Anda di halaman 1dari 4

1.1 Latar Belakang.

Pelaksanaan Pembangunan memerlukan keterkaitan berbagai pihak


baik unsur pemerintah, kontraktor dan pihak ketiga sebagai unsur
perencanaan begitu pula dengan adanya Implikasi dari komitmen
penyelenggaraan pemerintah yang baik (good govermence) adalah
diterapkannya UU nomor 1999 sebagai landasan legalitas dan pengalihan
kewenangan pemerintah pusat kepada Kabupaten/Kota (desentralisasi)
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Konsepsi dasar dari
implementasi desentralisasi tersebut adalah adanya upaya strategis
pemerintah Kabupaten/kota dalam memberdayakan potensi lokal
wilayahnya guna menguatkan struktur ekonomi regional sebagai basis
urgen sekaligus indikator utama dara keberhasilan pembangunan daerah.
Untuk mendukung interaksi antara pusat-pusat pelayanan tersebut dan
mencapai tingkat perkembangan wilayah yang optimal, maka dibutuhkan
kontribusi sektor transportasi sebagai sarana dan prasarana dalam
mendorong perkembangan wilayah. Disamping itu untuk menggerakkan
mobilitas masyarakat perkotaan dan pedesaan yang tinggi sebagai akibat
dari perkembangan ekonomi dan wilayah maka dibutuhkan peran sektor
transportasi khususnya transportasi darat berupa prasarana jalan, hal ini
disebabkan oleh karena transportasi merupakan suatu sub sistem urjen
dalam interaksi sosial, politik, budaya, pendidikan, hankam dan lebih
khususnya pada aspek ekonomi sistem jaringan transportasi jalan dapat
dikatakan sebagai syarat utama terjadinya perkembangan ekonomi, hal
disebabkan oleh suatu daerah terpencil yang potensial dapat dihubungkan
dengan pasar domestik dengan biaya transportasi yang lebih terjangkau
menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2006 tentang jalan. Kabupaten
Mamuju Tengah adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Barat,.

Laporan Pendahuluan 1
Mamuju Tengah merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Mamuju yang
disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di
gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Yang
dibentuk dengan Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2013. Oleh karena itu,
Mamuju Tengah Memerlukan perbaikan dan pengadaan infrastuktur
sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan deskripsi diatas maka perlu diambil langkah-langkah
strategis yang terencana dalam upaya peningkatan kinerja jaringan jalan,
sehinga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan agromerasi wilayah
di Kabupaten Mamuju Tengah. Oleh karena itu perlu dilakukan penyusunan
kerangka acuan kerja pembuatan jalan baru. Dalam setiap program
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan, baik itu merupakan
program fisik maupun progran non fisik itu tidak terlepas dari adanya suatu
Rencana Anggaran Biaya (RAB) baik itu dibuat oleh pihak pengelolah
maupun dibuat oleh pihak kedua yang ditunjuk sesuai dengan bidangnya.
Khususnya dalam program fisik, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dihasilkan
dari suatu rangkaian proses kegiatan yang berawal dari tahap persiapan
yang meliputi Survey dan Pengukuran, kemudian dilanjukan dengan
kegiatan perencanaan yang meliputi Analisis dan Penggambaran.
Dengan adanya program dari pihak Bidang Bina Marga Dinas pekerjaan
Umum, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat, Maka kami dari pihak
konsultan Perencana CV. CENTRAL BINA RENCANA yang khusus
membidangi masalah perencanaan ditunjuk dan dipercayakan menyusun
DED Perencanaan Peningkatan Jalan Ruas Tobadak pada Kabupaten
Mamuju Tengah. Hasil-hasil yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan
tetap pada tahap selanjutnya dan akan diserahkan kepada pihak pengelolah
kegiatan

Laporan Pendahuluan 2
1.2 Maksud dan tujuan
Desain Perencanaan Teknik ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai
acuan dasar dan tetap dalam program pembangunan sarana dan prasarana
jalan. Dan adapun yang menjadi tujuan dari Desain Perencanaan ini
adalah :
1. Memberikan gambaran rinci tentang lokasi kegiatan.
2. Memberikan gambaran detail-detail, potongan dan profil memanjang
untuk melaksanakan pekerjaan
3. Memberikan ketetapan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
dibutuhkan guna terciptanya efisiensi dan efektifitas kegiatan.
4. Sebagai syarat mutlak dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya suatu desain/detail
rencana teknis jalan yang dituangkan dalam data, analisis, gambar
rencana, maupun dokumen lelang yang telah sesuai dengan standar
perencanaan jalan.

1.3 Lokasi Rencana (Ruas)


Berdasarkan kontrak antara Pengguna Jasa dengan Penyedia jasa
bahwa lokasi rencana pekerjaan terletak di Desa Tobadak 1 Kecamatan
Tobadak.

1.4 Metode pelaksanaan


Perencanaan Desain Teknis ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
a. Persiapan.
Persiapan meliputi pengumpulan data-data informasi yang membantu
terselenggaranya kegiatan selanjutnya termasuk pembentukan tim
yang terlibat dalam perencanaan.

b. Survey Lapangan

Laporan Pendahuluan 3
Survey lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran dan kondisi
umum lapangan yang akan direncanakan.
c. Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk mengambil data-data real lapangan
seperti : Panjang Jalan, Sudut Lereng, Asimut, Tinggi Titik Bidang
persamaan, letak titik-titik Gorong-gorong dan Jembatan dan hal-hal
yang berkaitan langsung dengan perencanaan.

d. Penggambaran; dan
Hasil pengukuran di plot kedalam Kertas yang berukuran A3 dan
digambar dengan skala tertentu yang selanjutnya dijadikan sebagai
dasar perencanaan.

e. Analisa Desain
Perhitungan analisa Rencana Anggaran Biaya disusun sedemikian
rupa sehingga tidak memberikan dampak yang kurang efisien dan
efektif.

1.5 Susunan Team


Susunan tim disesuaikan dengan kemampuan serta disiplin ilmu
atau bidang masing-masing. Susunan tim dalam kegiatan Perencanaan
Desain Teknis Jalan ini adalah :
a. Team Leader
b. Tenaga Ahli
c. Cad / Cam Operator
d. Surveyor
e. Computer Operator
f. Driver

Laporan Pendahuluan 4

Anda mungkin juga menyukai