Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA BAUBAU

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KOTA BAUBAU
JI. Dayanu lkhsanuddin No. 1 Kel. Lipu

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


JASA KONSULTANSI

KPA : RUSTAM, ST
SATKER/SKPD : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG KATA BAUBAU

PPK : MUHAMMAD MARJAN, ST


NAMA PEKERJAAN : PERENCANAAN REKONSTRUKSI/REHABILITASI
JALAN MATAWATU KEL. KAISABU BARU

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI
PEKERJAAN:

Perencanaan Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan Matawatu Kel. Kaisabu Baru


1. LATAR Dalam rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur
BELAKANG Daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan sebagaimana terakhir
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2004 tentang Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi
yang mempunyai peranan sangat penting dalam hal distribusi
ekonomi mulai dari yang berskala lokal, regional maupun
Nasional, berbangsa dan bernegara, yang ditujukan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat, serta untuk
menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Infrastruktur prasarana jalan
merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya Kota
Baubau sebagai Kota yang maju, sejahtera dan berbudaya.
Untuk mendukung visi tersebut maka diperlukan prasarana
jalan yang memadai sehingga mempermudah arus barang/jasa
dan manusia. Dengan peningkatan mobilitas penduduk yang
cepat sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan
wilayah pemukiman dan industri di Kota Baubau menyebabkan
semakin meningkatnya kebutuhan akan penyediaan sarana
dan prasana transportasi yang memadai. Pertumbuhan
kebutuhan akan prasarana transportasi menyebabkan perlu di
lakukannya program penanganan jaringan jalan yang
terencana secara efektif dan efisien serta berkesinambungan.
Peningkatan jalan merupakan salah satu cara efektif untuk
menangani kebutuhan jalan yang layak bagi masyarakat.
Selain berperan dalam kegiatan sosial ekonomi,
prasarana jalan yang baik juga menunjang Peningkatan
kesejahteraan dengan lancar arus transportasi yang seimbang
dengan perkembangan Pembangunan didaerah yang
bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan
kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraan jalan sehingga
dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan
ekonominya.
Program penanganan jaringan jalan di Wilayah Indonesia
khususnya Kota Baubau membutuhkan ketersediaan Desain
yang mendetail/terinci dan dapat di pertanggung jawabkan
untuk mengantisipasi perubahan yang sangat cepat terhadap
kondisi jalan.
Dengan adanya Perencanaan yang sistematis dan tepat
guna maka diharapkan Perencanaan tersebut dapat
diaplikasikan dilapangan sebagai bagian pembangunan
transportasi yang berkualitas untuk mendukung geliat dan
mobiliasi perekonomian masyarakat. Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Baubau yang mempunyai tugas
pokok didalam penyelenggaraan jalan sesuai yang
diamanatkan dalam Undang-Undang tersebut. Dinas
Pekerjaan Umum Kota Baubau berupaya untuk menciptakan
penyelenggaraan sistem jaringan jalan yang mampu
menunjang, mendorong dan menggerakkan pengembangan
wilayah dan kawasan, memiliki standar dan mutu yang
berkualitas melalui pembangunan, pemeliharaan, dan untuk
meningkatkan dan pengembalian kondisi sarana dan
prasarana jalan dan jembatan. Untuk mendapatkan hasil
pembangunan yang berkualitas sesuai dengan tujuan
perencanaan pembangunannya, maka dibutuhkan Rencana
yang matang yang memenuhi persyaratan dan kaidah- kaidah
teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan.

2. MAKSUD 1. Maksud Kegiatan


TUJUAN DAN Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
SASARAN konsultan perencana yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas perencanaan.

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilakukannya pekerjaan ini adalah melaksanakan
perencanaan teknis jalan, pembuatan Dokumen
Perencanaan Teknis jalan (gambar rencana, EE dan
Spesifikasi) dan Dokumen Tender untuk pekerjaan Fisik.

3. Sasaran Kegiatan
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa
konsultansi untuk menunjang kegiatan Perencanaan
Rekonstruksi/Rehabilitasi Jalan Matawatu Kel. Kaisabu
Baru. Kegiatan ini merupakan kegiatan Teknis
Perencanaan yang menghasilkan rencana kegiatan
pelaksanaan fisik maka diperlukan suatu acuan
pelaksanaan rinci dalam bentuk gambar perencanaan
terukur yang diharapkan dapat memberikan arahan
secara teknis bagi pelaksanaan fisik di lapangan
selanjutnya.

3. NAMA Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


ORGANISASI pengadaan konsultansi:
PENGADAAN a. Instansi : Pemerintah Kota Baubau
KONSULTANSI b. SKPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Baubau
c. PPK : MUHAMMAD MARJAN, ST

4. SUMBER DANA a. Sumber Dana :


DAN APBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
PERKIRAAN Baubau Tahun Anggaran 2022.
BIAYA b. Total Pagu Anggaran yang diperlukan :
Rp. 70.000.000,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah)
c. Total Perkiraan Biaya yang diperlukan :
Rp. 70.000.000,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah)

5. LOKASI Lokasi pekerjaan ini berada di Kota Baubau.


KEGIATAN
6. RUANG Ruang Lingkup Pekerjaan memiliki beberapa tahapan meliputi
LINGKUP :
a. Persiapan Desain
Pekerjaan perencanaan Pembangunan jalan meliputi
tahapan yang berurutan sebagai berikut:
1. Persiapan Desain
Pekerjaan Persiapan Desain bertujuan
mempersiapkan bahan dasar perencanaan sebelum
ke lapangan melaksanakan Survey Pendahuluan
antara lain :
 data kelas, fungsi dan status jalan yang akan
didesain.
 Mempersiapkan peta-peta dasar.
 Menetapkan awal dan akhir rencana proyek
pada peta, serta menarik beberapa altenatif
rencana As jalan/Alinemen Horizontal dengan
dilakukan pengecekan Alinemen Vertikal sesuai
dengan kondisi medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas
bersama-sama dengan Geoteknik Eng, Geodetic
Eng, Hydraulic Eng.
 Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan
panjang jembatan, box culvert/gorong-gorong dan
bangunan pelengkap jalan lainnya yang mungkin
akan terdapat pada rute jalan tersebut.
 Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi terkait di pusat maupun di daerah
termasuk juga mengumpulkan informasi harga
satuan / upah untuk di sekitar lokasi proyek
terutama pada proyek yang sedang berjalan.
 Mengumpulkan dan mempelajari laporan-
laporan yang berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi atau mempengaruhi jalan yang akan
direncanakan.

b. Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan atau Reconnaisance Survey adalah
survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi
pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal
sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis
dan untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey
Pendahuluan meliputi:
1. Studi Literatur
Pada tahapan ini Team harus mengumpulkan data
pendukung perencanaan baik data sekunder misalnya
data laporan Studi Kelayakan (FS), laporan Studi
Amdal, laporan-laporan lain yang berkaitan dengan
wilayah yang dipengaruhi/mempengaruhi
jalan/jembatan yang direncanakan apabila dibutuhkan.
2. Koordinasi Dengan Instansi Terkait
Telah melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi/unsur-unsur terkait di daerah sehubungan
dengan pelaksanaan kegiatan
3. Diskusi Perencanaan di Lapangan
Team bersama sama melaksanakan survey dan
mendiskusikanya dan membuat usul perencanaan
dilapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing serta membuat sketsa
dilengkapi catatan- catatan dan kalau perlu membuat
tanda dilapangan berupa patok dan dilengkapi foto-foto
penting dan identitasnya masing- masing yang akan
difinalkan dikantor sebagai bahan penyusunan laporan
setelah kembali.
4. Survey Pendahuluan Geometrik Jalan
 Menentukan awal proyek (STA 0+000) dan
akhir proyek yang tepat menetapkan perkiraan
koridor pengukuran untuk menentukan titik awal
dan akhir proyek dan menetapkan koridor
pengukuran untuk mendapatkan data yang
cukup dalam merencanakan geometric. Pada
peninjauan titik awal dan titik akhir
pekerjaan, diwajibkan mengambil data sejauh
200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik
akhir pekerjaan
 Mengidentifikasi medan secar stationing/
urutan jarak dengan mengelompokkan kondisi :
medan datar, rolling, perbukitan,
pegunungan/bukit curam dalam bentuk tabelaris.
 Mengidentifikasikan/ memperkirakan secara
tepat penerapan desain geometric (Alinemen
horizontal dan vertical) berdasarkan pengalaman
dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya
oleh Highway Engineer yang melaksanakan
pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran
secara sederhana dan benar.
 Semua kegiatan ini harus sudah
dikonfirmasikan sewaktu mengambil keputusan
dalam pemilihan trase dengan anggota team
yang saling terkait dalam pekerjaan ini.
 Di lapangan harus diberi/dibuat tanda tangan
berupa patok dan tanda banjir dengan diberi
tanda bendera sepanjang daerah rencana
dengan interval 50 m untuk memudahkan tim
pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting
untuk pelaporan dan panduan dalam
melakukan survey detail selanjutnya.

