1. Latar Belakang : Salah satu program pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi
nasional adalah percepatan pembangunan infrastruktur, salah satunya
melalui kebijakan pembangunan jalan tol. Berbagai manfaat dapat
dirasakan masyarakat dengan dibangunnya jalan tol mulai dari
mempersingkat waktu hingga mempercepat pertumbuhan ekonomi serta
mencipatakan pemerataan pengembangan wilayah. Jalan tol merupakan
koridor yang mendukung sistem transportasi nasional diharapkan
terintegrasi dengan sistem jaringan jalan nasional (non tol). Selain itu
jalan tol juga berperan sebagai penghubung Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) dan Kawasan Strategis Nasional (KSN) sebagaimana yang
diamanatkan dalam Perpres 13 tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional.
Untuk itu, diperlukan pra studi kelayakan Jalan Tol Lingkar Semarang (66
km) dan Demak-Jepara (36,80 km) sesuai dengan amanat dalam PP no
15/2005 tentang Jalan Tol dan perubahannya, sehingga dapat diketahui
indikasi awal kelayakan jalan tol sebagai dasar dalam proses
pengusahaan selanjutnya indikasi awal kelayakan jalan tol diantaranya
adalah analisis rencana pengembangan kawasan dan kesesuaian dengan
rencana tata ruang, analisis sosial ekonomi; analisis proyeksi lalu lintas;
kajian teknis diantaranya aspek topografi, geoteknik, geologi,
lingkungan, dan hidrologi; pemilihan koridor Jalan Tol; analisis perkiraan
biaya tanah, konstruksi, dan investasi; analisis kelayakan ekonomi;
indikasi kelayakan finansial; analisis nilai manfaat uang; dan analisis
rencana pembiayaan.
4. Lokasi Kegiatan : Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kantor di Jakarta dan Lokasi pekerjaan/ Kegiatan
untuk survei di Provinsi Jawa Tengah.
5. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN Tahun Anggaran
2024 dengan Pagu Anggaran kurang lebih Rp 1.400.000.000 (Satu
milyar empat ratus enam puluh juta rupiah) termasuk PPN.
6. Nama dan Organisasi : Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jalan Bebas Hambatan,
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Data Penunjang
7. Data Dasar : Data dasar yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa adalah :
1. Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional
2. Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024
3. Hasil kajian yang terkait
4. Struktur Ruang RTRWN Perpres No. 13 Tahun 2017
5. Data Jaringan Sistranas
6. Sebaran Industri PP No. 14 Tahun 2015 – RIPIN;
7. Sebaran Pariwisata PP No. 50 Tahun 2011 – Riparnas
8. Sebaran KSN RPJMN Perpres No. 18 Tahun 2020;
9. Renstra Ditjen Bina Marga Tahun 2020 – 2024
10. Permen PUPR No. 21 Tahun 2018
11. Program Pemerintah Pusat (KEK, KIK, KSPN, dll) atau Kementerian Lainnya
(Kemenhub, dll)
8. Standar Teknis : Standar teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah standar teknis, pedoman
dan peraturan perundang-undangan yang sudah berlaku di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
9. Studi-studi 1. Studi Pendahuluan dan Pra FS Jaringan Jalan Bebas Hambatan di Pulau Jawa,
Terdahulu Bali, Sumatera, dan NTB
2. Pra FS Ruas Prioritas Jangka Menengah Jalan Bebas Hambatan di Jawa, Bali,
Sumatera, dan NTB
3. Studi Integrasi Kawasan Semarang-Demak dan Lampung 2022
10. Referensi : Referensi hukum yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan paket
Hukum pekerjaan ini, adalah :
1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan perubahannya;
2. Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan;
3. Peraturan Presiden RI Nomor 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastuktur dan perubahannya;
4. Peraturan Predisen Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024
5. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
6. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol dan
perubahannya;
7. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dan perubahannya;
8. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran,
Salatiga, Semarang, dan Purwodadi;
9. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal - Semarang - Salatiga - Demak -
Grobongan, Kawasan Purworejo - Wonosobo - Magelang - Temanggung,
dan Kawasan Brebes - Tegal – Pemalang;
10. Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tugas dan
Wewenang Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Pembiayaan
Infrastruktur, Badan Pengatur Jalan Tol, dan Badan Usaha Jalan Tol Dalam
Penyelenggaraan Jalan Tol;
11. Kepmen PUPR No. 367 Tahun 2023 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan
Nasional Rahun 2020-2040;
12. Peraturan Daerah terkait Tata Ruang Provinsi dan Pulau
12. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah dokumen Pra Studi
Kelayakan Jalan Tol di Provinsi Jawa Tengah
13. Peralatan : - PPK akan mengangkat petugas yang bertindak sebagai Project Officer (PO)
Material, Personil yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi dan
dan Fasilitas dari perizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.
Pejabat Pembuat - PPK tidak akan menyediakan akomodasi dan ruang kantor
Komitmen
14. Peralatan dan : Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
Material dari yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa Fasilitas dan peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa adalah
konsultansi
1. Kendaraan : Sewa Mobil minibus min thn. 2019, min.
2000 cc) 6 unit-bulan
2. PC Desktop : Sewa 19 unit-bulan
3. Notebook : Sewa 24 unit-bulan
4. Printer (A4, A3) : Sewa masing-masing 6 unit-bulan
5. Camera Digital : Sewa 6 unit-bulan
6. Bahan Kantor : Sewa
15. Lingkup : Penyedia jasa berwenang menentukan metodologi yang dianggap paling baik dan
Kewenangan sesuai untuk menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
Penyedia Jasa Penyedia Jasa dapat mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannya dengan
cermat yang disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan dan waktu yang
tersedia sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu.
Disamping itu, Penyedia jasa harus membuat Rencana Kerja Terperinci mengenai
semua tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana ini antara lain dipakai
untuk memonitor dan mengatur aktifitas kegiatan dikaitkan dengan pemanfaatan
sumber-sumber daya dan sebagai acuan pembayaran bagi konsultan serta
pemantauan kemajuan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran
bulanan.
16. Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 180 (Seratus delapan
Penyelesaian puluh) hari kalender/ 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal SPMK.
Kegiatan
17. Personil :
Kualifikasi Jumlah
orang
bulan
Posisi Status
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
Pendidikan
Ahli
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim S2 Teknik Sipil Ahli Madya 5 Tahun tetap 1 Org/
/Ahli Teknik 6 Bln
Perencana Jalan
Transportasi
2. Ahli Teknik S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Jalan Teknik 6 Bln
Jalan
3. Ahli S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Ekonomi Teknik 3 Bln
Transportasi Jalan
4. Ahli Lalu S1 Teknik Sipil Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Lintas Teknik 3 Bln
Jalan
5. Ahli S1 Teknik Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Geoteknik Geoteknik Geoteknik 3 Bln
6. Ahli Teknik S1 Teknik Ahli Muda 3 Tahun tetap 1 Org/
Lingkungan Lingkunga Teknik 3 Bln
n Lingkungan
Bidang
Jasa
Konstruksi
Tenaga Asisten Muda
1. Ass. Muda S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Perencana 5 Bln
Transportasi
2. Ass. Muda S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Teknik Jalan 5 Bln
Raya
3. Ass. Lalu S1 Teknik Sipil 2 Tahun tetap 1 Org/
Lintas 3 Bln
Tenaga Pendukung
1. Operator D3/S1 Teknik Sipil 1 Org/
GIS 6 Bln
2. Pengemudi SMA/SMK 1 Org/
6 Bln
1. Tenaga Ahli Perencana Transportasi (Team Leader), dengan Kualifikasi:
Mempunyai sertifikat keahlian sebagai Ahli Madya Teknik Jalan dengan
jumlah orang bulan sebesar 6 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang
Magister Teknik (S2) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dan berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan, diutamakan sebagai team
leader/co team leader penyusunan Pra Studi Kelayakan Bidang Jalan Bebas
Hambatan/Jalan Tol atau Studi Kelayakan Bidang Jalan Bebas
Hambatan/Jalan Tol atau Penyusunan Outline Business Case (OBC ) Jalan
Bebas Hambatan/Jalan Tol atau Penyusunan Final Business Case (FBC)
Jalan Bebas Hambatan/Jalan Tol dengan pengalaman selama 5 tahun.
11. Pengemudi
Tugasnya adalah membantu tenaga ahli selama perjalanan dalam dan luar
kota.
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Ahli Perencana 1 Org/ 6 Bln
Transportasi
2. Ahli Teknik Jalan 1 Org/ 6 Bln
3. Ahli Ekonomi Transportasi 1 Org/ 3 Bln
4. Ahli Lalu Lintas 1 Org/ 3 Bln
5. Ahli Geoteknik 1 Org/ 3 Bln
6. Ahli Teknik Lingkungan 1 Org/ 3 Bln
Tenaga Asisten Muda
1. Asisten Muda Perencana 1 Org/ 5 Bln
Transportasi
2. Asisten Muda Teknik Jalan Raya 1 Org/ 5 Bln
3. Asisten Lalu Lintas 1 Org/ 3 Bln
Tenaga Pendukung
1. Operator GIS 1 Org/ 6 Bln
2. Pengemudi 1 Org/ 6 Bln
19. Rencana Mutu : Konsultan wajib membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan mutu
Kontrak pelaksanaan kepada Unit Pelaksana Kegiatan. Konsultan juga wajib menerapkan dan
mengendalikan pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai mutu yang
dipersyaratkan pada pelaksanaan kegiatannya. RMK dapat ditinjau apabila terjadi
perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi
persyaratan/ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan.
RMK harus diserahkan diserahkan selambat-lambatnya: 2 minggu sejak SPMK
diterbitkan atau penandatanganan kontrak sebanyak 3 buku dan diunggah dalam
cloud storage dengan akses terbatas.
24. Laporan : Laporan Eksekutif merupakan ringkasan singkat dari seluruh hasil pekerjaan.
Eksekutif Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 180 (Seratus delapan puluh) hari
kerja/ 6 bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan semua
data dimasukan ke dalam eksternal hardisk (diunggah dalam CLOUD STORAGE
dengan akses terbatas).
25. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
Negeri wilayah negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
26. Persyaratan : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
Kerjasama kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa
konsultansi lain hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.
2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan laporan tidak
diperbolehkan dikerjasamakan dengan penyedia jasa konsultansi lainnya.
28. Alih : Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
Pengetahuan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen berikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa akan
menyerahkan laporannya, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Konsep Laporan Akhir.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yang telah
ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan petugas
yang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.