Anda di halaman 1dari 24

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

“Pengaspalan Jalan Pada Ruas Asrama Brimob Kepolisian Daerah Kota Palangka
Raya”

DISUSUN OLEH :
ADAM INDRA
SATRIA 20.51.023075

DOSEN PENGAMPU :
NIRWANA PUSPASARI, ST., MT.
NIDN. 1102057301

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Peningkatan kebutuhan ekonomi dan pergerakan masyarakat secara cepat
memberikan konsekuensi, (tugas) kepada pemerintah baik pusat maupun
daerah untuk melakukan percepatan penyediaan dan pemeliharaan
infrastruktur transportasi berupa jalan dan jembatan yang baik. Menimbang
hal tersebut, kebijakan pasca-konstruksi infrastruktur menjadi lebih signifikan.
Ini disebabkan mulainya berbagai kesulitan yang ditimbulkan dalam kegiatan-
kegiatan perawatan, rehabilitasi dan manajemen jaringan jalan yang sudah ada
agar tetap dapat digunakan secara baik. Salah satu jalan di Kota Palangka
Raya yang menjadi lokasi pengembangan pendidikan kali ini adalah salah satu
ruas jalan yang berada diantara Asrama Brimob Kepolisian Daerah Kota
Palangka Raya. Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Rinjani
dan Kelud, juga merupakan jalan penghubung antara sarana dan prasarana
Kepolisian Daerah (Kapolda) dengan pembangunan wilayah perumahan siap
huni yang diperuntukan kepada anggota Korps Brigade Mobile atau Brimob
sehingga diperlukan pemerataan pembangunan jalan guna mempermudah
aksebilitas pendukung kegiatan bagi anggota Kepolisian tersebut.
Sebagai perwujudan dari rencana pembangunan aksebilitas jalan,
direalisasikan pada proyek "Pemeliharaan Jalan Berkala Wilayah Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah" yang sumber dananya berasal dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023. Dengan rencana
pembangunan jalan perkerasan lentur (flexible pavement) beserta infrastruktur
pendukung yang dimulai dari April – Desember 2023.
Adapun kami menempatkan diri dan mengambil bagian dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan di Asrama Brimob ini sebagai mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dan bertujuan untuk mendapatkan
pengalaman sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja dimasa depan,
mempelajari sistematika pengerjaan pembangunan yang diimplementasikan
dalam bidang keilmuan pembangunan sarana infrastruktur jalan.

1
2

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan PKL yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui tahapan proses pelaksanaan kegiatan pada proyek jalan
secara langsung di lapangan.
2. Mengetahui dan mendapatkan informasi kemajuan atau progress
pelaksanaan proyek selama masa kegiatan PKL.
3. Memperoleh data pelaksanaan kegiatan pada proyek jalan (volume)
pada pekerjaan HRS-Base.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat pelaksanaan PKL yaitu sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman tentang penerapan teori yang telah dipelajari
di bangku kuliah pada permasalahan di dunia kerja.
2. Mengetahui dan memahami implementasi teori yang didapat dalam
perkuliahan dengan pelaksanaan langsung di lapangan.
3. Mendapatkan pengalaman selama proses pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penyusunan laporan PKL yaitu sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaan PKL selama 2 bulan.
2. Pada proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Wilayah Tengah Provinsi
Kalimatan Tengah, khususnya di Asrama Brimob Kepolisian Daerah
Palangka Raya.
3. Item yang ditinjau yaitu pekerjaan jalan berupa HRS-Base.
3

1.5 Tempat Pelaksanaan Pekerjaan


Adapun tempat atau lokasi pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah di Jalan
Karanggan Raya, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Provinsi
Kalimantan Tengah. Dengan proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Wilayah
Tengah Provinsi Kalimatan Tengah.

Gambar 1.1 Peta Lokasi Pekerjaan


(Google Maps, 2023)
BAB II
DESKRIPSI
KEGIATAN

2.1 Data Umum Kegiatan


Nomor : 33/KTRK – BM/DPUPR/2023 TANGGAL
05 APRIL 2023
Program : 1.03.10 Penyelenggaraan Jalan
Kegiatan : 1.03.10.1.01 Penyelenggaraan Jalan Provinsi
Sub. Kegiatan : 1.03.10.1.01.10 Pemeliharaan Berkala Jalan
Belanja Modal : 5.2.04.01.01.0002 Belanja Modal Jalan
Provinsi
Paket Kegiatan : Pemeliharaan Berkala Jalan Di Wilayah Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah
Nilai Kontrak : Rp.29.146.000.000,00 (Dua Puluh Sembilan Milyar
Seratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah)
1. Jalan G. Obos (Kota Palangka Raya)
2. Jalan Karanggan Raya (Kota Palangka Raya)
3. Simpang Jalan Tabat Kalsa (Kota Palangka Raya)
4. Jalan Sebangau (Kota Palangka Raya)
5. Jalan Lapangan Tembak Km. 21 (Kota
Palangka Raya)
6. Simpang Jalan Garong (Kab. Pulang Pisau)
Lokasi Pekerjaan : Provinsi Kalimantan Tengah (Wilayah Tengah)
Pelaksana : PT. Multi Karya Primas Mandiri Pusat Kota
Palangka Raya
Konsultan : CV. Tika Kreatif Desain
Konsultan Sumber Dana : Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Waktu Pelaksanaan : 258 (Dua Ratus Lima Puluh Delapan) Hari Kalender
(10 April 2023 s/d 23 Desember 2023)
Masa Pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
(23 Desember 2023 s/d 19 Juni
2024 Berdasarkan DPA : A1/1.03.0.00.00.01.00/001/23
6

Surat Keputusan DPA : Nomor : 188.44/528/2022


Tanggal: 29 Desember 2022
Tahun Anggaran : 2023
7

2.2 Organisasi Kegiatan


Suatu organisasi adalah koordinasi yang rasional dari aktivitas-aktivitas
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas, melalui
pembagian kerja, fungsi, dan melalui jenjang wewenang dan tanggung jawab
(Edgar Schein). Unsur pelaksanaan proyek merupakan faktor utama dalam
merealisasikan kegiatan-kegiatan pembangunan yang ada disuatu proyek.
Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek,
maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber
daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas yang sinkron sehingga
tujuan proyek bisa tercapai.
Struktur organisasi suatu proyek mencakup fungsi-fungsi, bagian atau
posisi, tugas dan wewenang dari proyek tersebut. Sumber daya manusia pada
proyek harus sesuai bagian atau posisi yang sudah ada. Dan sumber daya
manusia yang terlibat dalam proyek ini harus membangun kerjasama sehingga
proyek dapat berjalan sesuai target yang sudah direncanakan. Maka
diperlukan susunan struktur organisasi yang kompleks dan sistematis namun
juga saling berkaitan satu sama lain.
Ada 3 (tiga) pihak yang sangat berperan dalam suatu proyek kosntruksi,
yaitu:
1 Pemilik Pekerjaan/Owner
2 Kontraktor
3 Konsultan

2.2.1 Pemilik Pekerjaan/Owner


Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang
memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain
yang mampu melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja
untuk merealisasikan proyek. Owner mempunyai kewajiban pokok
yaitu menyediakan dana dan membiayai proyek. Pengguna jasa dapat
berupa
8

perorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah ataupun swasta. Dalam


proyek ini pihak owner adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Kalimantan Tengah.
Hak dan kewajiban pemilik proyek atau owner adalah sebagai
berikut:
1. Menunjuk penyedia jasa (kontraktor dan konsultan).
2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
3. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
4. Menyediakan lahan dan biaya perencanaan pelaksanaan pekerjaan
proyek.
5. Memberikan tugas kepada kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan proyek.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan
dengan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
bertindak atas nama pemilik.
7. Meminta pertanggung jawaban kepada pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
8. Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
9. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi perjanjian
kontrak.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah:
1. Membuat surat perintah kerja (SPK).
2. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK).
3. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan (bila terjadi).
9

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kepemilikan Pekerjaan


(Data Proyek, 2023)

2.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan/Kontraktor


Pelaksana atau kontraktor dalam UU No.18 Tahun 1991 tentang
jasa kontruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan
usaha yang dinyatakan ahli yang profesional dibidang pelaksanaan jasa
kontruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk
mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau
bentuk fisik lainnya (Sipil, 2017). Dalam proyek ini pihak kontraktor
adalah PT. Multi Karya Primas Mandiri Pusat Kota Palangka Raya.
Tugas dan wewenang dari kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana demi kelancaran pekerjaan.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek.
3. Melaksanakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
sesuia dengan rencana kerja dan syarat-syarat.
10

4. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya


sesuai dengan perjanjian kontrak.
5. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam
tanggung jawab pelaksana.
6. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan
yang diperlukan pada saat pelaksana pekerjaan.
7. Menyediakan keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.
8. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya
sesuai dengan perjanjian kontrak.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kontraktor


((Data Proyek, 2023)

2.2.3 Konsultan Supervisi/Pengawas


Pengawas konstruksi merupakan orang atau badan yang ditunjuk
pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan
pekerjan pembangunan mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan.
Konsultan pengawas konstruksi mulai bertugas sejak ditetapkan
berdasarkan surat perintah kerja pengawasan sampai dengan
penyerahan kedua pekerjaan oleh pemborong. Konsultan pengawas
dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara kontraktual
kepada pemimpin proyek/bagian proyek. Dalam proyek ini pihak
konsultan adalah CV. Tika Kreatif Desain Konsultan.
11

Tugas dan wewenang dari konsultan pengawas adalah sebagai


berikut:

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah


ditetapkan.
2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Melakukan perhitungan capaian dan prestasi pekerjaan.
4. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan
berjalan lancar.
5. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar
dicapai hasil akhir yang sesuai dengan yang diharapkan dengan
kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
7. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
8. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.
9. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan
kontraktor.
10. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku.
11. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
12. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Konsultan Pengawas


(Data Proyek, 2023)
12

2.3 Hubungan Kerja Organisasi Kegiatan


Hubungan kerja adalah hubungan dalam pelaksanaan pekerjaan antara
unsur-unsur pelaksana suatu proyek. Hubungan kerja ini diperlukan untuk
mencapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan apa yang direncanakan,
sehingga pekerjaan bisa terkodinir dengan baik.
Hubungan Kerja yang terjadi antara pemilik proyek (owner), konsultan
dan kontraktor secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan konsultan
perencana adalah sebagai berikut:
a Ikatan kontrak.
b Konsultan perencana menyerahkan jasa/karya perencanaan teknis
beserta kelengkapannya.
c Pemilik proyek kepada konsultan perencana, memberikan imbalan
atas jasa/biaya perencanaan.
2 Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan kontraktor adalah
sebagai berikut:
a Ikatan kontrak.
b Pemilik proyek kepada kontraktor, memberikan imbalan atas
jasa/biaya pelaksanaan proyek.
c Kontraktor kepada pemilik proyek, menyerahkan jasa bangunan
gedung dan kelengkapannya.
3 Hubungan kerja antara pemilik proyek/owner dengan konsultan pengawas
adalah sebagai berikut:
a Ikatan kontrak.
b Pemilik proyek kepada konsultan pengawas, memberikan imbalan
jasa/biaya pengawasan proyek.
c Konsultan pengawas kepada pemilik proyek, memberikan jasa
pengawasan pekerjaan proyek mulai dari awal proyek sampai pada
finishing proyek.
13

