Anda di halaman 1dari 24

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA

Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

BAGIAN - B
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

1. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONEL/FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK

1.1. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

Secara garis besar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah cukup memberikan informasi dan data-data
mengenai pekerjaan pada proyek ini sehingga Konsultan dapat menyusun proposal/usulan berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja, maka secara umum kami dapat memahami dengan lengkap maksud dan tujuan
serta ruang lingkup pekerjaan yang merupakan tanggung jawab konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan perencanaan maupun dalam menyiapkan usulan sebagaimana dimaksud dalam KAK.

Mengingat pentingnya peran dari konsultan, maka sudah sepatutnya pihak konsultan siap dengan
pandangan dan pemahaman lingkungan tugas, tanggung jawab perangkat dan mampu
menginterprestasikan pekerjaan yang akan ditangani sehingga mengahasilkan produksi yang optimal.

Setelah membaca dan memahami seluruh isi dokumen Pengadaan Jasa Konsultan, keperluan DED
Akses Jalan Letnan Harun - Mangin, yang telah diberikan berikut Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, maka dapat disimpulkan bahwa isi dari penjelasan yang diberikan, merupakan gambaran
apa yang harus dilaksanakan baik dalam persiapan, mobilisasi, pelaksanaan pekerjaan maupun akhir
pekerjaan baik itu menangani lingkup tugas, tanggung jawab maupun perangkat konsultan, yang harus
disediakan guna melaksanakan pekerjaan perencanaan.

Meskipun demikian kemungkinan dalam pelaksanaan pekerjaan nanti perlu penyesuaian dengan
permasalahan/kondisi yang ada dilapangan, misalnya pekerjaan tambah dan kurang.

Materi yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ditambah rapat penjelasan pekerjaan telah dapat
memberi gambaran umum dengan jelas terhadap lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
personil konsultan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan maupun dalam memberikan pelaporan-
pelaporan sebagaimana diminta oleh proyek. Isi dari Kerangka Acuan Kerja dapat dijadikan titik tolak
dalam penyusunan rencana kerja, penyiapan personil, metodologi dan manajemen yang akan
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan.

Konsultan secara seksama telah melakukan review terhadap Kerangka Acuan Kerja yang disampaikan,
demikian juga terhadap Berita Acara Penjelasan Tugas atau risalah (aanwijzing) yang telah diadakan
sebelumnya. Pada prinsipnya, Konsultan telah memahami seluruh substansi kegiatan ini. Namun
demikian, dalam rangka penyusunan usulan ini, Konsultan akan menyampaikan pemahaman serta
tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja, terutama untuk kepentingan peningkatan kinerja pada saat
pelaksanaan pekerjaan nantinya.

1) Latar Belakang
Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan sangat penting
dalam sektor perhubungan untuk kesinambungan distribusi manusia, barang maupun jasa.
Distribusi tersebut merupakan gerak atau perpindahan baik manusia, barang maupun jasa antar
simpul-simpul ekonomi yang ada.

Keberadaan jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan
meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah penting.
Lancer atau tidaknya jalan, baik atau buruknya kondisi jalan menentukan lama atau cepatnya
suatu proses distribusi, baik manusia, barang maupun jasa.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 42


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Pembangunan jalan menjadi prioritas utama bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia,


terutama pada daerah-daerah yang sedang berkembang, hal tersebut dibutuhkan guna menambah
kapasitas jalan yang sudah ada. Namun hal tersebut memerlukan metode efektif dalam
perancangan maupun perencanaannya agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis, tetapi
memenuhi unsur keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna dan lingkungannya.

Dalam rangka mewujudkan rencana tersebut perlu ditindaklanjuti dengan langkah penyusunan
Detail Engineering Design (DED) pembangunan jalan dimaksud, oleh karena itu Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang Kota Tasikmalaya akan menyusun DED Akses Jalan Letnan Harun –
Mangin.

Tanggapan :
Culup Jelas

2) Maksud Dan Tujuan


Maksud dari penyusunan DED ini adalah untuk merencanakan infrastruktur kawasan, khususnya
akses jalan Letnan Harun – Mangin agar mendukung peningkatan kegiatan ekonomi, sosial dan
produksi kawasan Kota Tasikmalaya sehingga tetap tumbuh dan berkembang.

Adapun tujuan dari penyusunan DED ini adalah untuk menghasilkan dokumen perencanaan teknis
jalan yang sesuai standar dan kaidah-kaidah yang berlaku, sehingga dokumen perencanaan teknis
ini dapat menjadi pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara tepat mutu dan tepat
waktu.

Tanggapan :
Maksud dari pekerjaan konsultansi perencanaan ini adalah :
 Untuk membuat dokumen perencanaan teknis yang sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur
yang berlaku saat ini.
Tujuan dari pekerjaan konsultansi perencanaan ini adalah :
 Layanan jasa konsultansi perencanaan ini bertujuan menghasilkan dokumen perencanaan
teknis jalan yang sesuai standar dan kaidah-kaidah yang berlaku, sehingga dokumen
perencanaan teknis ini dapat menjadi pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi
secara tepat mutu dan tepat waktu.

3) Sasaran
Tersedianya DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin guna menunjang terwujudnya jaringan jalan
di Kota Tasikmalaya yang tepat sasaran dan ekonomis.

Tanggapan :
Cukup Jelas

4) Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin berada di wilayah Kecamatan Bungursari
Kota Tasikmalaya.

Tanggapan :
Cukup Jelas

5) Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota Tasikmalaya Tahun 2022, dengan pagu
sebesar Rp. 190.000.000,- (seratus sembilan puluh juta rupiah) termasuk PPN.

Tanggapan :

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 43


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Cukup Jelas
6) Nama dan Organisasi PPK
Organisasi Perangkat Daerah :
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tasikmalaya

Nama Pejabat Pembuat Komitmen :


H. Dudi Mulyadi, S.T., M.Si.
NIP. 19660617 199803 1 003

Nama Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan :


Wenda Krisnawan, S.T., M.M.
NIP. 19781104 200501 1 008

Kegiatan :
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota

Pekerjaan :
DED Akses Jalan Letnan Harun – Mangin

Tanggapan :
Cukup Jelas

7) Data Dasar
Sebelum memulai pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi dengan Pengguana
Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai konstruksi jalan yang akan ditangani beserta bangunan pelengkapnya.
Adapun data-data Peta Dasar Kota Tasikmalaya skala 1:1.000
1. Data-data dokumen Studi/DED/ perencanaan terdahulu apabila ada;
2. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya;
3. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya;
4. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.

Tanggapan :
Cukup Jelas

8) Studi-Studi Terdahulu
Studi Kelayakan Jalan Akses Jalur Jalan Letnan Harun - Mangin

Tanggapan :
Cukup Jelas

9) Standar dan Pedoman Teknis


Standar dan pedoman teknis yang digunakan dalam pekerjaan ini antara lain :
1. Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT, SNI 4153-2008;
2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 04/SE/M/2010 tentang Pemberlakukan Pedoman
Cara Uji California Bearing Ratio (CBR) dengan Dynamic Cone Penetrometer (DCP);
3. Tata Cara Survey Kondisi Jalan Kota, No. 05/T/BNKT/1991;
4. Pedoman Konstruksi dan Bangunan tentang Survai Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara
Manual, Pd. T-19-2004-B;
5. Petunjuk Perencanaan Trotoar, No. 07/T/BNKT/1990;
6. Tata Cara Perencanaan Pemisah Jalan Kota, No. 14/T/BNKT/1990;
7. Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, No. 21/T/BNKT/1990;
8. Manual Desain Perkerasan Jalan No. 02/M/BM/2017;

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 44


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

9. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, Pt T-01-2002-B;


10. SE Dirjen Binamarga No. 02/SE/Db/2018 tentang Spesifikasi Umum Binamarga 2018 untuk
Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan;
11. SE Nomor 06/SE/Db/2019 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 1);
12. Tata Cara Perhitungan Survey Lalu Lintas Cara Manual No. 16/T/BNKT/1990;
13. SNI 1725 2016 tentang Standar Pembebanan pada Jembatan
14. SNI 03-3424-1994 Tatacara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan;
15. SNI 03-1744-1989 Metode Pengujian Laboratorium CBR;
16. Norma, Standar, Pedoman, Manual Teknis (NSPM) bidang ke-Bina Margaan lainnya yang
berkaitan atau yang terbaru.

