Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN


BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA
BAGIAN TIMUR

KERANGKA ACUAN KERJA


Term Of Reference

PEKERJAAN
PEMBANGUNAN FLY OVER
PENGGANTI JPL 79 KM 43+376 LINTAS SURABAYA – SOLO
(MYC 2022-2023)

TA. 2022-2023
KERANGAKA ACUAN KERJA
(TERM OF REFRENCE)
KEGIATAN PEMBANGUNAN FLY OVER
PENGGANTI JPL 79 KM 43+376 LINTAS SURABAYA – SOLO
(MYC 2022-2023)
TAHUN ANGGARAN 2022-2023

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Perhubungan


UNIT ORGANISASI : Direktorat Jenderal Perkeretaapian
PROGRAM : Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana
dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
HASIL (OUTCOME) : Tersedianya Jalur Ganda Jalan KA guna
meningkatkan Kinerja Pelayanan dan
Kapasitas Transportasi Perkeretaapian
SASARAN PROGRAM : Pembangunan Fly Over
KEGIATAN : Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79
Km 43+376 Lintas Surabaya – Solo
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Meningkatkan layanan transportasi
perkeretaapian sebagai angkutan publik dan
tulang punggung angkutan massal serta
meningkatkan keselamatan dan mengurangi
waktu tempuh perjalanan kereta api dengan
penambahan prasarana jalur kereta api.
JENIS KELUARAN (OUTPUT) : Fly Over
VOLUME KELUARAN (OUTPUT) : 1
SATUAN UKUR KELUARAN (OUTPUT) : Unit
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang (UU) :
1) Undang – Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);
2) Undang - Undang No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
b. Peraturan Pemerintah (PP) :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
2) Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembara Negara Republik
Indonesia Nomor 5086);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5048).
c. Peraturan Presiden (Perpres) :
1) Peraturan Presiden Nomor. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional;
d. Peraturan/ Keputusan/ Instruksi Menteri :
1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2011 Tentang
Perpotongan dan/ atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api
dengan Bangunan Lain;
2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2018 Tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian;
3) Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Km
296 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk
Perkeretaapian Nasional;
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang
Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api;
5) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 3 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
6) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 63 Tahun 2014
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Perkeretaapian;
7) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.
e. Peraturan-peraturan lain yang terkait :
1) Spesifikasi Teknis Konstruksi Jalan Rel, Sipil, Jembatan dan
Bangunan Kereta Api Tahun 2021;
2) Peraturan – peraturan lain yang terkait.

2. Gambaran Umum
Telah diketahui secara umum bahwa angkutan jalan rel (kereta api)
merupakan moda angkutan masal yang murah dan aman, sehingga
merupakan moda angkutan yang cocok untuk negara ekonomi berkembang
seperti Indonesia. Tetapi kenyataannya dalam sistem transportasi darat pada
saat ini, peran angkutan jalan rel relatif lebih kecil dibanding dengan peran
angkutan jalan raya. Hal ini terjadi karena sebagian besar jaringan jalan rel
di Indonesia masih berupa jalur tunggal dengan kapasitas lintas yang
terbatas, selain itu sarana yang layak operasipun sangat kurang. Maka tak
heran bila banyak pengguna jasa angkutan yang lebih memilih untuk
menggunakan moda angkutan jalan raya. Pemerintah sangat menyadari
akan hal ini, karenanya dalam dekade terakhir ini, telah dilakukan banyak
pekerjaan peningkatan prasarana dan sarana angkutan jalan rel diantaranya
dengan membangun jalur ganda di lintas-lintas jalan rel yang volume
angkutannya telah padat.
Saat ini jalur ganda jalan rel antara Solo – Yogyakarta – Kutoarjo telah
selesai dibangun dan akan dilanjutkan dengan pembangunan jalur ganda
Kroya – Kutoarjo, dan jalur ganda Cirebon – Puwokerto – Kroya. Hal ini
berarti hampir seluruh jalan rel di lintas Selatan Jawa Tengah, mulai dari
Solo ke barat dan bersambung dengan Lintas Utara dari Cirebon ke Jakarta
akan segera menjadi jalur ganda. Agar peningkatan kapasitas lintas Selatan
Jawa dengan pengoperasian jalur ganda bisa dimanfaatkan secara optimal
ditambah lagi dengan makin padatnya lalu lintas antara Solo – Surabaya,
maka jalur Surabaya – Mojokerto sebagai bagian dari lintas selatan Jawa
yang masih berupa jalur tunggal perlu dijadikan jalur ganda. Kenaikan
kapasitas lintas ini harus dibarengi dengan program peningkatan kualitas
pelayanan antara lain dalam hal biaya murah, aman, nyaman, tepat waktu
dan akses serta prosedur yang mudah. Kesemua hal itu merupakan faktor-
faktor utama untuk meningkatkan demand terhadap angkutan jalan rel. Bila
angkutan jalan rel telah mempunyai peran yang signifikan dalam sistem
angkutan darat, maka bukan hanya PT. KAI sebagai operator penyelenggara
saja yang diuntungkan, tetapi juga perekonomian rakyat secara umum akan
diuntungkan.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
keselamatan pada perlintasan sebidang pada jalur ganda antara
Mojokerto – Sepanjang.
b. Tujuan
1) Mengakomodir keselamatan para pengguna jalan yang
menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang
melintasi perlintasan sebidang pada jalur ganda kereta api;
2) Mengalihkan jalur transportasi darat yang melintasi perlintasan
sebidang dengan membangun fly over;
3) Meningkatkan keselamatan perjalanan Kereta Api.

B. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pekerjaan pembangunan fly over pengganti JPL 79 adalah :
a. Pekerjaan Umum;
b. Pekerjaan Sipil;
c. Pekerjaan Bangunan Bawah Jembatan;
d. Pekerjaan Bangunan Atas Jembatan.
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79 Km 43+376 Lintas
Surabaya – Solo.

Lokasi Pekerjaan

3. Penanggung Jawab Kegiatan


Penanggung Jawab Kegiatan adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Balai
Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur sebagai Pengguna
Barang /Jasa.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dengan adanya kegiatan ini adalah
1. Kementerian Perhubungan sebagai pemrakarsa kegiatan, khususnya
Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
2. Pemerintah Daerah yang nantinya dapat memajukan perekonomian daerah
tersebut karena tersedianya prasarana dan fasilitas pendukung lainnya untuk
angkutan barang dan kegiatan mobilisasi masyarakat;
3. Masyarakat umum terutama warga Kabupaten Sidoarjo.
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79 Km 43+376 Lintas Surabaya –
Solo merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 – 2023,
dengan memaksimalkan lahan yang dimiliki oleh Pemerintah.
Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79 Km 43+376 Lintas Surabaya –
Solo dilaksanakan dengan mekanisme kontrak tahun jamak yang dibiayai
oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2022 – 2023.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dilakukan dengan
seksama dan setiap material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi
teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, pengawasan
terhadap jalanya pembangunan, dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi dan
Tim Monitoring yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur. Kegiatan Pembangunan Fly
Over Pengganti Jpl 79 yang dilaksanakan berupa:
a. Melakukan survey pengukuran, dan pengumpulan data;
b. Melakukan evaluasi sesuai keadaan lapangan;
c. Melaksanakan pembangunan fisik;
d. Melakukan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan; dan
e. Menyusun laporan sesuai realisasi pelaksanaan pekerjaan.

