(TERM OF REFFRENCE)
KEGIATAN
SUPERVISI PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU LALU LINTAS
PEMBANGUNAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) (8 LOKASI)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman
dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan Tahun 2005- 2025;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu
Lintas;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Marka Jalan;
m. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
n. n. Peraturan Menteri Perhubungan PM. 80 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024;
o. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2023 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pengelola Transportasi Darat;
p. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
SK.3582/AJ.403/DRJD/2018 tentang Pedoman Teknis Pemberian Prioritas
Keselamatan dan Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Kawasan Sekolah Melalui
Penyediaan Zona Selamat Sekolah;
q. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
b. Tujuan
1) Melakukan pengawasan dalam pengadaan dan pemasangan rambu lalu
lintas pada pembangunan zona selamat sekolah untuk menjaga mutu
kualitas barang sesuai spesifikasi yang telah ditentukan;
2) Melaksanakan pengawasan kegiatan untuk mencapai target time schedule
yang telah ditentukan oleh pejabat pembuat komitmen;
3) Melaksanakan perbaikan dalam bentuk saran dan teguran kepada penyedia
jasa guna mencapai kualitas pekerjaan yang diinginkan;.
4. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
BPTD Kelas II Kalimantan Tengah, dan Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah.
5. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan berada pada 8 lokasi sekolah di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu
di :
a. SDN Pandu Sanjaya (Kab. Kotawaringin Barat);
b. SMPN 7 Arut Selatan (Kab. Kotawaringin Barat);
c. SDN 1 Bumiharjo (Kab. Kotawaringin Barat);
6. SUMBER PENDANAAN
a. Sumber dana berasal dari APBN Tahun Anggaran 2024
b. Kode anggaran 4639.CAC.055.052.A.532111
1) Program : (GA) Program Infrastruktur Konektivitas
2) Kegiatan : (4639) Keselamatan dan Keamanan Transportasi Darat
3) Outcome : (CAC) Sarana Bidang Konektivitas Darat
4) Output : (055) Zona Selamat Sekolah
5) Komponen : (052) Pembangunan Zona Selamat Sekolah
6) Sub Komponen : (A) Pembangunan Zona Selamat Sekolah di Kalimantan
Tengah
7) Akun : (532111) Belanja Modal Peralatan dan Mesin
8) Sub Akun : Supervisi Kegiatan Pengadaan & Pemasangan Rambu
Lalu Lintas Pembangunan ZoSS (8 Lokasi)
c. Nilai pagu kegiatan sebesar Rp. 45.800.000 (Empat Puluh Lima Juta Delapan
Ratus Ribu Rupiah)
d. Nilai HPS kegiatan sebesar Rp. 45.800.000 (Empat Puluh Lima Juta Delapan
Ratus Ribu Rupiah)
9. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti dimaksud pada
KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh pejabat pembuat komitmen.
b. Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang
berlaku.
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
11. MASUKAN
a. Informasi
1) Untuk melaksanan tugasnya konsultan pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
2) Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksnaaan tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.
3) Informasi pengawasan antara lain :
a) Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan;
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
- Berita acara sampai dengan penunjukan pemborong;
- Dokumen kontrak pelaksanaan/pemborongan.
b) Bar Chart dan S-Curve serta Network Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh pemborong (setelah disetujui).
c) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d) Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak
pengawasan mutu pekerjaan dll.
e) Informasi lainnya.
Muhammad Abdi, ST
NIP. 19870425 201001 1 003