5. Recon Survey Topografi


Kegiatan dilakukan oleh Geodetic Engineer pada
survey pendahuluan adalah
 Menentukan awal dan akhir pengukuran
serta pemasangan patok beton Bench Mark di
awal dan akhir Proyek.
 Mengamati kondisi topografi.
 Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan
pengukuran khusus serta, morfologi dan lokasi
yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.
 Membuat rencana kerja untuk survey detail
pengukuran.
 Menyarankan posisi patok Bench Mark pada
lokasi/titik yang akan dijadikan referensi.

6. Recon Bangunan Pelengkap Jalan


 Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat
data lokasi/STA perkiraan lokasinya apa sudah
sesuai dengan geometrik dengan rencana jenis
konstruksi, dimensi yang diperlukan.
 Untuk lokasi yang sudah ada existing perlu
dibuatkan infentarisasinya dengan lengkap antara
lain : jenis konstruksi, dimensi, kondisi serta
mengusulkan penanganan yang diperlukan.
 Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu
dicatat tinggi muka air normal, muka air banjir
dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi serta
adanya tanda-tanda/gejala gejala erosi yang
dilengkapi dengan sket lokasi , morfologi serta
karakter aliran sungai dan dilengkapi foto-foto jika
diperlukan.
 Mendiskusikan dengan anggota team yang
menguasai bidang geometrik, geologi, amdal dan
hidrologi apakah data-data dan usul penempatan
lokasi serta usul perencanaan/penanganan sudah
sesuai secara teknis.
 Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta
catatan-catatan khusus serta saran-saran yang
sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaaan pada
waktu melakukan survey detail nanti dan
pengaruhnya terhadap keamanan/kestabilan.

7. Recon Survey Lalu Lintas


 Menentukan lokasi (tempat) yang akan
diambil data kendaraan.
 Mengamati kondisi jalan serta bangunan
pelengkap lainnya.
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi yang
penting.
 Memperkirakan lebar perkerasan yang akan
diterapkan dalam disain berikutnya pada kondisi
tertentu yang perlu untuk diadakan pelebaran.
 Membuat rencana kerja untuk tim survey.

8. Survey Geologi dan Geoteknik


 Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik dan sipat tanah
dan batuan.
 Mengamati perkiraan lokasi sumber material
(quarry)sepanjang lokasi pekerjaan.
 Memberikan rekomendasi pada Highway
Enggineer berkaitan dengan rencana trase jalan
yang akan dipilih.
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus
(rawan longsor, gambut, dll)
 Mencatat lokasi yang akan dlakukan pengeboran
maupun lokasi untuk test pit.
 Membuat rencana kerja untuk tim survey detail.

9. Recon Survey Hidrologi/Hidraulik.


 Mengumpulkan data curah hujan.
 Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment
Area).
 Mengamati kondisi terrain pada daerah
tangkapan sehubungan dengan dengan bentuk
dan kemirngan yang akan mempengaruhi pola
aliran.
 Mengamati tata guna lahan.
 Menginventarisasi bangunan drainase existing.
 Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi
penting.
 Membuat rencana kerja untuk tim survey detail.

