Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL DI JAWA TENGAH


Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang : Salah satu program pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi
nasional adalah percepatan pembangunan infrastruktur, salah satunya
melalui kebijakan pembangunan jalan tol. Berbagai manfaat dapat
dirasakan masyarakat dengan dibangunnya jalan tol mulai dari
mempersingkat waktu hingga mempercepat pertumbuhan ekonomi serta
mencipatakan pemerataan pengembangan wilayah. Jalan tol merupakan
koridor yang mendukung sistem transportasi nasional diharapkan
terintegrasi dengan sistem jaringan jalan nasional (non tol). Selain itu
jalan tol juga berperan sebagai penghubung Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) dan Kawasan Strategis Nasional (KSN) sebagaimana yang
diamanatkan dalam Perpres 13 tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional.

Dalam rangka mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud di atas, dan


sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 dan
perubahannya tentang Jalan Tol, Kebijakan Perencanaan Jalan Tol
merupakan landasan penyusunan rencana umum jaringan jalan tol
dengan memperhatikan kondisi sosial, ekonomi, dan kondisi lingkungan
daerah sekitarnya. Kebijakan Perencanaan Jalan Tol disusun dengan
memperhatikan pengembangan wilayah, perkembangan ekonomi,
sistem transportasi nasional, dan kebijakan nasional sektor lain yang
terkait dan merupakan arah pengembangan sistem jaringan jalan tol
beserta strategi pencapaiannya.

Saat ini, pemerintah terus mendorong pembangunan di Provinsi Jawa


Tengah untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan
meningkatkan perekonomian Jawa Tengah. Berdasarkan rencana
pengembangan jaringan jalan tol yang termuat dalam Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 367 Tahun 2023
tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional 2020-2040, terdapat
rencana Jalan Tol Lingkar Semarang dan Jalan Tol Demak-Jepara yang
merupakan rencana jalan tol jangka Panjang periode 2030-2034.

Untuk itu, diperlukan pra studi kelayakan Jalan Tol Lingkar Semarang (66
km) dan Demak-Jepara (36,80 km) sesuai dengan amanat dalam PP no
15/2005 tentang Jalan Tol dan perubahannya, sehingga dapat diketahui
indikasi awal kelayakan jalan tol sebagai dasar dalam proses
pengusahaan selanjutnya indikasi awal kelayakan jalan tol diantaranya
adalah analisis rencana pengembangan kawasan dan kesesuaian dengan
rencana tata ruang, analisis sosial ekonomi; analisis proyeksi lalu lintas;
kajian teknis diantaranya aspek topografi, geoteknik, geologi,
lingkungan, dan hidrologi; pemilihan koridor Jalan Tol; analisis perkiraan
biaya tanah, konstruksi, dan investasi; analisis kelayakan ekonomi;
indikasi kelayakan finansial; analisis nilai manfaat uang; dan analisis
rencana pembiayaan.

2. Maksud dan Tujuan : Maksud dan Tujuan kegiatan ini adalah


Maksud kegiatan ini adalah melakukan prastudi kelayakan untuk
pembangunan jalan tol di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jalan Tol Lingkar
Semarang dan Jalan Tol Demak-Jepara.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen prastudi kelayakan
untuk pembangunan jalan tol di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jalan Tol
Lingkar Semarang dan Jalan Tol Demak-Jepara.
3. Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah :
Sasaran dari kegiatan ini adalah menghasilkan prastudi kelayakan untuk
pembangunan jalan tol di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jalan Tol Lingkar
Semarang dan Jalan Tol Demak-Jepara.

4. Lokasi Kegiatan : Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kantor di Jakarta dan Lokasi pekerjaan/ Kegiatan
untuk survei di Provinsi Jawa Tengah.

5. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Tahun Anggaran
2024 dengan Pagu Anggaran kurang lebih Rp 1.400.000.000 (Satu
milyar empat ratus enam puluh juta rupiah) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi : Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jalan Bebas Hambatan,
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

Data Penunjang

7. Data Dasar : Data dasar yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa adalah :
1. Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional
2. Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024
3. Hasil kajian yang terkait
4. Struktur Ruang RTRWN Perpres No. 13 Tahun 2017
5. Data Jaringan Sistranas
6. Sebaran Industri PP No. 14 Tahun 2015 – RIPIN;
7. Sebaran Pariwisata PP No. 50 Tahun 2011 – Riparnas
8. Sebaran KSN RPJMN Perpres No. 18 Tahun 2020;
9. Renstra Ditjen Bina Marga Tahun 2020 – 2024
10. Permen PUPR No. 21 Tahun 2018
11. Program Pemerintah Pusat (KEK, KIK, KSPN, dll) atau Kementerian Lainnya
(Kemenhub, dll)

