Jenis layanan Konsultan yang dimaksudkan dalam pekerjaan ini adalah berupa
bantuan teknis untuk Pengawasan Penanganan Jalan Sumber Dana Alokasi
Umum (DAU) Paket 2 yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor pelaksana.
Tujuan layanan konsultan adalah untuk membantu PENGGUNA JASA dalam hal ini
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga (yang
selanjutnya disebut Pengguna) atau Pelaksana yang ditunjuk sebagai wakil
melakukan Pengelolaan Teknis, Administrasi dan Keuangan, agar dicapai hasil
pelaksanaan program dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak. Dalam pelayanan
teknik konsultan bertanggung jawab langsung kepada Pengguna.
Untuk dapat mencapai tujuan program dan berdasarkan persyaratan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja pekerjaan ini, maka lingkup pekerjaan Konsultan akan
meliputi hal-hal sebagai berikut :
Tugas- tugas dari Site Engineer meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal- hal
sebagai berikut:
5. OFFICE BOY
Office Boy berpendidikan SLTA dengan pengalaman kerja sebagai pelayan
kantor. Office Boy bertugas dan bertanggung jawab atas kebersihan dan
kerapihan kantor.
Office Boy yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini 1 (satu) orang dengan
lama penugasan 4 bulan.
A. UMUM
Sasaran yang harus dicapai di dalam jasa pelayanan Penyedia Jasa (Konsultan) adalah
untuk menjamin agar pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan yang tercantum di
dalam dokumen kontrak yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi, perkembangan
kemajuan proyek sesuai waktu, tepat dan akurat, dan secara langsung dapat diserah-
terimakan kepada Pengguna Jasa .
Dalam tahap kegiatan pekerjaan persiapan akan mencakup pekerjaan evaluasi data
perencanaan terhadap kondisi lapangan yang ada, proses mobilisasi Kontraktor dan
Koordinasi awal. Dalam tahap kegiatan pekerjaan persiapan, konsultan akan
melakukan detil aktivitas sebagai berikut :
Hal penting dalam koordinasi awal adalah mencakup semua persiapan yang
akan dilakukan oleh masing-masing pihak. Pekerjaan Persiapan tersebut
mencakup :
a. Organisasi dari masing-masing pelaku proyek (Pemberi Pekerjaan, Konsultan
dan Kontraktor) telah ada dan dipahami dan disepakati jalur koordinasinya.
b. Pembahasan mengenai spesifikasi teknis yang kurang jelas dan kurang
dimengerti.
c. Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan sistem serta batas waktu pelaporan
hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal.
d. Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.
e. Menentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas
awal serta akhir proyek serta survey lapangan dengan kondisi saat ini sebagai
bahan dalam disikusi lanjutan dan menentukan metode kerja selanjutnya.
2) Pelaksanaan Pekerjaan
Konsultan akan melakukan dan memonitor secara rutin setiap hari terhadap
seluruh kegiatan Kontraktor yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
Konstruksi.
Secara garis besarnya kegiatan pengawasan teknis ini akan mencakup aspek-
aspek sebagai berikut :
1) Pengawasan Mutu Pekerjaan.
2) Pengawasan Kuantitas Pekerjaan
3) Pengawasan Administrasi dan Keuangan (Termijn)
1. Pengendalian Mutu
Kendali mutu merupakan salah satu aspek penting dalam pengawasan teknik
ini, Konsultan akan menggunakan metode, langkah pengawasan serta sistem
pelaporan yang teliti sehingga dapat menjamin setiap pekerjaan konstruksi
terlaksana sesuai dengan spesifikasi yang diisyaratkan, Pekerjaan
pengendalian mutu akan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
a. Survey Pengukuran
Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan bersama
dengan Kontraktor akan memeriksa semua Patok Bench mark sebagai
titik kontrol Vertikal dan Horisontal. Untuk memudahkan pelaksanaan
konstruksi dapat dibuat Patok Bench Mark Tambahan. Konsultan juga
akan memeriksa ketepatan seluruh stake out yang dibuat Kontraktor.
Seluruh data survey ini akan dirangkum dalam bentuk Buku Lapangan.
b. Pengujian Material
Pengujian material konstruksi dilakukan oleh kontraktor dengan
menggunakan peralatan test dilapangan maupun di laboratorium yang
disediakan Kontraktor serta mengikuti standar prosedur pengujian seperti
yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Pengujian mutu dilakukan
secara rutin dengan mengambil contoh secara acak pada lokasi-lokasi
yang ditentukan oleh Konsultan. Secara garis besarnya pengujian akan
mencakup :
4) Penyelesaian Konstruksi
Konsultan akan menyiapkan langkah-langkah yang dipergunakan untuk membantu
tahap penyelesaian konstruksi secara teliti. Kegiatan yang dilakukan Konsultan
meliputi
a. Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal penyelesaian
pekerjaan, Konsultan akan meminta dan memeriksa rencana demobilisasi
Kontraktor yang mencakup pekerjaan, peralatan konstruksi dan laboratorium,
construction plant, gedung dan kantor, gambar kerja dan gambar terlaksana,
pelaporan dsb.
b. Konsultan akan melakukan inspeksi pendahuluan dan membuat daftar koreksi
kekurangan yang masih ada. Inspeksi akhir dilaksanakan untuk menjamin
penyelesaian yang lengkap dan memuaskan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
c.Konsultan akan memberikan rekomendasi kepada Kasatker, untuk proses
penerimaan Proyek. Konsultan akan membantu Kasatker dalam melaksanakan
proses Provisional Hand Over (PHO) yaitu dalam menyiapkan seluruh data
teknis dan administrasi yang diperlukan.
d. Selanjutnya Konsultan akan melakukan pengawasan pelaksanaan pemeliharaan
pekerjaan sampai penugasan Team Konsultan Supervisi selesai. Dalam periode
ini Konsultan akan menyusun dan melengkapi laporan bulanan terakhir,
laporan akhir serta mengajukan surat permohonan demobilisasi.
2. Pelaporan
a. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada pemberi tugas, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot
bagian – bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan – bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja dan alat yang diguanakan.
d. Memeriksa gambar – gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan tambah dan berkurangnya
pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat
oleh pemborong (shop drawing)
Pengawasan Konstruksi
Kondisi eksisting tanah dasar di lokasi bangunan yang akan ditangani mempunyai
daya dukung tanah dasar yang kurang baik.
Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat dengan kegiatan
pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor di lapangan.
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian mutu
e. Pelaporan
a. Pengendalian Waktu
Seluruh pekerjaan berjalan didalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu yang
ditetapkan didalam program kerja Kontraktor. Konsultan akan mengendalikan
waktu dengan metoda tertentu, sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai
periode kontrak atau dengan keterlambatan yang sekecil mungkin.
Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana baik dan efektif
mengenai penjabaran Dokumen Kontrak dan tentu saja dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh Kontraktor.
Tahapan Pengujian :
Lingkup Pengujian :
1. Dimensi
2. Kualitas
Struktur Pengujian :
1. Jenis Pemeriksaan
3. Frekwensi Pemeriksaan
4. Spesifikasi
c. Pengendalian Biaya
e. Pelaporan
Membina hubungan yang baik dengan orang - orang yang terlibat pada
proyek ini.
D. METODOLOGI
Demi tercapainya sasaran target pekerjaan pengawasan teknik ini yaitu penyelesaian
pekerjaan tepat waktu dengan kualitas hasil pekerjaan yang memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan, Tim Konsultan Supervisi akan melakukan tindakan sebagai
berikut :
Sesuai dengan lingkup layanan Jasa Konsultan Pengawas yang sudah disebutkan
pada Bab sebelumnya, lingkup layanan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori
dasar sehingga didapatkan sasaran yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
Pengawasan Teknik
Administrasi Kontrak
Didalam lingkup layanan jasa yang diberikan oleh konsultan dalam pelaksanaan
tugasnya, tidak diartikan secara sendiri-sendiri karena tugas-tugas tersebut harus
merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya.
d. Pengendalian proyek
Penempatan material.
Selain itu, Kontraktor yang juga harus membuat perhitungan desain dan
gambar kerja dari pekerjaan sementara.
Pemeriksaan Material
Setiap material yang akan dipakai baik itu bahan baku, bahan olahan
maupun dan pekerjaan jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di
laboratorium terhadap pengujian yang meliputi: Berat Jenis, Stabilitas,
Durabilitas, Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain sebagainya,
sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
Setiap material yang akan dipakai baik itu bahan baku, bahan olahan
maupun dan pekerjaan jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di
laboratorium terhadap pengujian yang meliputi : Berat Jenis, Stabilitas,
Durabilitas, Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain sebagainya,
sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
Penyerahan Lapangan
Program Kerja
Variation Orders
c. Metodologi Recording
Salah satu kegiatan yang akan diuraikan di sini adalah mengenai “Metodology
Record”, dimana setiap hari dan setiap kegiatan harus di record dengan rapih
dan jelas.
Setiap hari Inspector harus membuat laporan harian yang mencatat lokasi
dan jenis material yang digunakan. Quantity Engineer/Chief Inspector
harus membuat summary terhadap report yang dibuat oleh Inspector dan
diteruskan kepada Quantity Engineer untuk dicatat mengenai jenis dan
volume material yang digunakan. Chief Inspector diharuskan pula
Format-format Pencatatan
d. Pengendalian Proyek
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari proyek ini maka Konsultan akan
melakukan pengawasan dan mengamati perkembangan proyek sedapat mungkin
dapat diketahui secara cepat, akurat dan terbaru. Sehingga permasalahan yang
mungkin timbul dapat segera ditanggapai agar sasaran proyek dapat dicapai.
Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Tujuan pemakaian sistem ini adalah agar proses pada ketiga fase tersebut dapat
dilakukan secara terintegrasi. Dengan sistem tersebut, maka berbagai indikasi
dan informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, dapat
diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
bagi manajemen.
Selain hal di atas, juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar
pelaporan proyek. Di mana dengan format dan prosedur yang standar, akan
dapat lebih meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan mengoptimalkan sinergi
kerja.
Tugas-tugas Konsultan supevisi lapangan meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut :
Secara menyeluruh pekerjaan ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan dengan
jadual pelaksanaan sebagai berikut :
Mobilisasi Tim Konsultan akan dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu.
Pengumpulan Data dan Dokumen Kontrak Kontraktor akan dilakukan dalam
jangka waktu 2 (dua) minggu.
Pemeriksaan Shop Drawing (Gambar Kerja) yang akan dilakukan sebelum setiap
pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
Survey dan pengukuran yang akan dilakukan sebelum dan sesudah pekerjaan
konstruksi dilaksanakan.
Pengujian Material yang akan dilakukan sebelum pekerjaan kontruksi
dilaksanakan
Pengawasan Teknik Pekerjaan Konstruksi yang akan dilakukan pada setiap
pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
Pengendalian mutu yang akan dilakukan sesudah pekerjaan konstruksi
dilaksanakan.
Perhitungan Kuantitas dan Pembayaran Pekerjaan, yang mana perhitungan
kuantitas akan dilakukan setelah pekerjaan konstruksi dilaksanakan dengan hasil
pengujian mutu yang sesuai dengan persyaratan spesifikasi, sedangkan proses
pembayaran hasil pekerjaan akan dilakukan pada minggu terakhir setiap
bulannya dengan asumsi pembayaran dapat dilakukan pada setiap akhir bulan.
Pemantauan Kemajuan Pekerjaan (Progress Monitoring) yang akan dilakukan
pada setiap akhir bulan.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka jadual penugasan ini dibuat sesuai
dengan karakteristik pekerjaan serta tugas dan tanggngung jawab masing-masing
tenaga ahli, rincian jadual dari masing-masing tenaga ahli dapat dilihat pada lampiran
tabel berikut ini;
Bulan Ke Org
No. NAMA POSISI Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bln
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TENAGA PROFESIONAL
1 HERIBERTUS S. JEMADU, ST Site Enggineer 1
2 LAURENSIUS A. BUSA, ST Chief Inpecto r 1
Sub Total 2
II TENAGA SUB PROFESIONAL
1 STANISLAUS PIKU In pector 1 1
2 FRANSISKUS ADOL In pector 2 1
3 VINSENSIUS G. GURANG, ST Juru Gambar/ Drafter -
Sub Total 2
III TEN AGA PEN U N JANG
1 JULIO G. WEA Operato r Komputer 1
2 FRENGKY DARIT Office Boy 1
Sub Total 2
A. PERMASALAHAN PROYEK
Ada beberapa permasalahan proyek yang berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan ada beberapa paket yang mengalami perubahah lokasi penangganan yang
mengakibatkan perubahan volume pekerjaan, karena sebagian masyarakat tidak
mengijinkan lahannya. Dan ada juga lokasi yang tidak memungkinkan untuk ditangani
semua perlu pembentukan badan jalan terlebih dahulu. Ada juga ruas yang butuh
pelebaran karena kondisinya sangat sempit dan masih banyak kondisi lain yang kami
temukan dilapangan, Untuk mengkondisikan lokasi di daerah tersebut, maka perlu
adanya review desain untuk mengkondisikan lahan yang ada di daerah tersebut.
B. DATA PROYEK
Berikut kami lampirkan data–data proyek untuk masing-masing paket Pekerjaan :