10. Recon Survey Upah dan Harga Satuan


 Mengumpulkan harga satuan dan upah,
dengan cara koordinasi dengan instansi terkait.
 Membuat daftar harga satuan bahan dan upah
sesuai harga real lapangan minimal dari 2 (dua)
sumber yang berbeda.

c. Pengukuran Topografi
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah
mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan
tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan
didalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1 : 1000, yang akan digunakan
untuk perencanaan geometric jalan. Lingkup Pekerjaan :
 Pemasangan patok-patok.
 Pengukuran titik kontrol horizontal.
 Pengukuran titik kontrol vertikal.
 Pengukuran situasi.
 Pengukuran Penampang Melintang.

d. Survey Geoteknik
Tujuan Penyelidikan Geoteknik dalam pekerjaan ini
adalah untuk memberikan informasi mengenai stabilisasi
tanah, menentukan jenis dan karakteristik tanah untuk
keperluan bahan jalan dan struktur serta mengidentifikasi
lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.
Lingkup Pekerjaan :
 Penyelidikan Geoteknik.
 Lokasi Quarry.

e. Survey Hidrologi dan Hidraulik


Tujuan survey hidrologi dan hidrolika yang dilaksanakan
dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data
hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan
air yang ada (sekitar jalan), guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air
banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman
terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang
diperlukan.

f. Perencanaan Teknis
Tujuan dari perencanan teknis ini adalah untuk
merencanakan baik geometrik, perkerasan, struktur
bangunan pelengkap, lansekap, sampai dengan
penyiapan dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan
suatu perencanaan yang sempurna, ekonomis, serta
ramah terhadap lingkungan.
Lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan yang
tercakup dalam kegiatan ini :
1. Merencanakan geometrik jalan dengan
memperhatikan stabilitas lereng dan stabilitas badan
jalan.
2. Merencanakan jenis serta tebal perkerasan.
3. Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman
jalan.
4. Penggambaran
 Rancangan (Draft) Perencanaan Teknis Tim
harus membuat rancangan (draft) perencanaan
teknis dari setiap detail perencanaan dan
mengajukannya kepada Tim Asistensi untuk
diperiksa dan disetujui.
 Gambar Rencana Akhir (Final Design) Pembuatan
gambar rencana lengkap dilakukan setelah
rancangan perencanaan disetujui oleh Tim
Asistensi dengan memperhatikan koreksi dan
saran yang diberikan.
5. Menyiapkan dokumen lelang.
 Perhitungan kuantitas pekerjaan pelaksanaan fisik
 Perkiraan biaya pelaksanaan fisik (Engineer’s
Estimate)
 Spesifikasi
Keahlian yang diperlukan

g. Komponen TKDN
Rekanan Jasa Konsultan Perencanaan agar memasukkan
dan menghitung komponen TKDN dari Paket Pekerjaan
Jalan yang direncanakan.

7. PRODUK Produk yang dihasilkan berupa dokumen-dokumen


YANG perencanaan yang menjadi pedoman dalam rangka
DIHASILKAN melaksankan pekerjaan fisik yaitu :
1. Laporan Pendahuluan.
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir.
4. Laporan Teknis serta Dokumentasi.