8. Standar Teknis : Standar teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah standar teknis, pedoman
dan peraturan perundang-undangan yang sudah berlaku di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

9. Studi-studi 1. Studi Pendahuluan dan Pra FS Jaringan Jalan Bebas Hambatan di Pulau Jawa,
Terdahulu Bali, Sumatera, dan NTB
2. Pra FS Ruas Prioritas Jangka Menengah Jalan Bebas Hambatan di Jawa, Bali,
Sumatera, dan NTB
3. Studi Integrasi Kawasan Semarang-Demak dan Lampung 2022

10. Referensi : Referensi hukum yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan paket
Hukum pekerjaan ini, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan perubahannya;
2. Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
3. Peraturan Presiden RI Nomor 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastuktur dan perubahannya;
4. Peraturan Predisen Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
5. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
6. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol dan
perubahannya;
7. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dan perubahannya;
8. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran,
Salatiga, Semarang, dan Purwodadi;
9. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak -
Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung,
dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang;
10. Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tugas dan
Wewenang Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Pembiayaan
Infrastruktur, Badan Pengatur Jalan Tol, dan Badan Usaha Jalan Tol Dalam
Penyelenggaraan Jalan Tol;
11. Kepmen PUPR No. 367 Tahun 2023 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan
Nasional Rahun 2020-2040;
12. Peraturan Daerah terkait Tata Ruang Provinsi dan Pulau

11. Lingkup Kegiatan : Lingkup kegiatan ini adalah :


1. Persiapan dan Mobilisasi
2. Pengumpulan Data Sekunder dan Data Primer
Konsultan melakukan pengumpulan data Sekunder dan data primer sesuai
Pedoman Pengumpulan data lapangan yang tercantum dalam KAK.
3. Melakukan Analisis :
- Analisis rencana pengembangan kawasan dan kesesuaian dengan
rencana tata ruang, analisis sosial ekonomi;
- Analisis proyeksi lalu lintas;
- Kajian teknis diantaranya aspek topografi, geoteknik, geologi,
lingkungan, dan hidrologi;
- Pemilihan koridor Jalan Tol;
- Analisis perkiraan biaya tanah, konstruksi, dan investasi; analisis
kelayakan ekonomi;
- Indikasi kelayakan finansial; analisis nilai manfaat uang;
- dan analisis rencana pembiayaan
4. Menyusun Rekomendasi
Konsultan menyusun rekomendasi kesesuaian pengembangan wilayah
untuk mendukung pengembangan jaringan jalan tol

12. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah dokumen Pra Studi
Kelayakan Jalan Tol di Provinsi Jawa Tengah

13. Peralatan : - PPK akan mengangkat petugas yang bertindak sebagai Project Officer (PO)
Material, Personil yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi dan
dan Fasilitas dari perizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.
Pejabat Pembuat - PPK tidak akan menyediakan akomodasi dan ruang kantor
Komitmen

- PO juga akan memfasilitasi penyedia jasa dengan data penunjang


sebagaimana disebutkan pada butir 7-10 KAK ini.

14. Peralatan dan : Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
Material dari yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa Fasilitas dan peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa adalah
konsultansi
1. Kendaraan : Sewa Mobil minibus min thn. 2019, min.
2000 cc) 6 unit-bulan
2. PC Desktop : Sewa 19 unit-bulan
3. Notebook : Sewa 24 unit-bulan
4. Printer (A4, A3) : Sewa masing-masing 6 unit-bulan
5. Camera Digital : Sewa 6 unit-bulan
6. Bahan Kantor : Sewa

15. Lingkup : Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap paling baik dan
Kewenangan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
Penyedia Jasa Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannya dengan
cermat yang disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan dan waktu yang
tersedia sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu.
Disamping itu, Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja Terperinci mengenai
semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana ini antara lain dipakai
untuk memonitor dan mengatur aktifitas kegiatan dikaitkan dengan pemanfaatan
sumber-sumber daya dan sebagai acuan pembayaran bagi konsultan serta
pemantauan kemajuan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran
bulanan.

16. Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 180 (Seratus delapan
Penyelesaian puluh) hari kalender/ 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal SPMK.
Kegiatan

17. Personil :
Kualifikasi Jumlah
orang
bulan
Posisi Status
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
Pendidikan
Ahli
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim S2 Teknik Sipil Ahli Madya 5 Tahun tetap 1 Org/
/Ahli Teknik 6 Bln
Perencana Jalan
Transportasi
2. Ahli Teknik S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Jalan Teknik 6 Bln
Jalan
3. Ahli S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Ekonomi Teknik 3 Bln
Transportasi Jalan
4. Ahli Lalu S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Lintas Teknik 3 Bln
Jalan
5. Ahli S1 Teknik Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Geoteknik Geoteknik Geoteknik 3 Bln
6. Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Lingkungan Lingkunga Teknik 3 Bln
n Lingkungan
Bidang
Jasa
Konstruksi
Tenaga Asisten Muda
1. Ass. Muda S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Perencana 5 Bln
Transportasi
2. Ass. Muda S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Teknik Jalan 5 Bln
Raya
3. Ass. Lalu S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Lintas 3 Bln
Tenaga Pendukung
1. Operator D3/S1 Teknik Sipil 1 Org/
GIS 6 Bln
2. Pengemudi SMA/SMK 1 Org/
6 Bln
1. Tenaga Ahli Perencana Transportasi (Team Leader), dengan Kualifikasi:
Mempunyai sertifikat keahlian sebagai Ahli Madya Teknik Jalan dengan
jumlah orang bulan sebesar 6 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang
Magister Teknik (S2) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan, diutamakan sebagai team
leader/co team leader penyusunan Pra Studi Kelayakan Bidang Jalan Bebas
Hambatan/Jalan Tol atau Studi Kelayakan Bidang Jalan Bebas
Hambatan/Jalan Tol atau Penyusunan Outline Business Case (OBC ) Jalan
Bebas Hambatan/Jalan Tol atau Penyusunan Final Business Case (FBC)
Jalan Bebas Hambatan/Jalan Tol dengan pengalaman selama 5 tahun.

2. Tenaga Ahli Teknik Jalan Raya, dengan kualifikasi:


Mempunyai sertifikat keahlian sebagai Ahli Muda Teknik Jalan dengan
jumlah orang bulan sebesar 6 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang
Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai Ahli Teknik Jalan selama 3 tahun.

3. Tenaga Ahli Ekonomi Transportasi, dengan kualifikasi:


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Muda Teknik Jalan, dan mempunyai
pengetahuan bidang ekonomi transport, dengan jumlah orang bulan
sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1)
jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan jalan, diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai
Ahli Teknik Jalan selama 3 tahun.

4. Tenaga Ahli Lalu Lintas/ Sistem Jaringan Jalan, dengan kualifikasi:


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Muda Teknik Jalan, dan mempunyai
pengetahuan bidang Sistem Jaringan Jalan/ Lalu Lintas dengan jumlah
orang bulan sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana
Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan jalan, diutamakan yang telah mempunyai
pengalaman sebagai Ahli Teknik Jalan selama 3 tahun

5. Tenaga Ahli Geoteknik, dengan kualifikasi:


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Muda Geoteknik dengan jumlah orang
sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik
(S1) jurusan Geoteknik lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam bidangnya,
diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Ahli Goteknik
selama 3 tahun.

6. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan dengan kualifikasi:


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Muda Teknik Lingkungan Bidang Jasa
Konstruksi dengan jumlah orang sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Lingkungan
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
dan berpengalaman dalam bidangnya, diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai Ahli Teknik Lingkungan selama 3 tahun.

7. Asisten Muda Perencana Transportasi


Membantu Ahli Perencana Transportasi dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan jalan. Asisten muda disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1)
jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
selama 2 tahun.

8. Asisten Muda Teknik Jalan Raya


Membantu Ahli Teknik Jalan Raya dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan jalan. Asisten muda disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1)
jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
selama 2 tahun.

9. Asisten Lalu Lintas


Membantu Ahli Lalu Lintas dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan.
Asisten muda disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan selama 2 tahun.

10. Operator GIS


Tugasnya adalah membantu tenaga ahli dalam menyelesaikan konsep
perencanaan yang ke dalam bentuk gambar teknik/peta.