Tanggapan :
Cukup Jelas

10) Referensi Hukum


1. Undang-Udang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Undang undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
3. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Pemanfaatan
dan Penggunaan Bagian – Bagian Jalan;
6. Permen PU No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria Perencanaan
Teknis Jalan;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan
& Penilikan Jalan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR;
11. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya;
12. Serta peraturan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

Tanggapan :
Menurut konsultan dengan adanya dasar hukum yang ada menjadi acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini agar lebih terarah dan sesuai dengan data awal dengan kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan apa yang menjadi gambaran umum
dilaksanakannya kegiatan DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin.

11) Ruang Lingkup


Lingkup kegiatan DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin:
1. Survei pendahuluan untuk menentukan lokasi pengambilan sampel tanah (bor dan sondir)
serta pengukuran;
2. Survei geologi dan mekanika tanah untuk menentukan daya dukung tanah setempat baik
lapangan maupun hasil laboratorium;
3. Pengumpulan data hidrologi;
4. Perencanaan Jalan berdasarkan hasil survei lalu lintas dan data teknis yang ada;
5. Penentuan jenis konstruksi atau alternatif lain yang sesuai dengan kebutuhan;
6. Membuat gambar rencana jalan sebagai dasar perhitungan volume;

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 45


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

7. Pehitungan volume perencanaan serta membuat analisa harga satuan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
8. Membuat dokumen pengadaan dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);
9. Membuat buku sistem operasi dan pemeliharaan jalan.

Tanggapan :
Lingkup kegiatan yang dilakukan oleh konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Survey lapangan,
2. Pengolahan data hasil survey lapangan,
3. Pengembangan rencana gambar dan rencana alternatif,
4. Presentasi/ekspose hasil rancangan,
5. Penggambaran situasi lokasi pekerjaan pada peta situasi hasil survey.
6. Penggambaran konstruksi dan detail konstruksi
7. Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan,
8. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
9. Penyusunan Dokumen Lelang,
10. Pemberian Penjelasan Pekerjaan.

12) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa Dokumen Perencanaan
Teknis Jalan untuk DED Akses Jalan Letnan Harun – Mangin yang sesuai dengan target jalan yang
ditetapkan, baik dalam bentuk deskripsi, detail engineering design (gambar, spesifikasi, analisa dan
perhitungan pembiayaan).

Tanggapan :
Cukup Jelas

13) Persyaratan Kualifikasi


1. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki NIB Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis
YBDI (71102);
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) sub bidang Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
Teknik Sipil Transportasi (Kode: RE104);
3. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT Tahunan);
4. Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman menyediakan barang/jasa baik
di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak baik di lingkungan
pemerintah atau swasta, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
5. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di suatu instansi;
6. Dokumen lain yang tercantum dalam dokumen pengadaan.

Tanggapan :
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Sub Bidang Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (Kode: RK003)

14) Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan fasilitas peralatan, material kepada penyedia
jasa. PPK akan menyediakan tim teknis yang akan memberikan arahan/saran/masukan selama
proses pekerjaan dan penyedia jasa wajib melaksanakan asistensi kepada tim teknis secara
periodik.

Tanggapan :
Cukup Jelas

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 46


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

15) Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Penyedia jasa menyediakan prasarana dan sarana pendukung baik yang menyangkut alat, tempat
maupun material selama proses pelaksanaan pekerjaan berlangsung sesuai dengan rincian rencana
biaya.

Tanggapan :
Cukup Jelas

16) Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Lingkup kewenangan penyedia jasa harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Apabila ada
sesuatu yang perlu disesuaikan/diubah diluar konteks KAK ini maka harus mendapat persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan dituangkan dalam berita acara.

Tanggapan :
Cukup Jelas

17) Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu penyelesaian pekerjaan jasa konsultansi Penyusunan DED Akses Jalan Letnan Harun
- Mangin adalah 30 (tiga puluh) hari kalender.

Tanggapan :
Waktu pelaksanaan ditetapkan selama 30 ( Tiga puluh ) hari kalender. Beberapa hal dibawah ini
merupakan usulan konsultan sehubungan dengan waktu pelaksanaan.
a. Waktu yang ditetapkan selama 30 ( Tiga puluh ) hari kalender adalah rentang waktu yang
cukup atau dapat dikatakan sangat terbatas, jika mempertimbangkan volume pekerjaan yang
cukup banyak.
b. Dari point awal tersebut, rentang waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan tidak mungkin
dapat dirubah, sehingga antisipasi untuk keterbatasan waktu tersebut adalah dengan adanya
bantuan yang cepat (instan) baik dalam proses administrasi awal ataupun dalam proses teknis
dan non teknis lainnya.
c. Dalam waktu pelaksanaan konsultanakan mencoba semaksimal mungkin menyusun prioritas-
prioritas kegiatansampai akhir kegiatan, tentunya dengan sumberdaya konsultan yang ada
dan proses kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

18) Personil
Tenaga Ahli
Satuan
No. Posisi dan Kualifikasi
Org Bln MM
A. Tenaga Ahli Bersertifikat
1 Ketua Tim / Ahli Madya Teknik Jalan S1 Teknik Sipil
1 1 1
(Pengalaman: 4 tahun)
2 Ahli Muda Teknik Jalan SI Teknik Sipil (Pengalaman: 2
1 1 1
Tahun)
3 Ahli Muda Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota SI
1 1 1
Teknik PWK/Planologi (Pengalaman: 2 Tahun)
4 Ahli Muda Teknik Geodesi SI Teknik Geodesi
1 1 1
(Pengalaman: 2 Tahun)
5 Ahli Muda K3 Konstruksi SI Teknik (Pengalaman: 2
1 1 1
Tahun)

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 47


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Tenaga Pendukung
Satuan
No. Posisi dan Kualifikasi
Org Bln MM
1 Teknisi/Surveyor Jalan (SMK/sederajat) 6 1 6
2 Teknis/Surveyor Harga Satuan (SMK/sederajat) 3 1 3
3 Estimator (SMK/sederajat) 3 1 3
4 Drafter CAD (SMK/sederajat) 3 1 3
5 Operator Komputer 2 1 2
6 Administrasi / Keuangan (SMK/sederajat) 1 1 1

Tanggapan :
Personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), dan konsultan wajib memenuhi kriteria yang
telah ditentukan untuk meningkatkan kualitas output pekerjaan yang tertuang dalam laporan.

19) Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Minggu ke
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan dan Inventarisasi Data Sekunder
2 Survey Data Primer
3 Analisis
4 Formulasi dan Rekomendasi
5 Keluaran Studi/Kegiatan
6 Pelaporan

Tanggapan :
Cukup Jelas

20) Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), daftar pesonil
yang ditugaskan, dan fasilitas pendukung yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi. Pada
Laporan Pendahuluan disajikan pendekatan teknis pelaksanaan kegiatan serta rencana kerja dan
organisasi pelaksanaan.

Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat) hari kerja/bulan sejak


SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

Tanggapan :
Laporan Pendahuluan, dengan pokok bahasan :
 Metodologi dan Rencana Kerja
 Organisasi Pekerjaan
 Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal kerangka penyelesaian
 Mobilisasi personil

21) Laporan Akhir


Laporan Akhir memuat:
1. Formulasi sasaran proyek, yaitu: kebijakan dan sasaran perencanaan, aspek teknis, aspek
lingkungan dan keselamatan, aspek ekonomi dan aspek lainya;
2. Hasil penyusunan urutan unggulan, atas dasar indikator kelayakan yang teliti dari alternatif
solusi yang distudi, sebagai masukan bagi pihak pengambil keputusan;

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 48


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

3. Hasil penajaman usulan dan rekomendasi alinyemen yang cocok serta standar-standar yang
akan digunakan;
4. Rekomendasi waktu optimum (timing optimum) dan program konstruksi;
5. Rekomendasi investigasi lingkungan dan sosial;
6. Kerangka acuan AMDAL (jika dibutuhkan);
7. Rincian kebutuhan survai untuk detailed engineering design (DED);
8. Estimasi biaya pembangunan ruas jalan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 3 (buah) buku laporan dan penyimpanan data eksternal (flash disc) sebanyak 1 (satu)
buah.

Tanggapan :
Laporan Akhir, dengan pokok bahasan :
 Gambar rencana
 Perhitungan-perhitungan :
- RMK (Rencana Mutu Kontrak)
- Perhitungan RAB dan Analisa
- Perhitungan Detail Volume Bangunan Pelengkap Jalan (Back Up Volume)
 Spesifikasi Teknis (Umum dan Khusus) Pekerjaan
 Bersamaan dengan Laporan Akhir dikumpulkan juga dokumen lelang yang mencakup:
- Vol. I : Syarat –syarat Kontrak
- Vol. II : Syarat-syarat Umum Kontrak
- Vol. III : Spesifikasi Teknik (Umum dan Khusus)
- Vol. IV : Gambar Rencana
- Vol. V : Perhitungan Kuantitas dan Biaya

22) Produksi dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.

Tanggapan :
Cukup Jelas

23) Persyaratan Kerjasama


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
1. Penyedia jasa konsultansi dapat melakukan Kerja Sama Operasi (KSO). Dokumen KSO harus
disahkan oleh notaris. Dokumen KSO menjadi persyaratan administrasi yang harus diserahkan
kepada Panitia/Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi sebagai persyaratan mengikuti
pelelangan/seleksi umum.
2. Penyedia jasa konsultansi dapat melakukan sewa peralatan kepada pihak lain. Dokumen
dukungan peralatan menjadi persyaratan teknis yang harus diserahkan kepada Panitia/Pokja
Pengadaan Jasa Konsultansi sebagai persyaratan mengikuti pelelangan/seleksi umum.

Tanggapan :
Cukup Jelas

24) Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
1. Pd T-19-2005-B, Pedoman Konstruksi dan Bangunan mengenai Studi Kelayakan Proyek Jalan
dan Jembatan, gunakan yang terbaru jika tersedia.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 49


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

2. RSNI.T-14-2004, Pedoman Perancangan Struktur Beton untuk Jembatan, gunakan yang


terbaru jika tersedia.
3. Pt.T-01-2002-B, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, gunakan yang terbaru jika
tersedia.
4. Pd.T-19-2004-B, Pedoman Pencacahan Lalu-lintas, gunakan yang terbaru jika tersedia.

Tanggapan :
Cukup Jelas

25) Alih Pengetahuan


Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut:
1. Tim teknis kegiatan yang dibentuk Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tasikmalaya.
2. Peserta Focus Discussion Group Kota Tasikmalaya.

Tanggapan :
Cukup Jelas

1.2. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

1) TANGGAPAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

Didasarkan pada lingkup pekerjaan yang dibebankan kepada konsultan. Dari sisi kebutuhan dan
ketersediaan personil/Tenaga Ahli yang tercantum di dalam KAK telah mencukupi bila dilihat dari
segi jumlah, durasi dan kualifikasi.

2) FASILITAS YANG DIBUTUHKAN DARI PPK

Antara lain berupa dukungan, administrasi, data teknis dan kebijakan yang ditetapkan. Disamping
itu, demi kelancaran pelaksanaan tugas, diperlukan dukungan teknis berupa kemudahan koordinasi
dan proses persetujuan terhadap sesuatu hal yang harus diputuskan.

2. URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA

2.1. URAIAN PEKERJAAN

1) Rincian Pekerjaan
Bagian bagian yan tercakup dalam pekerjaan ini adalah :
a. Survey Lapangan yang terdiri dari :
 Survey Pendahuluan (Reconnaissance Survey).
 Survey Teknik (Survey Topografi, Tanah, Hidrologi)
b. Perencanaan Teknis Jalan berupa :
Detailed Design (Desain Geometrik, Desain Perkerasan, Desain Drainase, Desain Struktur, dan
Penggambaran)
c. Pembuatan Laporan dan Penyiapan Dokumen Tender.

2) Standar Perencanaan
Untuk Perencanaan jalan ini digunakan standar menurut Buku Petunjuk Teknis Perencanaan Teknik
Program Pembangunan/Peningkatan jalan baik berupa Standar Perencanaan Geometrik, Standar
Perencanaan Tebal Perkerasan,Standar Perencanaan Jembatan maupun standar lainnya.
Untuk desain geometric pada daerah yang direlokasi maupun jalan baru mengikuti Buku Pedoman
Bina Marga No.13/70 tentang “ Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya “

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 50


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

3) Tahapan Kegiatan
Konsultan Perencana Teknik dalam hal ini, sebelum memulai kegiatan pekerjaan dimaksud terlebih
dahulu mengadakan konsultasi dengan Pemimpin Proyek, Pembantu Pemimpin Proyek yaitu
untuk mendapatkan Informasi Umum mengenai ruas-ruas jalan yang akan ditangani.
Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas jalan dan
jembatan yang akan disurvai, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan survai di setiap ruas.

2.2. SURVAI PENDAHULUAN (RECONNAISSANCE SURVEY)

Survai Pendahuluan (Reconnaissance Survey) bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung untuk
melaksanakan survai detail dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survai detail,
sebelum survai pengukuran Topografi, Drainase, Hidrologi, Penyelidikan tanah dan Perencanaan Detail
dilaksanakan.
1) Menyiapkan Peta dasar yang berupa Peta Topografi Skala 1 : 50.000 s/d 100.000 dan
peta - peta pendukung lainnya yang dipakai untuk menentukan trase jalan dan titik akhir
trase jalan secara garis besar, dengan menentukan beberapa alternative trase jalan serta
dimintakan persetujuannya dari Project Officer (PO).
2) Mempelajari lokasi trase jalan dan atau rencana jalan baru sesuai dengan target dan aspek
perencanaan.
3) Survey dan Inspeksi jalan secara terinci harus dilakukan untuk mrnghimpun catatan-catatan yang
lengkap mengenai data jalan dan bangunan pelengkap jalan.
4) Inventarisasi jalan secara rinci
Survey dan Inspeksi jalan secara terinci harus dilakukan untuk mrnghimpun catatan-catatan yang
lengkap mengenai data jalan dan bangunan pelengkap jalan.
a. Survey Kondisi dan Geometrik Jalan
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umummengenai kondisi
perkerasan yang ada dan kondisi geometric jalan yang bersangkutan.
Pemeriksaan dilakukan dengan methode sederhana, yaitu cukup mecatat kondisi rata-rata
setiap 1,00 km yang tercatat selama berkendaraan dan mengisikannya dalam formulir.
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
 Lebar perkerasan yang ada, dalam meter.
 Jenis bahan perkerasan yang ada misalnya AC, HRS, Nacar, Lasbutag, Penetrasi Mc
Adam, Kerikil, tanah, soil cement dan sebagainya.
 Nilai Keretakan Jalan (Road Condition Index) yang dapat diperoleh dari hasil survai
NAASRA Roughnees Meter atau ditentukan secara visual dengan ketentuan skala sebagai
berikut :
 Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti, gorong-gorong, bahu,
berm, kondisi drainase samping, jarak pagar/bangunan penduduk/tebing kepinggiran
perkerasan.
 Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan
untuk jenis pemeriksaan lainnya.
 Data yang diperoleh dicatat dalam formulir terlampir.
 Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan sekurang-kurangnya 1 (satu)
buah foto perkilometer tergantung pertimbangan geometris.
 Foto ditempel pada formulir dengan mencantumkan hal-hal yang diperlukan seperti
nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi
petugas yang memegang Sta.

RCI KONDISI VISUAL TYPE PERMUKAAN TIPIKAL

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 51


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

8-10 Sangat rata dan halus Hot Mix ( Ac dan HRS ) yang baru dibuat/ ditingkatkan
dengan beberapa lapisan aspal.
7-8 Sangat Baik, Rata Hot Mix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan
tipis Hot Mix diatas penetrasi Macadam.
6-7 Baik Hot Mix lama, Nacas/Lasbutag baru.
5-6 Cukup, sedikit/tak ada lubang, Penetrasi Macadam, Nacas baru/ Lasbutag baru.
tetapi permukaan jalan tidak rata
4-5 Jelek, kadang berlubang tidak rata. Penetrasi Macadam berumur 2-3 tahun Nacas lama,
jalan kerikil tak terpelihara.
3-4 Rusak, bergelombang banyak Penetrasi Macadam lama, Nacas lama, jalan kerikil tak
lubang. terpelihara.
2-3 Rusak Berat, banyak lubang dan Semua type perkerasan yang diabaikan.
seluruh daerah perkrasan hancur.
1-2 Tidak dapat dilewati kecuali oleh
jeep 4 WD.

b. Inventarisasi Jembatan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi jembatan ynag
terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang diperoleh dan harus dicatat dalam formulir yang tersedia adalah sebagai
berikut
 Nama dan Lokasi Jembatan
 Dimensi Jembatan meliputi bentang,lebar,tinggi bebas,jenis banguan atas dan bawah
jembatan
 Perkiraan kasar dan jenis pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan.
 Data yang diperoleh dicatat dalam formulir
 Foto dokumentasi sebanyak 4 (empat) lembar untuk setiap jembatan yang diambil dari
arah memanjang dan melintang.
 Sketsa Jembatan (denah potongan memanjang/melintang)
c. Survey Data Lalu Lintas
Survey pengumpulan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dan lainnya disesuaikan dengan
kelas jalan yang bersangkutan.
d. Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase jalan.
e. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan penggantian jembatan,
gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
f. Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi ynag penting untuk butir b, c, d dan e.
g. Mengumpulkan datayang berupa informasi mengenai Harga Satuan Bahan dan Upah.
h. Mengumpulkan informasi Sumber Material (quary) yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi
berdasarkan pemetaan yang ada dan memberikan gambaran umum tentang cadangan quary.
i. Membuat laporan lengkap perihal a s/d h dan memberikan saran-saran yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut.
Hal ini berlaku untuk :
(1) Pekerjaan Lanjutan
Pekerjaan lanjutan yang dimaksud adalah pekerjaan desain yang melanjutkan pekerjaan
yang lalu, karena jumlah panjangnya sudah memenuhi dan dilanjutkan pada program
saat ini.
Apabila pada wal pekerjaan terdapat/ ditemui landai pendakian/ penurunan yang tidak
memenuhi persyaratan Geometrik Highway Engineer diharuskan memperbaiki dengan
cara menarik mundur/ mencari kea rah pekerjaan sebelumnya ( overlap), sehingga
didapat landai yang memenuhi persyaratan geometric untuk pekerjaan selanjutnya.

(2) Akhir Pekerjaan

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 52


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Akhir pekerjaan yang dimaksud adalah Pekerjaan Desain, dimana akhir dari pekerjaan
tersebut harus berhenti pada lokasi dapat diperkirakan dan dilanjutkan (memenuhi
persyaratan geometric), apabila pekerjaan keseluruhan panjang ruas belum dapat
diselesaikan pada paket pekerjaan saat ini. Hal ini untuk mengatasi kesulitan apabila
pekerjaan tersebut dilanjutkan pada paket-paket mendatang, STA akhir tidak
diperkenankan dihentikan pada lokasi yang tidak memenuhi persyaratan Geometrik.
Mempelajari lokasi trase jalan dan daerah-daerah sekitarnya dari segi Geografis, secara
umum serta kesampaian lokasi trase jalan yang akan diselidiki.
Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase jalan.
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan pemasangan
jembatan, Gorong - gorong dan bangunan pelengkap lainnya serta prakiraan dimensi.
Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi yang penting untuk butir diatas.
Mengumpulkan data yang berupa informasi mengenai Harga Satuan dan Biaya hidup
sehari-hari.
Mengumpulkan informasi sumber material (Quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan
konstruksi dan mengestimasikan volumenya.
Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan memberikan saran-saran yang
diperlukan unruk pekerjaan konstruksi dengan memperbandingkan alternatif trase jalan
relokasi yang diambil.

j. Desain Perkerasan
Desain struktur perkerasan yang fleksibel pada dasarnya ialah menentukan tebal tipis
perkerasan yang mempunyai sifat-sifat mekanis yang telah ditetapkan sedemikian sehingga
menjamin bahwa tegangan-tegangan dan regangan-regangan pada semua tingkat yang
terjadi karena beban lalu lintas, pada batas-batas yang dapat ditahan dengan aman oleh
bahan tersebut.
Metode untuk ini didasarkan pada prosedur desain empiris seperti Metode California Bearing
ratio atau Teori Elastis Linier dan memperkirakan kedalaman bekas roda.
Ada tiga langkah yang harus diikuti dalam perencanaan perkerasan jalan baru, adalah :
 Tetapkan/perkirakan jumlah lalu lintas (serta distribusi beban sumbunya) yang akan
melewati jalan tersebut.
 Hitung kekuatan tanah lapisan dasar, berdasarkan nilai CBR yang didapat dari DCP Test
dan CBR Laboratorium.
 Pertimbangkan point I dan II, agar dihasilkan desain yang ekonomis untuk bahan-bahan
perkerasan serta ketebalan lapisan yang akan mencukupi untuk tersedianya layanan yang
memuaskan selama umur disain perkerasan.

2.3. PENGUKURAN TOPOGRAFI JALAN

Tujuan pemetaan Topografi adalah sebagai untuk memperoleh gambaran bentuk dan tinggi rendahnya
relief muka tanah termasuk data situasi dari semua unsur yang ada diatasnya seperti air, sungai
tegalan, sawah, kampung, kuburan, bangunan-bangunan prasarana umum, dan lain-lain.
Untuk pemetaan topografi pada daeah relative kecil (pemetaan situasi) dapat dilakukan dengan cara
Tachimetry, pengambilan data dari setiap obyek yang dipilih akan berupa data posisi dalam system
koordinasi polar.
Kemudian untuk keperluan penggambaran peta situasi dan untuk keperluan perencanaan teknis
selanjutnya, data dalam system polar ini dikonvensi menjadi data posisi dalam koordinat katersian
(x,y,z).
Peta Topografi yang dihasilkan akan digunakan untuk keperluan DED Akses Jalan Letnan Harun -
Mangin.
Survey Topografi dilakukan untuk pekerjaan perencanaan teknik jalan lengkap (full design) dengan
kegiatan pekerjaan sebagai berikut) :

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 53


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Pekerjaan pengukuran Topografi untuk Perencanaan Jalan terdiri dari 2 bagian pekerjaan Pekerjaan
Perintisan Untuk Pengukuran dan Pekerjaan Pengukuran Lapangan.

2.4. LOKASI PROYEK

Lokasi proyek ini terletak di Kota Cimahi.

2.5. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengukuran Topografi untuk perencanaan jalan secara umum terdiri dari 5 (lima) bagian
pekerjaan, yaitu :
 Pekerjaan perintisan untuk pengukuran
 Pekerjaan pengukuran lapangan
 Pengolahan data
 Penggambaran
 Pelaporan

2.6. PEKERJAAN PERINTISAN UNTUK PENGUKURAN

Pekerjaan perintisan bertujuan membuka jalur pengukuran agar pelaksanaan pengukuran dapat
berjalan dengan lancar. Yang dimaksud dengan pekerjaan perintisan adalah merintis atau membuka
sebagian daerah yang akan diukur dan menetapkan tanda-tanda yang sudah ditemukan kembali untuk
menentukan arah sumbu jalan yang akan direncanakan.
Peralatan yang dipakai untuk perintisan adalah gergaji mesin atau sejenisnya dan peralatan
konvensional ( Parang, Kampak, dsb ).
Perintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah diplot diatas petamengikuti koridor yang telah diplot
diatas peta kerja atau atas petunjuk Pemberi Tugas. Peta kerja dibuat diatas peta topografi atau foto
udara dengan skala kecil.

2.7. PEKERJAAN PENGUKURAN LAPANGAN

Pekerjaan pengukuran Topografi sedapat mungkin dilakukan sepanjang rencana as jalan (mengikuti
koridor rintisan) dengan mengadakan pengukuran - pengukuran tambahan pada daerah persilangan
dengan sungai dan jalan lain sehingga memungkinkan diperoleh as jalan sesuai dengan standard yang
ditentukan.
Dalam pemetaan situasi, secara umum pengukuran lapangan terdiri dari :
 Pemasangan Patok
 Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH)
 Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)
 Pengukuran Situasi / Detail
 Pengukuran Profil
 Pengukuran Situasi Khusus.

1) Pemasangan Patok
Pada pemetaan situasi untuk perencanaan jalan , ada beberapa jenis patok yang harus dipasang.
Patok-patok tersebut adalah Patok Benchmark, Patok Poligon, dan Patok Profil.
a. Patok Benchmark
Patok Benchmark adalah titik kerangka dasar pemetaan di lapangan, dipasang 2 patok
Benchmark pada masing-masing titik pemasangan.
BM bulat terbuat dari pipa PVC berukuran (8” x 100 cm) yang diisi dengan beton, dan ditanam
sedemikian rupa sehingga bagian patok yang muncul diatas tanah 15 cm, patok BM bulat
ditanam berpasangan dengan interval 1000 meter dan dicat kuning serta hitam untuk
penomoran. Penamaan disesuaikan dengan singkatan nama Kabupaten yang disurvey.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 54


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

b. Patok Poligon
Patok Poligon adalah patok yang merupakan titik poligon di lapangan. Patok poligon terbuat
dari kayu dengan ukuran (4 x 6 x 60 ) cm, dan ditanam sedemikian rupa sehingga bagian
patok yang muncul diatas tanah 10 cm. Patok poligon dipasang dengan interval maksimum
100 meter.
c. Patok Profil
Patok profil adalah patok yang merupakan titik pengukuran potongan memanjang di lapangan.
Patok profil dapat terbuat seperti patok poligon dapat juga berupa paku yang ditanam pada
aspal jalan dan dilingkari dengan cat kuning sebagai tanda.
Patok BM harus dicat warna kuning dengan penamaan warna hitam, sedangkan Patok Poligon
dan Patok Profil diberi cat merah dan diletakkan disebelah kiri kearah jalannya pengukuran.

2) Kerangka Dasar Horisontal (KDH)


KDH merupakan pengukuran yang tidak boleh dilewatkan dalam suatu pekerjaan pemetaan, KDH
merupakan titik-titik lapangan (yang diwakili oleh pilar beton, patok kayu, paku atau bentuk
lainnya) yang melingkupi daerah pemetaan.
Titik KDH di lapangan berfungsi sebagai titik ikat pada pengukuran detail, dan sebagai titik
tetap/referensi untuk keperluan pekerjaan perencanaan selanjutnya, misalnya untuk pekerjaan
stake out. Setiap titik KDH akan mempunyai harga koordinat (x, y).
Pengukuran KDH dilakukan menggunakan metode Poligon dengan bentuk jarring mengikuti bentuk
trase jalan. Pada setiap titik poligon dilakukan pengukuran sudut, dan pada setiap sisi poligon
dilakukan pengukuran jarak.
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran KDH adalah :
 Theodolith WILD T-2 (atau sejenis) untuk pengukuran sudut.
 Alat ukur jarak elektronis EDM untuk pengukuran jarak pada daerah yang lurus atau datar
(apabila dibutuhkan)
 Roll Meter (50 meter) untuk pengukuran jarak pada daerah yang berbukit dan menikung.
Untuk keperluan orientasi arah Utara dilakukan pengamatan matahari disalah satu sisi jarring
poligon. Pengamatan dilakukan 2 seri.
Sistem koordinat kartesian menggunakan sistem nasional, jika memungkinkan dengan melakukan
pengikatan terhadap titik triangulasi terdekat. Jika tidak memungkinkan dapat dilakukan koordinat
lokal.
Sebagai kontrol pengukuran dilakukan pengamatan matahari dengan interval 5 km, dan pada awal
dan akhir pengukuran dikontrol dengan pengukuran handy GPS. Kesalah pengukuran sudut yang
diperbolehkan 10” n, dimana n adalah banyaknya titik sudut poligon.
Pengukuran KDH pada awal dan akhir pekerjaan dioverlapkan 200 meter dengan team pengukuran
lain searah dengan pelaksanaan pengukuran.

3) Kerangka Dasar Vertikal


Seperti halnya KDH, pengukuran KDV juga harus dilakukan sebagai dasar pekerjaan pemetaan.
Kalau KDH merupakan sistem kerangka dasar kearah horizontal, maka KDV berfungsi sebagai titik
ikat ke arah vertikal. Titik KDV adalah juga merupakan KDH, sehingga dengan demikian kerangka
dasar pemetaan selain mempunyai koordinat (x, y) juga akan memiliki elevasi (z) atau secara
lengkap menjadi koordinat (x, y, z).
Datum adalah titik tetap, seperti TTG, peil pelabuhan, peil jembatan, atau titik referensi lainnya.
Jika tidak memungkinkan dapat digunakan koordinat lokal.
Alat ukur yang digunakan adalah waterpass (sejenis WILD NAK-2) dengan rambu ukur yang
dilengkapi nivo rambu.
Jaring KDV merupakan jaring tertutup, dengan toleransi 10 mm D (km), dimana D adalah panjang
jalur pengukuran.
Pengukuran KDV pada awal dan akhir pekerjaan dioverlapkan 200 meter dengan team pengukuran
lain searah dengan pelaksanaan pengukuran.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 55


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

4) Pengukuran Situasi Detail


Pengukuran Situasi adalah pengukuran setiap obyek yang dipilih untuk dipetakan. Pengukuran
dilakukan dari setiap titik kerangka yang telah ada sebelumnya (hasil pengukuran KDH dan KDV).
Pengukuran situasi menggunakan metode tachymetri. Setiap data yang diambil; diberi kode
(deskripsi) yang berbeda untuk memudahkan dalam tahap selanjutnya (pengolahan data dan
penggambaran).
Alat ukur yang digunakan adalah theodolith WILD T-0 yang dilengkapi dengan rambu ukur.
Pengukuran situasi meliputi :
 Pengukuran elevasi pada titik-titik ekstrim
 Pengukuran situasi sungai , alur, saluran irigasi
 Pengukuran detail bangunan air (elevasi, bentuk dan dimensi) seperti jembatan, gorong-
gorong dan lainnya.
 Pengukuran detail prasarana yang ada di lapangan, seperti jalan, high tension tower,
bangunan penting, dan lainnya.
 Pengukuran tata guna lahan (sawah, tegalan, hutan, kampung / pemukiman, kuburan,
perdagangan dan lainnya
 Pengukuran titik brak-line, seperti tepi saluran, tepi sungai, tepi danau, dinding lembah/bukit,
garis pantai, dan lainnya.

5) Pengukuran Profil
Untuk keperluan pekerjaan tanah (earth work), seperti penggalian dan penimbunan tanah,
diperlukan data profil memanjang dan melintang guna Mengetahui besarnya volume tanah yang
akan digali maupun ditimbun.
Profil memanjang bertujuan untuk menentukan ketinggian titik sepanjang garis rencana jalan,
sedangkan profil melintang diperlukan untuk mengetahui profil lapangan pada arah tegak lurus
garis rencana jalan.
a. Penampang Memanjang
Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sumbu rencana jalan, kecuali pada
tempat dimana terdapat kemungkinan adanya re-alinemen. Elevasi titik diambil maksimum 25
meter atau setiap ada perubahan terrain yang mencolok.
Apabila terdapat pertemuan dengan jalan eksisting, maka sumbu dan lebar jalan tersebut
harus diukur serta dicantumkan dalam gambar.
Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran KDV, yaitu Waterpass dan rambu ukur yang dilengkapi nivo rambu.

b. Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang dilakukan bersamaan dengan pengukuran situasi, dan
dengan alat yang sama.
Pengukuran dilakukan setiap interval memanjang :
 50 meter pada jalur lurus dan landai
 25 meter pada daerah tikungan dan perbukitan.

Untuk trase jalan baru, elevasi titik diambil setiap 5 meter atau setiap perbedaan terrain yang
mencolok , dengan lebar koridor :
 75 meter kiri dan 75 meter kanan dari sumbu jalan pada daerah lurus , dan
 50 meter kearah luar dan 75 meter kearah dalam dari sumbu jalan pada daerah tikungan.

Untuk trase melalui jalan existing lebar koridor pengukuran adalah :


 50 meter kiri dan 50 meter kanan dari sumbu jalan pada daerah lurus , dan
 25 meter kearah luar dan 75 meter kearah dalam dari sumbu jalan pada daerah tikungan.

6) Pengukuran situasi khusus

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 56


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Pengukuran situasi khusus dilakukan jika rencana trase jalan berpotongan dengan sungai / jalur /
saluran irigasi, jalan nasional / Propinsi / Kabupaten eksisting, Proyek pembangunan (konstruksi )
jalan.
a. Perpotongan dengan Sungai
Daerah sekitar sungai yang diukur meliputi :
 150 meter kiri dan kanan dari sumbu sungai
 150 meter kiri dan kanan dari sumbu jalan rencana
Pengukuran dilakukan untuk memperkirakan ketinggian air tertinggi daerah sungai, profil
sungai, dan rencana bentang jembatan.

b. Perpotongan dengan Jalan Eksisting


Daerah sekitar jalan eksisting yang diukur meliputi :
 100 meter kiri dan kanan dari sumbu jalan eksisting
 100 meter kiri dan kanan dari sumbu jalan rencana
Pengukuran meliputi situasi jalan eksisting, dan profil jalan eksisting.

c. Perpotongan dengan Proyek Pembangunan Jalan


Daerah sekitar jalan sedang dalam pembangunan yang diukur meliputi :
 100 meter kiri dan kanan dari sumbu jalan proyek
 100 meter kiri dan kanan dari sumbu jalan rencana
Pengukuran meliputi situasi jalan eksisting, dan jalan proyek.

7) Perhitungan dan Penggambaran


a. Pengamatan Matahari
Pencatatan pengamatan dan perhitungan azimut matahari menggunakan formulir standar
Subdit. Jalan Dit. Bintek Bina Marga. Tabel almanak Matahari menggunakan tabel yang
dikeluarkan Dit Top TNI - AD pada tahun berjalan.

b. Perhitungan Kordinat :
 Perhitungan koordinat Polygon utama didasarkan pada titik-titik ikat yang dipergunakan.
 Penggambaran titik-titik polygon harus didasarkan pada hasilperhitungan koordinat, tidak
boleh secara grafis.
 Gambar ukur yang berupa gambar situasi dalam kertas milimeter dengan skala 1 :
1.000.
 Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu pula semua keterangan-
keterangan yang penting, ketinggian titik tersebut perlu dicantumkan.
 Dibuat setiap seksi, antara pengamatan matahari yang satu dengan yang berikutnya, dan
diikatkan pada titik ikat (BM) yang ada. Koreksi sudut diberikan tidak sama rata,
melainkan pada sisi yang lebih pendek diberikan koreksi yang lebih besar.

c. Perhitungan sipat datar/water pass.


perhitungan sipat datar dengan 4 desimal harus dilakukan kontrol pada setiap halaman, yaitu
jumlah beda tinggi harus sama dengan jumlah pembacaan benang tengah rambu belakang
dikurangi dengan jumlah pembacaan benang tengah rambu muka.

d. Perhitungan ketinggian detail :


Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok yang dipakai sebagai titik pengukuran
detail, dihitung secara tachymetris.

e. Penggambaran titik-titik Polygon :


Harus digambar pada kertas milimeter dengan skala 1 : 1.000 garis-garis grid harus digambar
pada setiap jarak 10 cm pada gambar, dan diberi absis (x) maupun ordinat (y) yang benar,
serta dicantumkan arah utara pada jarak-jarak tertentu (kira-kira 2 meter di gambar ).

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 57


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Penggambaran titik-titik polygon didasarkan pada hasil perhitungan koordinat, tidak boleh ada
grafis. Untuk titik-titik (BM), titik-titik mati, atau titik - titik baru harus dicantumkan pada
kordinat lengkap (x.y.Z), dan diberi tanda khusus yang sesuai.

f. Penggambaran Detail situasi :


Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus digambar berdasarkan titik polygon dengan
skala 1 : 1000 dan interval kontur 1m. Ketinggian titik -titik detail harus tercantum dalam
gambar ukur, begitu pula semua keterangan-keterangan yang penting. Penulisan data
ketinggian cukup dengan dua desimal ( sampai dengan cm).

2.8. SURVEY LALU LINTAS

1) Maksud dan Tujuan


Maksud dari Survey Lalu lintas ini adalah mencari besarnya volume lalu lintas yang akan memakai
ruas jalan yang direncanakan. Volume lalu lintas hasil survey ini akan menjadi beban terhadap
disain perkerasan jalan tersebut.

2) Teknis Penyelidikan
Untuk perencanaan teknis jalan, perkiraan volume lalu lintas ditentukan dengan menggunakan
hasil survey volume lalu lintas di dekat jalan tersebut minimal 3 x24 jam pada suatu lokasi
pengamatan dan analisa pola lalu lintas disekitar lokasi jalan. Survey lalau lintas harus memperoleh
data :
 Jumlah kendaraan
 Jenis kendaraan beserta jumlah tiap jenisnya
 Konfigurasi sumbu dari setiap jenis kendaraan
 Beban masing-masing sumbu kendaraan

Perkiraan faktor pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana didasarkan atas pertumbuhan
volume lalu lintas pada tahun-tahun sebelumnya.
Standar Rencana lalu yang dipakai berpegang pada bukun peraturan Standar Spesifikasi
Perencanaan Geometrik jalan Raya No. 13/ 1970 atau yang terbaru dari Direktorat Jenderal
Prasarana Wilayah (Bina Marga).
Kelas-kelas ini didasarkan pada lalu lintas harian rata-rata yang diprakirakan (LHR) selama 5 tahun
sesudah konstruksi dan diperbandingkan kepada tabel klasifikasi transport (DLLAJR) sebelumnya.
Harus dicatat bahwa LHR yang diprakirakan selam 5 tahun sesudah konstruksi termasuk baik :
 Kenaikan awal segera sesudah jalan yang direhabilitasi telah dibuka untuk lalu lintas
 Kenaikan normal arus lalu lintas tahunan
 Juga dipertimbangkan mengenai kelas rencana lalu lintas, campuran lalu lintas dan beban
gandar standar (BGS).

3) Penyusunan Laporan
Laporan dibuat berdasarkan hasil survey lapangan yang meliputi teknis penyelidikan dan data-
data sekunder, apabila diperlukan laporan survey ini harus pula memasukkan metoda dan hasil
analisa data menyebutkan sumber-sumber data sekunder yang dipakai.

2.9. SURVEY GEOLOGI

Maksud dari penyelidikan Geoteknik disini adalah pemetaan Geologi Teknik Detail, termasuk pemetaan
tanah dasar dan sebagainya disepanjang rencana jalan dengan tujuan memberikan informasi/
gambaran secara menyeluruh mengenai :
 Tingkat stabilitas rencana badan jalan.
 Pengelompokan & analisa sifat tanah dasar/ rencana Subgrade hubunganya dengan analisa
perkerasan jalan & bangunan jalan lainnya.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 58


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

 Analisa jenis, volume dan lokasi Quarry yang bisa dimanfaatkan dalam konstruksi jalan/jembatan
nantinya.

Penyelidikan/ Pemetaan terutama dilakukan secara visual, dengan bantuan loupe dan alat lainnya yang
representatif dalam rangka mencari parameter-paremeter yang diperlukan dalam analisa stabilitas,
perhitungan tebal perkerasan serta bangunan pelengkap jalan yang diperlukan. Untuk pelengkap data -
data termaksud di atas, maka teknis penyelidikan dibagi menjadi :

2.10. PENYELIDIKAN TANAH DAN MATERIAL

Penyelidikan tanah dan material dimaksudkan untuk mengetahui lokasi tanah (borrow Pit) yang akan
digunakan sebagai bahan timbuna jalan dan lokasi sumber material (Quarry) yang dapat dimanfaatkan
untuk konstruksi jalan / jembatan nantinya.
Penyelidikan / pemetaan terutama dilakukan secara visual dengan bantuan loupe dan alat lainnya yang
resentatif dalam rangka mencari parameter-parameter yang diperlukan dalam analisa stabilitas,
perhitungan tebal perkerasan serta bangunan pelengkap jalan yang diperlukan.
Untuk pelengkap data diatas, maka teknik penyelidikan di bagi menjadi :
1) Penyelidikan Lapangan
a. Tes Pit
Tes pit dilakukan pada setiap jenis tanah yang berbeda, dengan kedalaman 1,5 meter.
Pada setiap tes pit dilakukan pengamanan / diskripsi struktur dan jenis tanah, difoto dan
diambil samplenya untuk dianalisa di laboratorium sebagai berikut :
 Identifikasi Tanah
 Atterberk Limt
 Compaction Standart
 CBR

b. Tes DCP ( Dynamic Cone Penetrometer )


Dilakukan pemasangan alat DCP tegak lurus terhadap bidang tanah (perkerasan) yang sudah
dibersihkan dari segala sesuatu yang dapat mengganggu jalannya penyelidikan.
Pengetesan dilakukan dengan menjatuhkan palu (hammer) seberat 10 kg dari ketinggian 46
cm diatas landasan penumbuk, sehingga conus beserta batang utama masuk kedalam lapisan
tanah/perkerasan dan cacat, sudut conus yang digunakan juga dicatat.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
 Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran.
 Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 meter.
 Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan tanah lapisan tanah dasar.
 Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada, seperti lapisan sirtu,
lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
 Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 Cm dari permukaan lapisan tanah dasar
kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras ( lapisan batuan ).
 Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang perlu diperhatikan,
seperti : timbunan, kondisi drainase, cuaca, waktu dsb.
 Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
 Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini dicatat dalam formulir DL .2.2.
 Untuk design sudut lereng pada daerah-daerah dengan galian cukup tinggi diperlukan
contoh tanah murni (Undisturbed Sample), diambil dalam tabung, untuk di test dalam
laboratorium sebagai berikut :
 Q4 = Sudut geser tanah
 C = Kohesi
 U = Tekanan Pori (derajat kejenuhan)
Hasil dari Parameter – parameter diatas digunakan untuk perhitungan keamanan sudut
lereng dari keruntuhan, di buat dalam seksi – seksi (Km...... s/d Km......) yang

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 59


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

menghasilkan tinggi maksimum lereng aman (FK > 1,5 ) dengan berbagai variasi
perbandingan sudut lereng.

2) Laporan
a. Dalam lampiran peta penyebaran tanah dengan skala 1 : 2 .000 (A3), pada kertas kalkir
dengan gambar penampang di tutup (dihilangkan). Diskripsi tanah diuraikan sebagai berikut :
jenis tanah, warna, sifat, plastisitas (tanah berbutir halus) dan gradasi (tanah berbutir
kasar), Klasifikasi USDA, prakiraan prosentase tiap jenis, tingkat permebialitas, porositas,
penggunaan lahan, perkiraan ketebalan lapisan tanah.

b. Hasil Laboratorium
Pelaksanaan test laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang digunakan
dalam perhitungan perencanaan.
 Analisa besar butir (Sieve Analysis) ---> PB-0105-76 & PB-0106-76.
 Atterberg Limits ---> PE-0109-76 & PB-0110-76
 Specific Gravity (Gs)
 Kadar Air (WaterContent) , Wn = % ---> PB-0117-76
 CBR Laboratorium (%) ---> PB-0113-76
 Compaction, W opt = % --> PB-0111-76 & PB-0112-76
 Berat Isi = y (gr/cm3), --> PB-0108-78.

Test yang dilakukan antara lain meliputi :


 Analisa saringan digunakan untuk menentukan jenis dan macam analisa tanah, baik
sebagai subgrade naupun sebagai base (quarry, materials).
 Compaction Test
Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada pelaksanaan
pekerjaan konstruksi jalan dan kemungkinan pemadatan lapisan perkerasan / tanah.
 Atterberg Limits Test
Pengukuran Atterberg Limits akan memungkinkan kelengkapan klasifikasi tanah dan
peninjauan untuk pavement Design dan Embankment.
 CBR Test
Nilai Test digunakan untukklarifikasi daya dukung tanah subgrade. CBR Test hendaknya
dikerjakan sesuai dengan CBR Modified AASHTO.
Dalam lampiran laboratorium disertakan juga hasil CBR desain.

c. Test Pit
Pada penggambaran log test pit diuraikan dalam empat bidang (lihat gambar terlampir),
dilapangan ditentukan arahnya terhadap arah utara, juga penjelasan tentang unitnya
(misalnya : tanah residu, endapan aluvium/transpor material).

d. Test DCP (Dynamic Cone Penemeter)


Dalam laporan grafik nilai CBR dari hasil percobaan DCP di dicatat besarnya sudut mata conus
DCP yang dipergunakan dilapangan.

2.11. SURVEY HYDROLOGI

1) Maksud
Penyelidikan tanah dan material dimaksudkan untuk mengetahui lokasi tanah (borrow Pit) yang
akan digunakan sebagai bahan timbuna jalan dan lokasi sumber material.

2) Tujuan
Survey hidrologi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpul data yang diperlukan dalam
analisa Hidrologi dan selanjutnya dapat dipakai dalam erencanaan drainase sepanjang rencana

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 60


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

trase. Sedangkan perencanaan drainase sangat diperlukan untuk pembuatan bentuk potongan
jalan yang didesain.

3) Teknis Penelitian
Penelitian dilakukan dengan bantuan data statistik yang ada di daerah setempat serta
mengidentifikasi curah hujan yang paling berpengaruh terhadap daerah tangkapan sehingga akan
mendapatkan data yang paling optimal.

4) Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kegiatan survey hidrologi ini, secara umum meliputi kegiatan - kegiatan :
a. Mengambil Peta Topografi pada daerah rencana trase jalan dengan skala 1 : 250.000 serta
Peta Situasai skala 1 : 1000
b. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber – sumber yang bersangkutan
(data dalam 10 tahun)
c. Mengiventarisir gorong – gorong dan saluran samping exiting meliputi :
 STA
 Dimensi gorong –gorong
 Kondisi gorong – gorong
d. Mengiventarisir konstruksi jembatan (bentang < 20 meter) Meliputi :
 STA
 Dimensi gorong –gorong
 Kondisi jembatantan
e. Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan untuk mendapatkan trase jalan yang
paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.
f. Memprediksi kemungkinan terjadinya curah hujan yang paling besar yang selanjutnya dapat
memperkirakan besarnya intensitas curah hujan dan banjir rencana dengan metode – metode
yang ada.
g. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya menentukan :
 Jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti jenis saluran samping dan
dimensinya.
 Jenis dan dimensi gorong - gorong
 Jenis jembatan yang diperlukan
h. Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut diatas yang meliputi :
 Perhitungan-perhitungan perencanaan dsaluran saluran dan gorong-gorong, box culvert
(jika diperlukan) lengkap dengan kapasitas, STA, dan dimensi, gambar-gambar potongan
dan saran-saran yang diperlukan (dalam bentuk label)
 Grafik-grafik label curah hujan pada rencana trace.
i. Pemilihan sarana type drainase standart berdasarkan kelas jalan
j. Laporan disajikan dengan lengkap dan jelas.

2.12. PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN TEKNIS

1) Standart Perencanaan Geometrik


Dalam merencana geometrik jalan, sejauh mengkin berpegang pada buku peraturan Standart
Spesifik Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
Khusus untuk konstruksi JAPAT (Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca) perlu diadakan modifikasi
penyesuaian seperti tabel berikut :

2) Konsep Detail Perencanaan ( Draft Design)


Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis (Draft Design) dari setiap detail
perencanaan kemudian melaporkan kepada Project Officer untuk dimintakan persetujuan. Draft
design tersebut digambar diatas kertas militer atau langsung diatas kertas standart sheet yang
telah ditetapkan oleh pemberi tugas.

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 61


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara lain :
Plan ( Alinyemen Horisontal) digambar diatas peta skala 1 : 1000 dengan interval garis tinggi satu
meter dan dilengkapi dengan index antara lain :
 Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horison / vertikal.
 Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa, kebun, hutan, lindung,
rumah, sungai dan lain-lain.
 Kerapatan tanaman / pohon-pohon berikut % menurut diameter pohon-pohonnya.
 Elemen-elemen lengkung horisontal (curva data) yang direncanakan dengan bentuk tikungan
full circel atau lengkung peralihan untuk sudut lengkung > 20.
 Lokasi dari gorong-gorong dan rencana jembatan.
Setelah konsep Alinyemen Horisontal disetujui Project Officer dan telah dipindahkan keatas
standart sheet, maka Draft Design tersebut dapat langsung dipindahkan ke atas kertas standart
sheet.

Bawah dari gambar Alinyemen Horisontal.


Alinyemen Vertikal digambar dengan skala horisontal 1 : 1000 dan skala vertikal 1 : 100 yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi nomor potongan melintang.
 Penerapan kemiringan max. Dari lengkung horisontal (diagram super elevasi).
 Eleme-elemen / data-data lengkung vertikal
 Lokasi bangunan-bangunan pelengkap dan bangunan-bangunan drainase.

a. Potongan Melintang (Cross Section)


Gambar potongan melintang di buat menerus peta topografi sesuai keadaan pada lokasi yang
ditentukan pada lokasi yang ditentukan pada keadaan diatas standart sheet dengan skala 1 :
100 dan skala vertikal 1 : 50, Stationaing dilakukan setiap interval 25 – 50 meter.

b. Potongan Melintang Standart (Typical Cross Section)


Gambar-gambar ini dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat semua detail yang perlu
antara lain : penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang
berbeda-beda.

c. Bangunan Standart dan Pelengkap Drainase


Gambar ini mencakup semuadetail bangunan-bangunan drainase seperti turap pelindung
talud, gorong-gorong, saluran batu dan lain-lainnya.

d. Spesifikasi

3) Gambar Perencanaan Akhir (Final Design)


Pembuatan gambar rencana trase jalan selengkapny, dilakukan setelah draft Design mendapat
persetujuan dari pemberi tugas dengan mencantumkan koreks I -koreksi dan saran-saran yang
diberikan oleh pemberi tugas, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.
Final Design digambar dengan kertas standart sheet.
Gambar perencanaan akhir tersebut selengkapnya terdiri dari :
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam
b. Lembar judul yang memuat lay out jalan skala 1 : 50.000
c. Lembar simbol dan singkatan
d. Gambar center line rencana trase jalan skala 1:5.000 dilengkapi dengan jalur polygon serta
koordinat dari semua patok pengukuran
e. Lembar volume daftar pekerjaan
f. Typical cross section skala 1:100 dilengkapi dengan detail konstruksi perkerasan dan saluran
samping
g. Plain dan profil

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 62


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

 Skala horisontal 1:1.000, vertikal 1:100


 Dilengkapi dengan situasi yang ada letak, dan tanda patok kayu dan beton, letak dan
ukuran jembatan/gorong-gorong, tanda-tanda lalu lintas dan sebagainya.
h. Cross Section :
 Skala horisontal 1:100, skala vertikal 1:50
 Dibuat setiap jarak 50 meter (25 untuk daerah extrim)
i. Lembar daftar jembatan dan gorong-gorong
j. Lembar gambar bangunan pelengkap lainnya (jika diperlukan) Gambar rencana trase jalan ini
sebelumnya diperbanyak agar dimintakan persetujuan pemberi tugas (1 set cetak biru / blue
print diserahkan kepada pemberi tugas)

4) Perhitungan Volume Pekerjaan Pelaksanaan Fisik


a. Daftar volume pekerjaan menurut pay item / mata pembayaran di dalam dokumen kontrak.
b. Perhitungan harga satuan untuk setiap pay item.
c. Perkiraan biaya untuk segmen jalan.

5) Laporan – Laporan
Konsultan harus menyiapkan Laporan-laporan sebagai berikut :
Laporan Final Engineering yang terdiri dari :
 Pengumpulan dan pengempolompokan data-data lapangan
 Alasan pemilihan dan perencanaan Alinyemen.
 Daerah / lokasi-lokasi yang kritis dan cara penanggulangannya.
 Analisa volume dan biaya satuan.
 Lampiran-lampiran antara lain :
- Peta sumber / quary
- Daftar gorong-gorong
- Rencana lokasi jembatan, Dan lain-lain
- Foto-foto lapangan
- Uraian / saran-saran untuk menanggapi setiap item pekerjaan
- Dan lain-lainnya.

2.13. PERHITUNGAN VOLUME DAN PERHITUNGAN BIAYA

1) Penentuan Volume
a. Pekerjaan Jalan (termasuk Drainase)
Untuk keperluan memeprsiapkan taksiran biaya dan daftar penawaran kontrak, maka
pengukuran volume pekerjaan diambil daari gambar-gambar rencana dengan menggunakan
perhitungan matematis dan volumenya dihitung sesuai dengan metode pengukuran standar.

b. Pekerjaan Jembatan
Perhitungan kuantitas dapat dibagi menjadi 2 (dua) tahap secara terpisah :
 Jalan pendekat, dan
 Jembatan (bangunan atas dan bangunanbawah)

2) Perhitungan Biaya
a. Persiapan Lembar Kerja
Untuk menentukan harga satuan biaya konstruksi, perlu mulai dari prinsip-prinsip dasar
danmempersiapkan lembar kerja analisa biaya untuk setiap jenis kegiatan pekerjaan, dengan
menggunakan biaya setempat yang telah ditetapkan untuk bahan-bahan dan tenaga kerja dan
biaya untuk plant (peralatan produksi) dan peralatan.
Lembar Kerja Analisa Biaya mengikuti ketentuan yang telah disediakan oleh Prasarana Wilayah
(Bina Marga).
 Biaya Tenaga Kerja

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 63


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Biaya tenaga kerja dan buruh dapat berubah dari saatu lokasi ke lokasi lainnya per
kabupaten. Untuk keperluan menaksir semua keperluan, biaya tenaga kerja yang
digunakan harus mewakili biaya tenaga kerja rata-rata untuk kabupaten, tetapi untuk
pekerjaan kontrak secara individu diperlukan penyesuaian.
 Biaya Bahan
Harga bahan yang biasa berubah karena perubahan-perubahan dalam lokasi proyek dan
biaya transport, dan tersedianya bahan-bahan setempat.
Maka dari itu harga dasar untuk pengiriman bahan-bahan ke pusat kabupaten harus
ditetapkan dan komponen tetap transportasi harus ditambahkan sebagaimana perlu
memberikan biaya pengiriman proyek.
 Harga Plant ( Peralatan Produksi ) dan Peralatan
Harga Plant (Peralatan produksi) dan peralatan ditaksir dan dibuat standar atas dasar
Regional Jawa Barat.
Biaya Tersebut akan mencakup :
(1) Biaya unutk menjalankan peralatan dan biaya operasi, termasuk bahan-bahan,
pemberian minyak dan bahan servis serta komponen yang mencakup pekrjaan
perbaikan dan suku cadang.
(2) Biaya Pemilikan yang mencakup penyusutan (depresiasi) asuransi, dan bunga
sebagai biaya untuk membayar kembali.
Harus dicatat bahwa : Upah operator/ pengemudi tidak dimasukkan pada penaksiran ini.
b. Penentuan Harga satuan
Harga satuan dihitung untuk setiap jenis kegiatan pekerjaan dengan menggunakan formulir-
formulir atau metoda yang telah umum dipergunakan di Prasarana Wilayah (Bina Marga).

2.14. PEMBUATAN LAPORAN

1) Persyaratan Umum
Untuk menyiapkan kontrak konstruksi jalan, gambar perencanaan akhir untuk Final Desain.
Kebutuhan gambar yang lengkap didaftarkan dibawah ini merupakan rincian gambar yang harus
dipenuhi

2) Peta Sumber Bahan


Peta harus mencakup masing-masing sumber serta table yang memberikan informasi tentang :
 Nama dan lokasi sumber bahan
 Jarak perjalanan dalam km dari masing-masing sumber bahan ke proyek
 Jenis bahan yang ada seperti pasir, kerikil, batu-batu sungai dan bahan lainnya
 Taksiran kandungan dari masing-masing sumber bahan

3) Peta Sumber Bahan


Setiap gambar untuk denah dan profil memuat 0,75 km panjang rencana jalan.
Setiap gambar harus dibagi menjadi dua bagian :
 Bagian atas menunjukan alinyemen horizontal ( Denah ) termasuk data mengenai lengkung,
tata guna lahan, lokasi jembatan-jembatan yang adadan jembatan baru,lokasi gorong-gorong
yang ada dan gorong-gorong baru, lokasi dari tanda-tanda lalu lintas dan informasi yang
relevan lainnya yang ada yang diperlukan untuk keperluan konstruksi. Skala – 1 : 1.000.
 Bagian tengah menunjukan alinyemen vertical rencana (Profil), Tanah (perkerasan) yang ada,
landai dalam prosen ( % ) dan ukuran utama jembatan dan gorong-gorong ( yang ada dan
yang baru ). Skala Horizontal - 1 : 1.000 Skala Vertikal - 1 : 100.

4) Penampang melintang

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 64


DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA
Alamat : Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kota Tasikmalaya 46115

PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

Penampang melintang yang disiapkan harus digambar secara grafis untuk menunjukan bentuk-
bentuk seperti laaaapisperkerasan, galian dan timbunan, dan memberikan ukuran-ukuran dari jalan
yang ada termasuk kemiringan jalan dan bahu jalan serta saluran saluran.

Penampang melintang digambar dalam lembaran terpisah dari alinyemen horizontal dibuat sesuai
kebutuhan dan minimal 20 ( dua puluh ) penampang melintang setiap km nya. Skala Horizontal
- 1 : 100 Skala Vertikal - 1 : 50.

5) Lembar Volume Pekerjaan


Volume pekerjaan untuk yang terdiri dari beberapa mata pekerjaan disajikan dalam 1 ( satu )
lembar.

6) Ukuran Kertas Gambar


Semua gambar disajikan dalam ukuran kertas A3 dengan memakai program AutoCad ( Cad
Profesional) dengan skala sebagai berikut :
 Denah 1 : 100
 Pot 1 : 100
 Detail 1 : 5, 1 : 10, 1 : 20 ( tergantung kebutuhan )

DED Akses Jalan Letnan Harun - Mangin 65

Anda mungkin juga menyukai