8. WAKTU Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan/pengadaan jasa


PELAKSANAAN konsultansi selama 45 (Empat puluh lima) hari kalender.
YANG
DIPERLUKAN
9. TENAGA AHLI Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana
YANG harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik
DIBUTUHKAN ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan sesuai dengan KAK.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan
perencanaan ini terdiri dari :
a. TENAGA AHLI
1. Team Leader, (1 orang)
Memiliki Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil
dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
Berpengalaman minimal 1 (Satu) tahun dalam
merancang geometri dan struktur jalan.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader termasuk,
tetapi tidak terbatas pada:
 Memimpin dan mengkoordinir kegiatan
anggota tim perencana selama pelaksanaan
pekerjaan desain, dan bertanggung jawab atas
semua kegiatan perencanaan;
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan
tugas-tugas perencanaan termasuk
pengumpulan, pengolahan data serta penyajian
hasil kerja secara keseluruhan. Petunjuk tersebut
menjadi bagian dari Rencana Penjaminan Mutu
(Quality Assurance Plan) yang dibahas bersama
dengan tim perencana dan disetujui PPK;
 Memimpin semua diskusi dengan PPK;
 Menerima instruksi dari PPK dan
mengkomunikasikan semua persyaratan dengan
tim perencana, khususnya:
a) Survei lapangan;
b) Kepatuhan pada norma dan kaidah teknis
yang berlaku;
c) Metode kerja;
d) Metode penyusunan dokumen administrasi
dan teknis perencanaan dan gambar-gambar;
e) Rincian teknis yang terkait dengan harga dan
analisa.
 Mengeluarkan keputusan tertulis tentang
Penerimaan atau Penolakan terhadap metode
dan peralatan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
 Segera melaporkan kepada PPK tentang
peristiwa tak diinginkan, apabila terjadi
penundaan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
perencanaan sebesar lebih dari 10% rencana.
Menyediakan rekomendasi untuk
penanggulangan dan perbaikan;
 Bertanggung jawab untuk memastikan
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
perencanaan yang akurat dalam merancang
geometri dan struktur jalan, serta memeriksa dan
ikut menandatangani semua laporan.

b. TENAGA PENDUKUNG
1. Drafter (1 orang)
Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil/Teknik Arsitektur,
pengalaman minimal 2 (dua) tahun. Sebagai drafter
tugas utamanya adalah bertanggung jawab langsung
kepada Team Leader dalam membantu menyiapkan
gambar teknik untuk pekerjaan arsitektur dan sipil,
membuat gambar pra rencana, gambar perencanaan,
serta gambar untuk konstruksi jalan yang diserahkan
kepada PPK untuk dijadikan pedoman dalam
menghitung rencana anggaran biaya bangunan serta
pelaksanaan pembangunan. Membantu kegiatan
survei dan pengukuran diantaranya pengukuran
topografi lapangan dan melakukan penyusunan dan
penggambaran data-data lapangan.

2. Surveyor ( 1 Orang)
Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil/Teknik
Arsitektur, pengalaman minimal 1 (satu) tahun.
Sebagai Surveyor tugas utamanya adalah
bertanggung jawab langsung kepada Team Leader
untuk melaksanakan survey, yang termasuk tetapi
tidak terbatas pada :
 Membantu tim dalam pelaksanaan survey
jalan.
 Membantu tim dalam mengolah data survey
jalan.

3. Estimator (1 Orang)
Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil, pengalaman
minimal 1 (satu) tahun. Sebagai Estimator tugas
utamanya adalah bertanggung jawab langsung
kepada Team Leader untuk membuat perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek, yang
termasuk tetapi tidak terbatas pada :
 Membuat daftar rincian pekerjaan secara
lengkap berdasarkan gambar bestek proyek.
 Melakukan perhitungan volume dari setiap
item pekerjaan
 Membuat analisa perhitungan dari setiap
item pekerjaan (yang terdiri dari bahan dan
upah kerja)
 Melakukan rekapitulasi (perhitungan total)
rencana anggaran biaya (RAB) tersebut
sampai pekerjaan perencanaan dinyatakan
selesai

4. Administrasi/Operator Komputer (1 orang)


Pendidikan minimal sederajat SMU/SMK/MA,
pengalaman minimal 1 (satu) tahun. Sebagai operator
komputer dan administrasi tugas utamanya adalah
mempersiapkan dokumen lelang, membuat surat
menyurat, melakukan penyusunan dokumentasi,
mengecek biaya operasional kantor.

c. PERALATAN
Peralatan yang digunakan Theodolit atau Total
Station beserta perlengkapannya.