2. Tahapan Dan Waktu Pelaksanaan


a. Tahapan Pelaksanaan
Tahun Anggaran 2022
1) Pekerjaan Umum, meliputi :
 Pengukuran / stacking out;
 Penyelidikan Tanah;
 Pembuatan Direksi keet dan Gudang Kerja;
 Mobilisasi;
 Sosialisasi;
 Pembuatan Jalan Sementara
 Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
2) Pekerjaan Sipil, meliputi
 Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu dan Beton;
 Pekerjaan Striping dan Galian tanah;
3) Pekerjaan Bangunan Bawah Jembatan, meliputi :
 Pekerjaan Pengadaan Tiang Pancang Beton Pratekan D600;
 Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan D600;
 Dinding Turap Baja (SSP) Type W400.

Tahun Anggaran 2023


1) Pekerjaan Umum, meliputi
 Pengukuran, Pematokan dan Penggambaran untuk Bangunan
Jembatan;
 Pengujian Jembatan dan Pembebanan,
2) Pekerjaan Sipil, meliputi :
 Pekerjaan Striping, Galian tanah dan Timbunan;
 Lapis Pondasi Bawah dan Atas Jalan;
 Pengadaan dan Pemasangan Saluran Pracetak dan Gorong-
gorong;
 Pekerjaan Pasangan Batu Kali;
 Perkerasan Jalan;
 Rambu dan Kelangkapan Jalan;
 Perbaikan jalan yang digunakan untuk akses;
 Pemasangan Pagar Ornamen.
3) Pekerjaan Bangunan Bawah Jembatan, meliputi :
 Pengadaan dan pemasangan Tiang Pancang Beton;
 Pengadaan, Pemancangan dan pencabutan Dinding Turap;
 Pengadaan dan Pemancangan Box Culvert Pracetak;
 Pemasangan H Beam untuk Bracing;
 Urugan Pasir dan Pembongkaran/ Kupas Kepala Beton;
 Pembuatan Lantai Kerja;
 Pekerjaan Pembesian;
 Pekerjaan Beton.
4) Pekerjaan Bangunan Atas Jembatan, meliputi :
 Pengadaan Gelagar Beton Pracetak;
 Pengadaan dan Pemasangan Diafragma Beton Pracetak;
 Pengadaan dan Pemasangan Plat Deck Jembatan;
 Pengadaan dan pemasangan Slab Beton;
 Erection Gelagar Beton Pracetak;
 Elastomer Bearing Pad;
 Pin Bearing Fix and Move;
 Pemasangan andas dengan Grouting;
 Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable;
 Perkerasan jalan;
 Rambu dan kelengkapan jalan;
 Memasang pipa PVC;
 Memasang dack drain;
 Pemasangan ornament GRC.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu Kegiatan Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79 Km 43+376
Lintas Surabaya – Solo adalah selama 18 (Delapan Belas) bulan sejak
penandatanganan Kontrak dengan Kontrak Tahun Jamak (MYC) 2022 – 2023,
sedangkan jangka waktu pemeliharaan pekerjaan selama 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender.

Tahun
No Kegiatan 2022 2023
TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1. Proses Pelelangan
2. Pekerjaan Persiapan / Mobilisasi
3. Pekerjaan Umum
4. Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Bangunan Bawah
5.
Jembatan
Pekerjaan Bangunan Atas
6.
Jembatan
7. Pekerjaan Test & Commisioning
8. Pengoperasian
9. Serah Terima 1/ PHO
F. KUALIFIKASI BADAN USAHA
Badan Usaha pelaksana kegiatan ini harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

1) Memiliki IUJK : Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

2) Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar serta
disyaratkan :

a) Subklasifikasi Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Jalan Raya (kecuali jalan


layang), jalan, rel kereta api dan landas pacu bandara (SI003) atau KBLI
42103;

b) Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Jembatan, Jalan


Layang, Terowongan dan Subways (SI004) atau KBLI 42102.

G. KRITERIA PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Metode Pelaksanaan

Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan


:
No Pekerjaan Utama
1 Pekerjaan Umum
2 Pekerjaan Sipil
3 Pekerjaan Bangunan Bawah Jembatan
4 Pekerjaan Bangunan Atas Jembatan

Dengan ketentuan sebagai berikut :


1) Tahapan/ urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan
uraian/ cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan utama
2) Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama yang
ditawarkan/ diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
3) Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/ volume pekerjaan
yang disyaratkan.

b. Peralatan yang dibutuhkan

No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Kepemilikan


1 alat set pancang Min 50 ton 2 (dua) set Milik sendiri/
(tiang pancang) Sewa
2 Excavator Kap. Bucket 3 (tiga) unit Milik sendiri/
min 0.93 m3 Sewa
dan 147 hp
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Kepemilikan
3 Crane Min Kap 80 2 (dua) unit Milik sendiri/
ton Sewa
4 Mesin Bored Pile Min 190 HP 2 (dua) unit Milik sendiri/
Sewa
5 Dump Truck Kapasitas 6 3 (tiga) unit Milik sendiri/
ton Sewa
6 Sheetpile Vibratori Min 60 Kwh 2 (dua) unit Milik sendiri/
Hammer Sewa

c. Tenaga Ahli
Dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Fly Over Pengganti JPL 79 Km
43+376 Lintas Surabaya – Solo membutuhkan Personel dan peralatan
diantaranya adalah :

Jabatan dalam Pengalaman


No Pekerjaan yang Kerja Profesional Sertifikat Kompetensi Kerja
akan dilaksanakan (tahun)
1 Project Manager 5 Tahun Ahli Manajemen Konstruksi/
Ahli Manajemen Proyek/ Ahli
Teknik Jembatan (Madya)
2 Manajer Teknik 5 Tahun Ahli Teknik Jembatan (Muda)
Jembatan
3 Manajer Teknik 5 Tahun Ahli Teknik Geoteknik (Muda)
Geoteknik
4 Ahli K3 Konstruksi 3 Tahun / 0 SKA Ahli K3 Konstruksi
Tahun (Muda/Madya)
5 Manajer Keuangan 5 Tahun

1. Project Manajer
Project Manager adalah Ahli Manajemen Konstruksi/ Ahli Manajemen
Proyek/ Ahli Teknik Jembatan (Madya) sebanyak 1 (satu) orang,
pengalaman kerja 5 (lima) tahun mempunyai tugas/tanggung jawab
untuk:
 Bertanggung jawab untuk keseluruhan terhadap manajemen
proyek;
 Bertanggung jawab kepada pemberi tugas, dan semua wewenang
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pelaksanaan
Pekerjaan, serta melaporkan kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan;
 Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan, penentuan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan,
organisasi personil, dan penyampaian serta pembahasan laporan
untuk mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan Konsultan
Pengawas;
 Mengorganisir personil dan manajemen tim tenaga, staf penunjang
dalam setiap aktivitas pekerjaan;
 Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan
pelaksanaan;
 Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian pekerjaan.

2. Manajer Teknik Jembatan


Manajer Teknik Jembatan adalah Ahli Teknik Jembatan – (Muda)
sebanyak 1 (satu) orang, pengalaman kerja 5 (lima) tahun mempunyai
pengetahuan dan berpengalaman luas dalam pelaksanaan pekerjaan.
bertugas dalam disiplin keilmuannya masing-masing untuk:
• Melaksanakan pekerjaan secara umum, terutama dilapangan dalam
bidang Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Fly Over Pengganti Jpl
64 Km 38+897 Lintas Surabaya – Solo, koordinasi dan inspeksi
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan penyerahan pekerjaan kedua;
• Memperhatikan kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan
atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
• Menjaga dan bertanggung jawab terhadap kemajuan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu seperti
yang tercantum dalam dokumen kontrak dipenuhi;
• Melaporkan setiap perubahan apabila terjadi perubahan terhadap
dokumen pelaksanaan, berupa pengurangan dan penambahan
biaya akibat perubahan pekerjaan apabila dipandang perlu untuk
dilakukannya perubahan dan harus disampaikan kepada Konsultan
Pengawas dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

3. Manajer Teknik Geoteknik


Manajer Teknik Geoteknik adalah Ahli Teknik Geoteknik – (Muda)
sebanyak 1 (satu) orang, pengalaman kerja 5 (lima) tahun mempunyai
pengetahuan dan berpengalaman luas dalam pelaksanaan pekerjaan.
bertugas dalam disiplin keilmuannya masing-masing untuk:
• Melaksanakan pekerjaan secara umum, terutama dilapangan dalam
bidang Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Fly Over Pengganti Jpl
64 Km 38+897 Lintas Surabaya – Solo, koordinasi dan inspeksi
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan penyerahan pekerjaan kedua;
• Memperhatikan kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan
atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
• Menjaga dan bertanggung jawab terhadap kemajuan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu seperti
yang tercantum dalam dokumen kontrak dipenuhi;
• Melaporkan setiap perubahan apabila terjadi perubahan terhadap
dokumen pelaksanaan, berupa pengurangan dan penambahan
biaya akibat perubahan pekerjaan apabila dipandang perlu untuk
dilakukannya perubahan dan harus disampaikan kepada Konsultan
Pengawas dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.

4. Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi adalah Ahli K3 Konstruksi – (Muda/ Madya)
sebanyak 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun/ 0
(nol) tahun mempunyai pengetahuan dan berpengalaman luas dalam
pelaksanaan pekerjaan. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga
Ahli K3 Konstruksi adalah sebagai berikut :
• Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 Konstruksi;
• Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi
• Merencanakan dan menyusun program K3;
• Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3;
• Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3;
• Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi;
• Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan;
• Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.

5. Manajer Keuangan
Manajer Keuangan sebanyak 1 (satu) orang, pengalaman kerja minimal
5 (lima) tahun mempunyai pengetahuan dan berpengalaman luas dalam
pelaksanaan pekerjaan. bertugas dalam disiplin keilmuannya masing-
masing untuk :
• Memimpin semua aktifitas dalam bidang Administrasi, Keuangan
dan Umum;
• Mencatat dan menata semua karyawan;
• Membantu Project Manager untuk mencatat transaksi keuangan;
• Membantu Project Manager untuk mencatat dan menyimpan surat
keluar dan masuk;
• Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi,
Keuangan dan Umum;
• Bertanggung jawab penuh kelangsungan semua aktifitas karyawan;
• Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi
keuangan;
• Memberikan masukan kepada, Project Manager tentang kondisi
keuangan;
d. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan

No Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan


Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Spesialis)
1 Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan D600 (metode
preboring) (SBU dengan kode SP007)
2 Pengadaan dan Pemasangan Half Slab Uk. 4X1,5X0.25 (SBU
dengan kode PL003)
Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Kualifikasi Kecil)
1 Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet

e. Tabel Identifikasi Resiko

Identifikasi Penilaian Penetapan


Jenis/ Tipe Bahaya
No Dampak Tingkat Skala Pengendalian
Pekerjaan KekerapanKeparahan
Resiko Prioritas Resiko K.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pekerjaan Tenaga
Bangunan kerja
Atas terjatuh
Jembatan

f. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)


1. Pengadaan Barang/ Jasa ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) yang mengacu pada daftar inventarisasi barang/ jasa produksi
dalam negeri, memenuhi Standard Nasional Indonesia (SNI), Produk
Usaha Mikro dan Kecil serta Koperasi;
2. Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa ini menggunakan Material
Produk Dalam Negeri (PDN) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) sebesar 100%

G. BIAYA
Total perkiraan biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp. 60.292.109.000,-
(Enam Puluh Miliar Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Seratus Ribu
Rupiah) yang bersumber dari DIPA Tahun Anggaran 2022 dan 2023 Balai
Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur.

H. PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diatur
kemudian ditetapkan oleh Pemberi Tugas.

Anda mungkin juga menyukai