Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DED PENATAAN PEDESTRIAN DAN TROTOAR


KOTA BATURAJA
Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi darat yang


memegang peranan sangat penting dalam sektor
perhubungan untuk kesinambungan distribusi manusia,
barang maupun jasa. Distribusi tersebut merupakan gerak
atau perpindahan baik manusia, barang maupun jasa antar
simpul-simpul ekonomi yang ada

Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang


laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya
kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau
daerah-daerah penting. Lancar atau tidaknya jalan, baik atau
buruknya kondisi jalan menentukan lama atau cepatnya suatu
proses distribusi baik manusia, barang maupun jasa

Perkembangan kapasitas maupun kuantitas kendaraan yang


menghubungkan simpul-simpul ekonomi dan terbatasnya
sumber dana untuk pembangunan jalan raya serta belum
optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada,
merupakan persoalan utama perkembangan perekonomian di
Indonesia dan banyak negara.

Peningkatan jalan dari jaringan yang sudah ada menjadi


prioritas utama bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Terutama untuk daerah-daerah pinggran/pengembangan. Hal
tersebut dibutuhkan guna menambah kapasitas jalan yang
sudah ada. Namun hal tersebut memerlukan metode efektif
dalam perancangan maupun perencanaannya agar diperoleh
hasil yang terbaik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur
keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna dan
lingkungannya

Berkaitan dengan peningkatan jalan dan jembatan/gorong-


gorong berbagai ide dan konsep dilontarkan dan mengerucut
pada suatu kesimpulan, yaitu penekanan pada perhitungan
kebutuhan dana dan identifikasi sumber-sumber dana yang
diperkirakan dapat dimobilisasi untuk pembangunan
infrastruktur. Upaya semacam ini memang diperlukan, tetapi

1
belum cukup untuk merealisasikan

Agenda tersebut. Berdasarkan kebijakan pemerintah tersebut,


dana yang dihimpun dari publik dan penerimaan lainnya
sebagian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Sebagian besar infrastruktur yang dibangun pemerintah
merupakan barang publik (public good) sehingga pemerintah
bertanggung jawab terhadap pembangunan barang publik
tersebut

Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi untuk


memindahkan penumpang maupun barang dari suatu tempat
ke suatu tujuan. Sesuai dengan fungsinya jaringan jalan
terbagi atas jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan
lingkungan. Sedangkan sesuai dengan perannya terbagi atas
jalan primer dan jalan sekunder. Sesuai dengan kepemilikan
dan kewenangannya jaringan jalan terbagi atas Jalan Nasional,
Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten/ Kota, Jalan Wilayah
(Kecamatan) dan Jalan Desa. Namun dalam menetapkan
jaringan jalan baik terhadap fungsi, peranan dan
kempemilikan saling berinteraksi yang membentuk pola
jaringan jalan baik jaringan jalan antar kota maupun jaringan
jalan dalam kota dimana pola jaringan jalan tersebut tertuang
dalam rencana jaringan jalan dan transportasi

Jaringan jalan pada suatu kota sangat tergantung pada


topografi, morfologi kota (bentuk suatu kota) dan cakupan
wilayah pelayanannya, dan beberapa faktor lainnya
pembentuk pola jaringan jalan. Fungsi jaringan jalan pada saat
ini tidak sekedar hanya memindahkan penumpang maupun
barang saja, tetapi juga mempunyai peranan yang cukup
strategis, yaitu sebagai pertumbuhan kawasan, pertumbuhan
ekonomi dan mengatasi kemacetan dan lain-lain.

Dalam pembahasan ini yang akan dikembangkan adalah


Rencana Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja
termasuk traffic management

Guna mewujudkan peningkatan pedestrian dan trotoar


pelengkap jalan kota baturaja yang lebih berkualitas dan
mengakomodasi berbagai kepentingan maka perlu disusun
Pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan
( DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja ) yang
dilakukan dengan memperhatikan aspek teknis jalan, estetika,

2
aspek lalu lintas, dan lokasi

2. Maksud dan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria
dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat


melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.

3. Sasaran Sasaran utama dari Kegiatan ini adalah tersedianya


Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Baturaja dan tersediannya dokumen perencanaan sebagai
informasi koordinasi dan sinkronisasi dengan perencanaan
kompenen infrastruktur terkait.

