Anda di halaman 1dari 10

Transportasi dan Infrastruktur Jalan

§ Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial-


budaya dan pertahanan keamanan nasional
§ Pembangunan infrastruktur jalan memperlancar arus distribusi
barang dan jasa, serta berperan dalam peningkatan kualitas hidup
dan kesejahteraan manusia
§ Jaringan jalan sebagai prasarana distribusi dan sekaligus
pembentuk struktur ruang wilayah
§ Jaringan jalan dikembangkan dengan memperhatikan arahan
penataan ruang (RTRWN), sistranas (multimoda), serta
kebijakan sektoral lintas Kementerian/ Lembaga (termasuk
Direktif Presiden, Arahan Menteri PUPR, Arahan Dirjen. Bina Marga)
KONDISI JARINGAN JALAN DI INDONESIA

Peta Jalan Kondisi Jalan di Indonesia Berdasarkan


Nasional Kewenangan
(berdasarkan fungsi)

Jalan Arteri Primer


Jalan Kolektor Primer 1

PROPORSI PANJANG JALAN DI INDONESIA


BERDASARKAN KEWENANGAN

STATUS JALAN PANJANG (KM)


Nasional* 47.017,3
Provinsi 47.874,4
Kota/Kabupaten 433.654,4

*Berdasarkan SK Menteri PUPR No. 290/KPTS/M/2015


Sumber:
tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan
• IRMS Semester 2, 2020
Nasional (Tidak termasuk jalan tol) • Data Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah 2020
• Pasal 18 ayat (2) huruf c : Pengaturan jalan nasional (salah satunya) meliputi penyusunan
UU No. 38 perencanaan umum jaringan jalan nasional
Tahun 2004
tentang Jalan

1. Penyusunan perencanaan umum jaringan jalan menghasilkan rencana umum jaringan jalan yang menggambarkan
wujud jaringan jalan sebagai satu kesatuan sistem jaringan.
2. Rencana umum jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah kumpulan rencana ruas-ruas jalan
beserta besaran pencapaian sasaran kinerja pelayanan jalan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
PP No. 34 3. Rencana umum jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rencana umum jangka panjang dan
tahun 2006 rencana umum jangka menengah.
tentang Jalan 4. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional dan Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan
Nasional ditetapkan oleh Menteri

Pasal 1:
1. Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya disingkat RUJPJJN adalah dokumen
Permen PU No. perencanaan jalan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
02/PRT/M/2012 2. Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional yang selanjutnya disingkat RUJMJJN adalah dokumen
perencanaan jalan nasional untuk periode 5 (lima) tahun.

Pedoman Penyusunan
Rencana Umum
Jaringan Jalan
RTRWN

Tataran Transportasi
Nasional RUJPJJN RUJMJJN RPJMN

RPJPN

• RUJPJJN = Rencana Umum Jangka Panjang Jaringan Jalan Nasional


• RUJMJJN = Rencana Umum Jangka Menengah Jaringan Jalan Nasional
Rencana pengembangan jaringan jalan juga dibutuhkan untuk mendukung:

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

KAWASAN INDUSTRI (KI)

KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN)

KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)

6
- Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Bukan Jalan Tol (Pembangunan Jalan)
- Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Bukan Jalan Tol (Peningkatan Jalan dan Status Jalan)
- Pelebaran Menuju Standar Jalan Nasional Bukan Jalan Tol
- Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Buka Jalan Tol
- Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Jalan Tol
- Pembangunan Flyover/Underpass/Terowongan Khusus/Jembatan Bentang Panjang

- Pengembangan Jaringan Jalan Nasional bukan Jalan Tol (Pembangunan Jalan) sebagaimana
dimaksud adalah penyelesaian jalan yang belum tersambung (Missing Link), pembangunan jalan
lingkar, dan pembangunan jalan strategis.
- Pengembangan Jaringan Jalan Nasional bukan Jalan Tol (Peningkatan Jalan dan Status Jalan)
sebagaimana dimaksud adalah penanganan ruas jalan yang memenuhi kriteria adminstrasi untuk
menjadi jalan nasional namun belum memenuhi kriteria teknis jalan.

Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Jalan Tol adalah pembangunan jalan tol.
• Pembangunan jalan baru untuk mendukung dan meningkatkan konektivitas
terhadap pusat-pusat kegiatan maupun simpul transportasi skala nasional,
sehingga perlu sinergitas dengan rencana pengembangan jaringan jalan provinsi
dan juga jalan kabupaten/kota.
• Keterbatasan alokasi pendanaan untuk investasi jalan, maka perlu menyusun skala
prioritas dalam rencana pengembangan jaringan jalan.
• Pemanfaatan kapasitas jaringan jalan yang ada untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi
• Mengembangkan alternatif pembiayaan untuk investasi jalan
• Sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang, Ditjen Bina Marga perlu
menyusun Rencana Umum Jaringan Jalan Jangka Panjang.
• Dokumen Perencanaan Umum berfungsi sebagai arah dan pedoman
pengembangan jaringan jalan ke depan serta sebagai dasar penyusunan Rencana
Strategis Ditjen Bina Marga.
• Rencana Umum Jaringan Jalan harus mengacu pada RTRWN, Tataran Transportasi
Nasional serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
• Diperlukan masukan dan saran dari berbagai stakeholder (Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi) untuk proses penyusunan Rencana Umum Pengembangan
Jaringan Jalan Jangka Panjang 2025 – 2045.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai