Anda di halaman 1dari 4

I LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
a. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4722);
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010
Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian;
e. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 60 Tahun
2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api;
f. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 44 Tahun
2018 Tentang Persyaratan Teknis Persinyalan Perkeretaapian;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 45 Tahun
2018 Tentang Persyaratan Teknis Telekomunikasi
Perkeretaapian;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 50 Tahun
2018 Tentang Persyaratan Teknis Instalasi Listrik Perkeretaapian;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 3 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;
j. Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor
PR.005/SK.89/DJKA/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan Bidang Perkeretaapian Tahun 2020-2024;
k. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.2128 Tahun 2018
tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
m. Peraturan-peraturan lain terkait.

2. Gambaran Umum
Secara umum kegiatan ini disusun untuk mendukung program Pemerintah di
bidang transportasi khususnya peningkatan pelayanan angkutan
menggunakan Kereta Api di Lintas Tanah Abang - Merak. Penyelenggaraan
perkeretaapian secara umum telah dituangkan dalam Rencana Induk
Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) Tahun 2030 yang memuat visi yaitu
“Mewujudkan perkeretaapian yang berdaya saing, berintegrasi, berteknologi,
bersinergi dengan industri, terjangkau dan mampu menjawab tantangan
perkembangan”. Pada RIPNAS tersebut diantaranya terdapat pembangunan
jalur ganda dan elektrifikasi untuk seluruh lintas utama di Pulau Jawa dan
terwujudnya kereta api sebagai tulang punggung angkutan massal antar kota
dan perkotaan.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang


meningkat secara massive, Stasiun Rangkasbitung merupakan salah satu
stasiun yang perlu peningkatan kapasitas daya tampung penumpang di lintas
Tanah Abang - Merak yang berada di wilayah kabupaten Lebak. Kondisi saat
ini Stasiun Rangkasbitung memiliki 11 jalur setelah jalur ganda Maja -
Rangkasbitung yang resmi dioperasikan seiring dengan berlakunya grafik
perjalanan Kereta Api Tahun 2019 pada tanggal 1 Desember 2019 dengan
menggunakan temporary peron (peron sementara) dan terdapat Dipo
perawatan ringan Lokomotif yang akan berdinas serta tempat menyimpan
Sarana Kereta Api Lokal.

Sehubungan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan Pembangunan


Stasiun Rangkasbitung, diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat
meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang lintas Tanah Abang-
Merak.
Untuk mendukung penyelesaian pekerjaan tersebut, Balai Teknik
Perkeretaapian Kelas I Jakarta memerlukan layanan Jasa konstruksi untuk
kegiatan Pekerjaan Fasilitas Operasi Dan Penataan Track Emplasemen
Peningkatan Stasiun Rangkasbitung yang dibiayai dari sumber dana SBSN
Tahun Jamak 2023 – 2024.

3. Lokasi Pekerjaan
Kegiatan akan dilaksanakan pada Emplasemen Stasiun Rangkasbitung,
Jalan Stasiun Rangkasbitung No.1 Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung,
Lebak, Provinsi Banten. (KM 79+694 lintas Angke – Tanah Abang –
Rangkasbitung – Merak) sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut:

II MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud kegiatan
Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan
Peningkatan Stasiun Rangkasbitung sesuai dengan dokumen desain teknis
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian
Perhubungan.

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah agar terealisasinya kegiatan Peningkatan Stasiun
Rangkasbitung yang sesuai dengan dokumen desain teknis yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
III RUANG LINGKUP
Lingkup pekerjaan Fasilitas Operasi dan Penataan Track Emplasemen
Peningkatan Stasiun Rangkasbitung yaitu:
a. Pekerjaan Persinyalan meliputi Modifikasi Sistem Persinyalan Stasiun
Rangkasbitung dan Relokasi Tower Telekomunikasi;
b. Pekerjaan Listrik Aliran Atas meliputi Modifikasi Struktur dan Jaringan Listrik
Aliran Atas; dan
c. Pekerjaan Track meliputi Penataan Emplasemen Stasiun Rangkasbitung.

Anda mungkin juga menyukai