintas dan angkutan kereta api.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
menyelenggarakan fungsi :
BAB 1 PENDAHULUAN 1-7
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.5.3 DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN
1-8 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan
teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-9
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana
perkeretaapian; dan
1-10 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan
teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.
Balai Teknik Perkeretaapian diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelas yaitu Balai Teknik
Perkeretaapian kelas I dan Balai Teknik Perkeretaapian kelas II. Dalam melaksanakan
tugasnya, Balai Teknik Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:
BAB 1 PENDAHULUAN 1-11
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I
Gambar 1. 3 Struktur Organisasi Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II
1-12 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL
Gambar 1. 4 Struktur Organisasi Balai Perawatan Perkeretaapian
BAB 1 PENDAHULUAN 1-13
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.5.8 BALAI PENGUJIAN PERKERETAAPIAN
Gambar 1. 5 Struktur Organisasi Balai Pengujian Perkeretaapian
1-14 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.5.9 BALAI PENGELOLA KERETA API RINGAN SUMATERA SELATAN
Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan sarana dan prasarana kereta api ringan Sumatera Selatan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan
menyelenggarakan fungsi :
Gambar 1. 6 Struktur Organisasi Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1-15
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.6 KOMPOSISI PEGAWAI
Jumlah 607
1-16 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 1. 7 Komposisi Pegawai Setditjen Perkeretaapian Berdasarkan (a) Tingkat Pendidikan
(b) Tingkat Golongan/Kepangkatan
Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
tahun 2019 berjumlah 54 pegawai, dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan
dan golongan/kepangkatan sebagimana pada Gambar 1 .8.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-17
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 1. 8 Komposisi Pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Berdasarkan
(a) Tingkat Pendidikan (b) Tingkat Golongan/Kepangkatan
1-18 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
C. Direktorat Prasarana Perkeretaapian
Gambar 1. 9 Komposisi Pegawai Direktorat Prasarana Perkeretaapian
Berdasarkan (a) Tingkat Pendidikan (b) tTngkat Golongan/Kepangkatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1-19
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
D. Direktorat Sarana Perkeretaapian
Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Sarana Perkeretaapian tahun 2019
berjumlah 56 pegawai, dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan
golongan/kepangkatan sebagaimana pada Gambar. 1.10.
1-20 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
E. Direktorat Keselamatan Perkeretaapian
Gambar 1. 11 Komposisi Pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian
Berdasarkan (a) Tingkat Pendidikan (b) Tingkat Golongan/ Kepangkatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1-21
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Komposisi sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di Balai Perkeretaapian sejumlah
266 pegawai, dapat diuraikan sebagaimana pada Tabel 1. 2.
8. Balai Pengujian 32
9. Balai Perawatan 21
1-22 BAB 1 PENDAHULUAN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-1
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2.1.2 PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Gambar 2. 1 Dokumen Reviu Renstra Bidang Perkeretaapian Tahun 2015 – 2019
Pada tahun 2019, dilaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun
2020 yang terdiri dari pagu kebutuhan, pagu indikatif, pagu anggaran dan pagu alokasi
anggaran. Penyusunan RKA dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor Km 69 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran.
Berdasarkan hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran, diperoleh dokumen Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun
Anggaran 2020 dengan pagu sebesar Rp12.563.709.953.000,00 (Dua Belas Triliun
Lima Ratus Enam Puluh Tiga Tujuh Ratus Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh
Tiga Ribu Rupiah).
2-2 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
a. Rupiah Murni sebesar Rp6.585.595.882.000,00
Gambar 2. 2 Surat Pengesahan DIPA Tahun Anggaran 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-3
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
7) Penyampaian usulan RKA tahun 2020 memperhatikan Kerangka Pembangunan
Jangka Menengah (KPJM) selama 3 (tiga) tahun yaitu termasuk indikasi kebutuhan
anggaran tahun 2021 dan 2022.
a. Peningkatan keselamatan;
b. Peningkatan konektivitas dan kapasitas;
c. Peningkatan pelayanan;
d. Tata Kelola dan regulasi.
1) Penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2019 termasuk revisi perjanjian
kinerja;
2) Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2018;
3) Penyusunan Laporan Monitoring Capaian Kinerja Triwulan I - IV tahun 2019;
4) Pelaporan capaian kinerja melalui aplikasi e-performance, e-sakip reviu dan e-
monev PP. 39 Bappenas.
Gambar 2. 3 Penerimaan Penghargaan dari Kemenhub Dalam Kepatuhan Pelaporan Capaian Kinerja
pada Aplikasi E-Performance
2-4 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Pada tahun 2019 juga dilakukan penilaian terhadap penyelenggaraan SAKIP tahun
2019 oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan. Hasil penilaian
Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah (AKIP) tahun 2019 adalah nilai 83,30 atau
predikat A. Secara rinci capaian kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian
berdsasarkan indikator kinerja program tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Persentase Capaian Kinerja Terhadap Indikator Kinerja Program Tahun 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-5
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2-6 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 4 Website Direktorat Jenderal Perkeretaapian (djka.dephub.go.id)
Gambar 2. 5 Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (portal.djka.dephub.go.id)
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-7
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2.1.5 PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 6 Kegiatan Penilaian Maturitas SPIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Pelaksanaan kegiatan studi di bidang perencanaan dimana telah disahkan melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor. LT.006/SK.14/DJKA/20 perihal
Pengesahan Kegiatan Studi Peningkatan dan Pembinaan Transportasi Perkeretaapian
pada Satuan Kerja Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2018 - 2019
meliputi:
a. Studi Potensi Pengembangan TOD pada Simpul Transportasi Moda Kereta Api di
Wilayah Sumatera;
b. Studi Kebijakan Optimalisasi Angkutan Kereta Api Barang di Jawa dan Sumatera;
c. Evaluasi dan Penyusunan Program Padat Karya Bidang Transportasi
Perkeretaapian;
d. Studi Kebijakan Pengembangan Transportasi Perkeretaapian di Wilayah
Perbatasan Negara;
e. Penyusunan Roadmap SDM Regulator Dan Operator Perkeretaapian;
f. Pedoman Penyusunan Studi Evaluasi Manfaat Bidang Perkeretaapian;
g. Studi Kelayakan Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Semarang – Solo;
2-8 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
h. Studi Kelayakan Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Araskabu – Pematang
Siantar;
i. Studi Kelayakan Pembangunan Jalur Kereta Api Merak – Labuan – Tanjung Lesung;
j. Studi Kelayakan Pembangunan Shortcut Jalur Kereta Api Antara Cipatat – Cilame.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2019 telah dilaksanakan
kegiatan-kegiatan terkait bidang keuangan sebagai berikut:
a. Monitoring pelaksanaan anggaran baik dari sumber pendanaan Rupiah Murni (RM),
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) maupun Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
(PHLN) pada Balai dan Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian tahun anggaran 2019.
Gambar 2. 8 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-9
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 9 Monitoring Progres Fisik Kegiatan Pembangunan Depo Pulo Brayan Balai Teknik
Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara
b. Memproses usulan revisi anggaran dari Balai dan Satuan Kerja tahun 2019 baik
revisi DIPA maupun POK/Kanwil.
c. Monitoring Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian tahun 2019.
