Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

BANTUAN TEKNIS STRATEGI, PROGRAM, DAN ANGGARAN

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Direktorat Jenderal Bina Marga bertanggungjawab atas pemeliharaan


seluruh aset jalan nasional dan pembangunan jalan nasional baru, yang
dibutuhkan untuk mengakomodasi perkembangan wilayah dan ekonomi.
Selain itu Ditjen Bina Marga bertugas menerbitkan atau mengevaluasi
Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) terkait dengan
penyelenggaraan jalan yang ada dan melakukan sosialisasi/diseminasi
kepada pemerintah daerah dalam penerapan NSPK tersebut. Misi tersebut
di atas dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Bina Marga
2020-2024.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disebutkan bahwa
Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan
mempunyai tugas yaitu melaksanakan perumusan kebijakan
penyelenggaraan jalan di bidang keterpaduan sistem jaringan jalan dan
jembatan, strategi program dan anggaran, pembinaan teknis jalan daerah,
pengelolaan pinjaman dan hibah luar negeri serta pemantauan dan
evaluasi penyelenggaraan jalan dan jembatan termasuk kawasan
metropolitan dan kota besar.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Sistem
dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan keterpaduan sistem jaringan jalan dan
jembatan;
b. penyusunan rencana dan pengembangan strategi, serta rencana
strategis pengelolaan jalan dan jembatan;
c. pembinaan dan penyusunan strategi pemrograman dan
penganggaran jalan dan jembatan termasuk jalan daerah yang
dibiayai APBN, kawasan metropolitan dan kota besar;
d. pembinaan teknis jalan daerah;
e. penyiapan, pelaksanaan, dan pengendalian administrasi kerja
sama luar negeri;
f. pemantauan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan dan
jembatan; dan
g. Pelaksanaan urusan tata direktorat.
Subdirektorat Strategi, Program, dan Anggaran sebagai bagian dari
Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan yang
salah satu tugasnya adalah memprogramkan kebutuhan anggaran biaya
pelaksanaan atas semua kegiatan dari program kerja penyelenggaraan
jalan nasional secara detail di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan
diterjemahkan dalam dokumen Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKAKL) di masing-masing satuan kerja di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Tugas Subdirektorat Strategi, Program, dan Anggaran adalah
melaksanakan pembinaan strategi penyusunan program dan anggaran
penyelenggaraan jalan dan jembatan, penyusunan program dan anggaran
tahunan penyelenggaraan jalan dan jembatan, penyusunan dokumen
anggaran tahunan, pelaksanaan pengendalian anggaran tahunan,
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dan anggaran tahunan,
dan pelaksanaan pengendalian dokumen anggaran tahunan.
Sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat No. 430/KPTS/M/2022, bahwa panjang jalan Nasional adalah
47.763 km sehingga untuk menjaga agar jalan dalam kondisi mantap
diperlukan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Mengingat terbatasnya
alokasi anggaran untuk penanganan jalan yang ada maka diperlukan
penyusunan anggaran yang baik agar alokasi yang ada dapat
dipergunakan secara optimal.
Dalam proses penganggaran tahun ke-N+1, data masukan diperoleh dari
hasil survey kondisi jalan dan jembatan tahun ke-N yang diproses dengan
aplikasi sistem pemeliharaan jalan dan jembatan seperti Integrated Road
Management System (IRMS), Bridge Management System (BMS),
kebijakan prioritas pemerintah (Strategic Projects) yang terdapat pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, serta committed projects baik yang bersumber dana
Multi Years Contract (MYC) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN). Keseluruhan data
masukan tersebut akan menjadi rekomendasi program.
Rekomendasi program atau kebutuhan atau longlist dibatasi dengan
rencana alokasi dana yang tersedia (Pagu Indikatif) yang selanjutnya
dijadikan sebagai bahan usulan Konsultasi Regional (Konreg). Bahan
tersebut dibahas bersama dengan stakeholder terkait perencanaan antara