4. Lokasi Kegiatan Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota


Baturaja Terletak di wilayah Baturaja Kabupaten OKU

5. Sumber Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada


Pendanaan APBD Kabupaten OKU Tahun Anggaran 2022.
Besarnya biaya pekerjaan Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja merupakan biaya tetap
dan pasti (Lump Sum).
Biaya Pekerjaan dan tata cara pembayaran di atur secara
kontraktual, meliputi biaya langsung personil dan biaya
langsung non personil.

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Jasa Konsultansi


Organisasi Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Pejabat Baturaja Sigit Handoko, ST
Pembuat Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Komitmen Kabupaten OKU

Data Penunjang

7. Data Dasar 1. Informasi yang akan diberikan kepada Konsultan


Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Baturaja, pada umumnya terdiri atas dokumen pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor antara
lain,berupa:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE) yang bersifat umum
sebagai dasar penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Detailed Engineering Design
yang harus dikerjakan oleh kontraktor
c. Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pemilihan pelelangan
pekerjaan terintegrasir
2. Semua data-data dan informasi yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, yang menjadi lampiran
3
dokumen kontrak merupakan dasar acuan dalam
pelaksanaan Konsultan Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja.
3. Apabila ada informasi lain yang diperlukan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas konsultansi dapat
berkonsultasi dengan pemberi tugas maupun pihak-pihak
yang terkait.

8. Standar Teknis Lingkup Perencanaan meliputi tugas-tugas perencanaan fisik


bangunan yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan seperti inventarisasi data dan
orientasi lapangan, membuat interprestasi secara garis
besar terhadap KAK dan konsultasi dengan pemerintah
daerah mengenai peraturan daerah setempat serta
survey.
2. Menyusun konsep perencanaan seperti rencana tampak
perencanaan bangunan termasuk program dan konsep
tata ruang taman , aksesoris serta perkiraan biaya.
3. Menyusun pengembangan rencana antara lain membuat
:
 Rencana arsitektur, beserta uraian konsep yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
 Rencana Struktur beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
 Rencana utilitas beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
 Perkiraan biaya.
4. Penyusunan Rencana Detail antara lain :
 Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
 Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana
Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi.
 Sfesifikasi teknik.

9. Studi-Studi Studi diperlukan untuk mendapatkan data sesuai kondisi


Terdahulu dilapangan.

10. Referensi 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12


Hukum Tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan presiden
nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa
pemerintah;
2.Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku khususnya PedomanTeknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara Nomor :
22/PRT/M/2018, tanggal 14 September 2018;
3.Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Pedoman Pelaksanaan Barang/jasa
Pemerintah Melalui Penyedia

Ruang Lingkup
11. Lingkup Lingkup Perencanaan meliputi tugas-tugas perencanaan fisik
Kegiatan bangunan yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan seperti inventarisasi data dan
orientasi lapangan, membuat interprestasi secara garis
besar terhadap KAK dan konsultasi dengan pemerintah
daerah mengenai peraturan daerah setempat serta
survey.
2. Menyusun konsep perencanaan seperti rencana tampak
perencanaan bangunan termasuk program dan konsep
tata ruang taman , aksesoris serta perkiraan biaya.
3. Menyusun pengembangan rencana antara lain membuat
:
 Rencana arsitektur, beserta uraian konsep yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
 Rencana Struktur beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
 Rencana utilitas beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
 Perkiraan biaya.
4. Penyusunan Rencana Detail antara lain :
 Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ( RKS )
 Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana
Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi.
 Sfesifikasi teknik.
⇒ Laporan Analisis K3 berisi tentang analisis K3
yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
Kontruksi

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


adalah :
1. Laporan Pendahuluan Sebanyak 10 Buku
2. Laporan Antara Sebanyak 10 Buku
3. Laporan Draf Akhir Sebanyak 10 Buku
4. Laporan Akhir Sebanyak 10 Buku
5. Gambar Rencana A3 Sebanyak 10 Buku
6. RKS Sebanyak 10 Buku
7. RAB Sebanyak 10 Buku
8. Gambar 3D Sebanyak 10 Buku
9. Hardisk Sebanyak 1 Buah
10. Video Animasi
11. Laporan K3 Sebanyak 6 Buku