11. Pengemudi
Tugasnya adalah membantu tenaga ahli selama perjalanan dalam dan luar
kota.

18. Jadwal Tahapan :


Pelaksanaan Waktu (bulan)
Kegiatan No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 5 6

1. Persiapan dan Mobilisasi


2. Pengumpulan Data Sekunder dan Data
Primer Konsultan melakukan
pengumpulan data Sekunder dan data
primer sesuai
3. Melakukan Analisis :
- Analisis rencana pengem-bangan
kawasan dan kesesuaian dengan
rencana tata ruang, analisis sosial
ekonomi;
- Analisis proyeksi lalu lintas;
- Kajian teknis diantaranya aspek
topografi, geoteknik, geologi,
lingkungan, dan hidrologi;
- Pemilihan koridor Jalan Tol;
- Analisis perkiraan biaya tanah,
konstruksi, dan investasi; analisis
kelayakan ekonomi;
- Indikasi kelayakan finansial; analisis
nilai manfaat uang;
- dan analisis rencana pembiayaan
4. Menyusun Rekomendasi, Konsultan
menyusun rekomendasi kesesuaian
pengembangan wilayah untuk
mendukung pengembangan jaringan
jalan tol

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Waktu (bulan) Orang Bulan


No Uraian Kegiatan 1 2 3 4 5 6

Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Ahli Perencana 1 Org/ 6 Bln
Transportasi
2. Ahli Teknik Jalan 1 Org/ 6 Bln
3. Ahli Ekonomi Transportasi 1 Org/ 3 Bln
4. Ahli Lalu Lintas 1 Org/ 3 Bln
5. Ahli Geoteknik 1 Org/ 3 Bln
6. Ahli Teknik Lingkungan 1 Org/ 3 Bln
Tenaga Asisten Muda
1. Asisten Muda Perencana 1 Org/ 5 Bln
Transportasi
2. Asisten Muda Teknik Jalan Raya 1 Org/ 5 Bln
3. Asisten Lalu Lintas 1 Org/ 3 Bln
Tenaga Pendukung
1. Operator GIS 1 Org/ 6 Bln
2. Pengemudi 1 Org/ 6 Bln

19. Rencana Mutu : Konsultan wajib membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu
Kontrak pelaksanaan kepada Unit Pelaksana Kegiatan. Konsultan juga wajib menerapkan dan
mengendalikan pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai mutu yang
dipersyaratkan pada pelaksanaan kegiatannya. RMK dapat ditinjau apabila terjadi
perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
persyaratan/ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan.
RMK harus diserahkan diserahkan selambat-lambatnya: 2 minggu sejak SPMK
diterbitkan atau penandatanganan kontrak sebanyak 3 buku dan diunggah dalam
cloud storage dengan akses terbatas.

20. Laporan : Laporan Pendahuluan memuat :


Pendahuluan
1. Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan studi yang harus dilakukan;
2. Pendekatan dan metodogi pelaksanaan dan alat analisis yang akan
dipergunakan;
3. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan ditempatkan dalam
studi ini;
4. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan studi serta pengumpulan data yang
harus dilakukan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 4 minggu sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan diunggah dalam cloud storage dengan akses
terbatas

21. Laporan Bulanan : Tidak ada

22. Laporan Antara : Laporan Antara memuat


1. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data lapangan
ataupun dari studi literatur;
2. Hasil identifikasi dan kajian terhadap dokumen perencanaan, rencana tata
ruang wilayah dan dokumen terkait lain
3. Analisis awal kajian
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 20 minggu sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan diunggah dalam cloud storage dengan akses
terbatas.

23. Laporan Akhir : Laporan Akhir memuat :


1. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana disampaikan dalam
Laporan Antara
2. Dokumen prastudi kelayakan yang mencakup analisis rencana pengembangan
kawasan dan kesesuaian dengan rencana tata ruang, analisis sosial ekonomi;
analisis proyeksi lalu lintas; kajian teknis diantaranya aspek topografi,
geoteknik, geologi, lingkungan, dan hidrologi; pemilihan koridor Jalan Tol;
analisis perkiraan biaya tanah, konstruksi, dan investasi; analisis kelayakan
ekonomi; indikasi kelayakan finansial; analisis nilai manfaat uang; dan analisis
rencana pembiayaan
3. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasil
analisis yang dilakukan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 24 minggu sejak SPMK diterbitkan


sebanyak 2 (dua) buku laporan trase tiap ruas sebanyak 2 (dua) buku laporan, dan
3 (tiga) Laporan Akhir, 3 (tiga) SSD portable (masing-masing kapasitas 1 tera byte),
dan diunggah dalam cloud storage dengan akses terbatas yang berisi Laporan
Pendahuluan beserta data pendukung, Laporan Antara beserta data hasil survei baik
primer maupun sekunder, Konsep Laporan Akhir beserta spreadsheet proses
pengolahan data dan analisis, Laporan Akhir, laporan trase tiap ruas dan Ringkasan
Eksekutif).