Gambar 2.4 Hubungan Koordinasi Pelaksana Proyek


(Data Proyek, 2023)
BAB III
PELAKSANAAN
PEKERJAAN

3.1 Metode Pelaksanaan Kegiatan


Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Di Wilayah Tengah Provinsi
Kalimantan Tengah di ruas Jalan Asrama Brimob memiliki beberapa ruang
lingkup yang tercantum sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan,
diantaranya:
1. Pekerjaan Umum
2. Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan Pekerjaan Beton Semen
3. Pekerjaan Perkerasan Aspal
4. Pekerjaan Struktur
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ruang lingkup dari pekerjaan
yang dilaksanakan di ruas Jalan Karanggan Raya:
3.1.1 Pekerjaan Umum
1. Pekerjaan Mobilisasi
Pekerjaan mobilisasi termasuk dalam pekerjaan persiapan yang
dilakukan oleh kontraktor pelaksana diawal masa proyek. Dimana
dilakukan mobilisasi peralatan, tenaga kerja, alat berat serta
kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran
pekerjaan. Mobilisasi peralatan dapat dilakukan secara bertahap,
sesuai kebutuhan yang diatur dalam kontrak.

Gambar 3.1 Mobilisasi Alat Berat


15

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Segala kegiatan konstruksi menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan. Pada
pekerjaan ini menyiapkan perlengkapan keselematan dan kesehatan
kerja selama periode pelaksanaan proyek seperti safety vest, safety
helmet, dan sepatu safety untuk menunjang K3 dalam konstruksi.

Gambar 3.2 Rambu Pekerjaan


3.1.2 Pekerjaan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B (LPB)
LPB adalah lapis pondasi agregat yang berada di atas tanah
dasar/subgrade. Tanah dasar di bawah LPB bisa berupa tanah asli
maupun tanah timbunan dan galian. Lapis pondasi agregat kelas B
ini merupakan campuran dari berbagai fraksi agregat. Pekerjaan
dilakukan secara mekanik menggunakan alat berat diantaranya
Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller, Water
Tank, dan alat pembantu.

Gambar 3.3 Pekerjaan LPB


16

2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A (LPA)


LPA adalah campuran agregat dengan berbagai fraksi dan
material yang digunakan untuk pondasi perkerasan aspal maupun
perkerasan beton. LPA terletak antara Lapis Pondasi Agregat Kelas
B (LPB) dan lapis permukaan atau lapis penutup. Pekerjaan
dilakukan secara mekanik menggunakan alat berat diantaranya
Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller, Water
Tank, dan alat pembantu.

Gambar 3.4 Pekerjaan LPA


3. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Lapis pondasi agregat kelas S merupakan perkerasan berbutir
yang digunakan sebagai bahu jalan tanpa penutup aspal. Pekerjaan
dilakukan secara mekanik menggunakan alat berat diantaranya
Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller, Water
Tank, dan alat pembantu.

3.1.3 Pekerjaan Perkerasan Aspal


1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)
Prime coat merupakan bagian dari struktur perkerasan lentur
yang berfungsi sebagai penutup/pori lapisan base, memberi daya ikat
antara lapis pondasi agregat dengan campuran beraspal dan
mencegah lepasnya butiran lapis pondasi agregat jika dilewati
kendaraan (sebelum dilapis dengan campuran beraspal). Lapis resap
pengikat tidak mempunyai nilai struktur akan tetapi sangat
menentukan ketahanan dan kekuatan struktur.
17

Sebelum dilaksanakan pekerjaan prime coat, dilakukan


pembersihan lahan dari debu maupun batu-batu sisa agregat yang
mucul di permukaan jalan menggunakan alat Compressor.
Selanjutnya menempatkan kertas uji yang sebelumnya sudah
ditimbang beratnya dan ditempatkan sesuai pada letak yang telah
direncanakan. Terdapat 3 buah kertas uji pada masing-masing titik
penempatan kertas uji. Paper test ini dilakukan untuk mengetahui
daya sebar dari penyemprotan campuran prime coat. Setelah itu,
prime coat disemprotkan menggunakan Asphalt Sprayer.

Gambar 3.5 Pembersihan jalan menggunakan Compressor

Gambar 3.7 Pekerjaan Prime Coat


2. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)
HRS-Base mempunyai proporsi fraksi agregat kasar lebih besar
daripada lataston lapis permukaan (HRS-Wearing Course). Untuk
campuran HRS-Base digunakan gradasi semi senjang yang dihampar
dengan tebal rencana 0,04 m.
Campuran aspal yang telah dicampur di AMP diangkut menuju
lapangan dengan menggunakan Dump Truck dan dihamparkan
menggunakan alat Asphalt Finisher, untuk merapikan bagian tepi aspal
dilakukan oleh pekerja dengan alat bantu. Setelah aspal dihampar
18

dilakukan pemadatan awal dengan Tandem Roller dan dilanjutkan


dengan alat Pneumatic Tyre Roller.
Setelah pekerjaan pengaspalan selesai dilakukan pengambilan
sample dengan test Core Driil disetiap STA untuk mengetahui
ketebalan aspal di lapangan dan untuk diuji lab agar diketahui
kepadatan.

Gambar 3.8 Pengaspalan HRS-Base

Gambar 3.9 Pekerjaan Core Drill

3.1.4 Pekerjaan Struktur


1. Drainase
Drainase merupakan sebuah sistem yang ditujukan untuk
menangani masalah air berlebih yang tidak diperlukan baik yang
mengalir diatas permukaan tanah maupun yang berada di bawah
permukaan tanah. Pada dasarnya drainase berfungsi sebagai sarana
sanitasi untuk mencegah menggenangnya air yang mengganggu
kenyamanan dan kesehatan lingkungan, sekaligus sebagai sarana
untuk mencegah banjir.
19

Gambar 3.10 Pekerjaan Drainase


Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan struktur drainase:
a. Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan struktur drainase diawali dengan pekerjaan galian
tanah menggunakan Excavator dengan kedalaman sesuai
rencana, pekerjaan galian tanah dimaksudkan untuk menentukan
tinggi, lebar, dan panjang box culvert sesuai dengan acuan yang
sudah direncanakan.

Gambar 3.11 Pekerjaan Galian Tanah


b. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
Bekisting merupakan sarana pembantu struktur beton untuk
mencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun
posisi yang direncanakan. Karena bersifat sementara, bekisting
akan dilepas setelah beton mencapai kekuatan yang cukup untuk
mempertahankan posisinya. Pada pekerjaan pemasangan
bekisting hanya terdapat bekisting dinding saja yang terpasang
mengingat ukuran drainase yang terbilang cukup kecil yaitu
dengan ukuran 60 x 60.
20

Gambar 3.12 Pemasangan Bekisting Drainase


c. Pekerjaan Pembesian
Pada pekerjaan ini pembesian memiliki peranan penting
dalam kekuatan struktur box culvert yang bersifat kuat menahan
gaya tarik akibat beban yang terjadi di box culvert. Pada
pekerjaan ini besi yang dipakai BJ-19, BJ-12, dan BJ-10.

Gambar 3.13 Pembesian Dinding & Lantai Arus


21

d. Pekerjaan Cor Beton


Setelah selesai pekerjaan pembesian dilanjutkan pekerjaan
pengecoran struktur yang sudah dirakit, pengecoran ini hanya
terdapat pengecoran dinding saja dengan beton ready mix
dengan Mutu Beton F’c 20 MPa.

Gambar 3.14 Pekerjaan Cor Beton Drainase

3.2 Data Pelaksanaan Pekerjaan


Data pelaksanan pekerjaan adalah suatu data rancangan atau yang
digunakan sebagai penunjang dalam pelaksananaan kegiatan proyek yang
berupa data dasar, data teknis, standar-standar yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan proyek.
Data pelaksanaan dalam kegiatan praktek kerja lapangan Pemeliharaan
Berkala Jalan Di Wilayah Tengah Provinsi Kalimatan Tengah tercantum
dalam tabel 3.1 yaitu data volume dan tabel 3.2 untuk jadwal pelaksanaan
pekerjaan. Volume pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan data yang
digunakan merupakan data yang berasal dari addendum terakhir.

3.2.1 Data Volume Pekerjaan


Data volume kegiatan mencakup uraian pekerjaan Pemeliharaan
Berkala Jalan Di Wilayah Tengah Provinsi Kalimatan Tengah yang
terdiri dari 7 devisi, dengan mencakup kuantitas dan bobot pekerjaan.
Persentase bobot pekerjaan per item pekerjaan didapat dari total jumlah
harga keselurahan item pekerjaan, dibagi dengan harga satuan item
pekerjaan yang dihitung dan dikalikan 100%.
22

Tabel 3.1 Data Volume Kegiatan

Mata Uraian Pekerjaan Kuantitas Satuan


Pemb.

Divisi 1 UMUM
1.2 Mobilisasi dan Demobilisasi 1.00 Ls
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.00 Ls
Divisi III PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
3.1.(1a) Galian Biasa 170.60 M3
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian 38.50 M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian 2,379.91 M3
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian (Negosiasi) 955.17 M3
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan 8,153.83 M2
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan (Negosiasi) 60,170.95 M2
3.5.(2b) Geotekstil Setabilisator Kelas 2 5,380.00 M2
Divisi V PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN
BETON SEMEN
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A 2,123.85 M3
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B 1,861.92 M3
5.1.(3) Lapis Pondasi Agregat Kelas S 866.00 M3
5.2.(2) Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal 5,991.12 M3
Divisi VI PERKERASAN ASPAL
6.1 (1) Lapis Resap Pengikat Aspal Cair/Emulsi 11,249.92 Ltr
6.1 (2a) Lapis Perekat Aspal Cair/Emulsi 2,180.29 Ltr
6.1 (2a) Lapis Perekat Aspal Cair/Emulsi (Negosiasi) 744.56 Ltr
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS WC) 994.21 Ton
6.3(3) Lataston Lapis Aus (HRS WC) (Negosiasi) 169.78 Ton
6.3(3b) Lataston Lapis Aus Perata (HRS WC(L)) 234.15 Ton
6.3.(4) Lataston Lapis Fondasi (HRS Base) 1,180.58 Ton
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan 472.56 Kg
Divisi VII STRUKTUR
7.1 (7) a Beton Struktur fc’20 MPa 283.84 M3
7.1 (10) Beton fc’10 Mpa 28.90 M3
7.1 (10) Beton fc’10 Mpa (Negosiasi) 18.67 M3
7.3 (1) Baja Tulangan Polos BjTP 280 11,733.74 Kg
7.3 (8) Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh) 689.26 Kg
7.6 (1) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan 225.00 M'
7.6 (1) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan 160,982.20 M'
(Negosiasi)
Divisi IX PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN
LAIN
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik 783.84 M2
Divisi X PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA
10.1.(17) Pengecatan Kereb pada Trotoar atau Median 3,105.60 M2

Sumber: Data Proyek, 2023

3.2.2 Data Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/Time Schedule


Dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan, waktu pelaksanaan pekerjaan
dimulai dari bulan April – Desember dengan rentang 258 hari kalender
dan masa pemeliharaan dengan rentang 180 hari kalender. Dapat dilihat
dalam tabel, garis yang berwarna hitam merupakan rencana kemajuan
pekerjaan kumulatif untuk pelaksanaan pekerjaan selama 37 minggu.

Anda mungkin juga menyukai