lain Bappeda Provinsi, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, Balai/Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, dan Satker Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional masing-masing provinsi untuk sinkronisasi
antara program daerah dan pusat serta dimungkinkan adanya new
initiative/kebijakan baru yang diusulkan. Dengan mengacu pada Pagu
Indikatif disusun Rencana Kerja Kementerian /Lembaga (Renja K/L)
untuk diusulkan sebagai Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
yang dibahas pada Trilateral Meeting antara Bappenas, Kementerian
Keuangan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selanjutnya dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) yang diadakan oleh Bappenas dengan mengundang
Bappeda Provinsi dan Kementerian terkait untuk mempertajam program
tahun N+1, untuk kemudian dilakukan finalisasi RKP. Selanjutnya
diterbitkan Pagu Anggaran (Pagu Sementara).
Proses selanjutnya adalah penyusunan Nota Keuangan, yang kemudian
akan dibahas oleh DPR sehingga terbentuk Satuan-3/Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) sesuai dengan Pagu
Alokasi Anggaran dan dilanjutkan Pembahasan/Penelahaan Dokumen
Anggaran dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
sampai diterbitkannya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Di dalam penyusunan pemrograman penyelenggaraan jalan nasional,
peraturan yang terkait keuangan, dikeluarkan oleh Kementrian Keuangan
setiap tahunnya, dan dipedomani seluruh instansi pemerintah sebagai
acuan koridor dalam penyusunan program dan anggaran secara detail.
Sehingga pemrograman setiap tahunnya mengalami perkembangan sesuai
dengan kondisi aktual penyelenggaraan pemerintah yang disusun
Kementerian Keuangan.
Selain penyusunan program dan anggaran tahunan, Direktorat Sistem dan
Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan juga melakukan
pengendalian Dokumen Anggaran yaitu revisi DIPA dan Petunjuk
Operasional Kegiatan (POK). POK merupakan rincian data program dari
RKA-K/L yang berisi rincian kegiatan, lingkup kegiatan, dan jadwal
pelaksanaan kegiatan. Rincian kegiatan berisi rincian paket–paket
kegiatan yang ada dalam DIPA, lingkup kegiatan berisi lokasi paket–
paket tersebut beserta target/sasaran, sedangkan jadwal pelaksanaan
kegiatan berisi rencana pencapaian sasaran. POK merupakan bagian dari
DIPA, dimana jika DIPA tersebut direvisi maka POK perlu juga direvisi.
Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan juga
melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi terhadap penyusunan
program dan anggaran yang bersumber dana dari APBN.
Dalam menjawab tantangan untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi
secara detail dan pelaksanaan update pengembangan pemrograman,
dalam melaksanakan kegiatan tersebut di atas, maka Direktorat Sistem
dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan melalui Satuan Kerja
Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan
memerlukan Jasa Konsultansi untuk melakukan Detail Rancangan
Anggaran Tahunan mengacu pada RENSTRA Ditjen Bina Marga Tahun
2020-2024 dan RPJMN. Selain itu, adanya keterbatasan sumber daya dan
mempertimbangkan suksesnya kegiatan tersebut di atas maka Direktorat
Sistem dan Strategi Penyelenggaran Jalan dan Jembatan melakukan kerja
sama dengan Penyedia Jasa Konsultansi dalam bentuk Kegiatan Detail
Rancangan Final Pemrograman yang dibiayai secara tahunan sesuai
dengan Readiness Criteria yang ada dalam RENSTRA Tahun 2020-2024
Ditjen Bina Marga.

2. Maksud dan Maksud paket pekerjaan ini adalah melakukan kegiatan Detail Rancangan
Tujuan Pemrograman Anggaran Tahunan Ditjen Bina Marga yang mengacu pada
RENSTRA Ditjen Bina Marga Tahun 2020-2024 dan RPJMN yang
berkembang sesuai dengan updating aturan pemrograman dari
Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas).
Adapun tujuan kegiatan bantuan teknis untuk memberikan
masukan/pendapat dan bantuan teknis dalam proses penyusunan program
anggaran tahunan sesuai sasaran dan lingkup pekerjaan kegiatan ini.

3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa konsultan manajeman
dan pengembangan pemrograman adalah tersusunnya Detail Rancangan
Pemrograman Anggaran Tahunan, sesuai readiness criteria secara tepat
dan akurat

1.

2.

3.

a.
1.

Anda mungkin juga menyukai