5
13. Peralatan, Personil dan fasilitas dari pejabat Pembuat Komitmen Untuk
Material, pelaksanaan pekerjaan tersebut, Tim Teknis dapat
Personil dan memberikan bantuannya untuk Konsultan/Tim Ahli untuk
Fasilitas dari memberikan data guna mendukung kelancaran kerja.
Pejabat
Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan peralatan, material,
Material dari Personil dan fasilitas penunjang, yang tidak disediakan oleh
Penyedia Jasa pengguna jasa dan memelihara semua fasilitas, material dan
Konsultansi peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan

15. Lingkup Konsultansi Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan


Kewenangan Trotoar Kota Baturaja bertanggung jawab secara profesional
Penyedia Jasa atas jasa konsultan perencana yang dialkukan sesuai
ketentuan dan kode tat laku profesi yang berlaku,selain juga
tanggung jawab etika, baik etika moril maupun etika profesi.
Secara umum tanggung jawab Konsultansi
Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Baturaja adalah menjaga agar kegiatan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya memiliki kinerja optimal sebagai
berikut :
1.Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu
berlakunya anggaran / waktu yang telah ditetapkan.
2.Ketepatan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran
yang tersedia atau yang telah ditetapkan.
3.Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar,sehingga
proyek mencapai hasil guna dan daya guna yang seoptimal
mungkin, memenuhi syarat teknis yang dapat dipertanggung
jawabkan sesuai dengan dokumen pekerjaan/pelaksanaan;
4.Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pekerjaan
5. Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Baturaja diharapkan berfungsi sebagai “agent of inisiator”
tertib administrasi dan tertib pembangunan, yaitu tertib
dalam proses manajerial, tertib dalam hierarki pengambilan
keputusan, tertib dalam membuat panduan, pedoman,
petunju manual pelaksanaan di lapangan tertib dalam
legalitas produk-produk Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja sesuai kaidah yang
berlaku, termasuk laporan teknis, rekomendasi teknis
maupun laporan visual.
6.Penanggung jawab profesioanal Perencanaan DED
Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja tidak hanya
sebagai suatu unit perusahaan selaku penyedia jas, tetapi
juga berlaku bagi para tenga ahli profesional yang terlibat
dan mengambil peran secara aktif dalam proses konstruksi.
6
16. Jangka Waktu Adapun tahapan penjadwalan pekerjaan Jasa Konsultansi
Penyelesaian Perencanaan DED Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota
Kegiatan Baturaja yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2022
adalah sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaan kegiatan Konsultan Perencanaan DED
Penataan Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja (total 2,5
bulan)
2. Pelaksanaan kegiatan Konsltan Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja oleh penyedia jasa
dimulai sejak dikeluarkan SPK. Selama masa pemeliharaan
penyedia jasa konsultan Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja dapat memberikan
sumbang saran terhadap hasil yang dilaksanakan.
3. Biaya keterlibatan konsultan Perencanaan DED Penataan
Pedestrian dan Trotoar Kota Baturaja selama masa
pemeliharaan termasuk dalam penawaran harga
17. Personil
Kualifikasi

Posisi Tingkat Jurusan Keahlian Pengalaman Status Tenaga


Pendidikan Ahli
Tenaga Ahli
Team Leader S1 Teknik Sipil SKA Ahli Madya 7 Tahun Tetap/Kontrak
Banguan
Gedung
Ahli Arsitektur S1 Arsitek SKA Ahli Madya 6 Tahun Tetap/Kontrak
Arsitek
Ahli Jalan SKA Ahli Madya
S1 Teknik Sipil 6 Tahun Tetap/Kontrak
jalan

Ahli Estimasi Biaya S1 Teknik Sipil SKA Ahli Madya


Bangunan 6 Tahun Tetap/Kontrak
Gedung

Ahli K3 S1 Sipil / Arsitek 3 Tahun Tetap/Kontrak


Ahli Muda K3

Tenaga Pendukung
Surveyor SMA / SMK 3 Tahun Tetap/Kontrak
Operator Komputer SMA / SMK 3 Tahun Tetap/Kontrak

7
18. Tahapan pelaksanaan kegiatan Konsultan Pekerjaan DED penataan
Pelaksanaan pendestrian dan trotoar kota Baturaja dilaksanakan selama
75 hari. Adapun tahapan pelaksanaan Kegiatan adalah
Kegiatan sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan dilakukan selama 7 (Tujuh) hari
Kalender
b. Laporan antara dilaksanakan selama 15 (Lima Belas)
hari kalender
c. Laporan Draft Akhir dilaksanakan selama 23 (dua
Puluh Tiga) Hari Kalender.
d. Laporan K3 dilaksanakan selama 15 (Lima Belas) hari
Kalender
e. Laporan Akhir Dilaksanakan Selama 15 (Lima Belas)
hari Kalender

Pelaksanaan kegiatan Konsultan Pekerjaan DED penataan


pendestrian dan trotoar kota Baturaja oleh penyedia jasa
dimulai sejak dikeluarkan SPK.

Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan harus diserahkan setiap


Pendahuluan bulannya yaitu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir
bulan. Laporan ini berisi kegiatan yang telah
dilaksanakan pada bulan tersebut, laporan ini disampaikan
sebanyak 10 ( sepuluh ) buku
20. Laporan Antara Laporan Antara harus diserahkan setiap bulannya yaitu
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan. Laporan
ini berisi kegiatan yang telah dilaksanakan pada bulan
tersebut, laporan ini disampaikan sebanyak 10 (sepuluh)
buku
21. Laporan Draf Laporan Draf Akhir harus diserahkan setiap bulannya
Akhir yaitu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan.
Laporan ini berisi kegiatan yang telah dilaksanakan pada
bulan tersebut, laporan ini disampaikan sebanyak 10 (
sepuluh) buku

22. Laporan Akhir Laporan Akhir harus diserahkan setiap bulannya yaitu
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan. Laporan
ini berisi kegiatan yang telah dilaksanakan dari seluruh
bulan k e g i a t a n tersebut, laporan ini disampaikan
sebanyak 10 (sepuluh ) buku

23. Laporan RAB Laporan RAB harus diserahkan paling lambat 15 (lima
belas) hari kalender setelah pekerjaan dinyatakan
selesai. Laporan ini berisi Rencana Anggaran Biaya yang akan
direncanakan. Laporan ini disampaikan masing- masing
berjumlah 10 ( Sepuluh ) buku.
24. Laporan Laporan Gambar A3 harus diserahkan setiap bulannya yaitu
Gambar A3 paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan. Laporan
ini berisi tentang gambar –gambar teknis yang akan
direncanakan. laporan ini disampaikan sebanyak 10
(sepuluh ) buku.

25. Laporan RKS Laporan RKS dan RAB harus diserahkan paling lambat
15 (lima belas) hari kalender setelah pekerjaan
dinyatakan selesai. Laporan ini berisi ketentuan – ketentuan
yang dibuat sebagai panduan dan segala sistem yang
diperlukan untuk melaksanakan proyek pekerjaan. Laporan
ini disampaikan masing- masing berjumlah 10 (sepuluh )
buku.
26. Laporan K3 Laporan K3 harus diserahkan paling lambat 15 (lima
belas) hari kalender setelah pekerjaan dinyatakan
selesai. Laporan ini berisi tentang analisis K3 yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan Kontruksi. Laporan ini
disampaikan masing- masing berjumlah 6 ( enam ) buku

27. Hardisk -

28. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
29. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
30. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
Pengumpulan berikut:
Data Lapangan 1. Memenuhi kaidah-kaidah teknis yang dipersyaratkan.
2. Selalu berkoordinasi dengan Pemberi Tugas dan pihak-
pihak yang berwenang
31. Alih Kegiatan diskusi dilakukan untuk membahas Laporan
Pengetahuan Pendahuluan dan laporan akhir. Sebelum dan sesudah
dilakukan diskusi, konsultan diharuskan melakukan asistensi
hasil pekerjaan dengan pihak pelaksana kegiatan yang
membahas antara lain perbaikan dan penyempurnaan hasil
pekerjaan tersebut.

Mengetahui Baturaja, Agustus 2022


Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pejabat Pembuat Komitmen,
Dan Penataan Ruang
Kabupaten OKU

Ir.Chandra Dewana, ST, MM Sigit Handoko, ST


NIP. 197207021998031005 NIP. 197809222009041001

Anda mungkin juga menyukai