TARGET PERSENTASI
REALISASI
NO UPT / SATKER TAHUN 2019 PENCAPAIAN
PENDAPATAN
(Rp) (%)
1 2 3 4 (5=(4/3)*100)
A. NON FUNGSIONAL
1 Satker Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Keselamatan Perkeretaapian 2.200.000.000 3.960.732.210 180,03
2 Satker Pengembangan Lalu Lintas dan Peningkatan Angkutan Kereta Api 994.056.000.000 810.130.435.520 81,50
3 Satker Pengembangan dan Peningkatan Sarana Perkeretaapian 20.066.900.000 35.724.186.564 178,03
4 Satker Pengembangan, Peningkatan dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian 315.000.000 15.850.129.025 5031,79
B.NON FUNGSIONAL
1 Satker Kantor Pusat Ditjen Perkeretaapian 3.740.501.820 12.260.413.684 327,77
2 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN - 12.557.904.360 -
3 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT - 116.707.926.238 -
4 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR - 489.814.269 -
5 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH - 4.880.223.799 -
6 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA - 2.764.112.089 -
7 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN - 104.805.000 -
8 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN BARAT - - -
9 BALAI PENGUJIAN PERKERETAAPIAN - 13.413.515 -
10 BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN - 714.040.513 -
Gambar 2. 10 Pemutakhiran Data Inventarisasi dan Penilaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-11
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
No Kode Satker Nama Satker Akun Jumlah 2017 Jumlah 2018 Jumlah 2019 Jumlah Total
1 022.08.467309 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN
Irigasi 134112 -44.753.919.000 0 0 -44.753.919.000
Jalan dan Jembatan 134111 1.528.344.479.739 0 0 1.528.344.479.739
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 599.255.134.877 0 0 599.255.134.877
Gedung dan Bangunan 133111 -983.140.640.740 0 0 -983.140.640.740
Akumulasi Penyusutan Irigasi 137312 3.732.228.240 0 0 3.732.228.240
Tanah 131111 3.061.669.698.967 0 0 3.061.669.698.967
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 175.885.475.052 0 0 175.885.475.052
2 022.08.467321 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH
Irigasi 134112 80.212.728.111 0 -55.087.504.000 25.125.224.111
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 259256212 0 0 259256212
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 1.039.101.522.239 0 0 1.039.101.522.239
Gedung dan Bangunan 133111 1.472.851.079 0 0 1.472.851.079
Akumulasi Penyusutan Irigasi 137312 22.576.413.147 0 0 22.576.413.147
Tanah 131111 295.891.815.280 0 -7.101.311.000 288.790.504.280
Jalan dan Jembatan 134111 1.013.039.658.590 0 -593.158.292.000 419.881.366.590
3 022.08.467337 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR
Gedung dan Bangunan 133111 0 -4.600.451.865 0 -4.600.451.865
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 0 838.957.651.962 -78.899.339.560 760.058.312.402
Tanah 131111 0 53.833.396.924 -1.261.000 53.832.135.924
Jalan dan Jembatan 134111 0 946.782.978.538 -885.106.272.131 61.676.706.407
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 0 3.393.126.670 0 3.393.126.670
4 022.08.467345 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA
Jalan dan Jembatan 134111 502.577.226.853 0 -2.584.496.434 499.992.730.419
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 388.016.216.321 0 62.203.055.234 450.219.271.555
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 3.499.363.776 0 -228.036.892 3.271.326.884
Gedung dan Bangunan 133111 -17.491.402.995 0 1.569.772.965 -15.921.630.030
Tanah 131111 -34.512.613.600 -28.036.840.400 4.038.489.000 -58.510.965.000
5 022.08.467352 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN BARAT
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 50.027.575.942 0 0 50.027.575.942
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 163.119.823 0 0 163.119.823
Jalan dan Jembatan 134111 55.196.562.398 0 49.829.785.000 105.026.347.398
Tanah 131111 38.481.967.018 0 -30.845.252.000 7.636.715.018
Gedung dan Bangunan 133111 -2.736.487.568 0 0 -2.736.487.568
6 022.08.467364 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN
Gedung dan Bangunan 133111 -54.026.054.495 0 0 -54.026.054.495
Tanah 131111 11.419.383.388 0 15.062.030.000 26.481.413.388
Jalan dan Jembatan 134111 -212.093.119.838 0 -3.924.088.000 -216.017.207.838
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 7.291.206.326 0 0 7.291.206.326
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 724.893.717.762 0 0 724.893.717.762
7 022.08.467373 BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN
Tanah 131111 0 8.472.751.120 0 8.472.751.120
8 022.08.467478 PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN SARANA PERKERETAAPIAN
Gedung dan Bangunan 133111 -3.424.433.350 0 0 -3.424.433.350
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 484.164.614 0 0 484.164.614
9 022.08.467484 PENGEMBANGAN, PENINGKATAN DAN PERAWATAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
Gedung dan Bangunan 133111 -12.793.350.000 0 0 -12.793.350.000
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 1.580.116.260 0 0 1.580.116.260
10 022.08.467504 KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jalan dan Jembatan 134111 0 5.116.465.078.372 -461.985.275.347 4.654.479.803.025
Irigasi 134112 0 -29.442.597.010 0 -29.442.597.010
Tanah 131111 0 113.888.536.882.750 -387.341.449.000 113.501.195.433.750
Akumulasi Penyusutan Irigasi 137312 0 20.802.051.639 0 20.802.051.639
Gedung dan Bangunan 133111 0 7.115.064.103 0 7.115.064.103
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 0 13.371.769.896.782 -1.361.437.414.237 12.010.332.482.545
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 0 4.251.233.917 0 4.251.233.917
11 022.08.467515 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT
Gedung dan Bangunan 133111 -257.182.679.487 0 -18.277.359.000 -275.460.038.487
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 137311 686.799.215.500 0 -51.358.273.740 635.440.941.760
Jalan dan Jembatan 134111 2.440.872.262.331 0 -2.323.837.830.568 117.034.431.763
Irigasi 134112 144.201.342.471 0 0 144.201.342.471
Tanah 131111 28.338.962.265 0 0 28.338.962.265
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 137211 23.526.807.745 0 -255.117.657 23.271.690.088
Akumulasi Penyusutan Irigasi 137312 11.206.558.131 0 0 11.206.558.131
Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2019
2-12 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
f. Memproses usulan serah terima operasional oleh Balai/Satker di lingkungan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 11 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pelaksanaan Serah Terima Barang
Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2019 telah
dilaksanakan Serah terima Sementara di lingkungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian. Serah terima sementara adalah serah terima dengan kondisi
mendesak untuk pelayanan kepentingan umum dari kuasa pengguna anggaran
kepada unit kerja yang mengoperasionalkan terhadap hasil pekerjaan yang dibiayai
APBN dan/atau pinjaman hibah luar negeri yang secara fisik telah selesai 100% dan
dapat dimanfaatkan, serta dituangkan kedalam berita acara dengan masa berlaku
selama 6 (enam) bulan.
Tabel 2. 4 Rekapitulasi Serah Terima Operasional Oleh Balai/ Satker Tahun 2019
b. Bandara 3040,63
Proyek Pekerjaan Pembangunan
Gedung baru Stasiun dan Pemasangan NOMOR:
BALAI TEKNIK Peralatan Pendukung Pelayanan di DIPA-
Divisi Regional I
PERKERETAAPIAN a. Stasiun Medan 4761,56 022.08.1.467345/2015
1253/BTP-SBU/XII/2015 (DIVRE I Medan) PT.
2 KELAS II WILAYAH Sumatera Utara DIPA-
Tgl. 23 Desember 2015 b. Stasiun Araskabu 378.689 Kereta Api Indonesia 022.08.1.467345/2016
SUMATERA BAGIAN
(Persero)
UTARA c. Stasiun Batang Kuis 366.68925 DIPA-
022.08.1.467345/2017
d. Stasiun Bandar Khalipa 366.68925
Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-13
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Tabel 2. 5 Pemanfaatan Barang Milik Negara
2-14 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 11 Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Tahun Anggaran 2019
i. Mengkoordinir penyusunan Laporan SAI Eselon I. Hasil Laporan SAI Eselon I hasil
sesuai rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahunan yang dihimpun dari seluruh Satker
dan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian adalah sebagai berikut:
1) Laporan Neraca Tingkat Eselon I Per 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut (dalam ribuan Rupiah):
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-15
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Tabel 2. 7 Perkiraan Aset dan Ekuitas Dana (Unaudited)
ASET LANCAR
1. Kas Lainnya dan Setara Kas 0
2. Belanja Di bayar dimuka (Prepaid) 0
3. Piutang Bukan Pajak 14.245.893.429
4. Penyisian Piutang Tak Tertagih -Piutang Bukan Pajak (71.229.468)
5. PIUTANG BUKAN PAJAK (NETTO) 14.174.663.961
6. Persediaan 2.238.051.869.648
JUMLAH ASET LANCAR 2.252.226.533.609
ASET TETAP
1. Tanah 159.649.553.865.774
2. Peralatan dan Mesin 5.159.439.656.204
3. Gedung dan Bangunan 1.970.425.418.674
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 77.310.327.313.962
5. Aset Tetap Lainnya 203.534.988.742
6. Konstruksi dalam Pengerjaan 31.747.088.011.328
7. AKUMULASI PENYUSUTAN (33.366.419.629.389)
JUMLAH ASET TETAP 242.673.949.625.295
ASET LAINNYA
1. Aset Tak Berwujud 125.566.135.564
2. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 35.568.251.347
3. Aset Lain – Lain 426.656.795.722
AKUMULASI PENYUSUTAN/AMORTISASI ASET (9.155.034.438)
LAINNYA
JUMLAH ASET LAINNYA 578.636.148.195
JUMLAH ASET 245.504.812.307.099
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1. Utang kepada Pihak Ketiga 403.350.713.343
2. Pendapatan Diterima Dimuka 111.395.749
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 403.462.109.092
JUMLAH KEWAJIBAN 403.462.109.092
EKUITAS
EKUITAS
Ekuitas 254.101.350.198.007
1. JUMLAH EKUITAS 254.101.350.198.007
2. JUMLAH EKUITAS 254.101.350.198.007
3. JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 245.504.812.307.099
Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2019
2-16 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2) Laporan realisasi anggaran belanja Eselon I per 31 Desember 2018 secara
keseluruhan adalah sebesar Rp14.785.095.247.226.- atau sebesar
83,75% dengan rincian sebagai berikut:
2012 1 temuan
2016 4 temuan
2017 2 temuan
2018 2 temuan
Sumber: Sekretariat Direktorat JenderalPerkeretaapian, 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-21
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
a) Peresmian Stasiun Naras dan pengoperasian jalur kereta api lintas
Pariaman – Naras di Padang Sumatera Barat yang dilaksanakan pada
bulan Maret 2019.
Gambar 2. 12 Peresmian Stasiun Naras dan pengoperasian jalur kereta api lintas
Pariaman – Naras
b) Perpanjangan lintas pelayanan Kereta Api Siliwangi relasi Sukabumi –
Ciranjang yang dilaksanakan pada bulan Juli 2019.
Gambar 2. 13 Perpanjangan Lintas Pelayanan Kereta Api Siliwangi relasi
Sukabumi – Ciranjang
2-22 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 14 Soft Launching Pengoperasian Kereta Api Bandar Udara Internasional Adi
Soemarmo
Gambar 2. 15 Penandatanganan Kontrak IMO dan KA Perintis tahun 2019
Gambar 2. 16 Dialog Bersama Direktur Jenderal Perkeretaapian
Gambar 2. 17 Jumpa Pers Penyelenggaraan Persiapan Angkutan Lebaran 2019
2-24 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
d) Jumpa pers penyelenggaraan angkutan motor gratis 2019 dan rampchek
pada sarana serta prasarana perkeretaapian pada bulan Mei 2019.
Gambar 2. 18 Jumpa Pers Penyelenggaraan Angkutan Motor Gratis 2019 dan Rampchek
Gambar 2. 19 Jumpa Pers Evaluasi Penyelenggaraan Angkutan Mudik Tahun 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-25
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
f) Focus Group Discussion Dirjen Perkeretaapian bersama Dirjen
Perhubungan Darat membahas tentang “O-Bhan Busway” yang
dilaksanakan pada bulan Juni 2019.
Gambar 2. 20 Focus Group Discussion O-BHAN Busway
Gambar 2. 21 Jumpa Pers Sosialisasi Grafik Perjalanan Kereta Api 2019
2-26 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 22 Jumpa Pers Penandatanganan Pelayanan Publik (Public Service Obligation)
dan Perawatan & Pengoperasian Prasarana Perkeretapian Milik Negara
Gambar 2. 23 Kegiatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-27
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
4) Kegiatan KSLN pada tahun 2019, diantaranya:
5) Kegiatan Pameran
Dalam rangka meningkatkan citra positif Direktorat Jenderal Perkeretaapian
dikalangan stakeholder, mitra kerja, investor, Perguruan Tinggi, dan
masyarakat maka Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melaksanakan
kegiatan pameran pada :
a) Pameran Indo Trans Expo 2019 di Plenary Hall JCC senayan yang
dilaksanakan pada bulan Maret 2019.
2-28 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 24 Pameran Indo Trans Expo 2019
b) Pameran APKASI Otonomi Expo 2019 di Plenary Hall JCC senayan yang
dilaksanakan pada bulan September 2019.
Gambar 2. 25 Pameran APKASI Otonomi Expo 2019
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-29
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
c) Pameran Sail Wonderful Nias di Kabupaten Minahasa Selatan yang
dilaksanakan pada bulan September 2019.
Gambar 2. 26 Pameran Sail Wonderful Nias
6) Edukasi
Kegiatan edukasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian bertujuan guna
membentuk citra positif Direktorat Jenderal Perkeretaapian di kalangan
stakeholder, mitra kerja, investor, Perguruan Tinggi dan masyarakat luas, agar
program pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah dalam pengembangan
perkeretaapian nasional yang telah, sedang dan akan dilaksanakan dapat
terinformasikan kepada stakeholder serta masyarakat luas. Kegiatan edukasi
dilaksanakan pada tanggal 24 November 2019 di Bekasi.
Gambar 2. 27 Kegiatan edukasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian
2-30 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 28 Kegiatan Sosialisasi Administrasi Perkantoran dan Kearsipan Lingkungan Balai Teknik
Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-31
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 29 Kegiatan Monitoring Ketatausahaan di Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera
Bagian Barat
Gambar 2. 30 Kegiatan Sosialisasi Ketatausahaan dan Keprotokolan di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian
2-32 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 31 Kegiatan Kegiatan Penataan Arsip inaktif di Kantor Arsip Kementerian Perhubungan,
Soreang, Bandunng
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-33
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Beberapa kegiatan bidang kepegawaian dan organisasi pada tahun 2019, antara lain:
2-34 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 34 Kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaaapian
3) Penyiapan usulan pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan baik yang
dilaksanakan oleh Badan Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan maupun
Biro Kepegawaian dan Organisasi;
4) Penyusunan usulan pegawai yang mengikuti ujian dinas dan penyesuaian ijazah;
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-35
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 35 Kegiatan Pengendalian Gratifikasi yang dilaksanakan di Balai –Balai di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perkeretaaapian
15) Penyiapan bahan usulan naskah akademis Jabatan Fungsional Tertentu di bidang
Perkeretaapian yaitu Penguji Sarana Perkeretaapian, Penguji Prasarana
Perkeretaapian, Asisten Penguji Sarana, Asisten Penguji Prasarana, Inspektur
Sarana, Inspektur Prasarana dan Auditor Perkeretaapian;
16) Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan penghitungan gaji dan tunjangan
kinerja pegawai;
18) Sosialisasi dan monitoring pembuatan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (AP2KP);
2-36 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 36 Kegiatan Aplikasi Penilaian Prestasi dan Kinerja Pegawai (AP2KP)
Gambar 2. 37 Kegiatan Kegiatan Character Building Untuk Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal
Perkeretaapian
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-37
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2.4.3 PENGELOLAAN RUMAH TANGGA
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-39
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 40 Pelaksanaan Tes/Uji Narkoba di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II
Wilayah Sumatera Bagian Selatan, di Lampung
4) Pada tanggal 20 November 2019 dilakukan P4GN Balai Teknik
Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur di Surabaya;
2-40 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
5) Pada tanggal 8 Mei 2019 dilakukan P4GN di Kantor Pengembangan
Perkeretaapian Sulawesi Selatan.
Gambar 2. 43 Perawatan Mesin Absensi Biometrik di Balai Teknik Perkeretaapian
Wilayah Jakarta dan Banten dan Balai Pengujian Perkeretaapian
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-41
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2) Perawatan Mesin Absensi Biometrik di Balai Sumatera Bagian Selatan;
Gambar 2. 44 Perawatan Mesin Absensi Biometrik di Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Bagian Timur
Kantor Pengembangan Perkeretaapian Sulawesi Selatan
c. Kegiatan Penataan dan Penarikan Kendaraan Dinas Operasional Kantor
Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai berikut :
1) Penarikan Kendaraan Dinas Operasional Balai Teknik Jakarta Banten di
Balai Yasa Yogyakarta;
2-42 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2) Penarikan Kendaraan Dinas Operasional Balai Teknik Jakarta Banten di
Depok;
Gambar 2. 46 Penarikan Kendaraan Dinas Operasionl Kantor di Depok
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-43
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3) Penarikan Kendaraan Dinas Operasional Balai Teknik Jakarta Banten di
Parung;
Gambar 2. 47 Penarikan Kendaraan Dinas Operasional Kantor di Parung
d. Kegiatan penilaian kebersihan kerapihan ruang kerja pegawai Direktorat
Jenderal Perkeretaapian di Satker/Balai;
2-44 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 2. 49 Penilaian Kebersihan Kerapihan Ruang Kerja di Balai Teknik Perkeretaapian
Wilayah Bagian Timur Kantor Pengembangan Perkeretaapian Sulawesi Selatan, Makasar
Gambar 2. 50 Penilaian Kebersihan Kerapihan Ruang Kerja Pegawai Direktorat Jenderal
Perkeretaapian di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah,
Semarang
BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-45
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Pembangunan jalur kereta api yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 meliputi
beberapa wilayah, yaitu:
Pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa merupakan salah satu
proyek dalam program prioritas Kementerian Perhubungan yang dibiayai
melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pembangunan jalur kereta api
lintas Besitang – Langsa merupakan bagian dari jalur kereta api Trans
Sumatera yang menghubungkan Sumatera Utara dan Aceh dimana tahap awal
pembangunan adalah segmen Besitang – Sei Liput. Manfaat dari
pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei
Liput adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas orang maupun
angkutan barang serta mengurangi waktu tempuh perjalanan antar wilayah,
mengurangi kemacetan jalan raya dan mengurangi tingkat penggunaan moda
transportasi jalan raya ke moda transportasi angkutan massal berbasis rel.
Pembangunan jalur kereta api lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung termasuk
dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), dibangun di Kabupaten Simalungun
dan Batu Bara. Manfaat dari pembangunan jalur KA antara Bandar Tinggi –
Kuala Tanjung adalah meningkatkan konektivitas antarmoda untuk mendukung
angkutan barang dari dan menuju Pelabuhan Kuala Tanjung termasuk dari
wilayah KEK Sei Mangkei, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas angkutan
barang serta mengurangi waktu tempuh perjalanan antar wilayah, mengurangi
kemacetan jalan raya serta mengurangi tingkat penggunaan moda transportasi
jalan raya ke moda transportasi angkutan massal berbasis rel.
Pembangunan jalur ganda kereta api layang antara Medan – Bandar Khalifah
merupakan pengembangan dari jalur kereta bandara dari Stasiun Medan
menuju Bandara Kualanamu. Manfaat dari pembangunan jalur layang ini
adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Medan dengan
menghilangkan perlintasan sebidang, mengurangi keterlambatan perjalanan
kereta api melalui peningkatan kapasitas fasilitas operasi dan jalur ganda,
peningkatan pelayanan, angkutan umum massal dari/menuju Bandara
Kualanamu serta meningkatkan keselamatan perjalanan KA.
Gambar 3. 7 Jalur Ganda Kereta Api Layang Antara Medan- Bandar Khalifah
Reaktivasi jalur kereta api antara Padang – Pulau Aer merupakan program
Kementerian Perhubungan yang bertujuan untuk peningkatan konektivitas
antar moda serta mobilitas masyarakat perkotaan Padang. Pekerjaan reaktivasi
jalur KA ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pekerjaan peningkatan jalur dan
sterilisasi sepanjang 2,95 meter, pembangunan shelter Tarandam,
pembangunan jembatan BH 36 bentang 15 meter dan pekerjaan pembangunan
stasiun Pulau Aer dengan persentase progres capaian fisik sebesar 100%.
Target pengoperasian pada 2020.
Pada tahun 2019 realisasi fisik kegiatan reaktivasi jalur kereta api antara
Ciranjang-Cipatat sebesar 100 % dan direncanakan pengoperasian pada
tahun 2020.
Gambar 3. 16 Pembangunan Jalur Kereta Api akses Bandara Adi Soemarmo – Stasiun
Solo Balapan dan Soft Launching Pengoperasioan KA Bandara Adi Soemarmo
Manfaat pembangunan jalur ganda kereta api pada lintas selatan Jawa
adalah meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, mengurangi
persilangan perjalanan kereta api, meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta
api, mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api, menambah daya
angkut penumpang dan barang. Pembangunan jalur ganda kereta api antara
Madiun – Kedungbanteng dimulai pelaksanaannya pada tahun 2015 yaitu
pembangunan badan jalan KA dan dilanjutkan dengan skema multiyears
contract tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Pada tahun 2019 progres
pembangunan jalur ganda kereta api telah selesai sepanjang 59,63 km
(100%), terdiri dari pembangunan jalur ganda baru/new track sepanjang 51,1
km dan pekerjaan siding pada emplasemen Stasiun Madiun, Barat, Geneng,
Paron Kedunggalar serta Stasiun Walikukun sepanjang 8,53 km. Saat ini
telah dioperasikan secara keseluruhan mulai November 2019.
Pada tahun 2015 – 2016 telah dilaksanakan tahapan pembangunan jalur kereta
api sepanjang 16,1 km. Pada tahun 2017 – 2018 dilaksanakan lanjutan
pembangunan jalur kereta api Makassar – Parepare segmen Barru - Palanro
dengan lingkup pekerjaan terdiri dari pembangunan badan jalan dan pekerjaan
track, pembangunan 5 stasiun (Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Barru, Stasiun
Takalasi, Stasiun Mangkaso, dan Stasiun Palanro), pembangunan jembatan
dengan panjang bentang 406 m. Pada tahun 2019 capaian pembangunan
sepanjang 3,73 km pada akses menuju Pelabuhan Garongkong yang
merupakan pekerjaan lanjutan pada tahun 2018. Namun masih terdapat
pembangunan jalur kereta api yang belum dapat terselesaikan sepanjang 1 km
menuju pelabuhan Garongkong akibat kondisi tanah yang jelek sehingga
membutuhkan penanganan khusus serta proses pengadaan lahan yang masih
proses.
Sertifikasi adalah proses untuk menjamin bahwa suatu sistem yang ada sesuai
peraturan yang telah ditetapkan untuk menjamin keselamatan. Mengacu pada Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian bahwa prasarana
perkeretaapian meliputi jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta
api agar kereta api dapat dioperasikan.
1) Sertifikat Sistem
a) Prosedur Penertiban Sertifikat
Terdapat beberapa proses yang harus dilaksanakan agar sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dan akan dijelaskan
pada bagan di bawah ini :
2) Sertifikasi Komponen
Komponen jalur dan bangunan kereta api wajib melalui proses sertifikasi
sebelum digunakan di jalur kereta api. Sebelum penerbitan sertifikasi, proses
pengujian harus dilakukan untuk memastikan kualitas komponen agar sesuai
dengan persyaratan dan standar teknis. Komponen jalur dan bangunan kereta
api yang perlu melalui proses sertifikasi sejauh ini adalah bantalan, sistem
penambat dan komponen lainnya seperti flashbutt welding dan switch blade
rolling device.
Sebelum mendapatkan sertifikat uji pertama ataupun sertifikat uji berkala, wajib
dilakukan pengujian oleh Balai Pengujian Perkeretaapian atau Badan Hukum yang telah
diakreditasi oleh Pemerintah. Apabila pada pengujian pertama masih terdapat temuan,
maka akan dilakukan pengujian ulang oleh Balai Pengujian Perkeretaapian terhadap
temuan / rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh pemohon. Sertifikat uji pertama
diberikan untuk pekerjaan pembangunan prasarana perkeretaapian yang baru dibangun
dan prasarana perkeretaapian yang mengalami perubahan spesifikasi teknis,
sedangkan sertifikat uji berkala diberikan untuk prasarana perkeretaapian yang telah
memiliki sertifikat uji pertama dengan jangka waktu setiap 4 (empat) tahun.
Pada tahun 2019, telah diterbitkan sertifikat fasilitas operasi kereta api sebanyak 240
(dua ratus tiga puluh delapan) sertifikat yang terdiri dari 102 (seratus) sertifikat uji
pertama dan 138 (seratus tiga puluh delapan) sertifikat uji berkala.
Tindak lanjut atas Keputusan Menteri Perhubungan tersebut di atas Direktorat Jenderal
Perkeretaapian cq Direktorat Prasarana dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
melaksanakan penandatangan Kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2019 pada tanggal 4 Januari 2019
yang ditandatangani oleh PPK Kantor Perawatan dan Pengoperasian Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara (IMO) dan Direktur Pengelola PrasaraKna PT Kereta Api
Indonesia (Persero).
Tabel 4. 1 Data Aset Sarana Milik Negara Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang Dikelola oleh
Direktorat Sarana Perkeretaapian
Tahun
No. Jenis Aset Lokasi Penempatan Unit
Pengadaan
1. Lokomotif Diesel Hidrolik 2010-2011 PT. INKA Madiun 3
Depo Kereta Cipinang
Depo Lokomotif Tanahabang
2012-2013 Sumatera Utara 2
Lampung
Tahun
No. Jenis Aset Lokasi Penempatan Unit
Pengadaan
2. Gerbong Datar 2009 Gudang Peti Kemas Gedebage 9
2012 10
2015 Gudang Prasarana Kroya 30
Sumatera Utara
Lampung
2014 Gudang Prasarana Pekalongan 8
3. Gerbong Datar Terbuka 2009 Depo Kereta Cipinang 9
2012 10
2015 Sumatera Utara 20
Lampung
4. Kereta Inspeksi 2009 Gudang Jatibarang 1
2011 BTP Wil. Sumut 1
2015-2016 Gudang Peti Kemas Gedebage 4
Depo Kereta Cipinang
2016-2017 Sulawesi Selatan 2
5. Kereta Ukur 2012-2013 Gudang Jatibarang 1
2015-2016 Depo Kereta Cipinang 1
2016-2017 Sulawesi Selatan 2
Sumatera Utara
2017-2018 Madiun 1
6. Kereta Kedinasan 2009 PT. INKA Madiun 2
2010 1
2011 2
2015 1
7. Kereta Penolong 2015 Sulawesi Selatan 1
8. TMC 2009 LRT Palembang 1
2011 Depok 1
2015 Sulawesi Selatan 1
9. Crane 2005 Solo 6
Bandung
2017 Medan 3
10. Lori Inspeksi 2015 Gudang Peti Kemas Gedebage 5
BTP Wil. Jatim
BTP Wil. Jateng
Jumlah 159
Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2019
BAB 4 KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-3
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 4. 11 Pemantauan Depo Lokomotif Jember
BAB 4 KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-5
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 4. 13 Rampcheck Sarana Perkeretaapian Angkutan Lebaran 2019 dan Tahun Baru 2020 di
Daop 1 Jakarta
BAB 4 KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-7
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
4) PT Railink
Jumlah usulan sarana perkeretaapian milik PT Railink sebanyak 6 unit dengan
hasil lulus verifikasi sebanyak 6 unit dinyatakan dapat dilakukan pengujian,
telah dilakukan pengujian sebanyak 6 unit dan telah terbit sertifikat sebanyak 6
unit.
6) PT MRT Jakarta
Jumlah usulan sarana perkeretaapian milik PT MRT Jakarta sebanyak 99 unit
dengan hasil lulus verifikasi sebanyak 99 unit dinyatakan dapat dilakukan
7) PT Jakarta Propertindo
Jumlah usulan sarana perkeretaapian milik PT Jakarta Propertindo sebanyak
12 unit dengan hasil lulus verifikasi sebanyak 12 unit dinyatakan dapat
dilakukan pengujian dan telah dilakukan pengujian sebanyak 12 unit sarana.
Dari hasil pengujian tersebut telah terbit sertifikat sebanyak 12 unit sarana.
Pengujian Kelaikan
No Jenis sarana perkeretaapian
Uji Pertama Uji Berkala
1 Lokomotif - 239
2 Kereta Rel Listrik 178 858
3 MRT 96 -
4 Light Rail Transit (LRT) - 16
5 APMS - 12
6 Kereta Rel Diesel (KRD) - 47
7 Kereta Tanpa Penggerak 152 1.416
8 Gerbong - 2.017
9 Peralatan Khusus - 41
Jumlah 426 4.646
Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2019
BAB 4 KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-9
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Pengujian Kelaikan
No Jenis sarana perkeretaapian
Uji Pertama Uji Berkala
1 Lokomotif - 124
2 Kereta Rel Diesel (KRD) - 7
3 LRT - 21
4 Railink - 16
5 Kereta Tanpa Penggerak - 104
6 Gerbong - 4.252
7 Peralatan Khusus - 9
Jumlah - 4.533
Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2019
Kriteria jaringan pelayanan dan subsidi kereta api perintis berdasarkan Permenhub
Nomor PM 26 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2012 Tentang Subsidi Angkutan Perintis Orang
dengan Kereta Api yaitu:
5.1.1 LINTAS KRUENG MANE - BUNGKAH - KRUENG GEUKEUH (KA CUT MUTIA) ACEH
Angkutan kereta api perintis lintas Krueng Mane – Bungkah - Krueng Geukeuh resmi
beroperasi dengan kontrak penugasan kereta api perintis lintas Krueng Mane – Bungkah
– Krueng Geukeuh antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-1
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Perhubungan dan PT. KAI (Persero) dengan Nomor Kontrak 01/SP.RSDP/BTP-
SBU/I/2019 dan KL.701/I/9/KA-2019 pada tanggal 4 Januari 2019 dengan nilai pagu
sebesar Rp. 16.743.970.422,- dan realisasi sebesar Rp. 14.927.622.116,- (94,27%)
serta realisasi penumpang sebanyak 41.284 orang. Total jarak pelayanan kereta api
perintis lintas Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh sepanjang 11,35 km dengan
frekuensi dan jadwal perjalanan kereta api sebanyak 10 frekuensi perjalanan/hari.
Rincian jumlah penumpang yang menggunakan kereta api perintis lintas Krueng Mane
– Bungkah - Krueng Geukeuh adalah sebagai berikut:
Gambar 5. 1 Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api Perintis Cut Meutia Tahun 2019
Gambar 5. 2 Pengoperasian Kereta Api Perintis Cut Mutia
5.1.2 LINTAS LUBUK ALUNG - KAYU TANAM (KA LEMBAH ANAI) PADANG
Kereta api perintis lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam beroperasi dengan kontrak
penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan dan PT. KAI (Persero) dengan Nomor Kontrak KU.003/SP.02/BTP-
SBB/I/2019 dan KL.701/I/7/KA-2019 pada tanggal 4 Januari 2019 dengan nilai pagu
5-2 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
sebesar Rp.12.543.782.000,- dan realisasi sebesar Rp. 12.543.781.277,- (100%) serta
realisasi penumpang sebanyak 66.232 orang.
Total jarak pelayanan kereta api perintis lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam sepanjang
20,34 km dengan frekuensi dan jadwal perjalanan kereta api sebanyak 4 frekuensi
perjalanan/hari.
Rincian jumlah penumpang yang menggunakan kereta api perintis lintas Lubuk Alung –
Kayu Tanam adalah sebagai berikut:
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Gambar 5. 4 Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api Perintis Lembah Anai Tahun 2019
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
5-4 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 5. 7 Kereta Api Perintis Kertalaya Palembang
Total jarak pelayanan kereta api perintis lintas Kertapati-Inderalaya sebesar 25,64 km
dengan frekuensi dan jadwal perjalanan kereta api sebanyak 2 frekuensi/hari. Jumlah
penumpang yang menggunakan kereta api perintis Kertalaya adalah sebagai berikut:
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Gambar 5. 8 Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api Perintis Kertalaya Tahun 2019
5.1.5 LINTAS BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II - OGAN PERMATA INDAH (OPI)
(LRT SUMATERA SELATAN)
Angkutan kereta api perintis lintas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Ogan
Permata Indah (OPI) resmi beroperasi dengan kontrak penugasan kereta api perintis
lintas antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI
(Persero) dengan Nomor Kontrak 04/LLA.KA/I/2019 dan KL.701/I/5/KA-2019 pada
Januari 2019 dengan nilai pagu sebesar Rp. 123.023.564.636,- dan realisasi sebesar
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-5
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Rp. 122.483.535.554,- (99,56%) serta realisasi jumlah penumpang sebanyak 2.619.365
orang.
Total jarak pelayanan kereta api perintis lintas B. Sultan Mahmud Badaruddin II – Ogan
Permata Indah (OPI) sebesar 23,4 km dengan frekuensi dan jadwal perjalanan kereta
api sebanyak 48 frekuensi setiap harinya. Realisasi jumlah penumpang yang
menggunakan kereta api perintis Bathara Kresna adalah sebagai berikut:
Gambar 5. 9 Pengoperasian Kereta Api Perintis LRT Sumatera Selatan
Gambar 5. 10 Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api Perintis LRT Sumatera Selatan
Kereta api perintis lintas Purwosari – Sukoharjo - Wonogiri beroperasi dengan kontrak
penugasan kereta api perintis lintas Purwosari – Sukoharjo – Wonogiri antara Direktorat
5-6 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) dengan
Nomor Kontrak 01/PPK/JTG-DIY/I/2019 dan KL.701/I/4/KA-2019 pada tanggal 4 Januari
2019 dengan nilai pagu sebesar Rp. 9.751.172.229,- dan realisasi sebesar
Rp. 7.515.353.149,- (77,07%) serta realisasi jumlah penumpang sebanyak 83.012
orang.
Total jarak pelayanan kereta api perintis lintas Purwosari-Wonogiri sebesar 36,67 km
dengan frekuensi dan jadwal perjalanan kereta api sebanyak 4 frekuensi setiap harinya.
Rincian jumlah penumpang yang menggunakan kereta api perintis Bathara Kresna
adalah sebagai berikut
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Gambar 5. 12 Pengoperasian Kereta Api Bathara Kresna
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-7
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Pelaksanaan pelayanan angkutan perintis keret api periode tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019 dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 5. 1 Penumpang Angkutan Perintis Tahun 2015 - 2019
5-8 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Dalam rangka menyediakan tarif kereta api kelas ekonomi yang murah dan terjangkau
kepada masyarakat yang mempunyai daya beli rendah, Pemerintah telah memberikan
subsidi kepada pengguna jasa kereta api kelas ekonomi dalam bentuk kewajiban
pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO). Alokasi PSO yang diberikan
Pemerintah dari tahun 2015-2019 sebagai berikut:
Kontrak Prosentase
Tahun
(Milyar) Kenaikan
Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa jenis pelayanan kereta api kelas ekonomi,
diantaranya KA Ekonomi Jarak Jauh, KA Ekonomi Jarak Sedang, KA Ekonomi Jarak
Dekat, KRD Ekonomi, KA Ekonomi Lebaran dan KRL Ekonomi Jabodetabek dengan
rincian kontrak dan realisasi PSO pada tahun 2019 sebagai berikut :
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-9
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1.400.000.000.000
1.200.000.000.000
1.000.000.000.000
800.000.000.000
600.000.000.000
400.000.000.000
200.000.000.000
-
KA Ekonomi KA Ekonomi KA Ekonomi KRD KA Ekonomi KRL
Jarak Jauh Jarak Jarak Dekat Ekonomi Lebaran Ekonomi
Sedang Jabodetabek
Kontrak Realisasi
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Guna memastikan pelaksanaan PSO sesuai dengan kontak yang telah disepakati,
pemerintah melaksanakan verifikasi pelaksanaan PSO secara berkala setiap triwulan
pada masing-masing Daerah Operasional (Daop) dan Divisi Regional (Divre). Hal-hal
yang menjadi perhatian pada pelaksanaan verifikasi PSO diantaranya adalah realisasi
volume penumpang dan tempat duduk, realisasi perawatan kereta, cuci kereta, pest
control, OTC (On Train Cleaning), PAM (Pengamanan), pemeriksaan fisik kondisi
fasilitas pelayanan serta sanitasi dan kebersihan kereta. Jumlah penumpang PSO pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut:
5-10 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 5. 14 Pembukaan Posko Pusat Pemantauan Angkutan Lebaran Tahun 2019
oleh Menteri Perhubungan
Gambar 5. 1 Pemantauan Lapangan Posko Angkutan Lebaran Tahun 2019
oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-11
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
a. Jumlah Penumpang
Secara umum, jumlah penumpang kereta api pada masa angkutan lebaran tahun
2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angkutan lebaran tahun
2018. Beberapa kereta api tambahan lebaran yang dijalankan untuk memenuhi
tingginya permintaan perjalanan memiliki okupansi yang cukup besar.