24. Laporan : Laporan Eksekutif merupakan ringkasan singkat dari seluruh hasil pekerjaan.
Eksekutif Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 180 (Seratus delapan puluh) hari
kerja/ 6 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan semua
data dimasukan ke dalam eksternal hardisk (diunggah dalam CLOUD STORAGE
dengan akses terbatas).

25. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
Negeri wilayah negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

26. Persyaratan : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
Kerjasama kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa
konsultansi lain hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.
2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan laporan tidak
diperbolehkan dikerjasamakan dengan penyedia jasa konsultansi lainnya.

27. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan
data lapangan
1. Pengumpulan data sekunder. Data-data sekunder yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini diantaranya adalah:
a. Rencana/ laporan
i. Rencana tata ruang wilayah nasional dan wilayah terkait
ii. Sistem transportasi nasional
iii. Rencana umum jaringan jalan nasional
iv. Rencana pengembangan kawasan industri, kawasan
ekonomi khusus, pariwisata, maupun pusat kegiatan lainnya
berskala nasional
v. Peraturan perundang-undangan yang dipedomani
vi Studi-studi terdahulu
b. Data Statistik/ Publikasi
i. Statistik Indonesia yang terakhir, BPS
ii. Indikator ekonomi yang terakhir, BPS
iii. Statistik keuangan Pemerintah Daerah edisi terakhir, BPS
iv. Data biaya konstruksi atau Analisis Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) bidang Bina Marga
v. Data perkiraan harga tanah
vi Provinsi/Kabupaten/Kota Dalam Angka, BPS, yang meliputi
hasil sensus penduduk terakhir, PDRB, dan data pendukung
lainnya
c. DataLainnya, seperti :
i. Data lalu lintas meliputi data LHR, data perjalanan asal
tujuan, data pertumbuhan lalu lintas, dan data pendukung
lainnya
ii. Peta topografi skala 1: 50.000 dari Bakosurtanal
iii. Peta geologi
iv. Peta morfologi
v. Peta gempa terbaru
vi Peta kawasan rawan bencana alam
Peta tata guna lahan

2. Pengumpulan Data Primer


Survei Jaringan, Asal-Tujuan, Topografi dan Geoteknik. Survei ini dilakukan
untuk validasi atas data sekunder yang tersedia dan apabila diperlukan.
Sebelum survei, dilakukan pekerjaan persiapan untuk mengidentifikasi
karakteristik daerah studi, penentuan lokasi, dan luas daerah survei.
Prosedur survei yang akan digunakan disesuaikan dengan prosedur standar
Bina Marga dan harus didiskusikan dan disetujui oleh pemberi pekerjaan
sebelum dimulai. Kegunaan dari masing-masing survei diantaranya :

i. Survei jaringan bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan jalan


yang digunakan sebagai data masukan dalam proses permodelan,
sekaligus melakukan inventarisasi jalan yang akan dilalui oleh jalan
tol.

ii. Survei asal-tujuan bertujuan untuk mempelajari pola perjalanan


dengan mempelajari asal dan tujuan perjalanan yang digunakan
sebagai data masukan dalam proses perencanaan transportasi
iii. Survei Topografi bertujuan untuk mengetahui kondisi topografi di
area rencana trase jalan tol sehingga pemilihan trase telah
mempertimbangkan kondisi topografi yang lebih detail
iv. Survei Geoteknik bertujuan untuk mengetahui kondisi tanah
terutama pada lokasi-lokasi dengan indikasi kondisi tanah buruk

28. Alih : Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
Pengetahuan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen berikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa akan
menyerahkan laporannya, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Konsep Laporan Akhir.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yang telah
ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan petugas
yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.

Jakarta, 21 Februari 2024

Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan


Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan
Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan

Dedy Gunawan, ST. M.Sc.


NIP. 19750131200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai