Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAN KOTA BENGKULU

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA BENGKULU


Jl. Hibrida XV No.28, Sido Mulyo, Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38229

“KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)”

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN SENTRA IKM


(INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) KOTA BENGKULU

Nama Pekerjaan : Penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra IKM


Kota Bengkulu
Lokasi : Kota Bengkulu
Jumlah Anggaran : Rp. 180.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah)
Tahun Anggaran : APBD Kota Bengkulu Tahun 2019
1. LATAR BELAKANG

Undang-undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian pasal 14

mengamanatkan agar Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah melakukan

percepatan penyebaran dan pemerataan industri ke seluruh wilayah Indonesia,

yang dilaksanakan melalui Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI),

pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), pengembangan

Kawasan Peruntukan Industri (KPI), pembangunan Kawasan Industri (KI) serta

pengembangan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (Sentra IKM).

Pengembangan Sentra IKM dilakukan terhadap Sentra IKM yang telah ada

melalui berbagai kegiatan pembinaan dan revitalisasi, dan melaksanakan

pembangunan Sentra IKM yang baru dengan perencanaan yang cermat dan

pengelolaan yang tertata serta professional.

Sentra IKM yang saat ini ada di berbagai daerah merupakan Sentra IKM yang

tumbuh dan berkembang secara alamiah berdasarkan potensi sumber daya

alam dan kemampuan sumberdaya manusia serta peluang pasar yang ada

pada masing masing daerah. Berkumpulnya industri kecil dan menengah dalam

Sentra IKM dapat memberikan nilai tambah bagi IKM misalnya memudahkan

pembinaan, meningkatkan mutu, produktivitas dan daya saingnya melalui

pengadaan fasilitas pendukung yang memadai serta pembinaan yang efektif.

Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang

Perindustrian dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana

Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) secara efektif, Direktorat Jenderal

Pengembangan Perwilayahan Industri (Ditjen PPI) Kementerian Perindustrian

memprogramkan pembangunan Sentra IKM, sehingga diharapkan di setiap

kabupaten/ kota minimal terdapat satu Sentra IKM yang dibina pemerintah
yang dan dikelola secara profesional. Melalui pengelolaan Sentra IKM yang

profesional diharapkan pembinaan, peningkatan mutu, efisiensi dan daya saing

IKM dapat dilakukan secara optimal, serta mampu serta mampu berperan

signifikan dalam penguatan struktur industri nasional, pengentasan kemiskinan

dan perluasan kesempatan kerja.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud diadakannya pekerjaan Penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra

IKM Kota Bengkulu adalah agar tersusunnya dan tersedianya dokumen rencana

induk dan tersedianya dokumen konsep perencanaan dan pengembangan IKM

yang dapat dijadikan acuan legal dalam pengendalian dan pembangunan

sentra IKM di Kota Bengkulu.

Sedangkan tujuan pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi IKM saat ini, mempelajari kebijakan

pengembangannya dalam menghadapi era pasar bebas. Serta

menganalisis dan evaluasi kebijakan pembinaan yang telah dilakukan dalam

pengembangan industri kecil dan menengah khususnya IKM Kota Bengkulu.

2. Menyusun rumusan alternatif konsep, strategi kebijakan dan pola /model

pembinaan yang diperlukan dalam proses pengembangan IKM.

3. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Penyusunan Masterplan

Pengembangan Sentra IKM Kota Bengkulu ini adalah

1. Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek

arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta tahapan

pelaksanaan kegiatan pembangunan secara fisik berdasarkan aturan teknis

yang berlaku.
2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan dalam pengembangan sentra

Industri Kecil dan Menengah di Kota Bengkulu.

3. Terwujudnya konsep dan strategi pengembangan/pembangunan sentra IKM.

4. Tersusunnya program pembangunan dan perencanaan pengembangan

sentra IKM Kota Bengkulu.

5. Tersusunnya Detail Engineering Design (DED), Rencana Anggaran Biaya (RAB),

Bill of Quantity (BoQ) dan dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis

(RKS Tenis).

4. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra IKM Kota Bengkulu

berlokasi di Kota Bengkulu – Provinsi Bengkulu.

5. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra IKM Kota Bengkulu

bersumber dari APBD Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2019 melalui kegiatan

pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, dengan alokasi pagu

anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) termasuk

PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPh (Pajak Penghasilan).

6. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN

- Pengguna Jasa adalah :

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu

- Nama Kuasa Pengguna Anggaran selaku PPK :

To Be Name

- Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) :

To Be Name

- Alamat :

Jl. Hibrida XV No.28, Sido Mulyo, Gading Cemp., Kota Bengkulu 38229
7. LANDASAN HUKUM

Pembangunan Sentra IKM harus mengacu pada ketentuan Perundang-

Undangan dan peraturan yang secara subtansi merupakan arahan yang

diamanatkan untuk dijalankan, yang meliputi:

1. UU No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, khususnya pasal 14 a.1 UU No. 3

tahun 2014 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah melakukan percepatan penyebaran dan pemerataan

pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia melalui perwilayahan

Industri.

2. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang antara lain

mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban untuk

mengembangkan potensi daerah yang sesuai dengan kondisi daerah,

kearifan lokal, potensi wilayah dan potensi unggulan daerah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRW Nasional yang antara lain

menyedisebutkan bahwa penataan Wilayah Peruntukan Industriharus

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yaitu: dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan industri, tidak menganggu kelestarian fungsi lingkungan hidup dan

tidak mengubah lahan produktif.

4. PP No 14 Tahun 2015 tentang RIPIN yang mengamanatkan bahwa

Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (Sentra IKM)

dilakuka pada setiap wilayah kabupaten/kota (minimal sebanyak satu sentra

IKM) yang dapat berada di dalam atau di luar kawasan industri. Bagi

kabupaten/kota yang tidak memungkinkan dibangun kawasan industri

karena tidak layak secara teknis dan ekonomis, maka pembangunan industri

dilakukan melalui pengembangan/pembangunan Sentra IKM.


8. RUANG LINGKUP

A. Lingkup Wilayah

Dalam kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra IKM Kota

Bengkulu dilaksanakan di Kota Bengkulu pada seluruh kawasan rencana

pengembangan sentra IKM.

Adapun sedikit gambaran umum wilayah perencanaan yaitu Kota Bengkulu

terletak antara 30 45‘ – 30 59‘ Lintang Selatan serta 1020 14‘ – 1020 22 ‘ Bujur

Timur dan memiliki luas wilayah 151,70 km2.

Kota Bengkulu terdiri dari 9 kecamatan dan 67 kelurahan, yaitu:

- Kecamatan Selebar yang terdiri dari 6 kelurahan.

- Kecamatan Kampung Melayu yang terdiri dari 6 kelurahan.

- Kecamatan Gading Cempaka yang terdiri dari 5 kelurahan.

- Kecamatan Ratu Agung yang terdiri dari 8 kelurahan.

- Kecamatan Ratu Samban yang terdiri dari 9 kelurahan.

- Kecamatan Singaran Pati yang terdiri dari 6 kelurahan.

- Kecamatan Teluk Segara yang terdiri dari 13 kelurahan.

- Kecamatan Sungai Serut yang terdiri dari 7 kelurahan.

- Kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri dari 7 kelurahan

B. Lingkup Kegiatan

Tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah

berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis

Pembangunan / Rehab Bangunan Konstruksi Negara, Keputusan Menteri

Pekerjaan Umum nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, yang

meliputi tugas – tugas perencanaan fisik bangunan konstruksi negara yang

terdiri dari :
a) Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi

lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat

interprestasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan

pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah / perijinan

bangunan serta mengevaluasi kembali perencanaan yang telah disusun.

b) Membuat pra – rencana seperti rencana tapak, pra rencana program

dan konsep ruang, pemikiran biaya, dan mengurus perijinan sampai

mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan

bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah

Daerah setempat.

c) Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

1. Membuat gambar pengembangan rencana tahap sebelumnya

2. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi

market yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas

3. Membuat rencana struktur, beserta uraian konsep dan

perhitungannya. Perhitungan struktur harus ditanda tangani oleh

tenaga ahli yang mempunyai sertifikat.

4. Perkiraan biaya

d) Menyusun rencana detail antara lain membuat :

1. Membuat gambar – gambar detail arsitektur, struktur dan utilitas

sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar

arsitektur, struktur dan utilitas harus ditanda tangani oleh

penanggung jawab perusahaan dan tenaga ahli yang mempunyai

izin sertifikat.

2. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)

3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya

pekerjaan konstruksi (EE)


e) Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat

Pembuat Komitmen dalam menyusun dokumen pelelangan dan

membantu panitia pelelangan menyusun program

f) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,

termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi

penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan

melaksanakan tugas – tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

9. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan yang diharapkan dalam kegiatan Perencanaan

pengembangan Sentra IKM agar sesuai dengan tujuan dan sasara yang ingin

dicapai, meliputi:

A. Penyusunan Konsep dan Pola Pengembangan Sentra

Pola Pengembangan Sentra IKM merupakan rencana induk pembangunan

Sentra IKM, yang meliputi: rencana strategis (renstra) pengembangan IKM,

tahapan pengembangan (road map) Sentra IKM, pola kelembagaan,

business plan, dan site plan. Pola Pengembangan Sentra IKM disusun secara

sistematis dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keselarasan dengan pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan

Industri dan /atau potensi daerah;

2. Jenis dan jumlah IKM yang akan dikembangkan dalam Sentra IKM;

3. Infrastuktur utama dan pendukung aktivitas di dalam Sentra IKM;

4. Kelembagaan pengelola Sentra IKM;

5. Tata kelola Sentra IKM yang efektif, efisien, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan
Secara garis besar outline dokumen Pola Pengembangan Sentra IKM, terdiri

dari:

1. Pendahuluan

2. Tinjauan Kebijakan

3. Gambaran Umum Wilayah

4. Analisis Pengembangan Sentra IKM

5. Analisis Kelembagaan

6. Analisis Kelayakan Sentra IKM

7. Rencana dan dan Strategis Pengembangan Sentra IKM

8. Site Plan (termasuk tahapan pengembangan)

9. Kesimpulan dan Rekomendasi

B. Penyusunan Detail Engineering Design (DED)

Sesuai persyaratan pembangunan Sentra IKM, luas lahan yang tersedia untuk

membangun Sentra IKM adalah minimal 5000 m2. Berdasarkan Site Plan yang

telah tertuang dalam dokumen Pola Pengembangan Sentra IKM, akan

disusun Detail Engineering Design Sentra IKM untuk keperluan konstruksi

semua bangunan yang akan dibangun di dalam Sentra IKM yang terdiri dari:

1. Gambar perancangan Sentra IKM, ukuran A3;

2. Gambar rencana teknis, ukuran A1;

3. Buku Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bill of Quantity (BoQ), ukuran

A4. RAB merupakan perhitungan volume masing-masing satuan

pekerjaan konstruksi;

4. Buku Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis (RKS Teknis) serta Rencana

Kerja dan Syarat-Syarat Administrasi (RKS Administrasi), ukuran A4.

Dokumen RKS dimaksud mencakup persyaratan mutu dan kuantitas

material bangunan, dimensi material bangunan, prosedur pemasangan


material, dan persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh pelaksana

konstruksi dalam memenuhi persyaratan dokumen pengadaan.

5. Gambar pelengkap berupa gambar perspektif (bird eye view), ukuran

A3.

Dalam penyusunan DED harus memperhatikan proyeksi kebutuhan fasilitas

fisik untuk 5 tahun yang akan datang, dengan dilengkapi antara lain

kebutuhan jaringan listrik, air bersih, dan fasilitas pendukung produksi yang

memadai.

Penyusunan DED Sentra IKM dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah

melalui dana APBD atau Dana Alokasi Khusus (DAK). Dalam hal penyusunan

DED dilakukan oleh Pemerintah Daerah maka dalam pelaksanaannya harus

berkoordinasi dengan Pemerintah. Kementerian Perindustrian dapat

memfasilitasi penyusunan DED bagi daerah yang telah memiliki dokumen

Pola Pengembangan Sentra IKM, dandalam pelaksanaannya harus

melibatkan atau berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.

C. Proses Perencanaan

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran – keluaran

yang diminta, konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan

berkala dengan pengelola kegiatan;

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan

pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran

yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini;

3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan perencana harus selalu

memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah

mengikat.
D. Program Kerja

1. Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja minimal

meliputi :

a. Jadwal kegiatan secara detail.

b. Alokasi tenaga lengkap (disiplin dan keahlianya). Tenaga – tenaga

yang diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapatkan

persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran.

c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapat persetujuan dari

Kuasa Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh

konsultan perencana dan diberi masukan tentang teknis dari Pelaksana

Teknis Kegiatan

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Masterplan Pengembangan

Sentra IKM Kota Bengkulu yaitu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak

diterbitkan SPMK sampai dengan serah terima dokumen akhir pekerjaan.

11. KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN PERSONIL

A. Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan Penyusunan Masterplan

Pengembangan Sentra IKM Kota Bengkulu ini antara lain:

1. Team Leader /Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pendidikan sekurang-

kurangnya S1 (Strata 1) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota /Teknik

Planologi, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan

minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Perencanaan Wilayah dan Kota

yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang.


2. Ahli Teknis Sipil

Ahli Teknik Sipil dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1 (Strata 1)

Teknik Sipil, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan

minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh lembaga

berwenang.

3. Ahli Arsitektur Lansekap

Ahli Arsitektur Lansekap dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1

(Strata 1) Pertamanan /Lansekap, dengan pengalaman sekurang-

kurangnya 3 (tiga) tahun dan minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)

Arsitektur Lansekap yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang.

4. Ahli Sarana dan Prasarana

Ahli Sarana Prasarana dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1 (Strata

1) Teknik Sipil, dengan pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

dan minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Bangunan Gedung yang

dikeluarkan oleh lembaga berwenang.

5. Ahli Lingkungan

Ahli Lingkungan dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1 (Strata 1)

Teknik Lingkungan /Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman sekurang-

kurangnya 3 (tiga) tahun dan minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)

Teknik Lingkungan yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang.

6. Ahli Pemetaan (GIS)

Ahli Pemetaan (GIS) dengan pendidikan sekurang-kurangnya S1 (Strata

1) Teknik Geodesi /Geografi, dengan pengalaman sekurang-kurangnya

3 (tiga) tahun dan minimal memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Geodesi yang

dikeluarkan oleh lembaga berwenang.


B. Tenaga Pendukung

Tenaga pendukung yang dibutuhkan dalam pekerjaan Penyusunan

Masterplan Pengembangan Sentra IKM Kota Bengkulu ini antara lain:

1. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (1 orang),

Asiste Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota adalah seorang yang

berpendidikan sekurang-kurangnya S1 (Strata 1) Perencanaan Wilayah

dan Kota.

2. Operator Komputer (1 orang)

Operator Komputer dengan pendidikan sekurang-kurangnya D3

(Diploma 3) IT /Teknik Komputer /Teknik Informatika, dengan pengalaman

sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun yang relevan dengan keahliannya.

3. Administrasi (1 orang)

Tenaga pendukung Administrasi dengan pendidikan sekurang-

kurangnya D3 (Diploma 3) Administrasi /Ekonomi, dengan pengalaman

sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun yang relevan dengan keahliannya.

12. KELUARAN DAN PELAPORAN

Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencana berdasarkan Kerangka

Acuan Kerja (KAK) ini adalah konsultan harus membuat dan menyerahkan

laporan produk pekerjaan sebagai berikut:

1. Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan berisi teori, dasar analisis, gambaran umum wilayah

perencanaan, jadwal kegiatan dan metoda pelaksanaan yang akan

digunakan dalam menyusun masterplan ini.

Laporan Pendahuluan disajikan pada kertas ukuran A4 dan digandakan

sebanyak 5 (lima) eksemplar.


2. Laporan Antara

Laporan Antara memuat hasil survey lapangan, tinjauan dan analisis

pekerjaan serta konsep pengembangan kawasan diserahkan kepada direksi

pekerjaan pada pertengahan kontrak berjalan.

Laporan Antara disajikan pada kertas ukuran A4 dan digandakan sebanyak

5 (lima) eksemplar.

3. Laporan Akhir

Laporan Akhir berisi Dokumen Masterplan secara lengkap berikut gambar,

peta, program kegiatan pengembangan dan hasil analisis penyusunan

masterplan pengembangan sentra IKM yang telah didiskusikan dengan

Direksi Pekerjaan.

Laporan Akhir disajikan pada kertas ukuran A4 dan digandakan sebanyak 5

(lima) eksemplar.

4. Album Gambar /Album Peta

Album gambar /album peta berisi kumpulan peta perencanaan hasil analisis

dan gambar perencanaan pengambangan kawasan sentra IKM Kota

Bengkulu yang disajikan pada ukuran kertas A3 dan digandakan sebanyak 5

(lima) eksemplar.

Semua kegiatan berupa laporan atau bentuk pekerjaan lainnya yang dihasilkan oleh

konsultan harus terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Apabila ada

kesalahan dan kekurangan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diperbaiki

sebagaimana mestinya yang nantinya akan dituangkan dalam surat perjanjian

pekerjaan (kontrak kerja).


Demikian Kerangka Acuan (KAK /TOR) ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

HAL-HAL LAIN

Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan

pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil

proyek /satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen Berikut : ---

Bengkulu, Januari 2019

Kuasa Pengguna Anggaran

Bertindak Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Nama
NIP. 1234567890

Anda mungkin juga menyukai