Perbandingan realisasi jumlah penumpang kereta api antara angkutan lebaran
tahun 2019 dengan tahun 2018 (H1-7 sampai H2+7) adalah sebagai berikut:
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
Ju 19
19
19
M 19
Ju 19
02 i 20
03 i 20
04 i 20
05 i 20
06 i 20
07 i 20
08 i 20
09 i 20
10 i 20
11 i 20
12 i 20
13 i 20
20
20
0
01 20
2
ni
ei
ei
ei
n
M
M
29
30
31
2018 2019
5-12 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
2) Realisasi Jumlah Penumpang Kumulatif kereta api pada Masa Angkutan Lebaran
Tahun 2019 dan tahun 2018
6.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-
29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Mei Mei Mei Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni
Tanggal
2018 2019
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
3) Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api Tahun 2019 dan Tahun 2018
Berdasarkan Kelas Layanan
Berikut rekapitulasi performansi dan kelambatan perjalanan kereta api pada masa
angkutan lebaran tahun 2019:
Rata-Rata
Ketepatan
No. Performansi Kelambatan
Berangkat Datang Berangkat Datang
1. KA Reguler 2018* 99% 64% 0,2 mnt 9,3 mnt
2. KA Lebaran Tambahan 2018* 98% 50% 0,5 mnt 14 mnt
3. KA Reguler 2019 91% 59% 2,4 mnt 12,5 mnt
4. KA Lebaran Tambahan 2019 88% 26% 1,6 mnt 22 mnt
* Pada Tahun 2019 periode posko Angkutan Lebaran dari H1-8 sampai dengan H2+8
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Perjalanan kereta api pada masa angkutan lebaran tahun 2019 masih mengalami
rata-rata keterlambatan berangkat sebesar 2,4 menit dan rata-rata keterlambatan
datang sebesar 14 menit. Keterlambatan tersebut disebabkan antara lain anjlokan
di Nagrek, pembatasan kecepatan jalur KA pada beberapa lokasi pembangunan,
dan gangguan sarana kereta api.
Jumlah
Jumlah
Kelompok Kejadian
No Kejadian Kejadian
Kejadian Tahun
Tahun 2019
2018
1. Sarana Gangguan Pengereman 2 16 42
Gangguan Lokomotif 6
Gangguan Kereta 6
Pembangkit
As Roda Panas 1
Roda Selip 1
2. Prasarana Rel Patah 4 5 5
Gangguan Wesel 1
5-14 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jumlah
Jumlah
Kelompok Kejadian
No Kejadian Kejadian
Kejadian Tahun
Tahun 2019
2018
3. Sintel Gangguan Meja Pelayanan 1 3 19
Gangguan Sinyal Elektrik 1
Gangguan Sinyal Mekanik 1
4. Alam dan Pelemparan Batu 4 6 10
Eksternalitas Kebakaran Sekitar 1
Lainnya Alam dan 1
Eksternalitas
5. Kereta Api KA Menemper Orang 6 18 21
Tertemper KA Menemper Sepeda 4
Motor
KA Menemper Mobil 7
KA Menemper Sepeda 1
6. PL/PLH Anjlogan 2 2 1
JUMLAH 50 50 98
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Berikut rekapitulasi kejadian kecelakaan kereta api selama masa angkutan lebaran
tahun 2019:
Tabel 5. 6 Perbandingan Kecelakaan KA 2018 dengan 2019 periode H1-7 s.d. H2+7
Jumlah Kejadian
Kecelakaan Kereta
Keterangan
Api
2018 2019
Tabrakan antar 0 0 -
kereta
Kereta api 0 0 -
terguling
Kereta api anjlok 1 2 1. Pada tanggal 29 Mei 2019 pukul
16.30 WIB, terjadi anjlokan pada
KA (7021) LodayaTambahan di
petak jalan Lebakjero – Nagreg,
anjlok 1 as bogie nomor kereta
K2 08628.
Sejak 30 Mei 2019, anjlokan
sudah ditangani dan dapat
dilalui KA, serta pada tanggal 3
Juni 2019 pukul18.00 WIB,
petak jalan Lebakjero – Nagrek
dapat dilalui dengan kecepatan
maksimum 45 km/jam.
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-15
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Kereta api 1 0 -
terbakar
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Pemantauan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) bidang
perkeretaapian terdiri atas Posko Harian Pusat, Tim Pemantauan Daerah, Posko Balai
Teknik Perkeretaapian, Posko Pemantauan Perjalanan Kereta Api, dan Tim Survei
Pelayanan Angkutan Nataru. Pemantauan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
dilaksanakan pada 9 Daop di Jawa dan 4 Divre di Sumatera mulai tanggal 19 Desember
2019 sampai dengan tanggal 5 Januari 2020.
Gambar 5. 18 Posko Pusat Pemantauan Angkutan Nataru Tahun 2020
5-16 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 5. 19 Posko Lapangan Pemantauan Angkutan Nataru Tahun 2020 oleh
Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perkeretaapian
Gambar 5. 20 Posko Lapangan Pemantauan Angkutan Nataru Tahun 2020 oleh
Direktur Jenderal Perkeretaapian
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-17
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
1) Realisasi Jumlah Penumpang Harian Kereta Api Pada Masa Angkutan Natal dan
Tahun Baru 2019/2020 dengan Natal dan Tahun Baru 2018/2019
400.000
350.000
Jumlah Penumpang
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
Ja ri
Ja ri
Ja ri
Ja ri
i
es ber
22 sem r
23 sem r
24 sem r
25 sem r
26 sem r
27 sem r
28 sem r
29 sem r
30 sem r
31 sem r
es ber
Ja e r
ar
e be
e be
e be
e be
e be
e be
e be
e be
e be
e be
02 nua
03 nua
04 nua
05 nua
01 mb
nu
em
21 em
e
es
D
D
19
20
Tanggal
2018/2019 2019/2020
Sumber: PT. Kereta Api Persero, 2020
Gambar 5. 21 Jumlah Penumpang Harian Kereta Api pada Masa Angkutan Natal dan Tahun
Baru Tahun 2018 dan 2019
5-18 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3) Realisasi Jumlah Penumpang Kumulatif kereta api pada masa angkutan Natal
dan Tahun Baru Tahun 2019 dengan 2018
7.000.000
6.000.000
Jumlah Penumpang
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
Ja ari
Ja ari
Ja ari
Ja ari
i
21 e r
2 2 se e r
2 3 se e r
2 4 se e r
2 5 se e r
2 6 se e r
2 7 se e r
2 8 se e r
2 9 se e r
3 0 se e r
3 1 se e r
e r
Ja e r
ar
es be
es e
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
D mb
01 mb
02 nu
03 nu
04 nu
05 nu
nu
em
es
e
D
D
19
20
Tanggal
2018/2019 2019/2020
Sumber: PT. Kereta Api Persero, 2020
Gambar 5. 22 Jumlah Penumpang Kumulatif KA pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru
Tahun 2018 dan 2019
4) Realisasi Jumlah Penumpang Kereta Api pada Masa Angkutan Natal dan Tahun
Berdasarkan Kelas Layanan
Utama 2.982.862
3.225.213
Lokal 2.678.694
2.748.875
Total 5.661.556
5.974.088
Nataru 2018/2019 Nataru 2019/2020
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Gambar 5. 23 Realisasi Penumpang Kereta Api Berdasarkan Kelas Layanan
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-19
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Berdasarkan grafik perbandingan penumpang berdasarkan kelas layanan
kereta api di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penumpang KA Lokal masih
menjadi proporsi dengan penumpang terbanyak untuk keseluruhan jumlah
penumpang kereta api selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru, baik di
tahun 2019/2020 maupun di tahun 2018/2019.
On Time Rata-Rata
Frekuensi (KA)
Performance Kelambatan Datang
kedatangan (%) (menit)
No Tanggal
KA KA KA KA KA KA
Reguler Tambahan Reguler Tambahan Reguler Tambahan
5-20 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
On Time Rata-Rata
Frekuensi (KA)
Performance Kelambatan Datang
kedatangan (%) (menit)
No Tanggal
KA KA KA KA KA KA
Reguler Tambahan Reguler Tambahan Reguler Tambahan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada tanggal 27 Desember 2019
terjadi rata-rata kelambatan datang tertinggi yaitu sebesar 44,1 menit untuk KA
Reguler dan 76,7 menit untuk KA Tambahan. Hal ini disebabkan karena pada
tanggal tersebut terjadi gangguan persinyalan (blank) pada Stasiun Karawang dan
Stasiun Klari pada pukul 15.52 WIB dan berhasil diatasi serta normal kembali pada
pukul 09.45 WIB di hari berikutnya.
Pada masa angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, terdapat beberapa kejadian
menonjol yang paling berpengaruh terhadap perjalanan kereta api, yaitu:
1) Pada tanggal 27 Desember 2019 pukul 15.52 WIB terjadi gangguan persinyalan
(blank) pada Stasiun Karawang dan Stasiun Klari yang mengakibatkan
kelambatan beberapa KA Jarak Jauh lebih dari 3 jam. Gangguan berhasil diatasi
dan normal kembali pada pukul 09.45 WIB di hari berikutnya.
2) Pada tanggal 22 Desember 2019 pukul 16.07 WIB terjadi tanah longsor di petak
antara Stasiun Maseng – Stasiun Cigombong yang mengakibatkan jalur KA
terputus. Proses perbaikan jalur selesai dan dapat dilalui KA kembali pada
tanggal 23 Desember 2019 pukul 12.15 WIB.
25000
20000 19.141
17.147
15.276
15000
Unit Motis
11.560
10000
5.438
5000 4.358
827
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Gambar 5. 21 Perkembangan Angkutan Motor Dari Tahun 2013 sampai 2019
5-22 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 5. 24 Pemantauan Angkutan Motor Gratis Tahun 2019 oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian
Gambar 5. 25 Pemberangkatan Angkutan Motor Gratis Tahun 2019 pertama
oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian & Sesditjen KA
a. Masa Pendaftaran
Waktu Lokasi
Kegiatan
Pendaftaran online 12 Maret s.d 25 Mudikgratis.dephub.go.id
Motor Mei 2019
Pendaftaran langsung 12 Maret s.d 13 Sta. Jakarta Gudang, Sta. Bekasi,
motor di stasiun yang di Mei 2019 Sta. Jatinegara, Sta. Kemayoran,
tunjuk (Fasilitas tiket KA Sta. Cikarang, Sta. Cimahi, Sta.
*)Selama kuota masih Ekonomi Komersial Kiaracondong (85 hari).
tersedia dan PSO)
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-23
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Waktu Lokasi
Kegiatan
Pendaftaran langsung 14 Mei s.d 25 Mei Sta. Depok Baru, Sta. Tangerang
motor yang tidak 2019 (55 hari)
difasilitasi pemesanan
tiket
Pendaftaran Contra 28 Maret s.d 12 Sta. Semarang Tawang, Sta.
flow / Daerah Juni 2019 Surabaya Gubeng, Sta.
Mojokerto, Sta. Madiun, Sta.
Purwosari, Sta. Lempuyangan
Pendaftaran langsung 26 Mei s.d 12 Juni Semua stasiun persinggahan
motor untuk daerah 2019 motis
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
b. Lintas Pelayanan
Pemerintah menyelenggarakan kegiatan angkutan gratis sepeda motor dengan
kereta api pada masa lebaran tahun 2019 pada 3 (tiga) lintas pelayanan angkutan
kereta api, yaitu :
5-24 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Lintas Utara Lintas Selatan 1 Lintas Selatan 2
Jakarta Gudang – Jakarta Gudang - Jakarta Gudang –
Surabaya Pasarturi Kutoarjo Yogyakarta – Surabaya
Pasarturi
• Sta. Tegal • Sta. Sidareja • Sta. Kroya
• Sta. Pekalongan • Sta. Kroya • Sta. Kutoarjo
• Sat. Semarang Tawang • Sta. Gombong • Sta. Lempuyangan
• Sta. Ngrombo • Sta. Kebumen • Sta. Klaten
• Sta. Cepu • Sta. Kutoarjo • Sta. Purwosari
• Sta. Bojonegoro • Sta. Madiun
• Sta. Babat • Sta. Kertosono
• Sta. Surabaya Pasarturi • Sta. Jombang
• Sta. Mojokerto
• Sta. Surabaya Pasarturi
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Gambar 5. 27 Lintas Pelayanan Angkutan Motor Gratis Tahun 2019
BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-25
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Tabel 5. 11 Rekapitulasi Angkutan Motor Gratis dengan Kereta Api
ARUS MUDIK
1. Target 8.832 9.744 110%
2. Realisasi-Mudik 8.299 9.462 114%
3. Realisasi-Contraflow 476 851 179%
4. Total Realisasi 8.775 10.313 118%
5. Load Factor 99% 106%
ARUS BALIK
1. Target 10.304 8.352 81%
2. Realisasi-Balik 8.081 8.034 99%
3. Realisasi-Contraflow 291 794 273%
4. Total Realisasi 8.372 8.828 106%
5. Load Factor 81% 106%
TOTAL ANGKUTAN
1. Target 19.136 18.096 95%
2. Realisasi-Total 16.380 17.496 107%
3. Realisasi-Contraflow 767 1.645 214%
4. Total Realisasi 17.147 19.141 112%
5. Load Factor 90% 106%
Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2019
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah angkutan sepeda motor
gratis pada tahun 2019 (19.141 motor) telah melampaui target (18.096 motor).
Apabila dibandingkan dengan realisasi jumlah angkutan sepeda motor gratis tahun
2018, angkutan tahun ini mengalami kenaikan 12%. Kenaikan 12% ini disebabkan
karena adanya kenaikan angkutan contra-flow yang mengalami kenaikan 114%.
5-26 BAB 5 KEGIATAN PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Rate of Accident (RoA) yang merupakan salah satu bentuk untuk mengkaji kondisi
perkeretaapian di Indonesia adalah dengan menganalisis keselamatan perkeretaapian
mengacu pada jumlah kecelakaan per 1 Juta km tempuh (km traveled) pada tahun
tersebut. Formulasi yang digunakan yaitu :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 = × 1.000.000
𝐾𝑚 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Perhitungan rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) telah
dilakukan sejak tahun 2007 dengan rasio kejadian kecelakaan yaitu sebesar 2,99 Ratio
kecelakaan/ 1 juta km dengan jumlah kecelakaan 139 kejadian. Dengan berbagai upaya
peningkatan keselamatan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2019 terdapat
penurunan jumlah kejadian kecelakaan secara signifikan. Berikut ini adalah Rasio
kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) khusus ari tahun 2015 s.d
2019 sebagai berikut:
RoA
Tahun Jumlah Kecelakaan KM Tempuh
(Rate of Accident)
2015 55 63.710.056 0,86
2016 15 63.062.950 0,24
2017 17 66.489.586 0,26
2018 16 66.489.586 0,24
2019 11 70.294.388 0.15
Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2019
Realisasi rasio kejadian kecelakaan sebesar 0,15 didapatkan dari perhitungan
menggunakan formula di atas, dimana jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2019
sebanyak 11 kali kejadian dan km tempuhnya sebesar 70.294.388 km.
Tabel 6. 1 Jumlah Kecelakaan dan Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015 - 2019
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-3
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
b. Pelaksanaan Kegiatan Workshop Preventif Kecelakaan di bidang Perkeretaapian
dilaksanakan di Kota Jakarta. Kegiatan Workshop Preventif merupakan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dibidang perkeretaapian
terutama personil SDM Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Pemerintah Daerah dan
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang terkait dalam penanganan kecelakaan
kereta api dalam rangka memberikan pengetahuan mengenai penanganan
kecelakaan perkeretaapian.
Gambar 6. 3 Kegiatan Workshop Preventif yang dilaksanakan di Serpong, Banten (kiri) dan.
Semarang, Jawa Tengah (kanan)
Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan
Perkeretaapian dikuasai Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah.
Pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah dibagi menjadi tiga bagian yaitu
pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Dalam rangka peningkatan keselamatan di
bidang perkeretaapian dan implementasi Zero Accident, maka Direktorat Jenderal
Perkeretaapian melakukan audit dan inspekesi keselamatan perkeretaapian. Adapun
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-5
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
pelaksanaan kegiatan audit dan inspeksi keselamatan perkeretaapian tahun 2019
sebagai berikut:
1. Audit:
a. Audit Khusus KA Layang Bandara Soetta pada tanggal 1 s.d.5 April 2019:
b. Audit Daop 1 Jakarta pada tanggal 20 s/d 24 dan 27 Mei 2019;
c. Audit PT. KCI pada tanggal 25 s.d 28 Juni 2019 dan 1 s.d 5 Juli 2019;
d. Audit Daop 3 Cirebon pada tanggal 7 s.d 23 Agustus 2019;
e. Audit Daop 7 Madiun pada tanggal 7 s.d 10 Mei 2019:
f. Audit Daop 8 Surabaya pada tanggal 7 s.d 10 Mei 2019;
g. Audit Daop 6 Yogyakarta pada tanggal 2 s.d 6 September 2019;
h. Audit Daop 5 Purwokerto pada tanggal 2 s.d 6 September 2019;
i. Audit Daop 2 Bandung pada tanggal 17 s.d 20 September 2019;
j. Audit Daop 4 Semarang pada tanggal 17 s.d 20 September 2019;
k. Audit Daop 9 Jember pada tanggal 6 s.d 10 Mei 2019;
l. Audit Divre I Sumatera Utara pada tanggal 8 s.d 11 Oktober 2019;
m. Audit Divre II Sumatera Barat pada tanggal 8 s.d 11 Oktober 2019;
n. Audit Divre III Palembang dilaksanakan 5 s.d 8 November 2019;
o. Audit Divre IV Tanjungkarang dilaksanakan 5-8 november 2019.
Gambar 6. 5 Kegiatan Audit Keselamatan Kereta Api di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Gambar 6. 6 Kegiatan Audit Keselamatan Kereta Api PT. Angkass Pura II dan
di PT. Kereta Commuter Indonesia
“Ayat (1) yang berbunyi setiap prasarana, sarana, dan sumber daya manusia
perkeretaapian wajib dilakukan penilaian sistem keselamatan pada saat sebelum
dioperasikan untuk pertama kali, dan terjadi perubahan spesifikasi teknis prasarana
dan sarana perkeretaapian”.
“Ayat (2) Dalam hal tertentu, setiap prasarana dan sarana dapat dilakukan penilaian
sistem keselamatan. Untuk meningkatkan keselamatan atas pengoperasian
prasarana dan sarana perkeretaapian yang handal, perlu dilakukan penilaian
keselamatan (Safety Assesment) terhadap sarana dan prasarana sehingga dapat
mengurangi risiko kecelakaan kereta api”.
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-7
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Tabel 6. 3 Pelaksanaan Kegiatan Safety Assesment Tahun 2019
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-9
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jaminan keselamatan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh penyedia
jasa transportasi dan harus di lakukan pengawasan oleh Pemerintah. Maksud dari
kegiatan ini adalah sebagai tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan dengan
cara pengendalian resiko kecelakaan dan tindakan korektif. Tujuan dari
penyelenggaraan kegiatan ini adalah pelaksanaan inspeksi dan penilaian
keselamatan terhadap prasarana, sarana dan operasi untuk peningkatan
keselamatan.
2) Inspeksi Daop 2 Bandung pada tanggal 29 s.d 30 April dan 2 s.d 4 Mei
2019;
4) Inspeksi Daop 4 Semarang pada tanggal 29 s.d 30 April dan 2 s.d 4 Mei
2019;
10) Inspeksi Divre I Sumatera Utara pada tanggal 23 s.d 26 April 2019;
11) Inspeksi Divre II Sumatera Barat pada tanggal 9 s.d 12 April 2019;
12) Inspeksi Divre III Sumatera Selatan pada tanggal 9 s.d 12 April 2019;
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-11
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Kecelakaan kereta api yang terjadi sering disebabkan oleh beberapa faktor
penyebab antara lain dari segi sarana, prasarana, manusia, dan alam. Trend ini
memperlihatkan fenomena menurunnya jumlah kecelakaan KA tidak otomatis diikuti
turunnya trend kecelakaan akibat faktor alam. Hal ini tidak lepas dari kondisi
geografi indonesia yang rawan terjadinya bencana alam dan kejadian bencana yang
tidak dapat diprediksi secara tepat.
Pada tahun 2019 dilakukan updating daerah rawan bencana alam pada jalur kereta
api wilayah Pulau Sumatera Bagian Utara untuk menyediakan peta daerah rawan
bencana alam yang informatif sebagai alat analisis risiko bencana berbasis spasial
dan database meliputi analisis ancaman dan sebarannya, analisis kerentanan dan
analisis kapasitas, serta masing-masing ancaman yang ada pada jalur kereta api.
Gambar 6. 9 Kegiatan Identifikasi Daerah Lawan Kecelakaan Kereta Api dan Bencana Alam
di Sumatera Utara Tahun 2019
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-13
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
6.5 SERTIFIKASI SDM DAN AKREDITASI LEMBAGA PERKERETAAPIAN
Pada tahun 2019, Balai Pengujian Perkeretaapian telah melaksanakan pengujian SDM
Perkeretaapian sebanyak 6.795 orang yang berasal dari Politeknik Perkeretaapian
Indonesia, Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD, PT Kereta Api Indonesia
(Persero), PT LRS, PT INKA, PT Freeport, PT MRT Jakarta, dan PT LRT Jakarta, PT
Kharisna, PT SNI, Dinas Perhubungan Lampung Utara, dan Dinas Perhubungan Ogan
Komering Ulu. Data jumlah sumber daya manusia perkeretaapian yang telah diuji pada
tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO URAIAN ORANG
Jumlah 6795
Sumber: Balai Pengujian Perkeretaapian, 2019
SDM perkeretaapiaan yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi kualifikasi keahlian
atau kecakapan diberikan sertifikat dari Pemerintah atau badan hukum Indonesia yang
telah memenuhi persyaratan akreditasi.
TAHUN
No SERTIFIKASI
2015 2016 2017 2018 2019
Awak sarana
1. 1161 1128 1693 1055 1.319
pekeretaapian
PPKA (Pengatur
2. 706 323 378 989 1.618
Perjalanan KA)
PJL (Penjaga Pintu
3. 431 273 491 1583 2.091
Perlintasan KA)
JPJ ( Tenaga
4. Pemeriksa 633 1092 244 0 0
Prasarana)
Penguji sarana
5. 1 24 68 96 0
perkeretaapian
Penguji prasarana
6. 3 27 120 150 0
perkeretaapian
Inspektur sarana
7. 1 21 32 32 0
perkeretaapian
Inspektur prasarana
8. 3 31 57 57 0
perkeretaapian
Auditor
9. 4 6 42 45 0
perkeretaapian
Penguji awak sarana
10. 0 9 19 44 0
perkeretaapian
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-15
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
TAHUN
No SERTIFIKASI
2015 2016 2017 2018 2019
Tenaga Perawatan
14. 0 0 0 1725 594
Sarana
Tenaga Pemeriksa
15. 0 0 0 307 248
Prasarana
Tenaga Pemeriksa
16. 0 0 0 1188 155
Sarana
Gambar 6. 10 Kegiatan Penyegaran Pengujian Tahun 2019
Akreditasi adalah pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu lembaga atau
badan hukum telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi
tertentu. Tujuan dari akreditasi kelembagaan yaitu:
1. Menetapkan kelayakan suatu badan hukum atau lembaga diklat sumber daya
manusia perkeretaapian meliputi persyaratan, kualitas/mutu, konsistensi dan
prosedur penyelenggaraan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
kompetensi tertentu;
2. Sebagai sistem pengendalian dan pengawasan bagi badan hukum atau lembaga
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia perkeretaapian.
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-17
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 6. 11 Daftar Badan Hukum atau Lembaga Pendidikan dan Pelathihan SDM Perkereteaapian
yang di Akreditasi.
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-19
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan tes urine terhadap 112 personil diatas secara
keseluruhan dinyatakan negatif dari penggunaaan narkotika.
Gambar 6. 13 Tim Keehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Medan
Sesuai program kerja tahun 2019, telah dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Regulasi
Pelanggaran Hukum di Bidang Perkeretaapian di beberapa Daop dan Divre PT. KAI
(Persero) secara rutin dan diadakan setiap tahun. Kegiatan ini berupa penyuluhan
tentang pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian terhadap masyarakat dan aparat
sekitar seperti Polres, Polsek, Kecamatan, Kelurahan, maupun warga dan pelajar.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan
maupun pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian guna meningkatkan keselamatan
operasional kereta api dan tercapainya zero accident.
BAB 6 KEGIATAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-21
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Gambar 7. 1 Penyerahan Piagam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Gambar 7. 2 Penyerahan Piagam Satker Pengelola SBSN Terbaik Tahun Anggaran 2019
penyerapan dana yang sangat baik dan kualitas hasil output tinggi sehingga
berdampak dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Gambar 7. 3 MRT Jakarta (North – South) segmen Lebak Bulus – Bundaran HI
Pembangunan prasarana dan sarana kereta api ringan / Light Rail Transit (LRT)
Jakarta dilaksanakan dalam rangka peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota
melalui pengurangan kepadatan lalu lintas di wilayah perkotaan dan mewujudkan
transportasi yang ramah lingkungan. Panjang lintasan 5,8 km serta membangun 6
stasiun layang dan 1 depo dengan lintas Kelapa Gading – Velodrome. Penanggung
jawab proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT. Jakarta Propertindo
(JAKPRO). Pelaksanaan pembangunan LRT DKI Jakarta (JAKPRO) menggunakan
Progress sampai dengan Desember 2019 adalah sebesar 69,5% dengan rincian
sebagai berikut Cawang – Cibubur sebesar 86,41%, Cawang – Dukuh Atas sebesar
59,59%, Cawang-Bekasi Timur sebesar 61,18%. Adapun target operasi tahap
pertama adalah pada tahun 2021.
Gambar 7. 6 Kunjungan Presiden Republik Indonesia pada Proyek Pembangunan LRT Jabodebek
Gambar 7. 7 Lintas Pelayanan 1 (satu) Cawang-Cibubur
Gambar 7. 8 Lintas Pelayanan 2 (dua) Cawang-Dukuh Atas
Gambar 7. 9 Lintas Pelayanan 3 (tiga) Cawang-Bekasi Timur
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 142,3 km dengan rute Halim
– Karawang – Walini – Tegal Luar yang mempunyai 4 stasiun dan 1 unit depo,
mempunyai tujuan untuk peningkatan pelayanan angkutan masal serta mengurangi
waktu tempuh perjalanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kawasan serta
memacu pertumbuhan ekonomi dan kawasan khususnya di wilayah TOD.
Gambar 7. 10 Pekerjaan Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun
Tegalluar
BAB 8 PENUTUP
8.1 KESIMPULAN
BAB 8 PENUTUP 8-1
2019 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
d) Pembangunan LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 (Cawang – Cibubur),
lintas pelayanan 2 (Cawang – Kuningan – Dukuh Atas) dan lintas
pelayanan 3 (Cawang – Bekasi Timur);
8.2 SARAN
BAB 8 PENUTUP 8-3