10 PENDEKATAN Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia


. DAN jasa harus mengadakan konsultasi/asistensi terlebih dahulu
METODOLOGI dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), yaitu untuk
mendapatkan konfirmasi kepastian mengenai pekerjaan
yang akan ditangani.

11 PERALATAN Konsultan yang melaksanakan pekerjaan harus menyediakan


. DAN semua fasilitas yang diperlukan sebagai berikut :
MATERIAL 1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan
PENYEDIA untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : komputer, peralatan
JASA tulis dan barang-barang habis pakai.
KONSULTANSI 2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan ke dan dari
proyek/lapangan.

12 SPESIFIKASI Spesifikasi Teknis berisikan Pasal-Pasal yang akan


. TEKNIS disebutkan didalam kontrak dan ketentuan-ketentuan teknis
pelaksanaan pekerjaan.
Spesifikasi yang diperlukan, meliputi:
1. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 untuk
pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.
2. Spesifikasi syarat-syarat teknis bahan dan barang.

13 LAPORAN Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa


. konsultansi, meliputi:
1. Laporan pendahuluan
Laporan ini berisi:
 Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
 Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
 Jadwal kegiatan penyedia jasa.
 Metodologi dan desain kriteria yang akan dilakukan.
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
dokumen.

2. Laporan Antara
Laporan Antara yang berisikan· HasiI pengumpulan data
sekunder maupun data primer, Hasil kajian terhadap
data survey, Konsep perencanaan. Progres kegiatan dan
rencana selanjutnya,
a. Hasil pengumpulan data sekunder dan primer
 Laporan survey Pendahuluan
 Laporan Survey Topografi
 Laporan Survey Hidrologi
 Laporan Survey Geoteknik dll
b. Hasil kajian terhadap data survey
c. Konsep perencanaan jalan
d. Progres kegiatan dan rencana selanjutnya
e. Draf Desain
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
dokumen.

3. Laporan Akhir
Laporan ini berisi menyajikan seluruh hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan dari awal hingga akhir
pekerjaan serta rangkuman data teknis dari desain akhir
yang telah dilaksanakan. Laporan ini dibuat sebanyak 5
(lima) dokumen.

4. Laporan Teknis Lainnya


Laporan ini meliputi:
 Gambar rencana yang didalamnya terdiri dari layout,
potongan memanjang, potongan melintang dan
detail.
 Rencana Anggaran Biaya yang didalamnya terdiri
dari harga dasar upah dan bahan, analisa satuan
pekerjaan dan daftar kuantitas. Untuk menyusun
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan
jalan harus berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Biaya Konstruksi.
 Backup volume pada RAB
 Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 untuk
pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan/metode
pelaksanaan pekerjaan.
 Spesifikasi syarat-syarat teknis bahan dan barang.
Dokumen ini dibuat untuk menentukan spesifikasi
material yang akan digunakan pada pekerjaan, tetapi
disesuaikan dengan kondisi yang ada.

5. Flashdisk
Konsultan juga wajib menyerahkan seluruh softcopy
laporan dan berkas berupa file Microsoft Office,
Microsoft Excel, DWG, JPG ataupun dalam bentuk
aplikasi lainnya, serta menyerahkan seluruh laporan
dan berkas yang telah bertanda tangan dan stempel,
dalam bentuk PDF,.yang diserahkan dalam Flashdisk 125
GB ini disiapkan sebanyak 1 (satu) buah dan diserahkan
paling lambat pada tanggal akhir kontrak kepada
pengguna jasa.

14 PENUTUP Kerangka Acuan Kerja ini sudah diupayakan secara rinci,


namun demi sempurnanya hasil kegiatan ini maka
dimungkinkan adanya perubahan-perubahan berdasarkan
masukan dan hasil pembahasan pada saat proses
pelaksanaannya yang selanjutnya akan disesuaikan dalam
Surat Perintah Kerja (SPK).

Baubau, 2022

PPK SUB. KEGIATAN REKONSTRUKSI/


PEMBANGUNAN JALAN DAN
JEMBATAN
,

MUHAMMAD MARJAN, ST
NIP. 19790611 200604 1 011

Anda mungkin juga menyukai